19
BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar Konsep dasar perancangan dari proyek ini diambil dari esensi panti rehabilitasi penyandang psikotik dan untuk menciptakan suatu perancangan yang spesifik. Ada beberapa hal yang perlu ditekankan disini, bahwa panti rehabilitasi sosial ini sebagai lembaga rehabilitasi untuk penyandang psikotik, dimana sistem fungsional dari ruang harus jelas, artinya penghuni mempunyai orientasi yang jelas pada saat didalam ruangan.Disamping itu perlu diperhatikan adanya ruang terbuka (open space), yang berupa tempat untuk khen istirahat, bermain, dan Iain-lain, untuk membantu proses penyembuhan dari klien tersebut. Ruang terbuka tersebut harus memberi kesan akrab dan alami. Penyandang psikotik adalah orang yang mengalami suatu perubahan dalam hidupnya, artinya la mengalami suatu perubahan dalam berpikir, beremosi, dan berkomunikasi. Untuk mencapai suatu kesembuhan seperti sebelum ia sakit, penyandang psikotik tersebut mengalami proses penyembuhan. Penyembuhan pertama dilakukan di Rumah Sakit Jiwa, yaitu penyembuhan secara medis, kemudian penderita tersebut harus menjalani suaru proses rehabilitasi/pemulihan, dimana penyandang psikotik tersebut dibina dan dilatih fisik dan mentalnya dan diberi suatu ketrampilan, dengan tujuan dapat kembali kemasyarakat dengan suatu kemandirian dan ketrampilan yang berguna baginya. Dalam membantu psoses rehabilitasi tersebut, maka diciptakan V-108

BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

  • Upload
    others

  • View
    32

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

BABV

KONSEP PERANCANGAN

1. Konsep Dasar

Konsep dasar perancangan dari proyek ini diambil dari esensi panti rehabilitasi

penyandang psikotik dan untuk menciptakan suatu perancangan yang spesifik. Ada

beberapa hal yang perlu ditekankan disini, bahwa panti rehabilitasi sosial ini sebagai

lembaga rehabilitasi untuk penyandang psikotik, dimana sistem fungsional dari ruang

harus jelas, artinya penghuni mempunyai orientasi yang jelas pada saat didalam

ruangan.Disamping itu perlu diperhatikan adanya ruang terbuka (open space), yang

berupa tempat untuk khen istirahat, bermain, dan Iain-lain, untuk membantu proses

penyembuhan dari klien tersebut. Ruang terbuka tersebut harus memberi kesan akrab

dan alami.

Penyandang psikotik adalah orang yang mengalami suatu perubahan dalam

hidupnya, artinya la mengalami suatu perubahan dalam berpikir, beremosi, dan

berkomunikasi. Untuk mencapai suatu kesembuhan seperti sebelum ia sakit,

penyandang psikotik tersebut mengalami proses penyembuhan. Penyembuhan pertama

dilakukan di Rumah Sakit Jiwa, yaitu penyembuhan secara medis, kemudian penderita

tersebut harus menjalani suaru proses rehabilitasi/pemulihan, dimana penyandang

psikotik tersebut dibina dan dilatih fisik dan mentalnya dan diberi suatu ketrampilan,

dengan tujuan dapat kembali kemasyarakat dengan suatu kemandirian dan ketrampilan

yang berguna baginya. Dalam membantu psoses rehabilitasi tersebut, maka diciptakan

V-108

Page 2: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

V-109

suatu suasana hunian dan rehabilitasi yang memiliki kenyamanan sehingga dapat

membantu proses penyembuhan klien tersebut.

Pendekatan konsep arsitektur ditekankan pada proses rehabilitasi, yaitu

pembinaan fisik dan mentalnya. Penyandang psikotik dilatih/dibina suatu ketrampilan,

pendidikan dan dilatih untuk hidup sehat. Dalam pendidikan atau latihan dituntut

adanya suatu keteraturan, yang harus dijalani oleh klien. Keteraturan yang dimaksud

adalah keteraturan yang tidak mengikat/mebebankan klien, dapat dilihat pada

pembinaan itu, dimana tidak dituntut adanya suatu hasil kerja yang maksimaL hanya

diarahkan/diajak agar mau melaksanakan pembinaan atau pendidikan tersebut. Dalam

pembinaan mental, klien dibina kemandiriannya dan untuk berkomunikasi dengan

sesamanya. Untuk mencapai hal itu dilakukan pendekatan baik secara individu

maupun kelompok, disamping melakukan pendekatan pada alanx

Konsep dasar perancangan proyek ini ditekankan pada unsur keteraturan yang

komunikatif) artinya ketraturan memiliki suatu penataan yang sistematis, tetapi

mempunyai suatu hubungan yang akrab. Keakrabab tersebut dapat menciptakan suatu

kenyamanan b agi p enyandang p sikotik.

Diagram Pemikiran Konsep :

Berangkat dari konsep pemikiran :

Hakekat Proses Rehab.

Utk. Penyandang Psikotik

HAKEKAJ FILOSOFIS KONSEP DASAR

Proses rehabilitasi utk. penyandang psikotik

Proses penyembuhan psikotik dg. menciptakan suatu kenya­manan dim. proses rehab.

- Pembinaan/pend. fisik

- Pembinaan mental

• Teratur •Akrab

-> DISAIN

Keteratur­an yang-akrab

Page 3: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

V-110

2. Analisa Konsep Perancangan

2.1. Perancangan Tapak

Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7.

2.2. Perancangan Bangunan

2.2.1. Bentuk Dasar

Sebagai bentuk dasar yang digunakan adalah bentuk segi empat dan lingkaran

dengan pertimbangan bentuk tersebut merupakan analog dari teratur dan akrab.

Bentuk segi empat digunakan sebagai simbol dari teratur, karena bentuk segi empat

menunjukan sesuatu yang statis, netral, murni dan menunjukan suatu kestabilan

(Ching, 1991,hal57).

Sedangkan bentuk lingkaran digunakan sebagai simbol dari akrab, karena

lingkaran adalah suatu sosok yang terpusat berarah ke dalam dan memperkuat sifat

alamnya sebagai poros. Lingkaran memiliki suatu kestabilan dan kecenderungan

sebagai pusat lingkaran yang mewakili makna sebagai pusat kegiatan rehabilitas.

Lingkaran merupakan sosok yang terpusat dan berarah ke dalam, mengandung makna

sesuatu yang akrab, dimana mempunyai suatu pusat/poros.

> Teratur

> Akrab O

Page 4: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

V-l l l

2.2.2. Transformasi Bentuk

Untuk mempresentasikan esensi dari panti rehabilitasi sosial penyandang

psikotik dilakukan transformasi bentuk dasar tersebut. Transformasi bentuk tersebut

dilakukan berdasarkan olah geometri terhadap bentuk dasar. Pengolahan bentuk

tersebut harus memperlihatkan suatu keteraturan yang akrab.

Perancangan panti rehabilitasi sosial ini merupakan perancangan multi massa,

dimana olah geometrinya dilakukan pada tiap massa dan keseluruhan massa dengan

memperhatikan massa secara keseluruhan.

Massa 1

Bentukan mula-mula adalah segi empat, yang menyimbolkan adanya suatu

keteraturan dan kestabilan. Kemudian menjalani pemotongan pada tiap sudutnya

dengan ukuran yang sama besar dan menjalani pemotongan lagi pada bagian

tengahnya, dengan bentuk dasar yang berukuran lain. Perubahan bentuk ini tidak

merubah bentuk dasarnya. Bentuk massa ini diperuntukan sebagai hunian asrama klien

dalam proses rehabilitas dan klien yang tidak bisa sembuh.

Atap merupakan kombinasi dari atap perisai pelana dan atap plat deck. Atap

perisai pelana untuk penyesuaian didaerah tropis, sedangkan atap plat untuk

mempertahankan bentuk dasarnya.

Pemotongan Pemotongan

Page 5: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

V-112

Massa 2

Bentuk mula-mula adalah segi empat, menyimbolkan adanya suatu keteraturan

dan kestabilan, kemudian mengalami pemotongan pada kedua sudutnya dengan

ukuran yang sama besar. Perubahan ini tidak merubah bentuk dasarnya.

Bentuk massa ini sebagai hunian klien yang sudah sembuh.

I Pemotongan Penambahan

Massa 3

Bentuk mula-mula adalah lingkaran, menyimbolkan adanya suatu keakraban

dan memiliki suatu arah ke dalam sebagai poros. Lingkaran tersebut apabila memiliki

garis lurus akan memperkuat gerak putarnya (Ching, 1991, hal 55).

Lingkaran tersebut mengalami pemotongan pada bagian tengahnya dan

mengalami tambahan-tambahan untuk memperkuat gerak lingkaran tersebut.

Massa ini sebagai proses rehabilitasi, dimana harus menunjukan suatu gerak

dan kebersamaan yang akrab.

Memperkuat arah gerak lingk.

Tambahan

Pengurangan Space penangkap

Page 6: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

V-113

Massa 4

Merupakan kombinasi antara bentuk segi empat dan lingkaran. Dua bentuk

dasar tersebut mengalami interlocking dan bentuk segi empat mengalami suatu

tambahan-tambahan.

• o

Massa 5

Bentuk mula-mula segi empat, kemudian mengalami pemotongan-pemotongan

> Pengurangan

>

2.2.3. Analisa Peletakan Massa

Lihat gambar 5.5 - 5.7

Tambahan

Interloking

CD

Tambahan

•czs Tambahan

Page 7: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

V-114

2.2.4. Material

Untuk membantu proses rehabilitas, perlu diperhatikan/diperhitungkan

material yang digunakan, karena dapat mempengaruhi jiwa klien. Material yang

digunakan sebaiknya yang mudah didapat dan alamiah.

Material yang digunakan yaitu kaca sebagai jendela dan kayu untuk jeruji, batu

alam, semen dan batu bata dsb.

3. Konsep Analisa Pendekatan Urban Design

Seperti yang dikemukakan oleh Kevin Lynch dalam The Image of City,

gambar kota diklasifikasikan dalam lima tipe elemen, yaitu :

l.Path : merupakan terusan memanjang, dimana pengamat biasanya, kadang-kadang

bergerak, yang mungkin merupakan jalan raya, temp at pejalan kaki, transit

linier, rel kereta api.

* Jalan arteri sekunder dan kolektor sekunder merupakan path pada daerah ini,

yaitu jalan penjaringan sari dan jalan rungkut madya, dimana jalan ini merupakan

jalur utama di daerah ini.

2.Edge : merupakan pembatasan antara dua fase, perpecahan linier dalam kontinuitas,

berupa pantai, dinding, dan sebagainya.

* Edge untuk daerah ini adalah sungai.

3. Districts : dipahami sebagai dua tingkat dimensional, merupakan bagian dari kota

dimana dapat masuk didalamnya dan dapat dikenali sebagai yang memiliki

kebiasaan, karakter pengenal.

* Districts kawasan ini adalah perumahan.

Page 8: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

V-115

4. Nodes : Titik-titik strategi dalam kota, dimana seorang pengamat dapat masuk

didalamnya dan merupakan suatu kegiatan dimana seseorang menuju atau

memulai perjalanannya.

* Nodes untuk daerali ini adalah pasar, merupakan tempat pertemuan masyarakat di

daerah tersebut.

5. Landmark : adalah. tipe lain dari titik-titik referensi, tetapi dalam kasus

ini pengamat tidak masuk didalamnya.

* Landmark untuk kawasan ini adalah UPN, dimana sebagai landmark mayor, dan

panti rehabilitasi sosial ini diusulkan sebagai landmark minor.

4. Sistem Utilitas

4.1. Sistem Pencegagan Kebakaran

Dalam menangani kemungkinan kebakaran yang akan terjadi, dilakukan 2 cara

pengendalian, yaitu :

1. Pengendalian Pasif

Pencegahan dengan cara ini, dapat dilakukan dengan memperhatikan jalur

pencapaian oleh mobil pemadam kebakaran, yang disyaratkan untuk lebar jalan

adalah 3,5 m. Disamping itu meletakan fire station pada sisi jalan, yang berjarak 6

m dari hidran kota. Didalam site diletakan hidran halaman dengan jarak 90 cm antar

hidran.

Page 9: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

V-116

2. Pengendalian Aktif

Untuk mengatasi kemungkinan terjadinya kebakaran, perlu dilakukan

pengendalian secara aktif, yaitu memberikan perlindungan semaksimal mungkin,

yaitu :

- Alat pendeteksian, Detector dan Alarm sircuit, prinsip kerjanya apabila asap panas

terdeteksi oleh detektor, maka rangkaian sirkut pengontrol akan menghidupkan

unit Annuciator, yang berupa lampu indikasi dan sirene, yang akan

memberitahukan kepada penghuni panti dan selanjutnya akan menghidupkan

sistem-sistem pembantu pencegah kebakaran.

- Untuk memadamkan api dapat digunakan 2 sistem, yaitu sistem pemadaman

dengan C02 dan sprinkler dengan air. Sebagai alat bantu digunakan pipa kanvas

dan alat penyemprot, yang disimpan dalam fire box.

- PAR ( Pemadam Api Ringan )

4.2. Sistem Komunikasi

Sistem komunikasi yang dipakai dalam panti ini, yaitu :

- Untuk keperluan komunikasi intern, digunakan :

Microfon dengan speaker yang tersebar dan dikontrol melalui ruang kontrol untuk

mengumumkan dan untuk panggilan terbuka yang menjangkau seluruh site.

Intercom, untuk melayani komunikasi satu arah, maksudnya jalur yang terdiri dari 1

ruang ke ruang lain, atau dengan kata lain untuk komunikasi jarak dekat.

- Untuk keperluan komunikasi ekstern, digunakan unit telpon yang memakai sistem

PABX

Page 10: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

V-117

4.3. Sistem penangkal petir

Sistem penangkal petir yang digunakan adalah sistem sangkar Faraday dan tongkat

franklin, dirnana dap at melindungj daerah yang sangat luas.

4.4. Sistem Distribusi air bersih dan kotor

Air bersih didapat langsung dari PDAM, dengan menggunakan sistem

UP-FEED, dengan pertimbangan instalasi air bersih yang dibutuhkan hanya mencapai

3 lantai.

P. ut. Pel Pc2 T.dist

PDAM

P LJ

T.dist. T.dist

Tandon utama

Sistem UP-FEED adalah sistem supplay air bersih dari tandon bawah,

dipompa ke atas dan langsung didistribusikan ke ruang-ruang.

Page 11: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

V-118

Bangunan merupakan multimassa, sehingga sistem air bersih menggunakan

tandon utama kemudian didistribusikan ke tandon distribusi, lalu dengan sistem up

feed ke ruang yang membutuhkan.

Sistem pembuangan :

kotoran > septic tank > sumur resapan A

air kotor '

- Kotoran dan air kotor disalurkan ke septic tank, yang kemudian disalurkan ke sumur

resapan.

- Air hujan disalurkan melalui saluran-saluran penampungan yang selanjutnya

disalurkan ke saluran kota.

4.5. Sistem Distribusi Listrik

Sumberlistrik utama dari PLN dan dibantu dengan Genset, sebagai cadangan

sumber listrik. Genset ini dihubungkan dengan ATS yang secara otomatis akan

menghidupkan generator pada saat terjadi pemadaman listrik dari PLN.

Page 12: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

Sistem Distribusi Listrik :

V-119

PLNl-> Gardu PLN »i Trafo I—> Panil

list. -^ ATS

A

Genset —>

Panil utama

Panil

genset Panil Sub dist.

PanU dist.

T Ruang-ruang

4.6. Sistem Pencahayaan

Pencahayaan memanfaatkan sebanyak mungkin penerangan alampada siang

hari. Untuk menghindari sinar matahari yang menyengat dipakai sun-screen atau

diatasi dengan tabir pohon.

4.7. Sistem Penghawaan

Mengutamakan penghawaan alamiah dengan memperhatikan ventilasi dan

pembukaan-pembukaan yang baik, untuk kesehatan ruang. Untuk ruang-ruang yang

membutuhkan pemeliharaan didalammya, seperti perpustakaan digunakan

penghawaan buatan

Page 13: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

^"^"^^"^^ 1. A K A U 9 A e K 9 l S T l N ©

JfeMUKlMAK

ffeRUMAHAW' 5 n

PtRUMAHAK

7AS. UMUH

/ # ^ % PANTI RGHABILITAS1 90S1AL PGMVAMDAMG PSIkOTIk Dl SURABAYA

Gambar

5 - 1

Page 14: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

2 .4KAUSA W A K

6

m L ln tasan t^jfcohan

^ A m h Ar^in •

-~ K e bfstnc>ar ) n

PAMTI RGHABIUTAS1 909IAL PGNYANDANG PSlkOTIk Dl 9URABAYA

Gambar

5 2 < i

S3

Page 15: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

2>. A K A U S 4 P6NCAPAIAK

4 €nW -Ada 2. maconr^ ^ a i i u *•

• Mqin fcnhTanca ( auda di

^a lan P«n^arfn^an -

Sari-

• € id t Entrance

GSR

PAMTI RGHAB1LITA9I 909IAL PGhVAHDANG PSlkOTIK DI SURABAYA

Gambar

5 - 3 to to

Page 16: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

V: PoWJc .-- ParWir - Admin\*-Knsi

- 'p^njunahan dckter

SP: Saryi Public

- RchabiU'^asi*

/P r: Thvatsz. - Hvolon KUtn

Uns.ur llnok.

proses rsVobilA -k i t \ , Y& WgtrtiW.

Unsur sto\4 4 ,

•Swnoa Vuman

PAMTI RGHABILITAS1 909IAL PGNYANDANG P9lkOTIk Dl SURABAYA

Page 17: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

-? PuvmaVwn dofckr

QomkJ orieMaSi -1 9tn vTpmct .

da araV> ori^nfasi

-^ S.\ift staban x d» -

Wqoi-ta) _? dl'sQ-\jW»n |pd ip\aza/ •tar̂ aV •pertemuan

habiUW ,*&$ j^»

"^ "Pasiwi tnasok. -?

V-wn\Qn —•9 P^Viab .

P^rornahan df)Mer -Serba 6unq

^ l^hen dim Iproses »^a6 . - ? \*>>i d«.-

PANTI RGHABILITAS"! V09IAL PGIWANDANG PflkOTIK DI 9URABAYA

Gambar

5 - 4

Page 18: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

: Asrnvna kA\«-n dlrn

Proses rihak •

• TVumahan Ichen

da huntari Iriun

Masalah .

taianpurtn^i icjwmcmar) -

- TvdaV: diharusWan u\V)W

- Uarui dsJraV d£ CVs^r\xis{

P«.V\ah'Ortosi - $ t I

D D ! TX\«hjVan d\'kn^aV) svtiL, d\TnaT\Q asrama pjenuuaV sty baticr Lbh dideV^kaD fen ©bs&nrasi d]p r&>aJb\\jW

k*^s «U

PAMTI RGHABILITAS"! SOS\(\L PGNVAMDAMG PflKOTIK Dl SURABAYA

Tabel

5 -4 S3

Page 19: BABV KONSEP PERANCANGAN 1. Konsep Dasar · 2. Analisa Konsep Perancangan 2.1. Perancangan Tapak Analisa site/tapak, lihat gambar 5.1-5.7. 2.2. Perancangan Bangunan 2.2.1. Bentuk Dasar

V-126

->

Asrcwna PerawoV sfcq pan'er dart a&rmndi Wwn -*# fdk s<imbub •

Asramq k\wo ^9 ^ f^^^s nehat. paling cttkaj- dp -**hoJo. C km ^ di'uKjmakar) ) . Ainamo kU*n ^9 Wk sejcMr* y ckkal- dcj obsu-vasi >e

PAMTI RGHABILITASI 90SIAL PGNYANDANG P^lkOTIk

Dl SURABAYA

TAB EL

5-5