8
PROYEK BENDUNG GERAK BABAT LAMONGAN Teknik Pelaksanaan dan Alat Berat

Babat Barrage

Embed Size (px)

DESCRIPTION

slide mengenai bendung gerak Babat

Citation preview

Page 1: Babat Barrage

PROYEK BENDUNG GERAK BABAT LAMONGANTeknik Pelaksanaan dan Alat Berat

Page 2: Babat Barrage

ANGGOTA KELOMPOK

o Andrew Timothy Silalahio Ade Yudha Iswarao M Novandra Tno Galih Alfiantoo Annas Afifuddino Dito Muhammad Ikhsan

Page 3: Babat Barrage

Latar Belakang Pembangunan

Sungai Bengawan Solo memiliki DAS sepanjang ratusan kilometer yang dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, menangkap ikan di sepanjang alirannya dan kebutuhan lainnya.

Namun, saat kemarau, volume airnya menurun dan saat turun hujan apalagi di bagian hulu, sering terjadi bencana. Bencana banjir pada daerah sekitarnya sudah terjadi beberapa kali yang merusak lahan dan sarana prasarana.

Page 4: Babat Barrage

Latar Belakang Pembangunan

Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah melalui Dinas Pengairan Jawa Timur membangun salah satu sarana pengairan berupa Bendung Gerak Babat di Lamongan, Jawa Timur.

Fungsi bangunan bendung tersebut antara lain sebagai penyuplai air irigasi bagi sekitar 14.000 Ha sawah, air baku untuk air minum, kebutuhan industri dan terutama pengendalian banjir di wilayah hilir sungai Bengawan Solo, juga dapat berfungsi sebagai penampung air hujan atau “long storage” yang nantinya akan dipergunakan bila musim kering tiba.

Page 5: Babat Barrage

Babat Barrage

Bendung gerak Babat, Lamongan.

Terletak di desa Kendal Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan.

Bendung ini dibangun sejak awal Oktober 2000.

Besar dana yang dikeluarkan untuk pembangunan sarana tersebut, mencapai total Rp 152,174 milyar

Page 6: Babat Barrage

Proses Pembangunan

Pembangunan bendung gerak Babat ini, dilaksanakan dalam 3 musim. Pelaksanaan konstruksi insfrastruktur ini dibagi dalam 2 paket, yaitu paket B1 (bangunan sipil) dan paket B2 (pekerjaan hidromekanikal).

Karena bendung terletak pada DAS Bengawan Solo, harus dibuat cofferdam. Pembuatan cofferdam memilih lokasi di luar aliran sungai, agar lebih aman. Selanjutnya, dilakukan penggalian pondasi tubuh bendung.

Setelah penggalian, dilakukan pemancangan pondasi tiang pancang sedalam rata-rata 25 meter. Setelah itu, dilanjutkan pekerjaan footing pilar yang dilakukan per blok dengan sistem papan catur.

Page 7: Babat Barrage

Proses Pembangunan

Footing untuk pilar dicor secara bertahap per lapis dengan tahap pengecoran per dua lapis satu tempat. Teknik pengecoran hingga pada bagian pilar mengambil setengah bagian badan pilar untuk masing-masing blok. Dengan setengah badan pilar blok yang lain dengan joint.

Dikerjakan pula penurapan tebing sungai di bagian up stream dan down stream. Ada bagian pengaman tebing yang menggunakan pembuatan dinding dari beton dan di sisi lain menggunakan semacam konstruksi groin dengan pasangan batu yang dikemas dalam bronjong dan diatasnya dibuat semacam portal dari beton.

Page 8: Babat Barrage

Kendala dalam Pembangunan

• Terkendala pembebasan lahan, terutama pada paket J1 (Bangunan Intake) yang terjadi masalah dalam pembebasan tanah

• Pada pekerjaan sipil, terjadi permasalahan dalam pengeringan yang melebihi jadwal rencana, sehingga menambah biaya operasional

• Pada pekerjaan hidromekanikal, terjadi penambahan waktu dari waktu rencana untuk menyesuaikan musim