Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Megger
Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik
maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi
arus searah yang diputar oleh tangan.
Besar tegangan tersebut pada umumnya adalah : 500, 1000, 2000 atau 5000
volt dan batas pengukuran dapat bervariasi antara 0,02 sampai 20 meter ohm dan 5
sampai 5000 meter ohm dan lain-lain sesuai dengan sumber tegangan dari megger
tersebut.
Dengan demikian maka sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya
tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja ( sistem
tegangan ) dari peralatan ataupun instalasi yang aka diuji isolasinya.
Dewasa ini telah banyak pula megger yang mengeluarkan tegangan tinggi
yang didapatkan dari batere sebesar 8 – 12 volt (megger dengan sistem elektronis).
4.2 Pengujian Tahanan Isolasi pada Belitan Stator Generator
4.2.1 Umum
Salah satu jenis pemeliharaan yang dilakukan dalam kegiatan
Combustion Inspection ( CI ) yaitu pemeliharaan periodik yang dilakukan
setiap 8.000 jam generator beroperasi adalah pemeriksaan stator generator,
kegitan yang dilakukan dapat berupa pengujian tahanan isolasi ( Insulation
Resistance Test ) dan Polarization Index Test.
Nilai Insulation Resistance ( IR ) stator diukur pada suhu ruangan
30,.5°C, pengukuran dilakukan dengan cara melepas hubungan way ( Y )
generator terhadap ground terlebih dahulu. Pengukuran dilakukan pada tiap
phasa yaitu phasa R, S, dan T masing-masing di ukur langsung terhadap
ground. Sehingga megger yang digunakan yaitu megger phasa terhadap
ground. Jenis Megger yang digunakan adalah Megger jenis analog dengan
tegangan 5000 Volt, pemilihan megger dengan tegangan 5000 Volt sesuai
dengan besarnya tegangan kerja Generator dan berdasarkan standar IEEE.
36
Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kelemahan isolasi
tahanan. Pengujian isolasi secara rutin dapat dilakukan dengan menggunakan
Megger yang pembacaannya langsung dalam meghoms. Tahanan isolasi
adalah ukuran kebocoran arus yang melalui isolasi. Tahanan berubah-ubah
karena pengaruh temperatur dan lamanya tegangan yang diterapkan pada
lilitan tersebut, oleh karena itu faktor-faktor tersebut harus dicatat pada waktu
pengujian. Nilai tegangan minimum pengujian adalah satu kilovolt sebanding
dengan satu (1) megaohm nilai resistansi pada lilitan stator generator, nilai
tahanan yang rendah dapat menunjukkan lilitan dalam keadaan kotor atau
basah.
Moisture dapat juga terdapat pada permukaan isolasi, atau pada lilitan
atau pada keduanya.Oleh sebab itu, pengujian dengan megger sebelum dan
sesudah mesin dibersihkan harus dilakukan. Jika nilai tahanan tetap rendah
dan lilitan relatif bersih, ada kemungkinan adanya moisture pada lilitan, dan
lilitan harus dikeringkan sekurang-kurangnya sampai diperoleh tahanan
minimum yang dianjurkan.
Gambar 4.1 Rangkaian megger stator fasa – ground
Gambar 4.2. Rangkaian megger stator fasa – fasa
37
4.2.2 Batas Tahanan Isolasi
Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan stator generator juga
dipengaruhi oleh kebersihan permukaan isolator dari stator, suhu generator,
factor usia dan kelembaban udara di sekitarnya.
4.2.3 Prinsip Kerja
Pada dasarnya pengukuran tahanan isolasi belitan stator generator
adalah untuk mengetahui besar ( nilai ) kebocoran arus (leakage current) yang
terjadi pada isolasi stator generator. Kebocoran arus yang menembus isolasi
peralatan listrik memang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, salah satu cara
meyakinkan bahwa generator cukup aman untuk dipakai adalah dengan
mengukur tahanan isolasinya. Keebocoran arus yang memenuhi ketentuan
yang ditetapkan akan memberikan jaminan bagi generator itu sendiri sehingga
terhindar dari kegagalan isolasi.
Insulation tester banyak jenisnya (merek dan tipe megger), masing-
masing memiliki spesifikasi yang berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya. Mulai dari tipe sederhana, menengah sampai dengan yang canggih.
Display (tampilannya) juga banyak ragamnya, mulai dari tampilan analog,
semi digital dan digital murni.
Pada panel kendali (Front Panel) ada yang sangat sederhana, namun
ada pula yang super canggih. Tapi seluruhnya memiliki prinsip kerja yang
sama.
38
Gambar 4.3 Contoh Insulation Tester Merk Metriso Type 5000 A
Keterangan :
1. Saklar pilih (Selector Switch) : tegangan uji megger, uji tegangan batere
dan pemutus pasokan.
2. Tombol Range : pilihan jangkau-batas skala pengukuran.
3. LED indicator : LED nyala hijau = pengukuran benar, LED mati =
pengukuaran salah, batere terlalu lemah.
4. LED nyala : pilihan jangkau-batas skala s.d. T ( Tera Ohm) terpilih.
5. LED nyala : pilihan jangkau-batas skala s.d. 100 M terpilih.
6. Skrup koreksi : pengaturan (koreksi) posisi jarum penunjuk pada angka 0.
7. Selector switch (saklar pilih) : pengukuran tegangan atau tahanan isolasi.
8. Analog display : Papan/plat skala penunjukan.
9. Test Prob ( - ) : Kabel pengukuran kutub (polaritas) negatif.
10. Test Prob ( + ) : Kabel pengukuran kutub (polaritas) positif.
11. Tempat penyimpanan jack konektor kabel.
39
Prinsip kerja alat pengukuran tahanan isolasi merk Metriso type 5000 A
adalah sebagai berikut :
1. Pemasangan Batere
Sebelum membuka tutup tempat batere pastikan dulu saklar
selektorswitch (no.7) pada posisi volt (“V”) dan saklar pilihan (no.1) pada
posisi “OFF/V” dengan demikian berarti alat ukur sudah bebas dari catu daya.
Uji kondisi batere : Setelah batere terpasang saklar pilihan (no.1)
diposisikan pada sehingga pada plat skala menunjuk tegangan batere.
2. Uji On/Off dan Fungsi Skrup Koreksi
Bila saklar selector switch (no.7) pada posisi Ohm (“”) dan saklar
pilihan no.1 tidak pada posisi “OFF/V” berarti alat ukur (megger) habis
dipakai tetapi belum di-off-kan. Kondisi yang benar bila megger tidak dipakai
posisi saklar selektor switch (no.7) ke posisi volt (“v”) dan saklar pilihan
(no.1) di posisi “OFF/V”.
Skrup koreksi (no.6) berfungsi untuk koreksi posisi jarum penunjuk
agar tepat pada angka nol (0). Pengaturan dilakukan dalam kondisi alat ukur
off (seperti diterangkan di atas) dan skrup koreksi (no.6) diputar arah ke kiri
atau ke kanan sehingga jarum tepat menunjuk angka nol.
3. Plat Skala ( Analog Display)
Lampu LED no.4 dan 5 pada sisi kanan plat skala adalah indikasi
batas-jangkau pilihan skala. Lampu indikasi Ohm (“Ohm”) LED no.3 akan
menyala bila pengukuran isolasi adalah benar, dan bila tidak menyala berarti
rangkaian pengukuran salah atau saat tes tegangan ada yang salah. Oleh
karena itu tes batere sangat dianjurkan. Dua skala di bawahnya adalah untuk
pengukuran (pengujian) tegangan dan uji batere.
4.2.4 Pengukuran Tahanan Isolasi
Untuk mencegah kerusakan pada alat ukur perlu dipastikan dulu
apakah titik ukur benar-benar tidak ada tegangan induksi atau muatan residual.
Prosedur Pengukuran
40
1. Posisikan saklar selector switch (no.7) pada Ohm (“”).
2. Atur batas-jangkau skala 10 k 1 T atau 100 k 100 M
dengan menekan tombol pilihan batas-jangkau (no.2) “RANGE”.
3. Pilih tegangan uji megger dengan nominal 100 V, 250 V, 500 V, 1.000
V, 1.500 V, 2000 V, 2.500V atau 5.000 V dengan memindah posisi
saklar pilihan (no.1) sesuai dengan kebutuhan. Bila lampu LED no.4
menyala menandakan batas jangkau atas skala 10 k 1 T tercapai.
4. Hubungkan titik ukur dengan kedua prob (+) dan (-) dan ditunggu
sampai dengan jarrum penunjukan berhenti bergerak. Gerak ayun
jarum tergantung pada objek yang diukur tahanan isolasinya dan
berkisar antara beberapa saat setelah terjadi kontak s.d. 30detik atau
lebih. Pembacaan nilai tahanan yang optimal adalah posisi jarum
setelah tombol “ON” ditekan ditambah 60 detik / 1 menit.
Hasil pengukuran bias dibaca pada skala bagian atas. Jika
lampu LED Ohm (“”) (no.3) menyala hijau maka nilai
pengukuran tahanan isolasi benar.
Untuk melindungi (keamanan) alat ukur insulation tester
(megger) maka pada awal pengukuran dipilih batas-jangkau
skala 100 k 100 M, melalui tombol no.2 “RANGE”. Dan
lampu LED no.5 akan menyala.
Yang perlu diperhatikan :
Jangan menyentuh titik ukur objek pengukuran yang baru selesai
diukur tahanan isolasinya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya aliran arus
yang melintas badan dan meskipun tidak berakibat fatal namun bias
menimbulkan tegangan kejut.
Bila pengukuran dilakukan pada objek yang komponen kapasitifnya
relative besar , kemungkinan tegangan pegisian (charging) sampai dengan
5.000 V, hal ini sangat berbahaya bila menyentuh titik ukur objek yang diukur
tahanan isolasinya. Pada kondisi ini harus dilakukan pembuangan tegangan
induksi (residual) dengan memindah posisi saklar selector switch (no.7) dari
posisi Ohm (“”) ke posisi volt (“V”) dan prob tetap tersambung dengan
objek pengukuran s.d. jarum menunjukkan angka “0 volt”.
41
Jangan membalik polaritas prob (+) dan (-) selama terjadi pembungan
muatan, sebab pengaman tegangan lebih yang terpasang didalam lat uji (ukur)
akan terpicu (triggered) dan rusak.
4.2.5 Cara Penggunaan / pengukuran
Cara penggunaan meliputi alat ukur dan kesiapan objek yang diukur.
Kesiapan objek yang iukur adalah merupakan kegiatan yang tujuannya
membebaskan objek (missal = generator) dari tegangan sesuai Standar IEEE.
Kesiapan objek yang akan diukur dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
1. Pemasangan pentanahan local (Local Grounding) disisi terminal busbar
dengan tujuan membuang Induksi Muatan ( Residuak Current) yang masih
tersisa pada belitan.
2. Melepas hubungan way ( Y ) generator terhadap ground terlebih dahulu.
3. Pembersihan permukaan belitan, tempat belitan dengan memakai material
cleaner dan lap kain yang halus dan tidak merusak permukaan isolator
dengan tujuan agar pengukuran memperoleh nilai (hasil) yang akurat.
4. Melakukan pengukuran tahanan isolasi antara :
5. Terminal R terhadap cashing ( body ) / tanah.
6. Terminal S terhadap cashing ( body ) / tanah.
7. Terminal T terhadap cashing ( body ) / tanah.
8. Mencatat hasil pengukuran tahanan isolasi .
9. Hasil pengukuran ini merupakan data terbaru hasil pengukuran dan
sebagai bahan evaluasi pembanding dengan hasil pengukuran sebelumnya.
4.3 DATA-DATA DAN PERHITUNGAN
42
Nilai minimum Insulation Resistance ( IR ) lilitan stator generator Wescan
11,5 KV PLTG #1 Keramasan adalah:
IRmin = ( Vrms + 1 ) x100 MΩ
IRmin = ( 11.5 + 1 ) MΩ
IRmin = 12,5 MΩ
Berikut table data hasil pengukuran tahanan isolasi winding stator
generator Wescan PLTG unit 1 Keramasan, sebelum dilakukan pemeliharaan.
Tabel 4.1 :Data Insulation Resistance Test sebelum lilitan stator dibersihkan.
Menit
ke
Urutan Phasa
R S T
Insulation Resistance ( MΩ )
1 550 570 650
2 650 750 770
3 800 870 860
4 821 890 910
5 850 920 970
6 910 960 980
7 930 1.200 995
8 960 1.300 1.320
9 980 1.400 1.400
10 1.300 1.500 1.600
Data CI Tahun : 2010
Tanggal : 29 Agustus 2010
Suhu Ambient : 30.5˚ C
Generator : Westinghouse Canada ( Wescan ) PLTG #1.
Perhitungan Nilai Average Insulation Resistance lilitan Stator Phasa R, S dan T.
43
Nilai Average Insulation Resistance lilitan Stator masing-masing Phasa
dihitung dengan rumus:
IRaverage =
Dimana :
IRaverage = Nilai Insulation Resistance rata-rata
IR = Insulation Resistance hasil pengukuran
n = Banyak jumlah data
Dari data hasil pengukuran diatas maka nilai IRaverage adalah :
IRaverage Phasa R :
IRaverage =
IRaverage = MΩ
IRaverage = 875,1 MΩ
IRaverage Phasa S :
IRaverage =
IRaverage = MΩ
IRaverage = 1.036 MΩ
IRaverage Phasa T :
IRaverage =
IRaverage = MΩ
IRaverage = 1.045,5 MΩ
44
Dari hasil perhitungan nilai rata-rata Insulation Resistance ( IR ) masing-
masing phasa dapat diketahui bahwa niulai tahanan isolasi lilitan stator pada saat
sebelum dilakukan pemeliharaan masih dibawah nilai Insulation Resistance ( IR )
minimum yang distandarkan oleh IEEE yaitu, 1.250 MΩ. Ini artinya kondisi
isolasi lilitan stator generator tidak baik, dengan nilai tahanan isolasi stator
dibawah nilai IR minimum dapat menyebabkan timbulnya arus bocor dari stator
terhadapa ground, sehingga dapat membahayakan keselamatan manusia yang ada
disekitarnya dan dapat menyebabkan timbulnya arus hubung singkat pada belitan
generator.
Kemungkinan besarnya nilai arus bocor yang terjadi pada masing-masing
phasa adalah sebesar :
Untuk phasa R :
Iis =
=
= 0,013 mA
Untuk phasa S :
Iis =
=
= 0,011 mA
Untuk phasa T :
Iis =
=
= 0,010 mA
4.4. ANALISA POLARIZATION INDEX ( PI ) GENERATOR
45
Polarization Index ( PI ) adalah salah stau cara untuk mengetahui quality
winding generator akibat pengaruh lingkungan, seperti penyerapan air,
pengotoran debu dll :
Dari data hasil pengukuran Insulation Resistance ( IR ) lilitan generator di
atas dapat dihitung nilai PI-nya yaitu; pengukuran IR 10 menit dibagi dengan
nilai IR pengukuran menit pertama, secara matematis dapat digambarkan
sebagai berikut :
Nilai PI untuk Phasa R :
PI =
PI = 2.3
Nilai PI untuk Phasa S :
PI =
PI = 2,6
Nilai PI untuk Phasa T :
PI =
PI = 2.4
Nilai PIaverage =
PI = 2.4
Dari perhitungan nilai Polarization Index ( PI ) di atas dapat dilihat
bahwa nilai PI sebesar 2, 4. ini menunjukan bahwa generator dalam kondisi
Fair1. Untuk mendapatkan nilai Good maka winding generator perlu dilakukan
1 Standar IEEE no 43-2000
46
pemeliharaan dengan cara membersihkan winding drai debu atau kotoran lainnya
dan dilkaukan pemanasan dengan heater agar didapatkan kondisi yang kering.
Berikut nilai Insulation Resistance ( IR ) stator setelah dilakukan
pemeliharaan :
Tabel 4.2 :Data Insulation Resistance Test sesudah lilitan stator dibersihkan
Menit
ke
Urutan Phasa
R S T
Insulation Resistance ( MΩ )
1 600 620 600
2 680 750 795
3 850 870 880
4 860 910 920
5 880 930 980
6 950 980 1100
7 980 1.250 1250
8 1200 1.320 1.450
9 1560 1570 1.670
10 1.750 1.780 1.795
Data CI Tahun : 2010
Tanggal : 29 Agustus 2010
Suhu Ambient : 30.5˚ C
Generator : Westinghouse Canada ( Wescan ) PLTG #1.
Dari table data di atas terlihat bahwa nilai tahanan isolasi yang didapatklan
setelah dilakukan pemeliharaan lebuih besar dari nilai sebelumnya.
Analisis nilai Polarization Index ( PI ) setelah dilakukan pemeliharaan:
Untuk phasa R :
PI =
PI = 2.9
47
Untuk Phasa S :
PI =
PI = 2.8
Untuk phasa T :
PI =
PI = 2.9
Jadi nilai Polarization Index ( PI ) generator adalah :
PI =
PI = 2,8
Nilai polarizatiuon Index (PI) masih dibawah 3.0 ( kondisi good ), hal ini bisa
disebabkan umur generator yang sudah tua.
Tabel 4.3 : data nilai PI sebelum dan sesudah pemeliharaan
Nilai Polarization Index ( PI )
Sebelum Pemeliharaan Sesudah Pemeliharaan
Phasa Phasa
R S T R S T
2.3 2.6 2.4 2.9 2.8 2.9
Berikut ini digambarkan kurva kenaikan nilai Insulation Resistance
( IR ) dan Polarization Index ( PI ) setelah dilakukan pemeliharaan dan drying
proses.
48
Gambar 4.4 :Kurva kenaikan nilai PI setelah Drying Proses
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
1. Dengan Pengujian Insulation Resistance ( IR ) dan Polarization Index Test
dapat mengetahui kondisi generator untuk menentukan tindakan
pemeliharaan sederhana yaitu setiap 8000 jam generator beroperasi
( Combustion Inpection ).
2. Nilai minimum tahanan isolasi ( Insulation Resisntace ) stator generator
Wescan Unit 1 PLTG keramasan sesuai dengan standar IEEE adalah 1.250
MΩ.
3. Berdasarkan analisis nilai Polarization Index ( PI ) yaitu dari 2.3 menjadi 2.8
maka kondisi generator Wescan PLTG unit 1 Keramsan sesuai standar IEEE
49
dalam kondisi Fair namun menedekati kondisi good setelah dilakukan
pemeliharaan yaitu pembersihan dan pemanasan winding stator generator.
5.2. SARAN
1. Agar tidak mengganggu aktivitas karyawan PLN, sebaiknya setiap
kelompok mahasiswa yang melakukan kerja praktek dapat dibimbing oleh
seorang pembimbing khusus yang ditunjuk oleh Asman atau Supervisor
masing-masing.
2. Pemeliharan rutin dan periodik generator harus dilakukan untuk menjaga
kondisi generator selalu dalamkondisi baik agar dapat mempertahankan dan
menjaga kehandalan sistem pembangkit.
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, Dr,A. dan Dr. Kuwahara, S.1979. Teknik Tenaga Listrik.Jakarta: P.T.
Pradnya Paramita.
http.//dunia-listrik.blogspot.com/2009/03/ilmu-bahan-listrik-bahan-penyekat.html.
http.//www.scribd.com/doc/16679412/dasar-PLTG-pembangkit-listrik-tenaga-gas
http.//www.scribd.com/doc/13163402/-perubahan-penting-standard-IEEE
Marsudi, Djiteng. 2002. Pembangkit Energi Listrik. Jakaerta : Erlangga.
PT. PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, 2009, Pemeliharaan
Generator, PT. PLN, Jakarta Selatan.
50
51