27
BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK RUSIA DAN UNI EROPA PADA BALTIK 5.1 Nilai Politis Baltik bagi Uni Eropa Proyek PCIs UE yang digunakan negara-negara Baltik untuk menghentikan ketergantungannya terhadap gas Rusia menyebabkan hubungan Rusia-UE semakin tegang karena Rusia berusaha mempertahankan pengaruhnya di Baltik. Masalah di perbatasan UE-Rusia diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara Baltik karena posisinya yang menjadi sasaran persaingan energi Rusia dan UE. Peneliti akan mendeskripsikan dan menganalisa kepentingan Rusia dan UE di Baltik yang diyakini bukan semata kepentingan ekonomi. Peneliti akan menganalisa kepentingan-kepentingan geopolitik Rusia dan UE terhadap Baltik,sehingga Baltik diperebutkan. Geopolitik tradisional adalah faktor-faktor geografis yang menentukan keputusan politis atau juga ilmu georafi yang digunakan untuk keperluan politk suatu negara. Umumnya kepentingan geopolitik suatu negara adalah kepentingan pemanfaatan atau penguasaan wilayah karena tujuan politis tertentu yang menyangkut dengan keamanan. Dalam teori geopolitik yang membahas UE Enlargement 1 Merje Kuus dalam Geopolitic Reframed (2007) menyatakan bahwa kepentingan geopolitik di dalam enlargement ini bertendensi untuk berbicara mengenai persatuan budaya dan ideologi karena selalu menonjolkan identitas nilai dan budaya ke-Eropaan yang akhirnya akan menimbulkan persatuan wilayah. Peneliti menggunakan geopolitik klasik karena tujuan dari UE adalah untuk memperluas wilayahnya di benua Eropa. Cara UE untuk menguasai daerah-daerah ini tidak murni menggunakan agresi militer namun lebih menggunakan identitas budaya, ekonomi dan politk. Untuk kekuatan militer, strategi penguasaan dilakukan oleh NATO. Proses perluasaan ini sangat 1 UE Enlargement adalah perluasan wilayah dari Uni Eropa mulai dari yang awalnya beranggotakan Eropa Barat, dalam tahun ketahun merambah Eropa Tengah dan Timur. Tujuan dari Enlargement di dalam situsnya adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan Politik regional, serta menyatukan satu identitas budaya Eropa.

BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

BAB V

GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK

RUSIA DAN UNI EROPA PADA BALTIK

5.1 Nilai Politis Baltik bagi Uni Eropa

Proyek PCIs UE yang digunakan negara-negara Baltik untuk menghentikan

ketergantungannya terhadap gas Rusia menyebabkan hubungan Rusia-UE semakin tegang

karena Rusia berusaha mempertahankan pengaruhnya di Baltik. Masalah di perbatasan UE-Rusia

diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa

terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara Baltik karena posisinya yang menjadi sasaran

persaingan energi Rusia dan UE. Peneliti akan mendeskripsikan dan menganalisa kepentingan

Rusia dan UE di Baltik yang diyakini bukan semata kepentingan ekonomi. Peneliti akan

menganalisa kepentingan-kepentingan geopolitik Rusia dan UE terhadap Baltik,sehingga Baltik

diperebutkan.

Geopolitik tradisional adalah faktor-faktor geografis yang menentukan keputusan politis

atau juga ilmu georafi yang digunakan untuk keperluan politk suatu negara. Umumnya

kepentingan geopolitik suatu negara adalah kepentingan pemanfaatan atau penguasaan wilayah

karena tujuan politis tertentu yang menyangkut dengan keamanan. Dalam teori geopolitik yang

membahas UE Enlargement1 Merje Kuus dalam Geopolitic Reframed (2007) menyatakan bahwa

kepentingan geopolitik di dalam enlargement ini bertendensi untuk berbicara mengenai

persatuan budaya dan ideologi karena selalu menonjolkan identitas nilai dan budaya ke-Eropaan

yang akhirnya akan menimbulkan persatuan wilayah.

Peneliti menggunakan geopolitik klasik karena tujuan dari UE adalah untuk memperluas

wilayahnya di benua Eropa. Cara UE untuk menguasai daerah-daerah ini tidak murni

menggunakan agresi militer namun lebih menggunakan identitas budaya, ekonomi dan politk.

Untuk kekuatan militer, strategi penguasaan dilakukan oleh NATO. Proses perluasaan ini sangat

1 UE Enlargement adalah perluasan wilayah dari Uni Eropa mulai dari yang awalnya beranggotakan Eropa Barat,

dalam tahun ketahun merambah Eropa Tengah dan Timur. Tujuan dari Enlargement di dalam situsnya adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan Politik regional, serta menyatukan satu identitas budaya Eropa.

Page 2: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

geopolitis karena ingin membuat seluruh daratan Eropa yang “whole and free”2. Identitas “whole

and free” dimiliki Eropa jika nilai ke-Eropaan atau ke-Baratan dapat diterima di seluruh daratan

Eropa yang bebas karena ideologi demokrasi liberal. Sehingga, bila seluruh Eropa belum berada

dalam kekuasaan UE, maka Eropa belum utuh. Milan Kundera dalam the Tragedy of Central

Europe (1984) menytaakan bahwa Eropa tidak hanya merepresentasikan wilayah geografis

namun merepresentasikan Barat. Dalam masalah keamanan, Spykman dalam Geography and

Foreign Policy (1938) menyatakan bahwa isu geografis tetap menjadi prioritas karena geopolitik

UE berupa batas wilayah fisik dan budaya, sehingga kekuatan untuk mempertahankan wilayah

geografis harus diperhatikan.

5.1.1 Eastern Enlargement: Menjadikan Timur sebagai Barat

Ole Waever dalam European Security Identities (1996) menyatakan bahwa enlargement

ini ingin menghapus batasan antara Eropa Barat dan Timur dan menyatukannya dalam satu

budaya. Bagi negara-negara baru anggota UE, UE menjadi pedoman kebijakan luar negri dan

keamanan mereka. UE dan NATO menekankan kepada anggota barunya bahwa kepentingan UE

harus dijamin selain kepentingan nasional masing-masing negara. Merje Kuus dalam Geopolitic

Reframed (2007) menyatakan bahwa Eropa Timur berada di daratan Eropa, namun tidak bernilai

Eropa, sehingga UE harus membuat mereka memiliki identitas Eropa dengan bergabung di UE.

Selama mereka masih membawa ciri khas Soviet, maka tujuan UE belum terpenuhi dan UE tidak

bisa dikatakan sebagai Eropa yang utuh.

Proses Eropanisasi menurut Jeffery T Checkel dalam Norms, Institutions, and National

Identity in Contemporary Europe(1999) terjadi dimana proses ekonomi, politik dan budaya

dibentuk oleh norma dan standart dari UE di dalam terirorial imajinernya. Anggota berperan

untuk menjaga masalah hukum dan relasi antara anggota termasuk imigrasi, kewarganegaraan,

ekonomi hingga hak minoritas. Proses yang ada harus disesuaikan dengan standar UE untuk

merubah proses ekonomi, politik dan sosial dari negara-negara tersebut. Dukungan untuk negara-

negara Eropa Timur dan Utara untuk kembali ke Barat sangat tinggi namun kendala muncul

ketika hukum harus diubah karena mempengaruhi hukum nasional . Nilai ke-Baratan yang

didapat setelah bergabung dengan UE akan sangat mempengaruhi kedaulatan nasional dari

2 For the European whole and free adalah slogan dari UE untuk menyatukan seluruh daerah Timur dengan Barat

agar membuatseluruh Eropa menganut budaya dan ideologi yang sama dengan Eropa Barat.

Page 3: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

negara anggota, dan identitas dari bangsa-bangsa itu akan juga disamakan dalam satu identitas

Eropa.

Gambar 7

Peta EU Enlargement

Sumber: Civitas.org.uk tahun 2015

UE menawarkan keanggotaan pada Baltik walaupun Baltik merupakan bagian dari negara

post-Soviet. Penulis memiliki hipotesis bahwa Baltik merupakan proyek untuk menguasai negara

Post-Soviet dan simbol keberhasilan nilai Eropa melawan nilai Soviet. UE Enlargement hingga

kini membuat UE memiliki 27 anggota dari awal hanay 6 anggota. Enlargement ini telah

dilakukan sejak tahun 1957 dengan tujuan3 untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan

memperkuat demokrasi terutama bagi negara-negara yang memiliki pemimpin diktaktor.

Persyaratan untuk menjadi anggota UE sangatlah ketat agar memastikan negara tersebut mampu

melaksanakan kewajiban anggota. Terdapat 35 bab kebijakan yang membicarakan mengenai

hukum, kebebasan berekspresi dan media, masyarakat sipil, kerjasama regional dan

3 Data dilansir dari situs resmi Uni Eropa https://europa.eu/european-union/topics/enlargement_en pada 12

Desember 2016

Page 4: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

pemerintahan ekonomi4. Semua poin dikaji oleh European Commission (EC) yang juga

mengepalai proyek PCIs5.

Pasca runtuhnya USSR tahun 1989, banyak negara-negara komunis di Eropa Tengah dan

Timur menjadi anggota diantara tahun 2004 dan 2007, serta pada 2013 disusul oleh Kroasia.

Negara-Negara Balkan Barat dan Turki yang ingin ikut bergabung. Negara-negara Baltik sendiri

bergabung dengan UE pada tahun 2004 pada saat The Great Eastern Enlargment. UE merasa

bahwa enlargement ini diperlukan6 untuk memberikan kebebasan demokrasi, kesejajaran dan

HAM bagi seluruh negara di Eropa. Selain itu untuk menjaga kestabilan dan keamanan wilayah

dengan cara menyebarkan stabilitas ekonomi dan perdamaian di Eropa Timur dan Tengah.UE

merasa dengan terus menambah anggota maka angka penduduk anggota UE akan bertambah dan

akan meningkatkan dinamika kekuasaan di dunia. UE juga akan semakin kaya dengan ide-ide

kebebasan, keadilan sosial, lingkungan, budaya dan sejarah dari beragam anggotanya.

Kriteria untuk bergabung dengan UE didasarkan pada tiga hal utama yaitu politik dimana

negara calon harus menjamin demokrasi, peran hukum serta HAM. Kedua adalah ekonomi,

dimana negara harus memiliki pasar yang berfungsi dan harus dapat berkompetisi dengan pasar

UE. Terakhir adalah hukum dimana negara harus mampu menerima hukum UE terutama hukum-

hukum yang digunakan untuk mencapai persatuan politik, ekonomi dan keuangan. Pasar tunggal

UE menjamin pergerakan barang, jasa dan tenaga kerja tanpa halangan. Terdapat beberapa sektor

di dalam pergerakan barang antara lain peralatan listrik, medis, otomotif, kimia, dan energi7.

Sejak awal semestinya pasar energi Baltik sudah terintegrasi dengan UE karena energi

merupakan sektor di dalam pasar tunggal UE namun kurangnya dukungan UE dan wilayah yang

terisolasi menyebabkan kesulitan bagi negara-negara Baltik untuk mensinergikan pasar

energinya dengan UE. Ketergantungan Baltik terhadap Rusia menyebabkan UE tidak dapat

meraih “whole and free” sehingga UE ingin menghentikan interaksi energi antara negara-negara

Baltik dengan Rusia.

4 Data diambil dari Brosur European Comission: Enlargement of European Union

https://ec.europa.eu/neighbourhood-enlargement/sites/near/files/pdf/publication/2014/140902_dgelarg_brochure_en.pdf pada 12 Desember 2016 5 Project of Common Interest merupakan UE Enlargement yang bertujuan untuk memperluas area energi.

7 Diambil dari situs European Comission https://ec.europa.eu/growth/single-market/goods/free-movement-

sectors_en pada 28 Januari 2017

Page 5: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

Selain enlargement untuk anggota baru, terdapat juga kebijakan European Neighborhood

Policy8 atau juga disebut Crossborder Corperation yang dibentuk tahun 2003 untuk menjalin

hubungan dengan 16 tetangga UE terdekat di wilayah Timur dan Selatan seperti Aljazair, Israel,

Jordan, Tunisia hingga Armenia, Azerbeijan, Ukraina dan Rusia yang secara budaya bukan

berasal dari budaya Eropa. Inti dari kebijakan ini adalah stabilisasi wilayah sekitar UE untuk

kepentingan politik, ekonomi dan keamanan. Kebijakan ini berjalan melaui kerjasama baik

bilateral, maupun regional, antar tetangga dan antar perbatasan. Selain itu, juga terdapat agenda

untuk memperkuat peran masyarakat sipil dalam perubahan sistem politik dan demokratisasi di

negara tetangga. Dari kerjasama ini UE mendapatkan akses energi dari Aljazair dan Rusia,

membuat jalur transit gas dari Rusia melalui Ukraina maupun perdagangan ekonomi dan militer

dengan 13 negara tetangga lainnya. Congressional Research Service (2014) menyatakan bahwa

negara-negara jauh yang dianggap seperti “wider Europe” seperti Moldova dan Georgia serta

Kaukasus ingin bergabung dengan UE namun mereka masih memiliki masalah ekonomi-politk,

sehingga mereka bergabung dulu dengan Association Agreements UE untuk mempromosikan

nilai politis UE. Penduduk negara anggota UE merasa enlargement ini kian membahayakan

integrasi dan kesatuan Eropa karena rencana masuknya beberapa negara yang berbeda agama

dan budaya. Selain itu, semakin banyak anggota UE juga akan berdampak kepada decision

making karena menggunakan sistem suara bulat.

Stabilitas negara-negara kandidat enlargement ataupun negara tetangga sangat penting

bagi UE karena dampak sosial ketidak stabilan dapat berimbas ke anggotanya, dengan contoh

ketika terdapat kemiskinan di Romania ataupun perang di Suriah, banyak warga mereka yang

datang dan mengungsi ke UE. Bila negara-negara di Laut Mediterania berkonflik, jalur dagang

UE yang melewati negara-negara tersebut akan terhalangi dan keamanan anggota UE di Laut

Mediterania juga terancam. Dalam zaman globalisasi ini, masalah negara lain dapat berdampak

bagi seluruh dunia apa lagi bagi negara-negara yang hanya terpisahkan batas darat atau laut,

konflik dan krisis yang terjadi dapat berdampak bagi keamanan UE, sedangkan UE ingin

menjaga keamanan wilayahnya.

8 Dilansir dari situs European Comission http://ec.europa.eu/neighbourhood-enlargement/neighbourhood/cross-

border-cooperation_en pada 13 Desember 2016

Page 6: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

Masalah keamanan menjadi isu dari UE selama 25 tahun. Dilansir dari The Economist9

Amerika sering menyatakan bahwa Eropa gagal mengkonter misil Rusia maupun pengaruhnya di

Eropa Timur, menyebabkan Rusia terus bergerak ke Barat untuk menginvansi Eropa Timur dan

mengembangkan sistem nuklir di Kaliningrad yang dekat dengan UE. Rusia menjadi salah satu

ancaman terdekat bagi UE karena teknologi misil dan kekuatan militer serta ekonomi yang masih

besar pasca krisis ekonomi 2014 sesudah jatuhnya harga minyak. Rusia menjadi great power lagi

di dalam pemerintahan Putin dan menaungi negara-negara otoriter maupun korup di dunia seperti

Tiongkok. Dengan cara ini pula Rusia mendapatkan Krimea, dan beberapa wilayah kecil Ukraina

dalam sepuluh tahun terakhir dan menajadi pukulan bagi UE beserta NATO.

Menurut Jonathan Adelman10

Senjata Rusia modern kini adalah kemampuan militer yang

besar, lokasi geografis di Eropa-Asia, kepemimpian yang kuat, nasionalisme yang tinggi, sumber

energi melimpah, perdagangan energi yang berkembang, dan persatuan UE yang melemah. Rusia

selalu melakukan intervensi untuk membantu aliansinya, dan kurangnya persatuan dalam UE

menyebabkan UE kesulitan melawannya. Kekhawatiran UE menambah dengan mulai

mundurnya fokus Amerika pada UE dan mulai meningkatnya hubungan Rusia dengan negara-

negara asing seperti beberapa negara Arab, Israel,Iran, Argentina, Brazil, Hungaria,Latvia

Jerman, Perancis,Belanda dan Asia Timur dan Selatan. Hubungan Rusia dengan negara-negara

tersebut umumnya berupa perdagangan produk militer, energi ataupun hubungan aliansi politis.

Dengan menguatnya aliasi Rusia, menurut data artikel dari Alexander Woolfson, UE merasa

semakin khawatir atas kestabilan keamanan wilayahnya terutama dengan aliansi Rusia di Eropa.

Maka NATO meluncurkan ERI (European Reassurance Initiative) untuk melindungi UE. NATO

merotasi lebih banyak tentara dan patroli angkatan laut di Eropa terutama di dekat wilayah-

wilayah kekuasaan Rusia. Namun persatuan Eropa menjadi penghalang lagi karena negara-

negara besar Eropa Barat tidak ingin hubungan dagang dan energinya hancur dengan Moscow.

Sedangkan Polandia meminta lebih ditingkatkan keamanannya di Baltik dan Polandia dengan

memasukkan 10.000 tentara NATO di wilayahnya.

9 Dilansir dari The Economist: http://www.economist.com/news/britain/21698629-britain-safer-european-union-

outside-it-security-concerns pada 28 Januari 2017 10

Dilansir dari Hufftington Post http://www.huffingtonpost.com/jonathan-adelman/the-surprising-resurgence_b_8104486.html pada 28 Januari 2017

Page 7: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

UE ingin mencapai kestabilan di wilayahnya agar mereka dapat melanjutkan aktivitas

ekonomi dengan lancar tanpa harus memikirkan masalah sosial di negara-negara anggotanya

akibat konflik. Selain itu, perluasan yang ingin dicapai UE tidak akan pernah berhasil bila Rusia

masih menguasai Eropa Timur dan Eropa Tengah baik secara ideologi, budaya maupun

keamanan. UE menggap Rusia akan terus mengusik kestabilan Eropa menyebabkan keamanan

internal UE tidak stabil.

5.1.2 Negara Baltik sebagai Simbol Keberhasilan Bagi Uni Eropa

Negara-negara Baltik bergabung di saat “The Great Eastern Enlargment” sebagai negara-

negara Eropa Timur pertama yang memasuki UE. Menurut data dari Frank Emmert dalam Jurnal

Hukum Fordam (2014), poin terpenting dari ketiga negara ini bagi UE adalah mereka satu-

satunya negara post-Soviet yang bergabung dengan UE sehingga UE memiliki kepentingan lebih

kepada mereka untuk dapat mendekati negara Post-Soviet lainnya. Pasca runtuhnya Soviet, UE

ingin menambahkan negara Central and Eastern European Countries (CEECs) dan

mengintegrasikannya dengan ekonomi liberal UE. UE menjalin kerjasama perdagangan bilateral

dengan CEECs. Kemudian EC memberikan bantuan rekontruksi ekonomi dan asistensi serta

pinjaman bagi negara CEECs untuk „membenahi‟ negara mereka yang telah dianggap cacat

karena sosialisme dan komunisme. Kemudian UE memikirkan kerjasama jangka panjang yaitu

Europe Agreement dimana negara-negara ini memiliki hak untuk secara bertahap memiliki akses

dalam pasar UE. Pada tahun 1994 negara CEES dipersiapkan untuk menjadi anggota UE.

Estonia menjadi negara pertama yang melakukan negosiasi dengan UE pada tahun 1998

bersama dengan Ceko, Hugaria,Polandia dan Slovenia. Negara-negara CEECs lainnya harus

memberikan perkembangan negara mereka dalam bidang ekonomi, hukum dan politik yang

diawasi melalui Progress Report arahan EC. Pada tahun 2002 grup ini semakin membesar dan

menjadi kandidat terkecuali Bulgaria, Romania dan Turki. Latvia dan Lithuania serta beberapa

negara lainnya melakukan negosiasi pada Desember 2002. Pada April 2003 Additional

Agreement disetujui Parlemen Eropa kepada 15 anggota UE dan 10 negara kandidat untuk

diratifikasi dan diresmikan saat voting parlemen 2004

Enlargement memberikan Eropa harapan untuk dapat bersatu dengan seluruh negara

dalam satu benua dan melakukan rekonsiliasi dengan musuh zaman Perang Dingin. Melalui

Page 8: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

hubungan ini Barat berharap dapat memiliki pemahaman yang sama dengan Timur untuk

memiliki satu identitas Eropa yang memperkuat nilai regional nan demokratis. Negara Baltik

diharapkan dapat memiliki identitas ini walau merupakan negara post-Soviet. Nilai komunisme

dari era Soviet diharapkan dapat diganti dengan demokrasi. UE ingin menunjukkan kepada dunia

bahwa kini kondisi pasar dan ekonomi negara-negara Eropa Timur pasca bergabung dengan

nilai-nilainya UE telah berkembang oleh karena sistem UE.

Terdapat nilai negatif bagi pengambilan kepurusan UE pasca enlargement yang menjadi

lamban karena kini memiliki 27 anggota. Menurut Jacek Wieclawski dalam The Eastern

Enlargement of the European Union (2010) UE juga semakin menganggap Rusia menjadi

tantangan karena mereka dianggap sebagai penerus dari USSR yang semakin ingin menceraikan

UE dengan cara menawarkan kerjasama bilateral khusus ke negara-negara tertentu. Rusia

bekerjasama dengan Jerman lalu Perancis dan beberapa negara besar UE sehingga menyebabkan

ketidak seimbangan kekuatan dalam pasar UE. Jerman yang merupakan negara terkuat di UE

yang memiliki proyek NordStream dengan Rusia yang menyebabkan ketakutan akan gagalnya

rencana diversifikasi gas dari Rusia. Namun UE juga memerlukan Rusia sebagai suplier

energinya sehingga keadaan ini menjadi dilematis.

Hasil dari bergabung dengan UE membuat Latvia menjadi salah satu contoh paling

bersinar dalam proses demokratisasi negara Eropa Timur yang bergabung dengan UE. Seluruh

negara Baltik yang bergabung dengan UE diwajibkan untuk membentuk sistem ekonomi sendiri

dengan elemen mendasar berupa kurs, anggaran dan infrastruktur ekonomi. Latvia menjadi

negara industri termaju diantara negara-negara Baltik lainnya. Oleg Baranovs dalam Current

Statys, Prospects and Country Specific Problems of Accession (2001) menyatakan pada awalnya

Latvia memang meneruskan industri dari zaman Soviet, namun selain itu juga Latvia memiliki

share tertinggi produksi militer dan alat berat. Menurut data dari European Bank for

Reconstructuion and Development pada awal runtuhnya Soviet perekonomian di Latvia jatuh,

dengan GDP menurun lebih dari 50% tahun 1990-1993 dan inflasi hingga 951,2%. Setelah kurs

nasional dibuat, dan melakukan reformasi keuangan maka ekonomi dapat kembali membaik.

Pada tahun 1995-2000 total pertumbuhan mencapai angka 25%. Namun perekonomuan Latvia

masih bergantung pada keadaan ekonomi Rusia. Hal ini disebabkan partner dagang terbesar

mereka adalah Rusia, dan pada saat Rusia mengalami krisis tahun 1998, pertumbuhan GDP

Page 9: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

Latvia ikut melambat. Keberhasilan Latvia dalam memperbaiki keadaan ekonomi pasca

runtuhnya Soviet menjadikan ketiga negara Baltik lainnya sebagai simbol keberhasilan sistem

ekonomi UE walaupun dari bidang energi bantuan dari UE sangatlah minim karena kurangnya

aksesibilitas geografis negara-negara Baltik kepada negara anggota UE lainnya.

Anneli Albi dalam EU Enlargement and the Constitution of Central and Eastern Europe

(2005) menjelaskan bahwa sebelum bergabung dengan UE, Estonia, Latvia dan Lithuania

merupakan kandidat yang tersulit karena mereka memerlukan amandemen konstitusi dam

referendum karena rendahnya support masyarakat. 59% masyarakay Estonia pada tahun 2001

menolak referendum untuk bergabung dengan UE, maka mereka melakukan perubahan

amandemen. Latvia mengalami penolakan sebanyak 43%. Pada tahun 2003 format amandemen

diajukan. Lithuania melakukan proses amandemen sejak tahun 1996 dan memiliki total 7

amandemen. Masyarakat awalnya menolak sebanyak 47-50% tahun 2000 namun terus

meningkat hingga meraih dukungan sebesar 57% dan menjadi dukungan tertinggi diantara

negara Baltik lainnya. Salah satu perubahan terbesar dalam amandemen adalah pemberian hak

voting kepadaseluruh penduduk permanen. Poin kedua ini menjadi masalah karena kekhawatiran

UE akan keterlibatan penduduk yang berasal dari Rusia terutama di Latvia dan Estonia yang

memiliki penduduk etnis Rusia tertinggi.

Negara CEECs juga bergabung dengan institusi internasional lainnya untuk melindungi

wilayah kedaulatan mereka seperti melalui North Atlantic Treaty Organisation (NATO). Negara-

negara Baltik menerima undangan untuk bergabung pada tahun 2002. NATO membatasi

kemampuan anggota untuk membuat keputusan perang dan harus mengikuti pertahanan kolektif

terutama untuk membantu negara sekutunya. Selain itu, terdapat pula peraturan yang harus

mengizinkan tentara asing dari anggota NATO memasuki wilayah anggota lainnya untuk

melakukan pertahanan.

UE memiliki tujuan untuk menyatukan negara-negara di Eropa di dalam satu identitas

Eropa, sehingga mampu mencapai European whole and free. Eastern Enlargment,

Neighborhood Policy dan Assosiation Agreement menjadi langkah-langkah geopolitik yang

dibuat oleh UE untuk meraih tujuan ini dengan memiliki hubungan kerjasama dengan negara-

negara Eropa yang berada di luar UE. Hal ini diperkuat dengan pertahanan wilayah yang

dilindungi oleh NATO.

Page 10: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

Walau Baltik merupakan satu-satuya negara post-Soviet yang bergabung, namun

pengaruh Soviet sangat luas hingga keseluruhan sisi Timur dan Utara Eropa. Menggabungkan

Baltik ke dalam UE dan NATO membuat Barat secara politis menang dari persaingan

pengaruhnya dengan Rusia. UE dapat menunjukkan kepada negara-negara lain yang kini masih

di bawah pengaruh Rusia bahwa nilai keeropaan dan ideologi demokrasi liberal ini akan

membuat negara-negara berkembang secara ekonomi. Sehingga dapat memunculkan keinginan

negara-negara tersebut untuk keluar dari pengaruh Rusia dan bekerja sama dengan UE. Bila

banyak dari mereka sudah bergabung dengan UE, maka usaha mencapai Eropa yang utuh akan

tercapai, sekaligus blok Rusia akan lenyap karena sekutunya habis dalam daratan Eropa.

Eastern Enlargement bukanlah sebuah usaha yang hanya ingin menggabungkan batas

Barat dan Timur. Dengan bergabungnya Baltik, UE semakin termotivasi untuk menghilangkan

pengaruh besar rival Eropanya yaitu Rusia. Dengan membuat negara-negara tetangga Rusia

menjadi anggota NATO, maka NATO akan memiliki hak untuk menempatkan pasukannya di

negara-negara itu yang pasti akan mengancam keamanan perbatasan Rusia. Persaingan kedua

aktor ini dalam “bernostalgia” dengan Baltik akan terus menyebabkan Eropa tidak stabil dan hal

ini berlawanan dengan promosi UE yang menyatakan bahwa identitas Eropa menyebabkan

kestabilan.

5.2 Nilai Politis Baltik sebagai Near Abroad Rusia

Negara-negara Baltik merupakan negara post-Soviet yang membuat mereka tergolong

dalam Near Abroad11

. Near Abroad terbagi menjadi 3-4 wilayah yaitu Asia Tengah, Pegunungan

Kaukasus Selatan, Eropa Timur dan Wilayah Baltik. Negara-negara near abroad masih memiliki

identitas Rusia yang telah dimiliki selama kurang lebih 40 tahun semenjak bergabung dalam Uni

Soviet. Rusia mengharapkan Near Abroad menjadi alat geopolitik untuk mencapai kepentingan

nasionalnya. Rusia modern mampu mengumpulkan negara-negara sekitar untuk berpartisipasi

dalam menjaga kepentingan regional demi mencapai kepentingan Rusia. Tujuan dari persatuan

near abroad dilakukan untuk menjaga keseimbangan pengaruh dalam benua Eropa agar Rusia

masih memegang kendali atas daerah Timur dan mengimbangi ekspansi Barat.

11

merupakan istilah yang digunakan sejak tahun 1990an untuk menjelaskan negara-negara yang awalnya dikontrol oleh Uni Soviet dan Kekasiaran Rusia atau bisa disebut periphery Rusia.”

Page 11: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

Gambar 8

Peta Near Abroad Rusia

Sumber:Radio Free Europe

Gambar lima menunjukkan Rusia (yang berwarna merah) dengan beberapa negara-negara

near abroad yang berwarna oranye, kuning dan putih. Warna gradasi oranye itu menandakan

semakin pekatnya warna maka semakin banyak penduduk berdarah Rusia di sana.

Near Abroad terutama negara-negara Baltik awalnya merupakan buffer zone bagi UE dan

Rusia. Baltik kini berperan untuk menghindarkan konflik antara Barat-Timur demi balance of

power12

Eropa. Namun kini dengan memanasnya hubungan UE-Rusia dan bergabungnya Baltik

ke UE, negara Baltik diperkirakan menjadi shatterbelt. Buffer zone menurut Arthur Ebregt dalam

Buffer zones and their management (2000) adalah area atau negara yang terletak di antara dua

area lain atau lebih. Umumnya kedua negara ini memiliki kapasitas dan kekuatan yang lebih

besar dari pada daerah buffer zone. Rusia menggunakan near abroad sebagai buffer zone untuk

berlindung dari kepungan NATO dan UE.

12

Sebuah istilah untuk menggambarkan situasi sharing power yang seimbang di suatu wilayah atau dunia untuk menghindari konflik.

Page 12: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

Gambar 9

Bufferzone

Gambar 10

Shatterbelt

Buffer zone memiliki berbagai fungsi tergantung jenisnya ada yang merupakan wilayah

demiliter ataupun wilayah-wilayah perbatasan. Umumnya buffer zone bertujuan untuk

mengindari kekerasan ataupun konflik antara major powers disekelilingnya.

Alfred Mahan dalam The Problem of Asia and Its Effect upon International Policy (1900)

menyatakan bahwa shatterbelt sebagai zona yang tidak stabil diantara dua major power seperti

pada gambar 7. Fairgive (1915) menyatakan bahwa shatterbelt berlokasi diantara laut dan

Heartland13

Eurasia; mulai dari Eropa Timur hingga Korea. Pasca Perang Dunia II, shatterbelt

terletak di Eropa Timur dimulai dari Baltik. Sehingga daerah shatterbelt (gambar 7) adalah

daerah yang terpecah-pecah secara internal dan terjebak dalam kompetisi pengaruh diantara

13

Wilayah pusat kekuatan dunia, yang dipercaya berada di Eurasia

Page 13: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

major powers. Saul Benhard Cohen menyatakan kompetisi di dalam dan sekeliling shatterbelt

meningkat dengan instensitas suplai senjata, penghargaan ekonomi maupun backing politik dari

negara-negara disekelilingnya. Jangka waktu suatu daerah menjadi shatterbelt tergantung dari

major powers yang mengelilinginya, jika pengaruh hilang maka area itu tidak menjadi

shatterbelt lagi. Kini, Baltik akan menjadi zona shutterbelt baru, diantara persaingan geopolitik

UE dan Rusia yang beradu dengan energi.

5.2.1 Baltik Sebagai Shatter Belt Rusia

Baltik masih memiliki nilai-nilai penting bagi Rusia. Pelabuhan-pelabuhan Baltik

merupakan pelabuhan bebas es yang mampu membantu perdagangan Rusia ke Eropa. Arkady

Moshes (2000) dalam Russian Policy Towards Ukraine, Belarus and the Baltic States in the

Putin Era menyatakan bahwa Latvia pernah menaikkan tarif pelabuhan secara mendadak saat

harga minyak turun pada tahun 1998, yang menyebabkan konflik. Akhirnya, Rusia melakukan

rerouting walaupun Latvia masih membutuhkan uang dari tarif tersebut. Sehingga pada akhir

tahun 1990an, Rusia tidak lagi berlabuh di sana kecuali saat melindungi diaspora etnik Rusia

yang didiskriminasi oleh UE. .

Rusia selalu ingin mengurangi kekuatan Barat di Baltik karena Baltik merupakan

jembatan diantara Rusia dan UE yang memisahkan Rusia dari kontak langsung wilayah UE.

Pada tahun 1997, Rusia melakukan berbagai cara agar Baltik tidak bergabung di NATO.Seperti

ketika Rusia menolak untuk menandatangani perjanjian perbatasan dengan negara-negara Baltik

yang memperlambat keanggotaan Baltik di NATO. Rusia selalu menjaga hubungan baik dengan

Lithuania karena lokasinya yang berdampingan dengan Kaliningrad. Rusia memerlukan jalur

darat di Lithuania untuk mengirim barang, jasa dan peralatan militer ke Kaliningard. Pasca

bergabungnya Polandia ke NATO dan menjadi basis militer NATO, Lithuania menjadi satu-

satunya perantara Rusia-Kaliningrad. Namun pasca bergabungnya Lithuania ke NATO, barang

dan jasa Rusia yang melintas harus memiliki surat perizinan bebas visa khusus bernama FTD dan

FRTD. Hubungan Rusia-UE semakin retak dengan kepentingan masing-masing di Baltik. Hal ini

mengkhawatirkan karena Rusia merupakan suplier terdekat UE termasuk Baltik. Baltik sendiri

sama hal denga UE, selalu terpecah secara internal sejak awal karena mereka merasa memiliki

identitas berbeda.

Page 14: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

Diambil dari data yang ditulis oleh Vilius dalam Russia, the EU and Baltic States (2007),

Baltik melakukan asistensi pengembangan dan teknis bagi negara post-Soviet lain yang

direncanakan untuk bergabung dengan UE, antara lain Moldova dan Georgia. Hal ini semakin

membuat Rusia khawatir. Rusia tidak mau pengaruhnya menyempit dan kehilangan lebih banyak

sekutu di dantara negara-negara tetangganya. UE akan terus berusaha mendekati negara-negara

near abroad lainnya dengan mensosialisasikan nilai-nilai ideologinya ke negara-negara tetangga

barunya yang diyakini berperan dalam revolusi di Ukraina, Moldova dan Georgia. UE memiliki

alasan pengembangan ekonomi untuk mempengaruhi Ukraina, Moldova dan Georgia untuk

berpisah dengan Rusia dan Rusia tidak akan membiarkan negara-negara post-Soviet ini hilang

dari dalam sekutunya.

Keadaan Baltik yang tidak bersatu diperburuk dengan persaingan EU dan Rusia yang

memanfaatkan Baltik untuk menjadi tempat perebutan kekuasaan membuat Baltik menjadi

shatterberlt. Cohen (2009) menyatakan bahwa kompetisi disekeliling Shatterbelt meningkat

dengan intensitas suplai senjata, ekonomi dan politik. Rusia meletakkan pasukannya di Baltic

fleet dan Kaliningard yang diperkirakan berkekuatan sekitar 20.000 personil, selain itu terdapat

banyak misil yang disimpan di sana. Secara ekonomi, Rusia memberikan subsidi besar bagi gas

Baltik dan membantu pengembangan infrastruktur energinya yang diatur dalam kebijakan energi

Rusia untuk mengontrol Baltik. Gazprom juga membeli saham-saham energi di negara-negara

Baltik untuk menggerakkan ekonominya. Sedangkan secara politik pengaruh Rusia kini telah

memudar dibandingkan sebelum 2014, yang dulu Rusia sempat mengatur pemilu di Baltik.

Secara politik UE mempengaruhi Baltik saat mereka bergabung dengan UE dan NATO.

Selain itu NATO juga memberi arahan bagi Baltik untuk mendiskriminasi penduduk Baltik yang

berkewarganegaraan atau beretnis Rusia. Secara militer, NATO juga telah menyediakan pasukan

dan anti misilnya di Polandia. Secara ekonomi, posisi UE di Baltik lemah dari Rusia karena tidak

terintegrasinya pasar UE dengan Baltik namun segera akan membangun BalticConnector dan

jaringan energi lainnya. Kedua aktor besar ini tidak meletakkan pasukannya langsung di Baltik,

namun di wilayah sekitarnya. Rivalitas kedua aktor ini menjadikan Baltik sebagai“lahan perang”

yang sementara ini dilakukan dengan cara perang pengaruh politik dan energi. Kedua major

powers ini sama-sama ingin memperluas wilayahnya. UE ingin melakukan enlargement dengan

budaya Eropa, sedangkan Rusia juga menyatukan near abroad dengan prinsip identitas budaya

Page 15: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

dan sejarah Post-Soviet. Baltik harus memutuskan keberpihakannya sebelum keadaan semakin

memburuk.

5.2.3 Politik Air Hangat Rusia

Rusia memerlukan pelabuhan air hangat untuk mengirim ekspornya ke pasar dunia. Rusia

menjadi negara kontinental yang mengejar Sea Power. Menurut data dari Alpo Juntunen,

sebagian besar wilayah Rusia merupakan land-locked dan ice-locked yang menyebabkan Rusia

selalu mencari perairan hangat hingga timbul peperangan seperti Crimean War yang

memperebutkan Laut Hitam dengan kekaisaran Ottoman. Tsar Ivan IV mengatakan bahwa

bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki akses terhadap laut. Rusia dikelilingi banyak laut

namun sebagian dari laut itu akan beku seperti White Sea dan Berring Sea. Terdapat tiga perairan

yang mampu memberikan Rusia akses ke pasar dunia kapan saja sepanjang tahun yaitu

Vladivostok menghadap ke Pasifik, St. Petersburg dan Kaliningrad berhadapan dengan lautan

Baltik, serta Kriema yang berhadapan dengan Laut Hitam. Untuk sekarang pelabuhan terpenting

bagi Rusia adalah Vladivostok, Mutmansk yang menghadap ke laut Barents dan beberapa

pelabuhan di Laut Hitam seperti Novorossiysk dan Sevastopol, disamping itu Rusia masih

memiliki beberapa pelabuhan air hangat lainnya untuk pangkalan militer seperti Petropavlovsk.

Rusia memerlukan akses bebas di Laut Baltik untuk jalur perdagangannya ke Eropa.

Rusia merasa dirinya memiliki kekuatan maritim karena berbatasan dengan tiga lautam.

Rusia memiliki kepentingan nasional yang berada di laut, Kebijakan nasonal harus diterapkan

untuk melindungi kepentingan Rusia di lautan, maka dari itu Rusia membangun armada kapal di

laut-laut bebas es seperti di Laut Baltik, Hitam dan Kaspian. Putin dan Medvedev menyatakan

bahwa Armada utara berperan besar dalam pertahanan Rusia.

Gambar 11

Page 16: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

Peta Lautan disekeliling Rusia

Sumber: Google Maps 2016

Laut Hitam dan Kaspian kini diperkuat karena ancaman pemberontak dari Selatan Rusia.

Sedangkan Laut Baltik merupakan jalur strategis untuk komunikasi, akses ke laut dan daerah

yang memiliki potensi konflik militer terendah, Laut Baltik lebih bermanfaat secara ekonomis

karena armadanya melindungi status politik Rusia, melindungi aktivitas ekonomi dan akses

ilegal memasuki Rusia. Armada Baltik bertugas untuk melindungi transport Rusia ang melewati

itu. Selain itu, Rusia juga khawatir bahwa Kaliningrad akan diisolasi dan diambil oleh Polandia

dan NATO. Rusia akan melawan karena tujuan Rusia adalah hanya untuk menggunakan laut

Baltik sebagai transportasi untuk perdagangan ke Eropa bila hal ini terjadi.

Usaha Rusia untuk memiliki jalur perairan hangat dapat dicontohkan dengan Krimea

yang selalu dilindungi oleh Rusia sejak zaman Kekaisaran Ottoman tahun 1870an. Menurut data

dari Global Security14

, Krimea menjadi bagian dari pemerintahan Rusia hingga 1954, kini

merupakan daerah istimewa Ukraina yang berpihak pada Rusia. Krimea menempati Laut Hitam

yang tidak membeku sepanjang tahun sehingga tepat untuk jalur perdagangan dan Militer.

14

Dilansir dari situ Global Security http://www.globalsecurity.org/military/world/russia/warm-water-port.htm pada 20 Desember.

Page 17: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

Namun laut Baltik tidak seefektif Laut Hitam menurut data dari Badan Meteorologi Finlandia15

,

40% bagian dari laut Baltik akan membeku pada waktu puncak musim dingin. Terdapat empat

titik beku yaitu Teluk Bothnia, Finlandia, dan Riga serta kepulauan Barat Estonia, Kepulauan

Stockholm dan Lautan Archipelago, namun wilayah lain masih bisa dilewati saat musim dingin

biasa. Kaliningrad yang berada di laut Baltik merupakan salah satu pelabuhan dengan

penghasilan terbesar yang menyebabkan kota ini pernah menduduki peringkat pertama dalam

pengembangan sosial-ekonomi dengan industri gas, minyak, ekspor, perikanan dan alat berat.

Dengan bergabungnya negara-negara Baltik ke UE dan NATO tetap membuat Baltik membuka

pelabuhannya bagi Rusia karena kebutuhan energi dan dagang UE dari Rusia. Kini Rusia telah

membangun beberapa pelabuhan sendiri untuk kemandirian perdagangannya namun tetap

menggunakan laut Baltik sebagai tempat transit barang dan jasa yang dibeli dari Eropa maupun

menjadi jendela bagi Eropa dan Rusia.

5.2.4 Empat Nilai Politis Baltik bagi Rusia

Dengan penjelasan diatas maka dapat kita jabarkan kepentingan-kepentingan Rusia di

negara Baltik yang menyebabkan Rusia menggunakan gasnya untuk mengembalikan

kekuasaanya. Dilihat dari penjelasan tersebut terdapat empat nilai penting Baltik bagi Rusia

yaitu: nilai historis, kependudukan warga Rusia, strategi ekonomi, dan kepentingan politik.

Nilai historis merupakan poin pertama kenapa Rusia sangat mempertahankan Baltik,

karena Baltik merupakan negara post-Soviet. Negara-negara Post-Soviet menjadi prioritas dari

Rusia sejak pemerintahan Yeltsin hingga Putin untuk menanamkan pengaruh Rusia demi

mencapai tujuan nasional lainnya. Karena langsung berbatasan dengan UE dan Rusia membuat

negara-negara ini telah menjadi perantara antara Rusia dengan Eropa. Rusia ingin menyeimbangi

kekuatan di Eropa dengan UE terutama pasca Enlargment UE yang merambah Eropa Timur.

Rusia sebagai penerus Soviet masih memandang negara-negara Baltik sebagai wilayah yang

harus dikuasai dengan pengaruh Rusia untuk mempertahankan negara. Bila membiarkan Baltik

jatuh ke tangan UE secara penuh maka Rusia gagal untuk mempertahankan wilayah-wilayah

post-Soviet di bawah pengaruhnya. Lebih jauhnya lagi, Baltik akan terus mempengaruhi

15

Dilansir dari situs Institute Meteorologi Finlandia http://en.ilmatieteenlaitos.fi/ice-winter-in-the-baltic-sea pada 20 Desember

Page 18: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

wilayah-wilayah near abroad lain untuk bergabung dengan UE. Jika mereka bergabung maka

NATO akan mengepung Rusia.

Penyebaran diaspora Rusia pada zaman Uni Soviet masih ada sampai sekarang di negara-

negara Baltik. Sebagian sudah menjadi warga negara di negara Baltik namun masih beretnis

Rusia, namun ada juga yang masih warga Rusia. Estonia dan Latvia memiliki minoritas Rusia

dengan jumlah sekitar 24-27%. Penduduk berbagasa Rusia sendiri sejumlah 30-34%. Rusia

merasa perlu melindungi etnis dan warga Rusia di sana karena sejak bergabungnya Baltik ke UE

dan NATO, penduduk berbahasa ataupun beretnis Rusia mendapatkan diskriminasi. Kaum

minoritas lain di Latvia dan Estonia mendapatkan hak voting referendum namun keturunan Rusia

dilarang karena dicurigai sebagai perpanjangan tangan pemerintah Rusia. Di negara-negara

Baltik, etnik Rusia sebagian besar menduduki ibu kota dan perbatasan antara negara tersebut

dengan Rusia, hingga mencapai angka 80%.

Kepentingan ketiga Rusia di negara Baltik adalah geoekonomi melalui perairan hangat.

Rusia memerlukan pelabuhan-pelabuhan bebas es untuk berdagang terutama untuk ke Eropa

karena pelabuhan Rusia ke sana masih kurang. Laut Baltik juga dapat menjadi jalur yang baik

untuk perdagangan ke Eropa maupun jendela menuju Eropa, dan sudah menjadi sasaran sejak

Peter the Great. Meskipun kini negara-negara Baltik sudah bergabung dengan UE dan NATO,

Baltik tetap menjalin kerjasama dan perdagangan dengan Rusia dikarenakan letak geografis.

Maka dari itu Rusia dapat membangun pipa-pipa gas menuju Jerman melewati laut Baltik Utara.

Rusia kini membangun rute tersendiri di Laut Utara untuk menjaga proses perdagangannya. Bila

Rusia dapat menguasai seluruh jalur Baltik tidak hanya bagian utara maka perdagangan dari

Rusia ke Eropa akan lebih mudah dan lancar tanpa intervensi negara-negara NATO.

Gambar 12

Page 19: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

Situasi Terkini Senjata Perang NATO Disekeliling Rusia

Sumber: Humans Free 2014

Keempat adalah tujuan nasional terbesar Rusia yaitu kepentingan keamanan untuk

melindungi wilayah Rusia. Dengan membiarkan negara-negara ini berada di bawah Rusia atau

netral akan membuat Rusia terlindungi dari UE-NATO. Rusia khawatir dengan western

encirclement (situasi terkininya ada di gambar-8) yang bisa dilakukan oleh NATO kapan saja

dengan memanfaatkan negara-negara di sekitar Rusia. Jatuhnya Baltik kedalam dominasi UE

secara penuh akan membuat UE mengapit Rusia yang berdampak dengan perdagangan Rusia,

keamanan warha Rusia di Baltik dan nilai sejarah persatuan Rusia dan near abroad. Rusia sangat

membutuhkan Baltik secara politis, posisinya sebagai bufferzone yang mampu melindungi

kepentingan politik dan ekonomi Rusia dari negara-negara NATO yang berada di UE.Saat ini

senjata-senjata NATO seperti di gambar 8 sudah berada disekeliling Rusia, dan Rusia harus

dapat melindungi pertahananannya dengan kerjasama dengan negara-negara near abroad.

Situasi Baltik yang awalnya Bufferzone yang menjadi shutterbelt akan merugikan karena

Baltik akan menjadi pusat konflik internal dan eksternal. Rusia menganggap UE enlargement

sebagai ancaman dari balance of power Eurasia. Rusia percaya bila wilayah geopolitik UE-

NATO masih sama seperti dulu dan wilayah pengaruh Rusia juga masih melingkupi near

abroad, maka kedamaian akan terjadi di dataran Eropa karena keseimbangan kekuatan tetap di

Page 20: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

dalam dua polar yang memiliki wilayah seimbang. Namun, EU enlargment yang berusaha

menggabungkan Timur ke Barat membuat garis seimbang itu bergeser dan “mengambil” wilayah

pengaruh Rusia. Jika tidak ada konflik terbuka di Baltik, Rusia juga dapat melindungi

Kaliningrad dengan baik. Rusia tidak ingin keseimbangan di Eropa berubah, karena dia

memerlukan kestabilan untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi dan militernya untuk

meningkatkan hidup masyarakat. Konflik UE Rusia sudah terlihat bahwa bukan berupa konflik

ideologi atau ekonomi murnu namun merupakan persaingan wilayah Geopolitik di Eurasia.

5.3 Energi Sebagai alat Rusia untuk mendominasi Baltik

Rusia memiliki tujuan untuk kembali mendominasi dan mempengaruhi negara-negara

Baltik, yang kini memudar karena pengaruh kuat UE di sana. Tujuan Rusia untuk mempengaruhi

kembali Baltik adalah untuk melindungi kepentingan geopolitik Rusia dan keamanannya. Karena

negara-negara Baltik sangat membutuhkan suplai energi gas dari Rusia, maka Rusia

memanfaatkan situasi ini untuk mengembalikan pengaruhnya dan mencapai tujuannya. Maka

kita harus mampu menganalisa situasi energi ini yang dikaitkan dengan keamanan.

Kepentingn Rusia menurut Kolonel Ion Puricel dalam Russia’s Grand Strategy- A

Predictable Model (2014) dibagi dua yaitu bidang keamanan dan budaya. Untuk keamanan

tujuannya adalah untuk menjga integritas dan kedaulatan Rusia, untuk memperthankan

perdamaian di Eropa, memperkuat bangsa Rusia, dan menghindari munculnya hegemoni dari

suatu negara atau badan di Eropa dan Dunia. Maka dari itu Rusia sangat berusaha membendung

pengaruh UE-NATO di negara-negara near abroad untuk menghalangi terbentuknya kekuatan

hegemoni di benua Eropa. Dalam hal budaya, Rusia ingin mempertahankan nilai-nilai dan

budaya Rusia yang diyakini dibawa oleh negara-negara di sisi Timur, dan mengembangkan

budaya Rusia serta kependudukannya.

Cara yang paling tepat untuk menyatukan energi untuk mencapai keamanan adalah

menggunakan konsep Grand Strategy karena dapat membicarakan secara lebih luas mengenai

kaitan energi dan keamanan. B.H Liddle Hart dalam Strategy (1967) menjelaskan bahwa Grand

Strategy merupakan konsep strategi yang dilakukan suatu negara dengan mengkombinasikan

seluruh instrumen kekuatan nasional seperti politik, militer, ekonomi, dan sebagainya untuk

mencapai tujuan keamanan nasional tertentu. Grand Strategy harus mampu megakomodasi dan

mengembangkan sumber ekonomi dan kekuatan militernya. Maka pemerintah harus mambu

Page 21: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

meregulasi distribusi kekuatan diantara industri dan fighting power. Murray (1994) dalam The

Making of Strategy juga menyatakan antara lain bahwa Grand Strategy lebih luas daripada

strategi tradisioal. Grand Strategy berkembang melebihi kekuatan militer karena mencakup

diplomasi, ekonomi dan sebagainya. Mengkaji berbagai instrumen kekuatan negara dengan

kebijakan internal. Grand Strategy dulu hanya digunakan untuk strategi perang, namun kini

meluas hingga bisnis dan keamanan nasional.

Meghan O‟Sullivan dalam The Entangelement of Energy, Grand Strategy and

International Security (2015) menyebutkan tiga bagian dari Grand Strategi yang dapat digunakan

untuk mengkaitkan energi dengan keamanan yaitu ends, ways dan means. Ends adalah sebuah

visi dari tujuan yang diinginkan; ways adalah instrumen atau alat untuk mencapai tujuan; dan

means adalah sarana yang dapat ditambahkan atau mendukung ke instrumen. Grand Strategi

tentu akan dapat bekerja dengan baik bila menyatukan visi pemimpin, pembuat kebujakan dan

masyatakat untuk memperioritaskan sumber daya. Uniknya, energi mampu menjadi ends, means,

dan ways tergantung dari keperluan negara. Namun dalam negara-negara produsen energi yang

melimpah seperti Rusia, energi merupakan ways untuk meraih tujuan non-energi . Sehingga di

dalam penelitian ini, gas adalah alat bagi Rusia untuk mencapai tujuan untuk meraih tujuan

Rusia yaitu mengembalikan pengaruh besarnya di negara-negara Baltik. Akhirnya, energi dan

keuntungan ekonominya juga mampu menyediakan sarana untuk meraih tujuan. Sarana ini dapat

berupa sistem energi (infrastruktur, dll) dan kebijakan energi.

5.3.1 Gas sebagai Ways dan Means untuk Grand Strategy Rusia

Menurut Meghan L. O Sullivan16

dalam Strategic File, strategi nasional untuk

meningkatkan kekuatan negara umumnya akan disokong dahulu dengan pertumbuhan ekonomi.

Bagi negara seperti Rusia, pertumbuhan ekonominya didasarkan oleh energi. Bila energi sudah

membantu negara untuk meningkatkan ekonominya maka negara dapat mengkombinasikan

kekuatan nasionalnya yang lain seperti militer atau kekuatan diplomasi sehingga dapat mencapai

tujuan nasional, dimana Rusia adalah keamanan kawasan Rusia-near abroad. Gas Rusia adalah

aset terpenting karena dengan gas Rusia dapat memanfaatkan UE untuk tidak bersatu melawan

dirinya karena sebagian besar dari mereka masih bergantung dengan gas Rusia dan memuat

16

Dilansir dari website Polis Institute of International Affair https://www.pism.pl/files/?id_plik=19367 pada 28 Januari 2017

Page 22: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

negara tetanganya lebih terikat lagi. Dengan memanfaatkan ketergantungan ini Rusia

mengharapkan mereka tidak akan berani membuka konflik bersenjata di wilayah Rusia.

Gas adalah instrumen politik yang tepat untuk diterapkan dalam Grand Strategy karena

keunikannya yang sulit didistribusikan yang menyebabkan belum adanya pasar gas dunia dapat

dipolitisasi terutama bagi klien yang hanya memiliki satu suplier. Politisasi gas dapat berdampak

bagi reputasi produsen seperti ketika Rusia memutus gas ke Ukraina. Ukraina dulu merupakan

tempat transit perdagangan Rusia-Eropa terbesar, dan mereka meminta kenaikan tarif transit.

Namun, Rusia selalu mengirimkan gas subsidi ke Ukraina, maka Rusia mematikan pipa ke

Ukraina selama 15 hari yang menyebabkan negara-negara di Tenggara Eropa mengalami

penurunan suplai di tengah musim dingin. Akhirnya Ukraina dan Rusia berhasil melakukan

negosiasi untuk tidak menaikkan harga. Reputasi baik Rusia sebagai suplier kini mulai pudar

terutama di negara-negara UE dan sekutunya karena peristiwa ini. Baltik juga pernah memiliki

kasus yang sama, mereka bergabung dengan UE-NATO dan akan mendiversifikasi gas hanya

saja Rusia belum pernah mematikan gasnya ke negara-negara Baltik sejak tahun 1998. Rusia

memang belum memutus lagi gas ke Baltik yang sementara ini menjadi tempat transit untuk UE,

namun jika NordStream I dan II sudah selesai kekhawatiran Baltik menjadi masuk akal, karena

Rusia dapat dengan mudah memutus tanpa mengganggu suplai ke Eropa Barat. Rusia

mengharapkan dengan melihat ancaman NordStream, Baltik semestinya tetap bekerjasama

dengan Rusia terlebih lagi karena Rusia memiliki infrastruktur dan sistem gas yang sangat stabil.

NordStream langsung menghubungkan gas Rusia ke UE dan ini menjadi senjata untuk

mendapatkan dua hal: menggagalan diversifikasi gas UE dan memberikan peringatan ke Baltik.

Miller menyebutkan bahwa Gazprom merupakan alat kebijakan luar negri Rusia ketika terdapat

kebijakan asing yang mengganggu usaha Rusia untuk mencapai tujuan nasional. Rusia ingin

menggabungkan negara-negara near abroad menggunakan gas untuk menjaga stabilitas wilayah

untuk kemanan wilayah Rusia-near abroad. Bila Baltik tidak bergantung lagi pada gas Rusia,

maka koridor depan dalam menghadapi UE akan tidak terkontrol. Enlargement UE digunakan

sebagai alat untuk mengacaukan persatuan near abroad di bawah Rusia sehingga pertahanan

wilayah Rusia akan tidak tercapai. Rusia mengunci ketergantungan UE dengan membangun

NordStream agar UE mendapat akses langsung pada gasnya tanpa membutuhkan Baltik sebagai

negara transit. Jika Rusia melepaskan Baltik dengan alasan sudah tidak dibutuhkan lagi, maka

Page 23: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

Baltik akan mengalami krisis energi sehingga Rusia berharap Baltik dapat kembali berpihak

padanya dan membantu menstabilkan wilayah near abroadnya.

Energi juga dapat mempererat aliansi. Hal ini dilakukan juga oleh Rusia kepada negara-

negara near abroad termasuk Baltik. Rusia memanfaatkan situasi dependensi gas Baltik sebagai

cara untuk mengontrol menggunaka gas sebagi instrumen. Rusia selalu memberikan diskon,

subsidi dan kebijakan khusus tiap hubungan bilateral juga asistensi pengembangan infrastruktur

energi. Hal ini menjadi salah satu strategi untuk mendapatkan aliansi dan pendukung untuk

ideologi atau keamanan nasional. Rusia memerlukan negara-negara ini untuk menjaga wilayah

disekelilingnya demi menghindari konflik langsung dengan NATO. Loyalitas klien-klien Rusia

terutama yang berada di sekitarnya sangat penting bagi Rusia untuk mendukung kepentingan

ekonomi dan keamanan negaranya. Selain itu, loyalitas ini dapat menjaga balance of power yang

dikehendaki Rusia, bahwa sisi Barat dapat berhubungan dengan UE dan sisi Timur dapat terus

bekerjasama dengan Rusia tanpa perlu diambil satu persatu oleh UE. Maka dari itu kerjasama

Rusia dan Tiongkok semakin ditingkatkan, karena keduanya memerlukan loyalitas satu sama lain

untuk mendukung tindakan politik dalam sistem Internasional untuk mampu mempertahankan

keamanan wilayah Timur secara bersama-sama.

Gas adalah sarana bagi strategi keamanan nasional Rusia. Dilihat dari sudut pandang

ekonomi, gas menghasilkan keuntungan banyak yang mampu menopang pemerintahan. Sejak

tiga tahun terakhir harga minyak turun dan memperburuk pertumbuhan ekonomi Rusia. Gas

menyelamatkan Rusia karena kini harga gas sudah tidak berdasarkan harga minyak. Uang yang

masuk menjadi sumber daya bagi Rusia untuk mengembangkan sistem gas menjadi lebih baik

dan memperluas jangkauan jalur pipanya keluar dari Eropa. Selain itu uang yang datang

digunakan untuk investasi pengembangan LNG untuk mempersiapkan pasar gas internasional

Rusia. Sistem gas ini akan mempengaruhi kebijakan energi luar negri Rusia sehingga bisa

menopang alat-alat politik Rusia untuk dapat meraih tujuan akhir. Di dalam kasus Baltik

pendapatan Rusia dari industri energinya digunakan untuk membangun jalur-jalur pipa, rute laut,

pelabuhan untuk menopang gas sebagai senjata politik. Grand Strategy yang berinstrumen gas

akan terus digunakan Rusia dan diharapkana mampu tetap melindungi kepentingan nasionalnya

dan menjaga keseimbangan politik di Eropa dengan cara mengembalikan dominasinya di negara-

negara Baltik.

Page 24: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara
Page 25: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

REFERENSI BAB V

Albi, Anneli. 2005. EU Enlargement and the Constitutions of Central and Eastern Europe.New

York: Cambridge University Press. Pp. 87-98

Archik, Kristin dan Vincent Morelli. 2014. European Union Enlargement. Retrived from

Federation of American Scientist Website: https://fas.org/sgp/crs/row/RS21344.pdf 13

Desember 2016

Archik, Kristin. 2016. The European Union: Current Challenges and Future Prospects. Retrived

from Federation of American Scientist Website: https://fas.org/sgp/crs/row/R44249.pdf 13

Desember 2016

Baranovs, Olegs. 2001. Current Statys, Prospects and Country Specific Problems of Accession:

Republic of Latvia. Charemza dan Strzala (ed). East European Transition and EU

Enlargement. Heidelberg: Physica-Verlag pp. 39-55

Buhbe, Matthes. 2007. Russia, the EU and the Baltic States The Future Partnership and

Cooperation. Moscow: Friedrichebert Stiftung. Pp. 11-27

Checkel, Jeffery T. Norms, Institutions, and National Identity in Contemporary Europe. Jurnal

International Studies Quarterly, Vol 43: 83-114

Cohen, Saul B. 2015. Geopolitics: The Geography of International Relations. London: Rowman

& Littlefield

EBRD. 1994-2000. Transition Report. London: European Bank for Reconstriction and

Development.

Ebregt, Arthur dan Pol de Greve. 2000. Buffer Zones and their Management. Wageningen:

JB&A Grafische Communicatie

Emmert, Frank dan Sinisa Petrovi. 2014. The Past, present and Future of EU Enlargement. Jurnal

Fordham International law Journal, Vol 37(5) pp.1349-1417

Grigas, Agnia. 2013. The Baltic States in the EU: Yesterday, Today and Tomorrow. Jurnal Notre

Euro Vol 98. Juli 2013: 65-83

Page 26: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

Jeffries, Ian. 2004.The Countries of the Former Soviet Union at the Turn of the Twenty-First

Century: The Baltic and European States in transition. New York City: Routledge. Pp 129-

261

Juntunen, Alpo. 2010. The Baltic Sea in Russian Strategy. Retrived from The Royal Swedish

Academy of War Science website: http://www.kkrva.se/wp-

content/uploads/Artiklar/104/kkrvaht_4_2010_12.pdf 18 Desember 2016

Kulhanek, Jakub. 2006. Russia and Near Abroad: Past and Present. Research Paper. Retrived

from Association for International Affairs Website: https://www.amo.cz/wp-

content/uploads/2015/.../amocz-RP-2006-121.pdf, 16 Desember 2016

Kundera, Milan. 1984.The Tragedy of Central Europe. The New York Review of Books. 26

April. Halaman 33-28. New York

Kuus, Merje. 2007. Geopolitic Reframed: Security and Identity in Europe’s Eastern

Enlargement. __: Palgrave MacMillan

Liddell Hart, B.H. 1967. Strategy. London: Fiber

Mahan, Alfred. 1900. The Problem of Asia and Its Effect upon International Policy. Boston:

Little,Brown.

McColl, Robert W. 1990. A geographical Model for International Behavior in Pluralism and

Political Geography. New York: Guilford. Pp. 284-294

Moshes, Arkady. 2000. Russian Policy Towards Ukraine, Belarus and the Baltic States in the

Putin Era. Jurnal Institute of Europe Vol 123 April 2000

Murray, Williamson (ed). 1994. The Making of Strategy: Rulers, States and War. Cambridge:

Cambridge University Press

O‟Sullivan, Meghan. 2013. The Entangelement of Energy, Grand Strategy and International

Security. Andreas Goldthau (ed). The Handbook of Global Energy Policy. West Sussex:

John Wiley and Sons.

Page 27: BAB V GRAND STRATEGY DAN KEPENTINGAN GEOPOLITIK … · diperumit dengan NATO memasang sistem anti misil di Polandia dan membuat Rusia merasa terancam. Situasi ini menghimpit negara-negara

Puricel, Ion. Russia’s Grand Strategy- A Predictable Model. Jurnal Annals of the Constantin

Brancusi, isu 4/2014: 40-47

Spykman, Nicholas. 1938. Geography and Foreign Policy I. Jurnal American Political Science

Review, Volume 32(1):28-50

Tatham, Allan F. 2009. Enlargement of European Union. London: Kluwer Law International.

Pp. 84-98

Waever, Ole. 1996. European Security Identities. Journal of Common Market Studies, Vol

34:103-1032

Wieclawski, Jacek. 2010. The Eastern Enlargement of the European Union: Fears, Challenges

and Reality. Jurnal Global Studies, Isu 15.

Woolfson, Alexander. 2014. Russian Resurgence has Blindsided NATO. Standpoint Magazine.

July/Agustus 2014. London

Ziugzda.Donatas. 2015. Baltic States in the Perspective of Russia’s Security Policy. Retrived

from Lithuanian Foreign Policy Review website: http://lfpr.lt/wp-

content/uploads/2015/07/LFPR-4-Ziugzda.pdf. 17 Desember 2016.