22
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Grafik 1. Umur Responden 0-5 tahun 6-11 tahun 12-17 tahun 18-40 tahun 41-65 tahun >65 tahun 0 4 8 12 16 15 3 0 15 8 0 UMUR RESPONDEN UMUR RESPONDEN Grafik 2. Jenis Kelamin laki-laki perempuan 0 5 10 15 20 25 30 jenis kelamin

Bab v Analisis Dan Pembahasan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab v Analisis Dan Pembahasan

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

Grafik 1. Umur Responden

0-5 tahun 6-11 tahun 12-17 tahun 18-40 tahun 41-65 tahun >65 tahun 0

2

4

6

8

10

12

14

16 15

3

0

15

8

0

UMUR RESPONDEN

UMUR RESPONDEN

Grafik 2. Jenis Kelamin

laki-laki perempuan0

5

10

15

20

25

30

jenis kelamin

Page 2: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Grafik 3. Jumlah Anggota Keluarga

< 2 orang 2 orang 3-4 orang > 4 orang0

5

10

15

20

25

JUMLAH ANGGOTA KELUARGA

Grafik 4. Bentuk Keluarga

nuclear family extended family blenden family three generation family

0

5

10

15

20

25

30

BENTUK KELUARGA

36

Page 3: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Grafik 5. Pendidikan Kepala Keluarga (KK)

tidak sekolah SD SLTP SLTA D3 S10

5

10

15

20

25

PENDIDIKAN KK

Grafik 6. Pekerjaan Kepala Keluarga (KK)

PNS BUMN karyawan swasta

petani buruh lain20

2

4

6

8

10

12

14

16

18

PEKERJAAN KK

37

Page 4: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Grafik 7. Penghasilan Per Bulan

< Rp 650.000 Rp 700.000 - Rp 1.500.000

RP 1.500.000 - Rp 3.000.000

> 3.000.0000

5

10

15

20

25

30

35

Penghasilan per Bulan

Grafik 8. Penderita Diare

Kasus Bukan kasus0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Penderita Diare

38

Page 5: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Grafik 9. Perokok

Ya Tidak0

5

10

15

20

25

Perokok

Grafik 10. Olahraga Teratur

Ya Tidak0

5

10

15

20

25

30

Olahraga Teratur

39

Page 6: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Grafik 11. Mencuci Tangan Sebelum Beraktivitas

Ya Tidak0

5

10

15

20

25

30

35

40

Mencuci Tangan Sebelum Beraktivitas

Grafik 12. Sumber Air Bersih

PDAM Air Sumur Air Sungai0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Sumber Air Bersih

40

Page 7: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Grafik 13. Sumber Air Minum

PDAM Air Sumur Air Sungai0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Sumber Air Minum

Grafik 14. Air Minum Dimasak Dahulu

Ya Tidak0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Air Minum Dimasak Dulu

41

Page 8: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Grafik 15. Makanan Dimasak Langsung Habis

Ya Tidak0

5

10

15

20

25

30

Makanan Dimasak Langsung Habis

Grafik 16. Makanan Selalu Habis Dimakan

ya tidak0

5

10

15

20

25

30

Apakah Makanan yang Dimasak Selalu Habis Dimakan

42

Page 9: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Grafik 17. Makanan Sisa Dipanaskan Kembali

ya tidak0

2

4

6

8

10

12

14

16

Jika Tidak, Apakah Dipanaskan Untuk Waktu Selan-jutnya

Grafik 18. Pemberian Makanan Sesuai Umur

ya tidak0

5

10

15

20

25

30

Jika Penderita Anak-anak, Apakah Makanan Diberikan Sesuai Umur

43

Page 10: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Grafik 19. Makanan Tertutup Rapat

ya tidak0

5

10

15

20

25

30

Makanan Terjaga Kebersihannya atau Tertutup Rapat

Grafik 20. Penduduk dengan Alergi Makanan

ya tidak0

5

10

15

20

25

30

35

Penduduk dengan Alergi Makanan

44

Page 11: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Grafik 21. Tindakan Penanganan Diare

periksa ke dokter/

puskesmas

beli obat di warung

beli oralit beri teh beri susu encer

dibiarkan saja

lain-lain (daun

jambu biji)

0

5

10

15

20

Tindakan yang Dilakukan saat Diare

Grafik 22. Orangtua Memberikan ASI Eksklusif

ya tidak0

5

10

15

20

25

30

35

Orangtua Memberikan ASI Eksklusif

45

Page 12: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Grafik 23. Pemberian Pengganti ASI

ya tidak0

5

10

15

20

25

30

35

Warga Tidak Memberi Asi Eksklusif dan Memberikan Pengganti Asi

Grafik 24. Penurunan Berat Badan Ketika Diare

2,5-5% 5-10% >10% tidak terjadi penurunan0

2

4

6

8

10

12

14

16

Penurunan Berat Badan Ketika Diare

46

Page 13: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Grafik 25. Kepemilikan Jamban

punya tidak Category 30

5

10

15

20

25

KEPEMILIKAN JAMBAN

Grafik 26. Tempat BAB Selain Jamban

sungai pekarangan lain20

2

4

6

8

10

12

14

16

TEMPAT BAB SELAIN JAMBAN

47

Page 14: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Grafik 27. Jarak Jamban dengan Sumber Air

10 m 5 m < 5 m0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

JARAK JAMBAN DENGAN SUMBER AIR

Grafik 28. Jamban Sehat

leher angsa cemplung kakus empang0

5

10

15

20

25

JAMBAN SEHAT

48

Page 15: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Grafik 29. Faktor Resiko Terjadi Diare

SDBuru

h

Penghas

ilan R

endah

Air Sum

ur

Over C

ook

Pember

ian M

akan

an T

idak

Ses

uai Um

ur

Keber

sihan

Pen

yimpan

an M

akan

an

Tidak

ASI E

ksklu

sif

Tidak

Ada J

amban

Seh

at

Jara

k Jam

ban <

10 m

Kakus E

mpan

g

2317

32

41

15 17 15

8

1822

18

Faktor Resiko Terjadi Diare

Series 1

Berdasarkan data yang diterima didapatkan hasil terbanyak yang

terkena diare adalah usia 0-5 tahun dan 18-40 tahun. Angka kejadian

untuk wanita lebih banyak daripada pria yaitu 68,29%. Anggota

keluarga yang berjumlah 3-4 orang memiliki presentase lebih tinggi

yaitu sebanyak 56,10% dan dominan adalah bentuk nuclear family

(keluarga inti). Sebagian besar penduduk memiliki pendidikan hingga

SLTA dan bekerja sebagai buruh yaitu sebanyak 41,46% dengan

penghasilan kurang dari 650.000 per bulan. Responden yang memiliki

anggota keluarga yang merokok cukup banyak yaitu 56,10%. Presentase

warga yang sering melakukan olah raga cukup banyak yaitu 56,54%

dengan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan yaitu 87,80%.

Dominan warga mendapat sumber air bersih dari sumur dan digunakan

juga sebagai sumber air minum dengan terlebih dulu dimasak hingga

matang sebelum digunakan untuk minum. Makanan yang dimakan oleh

warga sebanyak 60,98% habis hari itu. Tetapi warga juga masih

memakan makanan yang dipanaskan untuk hari berikutnya yaitu

sebanyak 93,75%. Warga yang memberikan makanan untuk bayinya

sesuai umur adalah sebanyak 58,54%. Sebanyak 75,61% warga tidak

49

Page 16: Bab v Analisis Dan Pembahasan

memiliki alergi makanan. Warga yang memilih akses ke dokter atau

puskesmas ketika sakit adalah sebanyak 36,59%. Responden yang

memberikan asi eksklusif kepada anaknya cukup banyak yaitu 80,49%.

Berdasarkan penurunan berat badan untuk mendeteksi adanya dehidrasi

diketahui sebanyak 34,15% responden yang mengalami dehidrasi

tingkat sedang. Sebanyak 56,10% responden tidak memiliki jamban

sehat dan lebih banyak melakukan buang air besar di sungai atau kakus

empang. Bagi warga yang memiliki jamban sehat ternyata jarak antara

jamban dan sumber air bersih yang digunakan terpaut hanya sedikit

yaitu sebanyak 46,34% memiliki jarak kurang dari 5m.

5.2 Pembahasan

Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai

bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari

tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair)

dengan atau tanpa darah. Secara klinik dibedakan tiga macam sindroma

diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten. Berdasarkan data

yang ada faktor risiko diare yang ditemukan adalah kurangnya

penggunaan jamban sehat dan jarak jamban dengan septic tank yang

kurang dari 10 meter.

Usia penderita diare yang ditemukan 35,59% adalah masa balita dan

masa dewasa yaitu usia 0-5 tahun dan 18-40 tahun. Dapat diketahui

dalam hal ini pada masa balita imunitas seorang anak belum terbentuk

dengan sempurna, sehingga sistem imunitas anak tidak atau belum

bekerja secara optimal dan pada masa dewasa diare dapat disebabkan

karena perilaku yang kurang sehat seperti, jajan sembarangan dan

pengaruh lingkungan (Jusup, 2010).

Diare merupakan salah satu penyakit yang cara penularannya

mudah. Apabila salah satu dari anggota keluarga terkena diare maka

kemungkinan ada anggota keluarga lain yang terkena diare. Hal ini

dikarenakan penularan diare biasanya melalui mulut, dapat disebabkan

juga kurang bersihnya peralatan makan, air minuman, makanan, tangan,

serta mainan anak (Febry, 2010). Pada praktek lapangan di dapatkan

50

Page 17: Bab v Analisis Dan Pembahasan

hasil 12,20% tidak mencuci tngan sebelum makan dan sesudah BAB.

Data ini memang tidak dominan tapi merupakan faktor resiko terjadiya

penularan dari tangan yang terkontaminasi feses atau tidak tercuci bersih

sehingga penularan lebih mudah terjadi, terutama dari food born

disease.

Faktor-faktor yang turut jadi penyebab diare adalah pembuangan

limbah serta pengadaan air bersih yang tidak memadai, lingkungan yang

penuh sesak serta kurangnya kebersihan perorangan, kemiskinan dan

rendahnya tingkat pendidikan (Isselbacher, 1999). Sesuai hasil yang

didapat penghasilan rata-rata penduduk per bulan dibawah Rp.

650.000,00 sebanyak 78,05%. Hal ini berkaitan dengan status gizi dari

anggota keluarga. 93,75% atau sebanyak 15 orang memanaskan kembali

makanan yang belum dihabiskan.

Sebagian besar penduduk memiliki tingkat pendidikan yang rendah

yaitu sebanyak 56,10% sehingga mempengaruhi tingkat pengetahuan

tentang gizi, penggunaan jamban sehat, dan perilaku hidup bersih dan

sehat. Hal ini menyebabkan 18 keluarga atau sebesar 43,90% tidak

memiliki jamban dan menggunakan kakus empang sebagai tempat

buang air besar.

Kualitas air merupakan kriteria standar yang digunakan untuk

mencegah terjadinya penularan penyakit pada masyarakat. peraturan

yang digunakan sebagai standar persyaratan kualitas air adalah peraturan

pemerintah nomor 82/2001, tentag pengelolaan Kualitas Air dan

pengendalian pencemaran air. Standar persyaratan kualitas air bersih

berlaku Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 416/Per.Menkes/ IX/

1990, tentang Pengawasan dan Persyaratan Kualitas Air yang meliputi

parameter Fisika, Kimia, Mikrobiologi dan Radioktivitas. Standar

persyaratan kualitas air minum, berlaku Keputusan Menteri Kesehatan

RI Nomor 907/ Menkes/ SK/ VII/ 2002, tentang Syarat-syrat dan

Pengawasan Kualitas Air Minum (Departemen Kesehatan RI, 2000).

Keadaan fisik sarana air bersih, lingkungan dan perilaku masyarakat,

yang diperkirakan dapat mempengaruhi kualitas air.

51

Page 18: Bab v Analisis Dan Pembahasan

Jika sumber air tercemar maka akan berdampak kurang baik untuk

kesehatan, sedangkan penularan diare dapat terjadi melalui air yang

digunakan untuk menggosok gigi, berkumur, mencuci sayuran, atau

makanan. Berdasarkan hasil yang di dapat sebanyak 53,66% warga

memiliki jarak jamban dari sumber air bersih kurang memadai yakni

hanya berkisar kurang dari 10 meter. Walaupun nilai jarak tersebut tidak

memadai, tetapi karena warga memasak terlebih dahulu air bersih untuk

kebutuhan memasak dan minum, maka kualitas air bersih disini dan

jarak jamban tidak begitu berpengaruh terhadap kejadian diare.

Jalannya praktek lapangan dan faktor kesulitan dalam praktek

lapangan yang dialami adalah:

a. Jalannya penelitian

Pewawancara adalah mahasiswa sehingga dapat

menimbulkan duplikasi persepsi dalam berkomunikasi dengan

responden.

b. Faktor kesulitan penelitian

Kasus diare sangat dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga

diperlukan penelitian dalam waktu yang lama, tetapi karena

keterbatasan waktu, dana dan tenaga maka penelitian ini dilakukan

dalam waktu hanya 4 hari. Tetapi untuk meminimalisasi faktor

tersebut pengambilan sampel di dasarkan suatu pertimbangan

tertentu yang dibuat sendiri sehingga faktor-faktor perancu dapat

diminimalkan.

52