3
197 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Proses pengolahan produk air minum dalam kemasan di PT. Maan Ghodaqo Shiddiq Lestari Jombang Jawa Timur dibagi menjadi tiga bagian yaitu proses Water Treatment Pure, filling dan packing. Proses yang dilakukan di WTP meliputi sand filter, carbon filter, softener filter, dan catridge 5 micron. Kemudian air artesis didesinfeksi dengan sinar ultraviolet dan disaring kembali menggunakan catridge 1 micron, terakhir didesinfeksi kembali menggunakan sinar ultraviolet. Air produk yang telah selesai diolah langsung akan diisikan ke dalam kemasan dan terakhir dimasukkan ke dalam kemasan karton untuk cup dan botol sementara galon langsung didistribusikan. 2. Terdapat berbagai kondisi di industri yang tidak sesuai dengan CPPOB 2010. Keridaksesuaian tersebut meliputi berbagai lingkup diantaranya lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, pengawasan proses, karyawan, serta pemeliharaan dan program sanitasi. 3. Penyimpangan tersebut terjadi karena lokasi perusahaan dekat dengan sungai pembuangan limbah cair pabrik gula dan pemukiman penduduk, kurangnya sirkulasi udara di ruang produksi, kurangnya jumlah toilet untuk karyawan, tidak adanya catatan lengkap untuk setiap jenis produk, seragam karyawan yang digunakan untuk masuk ruang produksi masih berlengan

BAB V PENUTUPetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62317/potongan/...dilakukan dengan cara memberi semen dan membentuknya sedikit melengkung. 4. Sebaiknya langit-langit yang terbuat

  • Upload
    ledieu

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

197

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Proses pengolahan produk air minum dalam kemasan di PT. Maan Ghodaqo

Shiddiq Lestari Jombang Jawa Timur dibagi menjadi tiga bagian yaitu

proses Water Treatment Pure, filling dan packing. Proses yang dilakukan di

WTP meliputi sand filter, carbon filter, softener filter, dan catridge 5

micron. Kemudian air artesis didesinfeksi dengan sinar ultraviolet dan

disaring kembali menggunakan catridge 1 micron, terakhir didesinfeksi

kembali menggunakan sinar ultraviolet. Air produk yang telah selesai diolah

langsung akan diisikan ke dalam kemasan dan terakhir dimasukkan ke

dalam kemasan karton untuk cup dan botol sementara galon langsung

didistribusikan.

2. Terdapat berbagai kondisi di industri yang tidak sesuai dengan CPPOB

2010. Keridaksesuaian tersebut meliputi berbagai lingkup diantaranya

lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, pengawasan proses, karyawan, serta

pemeliharaan dan program sanitasi.

3. Penyimpangan tersebut terjadi karena lokasi perusahaan dekat dengan

sungai pembuangan limbah cair pabrik gula dan pemukiman penduduk,

kurangnya sirkulasi udara di ruang produksi, kurangnya jumlah toilet untuk

karyawan, tidak adanya catatan lengkap untuk setiap jenis produk, seragam

karyawan yang digunakan untuk masuk ruang produksi masih berlengan

198

pendek dan tidak digunakan dengan baik serta tidak adanya pengolahan

limbah cair sebelum dibuang.

B. Saran

1. Lantai ruang produksi sebaiknya diganti dengan keramik yang sedikit kasar

seperti keramik yang biasa digunakan pada teras rumah.

2. PT. Maan Ghodaqo Shiddiq Lestari Jombang Jawa Timur sebaiknya segera

memperbaiki bangunan ruang produksi yang digunakan. Terutama

penambahan ventilasi dan kipas exhaust untuk membantu sirkulasi udara

apabila pemberian jendela tidak memungkinkan untuk dilakukan.

3. Melakukan perbaikan pada hubungan antara dinding dengan dinding di

ruang produksi sehingga tidak lagi membentuk sudut 900 yang dapat

dilakukan dengan cara memberi semen dan membentuknya sedikit

melengkung.

4. Sebaiknya langit-langit yang terbuat dari asbes diganti dengan bahan lain

yang lebih aman secara bertahap namun apabila tidak memungkinkan maka

jalan lain adalah membuat tambahan ventilasi sehingga udara bersih dapat

masuk. Selain itu pekerja harus menggunakan APD dengan baik dan benar

kususnya masker.

5. Selalu melaksanakan pemeliharaan dan pengecekan pada langit-langit

sehingga tidak ada yang rusak karena partikel asbes yang terlepas.

6. Pintu yang ada di ruang produksi sebaiknya terbuat dari bahan yang halus

dan tidak bergelombang.

199

7. Fasilitas sanitasi seharusnya dilengkapi dengan air panas agar proses

sanitasi lebih efisien.

8. Melakukan penambahan jumlah toilet untuk kamar mandi pria sebanyak

dua kamar mandi, satu jamban, tiga peturasan dan 4 wastafel sedangkan

untuk toilet wanita dibutuhkan penambahan satu buah wastafel.

9. Pakaian seragam kerja dari luar dilepas dan menggantinya dengan pakaian

khusus untuk masuk ke ruang produksi.

10. Penambahan almari untuk menyimpan pakaian seragam yang digunakan

dari luar.

11. Pakaian kerja untuk masuk ruang produksi sebaiknya diganti menjadi

berlengan panjang dan pemakaiannya harus baik dan benar.

12. Peraturan mengenai pemakaian APD dengan baik dan benar dipertegas dan

apabila perlu diberikan sangsi agar karyawan dapat tertib dengan peraturan

tersebut.

13. Kasa dari kawat pada lampu yang ada di ruang produksi sebaiknya dibuat

dari ujung lampu sampai ujung lainnya sehingga dapat menjamin

keamanan apabila lampu pecah.