30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil pada penelitian ini meliputi formula terbaik, hasil uji daya terima dan hasil pengujian hipotesis yang menggunakan Uji Friedman dan dengan Uji Tuckey’s apabila terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil uji dengan x²tabel pada Uji Friedman. Deskripsi data secara keseluruhan yang meliputi aspek rasa, aroma, dan tekstur yang dinilai menggunakan skala kategori penilaian yang meliputi sangat suka, suka, agak suka, tidak suka, dan sangat tidak suka. Akan dijelaskan pada uraian dibawah ini. 4.1.1 Penilaian Panelis Pada Daya Terima Konsumen Pada Aspek Aroma Cokelat Praline dengan berat isian selai lidah buaya yang berbeda Hasil penelitian eksperimen data diperoleh data organoleptik oleh 30 panelis mahasiswa Tata Boga Universitas Negeri Jakarta. Data yang diperoleh merupakan hasil cokelat praline dengan 3 perlakuan yang 49

BAB IV Revisi Sidang Skripsi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Hasil pada penelitian ini meliputi formula terbaik, hasil uji daya terima dan

hasil pengujian hipotesis yang menggunakan Uji Friedman dan dengan Uji

Tuckey’s apabila terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil x²uji dengan

x²tabel pada Uji Friedman.

Deskripsi data secara keseluruhan yang meliputi aspek rasa, aroma, dan

tekstur yang dinilai menggunakan skala kategori penilaian yang meliputi sangat

suka, suka, agak suka, tidak suka, dan sangat tidak suka. Akan dijelaskan pada

uraian dibawah ini.

4.1.1 Penilaian Panelis Pada Daya Terima Konsumen Pada Aspek Aroma

Cokelat Praline dengan berat isian selai lidah buaya yang berbeda

Hasil penelitian eksperimen data diperoleh data organoleptik oleh 30 panelis

mahasiswa Tata Boga Universitas Negeri Jakarta. Data yang diperoleh merupakan

hasil cokelat praline dengan 3 perlakuan yang berbeda dengan berat isian selai

lidah buaya yang berbeda yaitu 2, 3 dan 4 gr dari 13 gr berat total cokelat praline

Cokelat praline dengan isian selai lidah buaya diberikan batasan nilai untuk

semua perlakuan, nilai maksimum 5 yaitu sangat suka dan nilai minimum 1 yaitu

sangat tidak suka. Deskripsi data dari hasil penelitian yang menggambarkan

penilaian organoleptik terhadap aspek aroma, rasa dan tekstur Cokelat praline

dengan isian selai lidah buaya dijelaskan sebagai berikut :

49

Page 2: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

50

Tabel 4.1 Penilaian Aspek Aroma Cokelat Praline

Kriteria Penilaian Skor

Formulasi Isian Lidah Buaya

2 gr 3 gr 4 gr

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Sangat sukaSukaAgak sukaTidak sukaSangat tidak suka

54320

0 91 172 23 24 -

3056770

91920-

30637-0

81471-

27472330

Total 30 100 30 100 30 100

Berdasarkan hasil penelitian diatas, pemberian penilaian tingkat kesukaan

yang bervariasi terhadap masing-masing formulasi isian selai lidah buaya pada

cokelat praline. Hal ini didukung data mean (rata-rata) sesuai dengan tabel

deskripsi data aspek aroma cokelat praline dengan isian selai lidah buaya di

bawah ini :

Tabel 4.2 Deskripsi Data Aspek Aroma Cokelat praline dengan isian selai lidah buaya

No UraianAroma Cokelat praline dengan isian selai

lidah buaya819 724 635

1. Jumlah Sampel (n) 30 30 302. Jumlah nilai aroma 123 127 1193. Mean 4,1 4,23 3,94. Modus 4 4 4

Keterangan :819 : Cokelat praline dengan 2gr isian selai lidah buaya dari berat total 13 gr724 : Cokelat praline dengan 3gr isian selai lidah buaya dari berat total 13 gr635 : Cokelat praline dengan 4gr isian selai lidah buaya dari berat total 13 gr

Berdasarkan dari deskripsi data aspek aroma Cokelat praline dengan isian

selai lidah buaya di atas, dapat dilihat bahwa cokelat praline yang diberi

perlakuan isian selai lidah buaya 3 gr untuk jumlah sampel sebanyak 30 orang

dengan 1 kali pengulangan, jumlah nilai aroma sebesar 124 dengan nilai rata-rata

Page 3: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

51

4,13. Nilai ini dapat diartikan berdasarkan aspek aroma dengan berat 3gr dari 13

gr berat total, rata-rata konsumen banyak memilih nilai pada kategori suka

mendekati ke sangat suka. Berdasarkan nilai kategori yang diberikan kepada

panelis, Cokelat praline dengan isian selai lidah buaya berat 3gr dari 13 gr berat

total adalah cokelat praline yang disukai oleh konsumen.

Perlakuan Cokelat praline dengan berat isian selai lidah buaya sebesar 2 gr

untuk jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan 1 kali pengulangan, diperoleh

jumlah nilai aroma sebesar 117 dengan nilai rata-rata 3,9. Nilai ini dapat diartikan

bahwa berdasarkan aspek aroma dengan berat isian selai lidah buaya 2 gr dari 13

gr berat total konsumen menilai cokelat praline pada kategori suka mendekati ke

sangat suka. Berdasarkan nilai kategori yang diberikan kepada panelis, Cokelat

praline dengan berat isian selai lidah buaya sebesar 2 gr dari 13 gr berat total ini

disukai oleh konsumen.

Perlakuan Cokelat praline dengan berat isian selai lidah buaya 4 gr dari 13

gr berat total untuk jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan 1 kali pengulangan,

diperoleh jumlah nilai aroma sebesar 104 dengan nilai rata-rata 3,47. Nilai ini

dapat diartikan bahwa berdasarkan aspek aroma pada berat isi selai lidah buaya

4gr dari 13 gr total cokelat praline konsumen menilai cokelat praline pada

kategori agak suka dan suka. Berdasarkan nilai kategori yang diberikan kepada

konsumen, cokelat praline yang diberi berat isian selai lidah buaya sebesar 4gr ini

disukai oleh konsumen. Untuk lebih jelasnya mengenai masing-masing skala

penilaian dari aspek aroma dapat dilihat pada diagram dibawah ini :

Page 4: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

52

Gambar 4.1 Diagram Batang Organoleptik Aspek Aroma Cokelat Praline dengan berat Isian Lidah Buaya yang Berbeda

Keterangan :A : Cokelat praline dengan 2 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat pralineB : Cokelat praline dengan 3 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat pralineC : Cokelat praline dengan 4 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat praline

Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa sampel Cokelat praline

dengan berat isian selai lidah buaya sebesar 3gr dari segi aroma banyak panelis

yang menilai sangat suka 9 (30%) panelis, suka 19 (63%) panelis, agak suka 2

(7%) panelis, dan tidak suka dan sangat tidak suka 0 (0%) panelis.

Cokelat praline dengan berat isian selai lidah buaya sebesar 2gr, banyak

panelis yang menilai sangat suka 9 (30%) panelis, suka 17 (56%) panelis, agak

Page 5: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

53

suka 2 (7%) panelis, tidak suka 2 (7%) panelis, dan sangat tidak suka 0 (0%)

panelis.

Pada aspek aroma, hasil Cokelat praline dengan berat isian selai lidah buaya

sebesar 4gr, banyak panelis yang menilai sangat suka 8 (27%) panelis, suka 14

(47%) panelis, agak suka 7 (23%) panelis, tidak suka 1 (3%) panelis dan sangat

tidak suka 0 (0%) panelis.

Penilaian tertinggi untuk aspek aroma Cokelat praline dengan isian selai

lidah buaya yang telah dinilai oleh panelis secara berurutan adalah Cokelat praline

dengan berat isian selai lidah buaya sebanyak 3gr, 2gr dan 4gr dari 13 gr berat

total cokelat praline.

4.1.2. Aspek Rasa Cokelat Praline dengan Isian Selai Lidah Buaya

Hasil penelitian produk Cokelat praline dengan berat isian selai lidah buaya

sebanyak 2gr, 3gr dan 4gr yang diujikan kepada 30 orang panelis agak terlatih.

Berdasarkan aspek rasa diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.3 Penilaian Aspek Rasa Cokelat Praline

Kriteria Penilaian Skor

Formulasi Isian Selai Lidah Buaya

2 gr 3 gr 4 grJumlah % Jumlah % Jumlah %

Sangat sukaSukaAgak sukaTidak sukaSangat tidak suka

54321

91182-

30372670

10146--

33372000

313104-

104334130

Total 30 100 30 100 30 100

Berdasarkan hasil penelitian diatas, pemberian penilaian tingkat kesukaan

yang bervariasi terhadap masing-masing formulasi isian selai pada cokelat

praline. Hal ini didukung data mean (nilai rata-rata) sesuai dengan tabel deskripsi

Page 6: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

54

data aspek rasa cokelat praline dengan isian selai lidah buaya yang berbeda di

bawah ini :

Tabel 4.4 Deskripsi Data Aspek Rasa Cokelat Praline dengan Isian Selai Lidah Buaya

No UraianRasa Cokelat Praline dengan Isian Selai

Lidah BuayaA B C

1. Jumlah Sampel (n) 30 30 302. Jumlah nilai rasa 117 124 1053. Mean 3,9 4,13 3,54. Modus 4 4 4

Keterangan :819 : Cokelat praline dengan 2 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat praline724 : Cokelat praline dengan 3 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat praline635 : Cokelat praline dengan 4 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat praline

Berdasarkan dari deskripsi data aspek rasa cokelat praline dengan isian selai

lidah buaya, dapat dilihat bahwa cokelat praline yang diberi perlakuan isian selai

lidah buaya sebesar 2gr untuk jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan 1 kali

pengulangan, jumlah nilai rasa sebesar 117 dengan nilai rata-rata 3,9. Nilai ini

dapat diartikan berdasarkan aspek rasa pada isian sebesar 2gr dari 13 gr berat

bahan, rata-rata konsumen banyak memilih nilai pada kategori suka mendekati ke

sangat suka. Berdasarkan nilai kategori yang diberikan kepada panelis, cokelat

praline yang diberi perlakuan isian selai lidah buaya sebesar 2gr adalah cokelat

praline yang disukai oleh konsumen.

Berdasarkan dari deskripsi data aspek rasa Cokelat praline dengan isian

selai lidah buaya di atas, dapat dilihat bahwa cokelat praline yang diberi

perlakuan isian selai lidah buaya 3gr untuk jumlah sampel sebanyak 30 orang

dengan 1 kali pengulangan, jumlah nilai rasa sebesar 124 dengan nilai rata-rata

Page 7: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

55

4,1. Nilai ini dapat diartikan berdasarkan aspek rasa pada berat isian selai lidah

buaya 3gr, rata-rata konsumen banyak memilih nilai pada kategori suka mendekati

ke sangat suka. Berdasarkan nilai kategori yang diberikan kepada panelis, Cokelat

praline dengan berat isian selai lidah buaya sebesar 3gr adalah cokelat praline

yang paling disukai oleh konsumen.

Perlakuan cokelat praline dengan isian selai lidah buaya 4gr dari berat

bahan untuk jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan 1 kali pengulangan,

diperoleh jumlah nilai aroma sebesar 105 dengan nilai rata-rata 3,5. Nilai ini dapat

diartikan bahwa berdasarkan aspek rasa 4 gr pada isian konsumen menilai cokelat

praline pada kategori agak suka dan suka. Berdasarkan nilai kategori yang

diberikan kepada konsumen, cokelat praline yang diberi isian selai lidah buaya

sebesar 4 gr ini disukai oleh konsumen. Untuk lebih jelasnya mengenai masing-

masing skala penilaian dari aspek rasa dapat dilihat pada diagram dibawah ini

Gambar 4.2 Diagram Rasa Cokelat Praline dengan isian selai lidah buaya yang berbeda

Page 8: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

56

Keterangan :A : Cokelat praline dengan 2 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat pralineB : Cokelat praline dengan 3 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat pralineB : Cokelat praline dengan 4 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat praline

Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa sampel cokelat praline

dengan berat isian selai lidah buaya sebesar 2 gr dari segi rasa banyak panelis

yang menilai sangat suka 9 (30%) panelis, suka 11 (37%) panelis, agak suka 8

(26%) panelis, dan tidak suka 2 (7%) panelis dan sangat tidak suka 0 (0%)

panelis.

Pada cokelat praline dengan berat isian selai lidah buaya sebesar 3 gr,

banyak panelis yang menilai sangat suka 10 (33%) panelis, suka 14 (47%) panelis,

agak suka 6 (20%) panelis, tidak suka dan sangat tidak suka 0 (0%) panelis.

Hasil cokelat praline dengan berat isian selai lidah buaya sebesar 4 gr

terhadap aspek rasa, banyak panelis yang menilai sangat suka 3 (10%) panelis,

suka 13 (43%) panelis, agak suka 10 (34%) panelis, tidak suka 4 (13%) Panelis

dan sangat tidak suka 0 (0%) panelis.

Penilaian terhadap aspek rasa cokelat praline dengan berat isian selai lidah

buaya yang dinilai oleh panelis secara berurutan dari berat isian tertinggi hingga

isian terendah cokelat praline dengan isian selai lidah buaya sebanyak 3 gr , 2 gr

dan 4 gr

4.1.3. Aspek Tekstur Cokelat Praline dengan berat Isian Selai Lidah Buaya

Hasil penelitian produk cokelat praline dengan berat isian selai lidah buaya

2 gr, 3 gr dan 4 gr yang diujikan kepada 30 orang panelis agak terlatih.

Berdasarkan aspek tekstur diperoleh data sebagai berikut :

Page 9: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

57

Tabel 4.5 Penilaian Aspek Tekstur Cokelat Praline

Kriteria Penilaian Skor

Formulasi Perbedaan berat Isian Selai Lidah Buaya

2 gr 3 gr 4 grJumlah % Jumlah % Jumlah %

Sangat suka

Suka

Agak suka

Tidak suka

Sangat tidak suka

5

4

3

2

1

9

16

3

2

-

30

53

10

7

0

5

16

7

2

-

23

53

17

7

0

1

11

13

5

-

3

37

43

17

0

Total 30 100 30 100 30 100

Berdasarkan hasil penelitian diatas, pemberian penilaian tingkat kesukaan

yang bervariasi terhadap masing-masing formulasi isian selai lidah buaya pada

cokelat praline. Hal ini didukung data mean (nilai rata-rata) sesuai dengan tabel

deskripsi data aspek cokelat praline dengan perbedaan berat isian selai lidah

buaya di bawah ini :

Tabel 4.6 Deskripsi Data Aspek Tekstur Cokelat Praline dengan berat isian selai lidah buaya

No Uraiancokelat praline dengan berat isian selai

lidah buayaA B C

1. Jumlah Sampel (n) 30 30 302. Jumlah nilai tekstur 122 114 973. Mean 4,07 3,8 3,274. Modus 4 4 3

Keterangan :A : Cokelat praline dengan 2 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat pralineB : Cokelat praline dengan 3 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat pralineC : Cokelat praline dengan 4 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat praline

Berdasarkan dari deskripsi data aspek tekstur cokelat praline dengan isian

selai lidah buaya, dapat dilihat bahwa cokelat praline yang diberi perlakuan isian

selai lidah buaya sebesar 2 gr untuk jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan 1

Page 10: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

58

kali pengulangan, jumlah nilai tekstur sebesar 122 dengan nilai rata-rata 4,07.

Nilai ini dapat diartikan berdasarkan aspek tekstur pada isian 2 gr dari berat

bahan, rata-rata konsumen banyak memilih nilai pada kategori suka mendekati ke

sangat suka. Berdasarkan nilai kategori yang diberikan kepada panelis, cokelat

praline yang diberi perlakuan isian selai lidah buaya sebesar 2 gr adalah cokelat

praline yang paling disukai oleh konsumen.

Berdasarkan dari deskripsi data aspek rasa cokelat praline dengan isian selai

lidah buaya di atas, dapat dilihat bahwa cokelat praline yang diberi perlakuan

isian selai lidah buaya 3 gr untuk jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan 1 kali

pengulangan, jumlah nilai tekstur sebesar 114 dengan nilai rata-rata 3,8. Nilai ini

dapat diartikan berdasarkan aspek tekstur pada substitusi 3 gr, rata-rata konsumen

banyak memilih nilai pada kategori suka mendekati ke sangat suka. Berdasarkan

nilai kategori yang diberikan kepada panelis, Cokelat praline dengan isian selai

lidah buaya sebesar 3gr adalah cokelat praline yang disukai oleh konsumen.

Perlakuan cokelat praline dengan isian selai lidah buaya 4 gr dari berat

bahan untuk jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan 1 kali pengulangan,

diperoleh jumlah nilai tekstur sebesar 98 dengan nilai rata-rata 3,27. Nilai ini

dapat diartikan bahwa berdasarkan aspek tekstur pada isian 4 gr konsumen

menilai cokelat praline pada kategori agak suka dan suka. Berdasarkan nilai

kategori yang diberikan kepada konsumen, cokelat praline yang diberi isian selai

lidah buaya sebesar 4 gr ini agak disukai oleh konsumen. Untuk lebih jelasnya

mengenai masing-masing skala penilaian dari aspek tekstur dapat dilihat pada

diagram dibawah ini

Page 11: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

59

Gambar 4.3 Diagram Tekstur Cokelat Praline dengan isian selai lidah buaya yang berbeda

Keterangan :A : Cokelat praline dengan 2 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat pralineB : Cokelat praline dengan 3 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat pralineC : Cokelat praline dengan 4 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat praline

Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa sampel cokelat praline

dengan berat isian selai lidah buaya sebesar 2 gr dari segi tekstur banyak panelis

yang menilai sangat suka 9 (30%) panelis, suka 16 (53%) panelis, agak suka 3

(10%) panelis, dan tidak suka 2 (7%) panelis dan sangat tidak suka 0 (0%)

panelis.

Pada cokelat praline dengan berat isian selai lidah buaya sebesar 3 gr,

banyak panelis yang menilai sangat suka 5 (23%) panelis, suka 16 (53%) panelis,

agak suka 5 (17%) panelis, tidak suka 2 (7%) panelis dan sangat tidak suka 0 (0%)

panelis. Hasil cokelat praline dengan berat isian selai lidah buaya sebesar 4 gr

Page 12: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

60

terhadap aspek tekstur, banyak panelis yang menilai sangat suka 3 (10%) panelis,

suka 11 (37%) panelis, agak suka 13 (43%) panelis, tidak suka 5 (17%) Panelis

dan sangat tidak suka 0 (0%) panelis.

Penilaian terhadap aspek tekstur cokelat praline dengan berat isian selai

lidah buaya yang dinilai oleh panelis secara berurutan dari berat isian tertinggi

hingga berat isian terendah adalah cokelat praline dengan isian selai lidah buaya

sebanyak 2 gr, 3 gr dan 4 gr .

4.1.4 Deskripsi Data Tingkat Penilaian Konsumen Terhadap Cokelat Praline dengan berat 2 gr, 3 gr dan 4 gr isian selai lidah buaya

Berdasarkan hasil penelitian analisa pendahuluan, maka ditetapkan bahwa

produk cokelat praline dengan isian selai lidah buaya dengan berat : 2 gr, 3 gr dan

4 gr. Penilaian untuk setiap aspek aroma, rasa, dan tekstur yang diajukan kepada

30 panelis merupakan panelis agak terlatih. Hasil data rata–rata penilaian setiap

aspek aroma, rasa, dan tekstur cokelat praline dengan isian selai lidah buaya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.7 Data Hasil Penilaian OrganoleptikAspek Penilaian

Nilai Rata-RataA B C

Aroma 4,1 4,23 3,97Rasa 3,9 4,13 3,5Tekstur 4.07 3.8 3,27TOTAL 12,07 12,16 10,74Rata-rata 4,02 4,05 3,58

Keterangan :A : Cokelat praline dengan 2 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat pralineB : Cokelat praline dengan 3 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat pralineC : Cokelat praline dengan 4 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat praline

Page 13: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

61

Pembuatan kue cokelat praline dengan selai lidah buaya sebanyak 3 gr

memiliki nilai tertinggi dengan jumlah nilai rata-rata dari masing–masing aspek

aroma, rasa, dan tekstur adalah 4,05. Nilai total rata-rata tertinggi diantara ketiga

formulasi cokelat praline dengan isian selai lidah buaya.

Dari hasil pengujian organoleptik di atas berdasarkan aspek aroma, rasa, dan

tekstur menunjukkan nilai rata-rata yang berbeda. Namun perbedaan tersebut

perlu diuji lanjut menggunakan hipotesis untuk melihat apakah perbedaannya

signifikan atau tidak.

4.1.5. Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji Friedman

Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan data yang merupakan data kategori

berupa sekala ordinal, maka dapat dianlisis dengan uji statistik non parametrik

yaitu dengan menggunakan Uji Friedman dengan taraf signifikasi α=0,05. Hasil

pengujian hipotesis terhadap aspek tekstur, rasa dan aroma, pada cokelat praline

dengan isian selai yang berbeda dapat dilihat pada penjelasan berikut ini :

4.1.4.1. Aroma Cokelat Praline dengan Berat Isian Lidah Buaya yang Berbeda

Dari hasil perhitungan kepada 30 panelis agak terlatih diperoleh x²hitung =

0,65 pada taraf signifikasi α=0,05, sedangkan nilai x²tabel pada derajat

kepercayaan df = 3-1 = 2, yaitu sebesar 5,99. Tabel hasil perhitungan analisis

berdasarkan Aroma Cokelat Praline dengan berat Isian Lidah Buaya yang

Berbeda.

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Hipotesis Aroma Cokelat Praline dengan berat Isian Lidah Buaya yang Berbeda

Kriteria Pengujian x²hitung x²tabel Kesimpulan

Warna 0,65 5,99 x²hitung < x²tabel, maka Ho diterima

Page 14: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

62

Hasil pengujian hipotesis menunjukan x²hitung < x²tabel, sehingga Ho

diterima dan H1 ditolak. Berdasarkan hasil tersebut didapat kesimpulan bahwa

tidak terdapat perbedaan daya terima konsumen pada aspek warna Cokelat

Praline dengan berat isi Lidah Buaya yang berbeda-beda.

4.1.4.2. Rasa Cokelat Praline dengan berat Isian Lidah Buaya yang Berbeda

Dari hasil perhitungan kepada 30 panelis agak terlatih diperoleh x²hitung =

10,05 pada taraf signifikasi α=0,05, sedangkan nilai x²tabel pada derajat

kepercayaan df = 3-1 = 2, yaitu sebesar 5,99. Tabel hasil perhitungan analisis

berdasarkan rasa Cokelat Praline dengan ukuran berat Isian Lidah Buaya yang

Berbeda dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Hipotesis Rasa Cokelat Praline dengan Berat Isian Lidah Buaya yang Berbeda

Kriteria Pengujian x²hitung x²tabel Kesimpulan

Rasa 10,05 5,99 x²hitung > x²tabel, maka Ho ditolak

x2 hitung lebih besar dari x2 tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini

menunjukan bahwa terdapat paling sedikit satu perbedaan daya terima konsumen

pada cokelat praline isian selai lidah buaya dengan 2 gr, 3 gr, dan 4 gr. Maka

pengujian dilanjutkan dengan Uji Perbandingan Ganda yaitu Uji Tuckey’s dengan

taraf signifikansi α = 0,05 derajat bebas, dengan Qtabel = 3,49. Hasil perhitungan

Uji Perbandingan Ganda Tuckey’s terhadap rasa cokelat praline dengan isian selai

lidah buaya sebagai berikut:

Page 15: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

63

Tabel 4.10 Uji Perbandingan Ganda Tuckey’s Terhadap Rasa Cokelat Praline dengan berat isian selai lidah buaya

No Selisih setiap perlakuan Perbandingan hasil

Kesimpulan

1. 0,2 < 0,55 Tidak Berbeda nyata

2. 0,4 < 0,55 Tidak Berbeda nyata3. 0,6 > 0,55 Berbeda nyata

Keterangan: A: Isian Selai Lidah Buaya 2 gr dari berat total 13 gr cokelat pralineB: Isian Selai Lidah Buaya 3 gr dari berat total 13 gr cokelat pralineC: Isian Selai Lidah Buaya 4 gr dari berat total 13 gr cokelat praline

Terdapat perbedaan nyata berat isian selai lidah buaya 3 gr jika

dibandingkan dengan formulasi isian lidah buaya 4 gr. Sementara perlakuan

berat isian selai lidah buaya 2 gr dan 3 gr tidak menunjukkan perlakuan perbedaan

yang nyata. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa formulasi yang paling

disukai untuk aspek rasa adalah formulasi berat isian selai lidah buaya 3 gr

4.1.4.3. Tekstur Cokelat Praline Dengan Berat Isian Selai Lidah Buaya

Dari hasil perhitungan kepada 30 panelis agak terlatih diperoleh x²hitung =

13,87 pada taraf signifikasi α=0,05, sedangkan nilai x²tabel pada derajat

kepercayaan df = 3-1 = 2, yaitu sebesar 5,99. Tabel hasil perhitungan analisis

berdasarkan tekstur cokelat praline deengan berat selai lidah buaya dapat dilihat

pada tabel 4.11.

Tabel 4.11. Hasil Pengujian Hipotesis Tekstur Cokelat Praline Dengan berat Isian Selai Lidah Buaya

Kriteria Pengujian x²hitung x²tabel Kesimpulan

Aroma 12,95 5,99 x²hitung > x²tabel, maka Ho ditolak

Nilai menunjukan x²hitung > x²tabel. Sehingga Ho ditolak dan H1 diterima.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan daya

terima konsumen terhadap tekstur Cokelat Praline Dengan berat Isian Selai Lidah

Page 16: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

64

Buaya yang berbeda. Maka pengujian dilanjutkan dengan Uji Perbandingan

Ganda yaitu Uji Tuckey’s dengan taraf signifikansi α = 0,05 derajat bebas, dengan

Qtabel = 3,49. Rangkuman perhitungan Tuckey’s adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12 Uji Perbandingan Ganda Tuckey’s Terhadap Tekstur Cokelat Praline dengan berat isian selai lidah buaya

No Selisih setiap perlakuan Perbandingan hasil

Kesimpulan

1. 0,2 < 0,55 Tidak Berbeda nyata2. 0,83 > 0,55 Berbeda nyata3 0,53 < 0,55 Tidak Berbeda nyata

Keterangan:

A : Cokelat praline dengan 2 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat praline

B : Cokelat praline dengan 3 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat praline

C : Cokelat praline dengan 4 gr isian selai lidah buaya dari 13 gr berat total

cokelat praline

Tidak ada perbedaan yang nyata pada 3 gr berat selai lidah buaya jika

dibandingkan dengan formulasi isian lidah buaya 2gr dan 4 gr. Sementara

perlakuan isian selai lidah buaya 2 gr menunjukkan perlakuan perbedaan yang

nyata jika dibandingkan dengan isian selai lidah buaya 4gr. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa isian selai yang paling disukai untuk aspek tekstur adalah

isian selai lidah buayadengan berat 2gr.

4.2. Pembahasan

Page 17: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

65

Berdasarkan hasil deskriptif, aspek rasa berada dalam kategori suka, aspek

aroma dalam rentangan antara agak suka dan suka. Secara keseluruhan, produk

sudah diterima baik oleh masyarakat, layak untuk diproduksi dan dipasarkan.

Untuk aspek rasa, panelis sangat menyukai cokelat praline dengan berat isian

selai lidah buaya 3gr.

Selanjutnya berdasarkan uji statistik dengan menggunakan uji Friedman

bahwa terdapat perbedaan antara isian isian selai lidah buaya 2gr, 3gr dan 4gr

sehingga dilanjutkan dengan uji perbandingan ganda dengan metode Tuckey’s.

Hasilnya menunjukkan konsumen lebih menyukai berat isian selai lidah buaya

sebanyak 3gr. Hal ini dimungkinkan karena semakin banyak isian selai lidah

buaya ditambahkan maka semakin mendominasi rasa selai, jika isian selai lidah

buaya semakin sedikit maka rasa white chocolate mendominasi rasa selai lidah

buaya.

Untuk aroma, berdasarkan analisis deskriptif panelis menyukai cokelat

praline dengan berat isian selai lidah buaya 3gr. Selanjutnya berdasarkan uji

statistik dengan menggunakan uji Friedman bahwa tidak ada terdapat perbedaan

daya terima konsumen antara berat isian selai lidah buaya 2gr, 3gr dan 4gr

sehingga tidak dilanjutkan dengan uji perbandingan ganda dengan metode

Tuckey’s.

Untuk tekstur, berdasarkan analisis deskriptif panelis menyukai cokelat

praline dengan berat isian selai lidah buaya 2gr. Selanjutnya berdasarkan uji

statistik dengan menggunakan uji Friedman bahwa terdapat perbedaan daya

terima konsumen antara berat isian selai lidah buaya 2gr, 3gr dan 4gr sehingga

dilanjutkan dengan uji perbandingan ganda dengan metode Tuckey’s. Hasilnya

Page 18: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

66

menunjukkan konsumen lebih menyukai isian selai lidah buaya sebanyak 2gr.

Kemungkinan, semakin sedikit isian selai lidah buaya semakin bagus tekstur dari

cokelat praline walau dari aspek rasa daya terima konsumen agak suka.

4.3. Kelemahan Penelitian

Selama menjalani penelitian pada Cokelat Praline dengan Isian Selai Lidah

Buaya terhadap daya terima konsumen terdapat beberapa kelemahan penelitian

yaitu :

1. Terdapat banyak ukuran dan jenis cetakan praline dari berbagai negara

sehingga peneliti tidak dapat melakukan menelitian secara menyeluruh hanya

salah satu .

2. Pemakaian isian selai dibuat sendiri maka membutuhkan proses waktu yang

cukup lama.

Page 19: BAB IV Revisi Sidang Skripsi

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukan bahwa isi selai lidah buaya dengan berat 2 gr,

3gr dan 4 gr dapat dijadikan bahan isian pada pembuatan cokelat praline yang

dapat diterima oleh masyarakat dengan baik, yaitu pada kriteria mendekati suka.

Hasil Uji Friedman dengan taraf signifikasi α=0.05, menunjukan bahwa pada

aspek aroma tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Sementara pada aspek rasa

dan tekstur terdapat perbedaan yang signifikan, sehingga dilanjutkan dengan uji

perbandingan ganda Tuckey’s, yang menyatakan pada aspek rasa yang paling

disukai oleh panelis ialah cokelat praline dengan isian selai lidah buaya 3 gr.

Sementara pada aspek tekstur, menunjukan cokelat praline dengan isian selai

lidah buaya 2 gr merupakan cokelat yang berbeda signifikan dan paling disukai.

Secara umum berdasarkan hasil analisis statistik, maka cokelat praline dengan

isian selai lidah buaya 3 gr merupakan formula yang paling disukai konsumen.

5.3. Saran

Melalui penelitian ini, penulis menyarankan untuk dilakukan penelitian

lanjutan yaitu :

1. Melanjutkan penelitian ini menjadi produk cokelat praline dengan isian bahan

bahan lokal di Indonesia

2. Melakukan penelitian kandungan gizi pada cokelat praline dengan

modifikasi selai lidah buaya