Strategi : Menaikkan boiling point hidrokarbon ringan dan membentuknya kedalam gugus aromatik dengan meminimalkan efek perengkahan

Reforming dikhususkan untuk menaikkan Octane Number BUKAN memperbanyak jumlah hidrokarbon pembentuk gasoline dengan ON tinggi.

Feed stock : heavy straight-run (HSR) gasoline dan napta[180–375°F (82–190°C)] Yang terdiri dari fraksi golongan : paraffins, olefins, naphthene, dan aromatics (PONA).

REFORMING

Proses Komersial : 1. Lisensi UOP Platforming Process2. Powerforming (Exxon) 3. Ultraforming (Amoco), 4. Catalytic Reforming (Engelhard), 5. Magnaforming (ARCO)6. Reforming (Institut Francais du Petrole7. Rheniforming (Chevron)

Catalytic Reforming

Reaksi Siklis dan isomer terjadi dari paraffins and naptanic.

1. Dealkilasi naphtanic and aromatics membentuk butana dan parafin ringan2. Cracking paraffins and naptanik membentuk butana dan parafin ringan

1. Paraffins diisomerisasi menjadi naphtane dan kemudian naphtane menjadi aromatik

2. Olefins dijenuhkan (dipecah rantai gandannya) menjadi paraffins 3. Aromatik tetap pada kondisi awalnya

REAKSI YANG DIHARAPKAN

REAKSI YANG DIHINDARI

.

4 Reaksi utama dalam proses reforming

(1)Dehidrogenasi naptanik menjadi aromatik(2)dehidrosiklisasi of paraffins menjadi aromatik(3) Isomerisasi(4) Hydrocracking.

Reaksi Dehidrogenasi

Karakteristik :1. Endotermis2. Temperatur rendah ketika proses berlangsung3. Laju reksi sangat cepat4. Sangat memerlukan tambahan panas eksternal

Senyawa aromatik mempunyai densitas yang lebih besar dan titik didih yang lebih tinggi daripada parafin dan naftanik ditinjau pada jumlah atom karbon yang sama

Yield senyawa aromatik yang dihasilkan akan bertambah bila : 1. Temperatur dinaikkan 2. Tekanan rendah3. Space velocity yang rendah ( Waktu tinggal lama) 4. Rasio hidrogen dan hidrokarbonnya rengah

Isomerisasi paraffins and cyclopentanes menghasilkan senyawa dengan ON rendah tetapi reaksinya berjalan cepat serta tidak mengkonsumsi panas yang banyak.

Yield produk Isomerisasi akan bertambah apabila : 1. Temperatur proses dinaikkan2. space velocity rendah3. Tekanan rendah

Catalytic Reforming

Reaksi Hidrocracking

Reaksi hidrocracking Karakteristik : 1. Eksotermis2. Produk lquid ringan dan gas3. Reaksi berjalan lambat

Hydrocracking yields bertambah apabila : 1. Temperatur tinggi2. Tekanan tinggi3. Space velocity rendah

1. Methylcyclopentane menghasilkan benzene.

2. Cyclohexane menghasilkan benzene.

3. Dimethylcyclopentane menghasilkan toluene.

4. Dimethylcyclohexane menghasilkan xylene.

5. Cycloheptane menghasilkan toluene.

6. Methylcycloheptane menghasilkan xylene.

Contoh Produk

Katalis : Platinum dan Alumunium klorida

Racun Katalis : Logam lain, hydrogen sulfide, ammonia, organic nitrogen and sulfur

CoCatalis : cobalt–molybdenum catalyst untuk mengubah organic sulfur dan nitrogen to hydrogen sulfide and ammonia,

FEED PREPARATION

ISOMERIZATION

The octane numbers of the LSR naphtha [C5-180°F (C5-82°C)] can be improvedby the use of an isomerization process to convert normal paraffins to their isomers.This results in significant octane increases as n-pentane has an unleaded(clear) RON of 61.7 and isopentane has a rating of 92.3. In once-through isomerizationwhere the normal and iso compounds come essentially to thermodynamicequilibrium, the unleaded RON of LSR naphtha can be increased from 70 toabout 82–84. If the normal components are recycled, the resulting research octanenumbers will be about 87–93 RONC.

Reaction temperatures of about 200–400°F (95–205°C) are preferred tohigher temperatures because the equilibrium conversion to isomers is enhancedat the lower temperatures. At these relatively low temperatures a very activecatalyst is necessary to provide a reasonable reaction rate. The available catalystsused for isomerization contain platinum on various bases. Some types of catalystsrequire the continuous addition of very small amounts of organic chlorides tomaintain high catalyst activities. This is converted to hydrogen chloride in thereactor,