26
26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei 1967 berdasarkan keputusan presidium kabinet No.114/U/Kep/5/1967, dengan tujuan pokok untuk mengamankan penyediaan pangan dalam rangka menegakkan eksistensi Pemerintahan baru. Selanjutnya direvisi melalui Keppres No. 39 tahun 1969 tanggal 21 Januari 1969 dengan tugas pokok melakukan stabilisasi harga beras dan masih melewati 10 revisi lagi yang pada akhirnya dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI no. 7 tahun 2003 BULOG resmi beralih status menjadi Perusahaan Umum (Perum) BULOG. www.bulog.co.id Dalam rangka menjamin kelancaran penyebaran komoditas pangan yang dikelola oleh Perum BULOG diperlukan persediaan yang cukup dan tersebar maka sejak terbitnya Peraturan Direksi No. PD-13/DS000/10/13 tentang Pedoman Pengadaan Jasa Angkutan Barang dalam Negeri di Lingkungan Perusahaan Umum BULOG, penyebaran stok nasional dapat dipercepat dan pengadaan jasa angkutannya dapat dilakukan baik di Divre

BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

  • Upload
    vankhue

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

26

BAB IV

TINJAUAN PERUM BULOG

4.1 Sejarah Perum BULOG

Gambar 4.1 Logo Perum BULOG

Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei 1967 berdasarkan

keputusan presidium kabinet No.114/U/Kep/5/1967, dengan tujuan pokok

untuk mengamankan penyediaan pangan dalam rangka menegakkan

eksistensi Pemerintahan baru. Selanjutnya direvisi melalui Keppres No. 39

tahun 1969 tanggal 21 Januari 1969 dengan tugas pokok melakukan

stabilisasi harga beras dan masih melewati 10 revisi lagi yang pada akhirnya

dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI no. 7 tahun 2003 BULOG

resmi beralih status menjadi Perusahaan Umum (Perum) BULOG.

www.bulog.co.id

Dalam rangka menjamin kelancaran penyebaran komoditas pangan

yang dikelola oleh Perum BULOG diperlukan persediaan yang cukup dan

tersebar maka sejak terbitnya Peraturan Direksi No. PD-13/DS000/10/13

tentang Pedoman Pengadaan Jasa Angkutan Barang dalam Negeri di

Lingkungan Perusahaan Umum BULOG, penyebaran stok nasional dapat

dipercepat dan pengadaan jasa angkutannya dapat dilakukan baik di Divre

Page 2: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

27

maupun kantor pusat. Hal ini meningkatkan fleksibilitas Divre dan kantor

pusat dalam memenuhi kebutuhan penyebarannya dan mempersingkat

waktu yang dibutuhkan untuk memastikan penyebaran stok yang lebih

merata. Kehadiran PT. Jasa Prima Logistik (JPL) sebagai anak perusahaan

yang kemudian memiliki kantor cabang di Divre ikut berandil dalam

peningkatan kecepatan dan efisiensi penyebaran stok nasional maupun stok

regional di Divre-Divre.

Gambar 4.2 Logo Jasa Prima Logistik

PT. Jasa Prima Logistics (JPLogistics) adalah anak perusahaan dari

Perum BULOG. Melakukan usaha dibidang Freight forwarding,

Warehousing dan Project Shipment, jasa logistik dan angkutan serta usaha

pendukung lainnya untuk menghasilkan barang dan/ jasa yang bermutu

tinggi dan berdaya saing kuat, baik di dalam maupun di luar wilayah

Indonesia untuk mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai

perseroan dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Berbekal pengalaman yang menunjang kegiatan BULOG baik untuk

pendistribusian beras maupun pengelolaan gudang dan komiditi lainnya,

maka memberikan nilai tambah bagi JPlogistics untuk memberikan

pelayanan bagi pelanggan di luar perum BULOG.

www.jplogistics.co.id

Page 3: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

28

4.2 Visi dan Misi Perum BULOG

4.2.1 Visi

Menjadi perusahaan pangan yang unggul dan terpercaya dalam

mendukung terwujudnya kedaulatan pangan.

4.2.2 Misi

1. Menjalankan usaha logistik pangan pokok dengan mengutamakan

layanan kepada masyarakat.

2. Melaksanakan praktik manajemen unggul dengan dukungan

sumber daya manusia yang profesional, teknologi yang terdepan

dan sistem yang terintegrasi.

3. Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta

senantiasa melakukan perbaikan yang berkelanjutan.

4. Menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas komoditas

pangan pokok.

4.3 Tugas Perum BULOG

Tugas publik Perum BULOG merupakan amanat dari Inpres No. 3

tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/ Berita dan Penyaluran

Beras oleh Pemerintah. Perum BULOG memiliki tiga tugas yang saling

terkait dan memperkuat satu sama lain, yaitu:

1. Pengadaan Gabah dan Beras Dalam Negeri untuk Memperkuat Pilar

Ketersediaan.

Page 4: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

29

Konsep pengadaan gabah dan beras dalam negeri dilakukan pemerintah

sebagai intervensi dari sisi produsen pada saat suplai melimpah karena

panen raya. Melindungi petani dari tingkat harga yang rendah karena

kurang kuatnya nilai tawar petani saat panen. Pengadaan BULOG juga

dapat menjadi salah satu alternatif pasar bagi produksi petani dalam

negeri. Melalui pengadaan gabah dan beras dalam negeri, pilar

ketersediaan ketahanan pangan dapat diwujudkan.

2. Raskin Untuk Memperkuat Pilar Keterjangkauan (Accessibilty)

Beras pengadaan dalam negeri diantaranya disalurkan kepada Rumah

Tangga Miskin (RTM) yang menjadi sasaran dalam program

penanggulangan kemiskinan. Dengan nama program Raskin (Beras

untuk Rumah Tangga Miskin) diharapkan setiap Rumah Tangga

Sasaran (RTS) mampu memperoleh ketahanan pangannya tidak lagi

dengan membeli beras di pasar, sehingga hal ini akan mengurangi

permintaan beras ke pasar.

3. Cadangan Beras Pemerintah untuk Memperkuat Pilar Stabilitas

Cadangan beras pemerintah diperlukan untuk memperkuat ketahanan

pangan rumah tangga dalam situasi darurat, seperti bencana alam

(banjir/ kekeringan, serangan hama/ penyakit, gunung meletus, dan

sebagainya) dan bencana yang dibuat oleh manusia (konflik sosial)

serta kondisi rawan daya beli akibat gejolak harga.

Page 5: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

30

4.4 Struktur Organisasi BULOG Subdivisi Regional

Berikut adalah struktur organisasi BULOG Subdivisi Regional Tipe

A (BULOG Subdivre III Surakarta).

Gambar 4.3 Struktur Organisasi BULOG Subdivre III Surakarta

4.5 Tugas Pokok

1. Kepala Subdivre

Kepala subdivre mempunyai tugas :

1. Memimpin Subdivre dengan tugas yang telah ditetapkan

berdasarakan ketentuan yang berlaku.

2. Membina sumber daya Perum BULOG di lingkungan Subdivre.

3. Melaksanakan kebijakan teknis di bidang pelayanan publik,

perencanaan, dan pengembangan usaha, adminsitrasi dan

keuangan.

4. Melaksanakan kerja sama dengan bidang usaha lain atau instansi

pemerintah.

Page 6: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

31

2. Wakil Kepala Subdivre

Wakil Kepala Subdivre mempunyai tugas membantu

Kasubdivre dalam

merencanakan, .mongoordinasikan, mngendalikan, dan mengevaluasi

pelaksanaan:

1. Analisis harga dan pasar, kemitraan on farm

2. Pengadaan gabah, beras, dan pangan pokok lain

3. Operasional dan tugas pelayanan publik

4. Usaha bisnis komersial

5. Pengelolaan keuangan

6. Pengelolaan SDM dan umum

3. Seksi Gasar dan Pengadaan Pangan Pokok Lain

Seksi harga pasar dan pengadaan pangan pokok lain mempunyai tugas

pokok:

1. Melakukan pengamatan dan pengumpulan data harga dan pasar

komoditas gabah, beras, dan pangan pokok lain.

2. Melakukan market intelligence, penyediaan data statistik untuk

mendukung kegiatan opersional dan komersial; pendataan, evaluasi,

dan pembinaan mitra kerja pengadaan, pengelolaan kegiatan

kemitraan dan on farm (padi dan pangan pokok lain).

3. Memantau, mengevaluasi, melaporkan kegiatan analisis harga dan

pasar, kemitraan dan on farm dan pangan pokok lain.

4. Melakukan pengadaan pangan pokok lain meliputi, hasil pertanian

(jagung, kedelai, cabai, bawang merah dan lainnya), hasil industri

Page 7: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

32

(tepung terigu, minyak goreng, gula dan lainnya), hasil peternakan

dan perikanan (daging sapi, daging ayam, ikan, dan lainnya).

4. Seksi Pengadaan Gabah/ Beras

Seksi pengadaan gabah/ beras mempunyai tugas pokok:

1. Melakukan pengadaan gabah dan beras medium/premium.

2. Penyiapan perangkat pemeriksa kualitas di laboratorium

pemeriksaan kualitas, administrasi pengadaan seperti kontrak jual

beli, dan dokumen lainnya.

3. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan pengadaan

gabah dan beras.

5. Seksi Operasional dan Pelayanan Publik

Seksi pelayanan publik mempunyai tugas :

1. Merencanakan, melakukan, mengkoordinasi, memonitor, dan

mengevaluasi kegiatan pengadaan gabah / beras, pembinaan teknis,

kerja sama lembaga niaga pangan koperasi dan non koperasi serta

analisis dan pengamatan perkembangan harga pokok dan

penyusunan statistik.

2. Merencanakan, melakukan, dan mengkoordinasi kegiatan

pengelolaan persediaan dan pergudangan serta angkutan, pemuatan,

dan pembongkaran.

3. Merencanakan, melakukan, dan mengkoordinasi kegiatan

perawatan kualitas dan pemberantasan hama serta pengolahan

komoditas pangan.

Page 8: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

33

4. Merencanakan, melakukan, dan mengkoordinasi kegiatan

pelayanan penyaluran beras kepada lembaga pemerintah dan

masyarakat umum dan khusus.

6. Seksi Komersial dan Pengembangan Bisnis

Seksi komersial dan pengembangan bisnis bertugas melakukan:

1. Pemasaran dan promosi produk, kerjasama pemasaran dan promosi

dengan pihak lain.

2. Pengendalian persediaan produk secara tidak langsung, administrasi

biaya operasional dan hasil penjualan produk.

3. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan komersial.

7. Seksi Administrasi dan Keuangan

Seksi administrasi dan keuangan mempunyai tugas :

1. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan

administrasi sumber daya manusia, urusan hukum dan klaim.

2. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan surat

menyurat, arsip, ekspedisi, hubungan masyarakat,

kerumahtanggaan, dan pengelolaan pengadaan pemeliharaan

perlengkapan sarana kantor, rumah dinas jabatan.

3. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan

anggaran, administrasi pembiayaan dan verifikasi.

4. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan administrasi

pembukuan, neraca, laporan, pertanggung jawaban keuangan dan

hubungan rekening antar kantor.

Page 9: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

34

8. Seksi Akuntasi Manajemen Resiko dan Kepatuhan

Seksi akuntasi mempunyai tugas :

1. Merencanakan, dan mengkoordinasi kegiatan pengelolaan

adminsitrasi sumber daya manusia, urusan hukum dan klaim

2. Merencanakan, dan mengkoordinasikan kegiatan pengolahan surat

menyurat, arsip, ekspedisi, hubungan masyarakat,

kerumahtanggaan dan pengelolaan pengadaan pemeliharaan

perlengkapan sarana kantor, rumah dinas dan jabatan.

3. Merencanakan serta mengkoordinasi kegiatan pengeloahan

anggaran, administrasi pembiayaan dan verfikasi

4. Merencanakan, dan mengkoordinasikan kegiatan adminsitrasi

pembukuan, neraca, laporan pertanggung jawaban keuangan dan

hubungan rekening antar kantor.

9. Pusat Distribusi

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 12/DS200/03/2016

mengenai Struktur Organisasi Subdivisi Regional Tipe A Bab XI Pasal

78 mengenai Pusat Distribusi yang diuraikan sebagai berikut:

1. Pusat Distribusi Perum BULOG adalah sarana gudang yang khusus

dipergunakan untuk menerima, menyimpan, merawat, dan

melayani pengeluaran serta distribusi produk komersial yang dalam

pengelolaannya baik secara administrative maupun operasional

dilakukan oleh Divre atau Subdivre.

2. Pusat Distribusi dipimpin oleh seorang Manajer yang selanjutnya di

dalam Peraturan ini disebut Manajer Pusat Distribusi.

Page 10: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

35

3. Manajer Pusat Distribusi berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kadivre atau Kasubdivre sesuai kedudukannya.

4. Kedudukan Pusat Distribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

ditetapkan tersendiri dalam Keputusan Direksi.

Berkaitan dengan susunan organisasi beserta penjabaran

mengenai masing-masing tugas jabatan yang terdapat pada Pusat

Distribusi akan dijelaskan pada Pasal 79 adalah sebagai berikut:

1. Susunan organisasi Pusat Distribusi terdiri dari:

a. Manajer

b. Petugas Persediaan

c. Petugas Distribusi

d. Petugas Administrasi

2. Manager Pusat Distribusi mempunyai tugas pokok melakukan

pengelolaan pusat distribusi yang meliputi penerimaan,

penyimpanan, perawatan, pengeluaran dan pendistribusian produk

komersial, serta pengelolaan SDM, administrasi dan pelaporan

kegiatan pusat distribusi.

3. Petugas persediaan mempunyai tugas pokok melakukan urusan

penerimaan,penyimpanan, perawatan, dan pengeluaran produk

komersial.

4. Petugas Distribusi mempunyai tugas pokok melakukan urusan

pendistribusian produk komersial.

5. Petugas Administrasi mempunyai tugas pokok melakukan urusan

administrasi dan pelaporan kegiatan pusat distribusi.

Page 11: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

36

10. Unit Pengolahan

Unit Pengolahan adalah sarana yang dipergunakan untuk

mengolah komiditi gabah/beras dan pangan pokok lainnya yang dalam

pengelolaanya baik secara adminstratif maupun operasional dilakukan

oleh Divre atau Subdivre.

Berkaitan dengan susunan organisasi beserta penjabaran

mengenai masing-masing tugas jabatan yang terdapat pada Unit

Pengolahan akan dijelaskan pada Pasal 79B adalah sebagai berikut:

1. Susunan Organisasi Unit Pengolahan terdiri dari:

a. Kepala

b. Petugas Operasi

c. Petugas Administrasi

2. Kepala Unit Pengolahan mempunyai tugas pokok melakukan

pengolahan dan pemeliharaan unit pengolahan, serta pengelolaan

SDM, adminstrasi dan pelaporan kegiatan unit pengolahan.

3. Petugas Operasi mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan

operasional pengolahan dan pemeliharaan sarana pengolahan.

4. Petugas Administrasi mempunyai tugas pokok melakukan urusan

administrasi dan pelaporan kegiatan unit pengolahan.

11. Gudang

Gudang BULOG adalah unit instalasi yang dipergunakan untuk

menyimpan barang komoditi Perum BULOG dalam pengelolaannya

baik secara administratif maupun operasional dilakukan oleh Divre, Sub

Divre, dan Kansilo. Gudang BULOG dipimpin oleh seorang kepala.

Page 12: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

37

Gudang BULOG mempunyai tugas melakukan urusan pemasukan,

penyimpanan, perawatan dan pengeluraran barang komoditi Perum

BULOG serta administrasi keuangan sumber daya manusia dan

ketatausahaan.

Bidang yang menjalankan tugas untuk mengatur distribusi yaitu

Seksi Operasional dan Pelayanan Publik yaitu merencanakan, melakukan,

dan mengkoordinasi kegiatan pengelolaan persediaan dan pergudangan serta

angkutan, pemuatan, dan pembongkaran.

4.6 Raskin (Beras untuk Rakyat Miskin)

4.6.1 Sekilas Raskin

1. Tujuan

Tujuan program Raskin adalah mengurangi beban pengeluaran

KPM (Keluarga Sasaran Penerima Manfaat) melalui pemenuhan

sebagian kebutuhan pangan beras.

2. Sasaran

Sasaran Program Raskin adalah berkurangnya beban

pengeluaran KPM dalam mencukupi kebutuhan pangan beras

melalui penyaluran beras bersubsidi dengan alokasi sebanyak 15

kg/KPM/bulan atau sesuai dengan kebijakan Pemerintah Pusat.

3. Manfaat

Manfaat Program Raskin adalah sebagai berikut:

Page 13: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

38

1. Peningkatan ketahanan pangan di tingkat KPM, sekaligus

sebagai mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan

kemiskinan.

2. Peningkatan akses pangan baik secara fisik (beras tersedia di

titik distribusi), maupun ekonomi (harga jual yang

terjangkau) kepada KPM.

3. Sebagai pasar bagi hasil usaha tani padi.

4. Stabilisasi harga beras di pasaran.

5. Pengendalian inflasi melalui intervensi Pemerintah dengan

menetapkan harga beras bersubsidi sebesar Rp.1.600,-/kg

atau sesuai dengan kebijakan Pemerintah Pusat, dan menjaga

stok pangan nasional.

6. Membantu pertumbuhan ekonomi di daerah.

4.6.2 Alur Distribusi Raskin

Pelaksanaan penyaluran Raskin sampai titik distribusi

menjadi tugas dan tanggung jawab Perum BULOG. Penyediaan

beras untuk KPM Raskin dilakukan oleh Perum BULOG dalam

kemasan berlogo Perum BULOG dengan kuantum 15 kg/karung

dan/atau 50 kg/karung. Perum BULOG bersama Tim Koordinasi

Raskin menyusun rencana penyaluran bulanan berdasarkan SPA

(Surat Permintaan Alokasi) untuk menjamin kelancaran proses

penyaluran Raskin.

Page 14: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

39

Gambar 4.4 Alur Distribusi Raskin

Penyaluran Raskin diawali dari permintaan alokasi SPA dari

Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan. SPA tersebut

ditujukan kepada Kadivre/ Kasubdivre yang membawahi wilayah

tersebut. Berdasarkan SPA tersebut, oleh Tim Koordinasi Raskin

setempat dibahas jadwal penyalurannya untuk memberikan

kesempatan kepada masyarakat menyiapkan waktu, tenaga dan dana

pada saat penyaluran. Sebelum jadwal pengiriman beras ke titik

distribusi, Tim Koordinasi Raskin melakukan pengecekan kondisi

beras Raskin yang akan disalurkan.

Beras Raskin kemudian dikirimkan ke titik distribusi tujuan sesuai

dengan jumlah RTS (Rumah Tangga Sasaran) yang terdata di

wilayah tersebut. Tidak ada penambahan dan pengurangan jumlah

Page 15: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

40

oleh BULOG. Apabila ada perubahan data RTS adalah kewenangan

musyawarah desa/ kelurahan dan musyawarah kecamatan.

4.7 Data Perum BULOG Subdivre III Surakarta

1. Gudang BULOG

BULOG Subdivre III Surakarta memiliki 9 Gudang yang

tersebar di wilayah Eks-Karesidenan Surakarta.

Tabel 4.1 Data Gudang BULOG Subdivre III Surakarta

No Kode Nama Alamat

1 GB 301 Gudang Bulog

Klaten

Jl. By Pass RT. 01 RW. 06, Desa

Karanganom, Kec. Klaten Utara,

Kab. Klaten

2 GB 302 Gudang Bulog

Masaran

Jl. Raya Solo-Sragen, Desa Krikilan,

Kec. Masaran, Kab. Sragen

3 GB 303 Gudang Bulog

Kartasura

Jl. Adi Sumarmo No.101 RT. 04

RW. 02, Desa Ngabeyan, Kec.

Kartasura, Kab. Sukoharjo

4 GB 304 Gudang Bulog

Delanggu

Jl. Raya Solo-Yogyakarta Km. 23

RT. 10 RW. 05, Desa Banaran, Kec.

Delanggu, Kab. Klaten

5 GB 305 Gudang Bulog

Grogol

Jl. Solo-Wonogiri RT. 02 RW. 10,

Desa Telukan, Kec. Grogol, Kab.

Sukoharjo

6 GB 306 Gudang Bulog

Mojolaban

Jl. Raya Solo-Karanganyar Km. 09

RT. 02 RW.06, Desa Triyagan, Kec.

Mojolaban, Kab. Sukoharjo

7 GB 307 Gudang Bulog

Wonogiri

Jl. Raya Ngadirojo-Baturetno Km.

05 RT. 02 RW. 15, Desa Gedong,

Kec. Ngadirojo, Kab. Wonogiri

8 GB 308 Gudang Bulog

Karangwungu

Jl. Raya Solo-Yogyakarta Km. 24

RT. 01 RW. 06, Desa Meger, Kec.

Ceper, Kab. Klaten

9 GB 309 Gudang Bulog

Duyungan

Jl. Raya Solo-Sragen Km. 31 RT. 24

RW. 06, Desa Duyungan, Kec.

Sidoharjo, Kab. Sragen

Page 16: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

41

2. Persediaan Gudang

Persediaan beras di Gudang BULOG setiap bulannya bisa

berubah sesuai dengan kondisi pertanian.

Tabel 4.2 Data persediaan beras di Gudang BULOG bulan Januari 2017

No Nama Gudang Persediaan

1 GB 301 Klaten 1.917.425 Kg

2 GB 302 Masaran 9.170.886 Kg

3 GB 303 Kartasura 2.088.654 Kg

4 GB 304 Delanggu 2.049.663 Kg

5 GB 305 Grogol 3.897.722 Kg

6 GB 306 Mojolaban 4.214.740 Kg

7 GB 307 Wonogiri 2.848.565 Kg

8 GB 308 Karangwungu 10.446.921 Kg

9 GB 309 Duyungan 7.648.784 Kg

3. Permintaan Raskin

Permintaan Raskin untuk setiap wilayah setiap bulannya rata-

rata sama dan tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Tabel 4.3 Data permintaan Raskin bulan Januari 2017

No Kode Nama Permintaan

1 SKT Kota Surakarta 435.645 Kg

2 SKH Kabupaten Sukoharjo 767.520 Kg

3 KRG Kabupaten Karanganyar 774.570 Kg

4 BYL Kabupaten Boyolali 962.490 Kg

5 SGN Kabupaten Sragen 1.041.300 Kg

6 WNG Kabupaten Wonogiri 1.058.535 Kg

7 KLN Kabupaten Klaten 1.627.905 Kg

Page 17: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

42

4. Biaya distribusi Raskin

Tabel 4.4 Data biaya distribusi BULOG Subdivre III Surakarta

No Nama Tujuan Biaya

1 Kota Surakarta Rp 3.825.214

2 Kabupaten Sukoharjo Rp 20.320.870

3 Kabupaten Karanganyar Rp 40.085.540

4 Kabupaten Boyolali Rp 152.173.024

5 Kabupaten Sragen Rp 105.747.628

6 Kabupaten Wonogiri Rp 425.281.232

7 Kabupaten Klaten Rp 161.011.248

Total Rp 908.444.756

Total biaya distribusi Raskin pada bulan Januari 2017 adalah

sebesar Rp 908.444.756.

5. Alokasi Gudang BULOG dan Tujuan Raskin

BULOG Subdivre III Surakarta telah menetapkan lokasi Gudang

BULOG dan tujuan Raskin berdasarkan proses analisa yang sudah

diterapkan.

Tabel 4.5 Alokasi Gudang BULOG dan tujuan Raskin

No Tujuan Raskin Gudang BULOG

1 Kota Surakarta GB 303 Kartasura

2 Kabupaten Sukoharjo GB 305 Grogol

3 Kabupaten Karanganyar GB 306 Mojolaban

4 Kabupaten Boyolali GB 303 Kartasura

GB 304 Delanggu

5 Kabupaten Sragen GB 302 Masaran

GB 309 Duyungan

6 Kabupaten Wonogiri GB 307 Wonogiri

GB 309 Duyungan

7 Kabupaten Klaten GB 301 Klaten

GB 308 Karangwungu

Page 18: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

43

4.8 Biaya Distribusi

Biaya dalam pelaksanaan distribusi (pengalokasian) Raskin dari

gudang ke titik distribusi secara keseluruhan ditanggung oleh BULOG

Subdivre III Surakarta.

Rumus untuk menghitung biaya distribusi yaitu:

Biaya armada =Jarak tempuh

𝐾 ×

Harga solarliter

⁄ ............................

(4.1)

Jumlah armada =Total beras yang diangkut

𝐿 ............................................. (4.2)

Total biaya distribusi = (Biaya armada × Jumlah armada) ..............

(4.3)

Ketentuan:

1. K = 5

Rasio bahan bakar 1 Liter : 5 Km (Satu liter solar digunakan untuk jarak

5 Km)

2. L = 7.000

Kapasitas truk yang digunakan yaitu 7.000 Kg (7 Ton)

Contoh:

Simulasi perhitungan untuk menentukan total biaya distribusi di Kota

Surakarta.

Diketahui : - Harga solar = Rp 5.150

- Jumlah beras yang diangkut = 435.645 Kg

- Sumber dari Gudang Bulog 301 Klaten

Page 19: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

44

1. Biaya Armada

a. Banjarsari = 27,6 Km

5 Km × Rp 5.150 = Rp 28.428

b. Jebres = 30,8 Km

5 Km × Rp 5.150 = Rp 31.724

c. Laweyan = 24,1 Km

5 Km × Rp 5.150 = Rp 24.823

d. Pasar Kliwon = 27,3 Km

5 Km × Rp 5.150 = Rp 28.119

e. Serengan = 25,5 Km

5 Km × Rp 5.150 = Rp 26.265

2. Total biaya armada = Rp 139.359

3. Jumlah armada = 435.645

7.000 = 62 unit

4. Total biaya distribusi = Rp 139.359 × 62 = Rp 8.640.258

Berdasarkan perhitungan diatas maka total biaya distribusi dari

Gudang Bulog 301 Klaten ke 5 Kecamatan yang ada di Kota Surakarta yaitu

Rp 8.640.258

4.9 Perhitungan Metode North West Corner

Berikut proses perhitungan manual menggunakan Metode North

West Corner :

1. Membuat model tabel transportasi.

Page 20: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

45

Diperlukan 7 kolom untuk data permintaan dan 9 baris untuk data

persediaan.

Tabel 4.6 Proses 1 NWC dengan membuat model transportasi

Tuj SKT SKH KRG BYL SGN WNG KLN Supply

Gud

GB 301 1.917.425

GB 304 2.049.663

GB 303 2.088.653

GB 307 2.848.565

GB 305 3.897.722

GB 306 4.214.740

GB 309 7.648.784

GB 302 9.170.886

GB 308 10.446.921

Demand 435.

645

767.

520

774.

570

962.

490

1.041.

300

1.058.

535

1.627.

905

44.283.359

6.667.965

Total demand (permintaan) yaitu 6.667.965 dan total supply

(persediaan) yaitu 44.283.359, selisih 37.615.394.

2. Menambahkan kolom dummy.

Tabel 4.7 Proses 2 NWC dengan menambah kolom dummy

Tuj SKT SKH KRG BYL SGN WNG KLN Dummy Supply

Gud

GB 301 1.917.

425

GB 304 2.049.

663

GB 303 2.088.

653

GB 307 2.848.

565

GB 305 3.897.

722

GB 306 4.214.

740

GB 309 7.648.

784

GB 302 9.170.

886

Page 21: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

46

GB 308 10.446

.921

Demand 435.

645

767.

520

774.

570

962.

490

1.041.

300

1.058.

535

1.627.

905

37.615.

394 44.283

.359

Menambahkan kolom dummy sebesar 37.615.394 agar hasil antara

demand dan supply menjadi seimbang.

Penambahan kolom dummy dalam Metode North West Corner hanya

sebagai penyeimbang, tidak berpengaruh terhadap hasil karena biaya

distribusi dalam kolom dummy ini bernilai nol (0).

3. Menghitung dan mengalokasikan awal nilai sel.

Biaya Distribusi menggunakan biaya per Kg yaitu membagi biaya

distribusi dengan jumlah permintaan.

Biaya Distribusi per Kg = Total Biaya Distribusi

Jumlah Permintaan............................. (4.4)

Contoh :

Biaya distribusi dari GB 301 Klaten ke Kota Surakarta Rp 8.640.258

Permintaan Raskin di Kota Surakarta sebesar 435.645 Kg

Biaya Distribusi = 8.640.258

435.645 = Rp 19,83

Tabel 4.8 Data Biaya Distribusi Raskin per Kg

No Sumber Nama Tujuan Biaya

1 GB 301 Klaten Kota Surakarta Rp 19,83

2 GB 301 Klaten Kabupaten Sukoharjo Rp 44,2

3 GB 301 Klaten

Kabupaten Karanganyar Rp 124,11

GB 304 Delanggu Rp 114,6

4 GB 304 Delanggu Kabupaten Boyolali Rp 91,06

5 GB 304 Delanggu

Kabupaten Sragen Rp 152,44

GB 303 Kartasura Rp 123,66

Page 22: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

47

6 GB 303 Kartasura Kabupaten Wonogiri Rp 264,66

7 GB 303 Kartasura

Kabupaten Klaten Rp 103,56

GB 307 Wonogiri Rp 218,33

Tabel 4.9 Proses 3 NWC dengan Menghitung dan mengalokasikan awal

nilai sel dari ujung kiri atas

Tuj SKT SKH KRG BYL SGN WNG KLN Dummy Supply

Gud

GB 301

19,83 44,2 124,11 0 0 0 0 0 1.917.

425 435.

645

767.

520

714.

260

GB 304

0 0 114,6 91,06 152,44 0 0 0 2.049.

663 60.310 962.

490

1.026.

863

GB 303

0 0 0 123,66 264,66 103,56 0 2.088.

653 14.437 1.058.

535

1.015.

681

GB 307

0 0 0 0 0 218,33 0 2.848.

565 612.

224

2.236.

341

GB 305

0 0 0 0 0 0 0 3.897.

722 3.897.

722

GB 306

0 0 0 0 0 0 0 0 4.214.

740 4.214.

740

GB 309

0 0 0 0 0 0 0 0 7.648.

784 7.648.

784

GB 302

0 0 0 0 0 0 0 0 9.170.

886 9.170.

886

GB 308

0 0 0 0 0 0 0 0 10.446.

921 10.446.

921

Demand 435.

645

767.

520

774.

570

962.

490

1.041.

300

1.058.

535

1.627.

905

37.615.

394 44.283.

359

Menghitung dan mengalokasikan nilai dari ujung kiri atas, geser ke

kanan jika permintaan sudah terpenuhi dan turun ke bawah jika

persediaan sudah terpenuhi.

Sel SKT – GB 301 (X11) = S1 > d1

= 1.917.425 > 435.645

Page 23: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

48

= 435.645 (d1 terpenuhi)

Sel SKH – GB 301 (X12) = S1 – X11

= 1.917.425 - 435.645 = 1.481.780

(sisa S1)

= S1 > d2

= 1.481.780 > 767.520

= 767.520 (d2 terpenuhi)

Sel KRG – GB 301 (X13) = S1 – X12

= 1.481.780 - 767.520 = 714.260

(d3 belum terpenuhi)

S1 = 435.645 + 767.520 + 714.260 = 1.917.425 (S1 terpenuhi)

Kapasitas di S1 habis, pindah ke S2

Sel KRG – GB 304 (X23) = S1 < d3 = d3 – X13

= 774.570 – 714.260

= 60.310 (d3 terpenuhi)

Sel BYL – GB 304 (X24) = S2 – X23

= 2.049.663 - 60.310 = 1.989.353

(sisa S2)

= S2 > d4

= 1.989.353 > 962.490

= 962.490 (d4 terpenuhi)

Sel SGN – GB 304 (X25) = S2 – X24

= 1.989.353 - 962.490 = 1.026.863

Page 24: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

49

(d5 belum terpenuhi)

S2 = 60.310 + 962.490 + 1.026.863= 2.049.663 (S2 terpenuhi)

Kapasitas di S2 habis, pindah ke S3

Sel SGN – GB 303 (X35) = S2 < d5 = d5 – X25

= 1.041.300 – 1.026.863

= 14.437 (d5 terpenuhi)

Sel WNG – GB 303 (X36) = S3 – X35

= 2.088.653 - 14.437 = 2.074.216

(sisa S3)

= S3 > d6

= 2.074.216 > 1.058.535

= 1.058.535 (d6 terpenuhi)

Sel KLN – GB 303 (X37) = S3 – X36

= 2.074.216 - 1.058.535 = 1.015.681

(d7 belum terpenuhi)

S3 = 14.437 + 1.058.535 + 1.015.681 = 2.088.653 (S3 terpenuhi)

Kapasitas di S3 habis, pindah ke S4

Sel KLN – GB 307 (X47) = S3 < d7 = d7 – X37

= 1.627.905 – 1.015.681

= 612.224 (d7 terpenuhi)

Sel Dummy – GB 307 (X48) = S4 – X47

= 2.848.565 - 612.224 = 2.236.341

Page 25: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

50

(sisa S4)

S4 = 612.224 + 2.236.341 = 2.848.565 (S4 terpenuhi)

4. Menghitung sel-sel yang telah terisi dengan cara mengkalikan biaya

distribusi dengan jumlah beras yang diangkut.

Sel SKT – GB 301 (X11) = 19,83 × 435.645 = 8.638.840

Sel SKH – GB 301 (X12) = 44,2 × 767.520 = 33.924.384

Sel KRG – GB 301 (X13) = 124,11 × 714.260 = 88.646.809

Sel KRG – GB 304 (X23) = 114,6 × 60.310 = 6.911.526

Sel BYL – GB 304 (X24) = 91,06 × 962.490 = 87.644.339

Sel SGN – GB 304 (X25) = 152,44 × 1.026.863 = 156.534.996

Sel SGN – GB 303 (X35) = 123,66 × 14.437 = 1.785.279

Sel WNG – GB 303 (X36) = 264,66 × 1.058.535 = 280.151.873

Sel KLN – GB 303 (X37) = 103,56 × 1.015.681 = 105.183.924

Sel KLN – GB 307 (X47) = 218,33 × 612.224 = 133.666.866

Sel Dummy – GB 307 (X48) = 0 × 2.236.341 = 0

Sel Dummy – GB 305 (X58) = 0 × 3.897.722 = 0

Sel Dummy – GB 306 (X68) = 0 × 4.214.740 = 0

Sel Dummy – GB 309 (X78) = 0 × 7.648.784 = 0

Sel Dummy – GB 302 (X88) = 0 × 9.170.886 = 0

Sel Dummy – GB 308 (X98) = 0 × 10.446.921 = 0

5. Jumlahkan hasil perkalian tersebut.

NWC = 33.924.384 + 88.646.809 + 6.911.526 + 87.644.339 +

Page 26: BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG · 26 BAB IV TINJAUAN PERUM BULOG 4.1 Sejarah Perum BULOG Gambar 4.1 Logo Perum BULOG Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei

51

156.534.996 + 1.785.279 + 280.151.873 + 105.183.924 +

133.666.866 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0

= 903.088.837

Biaya distribusi untuk penyaluran Raskin sebelum menggunakan

Metode North West Corner yaitu Rp 908.444.756. Hasil perhitungan setelah

menggunakan Metode North West Corner untuk mencari biaya distribusi

Raskin pada BULOG Subdivre III Surakarta yaitu Rp 903.088.837. Terjadi

penurunan biaya distribusi sebesar Rp 5.355.919 atau 0,58% jika

menerapkan Metode North West Corner.