26
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA Independensi Integritas Profesionalisme 2011 - 2015

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

IInnddeeppeennddeennssii IInntteeggrriittaass PPrrooffeessiioonnaalliissmmee

2011 - 2015

Page 2: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

VISI Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar untuk berperan aktif dalam mendorong terwujudnya tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan melalui perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan atas pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara

MISI 1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah

Provinsi/Kabupaten/Kota dan BUMD di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara;

2. Memberikan bahan perumusan pendapat untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara;

3. Berperan aktif dalam menemukan dan mencegah segala bentuk penyalahgunaan dan penyelewengan keuangan daerah; dan

4. Memberikan dukungan anggaran, sumber daya manusia, konsultasi dan bantuan hukum, sarana dan prasarana, serta administrasi umum untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan dan hasil pemeriksaan di Perwakilan.

Tujuan Strategis Sasaran Strategis

Mendorong terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan

Meningkatkan Efektivitas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.

Meningkatkan Fungsi Manajemen Pemeriksaan.

Meningkatkan Mutu Pemberian Pendapat. Meningkatkan Mutu Pemantauan

Penyelesaian Ganti Kerugian Negara/Daerah.

Mewujudkan pemeriksaan yang bermutu untuk menghasilkan laporan hasil pemeriksaan yang berkualitas, bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan

Meningkatkan Mutu Pengelolaan SDM di Lingkungan Perwakilan.

Meningkatkan Komunikasi dengan Stakeholders.

Meningkatkan Pemanfaatan TIK di Lingkungan Perwakilan.

Meningkatkan Pemenuhan Standar dan Prasarana di Lingkungan Perwakilan.

Meningkatkan Pemanfaatan Anggaran di Lingkungan Perwakilan.

Mewujudkan efektivitas pengelolaan sumber daya dalam mendukung kegiatan pemeriksaan dan non pemeriksaan di perwakilan

NILAI DASAR

Independensi Integritas Profesionalisme

Page 3: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

1

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERALBADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 539 /K/X-XIII.2/9/2013

TENTANGRENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA ESELON I DAN ESELON II

DI LINGKUNGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGANTAHUN 2011 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015

SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjabarkan kontribusi dan peranan satuankerja satker Eselon I dan Eselon II dalam pelaksanaan RencanaStrategis Renstra BPK Tahun 2011 sampai denganTahun 2015, diperlukan suatu dokumen Renstra di tingkat satkerEselon I dan Eselon II;

b. bahwa untuk memberikan acuan dalam perencanaan kegiatandan penganggaran, memberikan panduan dalam pengambilankeputusan strategis dan arah kebijakan, menetapkan sasarandan target jangka menengah, dan menetapkan indikator kinerjabeserta langkah-langkah yang akan diterapkan di tingkat satkerEselon I dan Eselon II, diperlukan sebuah dokumen perencanaanstrategis yang definitif dan komprehensif;

c. bahwa sehubungan hal sebagaimana dimaksud dalam huruf adan huruf b, dipandang perlu menetapkan Rencana StrategisSatuan Kerja Eselon I dan Eselon II di Lingkungan BPK Tahun2011 sampai dengan Tahun 2015;

Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23E, Pasal 23F, dan Pasal23G;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286;

Page 4: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

2

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara Lembaran Ne gara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355;

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400;

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang BadanPemeriksa Keuangan Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4654;

6. Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor31/SK/I-VIII.3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata CaraPembentukan Peraturan, Keputusan, dan Naskah Dinas padaBadan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;

7. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor39/K/I-VIII.3/7/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja PelaksanaBadan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;

8. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Republik IndonesiaNomor 7/K/I-XIII/12/2010 tentang Rencana Strategis BadanPemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2011 sampai denganTahun Anggaran 2015 sebagaimana telah diubah denganKeputusan Badan Pemeriksa Keuangan Republik IndonesiaNomor 3/K/I-XIII.2/5/2011 tentang Perubahan atas KeputusanBadan Pemeriksa Keuangan Nomor 7/K/I-XIII/12/2010 tentangRencana Strategis Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran2011 sampai dengan Tahun Anggaran 2015;

9. Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa KeuanganNomor 238/K/X-XIII.2/5/2011 tentang Rencana ImplementasiRencana Strategis Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran2011 sampai dengan Tahun Anggaran 2015;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSAKEUANGAN TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJAESELON I DAN ESELON II DI LINGKUNGAN BADAN PEMERIKSAKEUANGAN TAHUN 2011 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015.

Page 5: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

3

PERTAMA : Menetapkan dan memberlakukan Rencana Strategis Satuan KerjaEselon I dan Eselon II di Lingkungan BPK Tahun 2011 sampaidengan Tahun 2015, yang selanjutnya disebut Renstra Eselon I danEselon II, sebagaimana tercantum dalam Lampiran sebagai bagianyang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Renstra Eselon I dan Eselon II sebagaimana dimaksud dalam DiktumPERTAMA terdiri atas 79 tujuh puluh sembilan satker ,sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sampai denganLampiran XI sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusanini, yaitu:a. Sekretariat Jenderal;b. Biro Sekretariat Pimpinan;c. Biro Hubungan Masyarakat dan Luar Negeri;d. Biro Sumber Daya Manusia;e. Biro Keuangan;f. Biro Teknologi Informasi;g. Biro Umum;h. Inspektorat Utama;i. Inspektorat I;j. Inspektorat II;k. Inspektorat III;l. Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, Pengembangan,

Pendidikan, dan Pelatihan Pemeriksaan KeuanganNegara;

m. Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja;n. Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan;o. Direktorat Penelitian dan Pengembangan;p. Pusat Pendidikan dan Pelatihan;q. Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum

Pemeriksaan Keuangan Negara;r. Direktorat Konsultasi Hukum dan Kepaniteraan Kerugian

Negara/Daerah;s. Direktorat Legislasi, Analisis, dan Bantuan Hukum;t. Auditorat Utama Keuangan Negara I;u. Auditorat I.A;v. Auditorat I.B;w. Auditorat I.C;x. Auditorat Utama Keuangan Negara II;y. Auditorat II.A;z. Auditorat II.B;aa. Auditorat II.C;bb. Auditorat Utama Keuangan Negara III;cc. Auditorat III.A;

Page 6: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

4

dd. Auditorat III.B;ee. Auditorat III.C;ff. Auditorat Utama Keuangan Negara IV;gg. Auditorat IV.A;hh. Auditorat IV.B;ii. Auditorat IV.C;jj. Auditorat Utama Keuangan Negara V;kk. Auditorat V.A;ll. Auditorat V.B;mm. BPK Perwakilan Provinsi Aceh;nn. BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara;oo. BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Barat;pp. BPK Perwakilan Provinsi Riau;qq. BPK Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau;rr. BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan;ss. BPK Perwakilan Provinsi Jambi;tt. BPK Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;uu. BPK Perwakilan Provinsi Bengkulu;vv. BPK Perwakilan Provinsi Lampung;ww. BPK Perwakilan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;xx. BPK Perwakilan Provinsi Banten;yy. BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat;zz. BPK Perwakilan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;aaa. BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah;bbb. BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur;ccc. Auditorat Utama Keuangan Negara VI;ddd. Auditorat VI.A;eee. Auditorat VI.B;fff. BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat;ggg. BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah;hhh. BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selataniii. BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur;jjj. BPK Perwakilan Provinsi Bali;kkk. BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat;lll. BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur;mmm. BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan;nnn. BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Barat;ooo. BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah;ppp. BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara;qqq. BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara;rrr. BPK Perwakilan Provinsi Gorontalo;sss. BPK Perwakilan Provinsi Maluku;ttt. BPK Perwakilan Provinsi Maluku Utara;uuu. BPK Perwakilan Provinsi Papua;

Page 7: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

5

vvv. BPK Perwakilan Provinsi Papua Barat;www. Auditorat Utama Keuangan Negara VII;xxx. Auditorat VII.A;yyy. Auditorat VII.B;zzz. Auditorat VII.C; danaaaa. Auditorat VII.D.

KETIGA : Renstra Eselon I dan Eselon II sebagaimana dimaksud dalam DiktumKEDUA memuat informasi sebagai berikut:a. visi;b. misi;c. nilai dasar;d. tujuan strategis;e. sasaran strategis;f. peta strategi; dang. indikator kinerja utama;sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing satker yang disusunberdasarkan Renstra BPK Tahun 2011 sampai dengan 2015.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan mempunyaidaya laku surut terhitung mulai tanggal 2 Januari 2013.

Page 8: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

Sambutan Kepala Perwakilan BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara

BPK telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam dasawarsa

terakhir ini. Sejak diterbitkannya paket undang-undang tentang keuangan

negara pada tahun 2003-2004 dan dengan dikeluarkannya UU No. 15

Tahun 2006 tentang BPK sebagai pengganti UU No. 5 Tahun 1973, peran

dan posisi BPK sebagai lembaga pemeriksa keuangan negara diperkuat

baik dari segi pemeriksaan, organisasi, pegawai, dan anggaran.

Dalam pelaksanaan tugasnya, BPK dibantu oleh Pelaksana BPK. Sebagai

salah satu unsur Pelaksana BPK, BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi

Tenggara mempunyai visi mendukung BPK untuk menjadi lembaga

pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar untuk berperan

aktif dalam mendorong terwujudnya tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan

melalui perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan atas pemeriksaan pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah.

Saat ini, perhatian pemangku kepentingan, baik dari lembaga perwakilan, pemerintah daerah,

maupun masyarakat umum terhadap hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi

Tenggara juga semakin meningkat. Banyak pihak menantikan dan memperhatikan opini BPK atas

laporan keuangan pemerintah daerah. Beberapa hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah

daerah dan pemeriksaan kinerja kerap menjadi perhatian publik di media massa. Kondisi yang

demikian, kian menguatkan semangat BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara untuk

mendukung dan melakukan perubahan paradigma pemeriksaan dari hanya sekedar suatu

“keharusan” menjadi suatu “kebutuhan” untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan

makmur. Sebagai suatu “kebutuhan” maka pemeriksaan keuangan daerah di lingkup wilayah

Provinsi Sulawesi Tenggara dilaksanakan dengan perluasan cakupan pemeriksaan melalui

pemanfaatan teknologi informasi dalam memperoleh dan menganalisis informasi yang dimiliki

auditee dan informasi yang berasal dari hasil pemeriksaan sebelumnya, yaitu dengan penerapan e-

audit.

Sebagai bentuk perhatian BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap sambutan baik

dari para pemangku kepentingan, pada tahun 2011-2015 BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi

Tenggara bertekad untuk memberikan hasil pemeriksaan yang lebih baik. Rencana Strategis

(Renstra) 2011-2015 disusun dengan memberikan titik berat pada pemenuhan harapan dan

kebutuhan pemangku kepentingan, penyempurnaan proses bisnis utama, peningkatan kapasitas

kelembagaan, dan peningkatan kompetensi SDM di Perwakilan.

Akhirnya, Renstra 2011-2015 ini kami harapkan dapat menjadi pedoman bagi para pelaksana BPK RI

Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara dalam melakukan tugasnya melalui kerja sama dan

komunikasi yang efektif dari seluruh pemangku kepentingan.

Kepala Perwakilan

Didi Budi Satrio

NIP. 19580103 198602 1 005

Page 9: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

DAFTAR ISI

BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Lingkungannya 1

Visi, Misi, dan Nilai Dasar 7

Tujuan Strategis 8

Sasaran Strategis 8

Peta Strategis 14

Indikator Kinerja Utama 15

Lampiran

Page 10: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

1

BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Lingkungannya

Kondisi umum

BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara dibentuk berdasarkan

Surat Keputusan BPK RI No. 2/SK/I-VIII.3/1/2004 tanggal 9 Januari

2006 tentang Perubahan Surat Keputusan BPK RI No. 12/SK/I-

VIII.3/7/2004 tanggal 23 Juli 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Pelaksana BPK RI.

Kemudian berdasarkan Keputusan Ketua BPK RI No. 34/K/I-

VIII.3/6/2007 tanggal 15 Juni 2007 tentang Struktur Organisasi BPK

RI, BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah

satu unsur Pelaksana BPK yang berada di bawah Auditorat Keuangan

Negara (AKN) VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK

melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI. BPK RI Perwakilan

Provinsi Sulawesi Tenggara dipimpin oleh seorang Kepala

Perwakilan.

Tugas dan Fungsi

BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai tugas

memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota/Kabupaten di Provinsi

Sulawesi Tenggara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan

entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang

dilimpahkan oleh AKN VI.

Untuk menjalankan tugasnya, BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi

Tenggara menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan

rencana implementasi rencana strategis BPK;

2. Perumusan rencana kegiatan berdasarkan rencana aksi, serta

tugas dan fungsi Perwakilan;

3. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan

dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas

Perwakilan;

4. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan

pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan, yang meliputi

Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan

Dengan Tujuan Tertentu;

Page 11: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

2

5. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan

oleh AKN;

6. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas

Perwakilan;

7. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan

DPRD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas

Perwakilan;

8. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung

unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk

disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

9. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur

tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi

penegak hukum;

10. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan;

11. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas

yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang

diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan

dimaksud;

12. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan

Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup

tugas Perwakilan, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh

pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

13. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum,

hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan

prasarana, serta administrasi umum;

14. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama

Keuangan Negara VI;

15. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama

Keuangan Negara VI.

Output

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BPK RI Perwakilan

Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai output/keluaran satker

berupa:

1. Output Kegiatan Pemeriksaan:

a. Laporan Hasil Pemeriksaan, yang meliputi:

1) Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan Daerah (LKPD);

2) Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja;

3) Laporan Hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu.

b. Laporan Pemantauan Penyelesaian Kerugian Daerah;

Page 12: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

3

c. Laporan Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil

Pemeriksaan;

d. Matriks Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester

(IHPS);

e. Rumusan Bahan Penjelasan/Konsultasi Hasil Pemeriksaan

f. Hasil Telaahan Temuan Pemeriksaan Berindikasi Tindak

Pidana yang disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Rumusan Usulan Bahan Pendapat; dan

h. Laporan Implementasi e-audit.

2. Output Kegiatan Kesekretariatan (Penunjang dan Pendukung):

a. RKSP, RKP dan Prognosa;

b. Laporan Keuangan Perwakilan;

c. Laporan Pemantauan dan Realisasi Anggaran;

d. Laporan BMN;

e. Laporan Pemeliharaan;

f. Ketersediaan Sarana dan Prasarana;

g. Laporan Pelaksanaan kegiatan SIKAD;

h. Hasil Telaahan Hukum atas Hasil Pemeriksaan;

i. Laporan UJDIH;

j. Laporan Layanan Informasi, Dokumentasi dan Publikasi

(termasuk layanan media massa dan PPID);

k. Laporan Layanan Pimpinan

l. Layanan Administrasi Kepegawaian;

m. Laporan Bezzetting Pegawai;

n. Laporan MAKIN;

o. Laporan Monitoring Diklat;

p. Laporan Rekapitulasi Daftar Hadir Pegawai (RDHP).

Pemangku

Kepentingan

(Stakeholders)

1. Pihak Eksternal

Pihak eksternal pemangku kepentingan BPK RI Perwakilan

Provinsi Sulawesi Tenggara adalah lembaga perwakilan (DPRD),

pemerintah daerah (instansi pemerintah yang diperiksa),

instansi penegak hukum (Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK),

lembaga lainnya yang dibentuk berdasarkan undang-undang,

dan masyarakat (warga negara indonesia).

Pemangku kepentingan dari pihak eksternal dapat

dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu:

a. Pemangku kepentingan terhadap keberadaan BPK RI

Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu: a) DPRD; b)

Page 13: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

4

Pemerintah Daerah; dan c) Aparat Penegak Hukum.

b. Pemangku kepentingan yang terkait langsung dengan

fungsi BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu:

a) Manajemen Entitas yang diperiksa; b) Kepala Daerah;

c) BUMD; dan d) BLUD.

c. Pemangku kepentingan lainnya, yaitu: a) Media massa; b)

lembaga profesi; c) lembaga pendidikan; dan d) lembaga

lainnya.

Terhadap lembaga perwakilan, hubungan kelembagaan

dilakukan terutama pada saat penyerahan hasil pemeriksaan

BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara; baik hasil

pemeriksaan rutin berupa LHP dan konsultasi atas tindak lanjut

hasil pemeriksaan. Dengan aparat penegak hukum, hubungan

kelembagaan BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara

berkaitan dengan pelaporan indikasi tindak pidana yang

ditemukan dalam pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi

Sulawesi Tenggara dan permintaan keterangan ahli dari

pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara. Dari

sisi pihak terperiksa, rekomendasi dalam LHP yang diserahkan

BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan

rekomendasi yang harus ditindaklanjuti dalam jangka waktu

tertentu. Hubungan dengan media massa terkait dengan

layanan informasi dan publikasi hasil pemeriksaan atas

keuangan daerah untuk diinformasikan kepada masyarakat

luas, khususnya yang berada di wilayah Provinsi Sulawesi

Tenggara sebagai wujud transparansi hasil pemeriksaan dan

pengelolaan keuangan daerah.

2. Pihak Internal

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, BPK RI

Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan koordinasi

dan bersinergi dengan pemangku kepentingan internal, yaitu

Anggota VI, AKN I – AKN VII, Sekretaris Jenderal, Ditama PEPPP,

Ditama Binbangkum, Itama, dan Biro-Biro.

Isu Strategis

BPK RI Perwakilan Sulawesi Tenggara melaksanakan tugas dan

fungsinya sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan BPK No.

39/K/I-VIII.3/7/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana

BPK RI. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BPK RI Perwakilan

Provinsi Sulawesi Tenggara dihadapkan dengan kondisi atau

Page 14: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

5

keadaan yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam

perencanaan karena dampaknya yang signifikan di masa datang.

Kondisi inilah yang menjadi isu-isu strategis bagi BPK RI Perwakilan

Provinsi Sulawesi Tenggara. Isu strategis itu adalah:

1. Di bidang pemeriksaan

Sesuai dengan kewenangan dalam melaksanakan tugas

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang, BPK dalam hal ini

BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki

kebebasan dan kemandirian dalam menentukan obyek

pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan,

menentukan waktu dan metode pemeriksaan, serta menyusun

dan menyajikan laporan hasil pemeriksaannya. Dalam

melaksanakan tugas pemeriksaan, terdapat beberapa hal yang

harus dicermati dan diperhatikan, yaitu:

a. Pelaksanaan pemeriksaan dan pelaporan hasil pemeriksaan

sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, serta adanya

jaminan kualitas (quality assurance) dalam pemeriksaan;

b. LHP yang diterbitkan sesuai dengan entitas yang ada di

Perwakilan, dan termasuk pelaporan atas hasil

pemeriksaan kinerja;

c. Rekomendasi hasil pemeriksaan yang dapat dan telah

ditindaklanjuti oleh entitas;

d. Adanya temuan yang berindikasi tindak pidana dan

penyampaiannya kepada Aparat Penegak Hukum;

e. Pemantauan atas penyelesaian ganti kerugian daerah dan

ketepatan waktu penyampaian laporan pemantauan; dan

f. Pemberian bahan usulan pendapat yang disampaikan dan

dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan

(stakeholders).

2. Di bidang Kesekretariatan (Penunjang dan Pendukung)

Dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan tidak terlepas dari

dukungan satker atau unit kerja yang berada di Sekretariat

(Penunjang dan Pendukung). Unit kerja sekretariat memberikan

dukungan, bantuan dan kerja sama dengan unit kerja teknis

dalam hal anggaran, sumber daya manusia, konsultasi dan

bantuan hukum, administrasi umum, komunikasi dan publikasi

kepada pemangku kepentingan, serta sarana dan prasarana

yang memadai. Beberapa hal yang perlu mendapatkan

perhatian dan patut dicermati, yaitu:

Page 15: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

6

a. Anggaran yang mencukupi dan pemanfaatan anggaran

yang efisien, efektif, serta ekonomis dengan

mengedepankan akuntabilitas dan transparansi;

b. SDM yang mencukupi dan Pemeriksa yang mempunyai

kompetensi sesuai dengan standar serta kebutuhan

pemeriksaan;

c. Kerja sama dan koordinasi dengan para pemangku

kepentingan di wilayah Perwakilan melalui komunikasi

yang baik dan efektif; dan

d. fasilitas kerja yang memadai dan didukung dengan sarana

dan prasarana kerja yang sesuai dengan standar,

khususnya dukungan dalam bidang TIK.

Page 16: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

7

Visi, Misi, dan Nilai Dasar

Visi

Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan

menjunjung tinggi nilai-nilai dasar untuk berperan aktif dalam mendorong terwujudnya tata

kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan melalui perencanaan, pelaksanaan

dan pelaporan atas pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah.

Misi

1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah

Provinsi/Kabupaten/Kota dan BUMD di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara;

2. Memberikan bahan perumusan pendapat untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara;

3. Berperan aktif dalam menemukan dan mencegah segala bentuk penyalahgunaan dan

penyelewengan keuangan daerah; dan

4. Memberikan dukungan anggaran, sumber daya manusia, konsultasi dan bantuan

hukum, sarana dan prasarana, serta administrasi umum untuk meningkatkan kualitas

pelaksanaan dan hasil pemeriksaan di Perwakilan.

Nilai Dasar

Dalam melaksanakan misinya, BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara menjaga nilai-

nilai dasar sebagai berikut:

Independensi Kami menjunjung tinggi independensi, baik secara kelembagaan,

organisasi, maupun individu. Dalam semua hal yang berkaitan

dengan pekerjaan pemeriksaan, kami bebas dalam sikap mental dan

penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan/atau organisasi yang

dapat mempengaruhi independensi.

Integritas Kami membangun nilai integritas dengan bersikap jujur, obyektif, dan

tegas dalam menerapkan prinsip, nilai, dan keputusan.

Profesionalisme Kami membangun nilai profesionalisme dengan menerapkan prinsip

kehati-hatian, ketelitian, dan kecermatan, serta berpedoman kepada

standar yang berlaku.

Page 17: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

8

Tujuan Strategis

Melalui pelaksanaan misinya, BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara berupaya untuk

mencapai tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:

1. Mendorong terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang tertib, taat pada peraturan

perundang-undangan, ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan bertanggung jawab

dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan;

2. Mewujudkan pemeriksaan yang bermutu untuk menghasilkan laporan hasil

pemeriksaan yang berkualitas, bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pemangku

kepentingan;

3. Mewujudkan efektivitas pengelolaan sumber daya dalam mendukung kegiatan

pemeriksaan dan non pemeriksaan di perwakilan.

Sasaran Strategis

Sebagai bentuk penjabaran tujuan strategis, BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara

menetapkan sembilan sasaran strategis sebagai berikut:

Meningkatkan Efektivitas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (SS 1)

UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Negara menetapkan bahwa entitas yang diperiksa wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam

Laporan Hasil Pemeriksaan dan wajib memberikan jawaban atau penjelasan kepada BPK

terhadap tindak lanjut yang telah dilaksanakan. Tindak lanjut yang optimal atas rekomendasi

hasil pemeriksaan secara tidak langsung akan mendorong tata kelola yang lebih baik atas

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah oleh pemerintah daerah.

BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara dalam meningkatkan perannya untuk

mendorong terwujudnya tindak lanjut hasil pemeriksaan yang optimal dan efektif berupaya

untuk memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan oleh Pemerintah Daerah dan

mendorong Pemerintah Daerah untuk menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan.

Efektivitas tindak lanjut pemeriksaan merupakan suatu acuan yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar dampak yang muncul dari rekomendasi yang diberikan oleh BPK

RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara atas hasil pemeriksaan yang dilakukannya.

Efektivitas rekomendasi yang diberikan tidak terlepas dari peran entitas yang diperiksa

dalam menindaklanjuti rekomendasi tersebut. Peran aktif dan komitmen entitas dalam

menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan akan sangat membantu efektivitas tindak

lanjut hasil pemeriksaan. Efektivitas sebuah rekomendasi pemeriksaan juga diukur dengan

memperhatikan tujuan yang ingin dicapai. Suatu rekomendasi pemeriksaan dapat dikatakan

Page 18: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

9

efektif apabila: (1) menghilangkan sebab; (2) tidak menimbulkan multitafsir antara pihak-

pihak terkait; (3) rekomendasi yang diberikan bersifat tegas untuk memberikan efek jera,

dan (4) memberikan alternatif pemecahan masalah. Dengan demikian, semakin tinggi

persentase tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan akan meningkatkan mutu

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah.

Melalui sasaran strategis ini BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara mengharapkan

adanya partisipasi aktif dan komitmen seluruh entitas untuk menindaklanjuti rekomendasi

hasil pemeriksaan dalam rangka meningkatkan efektivitas tindak lanjut hasil pemeriksaan

BPK dan mempercepat upaya perbaikan mutu pengelolaan keuangan daerah secara

komprehensif.

Meningkatkan Fungsi Manajemen Pemeriksaan (SS 2)

Manajemen pemeriksaan mencakup kegiatan perencanaan strategis pemeriksaan,

perencanaan pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan, dan pelaporan hasil pemeriksaan

untuk seluruh jenis pemeriksaan yang dilaksanakan oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi

Tenggara. Melalui fungsi manajemen pemeriksaan yang baik akan mewujudkan Laporan

Hasil Pemeriksaan yang berkualitas, bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pemangku

kepentingan (stakeholders)

BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara berupaya untuk mengendalikan mutu

pemeriksaan yang sesuai dengan standar pemeriksaan keuangan negara dan kode etik serta

sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan. Pengendalian mutu pemeriksaan

merupakan upaya dalam menerapkan sistem pengendalian manajemen yang memadai.

Upaya tersebut meliputi peningkatan cakupan pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja

dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara

berkomitmen melaksanakan pemeriksaan yang terintegrasi yang bertujuan untuk

meningkatkan fungsi manajemen pemeriksaan melalui pelaksanaan pemeriksaan yang lebih

efisien dan efektif melalui pemanfaatan biaya pemeriksaan yang optimal dengan

memanfaatkan teknologi informasi. Pemeriksaan yang dikelola dengan baik akan

memberikan hasil pemeriksaan yang sesuai dengan kebutuhan dan bermanfaat bagi para

pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan.

Melalui sasaran strategis ini BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara mengharapkan

seluruh proses pelaksanaan pemeriksaan sesuai dengan standar pemeriksaan keuangan

negara dan kode etik.

Meningkatkan Mutu Pemberian Pendapat (SS 3)

BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara dapat memberikan usulan bahan pendapat

yang diperlukan karena sifat pekerjaannya kepada para pemangku kepentingan. Usulan

bahan pendapat tersebut dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh para pemangku

Page 19: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

10

kepentingan sebagai bahan pengambil keputusan dalam upaya memperbaiki pengelolaan

dan tanggung jawab keuangan daerah.

Usulan bahan pendapat yang diberikan oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara

dapat berupa bahan usulan perbaikan kebijakan dan tata kelola di bidang pendapatan,

pengeluaran, pinjaman, penyertaan modal pemerintah daerah, penjaminan pemerintah

daerah, dan bidang lain yang berkaitan dengan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

daerah. Kewenangan BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara dalam memeriksa

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah memungkinkan untuk memiliki data dan

informasi keuangan daerah yang diperlukan dalam memberikan usulan bahan pendapat

yang diperlukan oleh para pemangku kepentingan. Pemberian usulan bahan pendapat oleh

BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara dapat membantu para pemangku kepentingan

dalam mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan, tantangan, hambatan, dan kendala

dalam pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah.

Melalui sasaran strategis ini BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara mengharapkan

dapat meningkatkan kontribusi dalam mendorong peningkatan efektivitas dan efisiensi serta

memperbaiki pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah melalui pemberian usulan

bahan pendapat yang berkualitas kepada para pemangku kepentingan.

Meningkatkan Mutu Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Daerah (SS 4)

Kerugian daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata dan pasti

jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik karena kesengajaan maupun

karena kelalaian. BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara menilai dan/atau

menetapkan jumlah kerugian daerah yang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum baik

secara sengaja maupun lalai yang dilakukan oleh Pejabat Pemerintah Daerah, bendahara,

pengelola BUMD, dan lembaga atau badan lain yang menyelenggarakan pengelolaan

keuangan daerah. BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan pemantauan

atas penyelesaian ganti kerugian daerah di seluruh instansi pemerintah daerah dan BUMD di

wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Terkait kewenangan melakukan pemantauan atas penyelesaian ganti kerugian daerah, BPK

RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara akan mengupayakan koordinasi, kerja sama, dan

sosialisasi secara memadai kepada pihak-pihak terkait, terutama kepada pemerintah daerah

dan mendorong pemerintah daerah untuk segera menyelesaikan dan memproses kerugian

daerah di wilayahnya dengan lebih cepat serta memperhatikan peraturan yang berlaku. BPK

RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara juga akan mengupayakan peningkatan mutu

database penyelesaian ganti kerugian daerah dalam rangka penyajian laporan yang lengkap,

akurat dan tepat waktu mengenai status penyelesaian ganti kerugian daerah sehingga dapat

menjamin pelaksanaan pembayaran ganti kerugian daerah.

Page 20: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

11

Melalui sasaran strategis ini BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara ingin memastikan

proses penetapan kerugian daerah yang disebabkan oleh Pejabat Pemerintah Daerah,

bendahara, pengelola BUMD, dan lembaga atau badan lain dilakukan secara lebih cepat

dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Serta mengharapkan pemerintah daerah

tanggap dan segera menyelesaikan dan memproses kerugian daerah yang terjadi di

wilayahnya.

Meningkatkan Mutu Pengelolaan SDM di Lingkungan Perwakilan (SS 5)

Sebagai organisasi yang bertumpu pada kecakapan dan keahlian, SDM merupakan aset

terpenting di lingkungan Perwakilan. BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya membutuhkan SDM yang mencukupi dan mempunyai

kompetensi yang sesuai dengan standar serta kebutuhan pemeriksaan. Untuk itu

penambahan jumlah pemeriksa dan pengembangan kemampuan serta kompetensi pegawai

menjadi prioritas utama untuk dapat mencapai hasil pemeriksaan yang berkualitas.

Pengelolaan SDM di lingkungan Perwakilan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari

kebijakan pengelolaan SDM BPK secara keseluruhan, yang terpusat dan terintegrasi dengan

Biro SDM. Upaya meningkatkan pengelolaan SDM yang berkualitas di Perwakilan dengan

mendorong peningkatan kompetensi, kinerja, karier, serta pelatihan dan pengembangan

pegawai. Peningkatan kompetensi pegawai, kinerja, karier serta pelatihan dan

pengembangan pegawai di Perwakilan bukan hanya merupakan tanggung jawab Subag

SDM/Biro SDM dan Pusdiklat sebagai satuan kerja terkait dengan pengelolaan dan

pengembangan SDM, akan tetapi keterlibatan pihak lain terutama atasan langsung dan

pegawai yang bersangkutan sangat diperlukan.

Pengelolaan SDM berbasis kompetensi adalah mengelola SDM berdasarkan kemampuan,

ketrampilan, pengetahuan, motivasi dan sikap yang diperlihatkan pegawai dalam melakukan

pekerjaannya. Untuk mewujudkan SDM yang memenuhi standar kompetensi yang

dipersyaratkan dan sesuai dengan kebutuhan tugas pemeriksaan, diperlukan pelatihan dan

pengembangan pegawai. Dengan demikian pemenuhan standar jam pelatihan bagi pegawai,

khususnya jam pelatihan bagi pemeriksa merupakan salah satu upaya yang diperlukan dalam

meningkatkan kompetensi pegawai di lingkungan Perwakilan.

Melalui sasaran strategis ini, BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara berupaya untuk

mempunyai SDM yang mencukupi dan mempunyai SDM dengan kompetensi yang

memenuhi standar yang dipersyaratkan dan sesuai dengan kebutuhan tugas pemeriksaan.

Meningkatkan Komunikasi dengan Stakeholders (SS 6)

Pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara selama ini

bertujuan untuk memenuhi harapan pemangku kepentingan (DPRD dan Pemerintah

Daerah). Peran BPK sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa keuangan negara/daerah,

Page 21: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

12

menuntut BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mewujudkan efektivitas kerja

sama dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan di wilayahnya, terutama dalam

kaitannya untuk meningkatkan dampak dari hasil pemeriksaan dan produk BPK lainnya.

Untuk itu, BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara berupaya untuk membangun

komunikasi dua arah secara efektif kepada semua pemangku kepentingan. Komunikasi

efektif mencakup adanya pengelolaan informasi yang jelas dan akurat, pilihan media

komunikasi yang tepat, dan penerimaan informasi yang baik bagi semua pemangku

kepentingan. Komunikasi yang efektif menitikberatkan proses pendidikan kepada publik

untuk dapat memahami kedudukan, peranan, dan hasil pemeriksaan BPK. Mekanisme

komunikasi yang efektif akan meningkatkan mutu hubungan kelembagaan BPK RI

Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan pemangku kepentingan.

Dengan demikian, BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara dapat menyajikan informasi

yang akurat mengenai mutu pengelolaan keuangan daerah dan dapat menjaring dan

menerima umpan balik informasi dari publik untuk perbaikan kualitas pekerjaan, serta

kebutuhan para pemangku kepentingan.

Meningkatkan Pemanfaatan TIK di Lingkungan Perwakilan (SS 7)

Pemanfaatan aplikasi TIK dapat mengoptimalkan dukungan atas pelaksanaan tugas dan

fungsi yang ada di seluruh satuan kerja di lingkungan Perwakilan secara akurat. Integrasi

data-data informasi (pemeriksaan dan non pemeriksaan) dalam pusat data elektronik BPK

akan meningkatkan efisiensi dan keefektifan dalam menjalankan aktivitas pekerjaan karena

dapat mempermudah dan mempercepat pencarian informasi yang dibutuhkan.

Dalam memenuhi kebutuhan akan teknologi informasi yang andal, BPK RI Perwakilan

Provinsi Sulawesi Tenggara masih menghadapi beberapa kendala antara lain masih

kurangnya pemahaman pegawai terhadap pemanfaatan aplikasi yang sudah dikembangkan

dan terdapat dalam sistem jejaring teknologi informasi di BPK. Hal ini disebabkan oleh masih

minimnya informasi yang terdapat pada aplikasi-aplikasi tersebut. Selain itu, beberapa

aplikasi yang terdapat dalam jejaring teknologi informasi masih belum terintegrasi secara

menyeluruh, sehingga menyulitkan pengguna dalam memanfaatkannya.

Oleh karena itu BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara bekerjasama dengan Biro TI

berupaya untuk mengintegrasikan sistem informasi dan semua data dalam bentuk

elektronik/digital dan secara terus menerus diperbarui dan disesuaikan dengan

perkembangan teknologi dan kebutuhan di lingkungan Perwakilan.

Page 22: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

13

Meningkatkan Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana di Lingkungan Perwakilan (SS 8)

Kinerja BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara yang tinggi perlu didukung dengan

tersedianya fasilitas kerja yang memadai sesuai dengan standar sarana dan prasarana kerja.

Sarana kerja merupakan fasilitas yang secara langsung berfungsi sebagai penunjang proses

penyelenggaraan kerja pegawai dalam meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas dan

tanggung jawabnya. Sementara itu, prasarana kerja adalah fasilitas yang secara tidak

langsung berfungsi sebagai penunjang proses penyelenggaraan kerja pegawai dalam

meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Dalam pemenuhan

sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan harus sesuai dengan standar yang menjadi

acuan dalam perencanaan, pengadaan, pendistribusian, serta penataan sarana dan

prasarana kerja di lingkungan BPK.

Melalui sasaran strategis ini, BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara secara khusus

berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi melalui penyediaan

infrastruktur dan jaringan yang mendukung pelaksanaan seluruh kegiatan BPK. Selain itu,

BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara akan terus berupaya meningkatkan sarana dan

prasarana kerja lainnya untuk seluruh unit kerja di lingkungan Perwakilan.

Meningkatkan Pemanfaatan Anggaran di Lingkungan Perwakilan (SS 9)

Sebagai pelaksana anggaran negara, BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara tidak

lepas dari kewajiban untuk mengelola keuangan negara secara efisien, efektif, dan ekonomis

dengan mengedepankan akuntabilitas dan transparansi.

Anggaran adalah suatu rencana yang sistematis meliputi seluruh kegiatan organisasi yang

dinyatakan dalam unit kesatuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode)

tertentu. Anggaran mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan dan sumber pendapatan

yang diharapkan untuk membiayainya. Pemanfaatan anggaran merupakan upaya untuk

mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang telah dialokasikan pada suatu rencana

kegiatan.

Melalui sasaran strategis ini BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara berupaya untuk

meningkatkan kualitas, ketertiban, dan kepatuhan proses perencanaan, penggunaan dan

pertanggungjawaban anggaran BPK sesuai dengan peraturan yang berlaku. Di samping

pertanggungjawaban anggaran, sasaran strategis ini difokuskan pada pemanfaatan anggaran

secara optimal dalam rangka peningkatan kinerja BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi

Tenggara dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

Page 23: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

14

Peta Strategis

Kesembilan sasaran strategis tersebut memiliki keterkaitan dan kemampuan untuk saling

mendukung demi terwujudnya visi dan misi BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara.

Guna mengkomunikasikan strategi kepada seluruh elemen dalam organisasi, BPK RI

Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara memvisualisasikan pola keterkaitan antara sasaran

strategis tersebut ke dalam peta strategi berikut ini:

PETA STRATEGI

ORGANISASI

PEMENUHAN KEBUTUHAN DAN HARAPAN PEMILIK KEPENTINGAN

PENGELOLAAN FUNGSI STRATEGIS

PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN ORGANISASI

SS 1 Meningkatkan Efektivitas

Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

SS 3 Meningkatkan

Mutu Pemberian Pendapat

SS 4 Meningkatkan Mutu

Pemantauan Penyelesaian Ganti

Kerugian Negara

SS 2 Meningkatkan

Fungsi Manajemen Pemeriksaan

SS 5 Meningkatkan Mutu Pengelolaan SDM di

Lingkungan Perwakilan

SS 6 Meningkatkan

Komunikasi dengan Stakeholders

SS 7 Meningkatkan

Pemanfaatan TIK di Lingkungan Perwakilan

SS 8 Meningkatkan Pemenuhan

Standar Sarana dan Prasarana di Lingkungan

Perwakilan

KEUANGAN

SS 9

Meningkatkan

Pemanfaatan

Anggaran di

Lingkungan

Perwakilan

Page 24: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

15

Indikator Kinerja Utama

Untuk mengukur pencapaian Renstra Satker, BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara

menetapkan beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut:

1. Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti

2. Jumlah temuan berindikasi tindak pidana yang disampaikan ke

Ditama Binbangkum dan disetujui untuk disampaikan ke APH

3. Jumlah LHP yang diterbitkan

4. Jumlah LHP Pemeriksaan Kinerja yang diterbitkan

5. Jumlah usulan pendapat yang dimanfaatkan Dit. EPP

6. Jumlah Laporan Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara

(Daerah) yang diterbitkan

7. Jumlah Media Workshop per tahun

8. Persentase ketepatan waktu pelaksanaan pemeriksaan

9. Persentase Ketepatan waktu penyelesaian LHP

10. Persentase Pemenuhan quality assurance dalam pemeriksaan

11. Persentase Ketepatan waktu penyampaian Laporan Pemantauan

Penyelesaian Ganti Kerugian Negara (Daerah)

12. Jam pelatihan per pegawai

13. Persentase Pemeriksa yang memenuhi standar jam pelatihan

14. Persentase tingkat pemanfaatan aplikasi TIK

15. Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai dengan standar

16. Persentase tingkat pemanfaatan anggaran

Indikator

Input

Indikator

Proses

Indikator

Hasil

Indikator

Dampak

Page 25: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

16

Lampiran

MATRIKS HUBUNGAN TUJUAN STRATEGIS, SASARAN STRATEGIS,

DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Tujuan Strategis Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

Mendorong terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

Meningkatkan Efektivitas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.

1. Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti.

2. Jumlah temuan berindikasi tindak pidana yang disampaikan ke Ditama Binbangkum dan disetujui untuk disampaikan ke APH.

Mewujudkan pemeriksaan yang bermutu untuk menghasilkan laporan hasil pemeriksaan yang berkualitas, bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan.

Meningkatkan Fungsi Manajemen Pemeriksaan.

3. Jumlah LHP yang diterbitkan.

4. Jumlah LHP Pemeriksaan Kinerja yang diterbitkan.

5. Ketepatan waktu pelaksanaan pemeriksaan.

6. Ketepatan waktu penyelesaian LHP.

7. Pemenuhan quality assurance dalam pemeriksaan.

Meningkatkan Mutu Pemberian Pendapat.

8. Jumlah usulan pendapat yang dimanfaatkan Direktorat EPP.

Meningkatkan Mutu Pe-mantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara/Daerah.

9. Jumlah Laporan Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara (Daerah) yang diterbitkan.

10. Ketepatan waktu penyampaian Laporan Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara/Daerah.

Mewujudkan efektivitas pengelolaan sumber daya dalam mendukung kegiatan pemeriksaan dan non pemeriksaan di perwakilan.

Meningkatkan Mutu Pengelolaan SDM di Lingkungan Perwakilan.

11. Jam pelatihan per pegawai.

12. Persentase Pemeriksa yang memenuhi standar jam pelatihan.

Meningkatkan Komunikasi dengan Stakeholders

13. Jumlah media workshop per tahun.

Meningkatkan Pemanfaatan TIK di Lingkungan Perwakilan.

14. Tingkat pemanfaatan aplikasi TIK.

Meningkatkan Pemenuhan Standar dan Prasarana di Lingkungan Perwakilan.

15. Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai dengan standar.

Meningkatkan Pemanfaatan Anggaran di Lingkungan Perwakilan.

16. Tingkat pemanfaatan anggaran.

Page 26: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …sultra.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/03/Renstra-Sulawesi... · Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

17

http://kendari.bpk.go.id