BAB V neraca panas or nerca energi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    1/18

    BAB V

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    V.1. Neraca Massa Fluidized Bed ReactordanPrimary Degasser

    Proses polimerisasi yang terjadi pada PT Lotte Chemical Titan adalah

    proses Gas Phase, dimana bahan baku gas berupa etilena, butene-1, dan

    hydrogen serta powder prepolimer sebagai media direaksikan dalamFluidized

    Bed Reactor (1--!""# pada suhu $" oC dan pada tekanan %" atm& 'asil reaksi

    ini berupa powder Polietilena& Polietilena tersebut juga berupa fines yang

    terbawa gas lewat bagian atas reaktor yg kemudian dipisahkan dengan gasnya di

    dalam cyclone, fines yang turun dikembalikan kembali kedalam reaktor untuk

    diproses kembali&

    etelah dari Fluidized Bed Reactor (1--!""#,powder tersebut dialirkan

    ke primary degasser (1--!%)# untuk dihilangkan gas sisa-sisa reaksi, karena

    dapat memicu terjadinya kebakaran didalam proses& *idalamprimary degasser

    (1--!%)# tidak terjadi reaksi kimia, karena proses pemisahan hidrokarbon

    dengan powder Polietilena hanya secara mekanis& Gas hidrokarbon yangterpisah denganpowder Polietilena di kembalikan keFluidized Bed Reactor (1-

    -!""# menggunakan compressor (1-C-!+"# yang sebelumya didinginkan

    dahulu didalamfinal cooler (1--!"1# sebagai pendingin dalam reaktor&

    Produk Polietilena keluar primary degasser (1--!%)# diharapkan sudah

    tidak mengandung gas hidrokarbon lagi, namun untuk mengantisipasi jika masih

    ada kandungan hidrokarbon terbawa oleh powder Polietilena maka setelah

    melewati primary degasser (1--!%)#, powder dilewatkan ke secondary

    degasser (1-*-!"#.

    37

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    2/18

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    3/18

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    4/18

    $L%IDI&ED BED REA'"R (1-R-400

    NN)m)r Ar*s !05 !1! !14 !!4 !15

    Nama Ar*sRIN+E'

    "GAS-IN

    $INES-

    INRPRD

    GAS

    %"

    1 uhu (oC# %) !$,$6 $,167 $1,)6 $,167

    % Tekanan (atm# 1 %) %! 1,% %!

    Total laju alir massa (0g8h# 1"!,6+ 1&$",66 1"7,%" 1!&)11,%$1+&!+1,6

    !

    ! Laju alir massa (0g8h#

    ) C%'! 1!&16","" 1,! 77,77

    7 C!'6 !!+,%+ +,% )$,"

    + '% )"1,7$ 1","" !66,6%

    6 4% 6,6! 1%&1+,71 %!!,%! 11&$6,%"

    $ C%'7 !&7"1,1 66,$ !&)1%,$%

    1" 9:4 1"7,%" 1"7,%"

    11 P;L:T:L4< P;=* 1!&17",""

    1% PP;L:5 P;=* $7,"!

    1 5>L

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    5/18

    sehingga produk yang dihasilkan lebih optimal& 4amun hal itu tidak instan

    langsung terjadi karena perlu adanya waktu reaksi& /erdasarkan data *C

    (Distributed Control System# bahwa kenaikan 1 level bed menyebabkan

    adanya massa terakumulasi sebanyak 7 ton dalam reaktor& Terjadi

    peningkatan sebanyak ","%+ level bed dalam reaktor yang menyebabkan

    adanya massa terakumulasi sebanyak 171,6 kg&

    !. Neraca Massa Primary Degasser(1-S-4!5

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    6/18

    Gambar 5.,Process Flow Diagram Primary Degasser (1--!%)#

    Pada perhitungan neraca massa dalam primary degasser dilakukan asumsi

    sebagai berikut

    1& Tidak terjadi reaksi kimia didalamprimary degasser. Polietilena yang masukprimary degasseradalah Polietilena hasil reaksi pada

    fluidized bed reactor .

    'asil perhitungan neraca massa pada primary degasser dapat dilihat pada"abe# 5.!dibawah ini&

    "abe# 5.!4eraca 5assaPrimary Degasser (1--!%)#

    PRIMAR/ DEGASSER (1-S-4!5

    42

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    7/18

    N

    N)m)r Ar*s !!4 !!5 !,5

    Nama Ar*s RPRD H'-%" RPRD-%"

    1 uhu (oC# $1,)6) $1,)+ $1,)+

    % Tekanan (atm# 1,% 1,% 1,%

    Total laju alir massa (0g8h# 1!&)11,%$ ,+1 1!&1++,)6

    ! Laju alir massa (0g8h#

    ) C%'! 1,! 1,"7 ",%6

    7 C!'6 +,% 7,!+"6 ",6)"+

    + '% 1","" $,)+ ",!

    6 4% %!!,%! %6,1! 7,1"

    $ C%'7 66,$ +6,!7 $,$%

    1" P;L:T:L4< P;=* 1!&17","" " 1!&17",""

    ""AL 14.511! 14.511!

    Pada perhitungan neraca massa dalam alat Primary Degasser (1--!%)#

    didapatkan masih adanya gas hidrokarbon yang masih terbawa dalampowder

    Polietilena& 'al ini dikarenakan alat Primary Degasser (1--!%)# ini tidak

    dapat memisahkan 1""3 dari total gas terbawa powder& 5aka untuk gas yang

    masih terbawa powder Polietilena nantinya akan dipisahkan kembali pada

    secondarydanfinal degasserdengan tekanan ?akum sampai gas hidrokarbon

    yang terbawa powder hilang 1""3&

    V.!. Neraca Panas Fluidized Bed ReactordanPrimary Degasser

    1. Neraca Panas Fluidized Bed Reactor(1-R-400

    "abe# 5., 0ondisi suhu dan Cp campuran arus masuk dan keluar reaktor

    DA"A "ENIS NDISI $L%IDI&ED BED REA'"R (1-R-400

    N)m)r Ar*s !05 !1! !14 !!4 !15

    43

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    8/18

    Nama Ar*s RIN+E'" GAS-IN $INES-IN RPRD GAS %"

    uhu (oC# %) !$,$6 $,167 $1,)6 $,167

    Tekanan (atm# 1 %) %! 1,% %!

    Cp Campuran(0@80g&0#

    1,1"7 %,"% %,")1 1,$$ %,")"

    istem dalam reaktor adalah isot!ermal sehingga suhu reaksi dijaga tetap

    sama& uhu Polietilena keluar reaktor sebesar $1,)6oC& 4eraca panas sistem

    dapat dilihat pada abe# 5.4dibawah ini&

    "abe# 5.44eraca PanasFluidized Bed Reactor

    Panas Mas*2 3)*#e Panas e#*ar 3)*#e

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    9/18

    'asil perhitungan neraca panas dalamPrimary Degasserdapat dilihat pada

    "abe# 5.dibawah&

    "abe# 5.4eraca Panas Primary *egasser (1--!%)#

    Panas Mas*2 3)*#e Panas e#*ar 3)*#e

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    10/18

    Gambar 5.4 0on.igurasi PengendalianFluidized Bed ReactorPenjelasan dari masing-masing pengendalian pada gambar diatas

    dapat dilihat pada "abe# 5.7dibawah ini&

    "abe# 5.7 0on.igurasi Pengendalian Proses diFluidized Bed ReactorA.

    A.

    A.

    A.

    A.

    A.

    A.

    A.

    A.

    Ethylene

    /ahan baku etilena gas dialirkan melalui pipa 1)"-TB-"$"%$-

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    11/18

    produksi maka 19B$" akan membuka dan menutup sesuai rate tersebut&

    @enis aksi 19B$"adalahFail Closed #alve, yaitu ketika posisi paling aman

    adalah posisi tertutup artinya valve tersebut memerlukan energi untuk

    membuka, sehingga dapat disebut juga sebagai air to open (

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    12/18

    Gambar 5.5 Pengendalian Proses Laju

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    13/18

    mencegah aliran balik yang ber.ungsi untuk keperluan maintenance dan

    flas!ing pipa butene menggunakan %ow Pressure Steam& /erikut

    pengendalian bahan baku gas butene dapat dilihat pada Gambar 5.berikut&

    Gambar 5. Proses Pengendalian Laju

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    14/18

    mengontrol ratebukaan valvesesuai melt inde&Polietilena yang diinginkan&

    elain itu pipa hidrogen juga dilengkapi dengan c!eck valve& C!eck valve

    tersebut berguna untuk mencegah aliran balik yang ber.ungsi untuk keperluan

    maintenancedanflas!ingpipa hidrogen menggunakan%ow Pressure Steam&

    /erikut pengendalian bahan baku hidrogen dapat dilihat pada Gambar 5.

    berikut&

    Gambar 5.7 Proses Pengendalian Laju

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    15/18

    GPC (Reactor $as P!ase Control# yang berada didalam Control Room dan

    operator secara langsung dapat mengontrol ratebukaan valvesesuai tekanan

    operasi reaktor yang diinginkan& elain itu pipa nitrogen juga dilengkapi

    dengan c!eck valve& C!eck valve tersebut berguna untuk mencegah aliran

    balik yang ber.ungsi untuk keperluan maintenance dan flas!ing pipa

    hidrogen menggunakan %ow Pressure Steam& /erikut pengendalian bahan

    nitrogen dapat dilihat pada Gambar 5.berikut&

    Gambar 5.6 Proses Pengendalian Laju

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    16/18

    element, hasil pengukurannya ditrans.er melaluiflow transmitter 9T!") yang

    digunakan untuk mengubah menjadi sinyal listrik yang dapat dibaca oleh

    9:C!")& *ata dari 9:C!") langsung bisa diakses pada GPC (Reactor $as

    P!ase Control# yang berada didalam Control Room dan operator secara

    langsung dapat mengontrol rate bukaan valve sesuai suhu operasi reaktor

    yang diinginkan& /erikut pengendalian air dapat dilihat pada Gambar 5.

    berikut&

    Gambar 5. Proses Pengendalian Laju

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    17/18

    Gambar 5.10 0on.igurasi PengendalianPrimary DegasserPenjelasan dari pengendalian pada gambar diatas dapat dilihat pada

    "abe# 5.6dibawah ini&

    "abe# 5.6 0on.igurasi Pengendalian Proses diPrimary Degasser

    $.

    Pr)d*2 P)#9e9#ena

    Polietilena keluar degasser dialirkan melalui pipa %""-P;-1!""-'G%-

    PP%)& Laju alir polietilena dikontrol menggunakan 1-B-!%)& 1-B-!%) adalah

    jenis rotating valve, yaitu dengan menggunakan prinsip kecepatan putaran

    impeller untuk mengalirkanpowder& Laju alir polietilena diatur untuk tinggi

    leveldidalam degasser& etiap perubahaan jika tinggi level di dalam degasser

    terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka 1-B-!%) akan mempercepat atau

    53

    N

    'N"RLLER

    MANIP%LA"ED

    VARIABEL

    'N"RL

    VARIABEL

    VALVE PARAME"ER

    $$

    'c ;9 ;d

    1 1-B-!%)9L;=

  • 7/25/2019 BAB V neraca panas or nerca energi

    18/18

    memperlambat gerak impellersesuai tinggi levelyang diinginkan& Cara kerja

    pengendalian dimulai ketika dari *C menginginkan berapa tinggi level

    dalam degasser, maka operator *C langsung menentukan rangekecepatan

    putaran rotating valve yang datanya sudah tersedia di Control RoomPT Lotte

    Chemical Titan& *i lapangan sudah tersedia level tube glass sebagai flow

    element, hasil pengukurannya ditrans.er melaluiflow transmitter 9T!%) yang

    digunakan untuk mengubah menjadi sinyal listrik yang dapat dibaca oleh

    9:C!%)& *ata dari 9:C!%) langsung bisa diakses, operator secara langsung

    dapat mengontrol kecepatan putaran valvesesuai tinggi leveldalam degasser

    yang diinginkan& /erikut pengendalian laju alir produk polietilena dapat

    dilihat pada Gambar 5.berikut&

    Gambar 5.11 Proses Pengendalian Laju