58
Widya Larasati SP Iqbal Gilang Rianto Nurizza Pratiwi M. Danny Fauzan Arinda Ika Saputri Moh. Afifudin Eviellia Meysi Perdana Shobrina Shyfa

Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendidikan kewarganegaraan

Citation preview

Page 1: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Widya Larasati SP Iqbal Gilang Rianto Nurizza Pratiwi M. Danny Fauzan

Arinda Ika Saputri Moh. Afifudin Eviellia

Meysi Perdana Shobrina Shyfa

Page 2: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Pengertian Sistem Politik, Pengertian Sistem Politik, Fungsi dan KapabilitasFungsi dan Kapabilitas

Ciri-ciri Umum dan Macam-macam Ciri-ciri Umum dan Macam-macam Sistem PolitikSistem Politik

Demokrasi Sebagai Sistem PolitikDemokrasi Sebagai Sistem Politik

Rusandi S.Rusandi S. David EastonDavid Easton Robert Dahl, dll.Robert Dahl, dll.

INFRASTRUKTUR INFRASTRUKTUR DAN DAN

SUPRASTRUKTUR SUPRASTRUKTUR POLITIK POLITIK

DI INDONESIADI INDONESIA

Infrastruktur Infrastruktur PolitikPolitik

Suprastruktur Suprastruktur PolitikPolitik

Pasca KemerdekaanPasca Kemerdekaan

Kel. KepentinganKel. Kepentingan

Kel. PenekanKel. Penekan

Media KomunikasiMedia Komunikasi

Tokoh PolitikTokoh Politik

Page 3: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

1. Sistem Politik1. Sistem Politik

Dalam arti umum, politik adalah “macam-macam kgt dalam suatu sistem

politik/negara yg menyangkut proses menentukan & sekaligus melaksanakan

tujuan-tujuan sistem itu”.

Kata ”politik” (Yunani) ”polis” = Kata ”politik” (Yunani) ”polis” = berartiberarti kota kota yang bersetatus negarayang bersetatus negara. . “Polis” berarti ““Polis” berarti “city city statestate””=negara kota=negara kota– segala aktivitas yg – segala aktivitas yg dijalankan oleh Polis untuk kelestarian dan dijalankan oleh Polis untuk kelestarian dan perkem-bangannya “perkem-bangannya “politike technepolitike techne” ” (politika). (politika).

Politik pada hakikatnya “Politik pada hakikatnya “the art and science the art and science of governmentof government” atau seni dan ilmu ” atau seni dan ilmu

memerintah.memerintah.

a. Pengertian Sistem Politika. Pengertian Sistem Politik

Page 4: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan ...........

Batasan sistem politik menurut Batasan sistem politik menurut beberapa ahlibeberapa ahli ; ;

a.a. Rusandi SimuntapuraRusandi Simuntapura, sistem politik ialah , sistem politik ialah mekanisme seperangkat fungsi atau mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang hubungan satu sama lain yang menunjukkan suatu proses yang langgeng.menunjukkan suatu proses yang langgeng.

bb..David EastonDavid Easton, sistem politik dapat , sistem politik dapat diperkenalkan sbg interaksi yg diperkenalkan sbg interaksi yg diabstraksikan dari seluruh tingkah laku diabstraksikan dari seluruh tingkah laku sosial sehingga nilai-nilai dialokasikan sosial sehingga nilai-nilai dialokasikan secara otoritatif kepada masyarakat.secara otoritatif kepada masyarakat.

cc.. Robert DahlRobert Dahl, sistem politik m, sistem politik miirriip pola yg p pola yg tetap dari hubungan antara manusia serta tetap dari hubungan antara manusia serta melibatkan sesuatu yg luas & berarti ttg melibatkan sesuatu yg luas & berarti ttg kekuasaan, aturan-aturan, & kewenangan.kekuasaan, aturan-aturan, & kewenangan.

Page 5: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Sistem Tradisional, ada pada masyarakat pra-industrialisasi (Kelas Ningrat = menguasai tanah dan produksi yg menduduki pemerintahan; Tani = mene-rima kekuasaan dari kaum ningrat; Menengah = men-duduki pemerintahan, militer dan agama).

Sistem Totalitarianism, ingin mengendalikan masya-rakat secara total (agama, keluarga, olah raga, dll). Mereka memerlukan teknologi dan senjata modern.

Sistem Totalitarianism Ningrat, kelas ini memegang kekuasaan dengan metode totaliter dlm memerintah, buruh & tani tidak memiliki cukup kekuatan. Proses industrialisasi dan gerakan nasionalis mrp ancaman.

Lanjutan ...........

Sistem Politik Menurut Sistem Politik Menurut KautskyKautsky

Page 6: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Sistem Totaliterianism Cendekiawan, Sistem Totaliterianism Cendekiawan, sistem ini sistem ini dipimpin kaum ningrat yang didukung oleh kaum dipimpin kaum ningrat yang didukung oleh kaum menengah/cendekiawan dan kapitalis. menengah/cendekiawan dan kapitalis.

Sistem Demokrasi, Sistem Demokrasi, semua gol mempunyai kesem-semua gol mempunyai kesem-patan turut serta dlm proses politik dan pemerintah, patan turut serta dlm proses politik dan pemerintah, dengan ciri-ciri :dengan ciri-ciri :a.a. kedaulatan ada ditangan rakyat, kedaulatan ada ditangan rakyat, b.b. pemerintah berdsrkan persetujuan dari yang pemerintah berdsrkan persetujuan dari yang

diperintah, diperintah, c.c. kekuasaan mayoritas, kekuasaan mayoritas, d.d. jaminan HAM dan jaminan golongan minoritas,jaminan HAM dan jaminan golongan minoritas,e.e. pemilu jujur dan adil, pemilu jujur dan adil, f.f. persamaan didepan hukum, persamaan didepan hukum, g.g. pembatasan kekuasaan secara konstitusional.pembatasan kekuasaan secara konstitusional.

Lanjutan ...........

Page 7: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Kapabilitas, Kapabilitas, adalah kemampuan sistem politik adalah kemampuan sistem politik dalam menjalankan fungsinya (eksistensi) di dalam menjalankan fungsinya (eksistensi) di lingkungan yang lebih luas.lingkungan yang lebih luas.

Konversi, Konversi, menggambarkan kegiatan menggambarkan kegiatan pengolahan input menjadi ouput mulai dari : pengolahan input menjadi ouput mulai dari : penyampaian tuntutan, perangkuman penyampaian tuntutan, perangkuman tuntutan menjadi tindakan pembuatan tuntutan menjadi tindakan pembuatan aturan, pelaksanaan peraturan, menghakimi, aturan, pelaksanaan peraturan, menghakimi, dan komunikasi.dan komunikasi.

Adaptif, Adaptif, yaitu menyangkut sosialisasi & yaitu menyangkut sosialisasi & rekruitmen yg bertujuan memantapkan rekruitmen yg bertujuan memantapkan bangunan struktur politik dari sistem politik.bangunan struktur politik dari sistem politik.

Fungsi Sistem PolitikFungsi Sistem Politik

2 Fungsi Utama Sispol : Perumusan 2 Fungsi Utama Sispol : Perumusan kepentingan rakyat, & Pemilihan pemimpin kepentingan rakyat, & Pemilihan pemimpin

serta pejabat pembuat kep.serta pejabat pembuat kep.

Page 8: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

RegulatifRegulatif, merupakan penyelenggaraan , merupakan penyelenggaraan pengawa-san terhadap tingkah laku individu pengawa-san terhadap tingkah laku individu dan kelompok yang ada di dalamnya.dan kelompok yang ada di dalamnya.

EkstraktifEkstraktif, merupakan pengelolaan SDA dan , merupakan pengelolaan SDA dan SDM untuk mencapai tujuan dari sistem politik.SDM untuk mencapai tujuan dari sistem politik.

DistributiveDistributive,, hasil pengelolaan SDA untuk hasil pengelolaan SDA untuk didistri-busikan kepada masyarakat.didistri-busikan kepada masyarakat.

ResponsifResponsif, kemampuan sistem politik dlm , kemampuan sistem politik dlm menang-gapi tekanan dari masyarakat.menang-gapi tekanan dari masyarakat.

SimbolikSimbolik, efektivitas simbol dari sistem politik , efektivitas simbol dari sistem politik ter-hadap lingkungan intra dan ekstra ter-hadap lingkungan intra dan ekstra masyarakat.masyarakat.

Domestik dan InternasionalDomestik dan Internasional, suatu sistem , suatu sistem politik berinteraksi di lingkungan domestik dan politik berinteraksi di lingkungan domestik dan interna-sional. interna-sional.

Kapabilitas Sistem PolitikKapabilitas Sistem Politik

Page 9: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan ...........

1.1. Fungsi integrasi dan Fungsi integrasi dan adaptasi terhadap adaptasi terhadap masyarakat, baik ke masyarakat, baik ke dalam maupun keluar.dalam maupun keluar.

2.2. Penerapan nilai-nilai Penerapan nilai-nilai dalam masyarakat dalam masyarakat berdasarkan berdasarkan kewenangan.kewenangan.

3.3. Penggunaan kewenangan Penggunaan kewenangan atau kekuasaan, baik atau kekuasaan, baik secara sah ataupun tidak.secara sah ataupun tidak.

SISTEM SISTEM POLITIK POLITIK

MENCAKUPMENCAKUP :

Page 10: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

b. Ciri-ciri Umum Sistem Politikb. Ciri-ciri Umum Sistem Politik

Mempunyai kebudayaan Mempunyai kebudayaan politikpolitik ..

Menjalankan fungsi-Menjalankan fungsi-fungsifungsi ..

Memiliki spesialisasiMemiliki spesialisasi..

Merupakan sistem Merupakan sistem campurancampuran.

Sistem Politik Menurut Almond, Memiliki 4 (Empat) Ciri-ciri :

Page 11: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan .........

Klasifikasi sistem politik menurut Alfian :

• Otoriter/Totaliter• Anarki• Demokrasi• Demokrasi dalam transisi.

Ramlan SurbaktiRamlan Surbakti mengklasifikasikan mengklasifikasikan

sistem politik dengan kriteriasistem politik dengan kriteria : :

1.1.Otokrasi Tradisional,Otokrasi Tradisional,

2.2.Totaliter,Totaliter,

3.3.Demokrasi,Demokrasi,

4.4.Negara BerkembangNegara Berkembang

Page 12: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan .........

Menurut Almond dan Coleman, macam-macam sistem politik yg banyak berlaku di negara berkembang :

1. Demokrasi Politik,

2. Demokrasi Terpimpin,

3. Oligarki Pembangunan,

4. Oligarki Totaliter,

5. Oligarki Tradisional

SISTEM SISTEM POLITPOLITIIKK

Page 13: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

d. Demokrasi Sebagai Sistem Politikd. Demokrasi Sebagai Sistem Politik

Menurut Bingham Powel, Jr., sistem Menurut Bingham Powel, Jr., sistem politik politik

demokrasi ditandai :demokrasi ditandai :• Legitimasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa Legitimasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa

pemerin-tah tersebut mewakili keinginan rakyatnya. pemerin-tah tersebut mewakili keinginan rakyatnya.

• Pengaturan yg mengorganisasikan perundingan Pengaturan yg mengorganisasikan perundingan untuk mem-peroleh legitimasi, dilaksanakan melalui untuk mem-peroleh legitimasi, dilaksanakan melalui pemilu. pemilu.

• Sebagian besar orang dewasa dapat mengikuti Sebagian besar orang dewasa dapat mengikuti proses pemili-han (memilih/dipilih).proses pemili-han (memilih/dipilih).

• Penduduk memilih secara rahasia dan tanpa Penduduk memilih secara rahasia dan tanpa dipaksa.dipaksa.

• Masyarakat dan pemimpin menikmati hak-hak dasar Masyarakat dan pemimpin menikmati hak-hak dasar (kebe-basan berbicara, berorganisasi dan pers). (kebe-basan berbicara, berorganisasi dan pers). Setiap partai politik berusaha untuk memperoleh Setiap partai politik berusaha untuk memperoleh dukungan.dukungan.

Page 14: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

11. Infrastruktur Politik. Infrastruktur Politik

Berdasarkan teori politik, infra strukturBerdasarkan teori politik, infra strukturpolitik mencakup :politik mencakup : a.a. Partai politik (Partai politik (political partypolitical party), ),

b.b. Kelompok kepentingan (Kelompok kepentingan (interest groupinterest group), ),

c.c. Kelompok penekan (Kelompok penekan (pressure grouppressure group), ),

d.d. Media komunikasi politik (Media komunikasi politik (political political communication mediacommunication media), dan ), dan

e.e. Tokoh politik (Tokoh politik (political figurepolitical figure).).

2. Infrastruktur & Suprastruktur Politik di Indonesia

Page 15: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Hak dasar sebagai bangsa yg merdeka dan berdaulat serta bebas dari segala macam bentuk penjajahan (Pembukaan UUD 1945, alinea I), dan hak dasar sebagai warga negara :

• Sebagai warga negara dan penduduk Indonesia (Pasal 26), • Bersamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan

(Pasal 27 ayat (1)), • Memperoleh pekerjaan & penghidupan yg layak (Pasa 27

ayat 2),• Kemerdekaan berserikat, mengeluarkan pikiran lisan dan

tulisan (Pasal 28), • Mempertahankan hidup sebagai hak asasi manusia (Pasal

28A)• Jaminan beragama dan pelaksanaanya (Pasal 29 ayat (2)), • Ikut serta dalam usaha hankam negara (Pasal 30), • Mendapat pendidikan (Pasal 31), • Mengembangkan kebudayaan nasional (Pasal 32), • Mengembangkan usaha di bidang ekonomi (Pasal 33) dan • Jaminan pemeliharaan sebagai fakir miskin (Pasal 34).

Lanjutan ...........

Page 16: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

a. a. Partai Politik (Partai Politik (Political PartaiPolitical Partai) di Indonesia) di Indonesia

Eksistensi parpol mrp prasyarat, baik sbg sarana

penyaluran aspi-rasi

rakyat, mau-pun dalam

proses penyelenggar

aan negara melalui wakil-

wakilnya di dalam badan perwakilan

rakyat.

Cara Memperoleh Cara Memperoleh Kekuasaan ; Kekuasaan ;

PertamaPertama, secara legal , secara legal (ikut pemilu legislatif). (ikut pemilu legislatif).

KeduaKedua, secara ilegal , secara ilegal (melakukan subversib, (melakukan subversib, revolusi atau revolusi atau coup coup d`etat)d`etat)..

Page 17: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

1) Masa Pra Kemerdekaan

Budi Utomo (Jkt, 20 Mei 1908), mrp organisasi Budi Utomo (Jkt, 20 Mei 1908), mrp organisasi modern pertama yg melakukan perlawanan scr modern pertama yg melakukan perlawanan scr

non fisik.non fisik.

Dlm Dlm perkemba-perkemba-ngannya ngannya menjadi menjadi

partai-partai partai-partai politik yang politik yang

didukung didukung kaum kaum

terpelajar terpelajar dan buruh dan buruh

tani.tani.

Sarekat Islam (1912), Muhammadiyah (1912), Indische Partij (1912), PKI (1921), PNI (1927), Partai Rakyat Indonesia

(1930), Partai Indonesia (1931), Partai Indonesia Raya

(1931).

Page 18: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

2)2) Masa Pasca Kemerdekaan (Tahun 1945 – 1965)Masa Pasca Kemerdekaan (Tahun 1945 – 1965)

Tumbuh suburnya partai-partai politik, Tumbuh suburnya partai-partai politik, didasarkan pada Maklumat Pemerintah tgl. 3 didasarkan pada Maklumat Pemerintah tgl. 3

Nov 1945Nov 1945..KLASIFIKASI PARTAI POLITIK MENURUT DKLASIFIKASI PARTAI POLITIK MENURUT DAASAR/ASSAR/ASAASNYASNYA

KetuhananKetuhanan KebangsaanKebangsaan MarxismeMarxisme NasionalismeNasionalisme

Partai Masjumi, Partai Sjarikat

Indonesia, Pergerakan

Tarbiyan Islamiah (Perti),

Partai Kristen Indonesia (Parkindo),

Dll.

Partai Komunis Indonesia (PKI)

Partai Sosialis Indonesia

Partai Murba

Partai Buruh

Permai

Partai Demokrat Tionghoa (PTDI)Partai Indonesia Nasional (PIN)IPKI

Partai Nasional Indonesia (PNI) Partai Indonesia Raya

(Parindra) Partai Rakyat Indonesia (PRI) Partai Demokrasi Rakyat

(Banteng) Partai Rakyat Nasional (PRN) Partai Kebangsaan Indonesia

(Parki) Dll.

Page 19: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Alfian, mengelompokkan partai politik hasil

Pemilu 1955 :1. Aliran Nasionalis (Partai Buruh, PNI, PRN,

PIR Hazairin, Parindra, SKI, dan PIR-Wongsonegoro).

2. Partai Islam (Masjumi, NU, PSII, dan Perti).

3. Aliran Komunis (PKI, SOBSI dan BTI).

4. Aliran Sosialis (PSI, dan GTI).

5. Aliran Kristen (Partai Katolik, dan Parkindo).

Lanjutan ...........

Page 20: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Kehidupan politik masa demokrasi liberal Kehidupan politik masa demokrasi liberal (1955 – 1959), banyak ditandai pergantian (1955 – 1959), banyak ditandai pergantian kabinet. kabinet.

Persaingan antar elit partai politik besar, Persaingan antar elit partai politik besar, telah membawa negara pada instabilitas telah membawa negara pada instabilitas politik, sehingga mandeknya ekonomi & politik, sehingga mandeknya ekonomi & rawannya keamanan.rawannya keamanan.

Lanjutan ...........

Akibat konflik berkepanjangan Akibat konflik berkepanjangan pada Badan Konstituante pada Badan Konstituante

(merumuskan UUD yang bersifat), (merumuskan UUD yang bersifat), mendorong Presiden Soekarno mendorong Presiden Soekarno

mengeluarkan Dekrit Presiden 5 mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang selanjutnya Juli 1959 yang selanjutnya

melahirkan demokrasi terpimpin.melahirkan demokrasi terpimpin.

Page 21: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

3)3) Masa Orde Baru (Tahun 1966 - 1998)Masa Orde Baru (Tahun 1966 - 1998)

Orde Baru (1966)

melakukan pembenahan institusi

politik, karena jumlah

parpol yang banyak,

tidak menjamin stabilitas politik

Parpol Peserta Pemilu 1971 Parpol Peserta Pemilu 1971 ::

• Golongan Karya (Golkar),Golongan Karya (Golkar),• Partai Nasional Indonesia Partai Nasional Indonesia

(PNI),(PNI),• Nahdatul Ulama (NU),Nahdatul Ulama (NU),• Partai Katolik,Partai Katolik,• Partai Murba,Partai Murba,• Partai Syarikat Islam Indonesia Partai Syarikat Islam Indonesia

(PSII),(PSII),• Ikatan Pendukung Ikatan Pendukung

Kemerdekaan Indonesia (IPKI),Kemerdekaan Indonesia (IPKI),• Partai Kristen Indonesia Partai Kristen Indonesia

(Parkindo),(Parkindo),• Partai Muslimin Indonesia Partai Muslimin Indonesia

(Parmusi),(Parmusi),• Partai Islam Perti (Persatuan Partai Islam Perti (Persatuan

Tarbiyah Islamiyah)Tarbiyah Islamiyah)..

Page 22: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan ...........

Hasil Pemilu 1971, menunjukkan kemenangan Golkar.

BerdasarkBerdasarkan UU No. an UU No. 3 Tahun 3 Tahun 1975, 1975, Pemilu Pemilu 1977 & 1977 & 1982 1982 hanya hanya

diikuti 3 diikuti 3 (tiga) (tiga)

peserta :peserta :

PPP (ke-Islaman & ideologi Islam)

Golkar (kekaryaan dan keadilan sosial)

PDI (demokrasi, kebangsaan/ nasionalisme dan keadilan).

Terjadi penyederhanaan partai politik ; Partai berbasis Islam (NU, Parmusi, PSII,

dan Partai Islam) menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP);

Partai berbasis sosialis dan nasionalis (Parkindo, Partai Katolik, PNI, Murba dan IPKI) menjadi Partai Demokrasi Indonesia

(PDI).

Page 23: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

4) Masa/ Era Reformasi (Tahun 1999 s.d. Sekarang)

Berdasarkan UU No. 3/1999, partai-partai Berdasarkan UU No. 3/1999, partai-partai politik di Indonesia diberikan kesempatan politik di Indonesia diberikan kesempatan

hidup kembali mengikuti pemilu multi hidup kembali mengikuti pemilu multi partai (diikuti 48 parpol). partai (diikuti 48 parpol).

NNoo

Nama Partai PolitikNama Partai Politik NNoo

Nama Partai PolitikNama Partai Politik

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.

Partai Indonesia Baru (PIB)Partai Kristen Indonesia (Krisna)Partai Nasional Indonesia (PNI)Partai Aliansi Demokrat IndonesiaP. Kebangkitan Muslim Indonesia Partai Umat Islam (PUI)Partai Kebangkitan Umat (PKU)Partai Masyumi Baru (PMB)P. Persatuan Pembangunan (PPP)P. Syarikat Islam Indonesia (PSII)P. Demokrasi Indonesia Perj (PDIP)

12.13.14.15.16.17.18.19.20.48.

Partai Kebangsaan Merdeka (PKM)P. Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB)Partai Amanat Nasional (PAN)Partai Rakyat Demokrat (PRD)P. Syarikat Islam Indonesia 1905Partai Katolik DemokratPartai Pilihan Rakyat (Pilar)Partai Rakyat Indonesia (PARI)Partai Bulan Bintang (PBB)Partai Pekerja Indonesia

Page 24: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

2. Kelompok Kepentingan (Interest Group)

Jenis-jenis kelompok kepentingan : Kelompok Anomik (kelompok spontan &

tidak memiliki nilai/norma), Kelompok Asosiasional (biasanya jarang

terorganisir dan kegiatannya kadang-kadang),

Kelompok Institusional ( mrp kelompok pendukung kepentingan institusional ; seperti partai politik, korporasi bisnis, dll.),

Kelompok Assosiasonal (mrp kelompok yg terorga-nisir yg menyatakan kepentingan dari suatu kelompok dan memiliki prosedur teratur).

Page 25: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Kegiatan kelompok kepentingan di dalam Kegiatan kelompok kepentingan di dalam suatu negara, sangat bergantung kepada suatu negara, sangat bergantung kepada sistem politik pemerintah apakah sistem politik pemerintah apakah menerapkan sistem kepartaian tunggal/ dua menerapkan sistem kepartaian tunggal/ dua partai/ lebih.partai/ lebih.

Lanjutan ...........

Pada sistem partai Pada sistem partai tunggal, kelompok tunggal, kelompok

kepentingan sangat kepentingan sangat dibatasi, karena dibatasi, karena pemerintahan pemerintahan totaliter. Pada totaliter. Pada

umumnya dianut umumnya dianut oleh negara oleh negara

komunis (Rusia, komunis (Rusia, RRC, Vietnam, RRC, Vietnam,

Korea Utara, Kuba Korea Utara, Kuba dll.).dll.).

Pada sistem dua Pada sistem dua partai/ lebih, partai/ lebih,

kelompok kelompok kepentingan kepentingan berpeluang berpeluang tumbuh dan tumbuh dan berkembang berkembang

dengan pesat. dengan pesat. Pada umumnya Pada umumnya

dianut oleh dianut oleh negara-negara negara-negara

yang Demokratis. yang Demokratis.

Page 26: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

3. Kelompok Penekan (Pressure Group)

Kelompok penekan, dpt dipergunakan Kelompok penekan, dpt dipergunakan rakyat untuk menyalurkan aspirasinya dgn rakyat untuk menyalurkan aspirasinya dgn sasaran mempengaruhi atau membentuk sasaran mempengaruhi atau membentuk kebijaksanaan pemerintah.kebijaksanaan pemerintah. Lembaga Swadaya Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM), Masyarakat (LSM), Organisasi sosial Organisasi sosial

keagamaan, keagamaan, Organisasi Kepemudaan, Organisasi Kepemudaan, Organisasi Lingkungan Organisasi Lingkungan

Hidup, Hidup, Organisasi pembela Organisasi pembela

Hukum dan HAM, Hukum dan HAM, Yayasan atau Badan Yayasan atau Badan

hukum lainnya. hukum lainnya.

Contoh Contoh institusi institusi

Kelompok Kelompok penekanpenekan

Page 27: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

4. Media Komunikasi Politik (Political Communication Media)

Media komunikasi politik, dpt berfungsi utk Media komunikasi politik, dpt berfungsi utk menyam-paikan informasi dan persuasi menyam-paikan informasi dan persuasi

mengenai politik baik dari pemerintah kpd mengenai politik baik dari pemerintah kpd masyarakat maupun sebaliknya. masyarakat maupun sebaliknya.

Dapat memainkan Dapat memainkan peran penting thd peran penting thd

penyampaian penyampaian informasi serta informasi serta pembentukan pembentukan

/mengubah pendapat /mengubah pendapat umum dan sikap politik umum dan sikap politik

publik.publik.

Media Media komunikasi ; komunikasi ; surat kabar, surat kabar,

telefon, telefon, faximile, faximile, internet, internet,

televisi, radio, televisi, radio, film, dan film, dan

sebagainya.sebagainya.

Page 28: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

5. Tokoh Politik (Political Figure)

Pengangkatan tokoh politik dilakukan Pengangkatan tokoh politik dilakukan melalui proses :melalui proses :

Transformasi dari peranan-Transformasi dari peranan-peranan non-politis peranan non-politis (keagamaan, kebudayaan, (keagamaan, kebudayaan, status sosial, dll.) untuk status sosial, dll.) untuk memainkan peranan politik memainkan peranan politik yang bersifat khusus.yang bersifat khusus.

Pengangkatan dan Pengangkatan dan penugasan untuk penugasan untuk menjalankan tugas-tugas menjalankan tugas-tugas politik.politik.

Page 29: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Legitimati elit politik, Legitimati elit politik,

Masalah kekuasaan,Masalah kekuasaan,

Representativitas elit politik, Representativitas elit politik, dandan

Hubungan antara pengang-Hubungan antara pengang-katan tokoh-tokoh politik katan tokoh-tokoh politik dengan perubahan politik.dengan perubahan politik.

Menurut Lester G. Seligman, bahwa proses Menurut Lester G. Seligman, bahwa proses pengangkatan tokoh-tokoh politik berkaitan dgn :pengangkatan tokoh-tokoh politik berkaitan dgn :

Lanjutan ...........

Page 30: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

22. Suprastruktur Politik. Suprastruktur Politik

Merupakan Merupakan mesin mesin

politik resmi politik resmi sebagai sebagai

penggerak penggerak politik politik

formal.formal.

Pada Negara Monarki, Pada Negara Monarki, pemerintahan dikuasi oleh pemerintahan dikuasi oleh keluarga bangsawan. keluarga bangsawan. Raja/Ratu, berperan sebagai Raja/Ratu, berperan sebagai lambang kebesaran/alat lambang kebesaran/alat pemersatu. Kabinet dpt pemersatu. Kabinet dpt dibentuk berdasarkan pemilu dibentuk berdasarkan pemilu (tergan- tung tkt (tergan- tung tkt pendemokrasiannya). pendemokrasiannya). Pada Negara Republik, elit Pada Negara Republik, elit politik ada yang memegang politik ada yang memegang kekuasaannya secara diktator. kekuasaannya secara diktator. Namun juga banyak yang Namun juga banyak yang bersifat demokratis bersifat demokratis (tergantung Konstitusi/UUD (tergantung Konstitusi/UUD negaranya). negaranya).

Page 31: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan ...........

Perkembangan ketatanegaraan modern, pd Perkembangan ketatanegaraan modern, pd umumnya umumnya

elit politik pemerintah dibagi dalam elit politik pemerintah dibagi dalam kekuasaan :kekuasaan :

Eksekutif (pelaksana undang-undang), Eksekutif (pelaksana undang-undang), Legislatif (pembuat undang-undang), dan Legislatif (pembuat undang-undang), dan Yudikatif (mengadili pelanggaran undang-Yudikatif (mengadili pelanggaran undang-

undang) undang)

Dgn sistem pembagian atau pemisahan Dgn sistem pembagian atau pemisahan kekuasaan.kekuasaan.

Didukung infra Didukung infra struktur politik struktur politik (rakyat, partai (rakyat, partai

politik & ormas), politik & ormas), dlm pemerintahan dlm pemerintahan

melalui wakil-melalui wakil-wakilnya.wakilnya.

Supra Supra struktur struktur politik politik

mantapmantap

HARUSHARUS

Page 32: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan ...........

Mekanisme pemerintahan (Mekanisme pemerintahan (infrastruktur dan infrastruktur dan suprastruktur politiksuprastruktur politik) dapat memenuhi ) dapat memenuhi fungsinya, manakala Sistem Politik mampu :fungsinya, manakala Sistem Politik mampu :

1.1.Mempertahankan pola (tata cara, norma-Mempertahankan pola (tata cara, norma-norma dan prosedur-prosedur yang norma dan prosedur-prosedur yang berlaku).berlaku).

2.2.Menyelesaikan ketegangan Menyelesaikan ketegangan (menyelesaikan, konflik & perbedaan (menyelesaikan, konflik & perbedaan pendapat) yg memuaskan semua pihak.pendapat) yg memuaskan semua pihak.

3.3.Melakukan perubahan (kemampuan Melakukan perubahan (kemampuan adaptasi dgn perkembangan baik di dalam adaptasi dgn perkembangan baik di dalam maupun luar negeri).maupun luar negeri).

4.4.Mewujudkan tujuan nasional (kristalisasi Mewujudkan tujuan nasional (kristalisasi keinginan masyarakat untuk mencapai keinginan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut).tujuan tersebut).

5.5.Mengintegrasikan & menjamin keutuhan Mengintegrasikan & menjamin keutuhan seluruh sistem.seluruh sistem.

Page 33: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Pendekatan Sistem Politik Pendekatan Sistem Politik NegaraNegara

Perbedaan Sistem Politik NegaraPerbedaan Sistem Politik Negara

InggrisInggris RRCRRC IndonesiaIndonesia

Partisipasi Partisipasi Politik WNPolitik WN

Faktor-faktor Faktor-faktor Pendukung Pendukung

Partisipasi Pol.Partisipasi Pol.

PERBEDAAN PERBEDAAN SISTEM POLITIK SISTEM POLITIK

DAN PERAN DAN PERAN SERTA DALAM SERTA DALAM

SISTEM POLITIK SISTEM POLITIK DI DI INDONESIAINDONESIA

Bentuk PartisipasiBentuk Partisipasi

Tingkatan PartisipasiTingkatan Partisipasi

Pendidikan PolitikPendidikan Politik

Kesadaran PolitikKesadaran Politik

Sosialisasi PolitikSosialisasi Politik

Page 34: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Sejarah Sosiologis Kultural / Budaya Psycho-Sosial

(Kejiwaan masyarakat) Filsafat Ideologi Konstitusi dan Hukum

Setiap negara memiliki sistem politik yang berbeda. Utk Setiap negara memiliki sistem politik yang berbeda. Utk mempelajari proses politik suatu negara diper-lukan mempelajari proses politik suatu negara diper-lukan beberapa pendekatan :beberapa pendekatan :

a. Pendekatan Sistem Politik Negaraa. Pendekatan Sistem Politik Negara

PENDEKATAN PENDEKATAN YANG YANG

DILAKUKAN DILAKUKAN DIDASARKAN DIDASARKAN

PADA :PADA :

3. Perbedaan Sistem Politik Di Berbagai Negara3. Perbedaan Sistem Politik Di Berbagai Negara

Page 35: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

b. Perbedaan Sistem Politik Negarab. Perbedaan Sistem Politik Negara

a). Sistem Politik Negara Inggrisa). Sistem Politik Negara Inggris

NoNoFaktor Yang Faktor Yang MempengarMempengar

uhiuhiUraian / KeteranganUraian / Keterangan

1.1. Latar Latar Belakang Belakang SejarahSejarah

Sejak abad 19, Inggris berubah menjadi Sejak abad 19, Inggris berubah menjadi masyarakat industri modern. Para politisi mulai masyarakat industri modern. Para politisi mulai menyesuaiakan sistem politik tsb. Mereka juga menyesuaiakan sistem politik tsb. Mereka juga dihadapkan pada masalah upaya memba-ngun dihadapkan pada masalah upaya memba-ngun kesejahteraan warganegaranya. kesejahteraan warganegaranya.

2.2. Kondisi Kondisi SosiologisSosiologis

Kondisi masyarakat Inggris dalam waktu cepat Kondisi masyarakat Inggris dalam waktu cepat mampu bersaing dengan negara–negara lain mampu bersaing dengan negara–negara lain yang lebih dahulu merintis ke arah yang lebih dahulu merintis ke arah industrialisasi. Meskipun masyarakat Inggris industrialisasi. Meskipun masyarakat Inggris ”bersifat kekotaan”, namun tetap menghendaki ”bersifat kekotaan”, namun tetap menghendaki sistem monarki dengan satu raja dan banyak sistem monarki dengan satu raja dan banyak bangsa.bangsa.

3.3. Kondisi Kondisi Kultural/ Kultural/ BudayaBudaya

Sebagian masyarakat Inggris dikenal sebagai Sebagian masyarakat Inggris dikenal sebagai masyarakat yang disiplin dan taat pada aturan. masyarakat yang disiplin dan taat pada aturan. Nilai-nilai dan kebudayaan politik diwariskan dari Nilai-nilai dan kebudayaan politik diwariskan dari generasi ke generasi melalui suatu rangkaian generasi ke generasi melalui suatu rangkaian pengalaman dalam keluarga, di sekolah dan pengalaman dalam keluarga, di sekolah dan ditempat kerja. ditempat kerja.

Page 36: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan ...........

4. Kondisi Psycho-Sosial / Kejiwaan masyarakat

Mayoritas masyarakat sangat menghormati simbol-simbol kekuasaan negara (ratu/raja, lembaga pemerintah, dll). Mereka senantiasa menunjukkan ketaatannya kepada undang-undang politik azasi.

5. Pedoman Filsafat

Masyarakat sangat mendukung rejim yang berkuasa, manakala para penguasa juga mentaati undang-undang politik asasi, dan jika dilanggar maka akan mengahadapi perlawanan. Kejahatan sangat tercela dan dianggap melawan masyarakat.

6. Paham atau Ideologi yang diterapkan

Penerapan ideologi negara, adalah ideologi liberal. Dalam kehidupan sehari-hari, sangat menghormati kebebasan dan hak-hak asasi manusia.

7. Pedoman Konstitusi dan Hukum

Kekuasaan pemerintah, lebih banyak dibatasi oleh konvensi dari pada hukum formal. Rakyat hidup dalam ketenangan dan kepastian hukum, karena pemerintah memberikan perlindungan hukum yang baik dan penghormatan terhadap hak-hak asasi warganegaranya. Aturan yang dibuat, ditaati oleh semua komponen elit politik, pemerintah maupun masyarakat demi jaminan keamanan dan kesejahteraan bersama.

Page 37: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan ...........

Penyelenggaraan pemerintah, dilaksanakan Penyelenggaraan pemerintah, dilaksanakan oleh :oleh : Kabinet (Perdana menteri dan dewan menteri) serta

parlemen (Majelis Rendah dan Majelis Tinggi).

Parlemen dalam merumuskan kebijakan pemerintah dibatasi, karena cara kerjanya diawasi oleh kabinet.

Perdana Menteri dapat memastikan bahwa setiap usul yang diajukan pemerintahnya, akan disetujui dalam bentuk yang dikehendaki parlemen.

Page 38: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

NoFaktor Yang

Mempengaruhi

Uraian / Keterangan

1. Latar Belakang Sejarah

Proses kehidupan sistem politik di China, merupakan produk revolusi menggantikan sistem kerajaan yang telah bertahan berabad-abad. Revolusi demi revolusi, menjadikan Partai Komunis Cina (PKC) sebagai penguasa dan membentuk pemerintahan komunis sampai dengan sekarang.

2. Kondisi Sosiologis

Pada masyarakat Cina, lembaga-lembaga sosial yang dominan adalah keluarga. Mereka mengakui wewenang kekuasaan para pemimpinnya atas tingkah laku sosialnya. Kesetiaan harus diarahkan pada kepentingan kolektif dan bukan pada ikatan-ikatan pribadi.

3. Kondisi Kultural/ Budaya

Pemerintah Cina sejak tahun 1949, telah mengupayakan pendidikan sabagai salah satu alat yang paling efektif untuk mengubah sikap politik orang-orang Cina. Melalui pendidikan, masyarakat ikut menanggung beban sosialisasi dan menciptakan masyarakat yang melek huruf sebagai syarat pendidikan politik dan keterlibatan politik.

b). Sistem Politik Negara RRCb). Sistem Politik Negara RRC

Page 39: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan ...........

4. Kondisi Psycho-Sosial / Kejiwaan masyarakat

Negara Cina memiliki wilayah dan penduduk terbesar di dunia. Sebelum menjadikan Partai Komunis Cina berkuasa, selalu dilanda perang saudara. Dewasa ini, mereka bangga karena memiliki kekayaan budaya tinggi yang diwariskan oleh para pendahulunya.

5. Pedoman Filsafat

Mayoritas masyarakat Cina memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi. Sifat-sifat antusiasme, kepahlawanan, pengorbanan, dan usaha bersama – mendapatkan nilai tinggi. Azas percaya diri sendiri mempunyai implikasi nasional maupun internasional.

6. Paham atau

Ideologi yang diterapka

n

Revolusi Cina telah berlangsung selama puluhan tahun sebelum partai komunis menjadi kekuatan yang besar dalam politik Cina dan mulai menguasai pemerintahannya. Anti imperialisme merupakan unsur paling kuat dalam pembentukan ideologi komunis.

7. Pedoman Konstitusi dan Hukum

Berdasarkan Konstitusi 1954, organ wewenang negara tertinggi dan pemegang wewenang legislatif adalah ”Konggres Rakyat Nasional” (KRN). Selain KRN, adalah Dewan Negara (Perdana Menteri, Wakil-wakil Perdana Menteri dan kepala-kepala dari semua kementerian dan komisi). Selain itu juga ada Mahkamah Rakyat Tertinggi dan Kejakasaan Rakyat Tertinggi.

Page 40: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan ...........

Penguasa Komunis Cina selalu berupaya :

Mengikutsertakan warganya dalam kegiatan politik secara teratur dan terorganisir melalui ; gerakan masa, keanggotaan dalam organisasi masa, dan partisipasi dalam pengelolaan unit-unit produksi).

Dalam kaderisasi calon-calon pemimpin komunis, dilakukan ; rekruitmen aktivis, kader dan anggota partai.

Masuk menjadi anggota PKC merupakan tindakan yang menentukan dalam rekruitmen politik yang akan memperoleh promosi dan kekuasaan.

Page 41: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

c). Sistem Politik Negara Republik Indonesiac). Sistem Politik Negara Republik Indonesia

NoFaktor Yang Mempengar

uhiUraian / Keterangan

1. Latar Belakang Sejarah

Bangsa Indonesia harus menghadapi kolonial Belanda dan bala tentara Jepang untuk mewujudkan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Pasca proklamasi kemerdekaan, para pemimpin Indonesia terlibat dalam proses politik dengan mencari format berdasarkan demokrasi Pancasila.

2. Kondisi Sosiologis

Masyarakat Indonesia yang multi agama, ras dan antar golongan telah dipersatukan dalam kesatuan politik dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian, upaya saling menghormati dan kerja sama dalam membangun kerukunan hidup penting untuk ditegakkan.

3. Kondisi Kultural/ Budaya

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibangun atas dasar sendi-sendi multi kultural. Bangsa Indonesia memiliki semangat untuk selalu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, serta rela berkorban untuk bangsa dan negaranya. Budaya musyawarah, toleransi, dan saling menghormati telah diwariskan kepada calon-calon pemimpin melalui jalur-jalur pendidikan formal, in-formal, maupun nor-formal.

Page 42: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan ...........

4. Kondisi Psycho-Sosial / Kejiwaan masyarakat

Bangsa Indonesia, sebelum menjadikan Pancasila sebagai dasar negara selalu dapat dipecah belah oleh bangsa lain. Dengan semangat rela berkorban dan cinta tanah air bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia sangat menentang segala mecam bentuk penjajahan.

5. Pedoman Filsafat

Pancasila dalam sistem politik Indonesia, telah dijadikan dasar dan motivasi dalam segala sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasionalnya sebagaimana terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945.

6. Paham atau Ideologi yang diterapkan

Ideologi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, akan selalu dikaitkan dengan proses politik dalam pengaturan penyelengga-raan pemerintahan negara yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dalam struktur politik, Pancasila menjadi sumber segala sumber hukum.

7. Pedoman Konstitusi dan Hukum

Sejak pemilu 2004, presiden dipilih oleh rakyat sehingga tanggung jawabnya kepada rakyat. Lembaga negara, terdiri dari ; MPR, Presiden, DPR, Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan Mahkamah Agung.

Page 43: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Demokrasi di Indonesia dgn sistem demokrasi

Pancasila dengan prinsip :a. Harus berdasarkan Pancasila sebagaimana

disebut di dalam Pembukaan UUD 1945, serta penjabaran-nya dalam Batang Tubuh & Penjelasan UUD 1945.

b.Menghargai dan melindungi hak-hak asasi manusia.

c.Dalam ketatanegaraan, harus berdasar atas kelem-bagaan yang diharapkan segala sesuatunya dapat diselesaikan melalui saluran-saluran tertentu sesuai UUD 1945.

d.Bersendi atas hukum sebagaimana dijelaskan di dlm penjelasan UUD 1945.

Lanjutan ...........

Page 44: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan ...........

Sistem politik Demokrasi Pancasila Sistem politik Demokrasi Pancasila menghargai nilai-menghargai nilai-

nilai musyawarah sebagai berikut:nilai musyawarah sebagai berikut:1.1.Mengutamakan kepentingan negara dan Mengutamakan kepentingan negara dan

masyarakat;masyarakat;2.2.Tidak memaksakan kehendak kepada orang Tidak memaksakan kehendak kepada orang

lain;lain;3.3.Mengutamakan musyawarah dalam Mengutamakan musyawarah dalam

mengambil keputusan untuk kepentingan mengambil keputusan untuk kepentingan bersama;bersama;

4.4.Musyawarah harus diliputi olh semangat Musyawarah harus diliputi olh semangat kekeluargaan;kekeluargaan;

5.5.Dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab Dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab menerima dan melaksanakan keputusan menerima dan melaksanakan keputusan musyawarah;musyawarah;

6.6.Musyawarah dilakukan dengan akal sehat Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur;dan sesuai dengan hati nurani yang luhur;

7.7.Keputusan yang diambil harus dapat Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan YME, menjun-jung tinggi kepada Tuhan YME, menjun-jung tinggi harkat & martabat manusia, serta nilai-nilai harkat & martabat manusia, serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.kebenaran dan keadilan.

Page 45: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan ...........

Demokrasi Pancasila pada hakikatnya Demokrasi Pancasila pada hakikatnya demokrasi demokrasi

yang bercorak khas Indonesia, yang yang bercorak khas Indonesia, yang penerapannya penerapannya

dijabarkan dalam :dijabarkan dalam : Pemerintahan Berdasarkan Hukum.Pemerintahan Berdasarkan Hukum. Perlindungan terhadap Hak Asasi ManusiaPerlindungan terhadap Hak Asasi Manusia Pengambilan Keputusan Berdasakan MusyawarahPengambilan Keputusan Berdasakan Musyawarah Peradilan yang Bebas dan MerdekaPeradilan yang Bebas dan Merdeka Partai Politik (Parpol) dan Organisasi Sosial Partai Politik (Parpol) dan Organisasi Sosial

Politik (Orsospol)Politik (Orsospol) Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pelaksanaan Pemilihan Umum (pemilupemilu))

Page 46: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Pengambilan keputusan sesuai dengan Pengambilan keputusan sesuai dengan prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila :prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila :

a.a. Keseimbangan antara hak dan kewajiban, Keseimbangan antara hak dan kewajiban,

b.b. Persamaan, Persamaan,

c.c. Kebebasan yang bertanggungjawab,Kebebasan yang bertanggungjawab,

d.d. Mengutamakan persatuan dan kesatuan.Mengutamakan persatuan dan kesatuan.

Lanjutan ...........

Aspek - aspek Demokrasi Pancasila :Aspek - aspek Demokrasi Pancasila :a.a. Aspek formalAspek formalb.b. Aspek materiilAspek materiilc.c. Aspek normatif (Aspek normatif (kaidahkaidah))

Page 47: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

c. Peran Serta Dalam Sistem Politik di Indonesiac. Peran Serta Dalam Sistem Politik di Indonesia

a.Partisipasi Politik Warga Negara

Partisipasi politik, merupakan penentuan sikap dan keterlibatan hasrat setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya, sehingga pada akhirnya :

Mendorong individu tersebut berperan serta dalam pencapaian tujuan organisasi,

Ambil bagian dalam setiap pertanggungjawaban bersama.

Page 48: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Milbrath M.L. Goel mengidentifikasi 7 (tujuh) Milbrath M.L. Goel mengidentifikasi 7 (tujuh) bentuk partisipasi politik individual:bentuk partisipasi politik individual:

Lanjutan ...........

No

Bentuk Partisipasi

Uraian / Keterangan

1. Aphatetic Inactives

Tidak beraktifitas dan partisipatif, tidak pernah

memilih.

2. Passive Supporters

Memilih secara reguler/teratur, menghadiri Parade patriotik,membayarseluruh pajak, “mencintai negara”.

3. Contact Specialist

Pejabat penghubung lokal (daerah), propinsi

dan nasional dalam maslaah-masalah tertentu.

Page 49: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

4. Communicators

Mengikuti informasi politik, mengirim pesan dukungan dan protes terhadap pemimpin-pemimpin partai politik.

5. Party and Campaign Workers

Bekerja untuk partai politik atau kandidat, meyakinkan orang lain tentang bagaimana memilih, bergabung dan mendukung partai politik, dipilih jadi kandidat partai politik.

6. Community Activist

Bekerja dengan orang-orang lain berkaitan dengan masalah-masalah lokal dan melakukan kontak terhadap pejabat-pejabat berkenaan dengan isu-isu sosial.

7. Protesters Bergabung dengan demonstrasi publik di jalanan, melakukan protes keras bila pemerintah melakukan sesuatu yang salah.

Lanjutan ...........

Page 50: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Tingkatan atau piramida partisipasi politik dari David F. Roth dan Frank L. Wilson (1980).

(Menyimpang)Pembunuh politik, teroris, pembajak

Pejabat umum, pejabat parpol sepenuh waktu, pimpinan kelompok kepentingan

Petugas kampanye, aktif dalam parpol/kelompok kepentingan, aktif dalam proyek-proyek sosial

Menghadiri rapat umum, anggota kelompok kepentingan, usaha meyakinkan orang, memberikan suara dalam pemilu, mendiskusikan masalah politik, perhatian pada perkembangan politik.

Orang Yang apolitis

Pengamat

Partisipan

Aktivis

Page 51: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Tingkatan pada parisipasi politik, sangat tergantung dari akibat yang disebabkannya :

Lanjutan ...........

Menduduki jabatan politik atau administratif. Mencari jabatan politik atau administratif. Keanggotaan aktif suatu organisasi politik. Keanggotaan pasif suatu organisasi politik. Keanggotan aktif suatu organisasi semu politik

(quasi-political). Keanggotan pasif suatu organisasi semu politik

(quasi-political). Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan

sebagainya. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat dalam

bidang politik. Voting (pemberian suara).

Page 52: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

b.Faktor-faktor Pendukung Partisipasi Politik

Menurut Ramdlon Naning, Pendidikan politik adalah usaha untuk memasyarakatkan politik,dalam arti

mencerdaskan kehidupan politik rakyat, meningkatkan kesadaran setiap warga negara dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara,serta meningkatkan kepekaan dan kesadaran rakyat terhadap hak,kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap bangsa dan negara.

1) Pendidikan 1) Pendidikan PolitikPolitik

Pendidikan politik sebenarnya dimaksudkan untuk Pendidikan politik sebenarnya dimaksudkan untuk mewujudkan atau setidak-tidaknya menyiapkan mewujudkan atau setidak-tidaknya menyiapkan

kader-kader yang dapat diandalkan untuk kader-kader yang dapat diandalkan untuk memenuhi harapan masyarakat luas, dalam arti memenuhi harapan masyarakat luas, dalam arti yang benar-benar memahami semangat yang yang benar-benar memahami semangat yang terkandung di dalam perjuangan sebagai kader terkandung di dalam perjuangan sebagai kader

bangsa.bangsa.

Page 53: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan ...........

Melalui pendidikan politik, diharapkan Melalui pendidikan politik, diharapkan kader-kader anggota partai politik akan kader-kader anggota partai politik akan memperoleh manfaat :memperoleh manfaat :

1.1. Dapat memperluas pemahaman, penghayatan dan Dapat memperluas pemahaman, penghayatan dan wawasan terhadap masalah-masalah atau isu-isu wawasan terhadap masalah-masalah atau isu-isu yang bersifat politis.yang bersifat politis.

2.2. Mampu meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik Mampu meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik dan berbudaya politik sesuai dengan peraturan dan berbudaya politik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.perundang-undangan yang berlaku.

3.3. Lebih meningkatkan kualitas kesadaran politik Lebih meningkatkan kualitas kesadaran politik rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya terhadap pembangunan politik bangsa secara terhadap pembangunan politik bangsa secara keseluruhan.keseluruhan.

Page 54: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

2) Kesadaran Politik

Menurut Drs. M. Taopan, kesadaran politik adalah suatu proses batin yang menampakkan keinsafan dari setiap warga negara akan urgensi (hal terpenting) urusan kenegaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Tingkat kesadaran politik masyarakat tidaklah Tingkat kesadaran politik masyarakat tidaklah sama, sangat tergantung pada latar belakang sama, sangat tergantung pada latar belakang

pendidikannya. Kaum elit dan kelompok pendidikannya. Kaum elit dan kelompok menengah, nampak relatif lebih baik. Sedangkan menengah, nampak relatif lebih baik. Sedangkan

kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah, diperlukan pembinaan yang intensif. rendah, diperlukan pembinaan yang intensif.

Page 55: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

Lanjutan ...........

Partisipasi politik anggota masyarakat dapat dilaksana-Partisipasi politik anggota masyarakat dapat dilaksana-kan dengan :kan dengan :

No Bidang Implementasi Partisipasi politik

1. Politik Setiap warga negara dapat ikut serta secara langsung ataupun tidak

langsung dalam kegiatan-kegiatan antara lain : a. Ikut memilih dalam pemilihan umum,b. Duduk dalam lembaga politik, seperti MPR, Presiden, DPR,

Menteri, dan sebagainya,c. Berkampanye, menghadiri kelompok diskusi, dan lain-

lain.

2. Ekonomi

Setiap warga negara dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatan-

kegiatan antara lain : a. Menciptakan sektor-sektor ekonomi yang produktif baik

dalam bentuk jasa, barang, transportasi, komunikasi, dan sebagainya.

b. Melalui keahlian masing-masing, dapat menciptakan produk-produk unggulan yang inovatif, kreatif dan kompetititf dari pada produk luar.

c. Kesadaran untuk membayar pajak secara teratur demi kesejahteeraan dan kemajuan bersama.

Page 56: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

3. Sosial-Budaya

Setiap warga negara dapat mengikuti kegiatan-kegiatan antara lain :

a. Sebagai pelajar atau mahasiswa, harus dapat menunjukkan prestasi belajar yang tinggi.

b. Menjauhkan diri dari perbuatan yang melanggar hukum , seperti : tawuran, narkoba, merampok, berjudi, dan sebagainya.

c. Profesional dalam bidang pekerjaannya, disiplin, dan produktivitas tinggi untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional.

4. Hankam

Setiap warga negara dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatan-

kegiatan antara lain : a. Bela negara dalam arti luas, sesuai dengan kemampuan

dan profesinya masing-masing.b. Senantiasa memelihara ketertiban dan keamanan wilayah

atau lingkungan tempat tinggalnya.c. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa demi tetap

tegak negara republik Indonesia.d. Menjaga stabilitas dan kemanan nasional agar

pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan rencana.

Lanjutan ...........

Page 57: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia

2) Sosialisasi Politik

Sosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan

jalan mana orang belajar tentang politik & mengembangkan orientasi pada politik.

SARANA SARANA DALAM DALAM

SOSIALISASI SOSIALISASI POLITIKPOLITIK

Keluarga Keluarga ((familyfamily))

SekolahSekolah Partai Politik Partai Politik

Page 58: Bab Vi Sistem Politik Di Indonesia