Upload
fia-fiul
View
2
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
BAB V
Citation preview
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai dengan latar belakang permasalahan dan tujuan serta hasil penelitian
yang telah dilakukan terhadap 63 orang ibu primigravida yang bersalin normal di
BPS Dwi Yuni Fitariyanti, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berat badan lahir janin ibu primigravida yang bersalin normal di BPS Dwi Yuni
Fitariyanti tahun 2007 sangat mempengaruhi terhadap kejadian rupture perineum.
Bayi dengan BB lahir > 3100 gr merupakan kelompok terbanyak yang mengalami
rupture perineum (73%). Dari 63 ibu primigravida yang bersalin normal yang
terdiri dari 32 orang ibu primigravida yang melahirkan dengan BB lahir > 3.100
gr dan 30 ibu yang melahirkan dengan BB lahir < 3.100 gr terdapat 41 orang ibu
yang mengalami rupture perineum (65%) yaitu 30 orang ibu yang melahirkan
dengan BB lahir >3100 gr (73%) dan 11 orang ibu yang melahirkan dengan BB
lahir < 3100 gr (27%). Dan yang tidak mengalami rupture perineum ada 22 orang
(35%), yaitu 2 dari kelompok ibu yang melahirkan dengan BB lahir >3100 gr
(9%) dan 20 dari kelompok ibu yang melahirkan dengan BB lahir < 3100 gr
(91%).
2. Ada hubungan antara BB lahir dengan ruptur perineum di BPS Dwi Yuni
Fitariyanti tahun 2007. X2 hitung > X2 tabel (21,02 > 3,481) dengan taraf
signifikan 5% dan dk=1.
3. Berat badan mempunyai hubungan yang signifikan dengan terjadinya ruptur
perineum spontan di BPS DwiYuni Fitariyanti tahun 2007 sebesar 0,70.
B. Saran
Dari penelitian ini didapatkan bahwa rupture perineum rentan terjadi pada
kelompok ibu primigravida dengan BB lahir > 3.100 gr. Pencegahan rupture
perineum perlu dilakukan sedini mungkin sehingga kejadian rupture perineum dapat
diminimalisasi.
1. Untuk tempat penelitian
KIE kepada ibu tentang nutrisi dan latihan selama hamil untuk persiapan dan
pencegahan rupture perineum pada saat persalinan serta peningkatan keterampilan
lebih dalam melakukan pertolongan persalinan normal dengan terus menambah
pengalaman praktek kelahiran terampil yang telah didasari ilmu pengetahuan
tentang pencegahan rupture perineum yang didapat dari institusi pendidikan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Walaupun institusi pendidikan telah banyak memberikan informasi tentang
kesehatan khususnya tentang rupture perineum, tuntutan zaman yang terus
berkembang menyebabkan kebutuhan masyarakat akan informasi kesehatan harus
terus ditingkatkan yaitu dengan memberikan lebih banyak materi kepada para
mahasiswanya, selain itu juga sebagai bahan bacaan dan perpustakaan.
3. Untuk Peneliti
Masalah dalam penelitian ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut sehingga
bagi para peneliti lain agar dapat mengembangkan penelitian ini dan dapat
menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan khususnya tentang rupture perineum.