46
BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat dan Kondisi Uraum Perusahaan PT Siantarjaya Ekatama (PT SE) pertama kali merupakan suatu home industri dimana memiliki 10 orang tenaga kerja dengan mengoperasikan 4 mesin yang memproduksi sepatu dan sandal. Dalam menjalankan usahanya pemilik hanya menenma pesanan dari toko-toko grosir yang menjual sepatu dan sandal. Dengan semakin berkembangnya dunia bisnis terutama semakin menjamumya toko-toko yang menjual sandal maka pemilik merasa perlu untuk memperluas bidang produksinya yaitu dengan mulai memproduksi sandal spon. Mala-mula pemilik memberikan contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model tersebut bisa laku di pasaran maka mulai memproduksi model sandal tersebut. Dengan semakin meningkatnya permintaan, pemilik merasa perlu untuk mengembangkan usahanya. Maka didirikanlah sebuah PT yang bernama PT Siantarjaya Ekatama pada tanggal 10 November 1993 dengan akte notaris nomor C2- 12-060.HT.01.01 tahun 1993 yang berlokasi di jalan Simokalangan Surabaya. Perusahaan mempekerjakan tenaga kerja 98 orang dengan mengoperasikan 8 mesin. Pekerja terbagi antara pekerja bagian produksi sepatu dan pekerja bagian produksi sandal. 38

BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

BABIV

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat dan Kondisi Uraum Perusahaan

PT Siantarjaya Ekatama (PT SE) pertama kali merupakan suatu home industri

dimana memiliki 10 orang tenaga kerja dengan mengoperasikan 4 mesin yang

memproduksi sepatu dan sandal. Dalam menjalankan usahanya pemilik hanya

menenma pesanan dari toko-toko grosir yang menjual sepatu dan sandal. Dengan

semakin berkembangnya dunia bisnis terutama semakin menjamumya toko-toko yang

menjual sandal maka pemilik merasa perlu untuk memperluas bidang produksinya

yaitu dengan mulai memproduksi sandal spon. Mala-mula pemilik memberikan

contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan

model tersebut bisa laku di pasaran maka mulai memproduksi model sandal tersebut.

Dengan semakin meningkatnya permintaan, pemilik merasa perlu untuk

mengembangkan usahanya. Maka didirikanlah sebuah PT yang bernama PT

Siantarjaya Ekatama pada tanggal 10 November 1993 dengan akte notaris nomor C2-

12-060.HT.01.01 tahun 1993 yang berlokasi di jalan Simokalangan Surabaya.

Perusahaan mempekerjakan tenaga kerja 98 orang dengan mengoperasikan 8 mesin.

Pekerja terbagi antara pekerja bagian produksi sepatu dan pekerja bagian produksi

sandal.

38

Page 2: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi suatu perusahaan memberikan gambaran mengenai batas

formal dari pembagian tugas, tanggung jawab, wewenang, serta arus pelaporan dan

komunikasi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi, para anggota

dapat mengetahui tugas, tanggung jawab serta wewenangnya dalam usaha pencapaian

tujuan organisasi. Bentuk struktur organisasi disesuaikan dengan situasi dan kondisi

dari perusahaan yang bersangkutan.

PT Siantarjaya Ekatama memiliki struktur organisasi yang sederhana seperti

yang tampak pada gambar 4.1.

Gambar 4.1Struktur Organisasi PT Siantarjaya Ekatama

Sumber: Struktur Organisasi PT. Siantarjaya Ekatama

Page 3: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

Adapun pembagian tugas dan wewenang dalam PT SE adalah sebagai berikut:

a. Direktur

Merupakan pemilik perusahaan yang ikut serta dalam kegiatan pengelolaan

perusahaan. Direktur memiliki tanggung jawab dan wewenang antara lain:

mengarahkan dan mengkoordinir para manager agar bertindak sesuai dengan

tujuan dan kebijaksanaan perusahaan, menetapkan kuantitas, warna dan harga

bahan baku, bahan pembantu, dan suku cadang mesin.

b. Sekretaris

Sekretaris membantu tugas-tugas direktur dan memiliki tanggung jawab seita

wewenang atas hal-hal yang berhubungan dengan tugas keseharian direktur

termasuk penyiapan jadwal pertemuan dengan pihak ketiga, pertemuan dengan

pihak manajer perusahaan, perjanjian yang dilakukan direktur, penyampaian

komunikasi dengan lini bawah dan penyiapan laporan lain yang berhubungan

dengan tugas keseharian direktur.

c. Manager Keuangan dan Akuntansi

Manager keuangan dan akuntansi bertanggung jawab serta benvewenang atas hal-

hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan serta mengatur pemasukan

dan pengeluaran uang, menyelenggarakan catatan akuntansi perusahaan hingga

penyusunan laporan keuangan.

Manager ini membawahi:

1) Kas

Page 4: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

Bagian kas bertanggung jawab atas penerimaan uang dan pengeluaran uang

serta mengadakan dokumentasi atas kegiatannya.

2) Utang

Bagian utang bertugas untuk mengadakan pencatatan yang terjadi atas

transaksi pembelian bahan baku serta pembelian lainnya yang dilakukan

secara kredit.

3) Pajak

Bagian ini bertugas untuk mengadakan perhitungan pajak dan melakukan

hubungan dengan pihak ketiga yaitu pihak perpajakan.

4) Piutang

Bagian piutang bertugas untuk mengadakan pencatatan piutang pelanggan

serta mengawasi jatuh temponya pembayaran dan membuat faktur penagihan

piutang pelanggan.

5) Pembelian

Bagian pembelian bertugas menyiapkan pembelian bahan baku dan bahan

pembantu lainnya berdasarkan permintaan bagian yang terkait misalnya

bagian produksi serta mengawasi perkembangan harga bahan-bahan yang

biasanya dibeli dan mengkoordinasikan dengan bagian lain atas permintaan

bahan-bahan yang harus di beli.

6) Penagih

Bagian ini bertugas menagih pelanggan atas piutang yang sudah jatuh tempo.

d. Manager Pemasaran

Page 5: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

42

Manager pemasaran bertugas melakukan pemasaran atau penjualan berdasarkan

permintaan pelanggan dan mengkoordinasikan permintaan tersebut kepada

manager produksi, mengawasi jumlah penjualan untuk tiap pelanggan dan

menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan.

e. Manager Produksi

Manager produksi memiliki tanggung jawab dan wewenang yang berkaitan

dengan proses produksi perusahaan serta mengkoordinir bagian-bagian

dibawahnya agar melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan dan bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi.

Manager ini membawahi:

1) Bagian Tehnik

Bagian tehnik bertugas menyiapkan, merawat dan mereparasi segala

perlengkapan produksi untuk menjamin kelancaran produksi serta

mengadakan pengawasan penggunaan mesin pada saat proses produksi.

2) PPC(PlanningProductControl)

Bagian ini yang bertugas melakukan rencana produksi dengan melakukan

perhitungan mengenai berapa bahan baku yang akan digunakan, dan waktu

yang diperlukan untuk memproduksi.

3) Kepala Produksi

Bertanggung jawab atas pelaksanaan proses produksi hingga pengepakan atas

produk, dimana kepala produksi ini membawahi:

a) Mandor Proses Produksi

Page 6: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

Mandor dalam proses produksi ini mengawasi jalannya proses produksi

dimulai dari diprosesnya bahan baku hingga menjadi sepatu yang

dikendalikan atau dijalankan oleh beberapa operator mesin. Mandor juga

bertanggung jawab membuat suatu catatan hasil produksi.

b) Mandor Proses Penyerian

Mandor ini mengawasi jalannya proses penyerian sepatu dan melakukan

pencatatan hasil penyerian dalam suatu catatan.

c) Mandor Proses Pengepakan

Mandor ini mengawasi jalannya pengepakan dalam dos dan juga

raelakukan pencatatan dalam suatu laporan hasil alchir.

4) Gudang

Bagian gudang dibagi menjadi dua yaitu gudang bahan baku dan gudang

barang jadi. Kedua bagian gudang ini bertanggung jawab atas penerimaan

maupun pengeluaran bahan baku maupun barang jadi serta bertugas

melakukan pencatatan terhadap arus masuk keluamya persediaan di gudang.

f. Manager Personalia

Manager personalia memiliki tanggung jawab dan wewenang mengenai

kepegawaian termasuk mengadakan pencatatan dan dokumentasi data

keseluruhan pegawai, pengangkatan dan pemberhentian pegawai, perhitungan dan

pembayaran gaji karyawan sampai tahap seleksi tenaga kerja yang diperlukan.

Page 7: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

44

4.1.3 Proses Produksi

4.1.3.1 Bahan Baku

Dalam proses produksi, bahan baku yang diperlukan untuk membuat sebuah

sandal adalah spon, sheet sablon, lem, tali sandal dan kap sablon. Sebenarnya untuk

membuat sebuat tali sandal ada juga bahan bakunya sendiri, tetapi di PT. Siantarjaya

Ekatama tidak mempermasalahkan bahan baku dari tali sandal tersebut, karena semua

bahan baku untuk rnembuat sandal tersebut dibeli dari luar. Jadi bahan bakunya hanya

yang tertera diatas.

4.1.3.2 Hasil Produksi

Dalam melakukan kegiatan usahanya, PT SE memproduksi sandal spon

dengan 2 model yaitu model japit dan model slop dengan berbegai tipe dan ukuran

yang berbeda yaitu:

a. Sandal spon ukuran besar yang dimulai dari nomer: 9; 9,5; 10; 10,5.

b. Sandal spon ukuran tanggung yang dimulai dari nomer: 7; 7,5; 8; 8,5.

c. Sandal spon ukuran kecit yang dimulai dari nomer: 6; 6,5.

Yang membedakan model ukuran dewasa yang satu dengan yang lain hanya pada

gambar dari sheet sablon tersebut. Begitu pula dengan ukuran yang tanggung dan

ukuran kecil.

4.1.3.3 Langkah-Langkah Produksi

Adapun langkah-langkah proses produksi untuk model japit di bagi menjadi 3

baeian vaitu:

Page 8: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

•41

a. Langkah I : Proses Produksi

Dalam melakukan proses pembuatan sandal mulai dari bahan baku sampai

dengan barang jadi meliputi beberapa tahap yaitu :

1. Proses pemotongan (cutting)

Spon yang berupa lembaran dipotong menjadi beberapa bagian (misalnya:

menjadi 4 bagian).

- Begitu pula dengan sheet sablon yang berupa roll dipotong per bagian-bagian

sesuai dengan ukuran sandal yang akan dibuat.

2. Proses pengeleman

- Setelah diperoleh potongan spon per bagian dan potongan sheet sablon, maka

proses selanjutnya adalah pengeleman. Sheet sablon tersebut dilem pada

potongan spon. Supaya kuat, maka pemberian lem ini dilakukan sampai tiga

kali dengan proses pengenngan melalui alat yang disebut conveyor.

3. Proses pengeplongan

- Setelah spon selesai dilem dan sudah melekat betul, spon sablon dimasukkan

ke mesin plong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Setelah masuk ke

mesin plong, hasil yang diperoleh berupa spon sablon yang berbentuk sandal.

4. Proses tarik tali

Sandal spon sablon yang dihasilkan dari mesin plong, kemudian diraasukkan

lagi ke mesin tarik tali sandal. Disini ukuran tali sandal yang digunakan sesuai

dengan ukuran sandal spon sablon tersebut. Tali sandal yang ada pada sandal

tersebut dibersihkan lagi supaya rapi bentuknya.

b. Langkah II: Proses Penverian

Page 9: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

46

Sebelum dilakukan proses penyerian, sandai spon itu diberi label ukuran Pada

proses penyerian ini dilakukan penyerian berdasarkan seri ukuran yaitu seri ukuran

besar dimulai dari nomer 9; 9,5; 10; 10,5 untuk semua jenis model gambar sablon.

Dan seri ukuran tanggung yang dimulai dari nomer 7; 7,5; 8; 8,5. Serta seri ukuran

kecil yang dimulai dari nomer 6; 6,5; 7; 7,5. Tiap satu seri dimasukkan dalam satu

bungkus plastik menjadi setengah lusin yang berisi 6 pasang sandal.

Lalu mandor bagian proses pengepakan ini membuat suatu cacatan yang berisi

jumlah yang dihasilkan (dalam lusinan) menurut tiap seri ukuran dan mengirimnya ke

bagian proses pengepakan. Dalam pengiriman ini tidak disertai dengan dokumen apa

pun karena lokasi pengepakan berada dalam pabrik yang sama.

C. Langkah III: Proses Pengepakan.

Yang dimaksud dalam proses ini adalah hasil proses penyerian yang berupa

sandal spon dalam bentuk lusinan di pak atau dibungkus dalam satu karung yang

berisi: untuk ukuran dewasa berisi 16 lusin, untuk ukuran tanggung 20 lusin, untuk

ukuran kecil berisi 30 lusin. Setelah selesai mandor di bagian ini membuat suatu

laporan yang berisi jumlah karung yang dihasilkan menurut tipe dan ukuran barang.

Setelah itu dikirim ke gudang barang kadi.

Secara singkat alur produksi melewati tahapan atau departemen produksi yang dapat

digambarkan sebagai berikut;

Gambar 4.2Alur Proses Produksi

Page 10: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

4.1.4 Prosedur Akuntansi dalam Sikius Produksi.

4.1.4.1 Prosedur Penerimaan Bahan Baku dari Supplier

Bahan baku yang di kirim oleh supplier di terima oleh bagian gudang bahan

baku. Bahan baku tersebut akan di periksa terlebih dahutu kuantitas. kualitas, dan

warnanya oleh bagian gudang bahan baku sebelum dimasukkan ke dalam gudang

bahan baku. Pengiriman bahan baku ini selalu disertai dengan surat jalan dan

rangkapnya. Setelah diperiksa bahan baku tersebut maka surat jalan beserta

rangkapnya ditanda tangani oleh bagian pembelian.

Surat jalan biasanya dalam rangkap tiga yaitu :

a. Lembar kesatu dan kedua dikembalikan kepada pengirim.

b. Lembar ketiga diarsip oleh bagian gudang bahan baku.

Berdasarkan surat jalan yang diterima, bagian gudang bahan baku akan

mencatat penerimaan bahan baku dalam kartu sediaan gudang bahan baku dan

membuat Iaporan penerimaan bahan baku rangkap dua. Laporan penerimaan bahan

baku rangkap dua, surat jalan lembar ketiga dan kartu sediaan gudang bahan baku

diberikan kepada bagian pembelian untuk di cek dan di otorisasi. Kemudian lap>oran

penenmaan bahan baku lembar kedua dan kartu sediaan gudang bahan baku

dikembaiikan kepada bagian gudang bahan baku. Sedangkan laporan penerimaan

bahan baku lembar kesatu dan surat jalan iembar ketiga oleh bagian pembelian

dijadikan dasar untuk membuat laporan pembelian bahan baku, dimana dibuat dalam

rangkap dua. Laporan pembelian bahan baku lembar kedua di arsip oleh bagian

pembelian, dan lembar kesatu di otonsasi oleh manajer akuntansi dan keuangan.

Page 11: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

4S

Kemudian di arsip oleh bagian utang untuk digunakan nantinya sebagai dasar

membayar utang.

4.1.4.2 Prosedur Permintaan dan Penerimaan Bahan Baku dari Gudang BahanBaku

Berdasarkan surat kerja lembar ketiga, kepala produksi membuat slip

permintaan bahan baku dalam rangkap dua. Slip permintaan bahan baku sebanyak

dua lembar itu diberikan kepada bagian gudang bahan baku untuk meminta bahan

baku ke gudang bahan baku.

Bagian gudang bahan baku akan merapersiapkan bahan baku sesuai dengan

slip permintaan bahan baku. Bagian gudang bahan baku akan mengantarkan bahan

baku ke bagian proses produksi disertai dengan slip permintaan bahan baku.

Kepala produksi yang menerima bahan baku akan memeriksa jumlah dan

kualitasnya. Lalu slip permintaan bahan baku ditanda tangani oleh kepala produksi.

Slip permintaan bahan baku Iembar kesatu akan diberikan kepada bagian gudang

bahan baku sedangkan lembar kedua diarsip oleh kepala produksi. Dan bahan baku

tersebut diberikan ke bagian proses produksi. Bagian gudang juga akan mencatal

jumlah bahan baku yang dikeluarkan dalam kartu sediaan gudang bahan baku.

Kartu sediaan gudang bahan baku dan slip permintaan bahan baku Iembar

kesatu diberikan kepada manajer produksi untuk diperiksa dan diotorisasi, setelah itu

dikembalikan lagi ke bagian gudang bahan baku.

4.1.4.3 Prosedur Pelaksanaan Proses Produksi daa Penyerahan Barang Jadi keGudang Barang Jadi.

Page 12: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

Setelah pesanan diterima dan dicatat oleh bagian pemasaran, maka bagian

pemasaran akan mencocokkan jumlah dan jenis pesanan yang di terima dengan

sediaan barang jadi dengan meminta konfirmasi ke bagian gudang barang jadi.

Apabila pesanan dapat dipenuhi dengan sediaan yang tersedia, maka staf pemasaran

akan meminta otorisasi pada manajer pemasaran, setelah di otorisasi maka akan

dilakukan pengiriman. Tetapi apabila pesanan tersebut tidak dapat dipenuhi dengan

sediaan yang ada, maka manajer pemasaran akan mengkonfirmasikannya kepada

manajer produksi. Kemudian manajer produksi akan meminta bagian PPC untuk

membuat suatu laporan perencanaan produksi dalam rangkap dua. Kemudian laporan

perencanaan produksi tersebut diberikan kepada manajer produksi untuk di otorisasi,

dimana laporan perencanaan produksi lembar kesatu diarsip oleh manajer produksi

sedangkan laporan perencanaan produksi lembar kedua dikembalikan kepada bagian

PPC. Berdasarkan Iaporan perencanaan produksi lembar kedua, bagian PPC akan

membuat surat perintah produksi dalam rangkap d*ia, dimana surat perintah produksi

lembar kesatu diberikan kepada kepala produksi, sedangkan surat perintah produksi

lembar kedua di arsip oleh bagian PPC.

Setelah itu kepala produksi membuat surat kerja dalam rangkap tiga, yang

ditanda tangani oleh bagian PPC, dimana :

a. Lembar kesatu diberikan kepada bagian PPC

b. Lembar kedua diberikan kepada bagian gudang bahan baku

c. Lembar ketiga di arsip oleh kepala produksi.

Setelah seraua bahan baku diterima oleh operator tiap-tiap mesin rnaka

dibawah pengawasan mandor proses produksi, proses produksi di mulai. Mandor

Page 13: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

proses produksi ini bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan proses

produksi.

Setelah proses produksi selesai dilakukan maka mandor proses produksi

membuat laporan hasil produksi dalam rangkap dua dimana lembar kesatu dibenkan

kepada kepala produksi dan Iembar kedua diarsip. Kemudian hasil produksi yang

berupa sandal tersebut dikirim ke bagian proses penyerian tanpa dokumen intern

apapun karena lokasi penyerian ada di dalam pabrik yang sama.

Dalam proses penyerian dilakukan penyerian terhadap produk sesuai dengan

seri ukuran produk. Setelah selesai dilakukan penyerian maka mandor di bat/ian

proses penyerian ini akan membuat suatu laporan hasil dan proses penyerian dalam

rangkap dua dimana lembar kesatu diberikan kepada kepala produksi dan lembar

kedua diarsip. Lalu sandal yang telah di seri dalam lusinan di kirim ke bagian

pengepakan tanpa dokumen intem apapun juga karena lokasinya berada di dalam

pabrik yang sama pula.

Pada bagian ini dilakukan pengepakan dan setelah itu mandor pada bagian

proses pengepakan ini membuat suatu laporan hasil pengepakan dalam rangkap dua

di mana lembar kesatu diberikan kepada kepala produksi dan lembar kedua diarsip

oleh bagian pengepakan.

Berdasarkan ketiga laporan tersebut (laporan proses produksi, laporan proses

penyerian dan laporan proses pengepakan) kepala produksi membuat laporan hasil

produksi dalam rangkap tiga dimana laporan ini memuat informasi mengenai jumlah

produk yang dihasilkan dalam karungan, kualitas produk, tanggal dan waktu

selesainya produksi. Laporan ini lalu diserahkan kepada manajer produksi untuk di

Page 14: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

otorisasi sebagai pertanggungjawaban dari kepala produksi. Lembar kesatu dari

laporan hasil produksi ini di arsip oleh manajer produksi sedangkan lembar kedua

dikembalikan dan di arsip oleh kepala produksi dan lembar ketiga diberikan ke

gudang barang jadi.

Dengan membawa lembar ketiga hasil produk berupa karungan tersebut di

kirim ke gudang barang jadi.

4.1.4.4 Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Barang Jadi dari GudangBarang Jadi.

Bagian gudang barang jadi akan menerima semua hasil produksi dan

memeriksanya sesuai dengan laporan hasil produksi lembar ketiga sebelum

dimasukkan ke dalam gudang barang jadi. Kemudian bagian gudang barang jadi akan

mencatat penerimaan tersebut dalam kartu sediaan gudang barang jadi dan membuat

laporan penenmaan barang jadi dalarn rangkap tiga yang dioionsasi oleh manajer

produksi, dimana lembar kesatu diberikan kepada kepala produksi, dan lembar kedua

diberikan kepda bagian personalia untuk menghitung upah buruh. Dalam menenma

barang jadi dan mencatat barang jadi yang raasuk ke gudang barang jadi dilakukan

oleh orang yang sama.

Berdasarkan konfirmasi dari manajer pemasaran, bagian gudang barang jadi

akan membuat slip pengeluaran barang jadi dalam rangkap satu dan mempersiapkan

barang jadi sesuai dengan slip pengeluaran barang jadi.

Barang yang sudah dikeluarkan dari gudang barang jadi akan diterima dan

diperiksa oleh manajer pemasaran sedangkan slip pengeluaran barang jadi akan

diotorisasi oleh manajer pemasaran. Slip pengeluaran barang jadi lembar kedua yang

Page 15: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

,52

telah ditanda tangani oleh manajer pemasaran akan dikembalikan ke bagian gudang

barang jadi sedangkan slip pengeluaran barang jadi lembar kesatu diberikan ke

bagian administrasi pemasaran.

Berdasarkan slip pengeiuaran barang jadi lembar kesatu, bagian administrasi

pemasaran akan membuat faktur dan surat jalan. Kemudian bagian administrasi

pemasaran akan menandai pesanan yang teiah di kirim.

Prosedur pengeluaran barang jadi dari gudang barang jadi ini juga berlaku

untuk pesanan yang dapat langsung di penuhi dengan sediaan yang tersedia di gudang

barangjadi.

4.2 Deskripsi Hasil Peneiitian

Dari observasi awal yang dilakukan, PT. Siantarjaya Ekatama memproduksi 2

model sandal, yaitu sandal model japit dan sar.dal model slop. Proses produksi dari

kedua model ini adalah kurang lebih sama. Perbedaannya hanya terletak pada kap

atas dan japitnya. Waktu tenggang yang dipcrlukan untuk memesan bahan baku scjak

saat pesanan dilakukan sampai bahan baku diterima (ieaJ iirm> adalah 1 minggu.

Biaya persediaan bahan baku yang dibebankan untuk senap bahan baku yaitu biaya

pemesanan {ordering cost) dan biaya penyimpanan (currvmg co.sf) ('urrvmg co.st

yang dibebankan pada setiap bahan baku yaitu scbe^ar 1? uv> dan harga bahan baku

itu sendiri dan juga kuantitas persediaan bahan bakii yang terdapat pada gudang

Page 16: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

53

penyimpanan bahan baku. Diketahui carrying cost dan ordering cost perusahaan

adaiah sebagai berikut;

Carrying Cost ; Biaya Modal = 5 %

Biaya Asuransi, gaji pegawai, dll = 3 %

Biaya Keusangan = 3 %

Biaya Administrasi = 2 %

13%

Ordering Cost : Biaya Ekspedisi =Rp. 5.000

Biaya telepon & faximili = Rp. 2.500

Biaya administrasi = Rp. 3.000

- Rp. 10.500

4.2.1 Data Pernuntaan

PT. Siantarjaya Ekatama Surabaya merupakan perasahaan yang bergerak

dalam industri sepatu dan sandal dengan produksi bcrdasarkan Mass PrcK.iuction,

yang berarti PT Siantarjaya Ekatama Surabaya memproduksi produknya berdasarkan

hasil permintaan masa lalu (data historis) dari konsumen.

Dari pesanan sandal yang diterima, kebanyakan berdasarkan type produk dan

ukuran produk. Pada dasarnya untuk semua tipe produk sandai spon memiliki bahan

baku dan komposisi yang hampir sama , yang berbeda hanya pada gambar sheet

Page 17: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

sablonnya saja dan ukurannya, sehingga sebagian besar dapat dikelompokkan

berdasarkan ukuran tipe produk, yaitu besar, tanggung dan kecil.

Tabel 4.1Data Permintaan Bulan Januari - Februari 2001 ( per pasang)

Kode Produk

Acc. 008 (Model Japit)

Acc. 809 (Model Slop)

UkuranBesarTanggungKecilBesarTanggungKecil

BulanJanuari

21,60019,20023,10025,92024,00015,000

Februari13,92016,80016,80020,52014,40023,200

Sumber : Data Intemal Perasahaan

Data permintaan tersebut didapat dari bagian pemasaran yang dicatat tiap satu

bulanan. Data permintaan ini diambil dalam periode bulanan yaitu 2 bulan mulai dari

bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2001 (Tabel 4.1).

Untuk membatasi penelitian ini maka, hanya diambil dua kode produk dengan

tiga ukuran yang berbeda yaitu Acc. 008 (Model Japit) dan Acc. 809 (Mode! Slop).

4.2.2 Data Pemakaian Bahan

Dari laporan bagian produksi dapat diketahui satu pasang sepatu

membutuhkan atau menghabiskan bahan baku apa saja dan berapa banyak Berikut

ini daftar bahan baku, ukurannya. dan berapa pasang sepatu yang dapat dihasilkannya

dan juga daftar pemakaian bahan baku urstuk 1 pasang sepatu.

Page 18: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

55

Tabel 4.2Daftar Pemakaian Bahan Baku

Page 19: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

56

Dari Tabel 4.2 maka dapat dihitung jumlah bahan baku yang dibutuhkan

untuk membuat satu pasang sandal seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.3. Jumlah

bahan yang dibutuhkan ini diperoleh dari ukuran bahan baku dibagi dengan jumlah

pasang sandal yang bisa dihasilkan. Benkut ini adalah daftar pemakaian bahan baku

untuk l pasang sandal.

Tabel 4.3Pemakaian Bahan Baku untuk 1 pasang sandal.

Nama Matenal

Spon / cnf

Sheet Sablon / cirfLem / kg

Tali Sandal / pasang

Kap Sablon / cirf

Jiimlah Bahan Yang Dibutuhkan10 1/2

520

520

0 0149

2

570

10

500

500

0 0149

2

532

9 1/2

441

441

0 0075

2

468

9

432

432

0 0075

2

432

8 1/2

35,5

35.5

0 0100

2

352

8

320

320

0 0100

2

308

7 1/2

312

312

0.0050

2

234

7

252

252

0 0050

2

208

6 1/2

238

238

0 0025

2

168

6

214,5

214,5

0.0025

2

1,1»

Sumber: Data Internal Perusahaan, dioiah.

4.2.3 Input MRP

Dalam melakukan penyusunan perencanaan kebutuhan material (Matenal

Requiremeni Plutmmg) untuk produk sandal membutuhkan data sebagai berikut:

a. Data permintaan produk dari konsumen (telah dijelaskan pada sub bagian

sebelumnya)

b. Jadwal Induk Produksi (Masier Production Schedule) yaitu berisi data mengenai

jadwal produksi untuk masmg-masmg stasiun kerja.

c. Struktur Produk {Produci Struciure 'free) yang berisi gambar material apa saja

yang menyusun produk jadi yaitu produk sandal.

Page 20: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

57

d. Penentuan Bill of Material yang berisi komponen matehal I item tertentu yang

menyusun produk sanciai.

e. Daiu Invantory Record yang berisi data persediaan mutenal dasar (bahan baku),

persediaan barang setengah jadi maupun persediaar. barang jadi.

Langkah awai penerapan MRP adalah menyusun MPS yang realistis dan

valid. MPS ini sangat penting bagi departemen produksi sebagai pedoman dalam

melaksanakan aktivitasnya. Dari MPS dapat diketahui puia bcrapa targel produksi

yang harus dicapai tiap hari. MPS yang reaiistis sulit dibuat untuk badan usaha yang

bukan job order, karena la harus meramalkan perrnmtaan pasar. Biia meieset atau

salah dapat menyebabkan penumpukan atau kekurangan produk jadi yang keduanya

merugikan 'oadan usaha.

Langkah kedua adalah membuat Bill of hkaenal (BOM). BOM ini dapat

ditampilkan dalam 2 bentuk yaitu bentuk bagan dar. bentuk tabei sepeni yang

ditunjukkan pada Gambar 4.3, Gambar 4.4, Tabel 4.4 dan Tabei 4.5. Dai i BOIVf ini

akan terlihat macam-rnacam komponen yang dibutuhkan dan berapa banyak. BOM

yang terstruktur tidak hanya menunjukkan kornposisi dari suatu produk tetapi juga

menggambarkan tahapan proses produk itu dibuat.

Langkah terakhir sebelum penerapan MRP adaiah memastikan. bahwa catatan

sediaan tetap akurat yaitu menunjukkan keadaan pohng akhir dcngan sclaki

melakukan pencatatan transaksi-transaksi yang tenad;. Cara tradisionai yang

diiakukan oleh perasahaan adalah dengan mencaiai pengeiuarc.n bahan ba.ku dari

Page 21: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

58

gudang pada formulir pengeluaran barang kemudian merekapitulasi pengeluaran

selama satu buian dan mencatatnya pada kaitu sediaan pada akhir bulan, sedangkan

untuk pembeiian uicatat setiap barang diterima di gudang.

Gambar 4.3Struktur Produk Sandal Modc! Japit

Spon !(2 unir) j

i'SPl |

i

i

! Sheet Sabi (2 unit)

i iSS'i

|

on

Sandal(1 pasang)

Si

i i

i i

i i

!ii

:!

!

Lem |

fL> !

j Taii! (2

| i

1

Sandalunit)

TS)

Sumbcr: Data Intemai Perusahaan

Spon(2 unit)

(SP)

Garnbar 4.4Struktur Produk Sandal Model SSop

Soncialf I pasang) i

HSi

| Sheet Sablonj (2 unit)

| ('SS) I

Sumber: Data Internal Pemsahaan

Lem

iL)

| Kap SabionI (2 unit)

iKSi

Page 22: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

53

Di samping itu untuk memastikan ketepatan seciiaan, perusahaan melakukan

perhitungan sediaan fisik tahunan. Pada saai itu operasi pabrik dihentikan satu atau

dua hari dan semua sediaan dihitung dengan ieliti.

Tabel 4.4BOM Sandai Modc! Japit

Rakitan31

Komoonen

SP

ss

TS

Jumlah per Rakiian ! Dsskripsi | Sumber

2 unit2 unit

-

Sandai Japit I BuatSpon j Beii

Sheet Sabion j Be!ii_em i 8s!i

2 unit | Taii Sandai j Beli

Surnber : Data Internal Perusahaan

Tabel 4.5BOM Sanda! Model Slop

RakitanS2

Komponen

SP

ssi_

KS

Jumlah per Rakitan I Deskripsij Sanda! Japit

2 unit | Spon2 unit j Sheet Sablon

j Lem2 unit j Kap Sa-blon

Sumbsr*~"" ^1 jBuatBeliBe!iBe!iP<Qlt 1

Surnber : L)ata Intemal Pemsahaan

iabei4.6Catatan Sediaan

Narrsa Barang : SponSaiuan : I. I ni x 22 m\ 15 mvni ! anaoaii 01-0i-2uu'

Uo-u i -s.uv

06-01 -200': 15_Qi -2D3'

i 23-01 -200! nn n.*. i r w

S:: i l> i l r ! P}-,1Tf

UraianSaicio AwaiPemakaianPembeiian

PembeilanPen-iakaian

Rekao

No. Faktur

K-2348-6GSB-612K-257

internaj Perusahaan

tv'asuk

DU

DU

Keiuar

70

Saldo2010 j60 |

1 10 i

!t

Page 23: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

60

Seteiah sediaan dihitung secara benar, nilamya dikonversikan ke mata uang

untak tujuan flnansiai. Cara perhitungan ini tidak cukup akurat untuk sistem MRP,

karena itu periu dikembangkan cara pcrhitungan siklus, yaitu setiap hari petugas

ruang penyimpanan menghitung sebagian kecii jenis barang, kesalahan dikoreksi dan

prosedur yang menyebabkan kesalahan dibetulkan. Cara perhitungan siklus ini

memberikan hasil yang lebih dapat dipercaya untuk menunjang keberhasiian

penerapan MRP. Adapun dan catatan sediaan PT. Siantarjaya Ekatama dapat

diketahui sediaan awal, penambahan maupun pemakaian yang dilakukan setiap

periode. Pada Tabel 4.6 tampak contoh beniuk catatan sediaan PT. Siantarjaya

Ekatama untuk bahan baku spon.

4.3 Analisis dan Pembahasan

4.3.1 Jadwal Induk Produksi (MPS)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka pertama-tama kita harus membuat

MPS atau jadwai produkst induk. yar.g merupakan data permintaan atau pesanan

yang merupakan gross requirement MPS (lihat Tabel 4.!)

Untuk memudahkan perhitungan dan pelaksanaannya, maka dari MPS

bulanan akan dibagi menjadi MPS mingguan atau harian (tergantung pemakaian).

Dengan mengasumsikan bahwa dalam 1 bulan terdapai 4 minggu. dan dalam !

minggu hanya ada 5 14 hari ,dengan mempertimbangkan on hcimi imimuiry yang

Page 24: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

61

dapat dilihat pada Tabel 4.7, maka dapat dibuat MPS harian untuk minggu I dan II

bulan Januari 2001 (lihat Tabel 4.8 dan Tabel 4.9)

Tabel 4.7On Hand Inventory

Acc. 008 (Mode! Japit)| Acc.80S (Mode! Slop)

Sponi Sheet Sablon

LemTaii SandaiKap Sablon

Besar432 pasang648 pasang168 lembar

15 rotl

Tanggung300 pasang424 pasang130 lembar

5 roii

Kecil200 pasang150 pasang50 iembar

10 roii3 kaieng

500 pasang45 iembar

100 pasang50 lembar

500 pasang35 lembar

Sumber: Data internai Peaisahaan

Untuk MPS minggu I, totai produksi adalah sebanyak 10.800 pasang sandal.

Dapat kiia lihat bahwa uniuk langgai 2 jurr.lah sandai model japit yang diproduksi

adalah sebanyak 4.968 pasang dan model siop sebanyak 5.832 pasang sandal. Hal ini

disebabkan karena pada awal periode lerdapat persediaan di tangan sebanyak 432

pasang sandai untuk modei japit dan 648 pasang sandal untuk model siop.

Tabel 4.8MPS Minggu (Januari 2001

(daiam satuan pasang)Ukuran : Besar

Minggu i JanuariTanoGa! !

Mode! Japit jModei Siop i

2001s_

550531

i 3i 982j 1179

9821179

5 i982 i1179 !

69821179

7490585

Total49685832

Sumber Data Internal Perusahaan, dioiah

Page 25: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

62

Tabel 4.9MPS Minggu II januan 2001

(dalam satuan pasang')Ukuran : Besar

Minggu ii JanuariTanggal

Model Japit jModel Siop

20012

982

1179

3 i982 j1179 j

4

3821179

982 j1179 |

9321179

7490585

t i 013 i

i 6480

Sumber: Data Internal Perusahaan, diolah.

Untuk MPS minggu ke IL totai produksmya adaiah sebanyak 11.880 pasang

sandai. MPS untuk minggu-minggu benkutnya adaiah sarna dengan MPS mmggu ke

II dimana dalam setiap minggu dsproduksi 11.880 pasang sanda! (untuk buian Januari

2001). Sedangkan untuk bulan-bulan berikutnya dapat dicari denyan cara yang sama

yaitu membagi total permintaan untuk buian tersebut ke dalam hari keria. Untuk MPS

ukuran tanggung dan kecil dapat dicari dengan cara yang sama.

4.3.2 Proses Perhitungan MRP

4.3.2.1 Netting

Dari data MPS mingguan yang juga rnerupakan kebutuhan kotor dapai

diketahui kebutuhan bersih inei reqiiireaient) dengan mengurangi kebutuhan koior

igro.ss requirement) dengan sediaan yang dimiiiki \<:-n iiunJ) atau yang sedang

dipesan (on order). Kebutuhan bersih ini mcrupakan banyaknya proouk. purt aiau

item yang harus diproduksi setiap periode untuk memeiiuhi pesanan konsiunen. i abei

Page 26: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

63

4.10 dan Tabel 4.11 adalah perhinmgan kebutuhan bersih untuk produk akhir seiama

2 bulan penama tahun 2001.

Dari Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa permintaan untuk bulan Januari 2001

sebanyak 21.600 pasang (dari minggu pertama sampai dengan minggu keempat) akan

dijadwalkan seiesai tiap minggu sebanyak 5.400 pasang. Dengan adanya sediaan awai

sebanyak 432 pasang snaka pada minggu pertama hanya perlu diproduksi sebanyak

4.968 pasang.

Tabei 4.10Kebutuhan Bersih Untuk Sandal Model Japit

(dalam satuan pasang)Ukuran : Besar

Gross Requirement

On hanci | 432

Net Reauirement

Periode Minggu Ks1

54000

4968

2 | 354000

5400

54000

5400

454000

5400

534800

3480

634800

3480

73480_j

03480

83480

03480

Total

35520

43235088

Sumber : Data Internal Perusahaan. diolah.

Tabe!4.11Kebutuhan Bersih Untuk Sandal Model Slop

(daiam satuan pasang)Ukuran • Besar

r:

Gross Requirement

iOnhand j 648

Penode Mmcgu Ke

6480

0Net Requirement j 5832

2 j 364300

6480

6480C

6430

464800

6480

51300

5130

,-,D51300

5130

" 75130

o5130

85130

o5130

Tota!

46440

64845792

Suinber: Data Intemal Perusahaan, dioiah.

Sedangkan pada bulan Februari 2001 permintaan sebanyak 13.920 pasang

(dari rnmggu kelima sampai dengan minggu kedelapan) akan dijadwalkan selesai tiap

Page 27: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

64

minggu sebanyak 3.480 pasang. Dengan demikian total yang haras diproduksi sampai

akhir buian kedua adala'n sebanyak 35.088 pasang. Demikian pula dengan buian-

bulan berikutnya dibuat dengan cara yang sama. PenjeSasan Tabel 4.10 sama dengan

Tabei 4.11 hanya beda pada modei dan banyaknya sandai yang diproduksi.

Selanjutnya seteiah mengetahui berapa banyak pasang sepatu yang harus

diproduksi, maka direncanakan kebutuhan bahan baku. kapan harus dipesan dan

berapa banyak yang harus dipesan melalui tahap lat sizmg dan offsettmg.

4.3.2.2 Lot Sizing

Berikut ini akan dihitung kebutuhan bersih untuk kelirna jenis 'oahan baku.

Dari Tabel 4.3 dapat diiihat pemakaian bahan baku untuk menghasilkan satu pasang

sandal untuk setiap ukuran. Dengan mengetahui berapa pasang sandai yang harus

diproduksi dan banyaknya bahan yang dsbutuhkan untuk membuat satu pasang

sandal, maka dapat dihitung berapa banyak bahan yang dibutuhkan setiap minggunya

seperti yang tampak pada Tabel 4.12 sampai derigan Tabel 4.24

TabeS4.12Kebutuhan Bersih Uniuk Sc-on

UKuran '. BisasSatuan = Lembar1 letnbar = 2,42 m~Lead Time = i minesu

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hanci i 168Net Requirement

JanuanJ t

420 |378 j

o !

20012 I

231 i

i147 i

o ! 8^

4231

231

Febr5

168

0168

jar:

i

i

i

i

200":

168

C168

7168

3158

' o

158

Totai157542u158987

Sumber : Data Intemal Perusahaari. Uio'iah.

Page 28: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

65

Tabei 4.13Kebutuhan Bersih Untuk Spon

Ukuran: Tanggung

Satuan = Lembar1 lembar = 2,42 m2

Lead Time - 1 minggu

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hand |130Net Requirement

Januari 20011

128

20

21383001640

3138

26• o

4138

-112112

Februari 20015

100

0100

6100

0100

7100

0100

8100

0100

Total942300130512

Sumber : Data Internal Perusahaan, Diolah.

Tabei4.14Kebutuban Bersih Untuk Spon

Ukuran : Kecil

Satuan: Lembar1 lembar = 2,42 m"Lead Time = 1 minseu

Gross ReauirementSchedulsd RecsiptOnHand | 50Net Requirement

Januari 20011

8750130 .

291

-7878

39110090

491

-8282

Februari 20015

95

095

695

095

795

095

895

095

Total74015050

540

Sumber : Data Internal Perusahaan, Diolah.

Sandal yang harus diproduksi untuk minggu pertama, untuk ukuran besar :

Model japit : 4.968 pasang

Model slop : 5.832 pasang.

Total : 10.800 pasang

Page 29: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

66

Dalam 1 lusin sandal :

ukuran besar terdiri dari 2 pasang ukuran 10 '/2; 2 pasang ukuran 10; 4 pasang

ukuran 9 /4; dan 4 pasang ukuran 9.

ukuran tanggung terdiri dari 2 pasang ukuran 8 'A; 2 pasang ukuran 8; 4 pasang

ukuran 7 Vi; dan pasang ukuran 7.

ukuran kecil terdiri dari 4 pasang ukuran 6 Vz; dan 6 pasang ukuran 6.

Dari Tabel 4.12, kebutuhan kotor spon ukuran besar untuk minggu pertama

sebanyak 210 lembar, minggu kedua 231 lembar dan seterusnya dengan total 1.575

lembar untuk 8 minggu pertama. Perhitungan ini didapat dari :

Kebutuhan Spon = (jumlah produksi) x (jumlah pasang sandal per lusin) x

(kebutuhan spon per pasang) / (luas ukuran lembaran spon).

No. 10 Vi = 10.800 pasang x 2/12 =1.800 pasang

= 1.800 pasang x 0,0526 m2 = 94,68 m2

= 94,68 m2 / 2,42 m2 - 39,12 lembar atau 40 lembar

No 10 = 10.800 pasangx 2/12 =1.800 pasang

= 1.800 pasang x 0,0505 m2 = 90,72 m2

= 90,72 m2 / 2,42 m2 = 37,48 lembar atau 38 lembar

No. 9 V2 = 10.800 pasang x 4/12 =3.600 pasang

= 1.800 pasang x 0,0448 m2 = 161,28 m2

= 161.28 m2 / 2;42 m2 = 66,64 lembar atau 67 lembar

Page 30: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

67

No. 9 = 10.800 pasang x 4/12 =3.600 pasang

= 3.600 pasang x 0,0432 irr = 155,52 m;

= 155.52 m2 < 2.42 rrf = 64,26 lembar atau 65 lembar

Total lembar spon yang diperlukan untuk ukuran besar yaitu 210 lerabar

Selanjutnya dengan adanya penerimaan yang direncanakan {scheduled

receipt) tiba pada awal minggu pertama sebanyak 420 lembar dan sediaan awal (on

hantf) sebanyak 168 lembar, maka pada minggu pertama tidak dibutuhkan pemesanan

bahan baku spon. baru pada awal minggu ketiga dibutuhkan bahan bakd sebanyak 84

lembar untuk memenuhi pennintaan yang ada. 231 lembar untuk minggu keempat

dan seterusnya. Demikian pula dengan spon tanggung dan kecil dihitung dengan cara

yarui sama.

Tabel4.15Kebutuhan Bersih Untuk Sheet Sablon

Ukuran : Besar

Satuan = Roll1 roll = 50 yardLead Time = 1 minggu

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hand | 15Net Requirement

Januari 2001111

40

212

-88

312

012

412

012

Februari 200159

09

69

09

79

09

89

09

JTotal8301568

Sumber : Data Internal Perusahaan, Diolah.

Page 31: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

68

Tabel 4.16Kebutuhan Bersih Untuk Sheet Sablon

Ukuran : Tanggung

Satuan = Roll1 roll = 50 yardLead Time = 1 minggu

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hand | 5Net Requirement

Januari 2001171080

27

10

37

-66

47

07

Februari 200155

05

65

05

75

05

85

05

Total4810533

Sumber: Data Internal Perusahaan, Diolah.

TabeI4.17Kebutuhan Bersih Untuk Sheet Sablon

Ukuran : Kecil

Satuan = Roll1 roll = 50 yardLead Time = 1 mininiu

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hand | 10Net Requirement

Januan 200115050

25

00

35

-55

45

05

Februari 200155

05

65

05

75

05

85

05

Total4001030

Sumber: Data internal Perusahaan, Diolah.

Dari Tabel 4.15. kebutuhan kotor sheet sablon ukuran besar untuk minggu

pertama sebanyak 11 roll. minggu kedua 12 roll dan seterusnya dengan total 83 roll

untuk 8 minggu pertama. Perhitungan ini didapat dari:

No.10 Vz= 10.800 pasangx 2/12 =1.800 pasang

= 1.800 pasang x 0,0526 nr = 94,68 m2

= 94.68 m : / 49.5 nr = 1.91 roll

Page 32: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

69

No.10 = 10.800 pasangx 2/12 =1.800 pasang

=1.800 pasang x 0,0505 m2 = 90,72 m2

= 90.72 ITT, 49,5 m : = 1,83 roll

No. 9 V2 = 10.800 pasang x 4,12 =3.600 pasang

= 3.600 pasang x 0.0448 m : = 161,28 m2

= 161,28 m : /49,5 m:= 3,26 roll

No. 9 = 10.800 pasang x 4 12 =3.600 pasang

= 3.600 pasang x 0,0432 m; = 155,52 m2

= 155.52 m : 49.5 m : = 3,14 roll

Total roll sheet sablon yang diperlukan untuk ukuran besar yaitu 10,14 roll atau 11

roll.

Selanjutnya dengan adanya sediaan awal (on hancf) sebanyak 15 roll, maka

pada awal minggu pertama tidak dibutuhkan pemesanan bahan baku spon, baru pada

awal minggu kedua dibutuhkan bahan baku sebanyak 8 roll untuk memenuhi

permintaan yang ada, 12 roll untuk awal minggu ketiga dan seterusnya. Demikian

pula dengan sheet sablon tanggung dan kecil dihitung dengan cara yang sama.

Dari Tabel 4.18. kebutuhan kotor lem untuk minggu pertama sebanyak 8

kaleng, minggu kedua 9 kaleng dan seterusnya dengan total 63 kaleng untuk 8

minggu pertama.

Page 33: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

70

TabeI4.18Kebutuhan Bersih Untuk Lem

Satuan = Kaleng1 kaleng = 25 kgLead Time = 1 minggu

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hand | 3Net Requirement

Januari 2001181050

29

-44

39

09

49

09

Februari 200157

07

67

07

77

07

87

07

Total6310350

Sumber : Data Internal Perusahaan, Diolah.

Perhitungan ini didapat dari :

N o. 10 Vz = 10.800 pasang x 2/12 = 1.800 pasang

=1.800 pasang x (1 kg / 67 pasang) = 26.82 kg

No.10 = 10.800 pasangx 2/12 =1.800 pasang

= 1.800 pasang x (1 kg / 67 pasang) = 26.82 kg

No. 9 Vz = 10.800 x 4/12 =3.600 pasang

= 3.600 pasang x (1 kg / 133 pasang) = 27 kg

No. 9 = 10.800 x 4/12 =3.600 pasang

= 3.600 pasang x (1 kg / 133 pasang) = 27 kg

No.8 V2= 10.076 pasangx 2/12 =1.679 pasang

= 1.679 pasang x (1 kg / 100 pasang) = 16,79 kg

No.8 = 10.076 pasangx 2/12=1.679 pasang

= 1.679 pasang x (1 kg / 100 pasang) = 16.79 kg

Page 34: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

71

No. 7 V2 = 10.076 pasang x 4/12 =3.358 pasang

= 3.358 pasang x (1 kg / 200 pasang) = 16,79 kg

No. 7 = 10.076 pasangx 4/12 =3.358 pasang

= 3.358 pasang x (1 kg / 200 pasang) = 16,79 kg

No. 6 V2 = 9.175 pasang x 6/12 = 4.587 pasang

= 4.587 pasang x (1 kg / 400 pasang) = 11,47 kg

No. 6 = 9.175 x6'12 = 4.587 pasang

= 4.587 pasang x (1 kg / 400 pasang) = 11,47 kg

Total lein yang diperlukan untuk semua ukuran yaitu 197,74 kg , karena pembelian

lem dalam bentuk kaleng maka lem yang diperlukan 7,9 kaleng atau 8 kaleng ( 1

kaleng = 25 kg).

Selanjutnya dengan adanya penerimaan yang direncanakan {scheduled

receipi) tiba pada awal minggu pertama sebanyak 10 kaleng dan sediaan awal (on

hand) sebanyak 3 kaleng, maka pada awal minggu pertama tidak dibutuhkan

pemesanan bahan baku lem, baru pada awal minggu kedua dibutuhkan bahan baku

sebanyak 4 kaleng untuk memenuhi permintaan yang ada, 9 kaleng untuk awal

minggu ketiga dan seterusnya.

Dari Tabel 4.19, kebutuhan kotor tali sandal ukuran besar untuk minggu

pertama sebanyak 414 lusin, minggu kedua 450 lusin dan seterusnya dengan total

2924 lusin untuk 8 minggu pertama.

Page 35: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

72

TabeI4.19Kebutuhan Bersih Untuk Tali Sandal

Ukuran : Besar

Satuan = Lusin1 lusin= 12 pasangLead Time = 1 minggu

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hand | 500Net Requirement

Januari 20011

414

860

2450

-364364

34508003500

4450

-100100

Februari 20015

290

0290

6290

0290

7290

0290

8290

0290

Total29248005001624

Sumber: Data Intemal Perusahaan, Diolah.

Tabel 4.20Kebutuhan Bersih Untuk Tali Sandal

Ukuran : Tangguiig

Satuan = Lusin1 lusin = 12 pasangLead Time = 1 minsau

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hand j 100Net Requirement

Januari 20011

375300250

2400

-375375

i _ 3

400

0400

4400

0400

Februari 20015

350

0350

6350

0350

7350

0350

8350

0350

Total2975300100

2575

Sumber: Data Internal Perusahaan, Diolah.

Tabel 4.21Kebutuhan Bersih Untuk Tali Sandal

Ukuran : Kecil

Satuan = Lusin1 lusin = 12 pasangLead Time = 1 minggu

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hand | 500Net Requirement

Januari 20011

465

350

2482

-447447

3482

0482

4482

0482

Februari 20015

350

0350

6350

0350

7350

0350

8350

0350

Total3311

0500

2811

Sumber: Data Internal Perusahaan. Diolah.

Page 36: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

73

Selanjutnya dengan adanya sediaan awal {on hand) sebanyak 500 lusin, maka

pada awal minggu pertama tidak dibutuhkan pemesanan bahan baku tali sandal, baru

pada awal minggu kedua dibutuhkan bahan baku sebanyak 364 lusin untuk

memenuhi permintaan yang ada, 450 lusin untuk awal minggu ketiga dan seterusnya.

Demikian pula dengan tali sandal tanggung dan kecil dihitung dengan cara yang

sama.

Tabel 4.22Kebutuhan Bersih Untuk Kap Sablon

Ukuran : Besar

Satuan = Lembar1 lembar = 1.275 m~Lead Time = 1 mimnju

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hand | 45Net Reguirement

Januari 20011

2193001260

2242

-116116

3242

0

242

4242

0242

Februari 20015

192

0

192

6192

0

192

7192

0192

8192

0

192

Total171330045

1368

Sumber: Data Internal Perusahaan, Diolah.

Tabei 4.23Kebutuhan Bersih Untuk Kap Sablon

Ukuran : Tanggung

Satuan = Lembar1 lembar = 1.275 m2

Lead Time = 1 minimu

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hand | 50Net Requirement

Januari 20011

113200

137

0

2

121

16-16

3

121

0121

4121

0121

Februari 20015

73

0

73

6

73

073

773

0

73

8

73

0

73

Total768

20050

518

Sumber: Data Internal Perusahaan. Diolah.

Page 37: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

74

Tabel 4.24Kebutuhan Bersih Untuk Kap Sablon

Ukuran : Kecil

Satuan = Lembar1 lembar = 1,275 m2

LeadTime= 1 minggu

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hand j 35Net Requirement

Januari 20011

4050450

242

3-3

342

042

442

042

Februari 20015

63

063

663

063

763

063

863

063

Total4185035

333

Sumber: Data Internal Perusahaan, Diolah.

Dari Tabel 4.22, kebuluhan kotor kap sablon ukuran besar unluk minggu

penama sebanyak 219 lembar, minggu kedua 242 lembar dan seterusnya dengan total

1713 lembar umuk 8 minggu pertama. Perhitungan ini didapat dari :

Sandai yang harus diproduksi untuk minggu pertama. untuk ukuran besar yaitu 5832

pasang.

No. 10 Vz = 5.832 pasang x 2,12 = 972 pasang

= 972 pasang x 0.0567 m : = 55.11 m :

= 55,11 m~. 1,275 nr = 43,22 lembar atau 44 lembar.

No.10 =5.832 pasang x 2/12 = 972 pasang

= 972 pasang x 0,0531 m2 = 51,61 m2

= 51.61 m" 1.275 m' =40,48 lembar atau 41 lembar.

No. 9 '-2 = 5.832 pasang x 4/12 =1.944 pasang

= 1.944 pasang x 0,0447 m : = 86,89 m2

= 86,89 m: 1,275 m2 = 68,15 lembar atau 69 lembar.

Page 38: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

75

No. 9 =5.832 pasang x 4/12 =1.944 pasang

= 1.944 pasang x 0,0425 m~ = 82,62 m2

= 82,62 m" / 1.275 m" = 64,8 lembar atau 65 lembar.

Total lembar kap sat>lon yang diperlukan untuk ukuran besar yaitu 219 lembar.5

Selanjutnya dengan adanya penerimaan yang direncanakan (schcduled

receipi) tiba pada awal minggu pertama sebanyak 300 lembar dan sediaan awal (on

hand) sebanyak 45 lembar, maka pada awal minggu pertama tidak dibutuhkan

pemesanan bahan baku spon. baru pada awal minggu kedua dibutuhkan bahan baku

sebanyak 116 lembar untuk memenuhi permintaan yang ada, 242 lembar untuk awal

minggu ketiga dan seterusnya. Demikian pula dengan kap sablon tanggung dan kecil

dihitung dengan cara yang sama.

Untuk menentukan kapan dilakukan pemesanan bahan baku dan ukuran

kelompoknya (lol .v/rc), dilakukan analisis dan pemilihan terhadap ketiga teknik yang

telah dipilih untuk dibahas, yaitu teknik liconomic Order Ouanlily (EOQ), Loi For

Lof (LFL) dan l.east To/al Cosl (LTC).

Berikut ini adalah perhitungan untuk bahan baku utama dengan menggunakan

ketiga teknik lo/ sizing yang dipilih :

UntukSpon

('anying Cos/ = Persentasi x Harga per lembar spon

Canying Cost = 13 % x Rp. 60.000/lembar/tahun = Rp. 7.800/lembar/tahun

Jadi Canying Co.st per minggu = Rp. 150/lembar/minggu.

Page 39: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

76

Perhitungan dengan menggunakan EOQ

EOQ 2. D. S

H

2 . 197. 10.500. 150

= 166,072 lembaratau 167 lembar

Keterangan : D = Permintaan per 8 minggu

= 210+231 +231 +231 + 168+ 168-^ 168+ 1688

v

= 196,875 lembaratau 197 lembar

S = Ordering Cost = Rp. 10.500 / pemesanan

H = Currymg Cost = Rp. 150 /unit

Dari rumus EOQ ini dapat diketahui kuantitas yang paling ekonomis yaitu 167

lembar.

Tabel 4.25Perencanaan Kebutuhan Dengan EOQ

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hand | 168Planner Order Release

Januari 20011

2104203780

2231

147167

3231

83167

4231

19167

Februari 20015

168

18167

6168

17167

7168

16167

8168

150

TC = (Frekuensi pemesanan x Ordering cost) + Carrying Cost (Jumlah on hand

inventory)

= 6 x R p . 10.500+ Rp. 150 ( 3 7 8 + 147 + 83 + 1 9 + 1 8 + 1 7 + 1 6 + 1 5 )

= Rp. 166.950 per 8 minggu

Page 40: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

77

• Perhituniian denaan menRgunakan LFL

Teknik Loi For Lol ini paling mudah karena memesan sesuai dengan

kebutuhan bersih tiap periode.

Tabel 4.26Perencanaan Kebutuhan Dengan LFL

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hand | 168Planned Order Release

Januari 20011

210420378

0

2231

14784

3231

0231

4231

0168

Februari 20015

168

0168

6168

0168

7168

0168

8168

00

TC = 6 x Rp. 10.500 x Rp. 150 ( 378 + 147)

= kp. 141.750

• Perhiturman denaan men^^unakan LTC

Teknik LTC menggunakan trial <$• error dalam menentukan besarnya loi \i:e

yang akan dipilih. Dari perhitungan di bawah ini tampak bahwa pemesanan uniuk 1

periode lebih menguntungkan daripada pemesanan untuk 2 periode sekaligus, karena

menghasilkan tolal cost per periode yang palmg kecil

Penode-\_•>

3-44

4-55

5-66

6-77

7-38

Ouantitv Order84315231399168336168336168336168

Cummulative Cost10.50010.500 +10.50010.500 +10.50010.500 +10.50010.500 +10.50010.500 +10 500

150(231)

150(168)

150(168)

150(168)

150(168)

Cost per PeriodeRp 10.500Rp 45.150/2 = Rp 22.575Rp 10.500Rp 35.700/2 = Rp 17.850Rp 10.500Rp 35.700/2 = Rp 17.850Rp 10.500Rp 35.700/2 = Rp 17.850Rp 10.500Rp 35.700/2 = Rp 17.850Rp 10.500

Page 41: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

78

Tabel 4.27Perencanaan Kebutuhan Dengan LTC

Gross RequirementScheduled ReceiptOn Hand ] 168Planned Order Release

Januari 20011

2104203780

2231

14784

3231

0231

4231

0168

Februari 20015

168

0168

6168

0168

7168

0168

8168

00

TC = 6 x R p . 10.500 xRp. 1 5 0 ( 3 7 8 ^ 147)

= Rp. 141.750

Dengan cara yang sama dapat dicari lotal cost untuk bahan baku utama Iainnya,

juga Lot Si:e dan kapan pelepasan ordernya. Adapun perhitungan dari masing-masing

bahan baku utama lainnya dapat dilihat pada lampiran 4.2.

Tabel 4.28Perbandingan Total Cost Antara EOQ, LFL, dan LTC

Untuk Bulan Januari dan Februari 2001(dalam satuan rupiah)

Bahan Baku

Spon

Sheet Sablon

Lem

Tali Sandal

Kap Sabon

UkuranBesar

TanggungKecilBesar

TanggungKecil

-Besar

TanggungKecilBesar

TanggungKecil

Total

EOQ166.950107.700114.90065.30043.10041.15078.000

52.027.5059.10058.266105.15071.55055.200

966.366

LFL141.7508130066.30074.80065.92564.62577.25078.40573.75073.80679.80070.65065.400

1.013.761

LTC141.75081.30066.30048.40035.95034.00063.00050.43033.325 |

48.273,7578.00056.15041.250

729.855

Sumber : Data Internal Perusahaan. Diolah

Page 42: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

79

Perbandingan iotal cosf yang diperoleh antara teknik EOQ, LFL dan LTC untuk

masing-masing bahan baku dapat dilihat pada Tabel 4.28. Dari Tabel tersebut dapat

dilihat bahwa teknik LTC menghasilkan biaya yang paling kecil. Karena itu dalam

kasus mi PT. Siantarjaya Ekatama dianjurkan untuk menggunakan teknik LTC.

4.3.2.3 Offsetting

Setelah mengetahui kebutuhan bersih dan \ot size yang akan digunakan, maka

langkah selanjutnya adalah menentukan saat yang tepat untuk melakukan pesanan

guna memenuhi kebutuhan bersih dalam bentuk Malerial Requirement Plan seperti

yang terlampir pada lampiran 4.3. Misalnya pada spon ukuran besar; pada awal

minggu pertama pada bulan Januari 2001 kebutuhan kotornya (gross requiremeni)

adalah 210 lembar, setelah diketahui adanya jadwal penerimaan {schednled receipt)

pada awal minggu pertama sebesar 420 lembar dan persediaan bahan baku (on hand)

sebesar 168 lembar, maka untuk minggu kedua tidak diperlukan rencana pemesanan

bahan baku (planned order releases). karena kuantitas persediaan bahan baku sebesar

378 lembar masih dapat digunakan untuk kebutuhan kotor pada minggu kedua

sebesar 231 lembar, bahkan ada kelebihan yaitu sebesar 147 lembar. Maka untuk

memenuhi kebutuhan kotor sebesar 231 lembar pada minggu ketiga, dilakukan

rencana pemesanan bahan baku pada awal minggu kedua yaitu sebesar 84 lembar,

karena lead time dari supplier yaitu 1 minggu.

Cara ini digunakan juga untuk bahan baku lainnya.

Page 43: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

80

Dari Material Requirement Plan ini dapat diketahui kapan sebaiknya

melakukan pemesanan supaya bahan dapat tersedia pada saat dibutuhkan dan dalam

jumlah berapa. Penentuan waktu dan kuantitas barang yang dipesan ini penting.

karena bila tidak direncanakan dapat menimbulkan pembengkakan dan pemborosan

biaya.

4.3.3 Analisis Perbandingan Biaya Sediaan

Untuk mengetahui apakah rencana produksi yang baru dengan menggunakan

sistem MRP akan memberikan hasil yang lebih baik dari rencana yang dibuat oleh

PT. Siantarjaya Ekatama, maka dilakukan analisis perbandingan antara sistem yang

lama (yang digunakan oleh PT. Siantarjaya Ekatama sekarang ini) dengan sistem

MRP.

ivarena yang dibahas di sini adalah mengenai biaya persediaan bahan baku,

maka analisis perbandingan juga mengenai seputar biaya persediaan yang merupakan

salah satu unsur biaya produksi (FOH).

Selama ini PT. Siantarjaya Ekatama dalam mengadakan persediaan tidak

menggunakan teknik-teknik seperti yang ada dalam teori, melainkan berdasarkan

kebutuhan atas permintaan barang dan persediaan pengamanan, dimana pesanan

dilakukan berdasarkan bon permintaan dari bagian gudang. Kurangnya koordinasi

dan komunikasi antara bagian gudang, produksi dan pembelian menyebabkan sering

terjadinya stagnasi produksi karena terlambatnya bahan baku, kesalahan pemesanan

Page 44: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

81

dan lain sebagainya. Tabel 4.29 merupakan biaya persediaan aktual yang terjadi

selama 2 bulan mulai bulan Januari 2001 sampai dengan Februari 2001.

Dari Tabel 4.29 tampak bahwa biaya persediaan yang dikeluarkan oleh PT.

Siantarjaya Ekatama tiap bulan cukup besar terutama untuk membayar bunga

investasi atas sediaan karena untuk menjamin kelancaran produknya, PT. Siantarjaya

Ekatama menimbun banyak sekali sediaan spon, sheet sablon dan bahan baku

lainnva.

Tabel 4.29Biaya Persediaan Bahan Baku

Januari - Februari 2001(dalam rupiah)

Biaya SediaanBiaya Pemesanan* Perlengkapan / Adm.* Biaya Lain-lain

Jumlah

Biava Penvimpanan* Perlengkapan* Bunga Investasi* Depresiasi Gudang* Kerusakan* Pengangkutan* Kehilangan

JumlahTotal

Januari

127.100153.400280.500

124.30010.457.450

1.350.525870.800153.70040.500

12.997.27513.277.775

Februari

'43.700'72.700316.400

210.05015.450.250

1.350.525980.050457.800

32.00018.480.67518.797.075

Total

270.800326.100596.900

334.35025.907.700

2.701.0501850.850611.500

72.50031.477.95032.074.850

Sumber : Data Internal Perusahaan.

Dengan MRP, PT. Siantarjaya Ekatama dapat lebih baik dalam merencanakan

dan mengontrol sediaannya agar tersedia pada saat dibutuhkan, sehingga selain dapat

menjamin kelancaran produksi juga dapat mengurangi tingkat kerusakan atau

Page 45: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

82

kehilangan, bunga investasi dan biaya-biaya Iainnya yang diperlukan untuk menjaga

dan menyimpan sediaan tersebut.

Berikut adalah penghematan yang dihasilkan oleh MRP selama 2 bulan pertama

(Januari - Februari 2001):

Biaya sediaan sebelum menggunakan MRP (Tabel 4.29) = Rp 32.074.850

Biaya sediaan sesudah menggunakan MRP (Tabel 4.28) = Rp 729.855

Penghematan Rp 31.344.995

Penghematan yang dihasilkan oleh sistem MRP mi kelihatannya tidak terlalu

material jika dibandingkan dengan total biaya produksinya yang sebesar Rp.

691.731.800 untuk bulan Januari dan Februari lahun 2001 (sumber internal

perusahaan). Penghematan yang dihasilkan dalam 2 bulan pertama adalah sekitar

hanya 4,5 % dari total biaya produksi. Mungkin saat ini penghematan tersebut kurang

berarti bagi perusahaan karena masih kecilnya kapasitas produksi perusahaan

sehingga inefisiensi yang mungkin terjadi juga relatif kecil. Namun untuk jangka

panjang jika suatu saat perusahaan berkembang dengan pesat dan kapasitas

produksinya semakin bertambah besar maka akan menjadi masalah bagi perusahaan

apabila perusahaan tidak membuat perencanaan produksi yang tepat dan terperinci

karena kapasitas produksi yang besar cenderung menghasilkan inefisiensi yang besar

pula jika tidak ada perencanaan yang matang. Di samping itu juga jangka panjang,

jika sistem MRP ini diterapkan dengan baik maka dapat mengurangi keterlambatan

pengiriman dan klaim dari pelanggan yang sering dialami oleh perusahaan. Dengan

Page 46: BABIV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN · PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... contoh-contoh sandal kepada customer lalu apabila pasar merespon dengan baik dan model

83

demikian untuk jangka panjang pelayanan kepada pelanggan dapat terus ditingkatkan.

Hal ini penting supaya tidak terjadi kehilangan kepercayaan dari pelanggan, sebab

kepercayaan dari pelanggan ini merupakan faktor penting bagi perusahaan untuk bisa

tetap berjalan dan berkembang serta tidak kalah dalam bersaing dengan perusahaan-

perusahaan lain yang sejenis.

Dalam mengupayakan sistem MRP ini, PT. Siantarjaya Ekatama perlu

memfokuskan pada dua hal pokok yaitu peningkatan kemampuan fasilitas komputer

penunjang sistem dan program pelatihan kepada para karyawan perusahaan terhadap

penggunaan sistem yang baru.