Upload
calfin-mangiwa
View
223
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
BAB VI PT Edhi
Citation preview
BAB VI
PERALATAN DAN TRANSPORTASI TAMBANG
PT. LABOYO ABADI telah menetapkan sistem dan sarana transportasi
dengan kapasitas memadai untuk mendukung tercapainya produksi tambang
breksi batuapung yang telah ditetapkan. Karena itu kajian transportasi menjadi
penting bagi kelancaran pengangkutan breksi batuapung dari lokasi tambang
ketempat pengolahan.
6.1. Penambangan Breksi Batuapung
Penambangan bahan galian Breksi Batuapung direncanakan menggunakan
metode kuari dengan sistem tambang terbuka, yaitu sistem penambangan yang
banyak diterapkan pada bahan galian Breksi Batuapung. Penambangan dilakukan
pada tiap level dengan membuat jenjang. Breksi Batuapung yang diproduksi oleh
PT. LABOYO ABADI digunakan sebagai pondasi dengan sasaran produksi
1.050.000 m2/tahun.
Waktu kerja yang dipakai sebanyak 3 shift. Setiap shift terdiri dari tujuh
jam kerja dan satu jam istirahat. Total waktu kerja setahun dengan
mempertimbangkan faktor kehilangan jam/tahun adalah 7200 jam sehingga
didapatkan target produksi sebesar 151.91 m2/jam, maka target produksi yang
akan direncanakan untuk 6 tahun produksi, dapat dilihat pada Tabel 6.1
Tabel 6.1 Target Produksi
65
Tahun Target Produksi(m3)/hari Target Penambangan (m3)/tahun
1 182.29 52499.522 182.29 52499.523 182.29 52499.524 182.29 52499.525 182.29 52499.526 182.29 52499.52
Dengan mempertimbangkan keberadaan Breksi Batuapung yang akan
datang apakah diminati sehingga produksi ditingkatkan, ataupun terjadi
penurunan permintaan, maka jumlah produksi dapat dinaikkan atau diturunkan.
Gambar 6.1.Peralatan dan Transportasi Pertambangan
Sketsa penambangan
Gambar 6.2.Blok Penambangan
66
Penambangan
Stock Yard
Pemasaran
Alat Bongkar Alat MuatWiresaw Portable CraneMerk : Hizar Merk : -Tipe : Wire rope Tipe : -Jumlah : 1 Jumlah : 1
Alat AngkutDump TruckMerk : HINOTipe :FM 320 PLJumlah : 8
Alat AngkutDump TruckMerk : HINOTipe : FM 320 PLJumlah : 10
6.2. Tata Cara Pengangkutan
Salah satu kegiatan yang penting dalam usaha pertambangan adalah
pengangkutan. Pengangkutan dimaksudkan untuk mengangkut hasil
penambangan, penyediaan peralatan penambangan maupun pengolahan dan
tenaga kerja. Kelancaran target produksi pertahun tergantung pada pengangkutan
Breksi Batuapung dari ROM menuju ke pabrik pengolahan dengan alat angkut
dumptruck.
Adapun jenis proses pengangkutan yang akan ditempuh dalam kegiatan
penambangan PT. LABOYO ABADI meliputi pengangkutan Breksi Batuapung
dari daerah penambangan (ROM) ke pabrik pengolahan.
Penentuan jalan angkut pada rencana penambangan Breksi Batuapung di
Desa Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul
direncanakan di lokasi penambangan sampai ke pabrik pengolahan ± 554 m. Jalan
angkut yang direncanakan merupakan jalan tambang yang digunakan hanya untuk
kegiatan penambangan, yaitu pengangkutan Breksi Batuapung ke pabrik
pengolahan dengan jarak ± 554 m serta kecepatan alat angkut yang direncanakan
± 20km/jam.
Pada kegiatan penambangan terutama dalam proses pemilihan alat ada
beberapa geometri yang perlu diperhatikan dan dipenuhi terhadap jalan angkut
supaya tidak menimbulkan hambatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan
operasi kegiatan pengangkutan. Dalam hal ini berkaitan dengan target produksi
yang direncanakan, karena fungsi jalan angkut adalah untuk menunjang
kelancaran kegiatan dalam pengangkutan.Dalam mendesain suatu jalan angkut,
geometri jalan angkut harus diperhatikan meliputi :
1) Lebar Jalan Angkut
Semakin lebar jalan angkut maka akan semakin aman dan lancar
lalulintasalat angkut dalam kegiatan pengangkutan. Lebar jalan angkut minimum
yang diperlukan hendaknya disesuaikan dengan lebar daripada alat angkut
terbesar yang akan melintas pada jalan tersebut. Untuk menghitung lebar jalan
angkut pada jalan lurus dan lebar jalan angkut pada belokan.
67
a) Lebar jalan angkut pada jalan lurus
Penentuan lebar jalan angkut minimum untuk jalan lurus didasarkan pada
Rule of Thumb yang dikemukakan oleh AASHTO Manual Rural Highway Design
adalah sebagai berikut :
L = n .Wt + (n + 1) (0,5Wt)
Keterangan : L = Lebar jalan angkut minimum (m)
n = Jumlah jalur
Wt = Lebar alat angkut total (m).
Nilai 0,5 merupakan faktor pengali terhadap lebar terbesar dari truck yang
digunakan dan ukuran aman pada masing-masing kendaraan dibagian kanan kiri
tepi jalan. Lebar jalan angkut minimum direncanakan dengan dua jalur adalah
8.63 m (Lampiran D).
b) Lebar jalan angkut pada tikungan
Lebar jalan angkut pada tikungan selalu lebih besar dari pada lebar jalan
lurus ( perhitungan jalan angkut terlampir). Berdasarkan Spesifikasi Dumptruck
HINO E 700 maka lebar jalan minimum pada tikungan adalah 12 m.
Gambar 6.3.Sketsa lebar jalan pada tikungan
2) Jari-jari Tikungan
Jari-jari tikungan harus dibuat lebih besar dari jari-jari lintasan serta harus
memenuhi keselamatan kerja ditambang atau memenuhi faktor keamanan, yaitu
jarak pandang bagi pengemudi ditikungan baik horizontal maupun vertikal
terhadapan kedudukan suatu penghalang pada jalan tersebut yang diukur dari mata
68
pengemudi. Besarnya jari-jari tikungan minimum pada jalan dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
R = V2
127 (e + f)
Keterangan :
R = Radius tikungan (m)
V = Kecepatan kendaraan (km/jam)
e = Superelevasi 0,09 (mm/m)
f = Koefisien gesekan.
Berdasarkan perhitungan besarnya jari-jari tikungan minimum yang dapat
dilalui oleh Dump truck FM 320 PL dengan kecepatan rencana sebesar 30 km/jam
adalah 26.3 m.
3) Superelevasi
Superelevasi merupakan kemiringan jalan pada tikungan yang terbentuk
oleh batas antara tepi jalan terluar dengan tepi jalan terdalam karena perbedaan
ketinggian. Hal ini bertujuan untuk memperoleh komponen berat kendaraan guna
mengimbangai gaya sentirfugal dan untuk mencegah atau menghindari kendaraan
tergelincir keluar jalur atau terguling. Semakin besar superelevasi semakin besar
pula komponen berat kendaraan yang diperoleh untuk menghitung besarnya nilai
superelevasi adalah :
e + f= V2
127 . R
Keterangan :
e = Superelevasi (m/m); v = Kecepatan kendaraan (km/jam)
f = Koefisien gesekan; R = Jari-jari tikungan (m).
4) Kemiringan Jalan Angkut
Kemiringan jalan berhubungan langsung dengan kemampuan kendaraan
dalam pengereman ataupun dalam mengatasi tanjakan. Secara umum kemiringan
jalan dinyatakakan dalam persen (%). Dalam pengertiannya kemiringan 1%
berarti jalan tersebut naik atau turun sebesar 1 satuan untuk setiap jarak mendatar
100 m. Kemiringan jalan maksimum yang dapat dilalui oleh alat dengan baik
69
berkisar antara 10%-18%. Akan tetapi untuk jalan naik maupun turun pada bukit
lebih aman kemiringan jalan maksimum 8% atau 4,50.
Kemiringan atau grade jalan angkut dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Grade = (∆h/∆x) x 100%
Keterangan :
∆h = Beda tinggi antara dua titik yang diukur (m)
∆x = Jarak datar antara dua titik yang diukur (m).
Tabel 6.2.Nilai Tahanan Guling untuk Ban Karet pada Berbagai Jalan
Macam Jalan Lb/ton Kg/tonKeras, permukaan halus, stabil, permukaan jalan tanpa ada amblasan roda kendaraan, terawat
40 20
Kuat dengan permukaan halus, terawat baik, bekas jejak roda kendaraan (tipis)
65 35
Salju: packedLoose
5090
2545
Jalan becek, bekas jejak roda kendaraan (tebal), sedikit perawatan, amblasan roda 1” (25 mm) atau 2” (50 mm)
100 50
Jalan becek, tidak terawat, tidak stabil, amblasan roda 4” (100 mm) sampai 6” (150 mm)
150 75
Loose sand or gravel 200 100Lembek, berlumpur, tidak terawat 200 - 400 100 - 200
Sumber :YantoIndonesianto, “Pemindahan Tanah Mekanis”, 2013
5) Cross Slope (Kemiringan Melintang)
Cross slope merupakan sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan
terhadap bidang horizontal. Pada umumnya jalan angkut mempunyai bentuk
penampang melintang seperti kerucut. Pembuatan cross slope dimaksudkan agar
saat turun hujan air tidak menggenangi badan jalan dan segera masuk dalam parut
yang berada disamping kiri dan kanan jalan, karena air yang menggenang pada
permukaan jalan menyebabkan jalan menjadi becek dan akan mempercepat
kerusakan jalan. Selain itu juga dapat membahayakan kendaraan yang
melewatinya.
70
Angka cross slope pada jalan angkut dinyatakan dalam perbandingan jarak
vertikal dan horizontal dengan satuan mm/m. Nilai yang umum dari kemiringan
melintang (cross slope) untuk direkomendasikan adalah sebesar 20-40 mm/m
jarak bagian tepi jalan kebagian tengah atau pusat jalan dan disesuaikan dengan
kondisi yang ada.
6) Jalur Pengangkutan Breksi batuapung dari Daerah Penambangan ke Stock
Yard
Pengangkutan Breksi batuapung dari Quarry menggunakan jalan angkut
utama yang dibangun untuk menghubungkan Quarry dengan lokasi pengolahan
dibangun dengan ukuran lebar 9 m. Dimensi jalan angkut dapat dilihat pada
Gambar 6.4.
Gambar 6.4Jalan Angkut
Sistem pengangkutan dari Quarry ke Stock Pile dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
a. Alat angkut yang digunakan adalah dengan kapasitas angkut 7.2 m3. Dump
Truck HINO FM 320 PL.
b. Jalur pengangkutan breksi batuapung melalui jalan tambang dan
selanjutnya dibawa kelokasi Stock Pile.
c. Jalan tempuh pengangkutan Quarry sejauh ± 554 m.
71
SaluranPenyaliran0,5m 1,21m2,540m 1,21m2,540m 1,21m 0,5m
900
0,5 m
6.3. Penentuan Jumlah dan Kapasitas Peralatan Produksi Penambangan
Untuk menunjang kegiatan penambangan breksi batuapung diperlukan
beberapa peralatan produksi yang harus dipersiapkan. Penentuan kapasitas dan
jumlah alat yang dibutuhkan tergantung pada sasaran produksi, jam kerja efektif
alat per tahun, produktivitas alat per tahun serta kepadatan lalulintas jalan
tambang.
Gambar 6.5.Alat Potong (Wiresaw)
Gambar 6.6.Contoh Blok Hasil Penambangan
Kebutuhan alat dapat memberikan gambaran dalam merencanakan suatu
proyek, untuk menentukan waktu investasi peralatan dan penambahan investasi
72
alat. Besar kecil volume material yang ditambang dan diangkut berhubungan
dengan penambahan atau pengurangan ukuran serta jumlah alat yang
dibutuhkan.Apabila sasaran produksi tiap tahun tidak sama maka jumlah
kebutuhan alat untuk melakukan kegiatan tersebut juga akan mengalami
perubahan.
Perhitungan kebutuhan alat didasarkan pada hal-hal sebagai berikut :
a. Rencana Produksi
Diperoleh cadangan breksi batuapung 5.849.166 m2 dan sasaran produksi
breksi batuapung yang akan ditambang direncanakan sebesar 182.29 m3/hari,
dengan jumlah hari kerja 24 hari per bulan maka diperoleh target produksi per
bulan 182.29 m3/hari x 24 = 4375 m3/bulan.
b. Jalan Tambang
Untuk mendukung kelancaran dari kegiatan pengangkutan, maka
diperlukan jalan tambang yang baik dan aman bagi kendaraan maupun pekerja.
Direncanakan alat angkut yang digunakan yaitu Dump Truck HINO FM 320 PL.
Lebar jalan yang direncanakan yaitu 8.63 m. Lebar pada jalan tikungan 12 m.
Kemiringan pada jalan tikungan 0,09 mm/m.
c. Alat Bongkar
Alat yang digunakan untuk membongkar breksi batuapung adalah
wiresaw. Dengan menggunakan wiresaw tipe Steel wire rope dengan kecepatan
pemotongan mencapai 0-40 m/s.
Untuk menunjang kerja wiresaw maka kami menambahkan alat bor. Alat bor
yang di gunakan jenis Giror Drilling 200 dengan kecepatan pengeboran 1.5-1.9
m/menit yang dipadukan dengan kompresor. Adapun kompresor yang digunakan
berjenis Portable Rotary sekrup dengan kapasitas angin 27 m3/menit dan dengan
tekanan udara 10 Bar.
Jumlah alat bor 1 buah dan alat potong 3 buah. Dengan dimensi blok
penambangan 2 x 2.5 x 2.5 m maka didapat estimasi penambangan sebagai
berikut :
Pengeboran :
73
Pemotongan :
Total waktu penambangan 1 blok = 77 menit
Dengan jam kerja selama 7 jam/shift atau sama dengan 420 menit/shift maka
dalam 1 shift kerja dapat menambang sebanyak 16.2 blok. 1 shitf kerja
menghasilkan 202.5 m3, untuk memenuhi target produksi 182.29 m3/hari maka
penambangan dilakukan dengan menggunakan 3 buah alat potong.
d. Alat Muat
Untuk memuatkan breksi bauapung ke alat angkut menggunakan Crane.
Crane ini sendiri adalah merupakan crane rakitan dari besi profil I dan katrol.
Dari hasil pengamatan cycle time untuk memuat breksi batuapung ke alat angkut
yaitu 20 detik, yang terdiri dari 8 detik untuk muat breksi batuapung, 4 detik
untuk swing dan 8 detik untuk dump (menumpahkan) breksi batuapung ke alat
angkut (Dumptruck). Kemampuan maksimum Komatsu PC 600-6 dapat memuat
sekitar 3,1 m3/bucket. Alat muat ini digunakan untuk melayani 2 buah Dump
truck. Untuk memenuhi bak Dump truck sampai penuh, total cycle time adalah
1,67 menit.
Gambar 6.7.Crane
74
e. Alat Angkut
Direncanakan alat angkut yang digunakan yaitu Dump truck HINO FM
320 PL. Spesifikasi alat angkut dapat dilihat pada lampiran D. Dari spesifikasi alat
diketahui bahwa kemampuan bak sebesar 7,2 m3 dengan sasaran produksi 182.29
m3/hari. Jarak dari Quarry ke stock pile 554 m, diperkirakan Dump truck
tersebut berjalan dengan kecepatan rata-rata 30 km/jam pada saat bermuatan dari
Quarryke stock pile danakan memakan waktu 2,08 menit, sedangkan pada saat
kosong truck berjalan dengan kecepatan 35 km/jam sehingga waktu tempuhnya
adalah 1,78 menit. Jadi total cycle time Dump truck keseluruhannya 7,53 menit,
sehingga jumlah Dump truck adalah sebanyak 2 unit (lihat lampiran D).
6.4. Peralatan Pengolahan
Untuk pengolahan PT. LABOYO ABADI menggunakan Gerinda
KGP-1542S buatan taiwan. Penggunaan gerinda ini sendiri disesuaikan dengan
sasaran pasar breksi batuapung yang untuk ornamen.
6.5. Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang disini adalah peralatan-peralatan yang menunjang
dalam kegiatan penambangan. Peralatan itu antara lain peralatan untuk kegiatan
teknis dan non teknis.
6.5.1. Peralatan Teknis
1. Generator
2. Kabel
3. Lampu penerangan jalan
4. Lampu dalam kantor.
6.5.2. Peralatan Non Teknis
1. Peralatan Kantor
Peralatan Kantor yang digunakan di PT. Breksi Apung meliputi :
a. Meja
b. Kursi
c. Alat Tulis dan Kantor
2. Peralatan Dapur
75
3. Peralatan Kebersihan
Tabel 6.3Kebutuhan Peralatan
No. Alat Merk Type Jumlah Alat
1 Penambangan Wiresaw Hizar Wire Rope 1 Crane Rakitan - 1 Dump truck Hino FM 320 PL 2 Alat bor Liutech LUY036-7 12 Reklamasi Dump Truck Hino FM 320 PL 2 Back Hoe Komatsu PC600-6 2 Land fill compactor Caterpillar 836 G 1 3 Alat Pendukung Tambang Genset 2
Sekop 10 Cangkul 104 Stockpile Crane Rakitan - 1 5 Bengkel Dongkrak 3 Alat Las dan Patri 2 Alat Bengkel 1
Kompresor Aivyter Portable rotary sekrup 1
Penampung Minyak Pelumas Bekas 10 Alat Pemadam Kebakaran 1 6 Peralatan Keselamatan Tambang Helm Pengaman 180 Sepatu Pengaman (Safety Shoes) 180 Kacamata Pelindung (Safety Glasses) 180 Masker Debu 200 Peralatan K3 100
No. Alat Merk Type Jumlah Alat
Sarung Tangan 180
K3
76
Helm Pengaman 15 Sepatu Pengaman (Safety Shoes) 15 Masker Debu 15 Alat Pemadam Kebakaran 15
Suku cadang (Sparepart) 10 8 Peralatan di Kantor Meja Kantor 50 Kursi 75 Alat Tulis Kantor 1 Komputer 15 AC 10 Genset (Indoor) 1 Sofa 1 Mobil Operasional 10 Dispenser 8 Jam Dinding 12 Televisi 2
LCD 1 Printer,Scanner,Fotocopy 10 Cabinet 20 WhiteBoard 5 CCTV 5 Alat Pemadam Kebakaran 2 Telepon 12 9 Peralatan di Mess Perlengkapan Tidur 183 Lemari 100 Dispenser 5 Kursi 100 Perlengkapan Mandi 20 Jemuran 10 Pewangi Ruangan 100 Kipas Angin 40
No. Alat Merk Type Jumlah Alat
10 Peralatan di Poliklinik Tabung Oksigen 4 Alat Suntik 2 Alat Pemadam Kebakaran 2
77
Perlengkapan P3K 4
Jam Dinding 2
11 Peralatan di Pos Security Meja 1 Kursi 2 Handy Talky (HT) 3 Jam Dinding 1 Perlengkapan Security 3 Dispenser 1
78