27
BAB V PERANCANGAN 1. PERANCANGAN TAPAK 88

BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 2: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

ANALISIS MATAHARI DAN ANGIN

89

Page 3: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Pefcuwahsin

[cub* Zivy&M. , t*ruK <̂ ci X\\ix^r

ANALISIS KEBISINGAN

90

Page 4: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

PETfl DflRfTIO PERmfll S I M P A N C 3 A R M 0 P£»MAiTiMgn

DARMO P£p.M4l TlUUR

TAMAN 3APMO PERMAJ TIMUR

OAflMO P E R M A J &ELATAH

T A M A N O A A U O P * R M A F S C A U N

O A R M O P E S M A I U T A R A

T A M A N 3 A R M 0 » S R M A I U T A R A

S-'MMNC OAflMO PERMAI SE.ATAN

. . . UTARA

PUNCAK PEBMAI P E B M A I CAR9EN

RUKQ/PE*OAGAN£AN

KANTOR P 0 U S 1 7AJOES

TERMINAL SEMO/ANCKUTAN *OTA

TEMPAT ?END[3TKAN

T£MPAT I 3 A D A H

KANTSM P 1 3 A 0 M Q P ' S M A !

IKEMaJOKCRTO

UNGKUNGAN SEKITAR SITE (^"SfifcUtANG

Page 5: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

$?.Stmpari£ Baemo

C Sepi } .

ANALISIS SIRKULASI Dl LUAR SITE

92

Page 6: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

I:

uteunzt .

PENCAPAIAN DAN ENTRANCE

93

Page 7: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

ANALISIS SIRKULASI Dl DALAM SITE

94

Page 8: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Mew.puvwjzii kuztli-bts

hy: lebiU leb^R.

4ln<

;i v. - 1

o >:-^

£ 0l~-

I*

<5

kuzili+As fcusaio^ <

•fi4alc pefeln mev\.e»»U<?[ . >wa.Ua tuldUp 4ik-tel6k4.K pel 'tov\£

(C< •H^uU tefWlu. ^V^gi

%ailc Gterejat Wv2iapu-n

hfmwuwi. ^ztlsuvi heal im , oUn per -

ANALISIS ZONING , PERLETAKAN & 0RIENTAS1 MASSA

95

Page 9: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

96

Page 10: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

2. PERANCANGAN BANGUNAN

2 . 1 . Konsep Ruang Luar

* Sirkulasi Di Luar Site

Sirkulasi di luar site yang dimaksud adalah sirkulasi lalu

lintas yang ada di sekitar site. Hal ini perlu diperliatikan

karena nantinya akan mempengaruhi banyak hal, seperti

pencapaian di site, sirkulasi dalam site itu sendiri,

orientasi bangunan dan Iain-lain.

* Sirkulasi Dalam Site

Sirkulasi ini terbagi menjadi :

Sirkulasi kendaraan

Sirkulasi pejalan kaki

Adapun dilihat dari kemungkinan-kemungkinan yang ada,

terdapat 2 alternatif sirkulasi kendaraan :

1. Kendaraan bisa melewati dan berlienti di depan

entrance bangunan.

2. Atau sebaliknya.

Dari alternatif 1, akibat yang diperolehadalah antar

pejalan kaki dan kendaraan terjadi cross dan hal ini

dirasakan mengganggu kenyamanan para pejalan kaki.

Sedang alternatif 2, tidak limbul cross lagi karena disini

antara pejalan kaki dan kendaraan sudah dipisahkan secara

tegas, maka dipilih alternatif yang ke 2.

97

Page 11: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Selain itu ada cara untuk memperjelas sirkulasi

antara keduanya, yaitu dengan ketinggian permukaan,

perbedaan warna dan tekstur.

* Entrance Site

Entrance Site terbagi atas Main Entrance Site dan

Side Entrance Site. Letak Main Entrance Site hams jelas

dan mudah sehingga orang bisa langsung mengetahuinya.

Sedang Side Entrance Site letaknya bisa lersembunyi/tidak

terlalu jelas, karena umumnya Side Entrance Site ini yang

memakai adalah orang-orang tertentu yang sudah terbiasa

keluar masuk site, atau bisa juga dipakai sebagai pintu

bagi aktivitas-aktivitas yang sif'atnya penunjang. Oleh

karena Site yang ada dikelilingi oleh beberapa jalan, maka

Main Entrance Site diletakkan di jalan primer, sedang

Side Entrance Site berada di jalan sekunder.

* Pencapaian Bangunan

Meiuirui Francis DK. Ching, dengan bukunya

"Arsitektur: bentuk, ruang dan susunannya" hal. (249) ada

3 macam pencapaian bangunan yang masing-masing

niempunyai karakteristik tersendiri, yaitu secara langsung,

tersamar dan berputar. Pari ketiga ini dipilih yang

"tersamar", dengan pertinibangan :

98

Page 12: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Pencapaian yang samar-samar meninggikan efek

perspektif pada fasade depan suatu bangunan dan

bentuk.

Mengajak pengamat secara bertahap dibavva untuk

mengalami sequence-sequence dalam site.

Sehubungan dengan masalah pencapaian bangunan,

maka didepan diberikan sebuah plaza ---> untuk

menambah kesan sakral-agung.

Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan

yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang

dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Yoshinobu Ashihara.

A Publik

B| Semi publik

B2 Semi publik

B3 Private

Untuk plaza zone semi publik terbagi menjadi 2

bagian, dikarenakan jaraknya yang cukup panjang dan

99

Page 13: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

disini diberikan suatu perbedaan suasana serta kualitas

ruang guna mengatasi kejenuhan bagi yang melewatinya

(seperti dalam buku Merancang Ruang Luar hal. 45,

Yoshindau, raengatakan setiap jarak 21 sampai 24 meter,

harus diadakan perubahan dan pergantian secara kontinyu

dalam irama, tekstur, permukaan lantai agar suasana yang

diperoleh lebih meriah dan hidup).

Dan pada tiap zone ditampilkan sebuah titik-titik/

bagian-bagian yang penting (sebagai nodes) untuk

memperkuat ruang guna memberikan tekanan pada

tingkatan-tingkatan ruang. Untuk zone public ---> tekstur

kasar, tanpa tanaman dan tanpa lampu.

Zone S. Publik !---> tekstur kotak-kotak beton berumput,

ada tanaman dan sedikit lampu juga

ditambahkan suatu kolam air dan

salib.

Zone S. Publik 2 ---> tekstur kerikil, ada tanaman-

tanaman pot, banyak lampu-lampu

taman serta pohon-pohon pal ma

yang diatur berjajar sebagai

pengaruh ke bangunan yang dituju.

Plaza ini mulai berdinding, namun

belli m be rata p.

Zone Private > lantai tegel, lepi berdinding dan

sudah beratap.

100

Page 14: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Maka dari kolam air, salib yang ada di plaza zone semi

publik 1 itu adalah sebagai berikut :

Air adalah media yang dipakai untuk membabtis

seseorang. Matius 3:11 "Aku membabtis engkau

dengan air sebagai lambang pertobatan, dan ..."

Salib adalah diri Allah sendiri. Dalam Injil Markus

28:19 "Karena itu pergilah, jadilah semua bangsa

muridku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan

Anak dan Roh Kudus".

Jadi : Kolam air dan salib tersebut adalah lambang

pertobatan. Jadi dari awal sebelum masuk ke

bangunan gerejanya, seseorang telah diingatkan

untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar

mengikuti Kristus.

2.2. Konsep Ruang Dalam

Yang ingin dicapai dalam ruang dalam gereja :

* Konsentrasi Jemaat yang baik harus tert'okus ke satu arah,

yakni pada si pemberi firman (minibar).

Akibatnya :

Orientasi dari Ruang Ibadahnya ke dalam

101

Page 15: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Oleh karena itu diinding sebatas pandangan mata

manusia dipilihkan bahan yang sifatnya tidak tembus

pandang agar tidak mangganggu konsentrasi

' jemaatnya.

Posisi bangku jemaat diatur mengarah ke mimbar.

* Hubungan Aktivitas dalam Gereja haru.s nampak dan

terasa.

1. Vertikal (manusia - Tuhan).

Akibatnya :

Muncul skala-skala yang heroik dan menjulang

dalam interiornya.

v-<-

Skala yang heroik dan menjulang ---> untuk

memperjelas kesan kevertikalannya.

Background mimbar yang dibuai berskala tinggi

menjulang.

102

Page 16: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

2. Hubungan Horisontal (manusia dengan sesamanya).

Akibatnya :

Posisi tempat dudiik yang raelingkar (1/2

lingkaran) akan melahirkan kesan yang lebih akrab

dan lebih saling mengenal.

Ketinggian tempat duduk yang saraa rata antara

jemaat (kecuali di balkon atas, karena tuntutan

fungsional sudut pandang manusia).

Pemakaian trap pada mimbar yang tidak terlalu

linggi ---> supaya kesan akrab masih terasa.

103

Page 17: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Perbedaan ketinggian lantai tidak raencolok sehingga

hubungan antara jemaat dan kepala sidang tidak terlepas

—> AKRAB.

Lihat :

(dalam buku Arsitektur "Bentuk, Ruang dan

Susunannya" FDK Ching hal. 1 19 alternatif I).

&

2.3. Bentuk Bangunan

Analisis Tapak : Lokasi tapak

Analisis Bangunan

Bentuk tapak

Ukuran/luas tapak

Iklim

Peraturan setern pat

Sirkulasi lalu lintas

Zoning

Nilai-nilai fungsional

Nilai-nilai budaya setempal

Nilai-nilai simbolik

Nilai-nila estetis

>

Tampilan

Bentuk • Bangunan

Mengingat keterbatasan Site serta aclanya bangunan-

bangunan lain yang cuktip besar dalam satu Site, maka cara yang

104

Page 18: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

dipakai untuk menciptakan kesan kereligiusan serta kesakralannya

adalah sebagai berikut :

1. Meninggikan bidang tanah.

Seperti yang tertera dalam buku "Arsitektur bentuk ruang

dan susunannya" karangan FDK Ching halaman 121. "Bidang

tanah yang ditinggikan untuk menciptakan sistem panggung

atau podium, secara strukturil dan visuil menunjang bentuk

bangunannya atau secara antifisial dibentuk untuk

meningkatkan nilai bangunan di atasnya dan selain itu dapat

dipergunakan untuk menghormati bangunan-bangunan suci".

J

m

Memherikan ukiiran yang kontras dengan bangunan-bangunan

yang lainnya.

FDK Ching dalam bukunya Arsitektur bentuk, ruang dan

susunannya halaman 35 lOmengatakan bahwa suatu bentuk

atau ruang akan menguasai suatu komposisi arsitektur

dengan membuatnya berbeda dengan jelas dalam ukuran

dibandingkan dengan mesin-mesin yang lainnya di dalam

105

Page 19: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

komposisi yang ada (bisa terkecil,. atau terbesar). Namun

dalam komposisi ini lebih cocok bila dikatakan bahwa skala

dari gereja lebih dominan dibanding dengan bangunan yang

lain.

Memhedakan potongan bentuknya.

Seperti yang tertulis dalam bukunya FDK Ching halaman 351

"Bentuk-bentuk dan ruang-ruang dapat dibuat terlihat

dominan dan menjadi penting dengan memhedakan

bentuknya secara jelas dari unsur-unsur lain dalam komposisi

yang ada"

* Konsep Bentuk Gereja

Tilik tolak ajaran Trinitas di dalam agama Kristen ialah

keyakinan bahwa manusja hanya clapal menhenal Allah sejauh

Allah menyatakan diri kepada manusia melalui pernyaiaan Allah.

Allah menyatakan diri kepada manusia sebagai Allah yang

106

Page 20: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Tritunggal, Allah Bapa, Allah Anak dan Rah Kudus (Kutipan dari

buku Pengantar agama Kriten, hal 66).

Ajaran Trinitas inilah yang nantinya akan dipakai dalam

desain gereja ini, karena ajaran ini merupakan kespesifikan

tersendiri yang tidak dimiliki oleh agama-agama lain.

Dalam Alkitab, ketritunggalan Allah ini dapat dilihat melalui

I Korintus 12:4-6 "Segala karunia berasal dari Allah Tritunggal".

(juga Matius 3:16, Lukas 1:35 dan Yohanes 14:10).

2.4. Sistem Dan Bahan Struktur

Untuk menentukan sistem struktur yang perlu diperhatikan

adalah :

Penyesuaian terhadap fungsi dan tinggi bangunan.

Kemudahan pelaksanaan.

Memenuhi persyaratan-persyaratan struktur (misal:

kekakuan, kestabilan, daya tahan terhadap gempa, angin dan

api, dll).

Maintenance yang mudah.

Keahlian para tenaga kerja.

Faktor ekonomis.

Sedang bahan-bahannya dipilih berdasarkan kriteria-kriteria

sebagai berikut :

Kesesuaian terhadap fungsi bangunan.

Kekuatan, ketahanan dan keamanan.

107

Page 21: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Pengadaan materialnya.

Kemudahan pelaksanaannya.

Faktor ekonomis.

Kemudahan maintenancenya.

Penyesuaian terhadap lingkungan sekitar.

SISTEM UTILITAS

Sistem Air Bersih

Pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhaiikan dalam

perencanaan air bersih :

Kelancaran distribusi yang merata

Penghemaian pemakaian pompa

Pemakaian pipa seefisien nuuigkin

Kemudahan pemeliharaan

Untuk sumber air diperoleh dari PL)AM.

Dalam hal ini sistem distribusi memakai 2 macam. Untuk

Bangunan gereja memakai sistem up feed dengan alasan :

Segi estetika

Pemakaian air pada bangunan gereja (ibadatnya) tidak

sesering bangunan lain.

Sedang bangunan sekolah memakai sistem Down feed dengan

alasan :

Penghemaian pemakaian pompa, yang sckaligus penghemaian

listrik.

1 0 8

Page 22: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Bila listrik padam, masih memungkinkan air untuk keluar,

karena ada cadangan air di tandon atas. (Mengingat

pemakaian air di sekolah lebih sering daripada di Gereja).

Skema sistem distribusi air bersih

T DISTRIBUSI 1

J l

P 0

1 PDAM

METER

T A M n n M DAIA/AU

P o -

TA T i

T, i

T T

i

B. Sistem Pembuangan

Ada 3 bagian dalam sistem ini, yaitu :

1. Air kotor dan kotoran.

- Mengalirkan air kotor dari kamar mandi, wastafel dan

closet ke sumiir resapan dan mengalirkan kotoran ke

septick tank lalu ke sumur resapan.

- Disediukun septick tank clan sumur resapan untuk

sekelompok KM/WC.

- Disediakan shaft-shaft vertikal tempat penyimpanan

pipa-pipa pembuangan.

109

Page 23: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Kotoran

dari: Closet Septic Tai ik

Air Kotor

dari: Km. mandi wastafel urinoir

Sumur Resapan

Air hujan.

Air hujan

tanah - diserapkan ke dalam tanah

Talang horisontal - talang vertikal - bak kontrol - riol kota

Saluran-saluran tertutup - bak kontrol dipompa • riol kota

KHUSUS UNTUK SEMI BASEMENT

Sarapah.

Pertimbahan

- Memenulii syarat-syarat kebersihan clan kesehalan.

Sampah -- -> bak-bak sampan ---> tempat sampah utama

---> truk sampah.

110

Page 24: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Sistem Penghawaan

Dipakai sistem penghawaan alami.

Diusahakan terjadi cross ventilation.

Jumlah pembukaan yang cukup.

Dipakai elemen-elemen sebagai penyejuk

pohon-pohonan dan kolam (di luar bangunan).

• - -> m i s a l :

D. Sistem Listrik

Memakai 2 sistem catu daya.

1. yang utama adalah dari PLN.

2. sebagai cadangan disediakan genset.

PLN • Meter Trafo _

r— Panil lantai

ATS - Panil utama - - Panil lantai

Generator Panil Genset ̂

Panil lantai

l _ distribusi

— distribusi

|— distribusi distribusi

u distribusi

— distribusi

— distribusi

Sistem Pemadam Kebakaran

Fungsinya yaitu untuk mengetahui kebakaran secara dini,

memberi keselamatan terhadap orang yang di dalam gedung, serta

melindungi gedung itu sendiri dari kebakaran.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :

Lebar serta posisi bukaan pintu.

111

Page 25: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Perlu diperhitungkan jumlah tangga-tangga yang ada, apakah

sudah sesuai dengan kapasitas bangunan yang ada.

Persediaan sarana dan prasarana pemadamnya yaitu air dari

tandon yang ada, Fire Hidran yang cukup dan Portable Fire

Extinguisher.

Sedang untuk perpustakan, yang berisi buku-buku dipakai

bahan serbuk kimia kering.

F. Sistem Penangkal Petir

Prinsip utama dari perencanaan ini adalah menyediakan jalur dari

logam ke tanah (bumi) untuk menyalurkan sambaran petir. Disini

dipakai sistem tongkat Franklin, karena mudah dan murah.

Ketentuan dalam sistem penangkal petir ini adalah :

sudut perlindungan bangunan 45 derajat.

untuk tinggi dinding yang melebihi 25 meter, daerah

perlindungannya berbentuk kerucut - silinder

jarak batang < 60 M

Untuk Gereja, tongkat Franklin diletakkan pada ujiing atap,

tepatnya pada salib di atas atap, disalurkan melalui

konduktor/penghantar ke tanah. Sedang bangunan sekolah yang

mempunyai bentuk memanjang bisa digunakan lebih dari satu

tongkat.

112

Page 26: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

Sistem Tata Suara

Penggunaan sistem pengeras suara dalam ruang kebaktian sangat

dibutuhkan mengingat volume ruang yang ada cukup besar.

Sketsa sistem pengeras suara :

MIKROFON to AMPLIFIER distribusi ^ ^ "

^-J T

Sistem Akustik

Sistem akustik Gereja harus direncanakan dengan baik, karena

akan mempengaruhi bagaimana penyampaian firman itu ditangkap

oleh para jemaat. Di sinf yang perlu diperhatikan adalah waktu

reverberasinya (RT). Akustik gereja mempunyai kekhususan

waktu reverberasi antara 1,4 - 3,4 detik pada 500 Hz - 100 Hz.

PEMBIAYAAN BANGUNAN

Perkiraan biaya adalah sebagai berikut :

a. Harga tanah 4.050x450.000 = Rp 1.822.500.000

b. Harga bangunan 10.100x350.000 = Rp 3.535.000.000

c. Sarana

- Utilitas 10% harga bangunan = Rp 353.500.000

- Parkir 3.200 x 20.000 = Rp 64.000.000

- Taman 2.000 x 3.000 = Rp 6.000.000

113

Page 27: BAB V PERANCANGAN · Plaza sebagai ruang luar ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Publik, Semi Publik dan Private (seperti yang dikatakan dalam buku "Merancang Ruang Luar" karangan

- Lain-lain = Rp 15.000.000

d. Biaya perencanaan dan pengawasan 7% = Rp 116.000.000

e. Pajak pendapatan 10% harga bangunan = Rp_ 353.500.000

Total = Rp 6.265.716.000

5. PERENCANAAN PELAKSANAAN

Pelaksanaan pembangunan proyek ini direncanakan secara

bertahap, dengan pertimbangan :

dana yang dibutuhkan lidak dapat dipenuhi secara sereniak

pelaksanaan pembangunan gedung yang satu tidak

raengganggu kelangsungan aktivitas yang Iain.

Pertama-tama dibangun gedung gereja di tanali yang baru dibeli

beserta pembangunan fasilitas-fasilitas penunjangnya. Apabila

pembangunan gereja telah selesai, gereja lama bisa dirobohkan.

Kemudian disusul dengan pembangunan gedung SMA lebili dulu

di bagian belakang agar kegiatan sekolah yang ada sekarang ini

tidak terhenti (pembangunan ini dilaksanakan apabila dana yang

kedua sudah lerkumpul). Dan secara bertahap dibangun

berikutnya gedung SMP, SI) dan TK.

114