Upload
vanhuong
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IPENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.
Perencanaan pembangunan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara terpadu bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan dan memperhitungkan kemampuan sumber daya informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan perkembangan global, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/ daerah dalam jangka waktu tertentu. Ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah meliputi tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah terdiri atas : a. RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah)b. RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)c. Renstra PD (Rencana Strategis Perangkat Daerah)d. RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah)e. Renja PD (Rencana Kerja Perangkat Daerah)
Rencana strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra PD adalah dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Sebagai dokumen induk perencanaan tingkat perangkat daerah, Renstra PD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan perangkat daerah. Visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD. Renstra PD disusun sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah serta berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif serta memperhatikan kebijakan dan prioritas program pemerintah Kota Madiun.
Penyusunan Renstra sebagai proyeksi program/kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Perangkat Daerah dalam 5 tahun mendatang.
1
Kerangka acuan yang mendasari penyusunan Renstra PD adalah gambaran visi dan misi Kepala Daerah terpilih, yang menjadi landasan dalam penyusunan RPJM Daerah. Dari Dokumen Renstra selanjutnya diturunkan ke dalam penyusunan dokumen Renja PD per tahun. Proses penyusunan Renstra PD melalui tahapan sebagai berikut :a. persiapan penyusunan Renstra OPD;b. penyusunan rancangan Renstra OPD;c. penyusunan rancangan akhir Renstra OPD; dand. penetapan Renstra OPD.
Renstra PD menjawab 3 (tiga) pertanyaan dasar, antara lain : (1) kemana pelayanan Perangkat Daerah akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang, (2) bagaimana mencapainya dan, (3) langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai. Dokumen Renstra PD Kota Madiun ini berfungsi untuk sebagai pedoman mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi kerja unit-unit yang ada di bawahnya dalam menjalankan program kerja sesuai visi, misi dan tujuan Perangkat Daerah.
Dokumen perencanaan pembangunan daerah terintegrasi dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Keuangan Negara. Perencanaan pembangunan daerah disusun secara berjangka meliputi : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Hubungan antara Renstra perangkat daerah dengan dokumen perencanaan lainnya ditunjukkan oleh gambar sebagai berikut :
Gambar 1Hubungan RPJMD dengan Renstra Perangkat Daerah dalam
Dokumen Perencanaan Penganggaran
2
RPJP Nasional
RPJPD
RPJPM NASIONAL
RKPNasional RAPBN APBN
RPJPM Daerah
RKP Daerah RAPBD APBD
RENSTRA K/L
RENJA K/L
RKA K/L
Rincian APBN
RENSTRA PERANGKAT DAERAH
RENJA PERANGKAT DAERAH
RKAPERANGKAT DAERAH
DPA PERANGKAT DAERAH
Pedoman
Pedoman
Pedoman Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
dijabarkan
dijabarkan
Pedoman Bahan Diacu Bahan
Pedoman Diacu
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Madiun atau yang disingkat BPKAD Kota Madiun, yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, telah menyusun Renstra BPKAD Kota Madiun Tahun 2014-2019, sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Kepala BPKAD Kota Madiun Nomor : 050/1398/401.207/2014 tanggal 22 September 2014.
Terbitnya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah membawa perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, terutama pada struktur dan tata kelola serta layanan pemerintahan daerah. Terjadi perubahan kewenangan penyelenggaraan urusan yang dilaksanakan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, yaitu pemerintah daerah propinsi dan kabupaten/kota. Ada lingkup kewenangan pada bidang urusan yang semula dilaksanakan oleh kabupaten/kota, ditarik kembali menjadi kewenangan pada bidang urusan propinsi dan pusat, ataupun sebaliknya.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah sebagai salah satu peraturan teknis pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, mengatur tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta pembagian tugas dan fungsi masing-masing perangkat daerah sesuai dengan bidang urusan yang dilaksanakannya. Sebagai tindak lanjut implementasi kedua peraturan perundangan tersebut, Pemerintah Kota Madiun bersama DPRD Kota Madiun telah menyusun dan menetapkan Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 03 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Penetapan Perda tersebut yang sekaligus mencabut Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2013 membawa konsekuensi berupa perubahan besar pada susunan organisasi perangkat daerah dilingkungan Pemerintah Kota Madiun, termasuk dilingkungan Sekretariat Daerah Kota Madiun. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 03 Tahun 2016, dibentuklah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Madiun. Perubahan BPKAD Kota Madiun yang awalnya terdiri dari 1 sekretariat dan 4
3
Pedoman
bidang sekarang menjadi 1 sekretariat dan 3 bidang, maka Renstra BPKAD Kota Madiun Tahun 2014-2019 perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian. Perubahan dan penyesuaian tersebut perlu dituangkan dalam dokumen resmi dengan penetapan oleh Kepala Perangkat Daerah, menjadi Review Renstra BPKAD Kota Madiun Tahun 2014-2019, selanjutnya kedudukan, susunan organisasi, rincian tugas dan fungsi serta tata kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diatur dalam Peraturan Walikota Madiun Nomor 49 Tahun 2016.
1.2. LANDASAN HUKUM
Landasan Hukum pembuatan Rencana Strategis Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Madiun adalah :1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional ;2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
;3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ;4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 ;5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan ;6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah ;7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah ;8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Miminal ;9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan ;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ;
4
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah ;
15. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 ;
16. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah ;
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang RPJPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025 ;
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 ;
23. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Madiun Tahun 2005-2025 ;
24. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 06 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Daerah ;
5
25. Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah ;
26. Peraturan Walikota Madiun Nomor 34 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
27. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Madiun Tahun 2014-2019 ;
28. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 03 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah ;
29. Peraturan Daerah Kota Madiun Madiun Nomor 08 tahun 2015 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah ;
30. Peraturan Walikota Madiun Nomor 15 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Madiun ;
31. Peraturan Walikota Madiun Nomor 49 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Rincian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ;
32. Keputusan Walikota Madiun Nomor : 050-401.204/183/2017 tentang Perubahan Atas Keputusan Walikota Madiun Nomor : 050-401.202/233/2014 tentang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Madiun.
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Review Renstra BPKAD Kota Madiun Tahun 2014-2019 merupakan dokumen resmi perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk 5 (lima) tahun yang menggambarkan visi, misi, strategi atau kebijakan umum serta tahapan program kegiatan strategis yang akan dicapai dalam rangka penyelenggaraan pembangunan daerah Kota Madiun di bidang koordinasi perekonomian, penanaman modal dan administrasi sosial.
Review Renstra BPKAD Kota Madiun Tahun 2014-2019 ditetapkan dengan maksud :
6
a. Sebagai dokumen perencanaan yang dijadikan pedoman atau acuan dalam menyusun Rencana Kinerja Tahunan perangkat daerah
b. Menjadi acuan dalam pembuatan Renja Perangkat Daerahc. Menjadi tolok ukur kinerja dalam mencapai visi, misi dan tujuan
organisasid. Untuk mempertajam arah kebijakan pembangunan daerah yang
koordinatif, sinergi dan transparansi guna memberikan pelayanan prima
Adapun tujuan penyusunan Review Renstra BPKAD Kota Madiun Tahun 2014-2019 ini adalah :a. Pedoman dan tolok ukur kinerja yang harus dicapai dalam kurun
waktu lima tahun dalam melaksanakan pekerjaan pemerintahan dan pembangunan
b. Pengendali pencapaian nilai indikator kinerjac. Alat uji dari atasan atau pengawas dalam menilai kesesuaian
kinerja dengan kebijakan atau peraturan yang berlakud. Dokumen acuan dalam rangka meningkatkan pelayanan prima
kepada masyarakat sesuai tupoksi dan kewenangane. Dokumen perencanaan dan pengendalian sehingga pelaksanaan
kegiatan terarah pada pencapaian visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan
f. Sebagai dokumen acuan penyusunan Renja
1.4.SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan penyusunan Review Renstra adalah sebagai berikut :BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangMengemukakan secara ringkas pengertian Renstra OPD,fungsi Renstra OPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra OPD, keterkaitan Renstra OPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja OPD.
7
1.2. Landasan Hukum Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan OPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran BPKAD Kota Madiun.
1.3. Maksud dan TujuanMemuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra BPKAD Kota Madiun.
1.4. Sistematika PenulisanMenguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra BPKAD Kota Madiun, serta susunan garis besar isi dokumen.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPKAD KOTA MADIUN2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BPKAD Kota
MadiunMemuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan BPKAD, struktur organisasi BPKAD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala BPKAD. Uraian tentang struktur organisasi BPKAD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, dan jumlah personil.
2.2. Sumber Daya BPKAD Kota MadiunMemuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki BPKAD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia serta sarana dan prasarana.
2.3. Kinerja Pelayanan BPKAD Kota MadiunBagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja BPKAD berdasarkan sasaran/target Renstra BPKAD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan BPKAD dan/atau indikator lainnya.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPKAD Kota Madiun
8
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra BPKAD kota (untuk provinsi) dan Renstra SKPD provinsi (untuk kota), hasil telaahan terhadap RTRW dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan OPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
BAB III ISU-ISU BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 1.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan OPDPada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan BPKAD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
1.2. Telaahan Visi, Misi Dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahBagian ini mengemukakan tugas dan fungsi BPKAD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
1.3. Telaahan Renstra K/L dan RenstraBagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan BPKAD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan BPKAD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra OPD provinsi/kota.
1.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup StrategisPada bagian ini dikemukakan faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan BPKAD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan BPKAD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
1.5. Penentuan Isu-isu Strategis
9
Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan BPKAD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan BPKAD. Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra BPKAD.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi BPKAD Kota Madiun
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi BPKAD.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPKAD Kota MadiunPada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah BPKAD.
4.3. Strategi dan kebijakan BPKAD Kota MadiunPada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan BPKAD dalam lima tahun mendatang.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATOR Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.
BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMPada bagian ini dikemukakan indikator kinerja BPKAD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai BPKAD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VII PENUTUP
10
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA MADIUN
2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA MADIUN
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Madiun merupakan badan daerah yang memegang peranan dan fungsi strategis di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05
11
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, dan Peraturan Walikota Madiun Nomor 34 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diubah Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang diuraikan melalui Peraturan Walikota Madiun Nomor 49 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, rincian tugas dan fungsi serta tata kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Madiun dipimpin oleh Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Tugas pokok Kepala BPKAD adalah memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BPKAD mempunyai fungsi:
a. penyusunan rumusan kebijakan teknis pengelolaan keuangan dan barang milik daerah sesuai peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang telah ditetapkan Walikota ;
b. pelaksanaan perumusan kebijakan operasional pengelolaan keuangan daerah sebagai pedoman pelaksanaan APBD ;
c. pelaksanaan penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;
d. pelaksanaan penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD ;
e. pelaksanaan pengesahan DPA-SKPD dan DPPA-SKPD selaku PPKAD;
f. pelaksanaan penyusunan anggaran kas ;g. pelaksanaan penetapan SPD selaku BUD ;h. pelaksanaan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);i. penyaji informasi keuangan daerah ;j. pelaksanaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;k. pelaksanaan penempatan kas daerah, mengelola, dan
menatausahakan investasi daerah ;l. penyiapan keputusan Walikota tentang penunjukan pejabat
pengelola keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
12
m. pelaksanaan fungsi Bendahara Umum Daerah ;n. pelaksanaan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan dan
barang milik daerah ;o. pelaksanaan pemberian pertimbangan persetujuan dalam
penyusunan rencana kebutuhan dan rencana kebutuhan pemeliharaan/perawatan barang milik daerah kepada pengelola barang ;
p. pelaksanaan pemberian pertimbangan kepada pengelola barang atas pengajuan usul pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik daerah yang memerlukan persetujuan Walikota ;
q. pelaksanaan pemberian pertimbangan kepada pengelola barang untuk mengatur pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pemusnahan dan penghapusan barang milik daerah serta pemindahtanganan barang milik daerah yang telah disetujui Walikota ;
r. pelaksanaan koordinasi kepada pengelola barang terkait inventarisasi barang milik daerah ;
s. pelaksanaan pencatatan, pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan dari pengguna barang yang tidak digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD dan sedang tidak dimanfaatkan pihak lain kepada Walikota melalui pengelola barang, serta barang milik daerah yang berada pada pengelola barang;
t. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan barang milik daerah ;
u. pelaksanaan penyusunan laporan barang milik daerah ; danv. pelaksanaan tugas lain yang bersifat kedinasan yang diberikan
Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.
Susunan organisasi pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Madiun, terdiri dari :1. Kepala Badan2. Sekretariat yang terdiri atas :
- Sub Bagian Umum dan Keuangan
13
- Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian3. Bidang Anggaran yang terdiri atas :
- Sub Bidang Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan- Sub Bidang Anggaran Belanja
4. Bidang Perbendaharaan yang terdiri atas :- Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah- Sub Bidang Pelaksanaan Anggaran
5. Bidang Akuntansi dan Aset yang terdiri atas :- Sub Bidang Akuntansi - Sub Bidang Penatausahaan Aset - Sub Bidang Pendayagunaan Aset
Tugas dan Fungsi masing-masing bidang adalah sebagai berikut :1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan kebijakan pelayanan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Badan meliputi perencanaan, pengelolaan administrasi umum, rumah tangga, kepegawaian dan administrasi keuangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi :a. perumusan kebijakan teknis, penyusunan perencanaan
program kerja dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sekretariat ;
b. pelaksanaan koordinasi penyusunan program kegiatan dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif ;
c. pengelolaan administrasi umum, rumah tangga, dan perlengkapan ;
d. pengelolaan urusan kehumasan dan keprotokolan di lingkungan Badan;
e. pengelolaan administrasi dan pembinaan kepegawaian di lingkungan Badan;
f. pelaksanaan administrasi keuangan dan pembayaran gaji pegawai di lingkungan Badan ; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala Badan.
14
Sekretariat terdiri dari :1) Sub Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas :
a. melakukan penyusunan perencanaan program kerja dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bagian Umum dan Keuangan ;
b. melakukan urusan surat-menyurat dan tata kearsipan ;c. melakukan urusan rumah tangga dan keamanan Kantor ;d. melakukan urusan kehumasan, protokoler, upacara dan
rapat dinas;e. melakukan urusan pengendalian tata usaha pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengadministrasian dan perawatan barang-barang inventaris dinas sesuai ketentuan yang berlaku ;
f. melaksanakan penatausahaan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan ;
g. melaksanakan administrasi dan pembayaran Gaji Pegawai.h. mengoordinasikan dan menghimpun bahan-bahan untuk
keperluan penyusunan dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran dan perubahannya di lingkungan Badan ;
i. melakukan tugas lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Sekretaris.
2) Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian mempunyai tugas :a. melakukan penyusunan perencanaan program kerja dan
evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;
b. melakukan penyusunan perencanaan program, evaluasi dan pelaporan di lingkungan Badan ;
c. mengoordinasikan dan menghimpun bahan-bahan untuk keperluan penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan perangkat daerah serta
15
rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD dan perubahannya di lingkungan Badan ;
d. menyusun, mengolah dan memelihara data administrasi kepegawaian serta data kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian di lingkungan Badan ; dan
e. melakukan tugas lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Sekretaris.
2. Bidang Anggaran Bidang Anggaran mempunyai tugas mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Badan yang meliputi perencanaan dan evaluasi pelaksanaan anggaran pendapatan, pembiayaan dan belanja daerah. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Anggaran mempunyai fungsi :a. perumusan kebijakan teknis, penyusunan perencanaan
program kerja dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Bidang Anggaran ;
b. menyiapkan DPA- SKPD dan DPPA- SKPD ;c. penyusunan petunjuk teknis sistem dan prosedur pengelolaan
keuangan daerah ;d. pemberian bimbingan teknis pengelolaan keuangan
daerah ;e. pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran
perangkat daerah ; danf. pelaksanaan tugas lain yang bersifat kedinasan yang
diberikan oleh Kepala Badan.Bidang Anggaran terdiri dari :a. Sub Bidang Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan ;b. Sub Bidang Anggaran Belanja.Sub Bidang sebagaimana dimaksud masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Anggaran.
1) Sub Bidang Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan mempunyai tugas:
16
a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bidang Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan ;
b. melakukan pengumpulan bahan penyusunan APBD, rancangan APBD, perubahan APBD anggaran pendapatan dan anggaran pembiayaan sesuai ketentuan yang berlaku ;
c. melaksanakan pembinaan, pemberian petunjuk teknis penyusunan RKA-SKPD, RKPA-SKPD dalam rangka penyusunan APBD, Perubahan APBD untuk pendapatan dan pembiayaan ;
d. menyiapkan DPA-SKPD, DPPA-SKPD untuk pendapatan dan pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
e. melakukan analisa anggaran pendapatan pada OPD penghasil dan rencana penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan ;
f. menyiapkan Keputusan Walikota tentang penunjukan pejabat pengelola keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Anggaran.
2)Sub Bidang Anggaran Belanja mempunyai tugas :a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi
pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bidang Anggaran Belanja;
b. melakukan pengumpulan bahan penyusunan APBD dan rancangan APBD, perubahan APBD anggaran belanja tidak langsung dan belanja langsung sesuai ketentuan yang berlaku ;
c. melaksanakan pembinaan dan pemberian petunjuk teknis penyusunan RKA-SKPD, RKPA-SKPD dalam rangka penyusunan APBD dan perubahan APBD untuk belanja tidak langsung maupun belanja langsung ;
d. menyiapkan DPA-SKPD dan DPPA-SKPD untuk belanja langsung maupun tidak langsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
e. menyiapkan bahan perhitungan besaran uang persediaan OPD ;
17
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Anggaran.
3. Bidang Perbendaharaan Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Badan yang meliputi pengelolaan kas daerah dan pelaksanaan anggaran. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Perbendaharaan mempunyai fungsi :a. perumusan kebijakan teknis, penyusunan perencanaan
program kerja dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Bidang Perbendaharaan ;
b. penyiapan anggaran kas ;c. penyiapan SPD ;d. menyiapkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ;e. pemantauan pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD
oleh bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk;f. pengusahaan dan pengaturan dana yang diperlukan dalam
pelaksanaan APBD ;g. penyimpanan uang daerah ;h. pelaksanaan penempatan uang daerah dan
mengelola/menatausahakan investasi daerah ;i. pelaksanaan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat
pengguna anggaran atau kuasa pengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah ;
j. pelaksanaan penelitian kelengkapan, pemutakhiran dan pembuatan daftar gaji seluruh perangkat daerah ;
k. pelaksanaan rekonsiliasi bank atas pencatatan kas daerah dengan pencatatan bank ;
l. pemberian pertimbangan dan mengikuti pelaksanaan penyelesaian masalah perbendaharaan dan ganti rugi ; dan
m. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bidang Perbendaharaan terdiri dari :a. Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah ;b. Sub Bidang Pelaksanaan Anggaran.
18
Sub Bidang sebagaimana dimaksud masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Perbendaharaan.
1) Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah mempunyai tugas :a. melakukan penyusunan perencanaan program kerja dan
evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah;
b. melakukan penyusunan petunjuk teknis di bidang penerimaan dan pengeluaran kas ;
c. menyiapkan anggaran kas ;d. menyiapkan SPD sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan ;e. melakukan pemantauan dan memverifikasi pelaksanaan
pembayaran, penagihan, dan perkembangan kas belanja langsung/tidak langsung dan pengeluaran pembiayaan ;
f. melakukan rekonsiliasi bank terhadap pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas daerah dengan rekening koran bank tempat menyimpan kas daerah ;
g. memberikan petunjuk teknis tuntutan perbendaharaan, tuntutan ganti rugi kepada daerah ;
h. melaksanakan pembayaran kewajiban pemerintah daerah atas beban rekening umum kas daerah ;
i. memberikan petunjuk teknis setoran penerimaan kas daerah dari perangkat daerah penghasil ;
j. melakukan pemantauan pelaksanaan penerimaan APBD oleh bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk ;
k. melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyimpanan uang daerah ;
l. melakukan penyiapan bahan pengelolaan utang dan piutang daerah;
m. melakukan penyiapan bahan penagihan piutang daerah ;
19
n. menyiapkan dan memproses Keputusan Pemberhentian Pembayaran Pegawai Pensiun dan mutasi ;
o. melakukan proses perhitungan gaji dan pengujian kelengkapan administrasi gaji dan tunjangan pegawai sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan ; dan
p. melakukan tugas lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala Bidang Perbendaharaan.
2) Sub Bidang Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas :a. melakukan penyusunan perencanaan program kerja dan
evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bidang Pelaksanaan Anggaran ;
b. memproses dan meneliti kelengkapan administrasi Surat Perintah Membayar dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran ;
c. menyiapkan Surat Perintah Pencairan Dana ;d. melakukan pengarsipan Surat Perintah Pencairan Dana
beserta kelengkapannya ; dane. melakukan tugas lain yang bersifat kedinasan yang
diberikan oleh Kepala Bidang Perbendaharaan.
4. Bidang Akuntansi dan AsetBidang Akuntansi dan Aset mempunyai tugas melaksanakan pencatatan dan pelaporan atas penerimaan dan pengeluaran daerah serta melaksanakan pengelolaan administrasi aset daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Akuntansi dan Aset mempunyai fungsi :a. perumusan kebijakan teknis, penyusunan perencanaan
program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Bidang Akuntansi dan Aset ;
b. pelaksanaan pengelolaan akuntansi daerah yang meliputi pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan keuangan daerah ;
c. penyusunan petunjuk teknis sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah ;
d. penyusunan petunjuk teknis sistem akuntansi keuangan dan aset daerah ;
20
e. pemberian bimbingan teknis pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah ;
f. perumusan dalam pelaksanaan administrasi aset, penghapusan dan penyimpanan aset daerah ;
g. pelaksanaan penyimpanan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah ; dan
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bidang Akuntansi dan Aset terdiri dari :a. Sub Bidang Akuntansi b. Sub Bidang Penatausahaan Asetc. Sub Bidang Pendayagunaan AsetSub Bidang sebagaimana dimaksud masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Akuntansi dan Aset.
1) Sub Bidang Akuntansi mempunyai tugas :a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi
pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bidang Akuntansi ;d. melakukan pencatatan secara kronologis setiap transaksi
keuangan baik penerimaan, pengeluaran keuangan dan aset daerah ;
e. melakukan verifikasi terhadap laporan pertanggungjawaban fungsional bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran ;
f. melakukan penatausahaan pertanggungjawaban fungsional bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran ;
g. melakukan rekonsiliasi laporan pertanggungjawaban fungsional bendahara penerimaan dengan penerimaan kas daerah ;
h. melakukan rekonsiliasi laporan pertanggungjawaban fungsional bendahara pengeluaran dengan pengeluaran kas daerah ;
i. menyusun sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah ;
j. menyusun kebijakan akuntansi ;
21
k. menyusun laporan keuangan secara periodik ;l. menyiapkan rancangan laporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
m. melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan keuangan dan akuntansi serta penyusunan laporan keuangan ;
n. melaksanakan laporan realisasi penerimaan pendapatan dan pengeluaran daerah ; dan
o. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Akuntansi dan Aset.
2) Sub Bidang Penatausahaan Aset dalam mempunyai tugas :a. melakukan penyusunan perencanaan program kerja dan
evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bidang Penatausahaan Aset ;
b. melakukan perumusan kebijakan administrasi inventarisasi barang milik daerah ;
c. melakukan penyusunan sistem dan prosedur pengelolaan barang milik daerah ;
d. melakukan pengumpulan, analisa, dan penyusunan laporan inventarisasi barang milik daerah ;
e. melakukan penghimpunan, penelitian dan pembuatan laporan rekapitulasi barang daerah yang berada dalam penggunaan perangkat daerah ;
f. melakukan rekonsiliasi realisasi belanja modal pada masing-masing perangkat daerah dengan pencatatan aset tetap pada masing-masing perangkat daerah ;
g. melakukan pengumpulan, analisa, dan pelaporan mutasi barang milik daerah secara periodik sebagai dasar penyesuaian pencatatan pelaporan keuangan daerah ;
h. melakukan perumusan kebijakan serta petunjuk pelaksanaan sensus barang milik daerah ;
i. melakukan penyimpanan dokumen asli kepemilikan barang milik daerah ;
22
j. melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah ;
k. melakukan tugas lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala Bidang Akuntansi dan Aset.
3) Sub Bidang Pendayagunaan Aset Daerah mempunyai tugas :a. melakukan penyusunan perencanaan program kerja dan
evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bidang Pendayagunaan Aset ;
a. melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan pemanfaatan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian barang milik daerah;
b. menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemanfaatan barang milik daerah yang memerlukan persetujuan Walikota ;
c. meneliti dokumen usulan penggunaan dan pemanfaatan dari pengguna barang, sebagai bahan pertimbangan oleh pejabat penatausahaan barang dalam pengaturan pelaksanaan penggunaan dan pemanfaatan barang milik daerah ;
d. menyimpan dokumen asli kepemilikan barang milik daerah ;
e. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan serta petunjuk pelaksanaan di bidang pemindahtanganan barang daerah ;
f. melakukan penghimpunan, penelitian dan pembuatan laporan data barang daerah yang dipersiapkan untuk dihapus ;
g. melakukan pemrosesan penghapusan dan pemindahtanganan barang daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
h. melakukan perumusan kebijakan serta petunjuk pelaksanaan sensus barang daerah ; dan
i. melakukan tugas lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala Bidang Akuntansi dan Aset.
23
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Madiun dapat dilihat dalam gambar berikut ini :
24
Gambar 2.1SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA MADIUN
25
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONALSEKRETARIAT
SUBBAG UMUM DAN KEUANGAN
SUBBAG PERENCANAAN DAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG ANGGARAN BIDANG PERBENDAHARAAN
BIDANG AKUNTASI DAN ASET
SUBBID ANGGARAN PENDAPATAN &
PEMBIAYAAN
SUBBID ANGGARAN BELANJA
SUBBID AKUNTANSI
SUBBID PENATAUSAHAAN ASET
SUBBID PENDAYAGUNAAN
ASET
SUBBID PENGELOLAAN KAS DAERAH
SUBBID PELAKSANAAN ANGGARAN
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
2.2. TUGAS LAIN BPKAD KOTA MADIUN1) Selaku SKPKD dan BUD
Selain melaksanakan tugas selaku OPD, BPKAD Kota Madiun juga bertugas selaku SKPKD (Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah) yaitu sebagai Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Pencairan Dana yang mempunyai tugas menandatangani Surat Perintah Pencairan Dana dan selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang mempunyai tugas sebagai berikut:a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan
daerah ;b. Menyusun rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan
Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ;c. Melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah ;d. Menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, Kepala BPKAD mempunyai Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah, jabatan ini dipegang oleh Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas :a. Memimpin Tim Anggaran Pemerintah Daerah ;b. Menyiapkan pedoman pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah;c. Menyiapkan pedoman pengelolaan barang daerah;d. Memberikan persetujuan pengesahan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran/Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran; dane. Melaksanakan tugas-tugas koordinasi pengelolaan keuangan daerah
lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Walikota Madiun.
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah diatas melaksanakan fungsinya selaku Bendahara Umum Daerah berwenang :a. Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah ;b. Mengesahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran/Dokumen Perubahan
Pelaksanaan Anggaran ;c. Melakukan pengendalian pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah ;
24
d. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah ;
e. Menetapkan Surat Penyediaan Dana ;f. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas
nama pemerintah daerah ;g. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah ;h. Menyajikan informasi keuangan daerah ;i. Menyiapkan anggaran kas ;j. Menyiapkan Surat Penyediaan Dana ;k. Menerbitkan Surat Permintaan Pencairan Dana ;l. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah oleh Bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk ;
m. Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ;
n. Menyimpan uang daerah ;o. Melaksanakan penempatan uang daerah dan
mengelola/menatausahakan investasi daerah ;p. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna
anggaran atas beban rekening kas umum daerah ;q. Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah.
Dalam menjalankan tugasnya Bendahara Umum daerah dibantu oleh Kuasa Bendahara Umum Daerah yang mempunyai tugas :a. Menyiapkan anggaran kas ;b. Menyiapkan Surat Penyediaan Dana ;c. Melakukan verifikasi Surat Perintah Membayar ;d. Menyiapkan Surat Permintaan Pencairan Dana ;e. Menyelenggarakan laporan posisi kas harian ;f. Melaksanakan rekonsiliasi Bank Kas Daerah.
2) Selaku Pencatat Penyertaan ModalPenyertaan modal adalah pinjaman lunak dari Pemerintah
Daerah yang diberikan kepada BUMD guna meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian daerah. Penyertaan modal ini diatur dalam Peraturan Walikota Madiun Nomor 14 Tahun 2011 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kota Madiun dan
25
Permendagri Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah.
Penyertaan modal ini diberikan kepada 3 (tiga) BUMD yang ada di Pemerintah Kota Madiun, antara lain :a. PD. Aneka Usaha, berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2003 tentang
PD. Aneka Usaha : nilai deviden sebesar 55% ;b. PD. Air Minum, berdasarkan Perda Nomor 10 Tahun 2014 tentang PD.
Air Minum : nilai deviden sebesar 55%;c. PD. BPR Bank Daerah, berdasarkan Perda Nomor 7 Tahun 2009
tentang PD. Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah : nilai deviden sebesar 50%.
Pemerintah Kota Madiun menerima pembagian deviden atas laba BUMD yang direalisasi setiap tahun berdasarkan laporan keuangan audited BUMD. Besaran deviden dimaksud, diatur dalam Perda pendirian pada masing-masing BUMD. BPKAD Kota Madiun selaku pencatat realisasi pendapatan asli daerah dan tambahan penyertaan modal melalui laporan ikhtisar rugi/laba dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).
2.2. SUMBER DAYA OPD
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, BPKAD Kota Madiun didukung oleh sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang memadai. Jumlah pegawai BPKAD Kota Madiun pada tahun 2018 sebanyak 38 orang yang diuraikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.1Kondisi Pegawai Berdasarkan GolonganJenis Golongan Jumlah
I 1 orangII 10 orangIII 21 orangIV 5 orang
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Menurut tabel diatas, kondisi pegawai BPKAD Kota Madiun berdasarkan golongan yang paling banyak adalah golongan III sebanyak 21 orang, sedangkan golongan I hanya 1 orang dan golongan II sebanyak 10 orang, golongan IV sebanyak 5 orang.
26
Tabel 2.2Kondisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan JumlahPasca Sarjana 7 orangSarjana/S1/D4 12 orang
D3 4 orangSMA 14 orangSMP -SD 1 orang
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Menurut tabel di atas, dapat diuraikan bahwa sebagian besar pegawai berpendidikan sarjana/S1/D4 dan SMA yang menduduki BPKAD Kota Madiun. Jumlah pegawai SMA sebanyak 14 orang sedangkan sarjana/S1/D4 sebanyak 12 orang, yang lainnya berpendidikan pasca sarjana sebanyak 7 orang, D3 sebanyak 4 orang dan SD sebanyak 1 orang.
Tabel 2.3Jumlah SDM Berdasarkan Bidang/Bagian/Seksi
Pembagian SDM JumlahKepala Badan 1 orangSekretariat 8 orangBidang Perbendaharaan
8 orang
Bidang Anggaran 7 orangBidang Akuntansi & Aset
14 orang
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Menurut tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata sama untuk pembagian pegawai BPKAD Kota Madiun per bidangnya yaitu Kepala Badan sebanyak 1 orang, sekretariat sebanyak 8 orang, bidang perbendaharaan sebanyak 8 orang, bidang anggaran sebanyak 7 orang, bidang akuntansi dan aset sebanyak 14 orang.
Disamping sumber daya manusia yang profesional, ketersediaan sarana dan prasarana juga merupakan unsur penting dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPKAD Kota Madiun yang sangat berpengaruh dalam berhasil tidaknya suatu program sekaligus menjadi penentu arah kebijakan program SKPD dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan. Adapun jenis sarana dan prasarana yang dimiliki BPKAD Kota Madiun dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
27
Tabel 2.4Kondisi Sarana dan Prasarana BPKAD Tahun 2017
No Nama Barang Jumlah Kondisi1 Pick up 1 buah Baik 2 Kendaraan dinas 1 buah Baik3 Sepeda motor 31 buah Baik4 Proyektor 1 buah Baik5 Lemari 6 buah Baik6 Rak 18 buah Baik7 Filling besi 14 buah Baik8 OHP 1 buah Baik9 Meja 89 buah Baik
10 Kursi 253 buah Baik11 Kipas angin 2 buah Baik12 Televisi 7 buah Baik13 Handy cam 2 buah Baik14 Komputer 45 buah Baik15 Laptop 16 buah Baik16 Note book 5 buah Baik17 Printer 38 buah Baik18 Lemari 5 buah Baik19 Kamera elektonik 5 buah Baik20 Tripot kamera 1 buah Baik21 Handy talky 4 buah Baik22 Faksimile 1 buah Baik23 Mesin fax 1 buah Baik24 Mesin ketik elektrik 1 buah Baik25 Mesin photo copy 1 buah Baik26 PABX 1 paket Baik27 Dispenser 1 buah Baik28 Lemari es 1 buah Baik29 Brankas 1 buah Baik30 Karpet 1 buah Baik31 Gorden 1 buah Baik32 Sound system 3 buah Baik33 Mobile system 5 buah Baik34 AC 35 buah Baik35 Pesawat telepon 3 buah Baik36 Genset 1 buah Baik37 LCD & layar proyektor 1 buah Baik38 Calculator printing 1 buah Baik39 UPS 1 buah Baik40 Tablet 1 buah Baik41 Alat ukur panjang digital 2 buah Baik42 Scanner portable 1 buah Baik43 Server 1 buah Baik 44 Finger print 1 buah Baik
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kondisi sarana dan prasarana BPKAD Kota Madiun dalam kondisi baik.
2.3. KINERJA PELAYANAN OPD
28
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Madiun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah mempunyai sasaran/target capaian kinerja yang didasarkan pada indikator kinerja sebagai berikut :1. Nilai Akuntabilitas kinerja BPKAD 2. Pengesahan Perda APBD tepat waktu3. Persentase penyerapan anggaran belanja daerah4. Persentase realisasi pendapatan daerah5. Persentase SKPD yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu6. Penyampaian laporan pertanggungjawaban APBD tepat waktu7. Persentase penerbitan SP2D tepat waktu8. Persentase peningkatan nilai aset pemerintah daerah9. Persentase bidang tanah bersertifikat10. Persentase aset yang digunakan11. Persentase aset yang diasuransikan
Review Pencapaian Kinerja Pelayanan BPKAD Kota Madiun Tahun 2015-2019 dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
29
Tabel 2.5Review Pencapaian Kinerja Pelayanan BPKAD Kota Madiun
Tahun 2015-2019
NoIndikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi BPKADTarget SPM
Target IKK Satuan
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Nilai akuntabilitas kinerja BPKAD - - - CC B - - - B BB - B - 113 104 - - -
2 Pengesahan Perda APBD tepat waktu - -
Tepat waktu/tdk tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu Tepat
waktu - - 100 100 100 - -
3 Persentase penyerapan anggaran belanja daerah
- - % 89,50% 89,75% 89,80% 89,90% 90% 72,29% 74,71% 76,61% - - 81 83 85 - -
4 Persentase realisasi pendapatan daerah
- - % 100% 100% 100% 100% 100% 101,06% 95,84% 101,77
% - - 101 96 102 - -
5 Persentase SKPD yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu
- - % 100% 100% 100% 100% 100% 73,52% 85,29% 91,17% - - 74 85 91 - -
6 Penyampaian laporan pertanggungjawaban APBD tepat waktu
- -Tepat
waktu/tdk tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu - - 100 100 100 - -
7 Persentase penerbitan SP2D tepat waktu - - % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% - - 100 100 100 - -
29
NoIndikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi BPKADTarget SPM
Target IKK Satuan
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
8 Persentase peningkatan nilai aset pemerintah daerah - - % 6,3% 6,5% 6,7% 6,9% 7% 9,96% 35,28% 9,18% - - 158 542 137 - -
9 Persentase bidang tanah bersertifikat - - % 86% 87% 38% 40% 42% 94% 35,49% 64,51% - - 109 41 170 - -
10 Persentase aset yang digunakan - - % 100% 100% 100% 100% 100% 99% 83% 87% - - 99 83 87 - -
11 Persentase aset yang diasuransikan - - % 0,025% 0,026% 0,071% 0,073% 0,075% 0,062% 0,003% 0,082% - - 248 12 115 - -
Sumber : BPKAD Kota Madiun
30
31
BPKAD Kota Madiun yang terbentuk pada tahun 2014, mengalami metamorfosis SOTK sebelumnya. Pada tahun 2009 bernama Bagian Keuangan sedangkan 2010-2013 diganti Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dan saat ini BPKAD Kota Madiun mengalami perubahan kembali terkait komponen didalamnya yang terdiri dari 1 sekretariat (2 kasubbag) dan 3 bidang, sehingga review pencapaian kinerja pelayanan yang dijelaskan dari tahun 2015-2019. Namun tahun 2018-2019 belum terealisasi, capaian kinerja tahun 2014 sampai dengan tahun 2017, adalah sebagai berikut :1. Nilai akuntabilitas kinerja BPKAD
Kinerja BPKAD Kota Madiun dimulai pada awal tahun 2014. Pada tahun 2011-2013 bergabung dengan Dipenda Kota Madiun dengan nama DPPKAD Kota Madiun. Pada tahun tersebut, penilaian laporan kinerja yang dilakukan Inspektorat Kota Madiun dilaksanakan secara sampling ke SKPD dan berkenaan dengan hal tersebut BPKAD Kota Madiun tidak menerima sampling. Capaian nilai akuntabilitas kinerja BPKAD Kota Madiun pada tahun 2015 adalah 57,61 dengan predikat CC, tahun 2016 mencapai predikat B dengan nilai 67,88 sedangkan tahun 2017 mencapai BB dengan nilai 72,66. Rasio pada tahun 2017 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, karena penyajian dokumen perencanaan lengkap selaras dengan RPJMD Kota Madiun Tahun 2014-2019. Namun pada pertengahan tahun 2017, indikator kinerja ini dihilangkan, karena berdasarkan evaluasi dari Biro Organisasi pada waktu pra evaluasi sakip. Seyogyanya indikator kinerja ini tidak terletak pada masing-masing OPD melainkan hanya Inspektorat Daerah yang bertugas sebagai audit.
2. Pengesahan Perda APBD tepat waktuRancangan Peraturan Daerah tentang APBD pada tahun 2015-2017 ditetapkan tepat waktu, sebelum akhir Desember tahun berjalan. Perda APBD tahun 2015-2016 ditetapkan melalui :a. Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 ditetapkan 23 Desember 2014 ;
b. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 ditetapkan 1 Desember 2015 ;
31
c. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 yang ditetapkan 23 Desember 2016 ;
d. Peraturan Daerah Nomor 29 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 yang ditetapkan 15 Desember 2017
3. Persentase penyerapan anggaran belanja daerahPenyerapan anggaran belanja daerah dari tahun 2014-2017 mengalami penurunan. Pada tahun 2014, realisasi belanja daerah Rp.853.473.318.173,68 dari anggaran Rp.1.026.890.016.000,00 atau terserap 83,11%, sedangkan tahun 2015, realisasi belanja daerah Rp.869.815.283.022,48 dari anggaran Rp.1.203.259.138.292,97 atau terserap 72,29%, sehingga rasionya juga mengalami penurunan pada tahun 2015 dibanding tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan adanya regulasi peraturan keuangan yang sering berubah dan penerapan standar akuntansi berbasis akrual di Kota Madiun. Tahun 2016, realisasi belanja daerah Rp.1.031.564.193.296,44 dari anggaran Rp.1.380.715.845.352,77 atau terserap 74,71%. Serapan tersebut meningkat menjadi 76,61% pada tahun 2017 dengan realisasi belanja daerah Rp.954.997.762.990,82 dari anggaran Rp.1.246.639.438.594,13. Kenaikan serapan anggaran daerah tahun 2017 dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya tersedianya sistem dan prosedur pengelolaan keuangan berbasis akrual yang sistematis serta adanya komitmen pimpinan yang menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
4. Persentase realisasi pendapatan daerahRealisasi pendapatan daerah Kota Madiun cenderung diatas 100%. Pada tahun 2014, realisasi pendapatan daerah Rp.938.517.341.039,39 dari alokasi Rp.857.410.749.000,00 atau 109,46%, sedangkan tahun 2015, realisasi pendapatan daerah Rp.973.919.510.223,28 dari alokasi Rp.936.729.664.000,00 atau 101,06%. Namun realisasi pendapatan daerah tahun 2015 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan status puskesmas menjadi BLUD maka semula penganggarannya pada retribusi pelayanan kesehatan digeser di PAD lain-lain yang sah. Namun pengaruh signifikannya adalah perolehan pajak dari transaksi jual beli tanah yaitu jika biaya
32
BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) turun maka transaksi menurun pula.Namun, perolehan realisasi pendapatan daerah menurun menjadi 95,84% pada tahun 2016, dari alokasi Rp.1.041.580.666.000,00 terealisasi Rp. 998.262.235.750,80. Sedangkan pada tahun 2017, naik menjadi 101,77% dari alokasi Rp.940.781.952.000,00 terealisasi Rp.957.392.712.735,19. Rendahnya realisasi pendapatan daerah dipengaruhi beberapa faktor diantaranya dana perimbangan merupakan sumber pendapatan uncontrollable yaitu pendapatan merupakan kewenangan pemerintah pusat, sehingga besarannya setiap tahunnya tidak sama dan penggunaan dananya mengikuti peraturan dari pemerintah pusat, contohnya pencairan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dibagi per bidang, sehingga SKPD terkait tidak bisa mencairkan DAK sebelum pengajuan sebelumnya dipertanggungjawabkan secara administrasi.
5. Persentase SKPD yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktuPersentase SKPD yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu pada tahun 2014 adalah 93,98% artinya ada 2 SKPD yang menyampaikan laporan keuangan lebih dari tanggal 15 Januari, sedangkan pada tahun 2015 persentasenya menurun menjadi 73,52% karena aplikasi penatausahaan keuangan yang baru (SIPKD) sehingga setiap SKPD (penyusun laporan keuangan dan bendahara pengeluaran) memerlukan waktu lama untuk penyesuaian. Capaian indikator tersebut meningkat secara perlahan pada tahun 2016 dan 2017. Capaian pada tahun 2016, terdapat 5 SKPD yang tidak tepat waktu, sehingga persentasenya 85,29%, sedangkan tahun 2017 hanya terdapat 3 SKPD yang tidak tepat waktu, sehingga persentasenya 91,17%. Peningkatan persentase ketepatan penyampaian laporan keuangan SKPD ini dipengaruhi oleh pemahaman bendahara pengeluaran dalam penatausahaan keuangan sehingga SKPD segera menyelesaikan tanggung jawab pelaporan tahun 2017 baik secara kinerja dan keuangan.
6. Penyampaian laporan pertanggungjawaban APBD tepat waktuLaporan pertanggungjawaban APBD Pemerintah Kota Madiun disampaikan ke DPRD secara tepat waktu dan nilai capaian pada tahun
33
2014-2017 mencapai rasio 100. Uraian laporan pertanggungjawaban APBD Pemerintah Kota Madiun tahun 2014-2015, adalah sebagai berikut :a. Laporan pertanggungjawaban APBD Tahun 2014 disampaikan pada
tanggal 20 Mei 2015 dengan Nomor Surat : 900/1518/401.207/2015 ;b. Laporan pertanggungjawaban APBD Tahun 2015 disampaikan pada
tanggal 7 Juni 2016 dengan Nomor Surat : 900/1720/401.207/2016 ;c. Laporan pertanggungjawaban APBD Tahun 2016 Pemerintah Kota
Madiun disampaikan ke DPRD tanggal 6 Juni 2017 dengan Nomor Surat : 900/1755/401.202/2017.
7. Persentase penerbitan SP2D tepat waktuCapaian kinerja penerbitan SP2D tahun 2014-2017 adalah tepat waktu yaitu tidak lebih dari 2 (dua) hari kerja. Rincian penerbitan SP2D pada tahun 2014-2017, diuraikan sebagai berikut :a. Pada Tahun 2014, jumlah SP2D sebanyak 3.831 dokumen yaitu Gaji :
1.375 dokumen, GU : 818 dokumen, LS : 1.262 dokumen, TU : 245 dokumen, UM : 41 dokumen dan UP : 90 dokumen ;
b. Pada Tahun 2015, jumlah SP2D sebanyak 3.693 dokumen yaitu Gaji : 1.487 dokumen, GU : 673 dokumen, LS : 1.201 dokumen, TU : 224 dokumen, UM : 19 dokumen dan UP : 89 dokumen ;
c. Pada Tahun 2016, jumlah SP2D sebanyak 8.646 dokumen yaitu Gaji : 1.529 dokumen, GU : 1.004 dokumen, TU : 2.285 dokumen, LS : 1.344 dokumen, UM : 52 dokumen, UP : 89 dokumen, TU Nihil : 2.235 dokumen dan GU Nihil : 108 dokumen ;
d. Pada Tahun 2017, jumlah SP2D sebanyak 6.638 dokumen yaitu Gaji : 1.551 dokumen, GU : 1.198 dokumen, TU : 1.230 dokumen, LS : 1.210 dokumen, UM : 31 dokumen, UP : 78 dokumen, TU Nihil : 1.228 dokumen dan GU Nihil : 112 dokumen.
Perkembangan jumlah penerbitan SP2D yang tidak sama per tahunnya. Pada tahun 2016-2017 berlaku kebijakan atas pengakuan belanja dengan penerbitan SP2D TU/GU Nihil.
8. Persentase peningkatan nilai aset pemerintah daerahPersentase peningkatan nilai aset pemerintah daerah pada tahun 2014-2017 adalah naik, namun tahun 2014 mengalami penurunan
34
34,24% karena dilaksanakannya sensus barang yang terdapat nama barang yang ditulis ganda/double serta harga barang disesuaikan dengan harga perolehan. Meskipun demikian, pada tahun 2015 nilai aset bertambah sebanyak 9,96%. Secara rinci nilai aset pemerintah daerah tahun 2014 adalah 1.806.912,04 (Rp.Jutaan) sedangkan tahun 2015 adalah 1.986.893,95 (Rp.Jutaan). Namun, pada tahun 2016 peningkatan nilai aset menjadi signifikan yaitu Rp.2.682.479, 66 (Rp.Jutaan) karena terdapat pelimbahan asset dari Sri Ratu yang telah habis masa kontraknya. Sedangkan tahun 2017, nilai aset bertambah 9,18% yaitu sebesar Rp.2.928.633,40 (Rp.Jutaan).
9. Persentase bidang tanah bersertifikatBerdasarkan hasil sensus yang diadakan pada tahun 2014, capaian bidang tanah yang bersertifikat sampai dengan 2015 terdapat 804 bidang tanah sedangkan jumlah seluruh bidang tanah sebanyak 876. Jumlah bidang tanah mengalami penurunan karena tercatat doble dalam buku inventaris aset. Pada tahun 2015 jumlah bidang tanah yang bersertifikat bertambah 20 bidang tanah dari 877 bidang tanah, sehingga capaian pada tahun 2015 naik menjadi 94%. Pada tahun 2016 jumlah bidang tanah yang bersertifikat mengalami penurunan menjadi 35,49%, hal ini dipengaruhi adanya kebijakan jalan sebanyak 1.497 bidang tanah yang harus disertifikatkan. Sedangkan tahun 2017 bidang tanah terdapat 1.556 bidang tanah, sehingga persentasenya naik menjadi 64,51%. Penambahan bidang tanah yang bersertifikat sebanyak 700 bidang tanah terdiri dari 18 bidang tanah dan 682 berupa jalan.
10. Persentase aset yang digunakanPada tahun 2014-2015, hampir seluruhnya aset Pemerintah Kota Madiun atau 99% digunakan sesuai peruntukannya. Hanya sekitar 1% aset daerah yang tidak digunakan karena rusak dan berkurang masa manfaatnya sehingga kurang mendukung pelaksanaan tugas rutin kantor. Namun pada tahun 2016, persentase aset yang digunakan turun menjadi 83% dan capaian tahun 2017 sebesar 87% yaitu jumlah aset Kota Madiun yang digunakan sebanyak 1.276.112 buah dibanding jumlah aset seluruhnya 1.466.795 buah.
11. Persentase aset yang diasuransikan
35
Perhitungan persentase aset yang diasuransikan adalah jumlah aset yang diasuransikan dibanding jumlah aset peralatan mesin dan gedung bangunan dikali 100%. Jenis barang yang diasuransikan adalah kendaraan dinas dan gedung/bangunan. Persentase aset yang diasuransikan pada tahun 2014-2015 mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan jumlah barang yang diajukan ke BPKAD Kota Madiun untuk diproses asuransi menurun, selain itu jumlah pengadaan barang modal berkurang pula sehingga mempengaruhi capaian persentasenya. Adapun rincian jumlah aset yang diasuransikan pada tahun 2014-2015, adalah sebagai berikut :a. Tahun 2014 : 134 kendaraan dinas dan 33 gedungb. Tahun 2015 : 148 kendaraan dinas dan 26 gedungc. Tahun 2016 : 8 gedungd. Tahun 2017 : 187 kendaraan dinas dan 92 gedung
Adapun anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan pada BPKAD Kota Madiun, dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
36
Tabel 2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BPKAD Kota Madiun
Tahun 2015-2019
No UraianAnggaran Tahun ke- (Rp) Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (Rp) Rasio Antara Realisasi dan
Anggaran (%)Rata-rata Pertumbuhan (Rp)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
1 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan aset daerah
23.846.468.000 6.052.000.000 5.616.062.0
00 4.622.000.000 6.950.000.000 4.043.470.814 3.071.461.261 3.948.876.983 - - 16,96 50,75 70,31 - - 9.417.306.000 3.687.936.352,67
2 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
3.083.414.000 5.611.329.000 3.198.084.000 2.799.343.000 1.930.000.000 2.841.717.978 3.868.959.025 2.754.925.750 - - 92,16 68,95 86,14 - - 3.324.434.000 3.155.200.917,6
7
3 Program peningkatan dan pengembangan penatausahaan keuangan daerah
- - 430.306.000 548.000.000 548.000.000 - - 421.252.000 - - - - 97,90 - - 305.261.000 421.252.000
4 Pengelolaan Anggaran Daerah - - - 1.340.282.000 1.362.282.000 - - - - - - - - - - 540.512.800 -
Sumber : BPKAD Kota Madiun
34
Review pencapaian kinerja pelayanan yang dijelaskan dari tahun 2015-2019, dapat diuraikan sebagai berikut :1. Pada Renstra sebelumnya, penganggaran pada tahun 2015 program
peningkatan dan pengembangan pengelolaan aset daerah adalah Rp.23.846.468.000,00 dengan realisasi Rp.4.043.470.814,00 atau 16,96%. Pembengkakan anggaran tersebut, karena terdapat kegiatan baru yaitu pengadaan tanah untuk kepentingan umum sebesar Rp.19.635.368.000,00. Tahun 2016 dianggarkan Rp.6.052.000.000,00 terealisasi Rp.3.071.461.261,00 atau 50,75%. Sedangkan pada tahun 2017, dianggarkan Rp.5.616.062.000,00 terealisasi Rp.3.948.876.983,00 atau 70,31%. Rata-rata pertumbuhan anggaran adalah Rp.9.417.306.000,00 sedangkan rata-rata pertumbuhan realisasi adalah Rp.3.687.936.352,67. Sasaran program ini adalah persentase jumlah aset yang dikelola pemerintah daerah.
2. Pada Renstra sebelumnya, penganggaran pada tahun 2015 program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah adalah Rp.3.083.414.000,00 dengan realisasi Rp.2.841.717.978,00 atau 92,16%. Tahun 2016 dianggarkan Rp.5.611.329.000,00 terealisasi Rp.3.868.959.025,00 atau 68,95%. Sedangkan pada tahun 2017, dianggarkan Rp.3.198.084.000,00 terealisasi Rp.2.754.925.750,00 atau 86,14%. Rata-rata pertumbuhan anggaran adalah Rp.3.324.434.000,00 sedangkan rata-rata pertumbuhan realisasi adalah Rp.3.155.200.917,67. Sasaran program ini adalah persentase pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan landasan hukum.
3. Pada Renstra sebelumnya, pada tahun 2015-2016 terdapat 5 kegiatan yaitu : penyusunan & penerbitan anggaran kas SPD dan SP2D, pengelolaan administrasi gaji, penyusunan data-data pemerintah pusat, rekonsiliasi data dana hibah Pemkot Madiun dan pengelolaan arsip perbendaharaan gabung pada program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, namun pada tahun 2017-2019 terpisah dan menyatu ke dalam program peningkatan dan pengembangan penatausahaan keuangan daerah. Adapun anggaran pada tahun 2017 sebesar Rp.430.306.000,00 dengan realisasi Rp.421.252.000,00 atau 97,90%. Sasaran program ini adalah persentase pelayanan perbendaharaan sesuai dengan landasan hukum.
35
4. Pada Renstra sebelumnya, pada tahun 2015-2017 terdapat 5 kegiatan yaitu : penyusunan DPA & DPPA, penyusunan Raperda tentang APBD, penyusunan Raperda tentang Perubahan APBD, pemeliharaan dan pengembangan aplikasi keuangan daerah serta penyusunan standar biaya umum dan standar biaya khusus gabung pada program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, namun pada tahun 2018-2019 terpisah dan menyatu ke dalam program pengelolaan anggaran daerah. Sasaran program ini adalah persentase pengesahan dokumen penganggaran tepat waktu.
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN BPKAD
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai fungsi pelayanan ke dalam dan keluar, artinya BPKAD Kota Madiun diserahi tugas untuk memberikan pelayanan ke dalam yaitu kepada seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kota Madiun, maupun kepada masyarakat (penyedia barang/jasa) yang melaksanakan penyediaan barang dan/atau jasa dilingkungan instansi Pemerintah Kota Madiun. Selain itu dalam kaitannya dengan pembayaran sewa tanah, BPKAD Kota Madiun juga memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat yang mempunyai kewajiban untuk membayar tanah sewa milik Pemerintah Kota Madiun.
Dengan adanya beberapa perubahan kondisi masyarakat dan tantangan yang dihadapi Kota Madiun, maka Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai visi yang berorientasi pada kepentingan manusia, bersifat jangka panjang, memberikan kekuatan dan mengilhami, berorientasi pada perubahan-perubahan dan masa depan yang diharapkan. Penyusunan Renstra BPKAD tidak lepas dari Renstra K/L dan Renstra Provinsi, hasil telaahan RTRW dan analisis KLHS yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Renstra K/L dan Renstra SKPD kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra SKPD provinsi (untuk kabupaten/kota)
Sebagai salah satu komponen dalam pembuatan Renstra BPKAD Kota Madiun, perlu dianalisis dan dikomparasi capaian sasaran Renstra
36
BPKAD Kota Madiun dengan Renstra K/L dan BPKAD Provinsi (yang masih berlaku) ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra BPKAD Kota Madiun terhadap sasaran Renstra K/L dan Renstra BPKAD Provinsi sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD. Komparasi capaian renstra dimaksud dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 2.7Komparasi Capaian Sasaran Renstra BPKAD Kota Madiun
terhadap Sasaran Renstra BPKAD Provinsi dan Renstra K/L
No Indikator Kinerja
Capaian Sasaran Renstra BPKAD
Kota Madiun
Sasaran pada Renstra BPKAD
ProvinsiSasaran pada Renstra K/L
1 - -2 - -3 - -4 - -
Ket : - data tidak tersedia
2. Hasil telaahan terhadap RTRWDalam penelaahan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW),
aspek yang perlu ditelaah adalah :1. Rencana struktur tata ruang;2. Struktur tata ruang saat ini;3. Rencana pola ruang;4. Polaruang saat ini; 5. Indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah.
Berdasarkan hasil kajian Optimalisasi Pengembangan dan Pemanfaatan Aset Strategis di Kota Madiun yang bekerjasama dengan Pusat Pengkajian Manajemen dan Ekonomi Masyarakat (PPM EM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang pada Tahun 2012, adalah sebagai berikut :
37
Tabel 2.8Pemanfaatan Aset Strategis Kota Madiun terhadap RTRW
No
Nama Aset Alamat Potensi Pemanfaatan Aset
RTRW Progres s.d. tahun 2016
1 Tanah kosong Jl. Gajah Mada Fasilitas umum, ruko, RTH
Perdagangan belum
2 Tanah tegalan Jl. Campursari Gg.1 Kel. Sogaten
Pengamanan aset, Fasilitas umum, RTH
Perumahan belum
3 Tanah persiapan SD
Jl. Tirta raya Pengamanan (pagar dan pemasangan papan), ruko, PAUD
Perdagangan belum
4 Tanah untuk bangunan jalan
Jl. Tirta raya Pusat jajanan dan kuliner Perdagangan belum
5 Tanah untuk bangunan jalan
Jl. Tirta raya Pusat jajanan dan kuliner Perdagangan belum
6 Tanah untuk bangunan jalan
Jl. Tirta raya Pusat jajanan dan kuliner Perdagangan/Pertokoan
belum
7 Tanah untuk bangunan rumah dinas
Jl. Salak tengah V No.5
Gudang penyimpanan inventaris, ruko
Perumahan belum
8 Tanah lapangan parkir
Jl. Mayjen Sungkono Sport center, industri pengolahan kompos, ruko
Perdagangan belum
9 Tanah kampung Jl. Soekarno Hatta Fasilitas umum, RTH Pengembangan toko modern
belum
10 Tanah Emplasemen
Jl. Soekarno Hatta Penyewaan papan iklan Pengembangan toko modern
belum
11 Tanah kosong Jl. Soekarno Hatta Fasilitas umum, RTH Perdagangan belum12 Tanah kosong Jl. Ringroad barat Pemagaran, industri
pengolahan komposTempat istirahat, pertokoan,perdagangan dan jasa
belum
13 Tanah bundaran taman
Jl. Serayu RTH RTH belum
14 Pasar Mojorejo Jl. MT. Haryono Optimalisasi fungsi Perdagangan dan jasa
Sudah ditindaklanj
uti15 Pasar Sepur Jl. Pahlawan Optimalisasi fungsi Perdagangan
dan jasaSudah
ditindaklanjuti
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil rekomendasi kajian potensi pemanfaatan aset sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Madiun Tahun 2010-2030, dan beberapa aset telah dikembangkan sesuai dengan potensi pemanfaatan aset seperti Pasar Sepur dan Pasar Mojorejo yang dikembangkan menjadi tempat perdagangan dan jasa. Lokasi pasar tersebut kondisi bangunannya baik, telah direhab oleh Dinas Pasar Kota Madiun.
38
3. Hasil analisis terhadap KLHS Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat
KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. KLHS memuat kajian antara lain :1) Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk
pembangunan ;2) Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup ;3) Kinerja layanan/jasa ekosistem ;4) Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam ;5) Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan
iklim ; dan6) Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
Berdasarkan data KLHS Kota Madiun tidak terdapat hubungan dengan pelayanan di SKPD BPKAD Kota Madiun.
39
BAB IIIISU-ISU BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Dinamika perubahan lingkungan strategis berpengaruh terhadap program dan kegiatan yang dilakukan oleh BPKAD Kota Madiun. Perubahan lingkungan strategis baik yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal akan berdampak pada pelaksanaan peran BPKAD Kota Madiun 2014-2019.
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BPKAD
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD di masa datang. Sesuai dengan tugas dan fungsinya BPKAD Kota Madiun adalah SKPD yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan dan aset daerah Pemerintah Kota Madiun. Perumusan isu-isu strategis dapat disusun kedalam tabel matriks sebagai berikut :
Tabel 3.1Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi BPKAD Kota Madiun
Aspek Kajian
Capaian/ Kondisi Saat ini
Standar yang
Digunakan
Faktor yang MempengaruhiPermasalahan
Pelayanan SKPDINTERNAL(KEWENANGA
N SKPD)
EKSTERNAL(DILUAR
KEWENANGAN SKPD)
Hasil analisis gambaran pelayanan
1. Belum optimalnya penatausahaan keuangan
2. Penyampaian laporan keuangan tepat waktu
3. Regulasi keuangan yang berubah
4. Implementasi akuntansi berbasis akrual
Permendagri 13/2006 ttg Pedoman pengelolaan keuangan daerah
Permendagri 64/2013 ttg Penerapan SAP berbasis akrual pada
1. SOP pelaksanaan tugas
2. Kualitas SDM aparatur
3. Komitmen pegawai yang tinggi
1. Koordinasi dengan pemerintah pusat, provinsi, dan antar SKPD
2. Pengelolaan keuangan dan aset daerah di masing SKPD
3. Pengelolaan aset daerah yang disewakan untuk
1. Belum efektifnya pengelolaan keuangan dan aset daerah
2. Tanah milik Pemkot Madiun digunakan oleh masyarakat
40
Aspek Kajian
Capaian/ Kondisi Saat ini
Standar yang
Digunakan
Faktor yang MempengaruhiPermasalahan
Pelayanan SKPDINTERNAL(KEWENANGA
N SKPD)
EKSTERNAL(DILUAR
KEWENANGAN SKPD)
5. Pengelolaan kartu inventaris barang dan buku inventaris tidak memadai
6. Belum terintegrasinya administrasi barang ke SIPKD
Pemda
Permendagri 19/2016 ttg Pedoman pengelolaan barang milik daerah
masyarakat
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Permasalahan pelayanan BPKAD Kota Madiun berdasarkan tabel diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut :1. Belum efektifnya pengelolaan keuangan dan aset daerah, yaitu :
a. Usulan RKA-SKPD yang diajukan tiap SKPD masih sering terlambat;
b. Pengajuan SPM dari seluruh SKPD masih ada yang belum sesuai dengan anggaran kas yang mengakibatkan volume pengajuan SPM pada akhir tahun meningkat;
c. Masih ada SKPD yang menyampaikan pertanggungjawaban keuangan yang terlambat;
d. Penyampaian Daftar Transaksi Harian (DTH) pajak dari tiap SKPD masih terlambat;
e. Masih ada SKPD yang menyampaikan akurasi data laporan keuangan yang terlambat;
f. Kurangnya pemahaman pengurus dan penyimpan barang dalam pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD);
g. Belum tertibnya pengelolaan kartu inventaris barang dan buku inventaris.
2. Ada beberapa aset tanah milik Pemerintah Kota Madiun yang digunakan oleh masyarakat
Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas adalah :1. Mengadakan bimbingan teknis pengelolaan barang milik daerah
meliputi perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan,
41
penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian, pembiayaan dan tuntutan ganti rugi;
2. Mengoptimalkan pencatatan barang melalui kartu inventaris barang dan buku inventaris;
3. Mengoptimalkan pengelolaan keuangan di tiap-tiap SKPD dengan mengadakan bimbingan teknis dan pendampingan terkait aplikasi sistem keuangan daerah;
4. Menegur dan memberikan pemahaman kepada masyarakat kaitannya dengan penggunaan aset daerah Pemerintah Kota Madiun.
Isu-isu strategis tersebut diatas dianalisis yang berhubungan atau mempengaruhi BPKAD Kota Madiun dari faktor-faktor eksternal diuraikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.2Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)
No Isu StrategisDinamika Nasional Dinamika Regional / Lokal Lain-lain
1 Penegakan pemerintahan yang bersih, berwibawa dan transparan melalui penegakan Pakta Integritas sebagai upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme
Tuntutan penerapan sistem akuntansi pemerintahan berbasis akrual
-
2 Tertatanya manajemen aset daerah
Penertiban Aset daerah -
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Berdasarkan tabel di atas, isu-isu strategis (lingkungan eksternal) diidentifikasi menjadi 2 kelompok yang dilihat dari sudut dinamika nasional dan regional/lokal, dengan uraian sebagai berikut :1. Penegakan pemerintahan yang bersih, berwibawa dan transparan
melalui penegakan Pakta Integritas sebagai upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme;
2. Tertatanya manajemen aset daerah;3. Tuntutan penerapan sistem akuntansi pemerintahan berbasis
akrual;4. Penertiban Aset daerah.
42
3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih yang tertuang dalam RPJMD Kota Madiun Tahun 2014 – 2019 adalah sebagai berikut :V i s i :“Terwujudnya Kota Madiun yang Lebih Maju dan Sejahtera”Dimana Visi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih ini bermakna bahwa :1. Kemajuan adalah suatu kondisi yang berproses untuk terus
menerus berkarya yang dilandasi falsafah bahwa Hari Esok Harus Lebih Baik dari Hari Ini.
2. Sejahtera adalah suatu kondisi tercukupinya kebutuhan lahir dan batin.
M i s i :1. Mewujudkan pembangunan berbasis pada partisipasi masyarakat 2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik4. Meningkatkan dan memeratakan tingkat kesejahteraan masyarakat
Berikut ini diuraikan faktor penghambat dan pendorong pelayanan BPKAD Kota Madiun terhadap pencapaian visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, sebagai berikut :
Tabel 3.3Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan BPKAD Kota Madiun
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : Terwujudnya Kota Madiun yang lebih Maju dan Sejahtera
NoMisi dan Program
KDH dan Wakil KDH terpilih
PermasalahanPelayanan BPKAD
FaktorPenghambat Pendorong
1 Misi 2 :Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa
1. Belum efektifnya pengelolaan keuangan dan aset daerah
2. Tanah milik Pemkot Madiun digunakan oleh masyarakat
Kurang tertibnya dalam pengelolaan barang milik daerah
Usulan RKA-SKPD masih sering terlambat
Pengajuan SPM dari seluruh SKPD masih ada yang belum sesuai dengan
Landasan hukum pengelolaan keuangan dan aset daerah
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)
Sistem Manajemen Daerah Barang Milik
43
anggaran kas Penyampaian
pertanggung jawaban keuangan SKPD yang terlambat
Penyampaian Daftar Transaksi Harian (DTH) pajak dari tiap SKPD masih terlambat
Penyampaikan akurasi data laporan keuangan SKPD yang terlambat
Masih rendahnya pengetahuan masyarakat
Daerah (SIMDA BMD) Ketersediaan dana
dan sarana prasarana yang memadai
Komitmen pimpinan dan semua staf untuk melaksanakan tugas
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui faktor penghambat dan pendorong pelayanan BPKAD Kota Madiun, diharapkan kedepannya pengelolaan keuangan dan aset daerah Pemerintah Kota Madiun lebih efektif dan efesien. BPKAD Kota Madiun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya mendukung Misi Walikota Madiun yang kedua yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, dengan tugas sebagai berikut :1. Membantu Walikota Madiun dalam melaksanakan urusan otonomi
daerah di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah 2. Melakukan konsultatif serta koordinatif di bidang pengelolaan
keuangan dan aset daerahFungsi BPKAD Kota Madiun yaitu:1. penyusunan rumusan kebijakan teknis pengelolaan keuangan dan
barang milik daerah sesuai peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang telah ditetapkan Walikota ;
2. pelaksanaan perumusan kebijakan operasional pengelolaan keuangan daerah sebagai pedoman pelaksanaan APBD ;
3. pelaksanaan penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD ;
4. pelaksanaan penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD ;
5. pelaksanaan pengesahan DPA-SKPD dan DPPA-SKPD selaku PPKAD;6. pelaksanaan penyusunan anggaran kas ;7. pelaksanaan penetapan SPD selaku BUD ;
44
8. pelaksanaan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);9. penyaji informasi keuangan daerah ;10. pelaksanaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;11. pelaksanaan penempatan kas daerah, mengelola, dan
menatausahakan investasi daerah ;12. penyiapan keputusan Walikota tentang penunjukan pejabat
pengelola keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
13. pelaksanaan fungsi Bendahara Umum Daerah ;14. pelaksanaan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan dan
barang milik daerah ;15. pelaksanaan pemberian pertimbangan persetujuan dalam
penyusunan rencana kebutuhan dan rencana kebutuhan pemeliharaan/perawatan barang milik daerah kepada pengelola barang ;
16. pelaksanaan pemberian pertimbangan kepada pengelola barang atas pengajuan usul pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik daerah yang memerlukan persetujuan Walikota ;
17. pelaksanaan pemberian pertimbangan kepada pengelola barang untuk mengatur pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pemusnahan dan penghapusan barang milik daerah serta pemindahtanganan barang milik daerah yang telah disetujui Walikota ;
18. pelaksanaan koordinasi kepada pengelola barang terkait inventarisasi barang milik daerah ;
19. pelaksanaan pencatatan, pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan dari pengguna barang yang tidak digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD dan sedang tidak dimanfaatkan pihak lain kepada Walikota melalui pengelola barang, serta barang milik daerah yang berada pada pengelola barang ;
20. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan barang milik daerah ;
21. pelaksanaan penyusunan laporan barang milik daerah ; dan22. pelaksanaan tugas lain yang bersifat kedinasan yang diberikan
Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.
45
Pelaksanaan tugas dan fungsi BPKAD Kota Madiun tersebut didukung 4 program yaitu program peningkatan dan pengembangan pengelolaan aset daerah, program peningkatan dan pengembangan pengelolaan anggaran daerah, program peningkatan dan pengembangan pengelolaan penatausahaan keuangan daerah dan program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA SKPD PROVINSI
Telaahan Renstra K/L dan Renstra BPKAD Provinsi mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan BPKAD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan BPKAD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra BPKAD provinsi/kota. Identifikasi faktor tersebut dapat disusun pada tabel berikut :
Tabel 3.4Permasalahan Pelayanan BPKAD Provinsi/Kota berdasarkan
Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NoSasaran Jangka
Menengah Renstra K/L
PermasalahanPelayanan BPKAD
Provinsi / Kota
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
1 - -2 - -
- -- -
Ket : - data tidak tersedia
3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting maka SKPD dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan dan prioritas wilayah pelayanan SKPD dalam lima
46
tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD dapat menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut. Untuk itu, dalam penelaahan RTRW, aspek yang perlu ditelaah adalah:1) Rencana struktur tata ruang ;2) Struktur tata ruang saat ini ;3) Rencana pola ruang ;4) Pola ruang saat ini ; dan5) Indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah
Hasil telaahan RTRW Kota Madiun dihubungkan dengan tugas pokok dan fungsi BPKAD Kota Madiun bahwa terdapat hubungan dengan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis adalah pengelolaan aset daerah yang telah diuraikan pada tabel 2.8, dengan rincian sebagai berikut :1. Tanah kosong di Jl. Gajah Mada diperuntukkan kawasan perdagangan2. Tanah tegalan di Jl. Campursari Gg.1 Kelurahan Sogaten diperuntukkan
kawasan perumahan3. Tanah persiapan SD di Jl. Tirtaraya diperuntukkan kawasan
perdagangan4. Tanah untuk bangunan jalan di Jl. Tirtaraya diperuntukkan kawasan
perdagangan5. Tanah untuk bangunan jalan di Jl. Tirtaraya diperuntukkan kawasan
perdagangan/pertokoan6. Tanah untuk bangunan rumah dinas di Jl. Salak tengan V No.5
diperuntukkan kawasan perumahan7. Tanah lapangan parkir di Jl. Mayjen Sungkono diperuntukkan kawasan
perdagangan8. Tanah kampung di Jl. Soekarno Hatta diperuntukkan kawasan
pengembangan toko modern9. Tanah emplasemen di Jl. Soekarno Hatta diperuntukkan kawasan
pengembangan toko modern10. Tanah kosong di Jl. Soekarno Hatta diperuntukkan kawasan
perdagangan11. Tanah kosong di Jl. Ringroad barat diperuntukkan kawasan tempat
istirahat, pertokoan, perdagangan dan jasa
47
12. Tanah bundaran taman di Jl. Serayu diperuntukkan kawasan ruang terbuka hijau
13. Pasar Mojorejo di Jl. MT. Haryono diperuntukkan kawasan perdagangan dan jasa
14. Pasar sepur di Jl. Pahlawan diperuntukkan kawasan perdagangan dan jasa
Faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan BPKAD Kota Madiun yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS akan ditelaah dan diuraikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.5Permasalahan Pelayanan BPKAD Kota Madiun berdasarkan Telaahan
Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya
No PermasalahanPelayanan BPKAD
FaktorPenghambat Pendorong
1 Tanah milik Pemkot Madiun digunakan oleh masyarakat
Masih rendahnya pengetahuan masyarakat
Landasan hukum pengelolaan keuangan dan aset daerah
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)
Sistem Manajemen Daerah Barang Milik Daerah (SIMDA BMD)
Ketersediaan dana dan sarana prasarana yang memadai
Komitmen pimpinan dan semua staf untuk melaksanakan tugas
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Permasalahan pelayanan BPKAD Kota Madiun berdasarkan telaahan rencana tata ruang wilayah adalah tanah milik Pemerintah Kota Madiun yang digunakan oleh masyarakat.
3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGISFaktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari:1. gambaran pelayanan SKPD;
48
2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;3. sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota;4. implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan5. implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD
sehingga dapat ditentukan isu-isu strategis BPKAD Kota Madiun sebagai berikut :1. Belum efektifnya pengelolaan keuangan dan aset daerah;2. Ada beberapa aset tanah milik Pemerintah Kota Madiun yang digunakan
oleh masyarakat.
BAB IVVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
49
4.1. VISI DAN MISI
Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 tahun yang akan datang. Visi dan misi SKPD harus jelas menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan terbaik SKPD baik dalam upaya mewujudkan visi dan misi kepala daerah maupun dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah pada aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis yang relevan.
Perumusan visi dilakukan untuk menindaklanjuti hasil analisis isu-isu strategis dan Permasalahan Pembangunan Daerah (PPD) untuk menemukan perwujudan visi. Perwujudan visi merupakan gambaran paling sederhana dan dengan bahasa yang mudah dikomunikasikan tentang wujud nyata kondisi, keadaan dan impian SKPD dalam 5 tahun yang akan dicapai dimasa mendatang.
Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi ke depan, BPKAD Kota Madiun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dituntut untuk dapat menjawab tuntutan pembaharuan sistem keuangan di lingkungan Pemerintah Kota Madiun, sehingga keuangan daerah dapat dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat. Perwujudan visi BPKAD Kota Madiun dapat diuraikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.1Perumusan Perwujudan Visi
Isu StrategisPermasalahanPembangunan Daerah
Kurang cepat dan tepatnya masing-masing SKPD dalam menyusun laporan keuangan
Kurangnya tertib dalam inventarisasi aset dari masing-masing SKPD
Data keuangan tidak valid
Pemberian pelayanan yang jelasPengelolaan keuangan yang akuntabel
Data aset tidak validPengelolaan aset yang akuntabel
Sumber : BPKAD Kota Madiun
50
√x
√ x
√ x
Inti dari perumusan perwujudan visi BPKAD Kota Madiun diatas dipergunakan sebagai dasar dalam perumusan pokok-pokok visi BPKAD Kota Madiun. Selanjutnya dari keseluruhan pokok-pokok visi yang dilakukan dengan mencari inti (kalimat) perwujudan visi maka dibuatlah pernyataan visi BPKAD Kota Madiun, sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel 4.2Perumusan Visi
No. Perwujudan Visi Pokok-pokok Visi Pernyataan Visi1 Terwujudnya
pengelolaan keuangan dan aset daerah secara akuntabel
Akuntabel Terwujudnya pengelolaan keuangan dan aset daerah secara akuntabel
2 Terwujudnya pengelolaan keuangan dan aset daerah secara akuntabel
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana suatu organisasi dalam hal ini instansi pemerintah harus dibawa agar tetap eksis dan inovatif serta inspiratif sehingga memiliki gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi. Dari tabel diatas, maka Visi BPKAD Kota Madiun adalah:
“TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH SECARA AKUNTABEL”
Visi BPKAD Kota Madiun diatas dijelaskan masing-masing pokok visinya dalam tabel penyusunan penjelasan visi, sebagai berikut :
Tabel 4.3Penyusunan Penjelasan Visi
Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan VisiTerwujudnya pengelolaan keuangan dan aset daerah secara akuntabel
Akuntabel Mampu serta ahli dalam bidangnya serta dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, teknis, legal maupun administrasi
Sumber : BPKAD Kota Madiun
51
Pernyataan visi dapat dijelaskan bahwa pengelolaan keuangan dan aset daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, efektif, transparan dan bertanggung jawab sebagai wujud pertanggungjawaban kewenangan pengelolaan keuangan dan aset daerah dalam rangka mendukung kepemerintahan yang baik.
Selanjutnya, misi BPKAD Kota Madiun disusun sebagai rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi BPKAD Kota Madiun. Rumusan misi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi SKPD. Misi tersebut disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi BPKAD Kota Madiun. Adapun perumusan misi BPKAD Kota Madiun adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4Perumusan Misi
No. Visi Pokok-pokok visi Misi
1 Terwujudnya pengelolaan keuangan dan aset daerah secara akuntabel
Akuntabel Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Misi BPKAD Kota Madiun adalah “Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku”.
52
4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Pernyataan tujuan tersebut akan diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang ingin dicapai.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD atau kelompok sasaran yang dilayani serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja.
Pernyataan visi dan misi dicapai melalui pencapaian tujuan. Tujuan merupakan implementasi dari pernyataan misi organisasi. Tujuan yang merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, adalah hasil akhir yang akan dicapai pada jangka waktu tertentu. Dalam hal ini penetapan jangka waktu pencapaian tujuan adalah tahun 2014-2019. Penetapan tujuan harus dapat menggambarkan isu-isu strategis yang ingin dicapai oleh semua unit kerja dalam suatu organisasi. Penetapan tujuan tidaklah mutlak harus terukur atau kuantitatif, namun setidaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dicapai dimasa mendatang.
Penjabaran dari tujuan secara lebih spesifik dan terukur dirumuskan ke dalam sasaran. Sasaran merupakan bagian integral dari proses perencanaan strategis organisasi. Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi. Oleh karena itu, sasaran harus lebih fokus, bersifat spesifik, terinci dan dapat diukur. Berdasarkan visi dan misi BPKAD Kota Madiun maka pernyataan tujuan dan sasaran BPKAD Kota Madiun beserta indikator kinerja sasaran sebagai tolok ukur kinerja sebagai berikut :
53
Visi : Terwujudnya pengelolaan keuangan dan aset daerah secara akuntabelMisi : Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai dengan
peraturan yang berlakuBerdasarkan visi dan misi diatas, BPKAD Kota Madiun menetapkan 2 tujuan,
yaitu :1. Optimalisasi kualitas pengelolaan keuangan daerah2. Optimalisasi kualitas pengelolaan aset daerahMasing-masing tujuan diuraikan sebagai berikut :
Tabel 4.5Tujuan Pertama Jangka Menengah Pelayanan BPKAD Kota Madiun
Tujuan Indikator Tujuan Rumus Kondisi 2013
Target 2019
Optimalisasi kualitas pengelolaan keuangan daerah
Opini BPK terhadap LKPD
WTP / WDP / Tidak Wajar / Disclaimer
WDP WTP
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Selanjutnya sasaran untuk pencapaian tujuan “Optimalisasi kualitas pengelolaan keuangan daerah” diuraikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.6Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BPKAD Kota Madiun
Sasaran Indikator Rumus Kondisi Awal
Tahun 2013
Target Tahun2015 2016 2017 2018 2019
Terwujudnya pengelolaan pendapatan dan belanja daerah yang efektif dan efisien
Pengesahan Perda APBD tepat waktu
Tepat/tidaknya waktu penetapan Perda APBD
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat wakt
u
Tepat waktu
Tepat waktu
Persentase OPD dengan realisasi belanja daerah diatas 80%
Jumlah OPD dg realisasi belanja daerah diatas 80% x 100%Jumlah seluruh OPD
- - - - 85% 90%
Tingkat kemandirian keuangan daerah
Realisasi PAD x 100 % Realisasi Pendapatan Daerah
- - - - 18% 20%
Persentase OPD yang menyampaikan laporan keuangan sesuai SAP
Jumlah OPD yg menyampaikan laporan keuangan sesuai SAP x 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
54
Jumlah seluruh OPD
Penyampaian laporan pertanggungjawaban APBD tepat waktu
Tepat/tidaknya waktu penyampaian laporan pertanggungjawaban APBD
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat wakt
u
Tepat waktu
Tepat waktu
Meningkatnya kelancaran penatausahaan keuangan daerah
Persentase penerbitan SP2D tepat waktu
Jumlah SP2D yang diterbitkan tepat waktu x 100%Jumlah pengajuan SPP, SPM secara lengkap & benar
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa untuk mencapai tujuan “Optimalisasi kualitas pengelolaan keuangan daerah”, dengan 2 sasaran, yaitu :1. Terwujudnya pengelolaan pendapatan dan belanja daerah yang efektif dan
efisien, diukur dengan 5 indikator sasaran : Pengesahan Perda APBD tepat waktu, Persentase SKPD dengan realisasi belanja daerah diatas 80%, Tingkat kemandirian keuangan daerah, Persentase SKPD yang menyampaikan laporan keuangan sesuai SAP, dan Penyampaian laporan pertanggungjawaban APBD tepat waktu ;
2. Meningkatnya kelancaran penatausahaan keuangan daerah, diukur dengan 1 indikator sasaran : Persentase penerbitan SP2D tepat waktu.
Tabel 4.7Tujuan Kedua Jangka Menengah Pelayanan BPKAD Kota Madiun
Tujuan Indikator Tujuan
Rumus Kondisi 2013 Target 2019
Optimalisasi kualitas pengelolaan aset daerah
Persentase OPD yang melaksanakan penatausahaan aset secara tertib
OPD yg melaksanakan tertib administrasi aset x 100%Jumlah OPD seluruhnya
74% 100%
Selanjutnya sasaran untuk pencapaian tujuan “Optimalisasi kualitas pengelolaan aset daerah” diuraikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.8Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BPKAD Kota Madiun
Sasaran Indikator Rumus Kondisi Awal
Tahun 2013
Target Tahun2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya efektifitas pemanfaatan & perlindungan aset daerah
Persentase peningkatan nilai aset pemerintah daerah
Nilai aset tahun n – nilai aset tahun n-1 x 100%Nilai aset tahun n-1
6,16% 6,3% 6,5% 6,7% 6,9% 7%
Persentase Bidang tanah yg 85,28% 86% 87% 38% 70% 75%
55
bidang tanah bersertifikat
bersertifikat x 100%bidang tanah seluruhnya
Persentase aset yang digunakan
Jumlah aset yang digunakan x100%Jumlah seluruh aset seluruhnya
91% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase aset yang diasuransikan
Jumlah aset yang diasuransikan x 100%Jumlah aset peralatan mesin dan gedung bangunan
0,075% 0,025%
0,026%
0,071%
0,073%
0,075%
Persentase peningkatan retribusi pemakaian kekayaan daerah
Nilai retribusi tahun n – nilai retribusi tahun n-1 x 100%Nilai retribusi tahun n-1
- - - - 0,35% 0,70%
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa untuk mencapai tujuan “Optimalisasi kualitas pengelolaan aset daerah”, dengan sasaran Meningkatnya efektifitas pemanfaatan dan perlindungan aset daerah, yang diukur dengan 5 indikator sasaran, yaitu :1. Persentase peningkatan nilai aset pemerintah daerah2. Persentase bidang tanah bersertifikat3. Persentase aset yang digunakan4. Persentase aset yang diasuransikan5. Persentase peningkatan retribusi pemakaian kekayaan daerah
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa BPKAD Kota Madiun memiliki 2 tujuan, 2 indikator tujuan, 3 sasaran dan 11 indikator sasaran. Satu indikator sasaran mengacu pada RPJMD Kota Madiun Tahun 2014-2019 yaitu capaian opini BPK terhadap laporan keuangan daerah adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
4.3. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN OPD
Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program. Kebijakan adalah arah/tindakan untuk mencapai tujuan. Strategi dan kebijakan BPKAD Kota Madiun merupakan langkah-langkah dan arah yang akan diambil untuk mencapai visi dan misi OPD yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD Kota
56
Madiun. Sesuai dengan tujuan dan sasaran BPKAD Kota Madiun, maka perumusan strategi untuk pencapaian tujuan “Mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang efektif dan efesien”, adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9Penentuan Alternatif Strategi
Pencapaian Tujuan : Optimalisasi kualitas pengelolaan keuangan daerah
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Peluang:a. Tersedianya anggaran yang
memadai sehingga menunjang dalam pelaksanaan tugas
b. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi, merupakan peluang dalam mencapai visi dan misi
c. Mudah berkoordinasi dengan pusat dan provinsi
Tantangan:a. Kurangnya pemahaman
dari masyarakat/ OPD terhadap ketentuan perihal pelaporan keuangan daerah
b. Hasil temuan BPK RI masih ada yang menyebabkan opini masih WDP
c. Informasi semakin terbuka dan perubahan peraturan yang sangat cepat
Kekuatan : a. SOTK BPKAD Kota Madiun
diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2013
b. Peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan keuangan dan aset daerah
c. Kualitas sumber daya manusia pada BPKAD Kota Madiun
Alternatif Strategi:1. Perencanaan penganggaran
daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan antar OPD
3. Optimalisasi penggunaan teknologi informasi
Alternatif Strategi:1. Meningkatkan kualitas
pelayanan2. Bintek pengelolaan
keuangan dan aset daerah3. Meningkatkan
penatausahaan keuangan
Kelemahan:a. Beban kerja BPKAD Kota
Madiun sangat kompleks berkaitan dengan pengelolaan keuangan dan aset
b. Data mengenai keuangan dan aset yang diterima OPD tidak valid
Alternatif Strategi:1. Peningkatan professionalisme
aparatur2. Perencanaan penganggaran
daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
3. Meningkatkan sistem pengelolaan belanja dan pendapatan daerah
Alternatif Strategi:1. Meningkatkan kualitas
pelayanan2. Mensosialisasikan
kebijakan pengelolaan keuangan daerah kepada OPD
3. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan
Sumber : BPKAD Kota Madiun
57
Dari tabel diatas dapat ditentukan strategi untuk pencapaian tujuan ”Optimalisasi kualitas pengelolaan keuangan daerah”, sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel 4.10Penentuan Strategi
Pencapaian Tujuan : Optimalisasi kualitas pengelolaan keuangan daerahNo. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi
1 Terwujudnya pengelolaan pendapatan dan belanja daerah yang efektif dan efisien
Persentase OPD dengan realisasi belanja daerah diatas 80%
Meningkatkan sistem pengelolaan belanja daerah
Tingkat kemandirian keuangan daerah
Meningkatkan sistem pengelolaan pendapatan daerah
Persentase OPD yang menyampaikan laporan keuangan sesuai SAP
Mensosialisasikan kebijakan pengelolaan keuangan daerah
Penyampaian laporan pertanggungjawaban APBD tepat waktu
Meningkatkan professionalisme aparatur
Pengesahan Perda APBD tepat waktu
Merencanaan penganggaran daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Meningkatnya kelancaran penatausahaan keuangan daerah
Persentase penerbitan SP2D tepat waktu
Meningkatkan penatausahaan keuangan
Sumber : BPKAD Kota Madiun
Selanjutnya, perumusan strategi untuk pencapaian tujuan “Optimalisasi kualitas pengelolaan aset daerah”, adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11Penentuan Alternatif Strategi
Pencapaian Tujuan: Optimalisasi kualitas pengelolaan aset daerah
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Peluang:a. Pelaksanaan
pemanfaatan pengamanan aset milik Pemerintah Kota Madiun
b. Adanya kerjasama dengan pihak ketiga yaitu BPN
c. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi, merupakan peluang dalam mencapai visi dan misi
d. Mudah berkoordinasi dengan pusat dan provinsi
Tantangan:a. Rendahnya kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya pengurusan administrasi pertanahan
b. Instabilitas politik dan ekonomi serta lemahnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah merupakan ancaman serius bagi optimalisasi peran pemerintah daerah
c. Informasi semakin terbuka dan perubahan peraturan yang sangat cepat
Kekuatan : a. SOTK BPKAD Kota Madiun
diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2013
b. Peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan keuangan dan aset daerah
Alternatif Strategi:1. Meningkatkan
pemanfaatan dan pengamanan aset
2. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, antar SKPD dan instansi terkait
3. Optimalisasi penggunaan teknologi
Alternatif Strategi:1. Meningkatkan kualitas
pelayanan2. Mensosialisasikan
kebijakan aset daerah 3. Mensosialisasikan sistem
informasi aset daerah4. Mengoptimalkan
pengelolaan aset daerah
58
c. Kualitas sumber daya manusia pada BPKAD Kota Madiun
d. Meningkatnya legalitas aset milik Pemkot Madiun
informasi4. Meningkatkan
manajemen aset daerah5. Meningkatkan jaminan
pengamanan aset daerah
Kelemahan:Beban kerja sangat kompleks berkaitan dengan pengelolaan aset
Alternatif Strategi:Meningkatkan kualitas aparatur pelayanan
Alternatif Strategi:1. Meningkatkan kualitas
pelayanan2. Mensosialisasikan
tentang pengelolaan aset daerah
Sumber : BPKAD Kota MadiunDari tabel diatas dapat ditentukan strategi untuk pencapaian tujuan ”Optimalisasi kualitas pengelolaan aset daerah”, sebagaimana tabel dibawah ini:
Tabel 4.12Penentuan Strategi
Pencapaian Tujuan: Optimalisasi kualitas pengelolaan aset daerahNo. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi1 Meningkatnya
efektifitas pemanfaatan dan perlindungan aset daerah
Persentase peningkatan nilai aset pemerintah daerah
Meningkatkan manajemen aset daerah
Persentase bidang tanah yang bersertifikat
Menginventarisasi bidang tanah milik Pemerintah Kota Madiun
Persentase jumlah aset yang digunakan
Mengoptimalkan pengelolaan aset daerah
Persentase aset yang diasuransikan
Meningkatkan jaminan pengamanan aset daerah
Persentase peningkatan retribusi pemakaian kekayaan daerah
Meningkatkan penerimaan retribusi pemakaian kekayaan daerah
Sumber data : BPKAD Kota MadiunKebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan
tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Penentuan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan BPKAD Kota Madiun, sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.13Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI : Terwujudnya pengelolaan keuangan dan aset daerah secara akuntabelMISI : Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategi KebijakanOptimalisasi kualitas pengelolaan keuangan daerah
Opini BPK terhadap LKPD
Terwujudnya pengelolaan pendapatan dan belanja daerah yang efektif dan efisien
1. Meningkatkan sistem pengelolaan belanja dan pendapatan daerah
2. Mensosialisasikan kebijakan pengelolaan keuangan daerah
3. Merencanaan penganggaran daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
1. Peningkatan sistem pengelolaan belanja pendapatan daerah
2. Pengadaan sosialisasi kebijakan pengelolaan keuangan daerah
3. Perencanaan penganggaran daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
4. Peningkatan professionalisme aparatur
59
4. Meningkatkan professionalisme aparatur
Meningkatnya kelancaran penatausahaan keuangan daerah
Meningkatkan penatausahaan keuangan
Peningkatan penatausahaan keuangan
Optimalisasi kualitas pengelolaan aset daerah
Persentase SKPD yang melaksanakan penatausahaan aset secara tertib
Meningkatnya efektifitas pemanfaatan dan perlindungan aset daerah
1. Meningkatkan manajemen aset daerah
2. Menginventarisasi bidang tanah milik Pemerintah Kota Madiun
3. Mengoptimalkan pengelolaan aset daerah
4. Meningkatkan jaminan pengamanan aset daerah
5. Persentase peningkatan retribusi pemakaian kekayaan daerah
1. Peningkatan manajemen aset daerah
2. Inventarisasi bidang tanah milik Pemerintah Kota Madiun
3. Pengoptimalan pengelolaan aset daerah
4. Peningkatan jaminan pengamanan aset daerah
5. Peningkatan penerimaan retribusi pemakaian kekayaan daerah
Sumber : BPKAD Kota Madiun
BAB VRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATOR
Dalam rangka mendukung pelaksanaan program pembangunan yang berkesinambungan yang tertuang dalam visi yang tercantum dalam RPJM Kota Madiun Tahun 2014-2019, BPKAD Kota Madiun membuat Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif sesuai dengan tugas dan fungsi OPD dan didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah BPKAD Kota Madiun. Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif dapat ditampilkan pada tabel berikut :
60
61
Tabel 5.1Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
BPKAD Kota Madiun
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran KodeProgram
dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Kondisi kinerja pada awal
Renstra (Tahun 2013)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan OPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra BPKAD Tahun 2019
target Rp target Rp target Rp target Rp target RpOptimalisasi pengelolaan keuangan dan aset daerah
Opini BPK terhadap LKPD
Meningkatnya kinerja BPKAD
Nilai akuntabilitas kinerja BPKAD
10 1 1 Pelayanan Administrasi Perkantoran
Persentase terlaksananya administrasi perkantoran
100% 100% 16.824.333.000 100% 17.677.957.000 100% 24.777.000.000 100% 19.400.000.000 100% 20.425.000.000 BPKAD
10 1 1 1
Penyediaan Jasa , Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Jumlah jasa, peralatan dan perlengkapan kantor
7 jenis 7 jenis 16.709.888.000 7 jenis 17.533.650.000 7 jenis 24.327.000.000 8 jenis 19.000.000.000 8 jenis 20.000.000.000 BPKAD
10 1 1 2Koordinasi dan konsultasi keluar daerah
Jumlah perjalanan dinas keluar daerah 30 kali 35 kali 114.445.000 40 kali 144.307.000 103 kali 450.000.000 100 kali 400.000.000 100 kali 425.000.000 BPKAD
10 1 1Pemeliharaan Barang Milik Daerah
Persentase barang milik daerah dalam kondisi baik
100% 100% 95.718.000 100% 254.464.000 100% 250.000.000 100% 247.000.000 100% 253.000.000 BPKAD
10 1 1 1
Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung dan Bangunan
Jumlah gedung/kantor 1 gedung 1 gedung 2.000.000 1 gedung 150.000.000 1 gedung 125.000.000 1 gedung 125.000.000 1 gedung 125.000.000 BPKAD
10 1 1 2
Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas
Jumlah kendaraan dinas
2 kendaraan
dinas
18 kendaraan
dinas48.168.000
38 kendaraan
dinas51.464.000 38 kendaraan
dinas 55.000.000 38 kendaraan dinas 65.000.000 38 kendaraan
dinas 70.000.000 BPKAD
10 1 1 3
Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana Prasarana kantor
Jumlah sarana dan prasarana kantor
17 jenis 5 jenis 42.550.000 8 jenis 53.000.000 9 jenis 70.000.000 10 jenis 57.000.000 11 jenis 58.000.000 BPKAD
10 1 1Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur
% pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana aparatur
100% 100% 421.450.000 100% 411.383.000 100% 340.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 BPKAD
10 1 1 1
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
Jumlah sarana dan prasarana
26 jenis barang
16 jenis barang 346.450.000 7 jenis
barang 411.383.000 10 jenis barang 340.000.000 4 jenis barang 100.000.000 5 jenis barang 100.000.000 BPKAD
10 1 1 2
DED Pembangunan Gudang Pemkot Madiun
Jumlah gudang yang direncanakan
- 3 lokal gudang 75.000.000 - - - - - - - - BPKAD
10 1 1 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
% perencanaan dan pelaporan capaian kinerja BPKAD
- 100% 20.000.000 100% 20.000.000 100% 45.107.000 100% 35.000.000 100% 85.000.000 BPKAD
59
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran KodeProgram
dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Kondisi kinerja pada awal
Renstra (Tahun 2013)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan OPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra BPKAD Tahun 2019
target Rp target Rp target Rp target Rp target RpKeuangan
10 1 1 1Penyusunan Renstra SKPD
Jumlah dokumen - - - - - - - - - 1 dokumen 50.000.000 BPKAD
10 1 1 2
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Jumlah dokumen - 7 dokumen 20.000.000 6 dokumen 20.000.000 9 dokumen 45.107.000 7 dokumen 35.000.000 7 dokumen 35.000.000 BPKAD
Meningkatnya efektifitas pemanfaatan dan perlindungan aset daerah
%Peningkatan nilai aset pemerintah daerah 10 1 1
Peningkatan dan pengembangan Pengelolaan Aset Daerah
% jumlah aset yang dikelola pemerintah daerah
100% 100% 23.794.918.000 100% 6.140.000.000 100% 5.919.562.000 100% 4.622.000.000 100% 6.950.000.000 BPKAD
% bidang tanah bersertifikat
10 1 1 1 Penghapusan Aset Daerah
Jumlah aset yang dihapus dari neraca
3 jenis aset 4 jenis aset 238.000.000 3 jenis
aset 200.000.000 1 jenis aset 139.160.000 3 jenis aset 170.000.000 - - BPKAD
% aset yang digunakan
10 1 1 2
Pensertifikatan Tanah Milik Pemerintah Kota Madiun
Jumlah bidang tanah yang diajukan sertifikat
21 bidang tanah
20 bidang tanah 100.000.000 16 bidang
tanah 200.000.000 30 bidang tanah 115.000.000 30 bidang
tanah 125.000.000 - - BPKAD
% aset yang diasuransi kan 10 1 1 3
Penyelenggaraan Asuransi Aset Daerah Kota Madiun
Jumlah aset daerah yang diasuransikan
3 jenis aset 3 jenis aset 2.500.000.000 2 jenis
aset 3.000.000.000 2 jenis aset 3.945.402.000 2 jenis aset 3.500.000.000 2 jenis aset 3.000.000.000 BPKAD
% peningkatan retribusi pemakaian kekayaan daerah
10 1 1 4
Pengamanan Aset Tanah dan Bangunan Milik Pemkot Madiun
Jumlah pengamanan aset tetap tanah dan bangunan
2 pengama
nan
3 pengamanan 275.000.000 1 pengama
nan 200.000.000 1 pengamanan 200.000.000 1 pengama
nan 275.000.000 - - BPKAD
10 1 1 5
Peningkatan Administrasi Barang Daerah
Jumlah arsip barang daerah yang dikelola
34 SKPD 34 SKPD 50.000.000 - - - - - - - - BPKAD
10 1 1 6
Rekonsiliasi Pencatatan Aset dengan Realisasi Belanja Modal
Jumlah laporan hasil rekonsiliasi 18 buku 18 buku 100.000.000 18 buku 150.000.000 18 buku 150.000.000 18 buku 100.000.000 18 buku 100.000.000 BPKAD
10 1 1 7
Pemeliharaan dan Pengembangan Silapmata
Jumlah perbaikan /penambahan fitur aplikasi
1 fitur 1 fitur 51.950.000 - - - - - - - - BPKAD
10 1 1 8
Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Daerah
Jumlah kasus TPTGR 1 kasus 1 kasus 20.000.000 1 kasus 20.000.000 1 kasus 20.000.000 1 kasus 20.000.000 - - BPKAD
60
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran KodeProgram
dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Kondisi kinerja pada awal
Renstra (Tahun 2013)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan OPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra BPKAD Tahun 2019
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
10 1 1 9 Pengadaan tanah
Jumlah bidang tanah baru milik Pemkot Madiun
- 1 bidang tanah 19.635.368.000 1 bidang
tanah 1.000.000.000 - - - - - -
10 1 1 10
Pemeliharaan Aset-Aset Milik Daerah
Jumlah gedung 1 gedung 5 gedung 175.000.000 5 gedung 175.000.000 2 gedung 45.000.000 - - - - BPKAD
10 1 1 11
Penyusunan RKBMD dan RKPBMD
Jumlah dokumen perencanaan kebutuhan barang
- 2 dokumen 50.000.000 2 dokumen 50.000.000 2 dokumen 75.000.000 2 dokumen 75.000.000 - - BPKAD
10 1 1 12
Inventarisasi Wajib Retribusi Pemanfaatan Aset Milik Daerah
Jumlah wajib retribusi pemakaian kekayaan daerah
- 500 WR 75.000.000 100 WR 90.000.000 50 WR 90.000.000 - - - - BPKAD
10 1 1 13
Pengadaan Aplikasi Persediaan
Jumlah perbaikan /penambahan fitur aplikasi
- - 0 2 fitur 50.000.000 2 fitur 40.000.000 2 fitur 50.000.000 - - BPKAD
10 1 1 14
Pendampingan penatausahaan aset daerah
Jumlah OPD yang didampingi - 34 OPD 424.600.000 34 OPD 275.000.000 34 OPD 275.000.000 34 OPD 207.000.000 - - BPKAD
10 1 1 15
Optimalisasi pemanfaatan aset daerah
Jumlah dokumen kajian - 2 dokumen 100.000.000 3 dokumen 200.000.000 1 dokumen 295.000.000 1 dokumen 100.000.000 - - BPKAD
10 1 1 16
Penyusunan Sistem Informasi Geografis (SIG)
Jumlah database SIG - - - 1 database 250.000.000 1 database 250.000.000 - - - - BPKAD
10 1 1 17
Bintek Pengelolaan Barang Milik Daerah
Jumlah peserta bintek - - - 230 orang 280.000.000 230 orang 280.000.000 - - - - BPKAD
10 1 1 18
Perencanaan dan penatausahaan barang milik daerah
Jumlah dokumen barang milik daerah
- - - - - - - - - 2 dokumen 350.000.000 BPKAD
10 1 1 19
Optimalisasi, pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah
Jumlah barang milik daerah yang dipelihara
- - - - - - - - - 1 tanah/ bangunan 3.500.000.000 BPKAD
Terwujudnya Pengelolaan pendapa tan dan Belanja Daerah yang efektif dan efisien
% penyerapan anggaran belanja daerah
10 1 1
Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
% pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan landasan hukum
100% 100% 3.081.324 100% 5.611.339.000 - - - - - - BPKAD
61
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran KodeProgram
dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Kondisi kinerja pada awal
Renstra (Tahun 2013)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan OPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra BPKAD Tahun 2019
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp% Realisasi Pendapatan Daerah 10 1 1 1
Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah
Jumlah dokumen kebijakan pengelolaan keuangan daerah
3 dokumen 1 dokumen 100.000.000 2 dokumen 100.000.000 - - - - - - BPKAD
Meningkatnya kelanca ran penatausahaan keuangan daerah
% penerbitan SP2D tepat waktu
10 1 1 2Penyusunan DPA dan DPPA
Jumlah dokumen pelaksanaan anggaran
2 dokumen 2 dokumen 130.467.000 2 dokumen 226.568.000 - - - - - - BPKAD
% SKPD yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu
10 1 1 3
Penyusunan dan Penerbitan Anggaran Kas SPD dan SP2D
Jumlah dokumen pengeluaran kas
3 dokumen 3 dokumen 110.000.000 3 dokumen 125.000.000 - - - - - - BPKAD
Pengesahan Perda APBD tepat waktu
10 1 1 4Pengelolaan Administrasi Gaji
Jumlah dokumen administrasi gaji
12 dokumen
12 dokumen 134.000.000 14
dokumen 150.000.000 - - - - - - BPKAD
Penyampai an laporan pertanggungjawaban APBD tepat waktu
10 1 1 5
Penyusunan Data-Data Pemerintah Pusat
Jumlah data 15 data 15 data 135.000.000 17 data 150.000.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 6
Penyusunan Rancangan Perda Tentang APBD
Jumlah produk hukum
2 produk hukum
2 produk hukum 408.608.000 2 produk
hukum 612.659.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 7
Penyusunan Rancangan Perda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Jumlah produk hukum
2 produk hukum
2 produk hukum 300.000.000 2 produk
hukum 250.000.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 8
Penyusunan Rancangan Perda Tentang Perubahan APBD
Jumlah produk hukum
2 produk hukum
2 produk hukum 395.106.000 2 produk
hukum 470.152.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 9
Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Keu. Daerah
Jumlah perbaikan /penambahan fitur aplikasi
- 2 fitur 75.139.000 2 fitur 65.000.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 10
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Prognosis Realisasi Anggaran
Jumlah laporan realisasi keuangan
1 buku 1 buku 75.000.000 1 buku 75.000.000 - - - - - - BPKAD
62
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran KodeProgram
dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Kondisi kinerja pada awal
Renstra (Tahun 2013)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan OPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra BPKAD Tahun 2019
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
10 1 1 11
Bintek Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Jumlah peserta bintek 500 orang 305 orang 337.500.000 345 orang 300.000.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 12
Verifikasi dan Rekonsiliasi Penerimaan dan Pengeluaran Daerah
Jumlah laporan penerimaan dan pengeluaran hasil rekonsiliasi
16 buku 16 buku 92.950.000 16 buku 120.000.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 13
Pemeliharaan & Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Gaji
Jumlah perbaikan /penambahan fitur aplikasi
- 2 fitur 53.000.000 - - - - - - - - BPKAD
10 1 1 14
Bintek pendapatan daerah
Jumlah peserta bintek - 40 orang 47.000.000 40 orang 50.000.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 15
Rekonsiliasi Data Dana Hibah Pemkot Madiun
Jumlah laporan hasil rekonsiliasi SKPD
- 4 buku 25.540.000 4 buku 50.000.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 16
Pengelolaan Arsip Perbendaharaan
Jumlah arsip yang dikelola - 34 SKPD 65.000.000 34 SKPD 80.000.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 17
Penyusunan Standar Biaya Umum dan Standar Biaya Khusus
Jumlah dokumen standar biaya
- 2 dokumen 310.000.000 2 dokumen 150.000.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 18
Pendampingan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah
Jumlah OPD yang didampingi 34 OPD 34 OPD 103.104.000 34 OPD 150.000.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 19
Pendampingan pengelolaan keuangan daerah
Jumlah pendampingan - 1 kali 186.000.000 10 kali 1.500.000.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 20
Penyusunan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah berbasis akrual
Jumlah dokumen sistem dan prosedur
- - - 3 sisdur 230.000.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 21
Evaluasi Penyerapan Anggaran
Jumlah ringkasan dan penjabaran realisasi anggaran
- - - 4 buku 156.950.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 22
Penyusunan LKPD Kota Madiun
Jumlah dokumen 1 dokumen - - 1 dokumen 300.000.000 - - - - - - BPKAD
63
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran KodeProgram
dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Kondisi kinerja pada awal
Renstra (Tahun 2013)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan OPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra BPKAD Tahun 2019
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
10 1 1 23
Rekonsiliasi Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan SKPD
Jumlah laporan hasil rekonsiliasi - - - 12 buku 150.000.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 24
Penyusunan Rancangan Perda Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Jumlah produk hukum - - - 1 produk
hukum 150.000.000 - - - - - - BPKAD
Terwujudnya Pengelolaan pendapa tan dan Belanja Daerah yang efektif dan efisien
% OPD dengan realisasi belanja daerah diatas 80% 10 1 1
Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
% pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan landasan hukum
100% - - - 450.000.000 100% 3.216.019.000 100% 1.930.000.000 100% 1.275.000.000 BPKAD
Tingkat kemandirian keuangan daerah
10 1 1 1Penyusunan DPA dan DPPA
Jumlah dokumen pelaksanaan anggaran
- - - - - 2 dokumen 226.568.000 - - - - BPKAD
% OPD yang menyampaikan laporan keuangan sesuai SAP
10 1 1 2
Penyusunan Rancangan Perda Tentang APBD
Jumlah produk hukum
2 produk hukum - - - - 2 produk
hukum 375.625.000 - - - - BPKAD
Penyampai an laporan pertanggungjawaban APBD tepat waktu
10 1 1 3
Penyusunan Rancangan Perda Tentang Perubahan APBD
Jumlah produk hukum
2 produk hukum - - - - 2 produk
hukum 384.295.000 - - - - BPKAD
10 1 1 4
Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Keu. Daerah
Jumlah perbaikan /penambahan fitur aplikasi
- - - - - 1 aplikasi 65.739.000 - - - - BPKAD
10 1 1 5
Penyusunan Rancangan Perda Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Jumlah produk hukum - - - 1 produk
hukum 150.000.000 - - - - - - BPKAD
10 1 1 6
Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah
Jumlah dokumen kebijakan pengelolaan keuangan daerah
3 dokumen - - - - 4 dokumen 100.000.000 2 dokumen 100.000.000 2 dokumen 100.000.000 BPKAD
10 1 1 7 Penyusunan Rancangan
Jumlah produk hukum
2 produk hukum - - - - 2 produk
hukum 114.600.000 2 produk hukum 150.000.000 2 produk
hukum 200.000.000 BPKAD
64
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran KodeProgram
dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Kondisi kinerja pada awal
Renstra (Tahun 2013)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan OPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra BPKAD Tahun 2019
target Rp target Rp target Rp target Rp target RpPerda ttg Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
10 1 1 8
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Prognosis Realisasi Anggaran
Jumlah laporan keuangan semesteran dan prognosis
2 buku - - - - 2 buku 56.476.000 2 buku 60.000.000 2 buku 75.000.000 BPKAD
10 1 1 9
Bimtek Pengelolaan Keuangan Daerah
Jumlah peserta bimtek 500 orang - - 345 orang 300.000.000 300 orang 300.000.000 - - - - BPKAD
10 1 1 10
Verifikasi dan Rekonsiliasi Penerimaan dan Pengeluaran Daerah
Jumlah laporan hasil rekonsiliasi 16 buku - - - - 16 buku 120.000.000 16 buku 120.000.000 - - BPKAD
10 1 1 11
Pendampingan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah
Jumlah OPD yang didampingi - - - - - 34 OPD 150.000.000 34 OPD 150.000.000 - - BPKAD
10 1 1 12
Pendampingan pengelolaan keuangan daerah
Jumlah pendampingan dengan OPD
- - - - - 33 kali 462.460.000 25 kali 450.000.000 30 kali 500.000.000 BPKAD
10 1 1 13
Evaluasi Penyerapan Anggaran
Jumlah ringkasan dan penjabaran realisasi anggaran
- - - - - 8 data 110.000.000 4 data 150.000.000 - - BPKAD
10 1 1 14
Penyusunan LKPD Kota Madiun
Jumlah dokumen 1 dokumen - - - - 1 dokumen 300.000.000 - - - - BPKAD
10 1 1 15
Rekonsiliasi Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan SKPD
Jumlah laporan hasil rekonsiliasi - - - - - 12 buku 150.000.000 12 buku 150.000.000 - - BPKAD
10 1 1 16
Bimtek Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah
Jumlah peserta bimtek 500 orang - - - - - - 533 orang 400.000.000 533 orang 400.000.000 BPKAD
10 1 1 17
Perumusan & sosialisasi tambahan penghasilan ASN
Jumlah peserta sosialisasi remunerasi
- - - - - 428 ASN 300.256.000 428 ASN 200.000.000 - - BPKAD
Pengesahan Perda APBD tepat waktu
10 1 1Pengelolaan Anggaran Daerah
Persentase pengesahan dokumen penganggaran tepat waktu
100% - - - - - - 100% 1.340.282.000 100% 1.362.282.000 BPKAD
65
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran KodeProgram
dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Kondisi kinerja pada awal
Renstra (Tahun 2013)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan OPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra BPKAD Tahun 2019
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
10 1 1 1 Penyusunan DPA dan DPPA
Jumlah dokumen pelaksanaan anggaran
2 dokumen - - - - - - 2 dokumen 200.000.000 2 dokumen 200.000.000 BPKAD
10 1 1 2
Penyusunan Rancangan Perda ttg APBD
Jumlah produk hukum
2 produk hukum - - - - - - 2 produk
hukum 470.282.000 2 produk hukum 490.282.000 BPKAD
10 1 1 3
Penyusunan Rancangan Perda ttg Perubahan APBD
Jumlah produk hukum
2 produk hukum - - - - - - 2 produk
hukum 455.000.000 2 produk hukum 457.000.000 BPKAD
10 1 1 4
Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi Keuangan Daerah
Jumlah perbaikan/ penambahan fitur aplikasi
2 fitur - - - - - - 3 fitur 65.000.000 3 fitur 65.000.000 BPKAD
10 1 1 5
Penyusunan Standar Biaya Umum dan Standar Biaya Khusus
Jumlah dokumen standar biaya
- - - - - - - 2 dokumen 150.000.000 2 dokumen 150.000.000 BPKAD
Meningkatnya kelanca ran penatausahaan keuangan daerah
% penerbitan SP2D tepat waktu
10 1 1
Peningkatan dan Pengembangan Penatausahaan Keuangan Daerah
% pelayanan perbendaharaan sesuai dengan landasan hukum
100% - - - - 100% 548.000.000 100% 548.000.000 100% 264.000.000 BPKAD
10 1 1 1
Penyusunan dan Penerbitan Anggaran Kas SPD & SP2D
Jumlah dokumen pengeluaran kas
3 dokumen - - - - 3 dokumen 130.000.000 3 dokumen 130.000.000 3 dokumen 130.000.000 BPKAD
10 1 1 2Pengelolaan Administrasi Gaji
Jumlah dokumen administrasi gaji
12 dokumen - - - - 14 dokumen 125.000.000 14 dokumen 134.000.000 14 dokumen 134.000.000 BPKAD
10 1 1 3
Penyusunan Data-Data Pemerintah Pusat
Jumlah data 15 data - - - - 17 data 159.000.000 40 data 150.000.000 - - BPKAD
10 1 1 4
Rekonsiliasi Data Dana Hibah Pemkot Madiun
Jumlah laporan hasil rekonsiliasi SKPD
- - - - - 4 buku 50.000.000 4 buku 50.000.000 - - BPKAD
10 1 1 5Pengelolaan Arsip Perbendaharaan
Jumlah arsip yang dikelola - - - - - 34 SKPD 84.000.000 34 SKPD 84.000.000 - - BPKAD
Sumber : BPKAD Kota Madiun
66
BAB VIINDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJM
Rencana Strategis (Renstra) BPKAD Kota Madiun sebagai salah satu OPD di lingkungan Pemerintah Kota Madiun dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tidak terlepas dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Madiun.
Keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan perlu ditetapkan indikator kinerja. Indikator kinerja OPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai OPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja merupakan kunci utama yang harus dilaksanakan dan dilakukan pengukuran setiap tahun untuk mengetahui tingkat keberhasilan capaian. Adapun Indikator kinerja BPKAD Kota Madiun yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kota Madiun Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 6.1Indikator Kinerja BPKAD Kota Madiun yang Mengacu
pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No
Indikator Sasaran Renstra
Indikator Sasaran RPJMD
KondisiKinerja pada awal
Tahun 2013
Target Capaian Setiap Tahun
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
1 Opini BPK terhadap laporan keuangan
Opini BPK terhadap laporan keuangan
WDP WTP WTP WTP WTP WTP
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 1 indikator kinerja BPKAD Kota Madiun yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kota Madiun Tahun 2014-2019.
68
BAB VIIPENUTUP
Review Renstra BPKAD Kota Madiun Tahun 2014-2019 merupakan rencana pembangunan jangka menengah untuk 5 tahun mendatang, yang dalam penyusunannya memperhatikan pada RPJMN, RPJMD Provinsi Jawa Timur dan mengacu RPJMD Kota Madiun tahun 2014-2019, serta memperhatikan tugas dan fungsi dan sumber daya yang dimiliki OPD, yang setiap tahunnya akan dijabarkan menjadi rencana kerja OPD mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 termasuk satu tahun masa transisi.
Review Renstra OPD menjadi acuan dalam evaluasi dan laporan atas kinerja tahunan dan lima tahunan. Dengan adanya dokumen Renstra OPD akan sangat membantu Kepala OPD untuk melihat sejauh mana capaian dari target kinerja yang telah ditetapkan. Pada hakekatnya perencanaan pembangunan daerah disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan selama periode tersebut untuk perencanaan pembangunan jangka menengah 5 tahun sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro Nasional dan bahkan mungkin keadaan global sehingga kemungkinan adanya perubahan-perubahan kondisi makro yang tidak bisa diprediksi sebelumnya sangat mungkin berpengaruh terhadap kondisi daerah, sehingga Renstra mengalami perubahan.
Diharapkan semua unit kerja dapat melaksanakannya secara bertanggungjawab dengan senantiasa berorientasi pada peningkatan kinerja lembaga dan kinerja pegawai sehingga target kinerja yang diinginkan dalam menunjang pencapaian visi Kota Madiun “Terwujudnya Kota Madiun yang Lebih Maju dan Sejahtera” dapat tercapai.
Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan kemampuan baik lahir maupun batin kepada kita dalam melaksanakan tugas dan mengemban tanggung jawab sebagai abdi negara dan masyarakat.
69