6
75 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka kemudian dilakukan penyusunan kesimpulan dan rekomendasi dalam bentuk saran yang disusun oleh penulis. 5.1 Kesimpulan Berbagai kesimpulan yang dapat ditarik dari perumusan masalah yang dihadapkan pada penulisan ini antara lain : 5.1.1 Pentingnya analisa risiko terlebih pada potensi risiko korosi pada Jaringan Pipa Baru Legundi-Cerme adalah mengacu pada tujuan PT. Perusahaan Gas Negara dalam pengerjaan proyek tersebut yaitu sebagai keandalan sistem jaringan area Surabaya – Gresik di masa mendatang. Kemudian sebagai bentuk antisipasi pasokan gas dari Surabaya utara pada saat gas Petronas – Carigali (sumur Bukit Tuah) telah dialirkan. Selain itu sebagai antisipasi saat terjadi penambahan pasokan gas dari Kodeco dan bentuk pengembangan pasar pada wilayah sepanjang jalur tersebut. 5.1.2 Kategori tahanan tanah didefinisikan oleh standard seperti NACE, kriteria umum yaitu semakin rendah tahanan tanah maka semakin korosif lingkungan tersebut. Melihat secara visual, kondisi pada wilayah sepanjang Legundi hingga Cerme memiliki karakteristik tanah yang berbeda-beda. Dari standard tersebut kondisi tanah pada wilayah Legundi hingga Cerme menunjukkan tingkat risiko korosi yang cukup beragam dan dikategorikan bersifat sedang hingga korosif, sesuai dengan karakteristik tanah. Tahanan tanah yang paling rendah atau yang memiliki tingkat risiko korosi paling rawan terletak pada sektor 5 daerah Kali Lamong wilayah Gresik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN - digilib.its.ac.id · KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan pada bab-bab ... menyamaratakan nilai suatu tahanan tanah di

Embed Size (px)

Citation preview

75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka kemudian dilakukan penyusunan kesimpulan dan rekomendasi dalam bentuk saran yang disusun oleh penulis. 5.1 Kesimpulan

Berbagai kesimpulan yang dapat ditarik dari perumusan masalah yang dihadapkan pada penulisan ini antara lain :

5.1.1 Pentingnya analisa risiko terlebih pada potensi risiko korosi pada Jaringan Pipa Baru Legundi-Cerme adalah mengacu pada tujuan PT. Perusahaan Gas Negara dalam pengerjaan proyek tersebut yaitu sebagai keandalan sistem jaringan area Surabaya – Gresik di masa mendatang. Kemudian sebagai bentuk antisipasi pasokan gas dari Surabaya utara pada saat gas Petronas – Carigali (sumur Bukit Tuah) telah dialirkan. Selain itu sebagai antisipasi saat terjadi penambahan pasokan gas dari Kodeco dan bentuk pengembangan pasar pada wilayah sepanjang jalur tersebut.

5.1.2 Kategori tahanan tanah didefinisikan oleh standard seperti NACE,

kriteria umum yaitu semakin rendah tahanan tanah maka semakin korosif lingkungan tersebut. Melihat secara visual, kondisi pada wilayah sepanjang Legundi hingga Cerme memiliki karakteristik tanah yang berbeda-beda. Dari standard tersebut kondisi tanah pada wilayah Legundi hingga Cerme menunjukkan tingkat risiko korosi yang cukup beragam dan dikategorikan bersifat sedang hingga korosif, sesuai dengan karakteristik tanah. Tahanan tanah yang paling rendah atau yang memiliki tingkat risiko korosi paling rawan terletak pada sektor 5 daerah Kali Lamong wilayah Gresik.

80

5.1.3 Memperhatikan pada pengamatan mengenai metode yang secara kontinyu kerap dilakukan oleh PT. Perusahaan Gas Negara dalam pelaksanaan Proteksi Katodik pada Jaringan Pipa baru dengan menyamaratakan nilai suatu tahanan tanah di sepanjang proyek yang dilaksanakan memberikan akibat kurang optimumnya jumlah suatu anoda yang harus dipasang di sepanjang proyek pipa. Dengan metode Mapping Sector yang dilakukan dengan pengelompokkan sektor atau wilayah yang memiliki perbedaan keadaan lingkungan untuk dilakukan pengukuran terhadap nilai Soil Resistivity yang ada pada sektor tersebut dengan memperhatikan pengamatan visual lingkungan dan potensi risiko teknis. Metode ini mampu memberikan analisis yang secara akurat menunjukkan pemilihan optimum bahan anoda yang sesuai untuk digunakan, ditinjau dari segi teknis, melalui perhitungan yang memberikan jumlah anoda yang lebih tepat dan optimal di sepanjang jalur proyek pemasangan pipa.

5.1.4 Kriteria analisa teknis yang harus dipenuhi agar anoda dinilai mampu untuk memberikan proteksi kepada pipa pada setiap sektor antara lain adalah umur anoda harus bernilai di atas 20 tahun sesuai umur desain pipa, kemudian jumlah Anoda yang digunakan untuk memproteksi pipa selama 20 tahun harus bernilai lebih dari atau sama dengan 1 (satu), serta jangkauan proteksi yang diberikan harus menunjukkan nilai lebih dari 0 Km.

5.1.5 Dari kriteria persyaratan analisa teknis yang harus dipenuhi tersebut, maka disimpulkan bahwa merk, bahan dan tipe anoda yang memenuhi adalah Corrpro Inc. Magnesium Tipe AMA-C077P, Corrpro Inc. Zinc Tipe HZ-30, Farwest Company Magnesium Tipe 5D3, Farwest Company Zinc Tipe ZUR-30 dan Galvotec Inc. Zinc Tipe GA-S-30A.

5.1.6 Dari merk, bahan dan tipe anoda yang telah memenuhi yang kemudian dihitung nilai investasinya, maka dari semua merk dan

bahan anoda tersebut dicari nilai minimum investasi pengadaan anoda. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa nilai minimum dari setiap sektor merupakan nilai investasi ekonomis yang direkomendasikan. Dari setiap sektor kemudian terpilih, bahwa nilai investasi ekonomis tersebut merupakan nilai yang dihasilkan dari bahan anoda seng (Zn) dari setiap merk anoda. Nilai terbesar dihasilkan dari sektor 3 dikarenakan panjang pipa yang harus diproteksi relatif paling panjang dibandingkan dengan sektor-sektor yang lain. Nilai investasi pengadaan anoda sepanjang proyek adalah sebesar Rp9.521.789,93.

5.1.7 Dengan mengetahui biaya pengerjaan instalasi pemasangan anoda pada tiap sektornya serta memperhatikan komponen-komponen pekerja yang diperlukan, tanpa memasukkan nilai adanya alat tambahan yang diperlukan untuk pengerjaan tersebut, maka didapatkan biaya pemasangan anoda pada tiap harinya untuk para pekerja dengan mempertimbangkan kurs dollar USD pada tanggal 17 Januari 2011 dimana 1 USD sama dengan Rp9.175,-, menghasilkan nilai Rp5.046.250,- dan menghasilkan nilai total untuk pemasangan anoda terpilih pada semua sektor senilai Rp33.971.570,59.

5.1.7 Hasil analisa ekonomi pada seluruh sektor adalah dengan menjumlahkan nilai investasi pengadaaan anoda sebesar Rp9.521.789,93 dengan biaya pemasangan anoda tanpa memasukkan biaya peralatan tambahan yang dibutuhkan untuk pemasangan anoda sebesar Rp33.971.570,59,. Sehingga besarnya nilai investasi adalah Rp43.493.360,52.

5.2 Saran

Adapun saran yang ingin penulis berikan melalui penulisan tugas akhir ini antara lain :

80

5.2.1 Secara Umum

a. Perlu adanya pertimbangan secara tepat dan menyeluruh dalam melaksanakan kajian risiko pada suatu proyek pemasangan jaringan pipa baru khususnya dalam penanganan Sistem Proteksi Katodik sehingga diharapkan mampu memberikan hasil yang optimal dan memperkecil risiko kecelakaan dari segi fisik dan kerugian dari segi finansial.

b. Evaluasi secara tepat dan cepat perlu dilakukan dan dilaksanakan secara kontinyu oleh PT. Perusahaan Gas Negara, Persero, Tbk. SBU II Jabati. SBU II Jabati dengan menilik berbagai masukan mengenai berbagai alternatif metode lain guna penanganan Proteksi Katodik baik untuk mempertimbangkan bahan anoda selain yang lazim digunakan yaitu Magnesium dan penyamarataan nilai tahanan tanah tanpa memperhatikan berbagai aspek visual dan data lingkungan yang didapat.

5.2.2 Secara Teknis

a. Penulis merekomendasikan kepada PT. Perusahaan Gas Negara, Persero, Tbk. SBU II Jabati untuk menggunakan metode penyektoran atau dalam tugas akhir ini kami sebut Mapping Sector untuk penggunaan Sacrificial Anode pada Sistem Proteksi Katodik pipa baru Legundi-Cerme sehingga diharapkan nilai yang akan muncul setelah benar-benar dilakukan secara ter-integritas oleh Departemen Teknik PT. Perusahaan Gas Negara, Persero, Tbk. SBU II Jabati akan memberikan hasil yang tidak jauh berbeda dan mampu memberikan hasil yang lebih optimal tentunya dari segi finansial.

b. Sesuai analisis ekonomis yang telah dilakukan dari segi biaya investasi pengadaan anoda dengan pertimbangan penginstalan atau pemasangan yang lebih mudah karena memiliki karakteristik dan pengkondisian yang dapat dibuat sama. Selain itu, proses pemesanan dan perawatan dapat dilakukan lebih mudah dengan mempertimbangkan ke-familir-an pekerja dalam proses pengerjaan maka penulis merekomendasikan kepada PT. Perusahaan Gas Negara, Persero, Tbk. SBU II Jabati untuk menggunakan merk dan tipe anoda Farwest Company Type Zinc ZUR-30 sebagai anoda yang akan dipasang pada pipa baru Legundi-Cerme karena juga dengan memperhatikan kembali segi teknis yaitu merk dan tipe tersebut memberikan umur yang paling bertahan diantara merk yang lain.

80

“Halaman ini sengaja dikosongkan”