29
36 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1Kondisi Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar merupakan rumah sakit pendidikan tipe A di kota Denpasar (Permenkes 1636 Tahun 2005 Tanggal 12 Desember 2005). Saat ini RSUP Sanglah Denpasar berstatus Badan Layanan Umum (BLU) milik Departemen Kesehatan RI dan merupakan rujukan untuk provinsi NTT, NTB dan Bali. Fasilitas di RSUP Sanglah Denpasar mencakup empat sub pelayanan umum yaitu instalasi dibawah Direktorat Pelayanan Medik dan Keperawatan, instalasi dibawah Direktorat SDM dan Pendidikan dan instalasi di bawah Direktorat Umum dan Operasional serta Direktorat Keuangan. Instalasi di bawah Direktorat Pelayanan Medik dan Keperawatan yang meliputi: Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Inap

BAB V-VI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dcjsdhdashd

Citation preview

36

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar merupakan rumah sakit pendidikan tipe A di kota Denpasar (Permenkes 1636 Tahun 2005 Tanggal 12 Desember 2005). Saat ini RSUP Sanglah Denpasar berstatus Badan Layanan Umum (BLU) milik Departemen Kesehatan RI dan merupakan rujukan untuk provinsi NTT, NTB dan Bali. Fasilitas di RSUP Sanglah Denpasar mencakup empat sub pelayanan umum yaitu instalasi dibawah Direktorat Pelayanan Medik dan Keperawatan, instalasi dibawah Direktorat SDM dan Pendidikan dan instalasi di bawah Direktorat Umum dan Operasional serta Direktorat Keuangan. Instalasi di bawah Direktorat Pelayanan Medik dan Keperawatan yang meliputi: Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Inap Intensif (ICU, ICCU dan Burn Unit), Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Wing Internasional, Instalasi Geriatri, dan Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu. RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2009 memiliki jumlah ketenagaan sebanyak 2495 orang yang terdiri dari tenaga medis, non medis, paramedis perawatan, paramedis non perawatan, apoteker, honorer dan tenaga kontrak. RSUP Sanglah Denpasar melayani rawat jalan melalui poliklinik. Poliklinik yang ada antara lain: poliklinik Bedah, Penyakit Dalam, Kebidanan, Umum (Filter), Kardio, Paliatif, Anastesi, Jiwa, Saraf, Anak, Kulit Kelamin, Mata, THT, Gigi dan Mulut, Andrologi, Geriatri, Methadon, Gizi, Akupuntur, Hemodialisa, dan Hiperbarik. Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah Poliklinik Penyakit Dalam yang merupakan bagian dari Instalasi Rawat Jalan. Poliklinik Penyakit Dalam digunakan sebagai klinik yang melayani pasien rawat jalan yang mengalami permasalahan kesehatan. Poliklinik Penyakit Dalam memiliki Sub klinik yaitu Poli Umum, Endokrin, Nefro, Gastro atau Hepato, Hemato, Tropik, Imuno, Remato, Paru atau TB.

Instalasi Rawat Jalan dipimpin oleh seorang dokter sebagai kepala instalasi, satu orang Ka. UPP untuk melayani pelayanan keperawatan, sedangkan ruang Poliklinik Penyakit Dalam dipimpin oleh satu orang kepala ruangan yang membawahi tujuh orang perawat pelaksana, satu orang inventaris, satu orang administrasi, dan satu orang cleaning service.5.1.2 Gambaran Pelaksanaan Penelitian

Satu minggu sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti datang ke Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Sanglah Denpasar untuk pembahasan pelaksanaan penelitian serta pembahasan surat menyurat yang harus dilengkapi oleh peneliti bersama Ka. Ur Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Sanglah Denpasar. Setelah memperoleh kesepakatan akhirnya pada hari senin minggu pertama 12 Juli 2010 peneliti datang untuk mencari responden di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Sanglah Denpasar. Setelah mendapatkan responden ternyata karena berbagai hal responden tidak dapat mengikuti pelaksanaan senam diabetes. Akhirnya untuk keseragaman disepakati pelaksanaan senam diabetes pertama dilakukan pada hari minggu tanggal 18 Juli 2010. Responden yang diperoleh pada minggu pertama kunjungan endokrin yang berjumlah 21 orang diberikan penjelasan tentang pelaksanaan penelitian. Setalah responden benar-benar menyanggupi pelaksanaan penelitian dan mendatangani surat persetujuan menjadi responden, data responden seperti tinggi badan, berat badan diminta untuk dimasukkan kedalam master tabel serta nomor telepon dan alamat untuk keperluan penunjang penelitian. Responden kemudian diberikan CD (compact disk) senam diabetes serta leaflet untuk dipelajari terlebih dahulu. Pada minggu kedua penelitian, responden yang diperoleh berjumlah 11 orang. Data reponden juga dikaji, diberikan CD senamdiabetes serta leaflet seperti yang telah dilaksanakan kepada 21 responden sebelumnya. Terakhir, pada minggu ketiga responden yang diperoleh berjumlah empat orang dan diberikan CD senam diabetes, leaflet serta dikaji pula seperti responden sebelumnya.

Pada saat pelaksanaan senam diabetes pada hari minggu responden diukur gula darah dan kadar kolesterol darah responden. Responden diarahkan keruangan khusus untuk pelaksanaan senam diabetes. Responden diberikan kesempatan untuk mempelajari senam yang dibimbing oleh instruktur senam diabetes kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan senam diabetes yang sesungguhnya. Seusai pelaksanaan senam diabetes responden diberikan penjelasan tentang pelaksanaan senam berikutnya, diet yang harus dijaga serta pelaksanaan pengukuran kadar kolesterol akhir atau post test. Pelaksanaan senam berikutnya dilakukan di rumah-rumah responden. Karena keterbatasan kemampuan peneliti untuk mengontrol senam diabetes di rumah-rumah responden, peneliti memohon bantuan kepada teman sejawat peneliti (field worker) yang berjumlah tujuh orang dan sebelumnya telah diberikan penjelasan tentang senam diabetes serta pelaksanaan penelitian untuk pemantauan senam diabetes yang dilakukan oleh responden. Responden yang diperoleh pada minggu pertama yang bejumlah 21 orang dilakukan senam diabetes selang sehari setelah pelaksanaan senam diabetes yang pertama. Untuk menghemat waktu, peneliti mencari responden di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Sanglah Denpasar pada saat kunjungan endokrin. Jadi hari senin dilakukan pencarian responden kemudian selasa kunjungan rumah dilanjutkan rabu kembali mencari responden, lalu kamis kunjungan rumah dan pengukuran pos-test lalu pada hari jumat kembali mencari responden. Begitu selanjutnya untuk minggu kedua dan ketiga penelitian. Pelaksanaan pengukuran dilaksanakan setelah responden melakukan tiga kali senam diabetes. Hasil dari pengukuran post test kemudian dimasukkan kadalam master tabel penelitian. Jadwal pencarian responden dan pelaksanaan senam untuk yang kedua dan ketiga dapat dilihat pada lampiran jadwal kunjungan ke rumah-rumah responden.

5.1.3 Karakteristik Subyek PenelitianDari proses pengumpulan data didapatkan sebanyak 36 responden. Adapun karakteristik responden yang telah diteliti dan didistribusikan ke dalam tabel distribusi adalah sebagai berikut:5.1.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan Gambar 5.1 didapatkan sebagaian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 20 responden dengan (56%) dari persentase jenis kelamin keseluruhan responden. 5.1.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan Gambar 5.2 ditemukan usia responden terbanyak yaitu berusia antara 50-59 tahun dengan (56%) dari persentase umur keseluruhan responden.5.1.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tinggi BadanGambar 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tinggi Badan

Berdasarkan Gambar 5.3 ditemukan tinggi badan responden terbanyak adalah antara 160 cm-169 cm yaitu 16 responden dengan (45%) dari persentase tinggi badan keseluruhan responden.5.1.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Berat BadanGambar 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berat Badan

Berdasarkan Gambar 5.4 ditemukan berat badan responden terbanyak adalah antara 80 kg-89 kg yaitu 15 responden dengan (42%) dari persentase berat badan keseluruhan responden.5.1.3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan IMT (Indeks Massa Tubuh)Gambar 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan IMT

Berdasarkan Gambar 5.5 ditemukan bahwa sebagian besar responden obesitas yaitu 19 responden dengan (53%) dari persentase IMT keseluruhan responden.5.1.4 Hasil Pengamatan Kadar Kolesterol Sebelum dan Setelah Melakukan Senam DiabetesHasil pengamatan berdasarkan variabel penelitian menggunakan instrumen pengumpulan yaitu kolesterol meter Nesco. Setelah seluruh data terkumpul maka data disajikan dalam tabel distribusi.Tabel 5.1 Kadar Kolesterol Darah Sebelum dan Setelah Melakukan Senam Diabetes

Chol pre test Senam DiabetesChol post test Senam Diabetes

NValid3636

Missing00

Mean265.6224.3

Median260.5220.0

Mode257a204

Minimum145105

Maximum364310

Berdasarkan tabel 5.1 ditemukan kadar kolesterol darah terendah responden pre-test adalah 145 mg/dl, tertinggi adalah 364 mg/dl, rata-ratanya kadar kolesterol darah adalah 265,6 mg/dl. Nilai tengah kadar kolesterol sebelum perlakuan adalah 260,5 mg/dl serta kadar kolesterol yang tersering muncul pada saat pengukuran pre-test adalah 257 mg/dl. Kolesterol darah terendah responden post-test adalah 105 mg/dl, tertinggi adalah 310 mg/dl, rata-ratanya kadar kolesterol darah dari keseluruhan responden adalah 224,3 mg/dl. Nilai tengah kadar kolesterol setelah perlakuan adalah 220 mg/dl serta kadar kolesterol yang tersering muncul pada saat pengukuran post-test adalah 257 mg/dl.5.1.5 Hasil Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik, yaitu Paired Samples t-Test untuk mempelajari pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar kolesterol darah pada 36 pasien Diabetes Melitus di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Sanglah Denpasar. Oleh karena itu sebelum dilakukan uji hipotesis perlu dilakukan uji normalitas data. Pada penelitian ini digunakan uji normalitas one sample kolmogorov-smirnov. Untuk mempermudah pengolahan data maka peneliti melaksanakan uji normalitas one sample kolmogorov-smirnov uji Paired Samples t-Test diolah dengan bantuan komputer yaitu sebagai berikut :5.1.5.1 Hasil Uji Normalitas DataTabel 5.2 Uji Normalitas Data Kolesterol Darah Responden Sebelum Dan Setelah Senam DiabetesChol pre test Senam DiabetesChol post test Senam Diabetes

N3636

Normal ParametersaMean265.58224.25

Std. Deviation48.79855.697

Most Extreme DifferencesAbsolute.096.088

Positive.069.062

Negative-.096-.088

Kolmogorov-Smirnov Z.576.531

Asymp. Sig. (2-tailed).895.941

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dapat mewakili populasi yang diteliti (Riwidikdo, 2008) Berdasarkan hasil uji dengan one sample kolmogorov-smirnov, nilai signifikansi adalah 0,895 untuk kadar kolesterol darah sebelum senam diabetes, dan 0,941 untuk kadar kolesterol darah setelah tiga kali senam diabetes. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 untuk kedua metode berarti data telah berdistribusi normal.

5.1.5.2 Uji Hipotesa

Hasil uji hipotesa diperoleh dengan menggunakan Uji Paired Sample t-Test. Berdasarkan hasil uji normalitas data, diketahui bahwa data berdistribusi normal, sehingga untuk menguji hipotesis digunakan Uji Paired Sample t-Test. Hipotesis yang diuji pada penelitian ini adalah ada pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar kolesterol darah pada pasien diabetes mellitus.Tabel 5.3 Nilai Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah Pasien Diabetes Mellitus

Paired DifferencestdfSig. (2-tailed)

MeanStd. DeviationStd. Error Mean95% Confidence Interval of the Difference

LowerUpper

Pair 1Chol pre test Senam Diabetes - Chol post test Senam Diabetes41.326.64.432.350.39.335.000

Berdasarkan tabel 5.4 nilai p (Sig.(2-tailed)) sebesar 0,000 yang berarti p