8
Bacaan Harian BUDAYA KERJAKU DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA DALAM NEGERI BANDUNG Diunduh: Djoko Sujono dari: https://eriskusnadi.wordpress.com/2011/08/06/5s-seiri-seiton- seiso-seiketsu-shitsuke/

Bacaan Harian BUDAYA KERJAKU DI · Bacaan Harian 5S|1 Tentang 5S – Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke Bagi anda yang pernah berinteraksi dengan dunia pabrik tentunya tidak

  • Upload
    ledat

  • View
    276

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

Bacaan Harian

BUDAYA KERJAKU

DI

BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJADALAM NEGERI

BANDUNG

Diunduh: Djoko Sujono dari:https://eriskusnadi.wordpress.com/2011/08/06/5s-seiri-seiton-

seiso-seiketsu-shitsuke/

Bacaan Harian 5S | 1

Tentang 5S – Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke

Bagi anda yang pernah berinteraksi dengan dunia pabriktentunya tidak asing dengan istilah 5S. Pabrik yangmenerapkan program 5S akan terlihat bersih dan teratur.Mereka berpikir keadaan yang berantakan akanmenyembunyikan masalah. Program 5S dipandang sebagaiusaha untuk memunculkan masalah yang selama initersembunyi dari para pemecah masalah (problem solver).

Saat ini, program 5S telah banyak diadopsi olehberbagai industri di berbagai negara. Popularitas 5S ini taklepas dari kesuksesan industri Jepang yang selama inimemusatkan perhatiannya terhadap pengurangan segalapemborosan (waste). 5S adalah landasan untuk membentukperilaku manusia agar memiliki kebiasaan (habit) mengurangipembororsan di tempat kerjanya.

Program 5S pertama kali diperkenalkan di Jepangsebagai suatu gerakan kebulatan tekad untuk mengadakanpemilahan (seiri), penataan (seiton), pembersihan (seiso),penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu), dan penyadarandiri akan kebiasaan yang diperlukan untuk melaksanakanpekerjaan dengan baik (shitsuke). Masing-masing S dalam 5Sbeserta penjelasannya dijelaskan di bawah ini.

5S bukan berarti “bersih-bersih”

“Penyebaran ilmu dengan implementasinya sangatbermanfaat dan tidak ada kata terlambat”

by Djoko Sujono

Bacaan Harian 5S | 1

Tentang 5S – Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke

Bagi anda yang pernah berinteraksi dengan dunia pabriktentunya tidak asing dengan istilah 5S. Pabrik yangmenerapkan program 5S akan terlihat bersih dan teratur.Mereka berpikir keadaan yang berantakan akanmenyembunyikan masalah. Program 5S dipandang sebagaiusaha untuk memunculkan masalah yang selama initersembunyi dari para pemecah masalah (problem solver).

Saat ini, program 5S telah banyak diadopsi olehberbagai industri di berbagai negara. Popularitas 5S ini taklepas dari kesuksesan industri Jepang yang selama inimemusatkan perhatiannya terhadap pengurangan segalapemborosan (waste). 5S adalah landasan untuk membentukperilaku manusia agar memiliki kebiasaan (habit) mengurangipembororsan di tempat kerjanya.

Program 5S pertama kali diperkenalkan di Jepangsebagai suatu gerakan kebulatan tekad untuk mengadakanpemilahan (seiri), penataan (seiton), pembersihan (seiso),penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu), dan penyadarandiri akan kebiasaan yang diperlukan untuk melaksanakanpekerjaan dengan baik (shitsuke). Masing-masing S dalam 5Sbeserta penjelasannya dijelaskan di bawah ini.

5S bukan berarti “bersih-bersih”

“Penyebaran ilmu dengan implementasinya sangatbermanfaat dan tidak ada kata terlambat”

by Djoko Sujono

Bacaan Harian 5S | 2

1S – Seiri (Kerapihan)

Seiri merupakan langkah awal implementasi 5S, yaitu:pemilahan barang yang berguna dan tidak berguna:

Barang berguna => Disimpan Barang tidak berguna => Dibuang

Dalam langkah awal ini dikenal istilah Red TagStrategy, yaitu menandai barang-barang yang sudahtidak berguna dengan label merah (red tag) agarmudah dibedakan dengan barang-barang yang masihberguna. Barang-barang dengan label merah kemudiandisingkirkan dari tempat kerja. Semakin ramping (lean)tempat kerja dari barang-barang yang tidakdibutuhkan, maka akan semakin efisien tempat kerjatersebut.

Membedakan antara yang diperlukan dengan yangtidak diperlukan, serta membuang yang tidakdiperlukan.a. Barang yang senantiasa dipakaib. Barang yang kadang-kadang dipakaic. Barang yang jarang sekali dipakaid. Barang yang tidak diperlukan

Susun barang pada rak sesuai klasifikasi di atas, danbuang barang-barang yang tidak diperlukan.

2S – Seiton (Keteraturan)

Seiton adalah langkah kedua setelah pemilahan, yaitu:penataan barang yang berguna agara mudah dicari,dan aman, serta diberi indikasi.

Dalam langkah kedua ini dikenal istilah Signboard

Bacaan Harian 5S | 2

1S – Seiri (Kerapihan)

Seiri merupakan langkah awal implementasi 5S, yaitu:pemilahan barang yang berguna dan tidak berguna:

Barang berguna => Disimpan Barang tidak berguna => Dibuang

Dalam langkah awal ini dikenal istilah Red TagStrategy, yaitu menandai barang-barang yang sudahtidak berguna dengan label merah (red tag) agarmudah dibedakan dengan barang-barang yang masihberguna. Barang-barang dengan label merah kemudiandisingkirkan dari tempat kerja. Semakin ramping (lean)tempat kerja dari barang-barang yang tidakdibutuhkan, maka akan semakin efisien tempat kerjatersebut.

Membedakan antara yang diperlukan dengan yangtidak diperlukan, serta membuang yang tidakdiperlukan.a. Barang yang senantiasa dipakaib. Barang yang kadang-kadang dipakaic. Barang yang jarang sekali dipakaid. Barang yang tidak diperlukan

Susun barang pada rak sesuai klasifikasi di atas, danbuang barang-barang yang tidak diperlukan.

2S – Seiton (Keteraturan)

Seiton adalah langkah kedua setelah pemilahan, yaitu:penataan barang yang berguna agara mudah dicari,dan aman, serta diberi indikasi.

Dalam langkah kedua ini dikenal istilah Signboard

Bacaan Harian 5S | 3

Strategy, yaitu menempatkan barang-barang bergunasecara rapih dan teratur kemudian diberikan indikasiatau penjelasan tentang tempat, nama barang, danberapa banyak barang tersebut agar pada saat akandigunakan barang tersebut mudah dan cepat diakses.Signboard strategy mengurangi pemborosan dalambentuk gerakan mondar-mandir mencari barang.Simpan barang dengan teratur sehingga dapat segeradiambil saat diperlukan.

a. Mudah ditemukanb. Mudah diambilc. Mudah dikembalikan

3S – Seiso (Kebersihan)Seiso adalah langkah ketiga setelah penataan, yaitu:pembersihan barang yang telah ditata dengan rapihagar tidak kotor, termasuk tempat kerja dan lingkunganserta mesin, baik mesin yang breakdown maupundalam rangka program preventive maintenance (PM).

Sebisa mungkin tempat kerja dibuat bersih dan bersinarseperti ruang pameran agar lingkungan kerja sehat dannyaman sehingga mencegah motivasi kerja yang turunakibat tempat kerja yang kotor dan berantakan.Buang segala kotoran dan sampah、jadikan lingkungankerja sebersih mungkin.1. Memungut2. Mengelap3. Menyapu4. Mencuci5. Menyedot6. Menggosok7. Mengecat

Bacaan Harian 5S | 3

Strategy, yaitu menempatkan barang-barang bergunasecara rapih dan teratur kemudian diberikan indikasiatau penjelasan tentang tempat, nama barang, danberapa banyak barang tersebut agar pada saat akandigunakan barang tersebut mudah dan cepat diakses.Signboard strategy mengurangi pemborosan dalambentuk gerakan mondar-mandir mencari barang.Simpan barang dengan teratur sehingga dapat segeradiambil saat diperlukan.

a. Mudah ditemukanb. Mudah diambilc. Mudah dikembalikan

3S – Seiso (Kebersihan)Seiso adalah langkah ketiga setelah penataan, yaitu:pembersihan barang yang telah ditata dengan rapihagar tidak kotor, termasuk tempat kerja dan lingkunganserta mesin, baik mesin yang breakdown maupundalam rangka program preventive maintenance (PM).

Sebisa mungkin tempat kerja dibuat bersih dan bersinarseperti ruang pameran agar lingkungan kerja sehat dannyaman sehingga mencegah motivasi kerja yang turunakibat tempat kerja yang kotor dan berantakan.Buang segala kotoran dan sampah、jadikan lingkungankerja sebersih mungkin.1. Memungut2. Mengelap3. Menyapu4. Mencuci5. Menyedot6. Menggosok7. Mengecat

Bacaan Harian 5S | 4

4S – Seiketsu (Kelestarian)

Seiketsu adalah langkah selanjutnya setelah seiri,seiton, dan seiso, yaitu: penjagaan lingkungan kerjayang sudah rapi dan bersih menjadi suatu standarkerja. Keadaan yang telah dicapai dalam proses seiri,seiton, dan seiso harus distandarisasi. Standar-standarini harus mudah dipahami, diimplementasikan keseluruh anggota organisasi, dan diperiksa secarateratur dan berkala.Ciptakan kondisi lingkungan kerja yang bersih tanpakotoran.Kontrol pemeliharaan → Kontrol kondisi tidak normal →Transparansi kondisi tidak normal

5S – Shitsuke (Kedisiplinan)Shitsuke adalah langkah terakhir, yaitu penyadaran diriakan etika kerja:

1. Disiplin terhadap standar2. Saling menghormati3. Malu melakukan pelanggaran4. Senang melakukan perbaikan

Membiasakan agar selalu dapat mentaati ketentuanatau peraturan yan ada.

Bacaan Harian 5S | 4

4S – Seiketsu (Kelestarian)

Seiketsu adalah langkah selanjutnya setelah seiri,seiton, dan seiso, yaitu: penjagaan lingkungan kerjayang sudah rapi dan bersih menjadi suatu standarkerja. Keadaan yang telah dicapai dalam proses seiri,seiton, dan seiso harus distandarisasi. Standar-standarini harus mudah dipahami, diimplementasikan keseluruh anggota organisasi, dan diperiksa secarateratur dan berkala.Ciptakan kondisi lingkungan kerja yang bersih tanpakotoran.Kontrol pemeliharaan → Kontrol kondisi tidak normal →Transparansi kondisi tidak normal

5S – Shitsuke (Kedisiplinan)Shitsuke adalah langkah terakhir, yaitu penyadaran diriakan etika kerja:

1. Disiplin terhadap standar2. Saling menghormati3. Malu melakukan pelanggaran4. Senang melakukan perbaikan

Membiasakan agar selalu dapat mentaati ketentuanatau peraturan yan ada.

Bacaan Harian 5S | 5

Padanan 5S dalam Bahasa Indonesia dan BahasaInggris dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1Padanan 5S dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

JEPANG INDONESIA INGGRIS

5S 5R 5S 5P 5K 5S

1S Seiri Ringkas Sortir Sisih Pemilahan Ketertiban Sort

2S Seiton Rapi Susun Susun Penataan Kerapihan Set in Order

3S Seiso Resik Sapu Sasap Pembersihan Kebersihan Shine

4S Seiketsu Rawat Standarisasi Sosoh Penjagaan Kelestarian Standardize

5S Shitsuke Rajin Swa-disiplin Suluh Penyadaran Kedisiplinan Sustain

Suksesnya 5S terletak pada sejauhmana orangmelakukan 5S sebagai suatu kebiasaan (habit) bukan paksaansehingga inisiatif perbaikan akan muncul dengan sendirinya.Di bawah ini saya telah merangkum hal-hal penting untukpelaksanaan program 5S berdasarkan beberapa literatur danjuga perspektif pribadi saat menyaksikan langsung aktivitas5S di tempat kerja.

Membutuhkan keterlibatan/partisipasi semua orangdalam organisasi dari level atas sampai level bawah.

Membutuhkan komitmen manajemen untukmemastikan kegiatan 5S dilakukan setiap hari dandianggap sebagai prioritas.

Merubah perspektif semua orang dalam organisasibahwa 5S lebih dari sekedar program kebersihanmaupun housekeeping management.

Menerapkan 5S secara konsisten untuk perubahanbudaya.

Bacaan Harian 5S | 5

Padanan 5S dalam Bahasa Indonesia dan BahasaInggris dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1Padanan 5S dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

JEPANG INDONESIA INGGRIS

5S 5R 5S 5P 5K 5S

1S Seiri Ringkas Sortir Sisih Pemilahan Ketertiban Sort

2S Seiton Rapi Susun Susun Penataan Kerapihan Set in Order

3S Seiso Resik Sapu Sasap Pembersihan Kebersihan Shine

4S Seiketsu Rawat Standarisasi Sosoh Penjagaan Kelestarian Standardize

5S Shitsuke Rajin Swa-disiplin Suluh Penyadaran Kedisiplinan Sustain

Suksesnya 5S terletak pada sejauhmana orangmelakukan 5S sebagai suatu kebiasaan (habit) bukan paksaansehingga inisiatif perbaikan akan muncul dengan sendirinya.Di bawah ini saya telah merangkum hal-hal penting untukpelaksanaan program 5S berdasarkan beberapa literatur danjuga perspektif pribadi saat menyaksikan langsung aktivitas5S di tempat kerja.

Membutuhkan keterlibatan/partisipasi semua orangdalam organisasi dari level atas sampai level bawah.

Membutuhkan komitmen manajemen untukmemastikan kegiatan 5S dilakukan setiap hari dandianggap sebagai prioritas.

Merubah perspektif semua orang dalam organisasibahwa 5S lebih dari sekedar program kebersihanmaupun housekeeping management.

Menerapkan 5S secara konsisten untuk perubahanbudaya.

Bacaan Harian 5S | 6

Menggunakan sistem visual display untukmengkomunikasikan aktivitas 5S secara efektif.

Melakukan audit 5S secara teratur (mingguan,bulanan, dan surprise audit) untuk menilaiperformance.

Membutuhkan edukasi tentang konsep dankeuntungan aktivitas 5S.

Sebagai penutup saya mau mengutip salah satu paragraf dariartikel yang disusun Utomo (2011).5S tidak sulit untuk dipahami, tapi 5S sangat sulit untukdilaksanakan dengan benar. 5S memerlukan kegigihan,kebulatan tekad, dan memerlukan usaha yang terus menerus.5S mungkin tidak akan memberikan hasil yang dramatis.Namun 5S membuat pekerjaan lebih mudah. 5S akanmengurangi pemborosan waktu kerja kita. 5S akan membuatkita bangga atas pekerjaan kita. 5S akan meningkatkanproduktifitas kerja dan mutu yang lebih baik, sedikit demisidikit, namun terus menerus.

Konsep 5R

1. Recycle : kegiatan mengolah kembali/mendaur ulang.Pada prinsipnya kegiatan ini memanfaatkan barang bekasdengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakanlebih lanjut.

2. Reuse : kegiatan menggunakan kembali material ataubahan yang masih layak pakai.

3. Reduce : kegiatan mengurangi pemakaian atau polaperilaku yang dapat mengurangi produksi sampah sertatidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan.

4. Replace : kegiatan untuk mengganti pemakaian suatubarang atau memakai barang alternatif yang sifatnyalebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali.Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan kebiasaanseseorang yang mempercepat produksi sampah.

5. Replant : kegiatan melakukan penanaman kembali.

Bacaan Harian 5S | 6

Menggunakan sistem visual display untukmengkomunikasikan aktivitas 5S secara efektif.

Melakukan audit 5S secara teratur (mingguan,bulanan, dan surprise audit) untuk menilaiperformance.

Membutuhkan edukasi tentang konsep dankeuntungan aktivitas 5S.

Sebagai penutup saya mau mengutip salah satu paragraf dariartikel yang disusun Utomo (2011).5S tidak sulit untuk dipahami, tapi 5S sangat sulit untukdilaksanakan dengan benar. 5S memerlukan kegigihan,kebulatan tekad, dan memerlukan usaha yang terus menerus.5S mungkin tidak akan memberikan hasil yang dramatis.Namun 5S membuat pekerjaan lebih mudah. 5S akanmengurangi pemborosan waktu kerja kita. 5S akan membuatkita bangga atas pekerjaan kita. 5S akan meningkatkanproduktifitas kerja dan mutu yang lebih baik, sedikit demisidikit, namun terus menerus.

Konsep 5R

1. Recycle : kegiatan mengolah kembali/mendaur ulang.Pada prinsipnya kegiatan ini memanfaatkan barang bekasdengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakanlebih lanjut.

2. Reuse : kegiatan menggunakan kembali material ataubahan yang masih layak pakai.

3. Reduce : kegiatan mengurangi pemakaian atau polaperilaku yang dapat mengurangi produksi sampah sertatidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan.

4. Replace : kegiatan untuk mengganti pemakaian suatubarang atau memakai barang alternatif yang sifatnyalebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali.Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan kebiasaanseseorang yang mempercepat produksi sampah.

5. Replant : kegiatan melakukan penanaman kembali.

Bacaan Harian 5S | 7

Sumber & Rujukan Lain:

Cakrawijaya. (n.d.). Shopfloor Improvement Specialist [Weblog post]. Retrieved fromhttp://cakrawijaya.blogspot.com/

Fearing, R.C. & Hong, T.H. (2004). 5S’s and Waste Walks[PDF document]. Retrieved from MITOpenCourseWare:http://ocw.mit.edu/courses/engineering-systems-division/esd-60-lean-six-sigma-processes-summer-2004/lecture-notes/

Hirano, H. (2009). JIT implementation manual : The completeguide to just-in-time manufacturing. Available fromhttp://www.crcpress.com/product/isbn/9781420090321

LeanIndonesia.com. (2011, June 19). Sekilas tentang 5S.[Web log post]. Retrieved fromhttp://www.leanindonesia.com/2011/06/sekilas-tentang-5s/

Osada, T. (2004). Sikap kerja 5S (5th ed.). (MarianiGandamiharja, Trans.). Jakarta: PPM. (Original workpublished 1991).

Utomo, A.C. (2011). Sejarah Singkat 5-S. Retrieved fromhttp://www.scribd.com/doc/51971011/sejarah-singkat-5-S

Citra Inti Training, www.cit-system.com

Bacaan Harian 5S | 7

Sumber & Rujukan Lain:

Cakrawijaya. (n.d.). Shopfloor Improvement Specialist [Weblog post]. Retrieved fromhttp://cakrawijaya.blogspot.com/

Fearing, R.C. & Hong, T.H. (2004). 5S’s and Waste Walks[PDF document]. Retrieved from MITOpenCourseWare:http://ocw.mit.edu/courses/engineering-systems-division/esd-60-lean-six-sigma-processes-summer-2004/lecture-notes/

Hirano, H. (2009). JIT implementation manual : The completeguide to just-in-time manufacturing. Available fromhttp://www.crcpress.com/product/isbn/9781420090321

LeanIndonesia.com. (2011, June 19). Sekilas tentang 5S.[Web log post]. Retrieved fromhttp://www.leanindonesia.com/2011/06/sekilas-tentang-5s/

Osada, T. (2004). Sikap kerja 5S (5th ed.). (MarianiGandamiharja, Trans.). Jakarta: PPM. (Original workpublished 1991).

Utomo, A.C. (2011). Sejarah Singkat 5-S. Retrieved fromhttp://www.scribd.com/doc/51971011/sejarah-singkat-5-S

Citra Inti Training, www.cit-system.com