20
ALAT BANTU TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1 LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1 94 BAB X ALAT BANTU 10.1 K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) A. Pengertian K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) K3 adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sikap kritis dari masyarakat dunia juga mendorong industri yang beresiko ke pekerja untuk menerapkan suatu sistem pengelolaan yang aman bagi pekerjanya sehingga dapat terhindar dari kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan bernagkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan biasa atau yang wajar dilalui. Beberapa hal / faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja adalah : a. Faktor Fisik Kondisi-kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman atau unsafety condition misalnya lantai licin, pencahayaan kurang, silau, dan sebagainya. b. Faktor Manusia

BAB X (Alat Bantu)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nnnn

Citation preview

(TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1)107

BAB X

ALAT BANTU

10.1 K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

A. Pengertian K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

K3 adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Sikap kritis dari masyarakat dunia juga mendorong industri yang beresiko ke pekerja untuk menerapkan suatu sistem pengelolaan yang aman bagi pekerjanya sehingga dapat terhindar dari kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan bernagkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan biasa atau yang wajar dilalui. Beberapa hal / faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja adalah :

a. Faktor Fisik

Kondisi-kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman atau unsafety condition misalnya lantai licin, pencahayaan kurang, silau, dan sebagainya.

b. Faktor Manusia

Perilaku pekerja itu sendiri yang tidak memenuhi keselamatan, misalnya karena kelengahan, mengantuk, kelelahan, dan sebagainya. Menurut hasil penelitian yang ada, 85% dari kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh faktor manusia.

Tujuan dan sasaran manajemen K3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

Penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang baik dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja karyawan dan perusahaan. Pengelolaan yang efektif dan efisien dapat ditingkatkan melalui pengawasan, pengendalian dengan audit manajemen, dan pengendalian internnya.

B. Alat Pelindung

Alat pelindung adalah sebuah alat atau pengaman yang digunakan atau diperuntukkan bagi para pekerja untuk menunjang keselamatannya selama bekerja. Ada beberapa alat pelindung yang digunakan bagi para pekerja sebagai berikut :

1. Alat pelindung mata(kaca mata pengaman) dan muka

Fungsi kacamata pengaman adalah untuk melindungi mata dari :

1. Kemasukan debu atau partikel-partikel yang melayang diudara

2. Lemparan benda-benda kecil

3. Panas dan pancaran cahaya

4. Pancaran gas atau uap kimia yang dapat menyebabkan iritasi mata

5. Benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam

Gambar 10.1 Kacamata Pelindung

Sumber: Wikipedia , 2014

2. Pelindung pendengaran

Untuk melindungi alata pendengaran (telinga) akibat kebisingan, dan melindungi telinga dari percikan api atau logam-logam yang panas.

Gambar 10.2 Pelindung Telinga

Sumber: Wikipedia , 2014

3. Pelindung Pernapasan (respirator)

Alat pelindung pernapasan berfungsi memberikan perlindungan organ pernapasan akibat pencemaran udara oleh faktor kimia seperti debu, uap, gas, asap, kabut, kekurangan oksigen, dan sebagainya.

Gambar 10.3 Masker

Sumber: Wikipedia , 2014

4. Pelindung Tangan

Untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari api, panas, dingin, radiasi elektromagnetik, listrik, bahan kimia, benturan dan pukulan, tergores, terinfeksi. Alat pelindung tangan disebut dengan sarung tangan.

Gambar 10.4 Sarung Tangan

Sumber: Wikipedia , 2014

5. Helm

Helm berguna untuk melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari atas, contohnya apabila ada barang atau material konstruksi yang jatuh dari atas yang memungkinkan mengenai bagian kepala, kepala masih dapat terlindungi dengan adanya pemakaian helm sehingga kecelakaan dapat diminimalisir dengan adanya peralatan keselamatan ini.

Gambar 10.5 Helm

Sumber: Wikipedia ,2014

6. Pakaian kerja

Fungsi pakaian kerja adalah untuk melindungi badan atau bagian tubuh manusia terhadap suatu kejadian yang dapat melukai badan. Pakaian kerja ditujukan khusus untuk pekerja proyek karena resiko pekerja proyek lebih besar daripada pekerja kantoran, maka dari itu pakaian pekerja proyek dengan kantoran sangat berbeda sekali.

Gambar 10.6 Pakaian Kerja

Sumber: Wikipedia , 2014

7. Sepatu kerja

Sepatu kerja merupakan perlindungan yang khususnya ditujukan terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi sangat dianjurkan untuk mengenakan sepatu dengan sol yang tebal agar dapat berjalan bebas dipermukaan yang tidak rata, licin, maupun yang terdapat pecahan benda tajam ataupun paku tanpa terluka. Bagian muka sepatu juga harus tebal untuk melindungi jari-jari kaki apabila tertimpa material

Gambar 10.7 Sepatu Kerja

Sumber: Wikipedia , 2014

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

10.2 Ragum

Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja.Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan caramemutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arahjarum jam) sehingga batang berulir akan menarik landasantidak tetap pada rahang tersebut, demikian pula sebaliknyauntuk pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutardiputar ke arah kanan (searah jarum jam).

Untuk beberapa jenis pekerjaan tertentu, teknik pengaturan tinggi ragum yang sesuai dapat dilakukan dengan aturan tersendiri.

Tinggi ragum harus disesuaikan dengan bentuk dari benda yang akan dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang menggunakan. Untuk pengikiran yang menggunakan tenaga yang besar, ragum harus di pasang lebih rendah.

Untuk orang yang tinggi, biasanya ketinggian ragum diatur oleh alas yang rata, sedangkan untuk orang yang pendek, tinggi yang sesuai dapat diatur oleh alas kayu/jeruji di atas lantai. Untuk beberapa jenis pekerjaan tertentu, teknik pengaturan tinggi ragum yang sesuai dapat dilakukan dengan aturan tersendiri.

Ragumberfungsi untukmenjepitbendakerjasecarakuatdanbenar, artinya penjepitan olehragumtidakbolehmerusakbendakerja. Biasa digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu pekerjaan mengikir, memahat dan yang lainnya. Umumnya terbuat dari besi tuang atau baja tempa.

Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat atau memberikan tekanan tetap, ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam produksi di bengkel-bengkel kecil dimana umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan teknik/metode untuk pekerjaan-pekerjaan secara manual dengan tangan. Operasi-operasi di bengkel besar akan memerlukan jig atau alat tekan yang dapat digabung dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa.

Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat agar posisinya tidak berubah waktu difrais. Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

a) Ragum biasaRagum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja

Gambar 10.8 ragum biasa

Sumber: heru catur prasetiyo (2014)

b) Ragum berputarRagum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindle (poros putar ). Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar 360 derajat.

Gambar 10.9 ragum berputar

Sumber: heru catur prasetiyo (2014)

c) Ragum universalRagum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya secara datar dan tegak.

Gambar 10.10 ragum universal

Sumber: heru catur prasetiyo (2014)

10.3 Mata Gergaji

Terbuat dari rangka yang ukurannya tetap atau bisa diatur, bisa di pakai untuk

mata gergaji yang panjangnya sekitar 200 mm atau 300 mm, di tegangkan dengan mur kupu-kupu. Pada kedua tipe rangka ini daun gergaji bisa di putar 90 sehingga pemotongan panjang bisa di laksanakan.

Daun gergaji besi ukurannya berkisar antara 14, 18, 24 dan 32 tiap 25 mm,

terdapat pada satu atau kedua sisinya dan terbuat dari baja tungsten rendah atau baja potong cepat. Pengerjaan panas diperlukan untuk menghasilkan daun gergaji yang fleksibel atau seluruhnya keras, yang fleksibel hanya di keraskan pada sisi potongnya saja, sedangkan daun gergaji yang seluruhnya keras berarti keseluruhannya di keraskan.

Gambar 10.11 Gergaji Besi

Sumber: Wikipedia , 2014

10.4 Mur, Baut dan Sekrup

Pada umumnya mur mempunyai bentuk segi enam, tetapi untuk pemakaian khusus dapat di pakai mur dengan bentuk bermacam macam, misalnya Mur bulat, Mur flens, Mur tutup, Mur mahkota, dan Mur kuping

Gambar 10.12 Mur

Sumber: heru catur prasetiyo (2014)

Bautadalah suatu batang atau tabung dengan alurhelikspada permukaannya. Penggunaan utamanya adalah sebagaipengikat(fastener) untuk menahan dua obyek bersama, dan sebagaipesawat sederhanauntuk mengubahtorsi(torque) menjadi gaya linear. Baut dapat juga didefinisikan sebagaibidang miringyang membungkus suatu batang.

Gambar 10.13 Baut

Sumber: heru catur prasetiyo (2014)

Sebagian besar baut dipererat dengan memutarnyasearah jarum jam, yang disebut ulir kanan. Baut dengan ulir kiri digunakan pada kasus tertentu, misalnya saat baut akan menjadi pelaku torsiberlawanan arah jarum jam. Pedal kiri darisepedamemiliki ulir kiri.

Gambar 10.14 Baut

Sumber: heru catur prasetiyo (2014)

Sedangkan Untuk sekrup terdapat beberapa perbedaan dengan baut. Diantaranya Baut memiliki ulir tidak penuh dalam artian ulirnya baut tidak sampai pada kepala baut sedangkan untuk sekrup ulirnya penuh hingga mencapai kepala sekrup tersebut. Dan perbedaan yang lainnya bisa diliat dari kepala antara baut dan skrup, umumnya baut tidak menggungakan obeng melainkan kunci, sedangkan skrup sebaliknya menggunakan driver berupa obeng. Terkadang penggunaan mur (nut) juga bisa dipakai untuk membedakan kedua item ini, baut biasan dilengkapi dengan mur (nut) sedangkan skrup tidak.

10.5 Palu

Palu adalah alat bantu untuk memukul benda kerja yang aman, konstruksinya terdiri dari kepala palu yang keras terbuat dari baja karbon (0.60-0.80%) dan dibentuk seperti kubah maksudnya untuk menghindari terjadinya bekas yang tidak baik pada benda kerja dan untuk menjamin bahwa tenaga pukulan palu benar- benar tersalurkan melalui pusat dari muka palu dan tidak melaui pinggirannya yang akan mengakibatkan terjadinya keretakan. Ukuran palu adalah beratnya yaitu antara 112 gr dan 900 gr.

Gambar 10.15 Palu

Sumber: Wikipedia , 2014

10.6 Paku Keling

Paku keling(rivet) digunakan untuk sambungan tetap antara 2 plat atau lebih misalnya pada tangki dan boiler. Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk menyambung dua komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar, misalnya peralatan rumah tangga, furnitur, alat-alat elektronika, dll Sambungan dengan paku keling sangat kuat dan tidak dapat dilepas kembali dan jika dilepas maka akan terjadi kerusakn pada sambungan tersebut.

Karena sifatnya yang permanen, maka sambungan paku keling harus dibuat sekuat mungkin untuk menghindari kerusakan atau patah.

Bagian utama paku keling adalah :1. kepala2. badan3. ekor4. kepala lepas

Bahan paku keeling yang biasa digunakan antara lain adalah baja, brass, aluminium, dan tembaga tergantung jenis sambungan/ beban yang diterima oleh sambungan. Penggunaan umum bidang mesin : ductile (low carbor), steel, wrought iron Penggunaan khusus : weight, corrosion, or material constraints apply : copper (+alloys) aluminium (+alloys), monel, dll.

Cara Pemasangan

Gambar 10.16 Cara Pemasangan Paku keling

Sumber: heru catur prasetiyo (2014)

keterangan :

1. Plat yang akan disambung dibuat lubang, sesuai diameter paku keling yang akan digunakan. Biasanya diameter lubang dibuat 1.5 mm lebih besar dari diameter paku keling.

2. Paku keling dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan disambung.

3. Bagian kepala lepas dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan disambung.

4. Dengan menggunakan alat atau mesin penekan (palu), tekan bagian kepala lepas masuk ke bagian ekor paku keling dengan suaian paksa.

5. Setelah rapat/kuat, bagian ekor sisa kemudian dipotong dan dirapikan/ratakan.

6. Mesin/alat pemasang paku keling dapat digerakkan dengan udara, hidrolik atau tekanan uap tergantung jenis dan besar paku keling yang akan dipasang.

10.7 Tap dan Snei

Alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan tangan dimanakan TAP dalam hal ini disebut saja tap tangan untuk membedakan penggunaannya dengan yang dipakai mesin. Bahannya terbut dari baja karbon atau baja suat cepat (HSS) yang dikeraskan.

Tiap satu set, tap terdiri dari 3 buah yaitu tap no.1 (Intermediate tap)mata potongnya tirus digunakan untuk pengetapan langkah awal, kemudian dilanjutkan dengan tap no. 2 (Tapper tap) untuk pembentukan ulir, sedangkan tap no. 3 (Botoming tap) dipergunakan untuk penyelesaian ( Gambar 1)

Gambar 1. Jenis-jenis Tap

Gambar 10.17 Tap

Sumber : Wikipedia, (2014)

Tap memiliki beberapa macam ukuran dan tipe sesuai dengan jenis ulir yang dihasilkan apakah itu Ulir Metrik ataupun Ulir Withworth. Berikut arti huruf dan angka yang tertera pada Tap ( hal ini juga berlaku pada Sney).

Contoh penulisan spesifikasi tap dan snei adalah sebagai berikut:

a. Tap/snei M10 x 1,5.

Artinya adalah: M = Jenis ulir metrik

10 = Diameter nominal ulir dalam mm

1,5 = Kisar ulir

b. Tap/snei W 1/4 x 20, W 3/8 x 16

Artinya adalah: W = Jenis ulir Witworth

= Diameter nominal ulir dalam inchi

20 = Jumlah gang ulir sepanjang satu inchi

Alat Bantu yang dipakai untukmenggunakan tap, supaya dalam pemakainannya lebih mudah. Dibutuhkan kunci pemegang tap atau tangkai tap. Pemegang tap bentuknya ada 3 macam ( Gambar 2 ), yaitu:

1. tipe batang,

2. tipe penjepit,

3.tipe amerika.

Gambar 10.18 Pegangan Tap

Sumber : Wikipedia (2014)

Langkah Pengetapan.

Sebelum melakukan pengetapan, benda kerja harus dibor terlebih dahulu dengan ukuran diameter bor tertentu. Penentuan diameter lubang bor untuk tap ditentukan dengan rumus:

D = D K

Dimana :

D = Diameter bor, satuan dalam mm/inchi

D = Diameter nominal ulir, satuan dalam mm/inchi

K = Kisar (gang).

Contoh :

a. Diameter lubang bor untuk mur M10 x 1,5 adalah 10 1,5 = 8,5 mm

b. Diameter lubang bor untuk mur W3/8x 16 adalah 3/8 1/16 = 5/16

Setelah dibor, kemudian kedua bibir lubang dicamfer dengan bor persing di mana kedalamannya mengikuti standar cemper mur.Bentuk standar mur dan baut untuk bermacam-macan jenis sudah ditentukan secara internasional dan ini dapat ditemukan dalam buku gambar teknik mesin atau tabel-tabel mur/baut.

Contoh Urutan pengetapan dengan membuat ulir ukuran M10X1,5

1. Buatlah lubang pada benda kerja dengan diameter 8,5 mm

2. Pilih dan ambil mata tap M10 X 1,5 serta pasangkan pada tangkainya

3.Mulailah melakukan pengetapan dengan urutan pertama. yaitu tap no.1 (Intermediate tap)kemudian dilanjutkan dengan tap no. 2 (Tapper tap) untuk pembentukan ulir,dan terakhir tap no. 3 (Botoming tap) dipergunakan untuk penyelesaian

Sebelum mengetap berikan sedikit pelumas pada tap, kemudian pastikan bahwa tap benar-benar tegak lurus terhadap benda kerja. Putar tap secara perlahan searah jarum jam. Pemutaran tap hendaknya dilakukan 270omaju searah jarum jam, kemudian diputar mundur 90oberlawanan arah jarum jamdengan tujuan untuk memotong tatal, selanjutnya kembalikan pada posisi awal dan putar lagi 270omaju searah jarum jam dan mundur lagi 90oberlawanan arah jarum jam, demikian seterusnya sampai selesai.

(ALAT BANTU) (LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1)