BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/Renstra Renja/Renja BP2D 2… · Barat, serta memperluas jejaring penelitian, pengembangan

RENCANA KERJA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Pendahuluan

Rencana Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 | 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

Rahmat dan Hidayah-Nya dokumen Rencana Kerja (Renja) Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 dapat diselesaikan.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

memberikan kontribusi dalam penyusunan Renja BP2D tahun 2020 ini.

Rencana Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2020 merupakan turunan dari Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun

2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6

Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah. Oleh karena itu,

Perencanaan dan Pengembangan Penelitian Kreatif dan Penerapan Iptek diarahkan

untuk mendukung pembangunan Provinsi Jawa Barat.

Penyusunan program dan kegiatan di dalam Renja BP2D Provinsi Jawa Barat

Tahun 2020 telah mengacu pada Indikator Kerja Utama yang telah ditetapkan dan juga

melalui pengolahan berbagai referensi kebutuhan penelitian dan pengembangan Iptek di

Jawa Barat dari berbagai stakeholder. Dengan demikian diharapkan program dan

kegiatan BP2D Provinsi Jawa Barat tahun 2020 dapat memberikan sumbangsih bagi

capaian jangka pendek pembangunan yaitu “Terwujudnya inovasi tata kelola

pemerintahan yang smart, bersih dan akuntabel”.

Akhir kata, BP2D akan berupaya penuh untuk mewujudkan budaya Iptek dalam

percepatan pembangunan di Jawa Barat melalui pengembangan kebijakan

pembangunan berbasis kajian dan analisis, pengembangan inovasi dan daya saing

daerah bagi kemajuan masyarakat Jawa Barat, peningkatan hasil-hasil penelitian,

pengembangan dan penerapan Iptek sebagai solusi permasalahan pembangunan Jawa

Barat, serta memperluas jejaring penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek dengan

seluruh stakeholder dalam rangka peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan

Iptek.

Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Provinsi Jawa Barat,

Dr. H. DUDI SUDRADJAT ABDURACHIM, MT Pembina Utama

NIP. 19610924 198603 1 004

Pendahuluan


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah wajib membuat dokumen perencanaan tahunan yaitu Rencana

Kerja (Renja) yang merupakan turunan dari Rencana Strategis serta berpedoman pada

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2020. Melalui Renja 2020, Badan

Penelitian dan Pengembangan Daerah dapat memiliki acuan bagi pelaksanaan

operasional kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

tahun 2020.

Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) yang dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat menggantikan

Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2008. BP2D merupakan pelaksana penunjang yang

berfungsi dalam penelitian dan pengembangan daerah di Jawa Barat berkomitmen

menjalankan tugas pokok dan fungsinya guna mendukung tercapainya Visi dan Misi

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 yaitu “Terwujudnya Jawa

Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”.

1.2 Landasan Hukum

Peraturan perundangan yang melatarbelakangi penyusunan Renja Badan

Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 adalah sebagai

berikut:

1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang‐Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438);

Pendahuluan


4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,

Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84;

5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang (RPJP) Nasional;

6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244; Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4815);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

14. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-

2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45), sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan atas

Pendahuluan


Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-

2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 24 Seri E,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 87);

16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 46);

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E,

Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008

Nomor 11 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah 47);

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Organisasi

Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga

Teknis Daerah, Dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat;

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 64, Seri

E);

21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029;

22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan

Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Barat 2005-2025;

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan

dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

Pendahuluan


26. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 13 Tahun 2015

tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Tahun 2015-2019;

27. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;

28. Peraturan Gubernur Jawa Barat No 52 Tahun 2014 tentang RKPDJabar Online 2101;

29. Peraturan Gubernur Jawa Barat No 10 Tahun 2015 tentang Dewan Riset Daerah

Provinsi Jawa Barat;

30. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan

Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat;

31. Surat Edaran Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat No. 050/378/PPD Perihal

Penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-OPD) Provinsi Jawa

Barat.

1.3 Maksud dan Tujuan

Rencana Kerja Tahun 2020 disusun sebagai dokumen perencanaan operasional

tahunan yang memuat program dan kegiatan di BP2D. Renja menjadi penting untuk

dilaksanakan secara konsisten dengan argumentasi bahwa implementasinya menjadi

tolak ukur penilaian kinerja serta sebagai perangkat untuk mencapai harmonisasi

perencanaan bagi BP2D Provinsi Jawa Barat pada tahun 2020. Renja juga harus

mengacu kepada RPJMD Provinsi Jawa Barat atau RKPD Jawa Barat Tahun 2020 dan

bersumber dari Renstra BP2D 2018-2023. Terkait dengan adanya perubahan SOTK,

maka Renja BP2D tahun ini merupakan dokumen yang sangat penting bagi seluruh

bidang. Adapun tujuan penyusunan Renja BP2D Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 adalah

sebagai berikut:

1. Memberikan acuan bagi pelaksanaan fungsi penelitian dan pengembangan daerah

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban selama tahun 2020;

2. Mengarahkan dan mengintegrasikan perencanaan pembangunan berbagai sektor

terkait untuk secara bersama mewujudkan tujuan pembangunan Jawa Barat pada

tahun 2020;

3. Menyediakan arahan bagi aparatur BP2D Provinsi Jawa Barat dalam mencapai

tujuan dengan implementasi program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan

terukur; dan

4. Menjadi tolok ukur kinerja bagi aparatur BP2D Provinsi Jawa Barat dalam menilai

implementasi program serta kegiatan operasional Tahun 2020.

Pendahuluan


1.4 Proses Penyusunan Renja

Paradigma penyusunan Renja BP2D Provinsi Jawa Barat diwarnai paradigma

perencanaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pembangunan daerah Jawa Barat

Tahun 2020 yang mengacu pada perencanaan SMART (Specific, Measurable,

Achievable, Resources availabillity and Time) yang merupakan pendekatan dalam

perencanaan program dan kegiatan, dan Shewhart Cycle (Plan-Do-Ceck-Act) yang

merupakan perencanaan yang berbasis evaluasi diri dan partisipatif. Penyusunan Renja

BP2D Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 dilakukan melalui 5 (lima) pendekatan dalam

seluruh rangkaian perencanaan yaitu pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, atas-

bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up). Proses penyusunan Renja BP2D

Provinsi Jawa Barat dilakukan melalui 4 (empat) tahapan, yakni Penyusunan Rencana,

Penetapan Rencana, Pengendalian Pelaksanaan Rencana dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana. Penyusunan Renja di daerah harus sinergis dengan perencanaan di pusat.

Sinergi perencanaan pusat dan daerah dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 0.1 Sinergi Perencanaan Pusat dan Daerah

Pendahuluan


1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Rencana Kerja BP2D Provinsi Jawa Barat terdiri dari 4

(empat) bab yang dapat diuraian dalam sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Proses Penyusunan Renja

1.5 Sistematika Penulisan

Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2019

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2019 dan Capaian Renstra tahun

2019

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan BP2D

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi BP2D

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2020

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Tahun 2019

Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Tahun 2020

3.3. Program dan Kegiatan Tahun 2020

Bab IV Penutup

Lampiran-Lampiran


BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2019

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja 2019

Indikator kinerja merupakan alat untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan instansi

pemerintah dalam melaksanakan rencana-rencana strategisnya. Indikator merupakan alat

yang digunakan untuk menjelaskan mengenai suatu kondisi. Sementara itu indikator kinerja

merupakan indikator yang menjelaskan mengenai kinerja. Hal-hal yang direncanakan akan

menjadi kinerja suatu organisasi akan diukur keberhasilan pencapaian kinerjanya dengan

menggunakan indikator kinerja. Kinerja dapat diartikan sebagai hasil/keluaran dari

program/kegiatan yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran

dengan kuantitas dan kualitas terukur. Untuk mengukur kinerja itu sendiri diperlukan indikator

kinerja yang merupakan alat ukur untuk pencapaian suatu kebijakan/program/kegiatan dan

sekaligus untuk mengevaluasi dan menilai kinerja sebuah entitas. Pencapaian kinerja,

sasaran merupakan gambaran ketercapaian seluruh aktivitas yang diarahkan dalam

pencapaian sasaran organisasi, sebagaimana dituangkan dalam sasaran setiap misi.

Pencapaian kinerja sasaran, merupakan gambaran ketercapaian seluruh aktivitas

yang diarahkan dalam pencapaian sasaran organisasi, yang tertuang dalam sasaran setiap

misi. Tujuan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-

2023, yaitu:

“TERWUJUDNYA INOVASI TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG SMART,

BERSIH DAN AKUNTABEL”

Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, dijabarkan ke dalam sasaran, yang

meliputi:

1) a. Tersedianya Rekomendasi Kebijakan untuk Pembangunan di Jawa Barat

b. Meningkatnya Implementasi rencana kelitbangan dalam pembangunan

2) Meningkatnya penerapan hasil kelitbangan

3) Meningkatnya penerapan inovasi daerah dalam pembangunan

4) a. Meningkatnya Layanan Kelitbangan

b. Meningkatnya Kerjasama Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK

5) Meningkatnya Kualitas Perencanaan. Kompetensi Sumber Daya Aparatur serta

Pengelolaan Aset dan Keuangan


Upaya yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah tidak

terlepas dari Visi Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 yaitu

“TERWUJUDNYA JAWA BARAT JUARA LAHIR BATIN DENGAN INOVASI DAN

KOLABORASI” dan fokusnya pada pencapaian Misi Kelima yaitu Mewujudkan Tata Kelola

Pemerintahan yang Inovatif dan Kepemimpinan yang Kolaboratif antara Pemerintahan

Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat pada

Tahun 2023 yaitu Terwujudnya inovasi tata kelola pemerintahan yang smart, bersih dan

akuntabel.

Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah sampai dengan tahun 2019 dapat dilihat pada pencapaian indikator kinerja yang

tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 dapat dilihat pada Tabel 2.1.


Tabel 2.1.

Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2019 Terhadap Target RPJMD Tahun 2018-2023

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

(status penyesuaian Renstra)

REALISASI (%) TARGET KINERJA (%)

CAPAIAN KINERJA (%)

TARGET KINERJA (%) Target Akhir RPJMD

2023 (%)

2019 2019 2019 2020 2021 2022 2023

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]

1 Tersedianya Rekomendasi

Kebijakan untuk

Pembangunan di Jawa Barat

Persentase rekomendasi

kebijakan daerah yang

dihasilkan

20 20 100 40 60 80 100 100

2 Meningkatnya penerapan

hasil kelitbangan oleh

perangkat daerah

Persentase hasil kelitbangan

yang diterapkan oleh

perangkat daerah

20 20 100 40 60 80 100 100


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

(status penyesuaian Renstra)

REALISASI (%) TARGET KINERJA (%)

CAPAIAN KINERJA (%)

TARGET KINERJA (%) Target Akhir RPJMD

2023 (%)

2019 2019 2019 2020 2021 2022 2023

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]

3 Meningkatnya jumlah

perangkat daerah yang

difasilitasi dalam penerapan

inovasi daerah

Persentase perangkat daerah

yang difasilitasi dalam

penerapan inovasi daerah

37,1 20 185,5 40 60 80 100 100


Dari Tabel 2.1 di atas dapat diperoleh keterangan bahwa BP2D telah mampu

dan berhasil dengan baik membuat sasaran pembangunan yang tercantum dalam

RPJMD dan RKPD Jawa Barat yaitu Meningkatnya daya saing sumber daya manusia dan

kelembagaan serta berbudaya IPTEK. Hal ini selaras dengan pencapaian sasaran

strategis dalam Renstra dan Renja BP2D tahun 2019 yaitu pada misi kedua

Meningkatkan pemanfaatan penelitian, pengembangan dan penerapan IPTEK sesuai

kebutuhan masyarakat Jawa Barat, dengan sasaran Meningkatnya Inovasi Daerah bagi

Kemajuan Masyarakat Jawa Barat.

Keberhasilan BP2D pada tahun 2019 merupakan prestasi sangat memuaskan di

mana BP2D baru saja berjalan efektif pada tahun 2015, artinya peran dan kontribusi

BP2D dalam pembangunan Jawa Barat sangatlah penting dan terus ditingkatkan.

Untuk lebih jelasnya target dan pencapaian kegiatan BP2D tahun 2019 dapat

dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini.


Tabel 2.2

Evaluasi Kegiatan BP2D Tahun 2019

Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan

Daerah Dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcomes)/ Kegiatan (output)

Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPD)

Tahun 2019

Realisasi Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan

Tahun 2019

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2019

Target program

dan kegiatan (Renja SKPD Tahun 2019)

Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d tahun

2019

Satuan Targ

et Satuan

Realisasi

Target Renja SKPD tahun

2019

Realisasi Renja SKPD Tahun 2019

Tingkat Realisasi

(%)

Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d tahun 2019

Tingkat Capaian Realisasi

Target Renstra (%)

URUSAN WAJIB/Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian /Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah

3 04

189

Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK

Kajian Penerapan Padi Tahan Genangan Rekomendasi Solusi Padi Tahan Genangan dan Penerapan Inovasi Padi Tahan Genangan

dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 100%

Pengembangan Day Old Chicken (DOC) Ayam Sentul

Prosentase hasil riset dan IPTEK yang diterapkan


Penelitian Mobil Pedesaan Untuk Spesifikasi Mesin Dan Prototipe Multifungsi (Lanjutan)

Tersedianya Prototype Mobil Perdesaan Jawa Barat

Prototype 1 Prototype 1 Prototype 1 Prototype 1 100%

Intermediasi Teknologi Untuk Pengembangan SIDa

1. Penguatan Jaringan Antar Stakeholder di Lembaga Litbang dan Perguruan Tinggi Dengan Pelaku Bisnis dan Penyelenggara Pemerintahan dalam Pelaksanaan Intermediasi Teknologi Sehingga Terciptanya Daya Saing di Kab/ Kota Jawa Barat 2. Mengikuti Anugerah IPTEK


Kegiatan Penguatan Kelembagaan SIDa Jawa Barat

Penguatan sistem inovasi melalui sinergitas kebijakan antar sector/kementerian dan








Tahun 2019


Tahun 2019


Target program



2019

Satuan Targ

et Satuan

Realisasi


2019


Tingkat Realisasi

(%)



Target Renstra (%)

sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Daerah

Pembentukan Pengelolaan Kekayaan Intelektual Provinsi Jawa Barat

Data Base hasil Penelitian Berupa Aset tak Bergerak milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk dapat di komersialisasi

dok

1 dok 1 dok

1 dok 1 100%

Penelitian Mandiri oleh Pejabat Fungsional Peneliti pada Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Pembangunan Jawa Barat berbasis hasil-hasil penelitian


FGD Perumusan Solusi Permasalahan Jawa Barat Berbasis Iptek

a. Untuk menilai tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana. b.Memberikan rekomendasi perbaikan pelaksanaan kegiatan. c. Rekomendasi untuk kebutuhan anggaran.


Kegiatan Penyebarluasan Hasil-Hasil Penelitian Di Jawa Barat

Kolokium Hasil-Hasil Penelitian BP2D Provinsi Jawa Barat yang di sebarluasakan untuk di terapkan kepada masyarakat dan stakeholder

keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 100%

Perumusan Arah Kebijakan Riset Daerah untuk Pengembangan dan Penerapan IPTEK di Jawa Barat

Arah Kebijakan yang relevan dengan Pengembangan dan Penerapan Iptek di Jawa Barat


Pengembangan Kawasan Sains dan Teknologi di Jawa Barat

1. Penyusunan Master plan STP Pangalengan di Kab. Bandung, 2. Penyusunan FS Dan model bisnis STP Cikadu di Kab. Cianjur, 3. Operasional Tim Managemen STP Jatinangor di Kab. Sumedang








Tahun 2019


Tahun 2019


Target program



2019

Satuan Targ

et Satuan

Realisasi


2019


Tingkat Realisasi

(%)



Target Renstra (%)

Pembentukan Sentra Kekayaan Intelektual Data Base hasil Penelitian Berupa Aset tak Bergerak milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk dapat di komersialisasi

Paket 1 dok 1 Paket 1 dok 1 100%

Program Penyusunan Rencana, Pengendalian dan Evaluasi serta Pelaporan Capaian Kinerja Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah

Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi Hasil- Hasil Penelitian Badan Penelitian Dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat

a. Untuk menilai tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana. b.Memberikan rekomendasi perbaikan pelaksanaan kegiatan. c. Rekomendasi untuk kebutuhan anggaran

Dok 1 Dok 2 Dok 1 Dok 2 100%

Penyusunan Perencanaan Tahunan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Pelaksanaan program dan kegiatan BP2D sesuai dengan perencaan dan pendanaan


Pengelolaan Keuangan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Penggunaan anggaran BP2D yang dapat dipertanggungjawabkan

dok 19 dok 19 dok 19 dok 19 100%

Kegiatan Pengendalian, Evaluasi Dan Pelaporan Internal

Pelaksanaan program dan kegiatan BP2D sesuai dengan perencaan dan pendanaan

dok 33 dok 33 dok 33 dok 33 100%

Kegiatan Pengembangan Website Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Ketersediaan data dan informasi hasil penelitian di Jawa Barat yang diketahui masyarakat

Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 100%

"Kegiatan Penerbitan E-Jurnal Dan Buletin"

Publikasi hasil penelitian ilmiah secara berkala dalam








Tahun 2019


Tahun 2019


Target program



2019

Satuan Targ

et Satuan

Realisasi


2019


Tingkat Realisasi

(%)



Target Renstra (%)

Open Journal System dan Terbitan Buletin

Kegiatan Penyelenggaraan Kerjasama Penelitian Dan Pengembangan

Perjanjian kerjasama antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Dinas/Badan/Lembaga terkait

dok 1 Dok 1 dok 1 Dok 1 100%

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Tersedianya sarana dan prasarana kantor untuk mendukung kinerja di BP2D Provinsi Jawa Barat


Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Aparatur Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Meningkatnya kompetensi Aparatur BP2D

paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 100%

Kegiatan Penyediaan Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olahraga serta Pakaian Aparatur

Terpenuhinya kesejahteraan Pegawai dalam rangka meningkatkan motivasi dan loyalitas dalam bekerja untuk mencapai hasil yang optimal

tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 100%

Kegiatan Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur

Terpenuhinya kesejahteraan Pegawai dalam rangka meningkatkan motivasi dan loyalitas dalam bekerja untuk mencapai hasil yang optimal


Program Pendukung Administrasi Perkantoran Pemerintah Daerah Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah

100%

Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor

Terpenuhinya dasar operasional BP2D


Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor Terpenuhinya dasar operasional BP2D


Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor

Terpenuhinya dasar operasional BP2D








Tahun 2019


Tahun 2019


Target program



2019

Satuan Targ

et Satuan

Realisasi


2019


Tingkat Realisasi

(%)



Target Renstra (%)

Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor

Terfasilitasinya Rapat Internal dan Luar Kantor


Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor

Terpeliharanya sarana dan prasarana kantor untuk mendukung kinerja di BP2D Provinsi Jawa Barat


Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya

Terlaksananya pemeliharaan sarana dan prasarana operasional BP2D Provinsi Jawa Barat


Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas

Terpeliharanya sarana dan prasarana kantor untuk mendukung kinerja di BP2D Provinsi Jawa Barat


Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor

1. Terpeliharanya komputer dan printer; 2. Terpeliharanya Peralatan/Perlengkapan Kantor; 3. Terpeliharanya Gedung dan Bangunan; 4. Terpeliharanya Saluran Air; 5.Terpeliharanya Instalasi Jaringan; dan 6. Terpeliharanya Taman dan Pekarangan



Analisis Kinerja Pelayanan

Perencanaan pembangunan pada dasarnya merupakan suatu tahapan dalam

proses pembangunan. Perencanaan akan menghasilkan rencana yang selanjutnya

diimplementasikan dalam pelaksanaan pembangunan. Perencanaan yang baik akan

sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan suatu pembangunan, oleh karena itu dalam

menyusun perencanaan pembangunan hendaknya diperhatikan berbagai faktor yang

kemungkinan memiliki pengaruh bagi berhasil tidaknya pelaksanaan pembangunan.

Perencanaan pembangunan harus memperhatikan jangkauan perencanaan

dengan menekankan tujuan utama dari perencanaan tersebut dengan melihat Visi dan

Misi pembangunan daerah serta Isu Strategis. Selanjutnya perencanaan pembangunan

disusun berdasarkan tujuan dari efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dengan

menyesuaikan terhadap fase-fase yang dilalui oleh perekonomian daerahnya, yaitu fase

penyelamatan (rescue), fase pemulihan (recovery), fase pemantapan (stabilization), fase

pembangunan (development) dan fase melaju (steady).

Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah dilaksanakan melalui peningkatan

dukungan terhadap riset kreatif serta implementasinya dalam percepatan pembangunan

yang ditujukan untuk meningkatkan perekonomian Jawa Barat sekaligus meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Untuk lebih jelasnya pencapaian pelayanan Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah dapat dilihat pada tabel 2.3.


Tabel 2.3

Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2019

No. Sasaran Indikator Capaian Thn Lalu

Tahun 2019 Capaian Thn 2019

terhadap Target Akhir Renstra

Target (%)

Realisasi (%)

Realisasi Capaian

(%)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

1 Tersedianya Rekomendasi Kebijakan untuk Pembangunan di Jawa Barat

Persentase rekomendasi kebijakan daerah yang dihasilkan

n/a 20 10 50

2 Meningkatnya penerapan hasil kelitbangan oleh Perangkat Daerah

Persentase hasil kelitbangan yang diterapkan oleh perangkat daerah

n/a 20 20 100

3 Meningkatnya jumlah perangkat daerah yang difasilitasi dalam penerapan inovasi daerah

Persentase perangkat daerah yang difasilitasi dalam penerapan inovasi

n/a 20 37,1 185,5

Rata-Rata 98,5


Isu-isu Penting Penyelenggaraaan Tugas Pokok dan Fungsi

Pelaksanaan pembangunan pada Tahun 2015 merupakan tahun pertama

diberlakukannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

yang mengamanatkan adanya pengalihan beberapa kewenangan kab./kota menjadi

kewenangan provinsi, dari provinsi ke kab./kota, dari provinsi ke pusat, dan sebaliknya.

Perubahan mendasar dari kebijakan tersebut mengakibatkan bertambahnya kewenangan

dan tanggungjawab provinsi dalam menjalankan urusan pembangunan, sehingga akan

berdampak kepada perubahan program dan kegiatan pembangunan, serta alokasi

penganggaran. Sehubungan dengan belum terbitnya Peraturan Pemerintah untuk

Undang-Undang dimaksud, maka Dokumen RKPD Tahun 2018 dapat dikatakan disusun

pada masa transisi dalam pemberlakuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah.

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat merupakan

salah satu unsur Perangkat Daerah (PD) Provinsi Jawa Barat yang menjalankan fungsi

dan peran pembangunan di bidang penelitian dan pengembangan daerah. Untuk

mempermudah menjalankan fungsinya sebagai salah satu elemen pembangunan dan

sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, Badan Penelitian

dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugasnya dibantu

satu Sekretariat; empat Bidang yaitu Bidang Analisis Kebijakan Iptek, Bidang Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan Iptek, Bidang Penguatan Sistem Inovasi Daerah, dan

Bidang Monitoring, Evaluasi dan Layanan Iptek;serta kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa

Barat, sesuai Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 adalah sebagai

berikut :

1. Tugas Pokok

Melaksanakan fungsi penunjang pelaksanaan urusan pemerintahan bidang penelitian

dan pengembangan, meliputi analisis kebijakan Iptek, penelitian, pengembangan,

dan penerapan Iptek, penguatan sistem inovasi daerah, dan monitoring, evaluasi, dan

layanan Iptek yang menjadi kewenangan Provinsi, melaksanakan tugas

dekonsentrasi sampai dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil

Pemerintah Pusat serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya.


2. Fungsi

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Badan Penelitian

dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang penelitian dan

pengembangan yang menjadi kewenangan Provinsi;

b. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan yang menjadi kewenangan

Provinsi;

c. Penyelenggaraan administrasi Badan;

d. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Badan; dan

e. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Adapun fungsi dari Kepala Badan, Sekretariat, dan Bidang, pada Badan

Penelitian dan Pengembangan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Badan

Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan, membina,

mengendalikan, dan menyelenggarakan fungsi penunjang pelaksanaan urusan

pemerintahan bidang penelitian dan pengembangan, meliputi analisis kebijakan Iptek,

penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek, penguatan sistem inovasi daerah,

dan monitoring, evaluasi, dan layanan Iptek yang menjadi kewenangan Provinsi,

melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan dibentuk Sekretariat Gubernur

sebagai Wakil Pemerintah Pusat serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai

dengan bidang tugasnya. Adapun fungsi kepala Badan yaitu:

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang penelitian dan

pengembangan;

b. Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, pengendalian, dan memimpin

pelaksanaan penelitian dan pengembangan;

c. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Badan; dan

d. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan administrasi Badan, meliputi

perencanaan dan pelaporan, keuangan dan aset, kepegawaian dan umum serta

membantu Kepala Badan mengkoordinasikan Bidang-Bidang. Adapun fungsi

sekretariat yaitu:


a. penyelenggaraan koordinasi, menghimpun dan pengkajian bahan kebijakan

teknis di bidang penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh Bidang-

Bidang;

b. Penyelenggaraan perencanaan dan pelaporan, pengadministrasian keuangan

dan aset, kepegawaian dan umum;

c. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Badan; dan


3. Bidang Analisis Kebijakan Iptek

Bidang Analisis Kebijakan Iptek mempunyai tugas pokok menyelenggarakan fungsi

penunjang pelaksanaan urusan pemerintahan bidang penelitian dan pengembangan

aspek analisis kebijakan Iptek, meliputi penyusunan rencana induk penelitian dan

pengembangan, pemberian masukan arah, kebijakan strategi dan pengembangan

serta masukan pada perencanaan pembangunan daerah dan penyelenggaraan

penelitian dan pengembangan aspek analisis kebijakan Iptek. Adapun fungsi bidang

Analisis Kebijakan Iptek yaitu:

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang analisis kebijakan

Iptek;

b. penyelenggaraan analisis dan kebijakan Iptek;

c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan bidang;


4. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek

Bidang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek. mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan fungsi penunjang pelaksanaan urusan pemerintahan bidang

penelitian dan pengembangan aspek penelitian, pengembangan dan penerapan

Iptek, meliputi penyusunan rencana induk penelitian dan pengembangan,

pelaksanaan dan fasilitasi penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek skala

prototype, usaha terbatas konsultasi mediasi dan fasilitasi penelitian, pengembangan

dan penerapan Iptek serta pelaksanaan penelitian, pengembangan dan penerapan

Iptek. Adapun fungsi bidang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek yaitu:

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang penelitian,

pengembangan, dan penerapan Iptek;

b. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan di bidang penelitian,

pengembangan dan penerapan Iptek;


c. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang;


5. Bidang Penguatan Sistem Inovasi Daerah

Bidang Penguatan Sistem Inovasi Daerah mempunyai tugas pokok


penelitian dan pengembangan aspek penguatan sistem inovasi daerah, meliputi

penyusunan rencana induk penelitian dan pengembangan dan rencana kerja

tahunan, fasilitasi kebutuhan pengembangan dan penguatan sistem inovasi serta

rekomendasi regulasi dan kebijakan kepada Bupati/Walikota dan perangkat daerah

dalam pengembangan daerah, konsultasi mediasi dan fasilitasi penguatan sistem

inovasi daerah Kabupaten/Kota fasilitasi anugerah inovasi penelitian dan

pengembangan aspek penguatan sistem inovasi daerah. Adapun fungsi bidang

Penguatan Sitem Inovasi Daerah yaitu:

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang penguatan sistem

inovasi daerah;

b. Penyelenggaraan penguatan sistem inovasi daerah;

c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang;

d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

6. Bidang Monitoring Evaluasi dan Layanan IPTEK

Bidang Monitoring, Evaluasi dan Layanan Iptek mempunyai tugas pokok


penelitian dan pengembangan aspek monitoring, evaluasi dan layanan Iptek. Dalam

menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Bidang Monitoring, Evaluasi

dan Layanan Iptek mempunyai fungsi:

a. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan layanan Iptek.

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang penelitian dan pengembangan

aspek monitoring, evaluasi dan layanan Iptek.

c. penyelenggaraan fasilitasi pelaksanaan bidang monitoring, evaluasi dan layanan

Iptek.

d. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang.

e. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.


Sesuai Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Tugas

Pokok dan Fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat, struktur

organisasi Tahun 2018 tampak pada Gambar II.1.

Gambar II. 1 Struktur Organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi

Jawa Barat

Sumber: Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan

Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat

Keberadaan dan peran BP2D diharapkan dapat mewakili Pemerintah Provinsi

Jawa Barat sebagai Koordinator Inovasi Daerah untuk meningkatkan motivasi, stimulasi,

fasilitasi bagi pelaksana ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dalam memperbesar

sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan

pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan melibatkan seluruh pihak masyarakat.

Dalam penyusunan Program dan Kegiatan BP2D harus selaras dengan Kebijakan

Nasional Bidang Iptek yang bersumber dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

(Bappenas). Berikut ini isu-isu strategis dalam konteks nasional yang perlu diperhatikan,

di antaranya :

Kemampuan memberikan sumbangan nyata bagi daya saing sektor produksi,

keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam, dan penyiapan masyarakat

Indonesia menyongsong kehidupan global yang maju dan modern;

Ketersediaan faktor-faktor yang diperlukan (SDM, sarana prasarana, kelembagaan

iptek, jaringan, dan pembiayaan).


Adapun sasaran kinerja Lembaga Pengembangan Iptek di daerah perlu

mendorong tercapainya sasaran nasional perencanaan pengembangan Iptek terutama

tahun 2019 yaitu :

a) Meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek.

b) Meningkatnya dukungan bagi kegiatan iptek termasuk penyediaan sumber daya

manusia, sarana prasarana, kelembagaan, dan jaringan.

c) Terbangunnya 100 Techno Park di kabupaten/kota, dan Science Park di setiap

provinsi.

Selanjutnya dalam teknis pembentukan kelembagaan IPTEK di pemerintahan

daerah telah diatur lebih rinci melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah yang menyebutkan dalam Pasal 219: dibentuk Badan untuk

melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

Daerah (termasuk Litbang), serta Pasal 386: Dalam rangka peningkatan kinerja

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah maka, Pemerintah Daerah dapat:

Melaksanakan inovasi (SIDa).

Menetapkan Kebijakan Inovasi Daerah.

Pemerintah Pusat memberikan penghargaan dan/atau insentif .

Ketentuan lebih lanjut mengenai inovasi Daerah diatur dengan peraturan pemerintah.

2.3.1. Permasalahan dan Hambatan yang Dihadapi Berdasarkan Tugas dan

Fungsi BP2D Provinsi Jawa Barat

Tugas pokok BP2D yaitu: “Menyelenggarakan Penelitian dan Penerapan Iptek

Kreatif, serta Pengembangan Iptek untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat

Jawa Barat”.

Namun peran penting tersebut tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak

didukung sumber daya yang baik. Permasalahan utama yang dihadapi BP2D untuk

menjalankan tugas pokok tersebut, yaitu masih terbatasnya sumber daya manusia (SDM)

khususnya SDM Peneliti. Jumlah SDM Peneliti terbatas dan belum seluruhnya memenuhi

kompetensi bidang-bidang penelitian yang dibutuhkan, yaitu Bidang: 1) Pendidikan, 2)

Kesehatan, 3) Infrastruktur dan Energi, 4) Ekonomi Pertanian, 5) Ekonomi Non Pertanian,

6) Lingkungan Hidup dan Kebencanaan, 7) Seni, Budaya dan Pariwisata, 8) Ketahanan

Keluarga dan Kependudukan, 9) Kemiskinan dan PMKS, dan 10) Pemerintahan.


SDM Peneliti yang terbatas akan berdampak pada akselerasi penanganan

kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek di Provinsi Jawa Barat. Oleh

karena itu, diperlukan suatu terobosan agar permasalahan tersebut dapat diatasi.

Kemitraan dengan perguruan tinggi dan lembaga Litbang Kementerian dan

penerimaan pegawai baru maupun penerimaan melalui mutasi dan alih tugas merupakan

suatu terobosan dalam rangka mengatasi keterbatasan jumlah SDM Peneliti di BP2D.

Selain permasalahan terbatasnya SDM Peneliti ada beberapa hal yang menjadi

hambatan dan kendala yang dihadapi, antara lain:

1) Belum seluruhnya data base tersedia sebagai data dan informasi pendukung

kelitbangan;

2) Belum optimalnya program kerja sama baik antar daerah, swasta dan masyarakat;

3) Belum terkoordinasinya, sinkronisasi dan terintegrasinya program-program

kelitbangan antar OPD;

4) Belum optimalnya peran lembaga-lembaga pendukung kelitbangan seperti Dewan

Riset Daerah (DRD), Tim Koordinasi SIDa, Tim Advisori Iptek dan Sosial Budaya,

dan Majelis BP2D.

Tim Koordinasi SIDa, Tim Advisori Iptek dan Sosial Budaya dan Tim

Pengendali mutu BP2D dan mitra kelitbangan dapat dioptimalkan sebagai lembaga

pendukung yang diharapkan dapat membantu BP2D Provinsi Jawa Barat dalam

penyusunan kebijakan teknis dan memberikan rekomendasi kebijakan.

Untuk lebih jelasnya berikut ini uraian Isu Strategis Bidang Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan Iptek dirumuskan dari beberapa kondisi penting yang

menjadi perhatian serius dalam pembangunan Jawa Barat, yaitu:

1. Pembangunan Jawa Barat berbasis Iptek

Jawa Barat menghadapi tantangan besar dalam berbagai sektor dalam mewujudkan

visi dan misinya. Tanpa upaya pembangunan berbasis iptek, Jawa Barat diprediksi

akan mengalami keterpurukan di berbagai sektor. Beberapa tantangan besar dihadapi

Jawa Barat menjelang tahun 2025, yaitu bagaimana menciptakan masyarakat

berbasis ilmu pengetahuan, masyarakat berkedaulatan pangan, serta mengantisipasi

pertumbuhan penduduk yang pesat. Tanpa skenario pembangunan yang

mengedepankan iptek, maka akan sulit bagi pemerintah daerah untuk memenuhi

kebutuhan seluruh warganya secara memadai.

Pendekatan perencanaan pembangunan saat ini sudah saatnya mengedepankan

teknokratik dan akademis, selain pendekatan partisipatif stakeholder. Oleh karena itu,


perencanaan pembangunan berbasis Iptek menjadi sangat penting dalam akselerasi

pembangunan.

2. Optimalisasi Pemanfaatan Hasil Penelitian oleh Dunia Usaha dan Masyarakat

Kebutuhan akan lembaga Litbang IPTEK adalah sejalan dengan konstruksi

pembangunan Jawa Barat yang dirancang berbasis Iptek. Keberadaan BP2D,

diharapkan menghasilkan berbagai kegiatan yang dapat digunakan untuk mendukung

kebutuhan-kebutuhan OPD Provinsi Jawa Barat dalam menyusun perencanaan

pembangunan daerah. Kegiatan Litbang harus mampu memberikan solusi yang tepat

dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan

Pemerintah. Menurut Hakim (2014), pentingnya keberadaan Litbang dilihat dari setiap

pertimbangan pemerintah yang harus didukung oleh scientific yang kuat. Tugas-tugas

pemerintahan tidak bisa dihindari dari pertimbangan-pertimbangan ilmiah yang

diambil.

Optimalisasi pemanfaatan hasil-hasil Litbang dalam penyiapan kebijakan adalah agar:

a) kualitas kebijakan dalam perencanaan pembangunan daerah dapat lebih

ditingkatkan melalui rekomendasi yang diangkat dari hasil Litbang; b) hasil Litbang

dapat memperkuat landasan proses pengambilan kebijakan strategis di lingkungan

pemerintahan; dan c) melalui kegiatan Litbang, pelaksanaan otonomi daerah berikut

kewenangan yang ada dapat diwujudkan ke dalam suatu strategi dan arahan

kebijakan yang mampu memicu daerah agar lebih mandiri.

3. Sinkronisasi Penelitian dengan Kebutuhan Pembangunan Jawa Barat

Peran strategis yang diharapkan dari keberadaan institusi Litbangpada era otonomi

daerah, juga terkait dengan perannya dalam pembangunan Iptek di daerah adalah

sebagai institusi Pemerintah Daerah yang melaksanakan, mengkoordinasikan, dan

memfasilitasi seluruh kegiatan Litbang. Koordinasi dan fasilitasi tersebut diperlukan

dalam rangka sinkronisasi, sinergi, efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan kegiatan

Litbang di daerah. Dalam perspektif Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang

Sistem Nasional Penelitian Pengembangan dan Penerapan Iptek., disebutkan bahwa

peran dan fungsi institusi Litbang di Daerah diperlukan dalam menumbuhkembangkan

motivasi, pemberi stimulasi dan fasilitas, serta penciptaan iklim yang kondusif bagi

pertumbuhan, serta sinergi unsur kelembagaan, sumberdaya, dan jaringan Iptek di

wilayah pemerintahannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Nasional

Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek.


4. Keterbatasan SDM Peneliti

Lemahnya peran lembaga Litbang di daerah disebabkan oleh beberapa faktor

diantaranya adalah terbatasnya sumber daya manusia (SDM) fungsional

peneliti/perekayasa pada lembaga Litbang daerah. SDM peneliti kedudukannya

sangat penting untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penelitian, pengembangan,

dan penerapan Iptek di daerah. SDM peneliti yang berkualitas dan profesional

merupakan salah satu faktor penentu dalam usaha peningkatan kapabilitas sebuah

Lembaga Litbang Daerah.

5. Penguatan Kemitraan/Jejaring Penelitian dan Penerapan Iptek

Keterbatasan SDM peneliti/perekayasa BP2D akan diatasi dengan mengembangkan

Kemitraan/Jejaring penelitian dan penerapan Iptek. Sumber daya Iptek seperti

lembaga Litbang kementerian dan perguruan tinggi negeri maupun swasta cukup

banyak terdapat di Jawa Barat. Keberadaannya dapat dijadikan sebagai mitra dalam

penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek dan peningkatan kapabilitas BP2D.

BP2D merupakan salah satu OPD dalam lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa

Barat yang keberadaannya tidak dapat dilepaskan dari OPD lain. Hubungan kerja

antara BP2D dengan OPD lain ditunjukkan pada proses awal lahirnya kegiatan

penelitian dan pada tahap pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang harus

berkoordinasi dengan Dinas Teknis yang memiliki kewenangan dalam

melaksanakaan program dan kegiatan sektoral.

Selain dengan lembaga Litbang kementerian dan perguruan tinggi negeri maupun

swasta, penguatan Kemitraan/Jejaring penelitian dan penerapan Iptek juga dilakukan

dengan institusi/lembaga Litbang di Kabupaten/Kota. Hal tersebut perlu dilakukan

mengingat: 1) hasil penelitian dan pengembangan belum sepenuhnya dijadikan

sebagai dasar pengambilan kebijakan pembangunan daerah, 2) belum

terkoordinasinya dengan baik pelaksanaan program dan kegiatan Penelitian dan

Pengembangan dengan Kabupaten/Kota, dan 3) masih rendahnya implementasi

inovasi Iptek bagi pembangunan di daerah.

6. Kabupaten/Kota umumnya belum memiliki lembaga litbang daerah

Masih banyaknya Kabupaten/Kota yang belum memiliki lembaga litbang daerah

padahal lembaga Litbang daerah memiliki peran sentral dalam menggerakan

penguatan inovasi daerah. Dalam konteks sistem inovasi, setiap lembaga

pengembangan Iptek mempunyai 3 (tiga) kapasitas, yakni: 1) kapasitas dalam

mengakses informasi tentang realita kebutuhan teknologi, potensi sumber daya yang

dapat dikelola atau diakses, teknologi yang telah tersedia, perkembangan mutakhir


ilmu pengetahuan, keberadaan pakar luar-lembaga yang potensial untuk

berkolaborasi, dan sumber pembiayaan kegiatan riset (sourcing capacity); 2)

kapasitas dalam mempublikasikan hasil-hasil risetnya, mendifusikan paket teknologi

yang dihasilkan, dan memberikan landasan akademik untuk perumusan kebijakan

public (disseminating capacity); dan 3) kapasitas intinya dalam pelaksanaan riset dan

pengembangan teknologi secara produktif, bermutu, dan relevan, serta sepadan

dengan kapasitas adopsicalon pengguna potensialnya (R&D capacity) (Lakitan,

2011).

Sedangkan menurut Permendagri No 20 Tahun2011, kelitbangan memiliki dua fungsi,

yaitu fungsi utama dan fungsi pendukung. Fungsiutama terbagi lagi dalam beberapa

hal yaitu fungsi untuk penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan,

perekayasaan dan pengoperasian. Sementara untuk fungsi pendukung, terdiri dari

empat pokok utama yaitu untuk peningkatan kapasitas kelembagaan,

ketatalaksanaan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber daya organisasi lainnya.

Kedua fungsi besar diatas (utamadan pendukung) beserta turunannya tersebut

bermuara pada satu tujuan yaitu sebagai pegangan untuk perumusan kebijakan,

regulasi dan inovasi daerah.

Permendagri No. 20 Tahun 2011 telah mengalami perkembangan yaitu dengan

ditetapkannya Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri No 3 Tahun 2012 dan No

36 Tahun 2012 tentang penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa), menurut peraturan

bersama ini tugas dan fungsi lembaga kelitbangan antara lain berperan sebagai

formulasi kebijakan dan regulasi, evaluasi kebijakan dan regulasi serta menetapkan

alat ukur dalam menilai kebijakan dan regulasi yang memiliki dampak terhadap

masyarakat.

7. Pendanaan untuk penelitian dan penerapan Iptek belum menjadi prioritas

Dalam melakukan kegiatan-kegiatannya, sebagian besar lembaga Litbang

memperoleh porsi anggaran yang sangat terbatas, sehingga eksistensi unit kerja

Litbang pemerintahan daerah cenderung rendah. Tidak hanya di daerah, dukungan

anggaran terhadap Litbang secara keseluruhan saat ini dirasakan masih kurang.Bila

dibandingkan dengan negara-negara tetangga, dana Pemerintah untuk bidang

Litbang di Indonesia sekarang ini hanya 0,025% dari Gross DomesticProduct (GDP)

setiap tahun. Jumlah ini jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan Jepang dengan

dana litbang mencapai 2,5% dari GDP, maupun di Malaysia sebesar 2,5% dari GDP.

Minimnya anggaran yang diberikan pemerintah kepada institusi Litbang

menjadikannya sulit berkembang.


BP2D Jawa Barat bergerak sebagai lembaga kelitbangan di Provinisi Jawa Barat

memiliki fokus utama pengembangan Iptek di Jawa Barat yaitu :

1. Ketahanan Pangan : Jabar sebagai Pusat Perbenihan Nasional

2. Pengelolaan Sumber Daya Air

3. Pelestariaan dan Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati

4. Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan

5. Sosial dan Budaya

Untuk menjawab tantangan dan isu strategis pengembangan Iptek di Jawa Barat,

maka telah ditetapkan kegiatan pokok (basic activities) BP2D sebagai berikut :

o Penyebarluasan hasil-hasil penelitian.

o Peningkatan kualitas penelitian BP2D.

o Analisis Kebijakan Iptek untuk pembangunan Jawa Barat dan pengembangan inovasi

daerah.

o Pengembangan kemitraan dan kolaborasi riset untuk pembangunan Jawa Barat.

o Peragaan Iptek Terapan.

2.3.2. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BP2D Provinsi Jawa

Barat

Pembangunan Jawa Barat disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat tahun 2005-2025 yang dijabarkan secara

rinci kedalam dokumen RPJMD Tahun 2018-2023, kedudukan RKPD Tahun 2020 berada

pada tahap lanjut untuk mencapai kemandirian. Pada tahapan tersebut pelaksanaan

pembangunan Tahun 2020 dihadapkan kepada berbagai tantangan diantaranya:

1. Jumlah penduduk yang tinggi;

2. Tingkat pendidikan yang relatif masih rendah;

3. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

khususnya alih kelola pendidikan jenjang menengah;

4. Kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat;

5. Tingginya kesenjangan pendapatan masyarakat;

6. Dinamika ekonomi global termasuk diberlakukakannya Masyarakat Ekonomi Asean

(MEA) sejak akhir Tahun 2015 yang menuntut persaingan baik tenaga kerja maupun

produksi dalam negeri;

7. Masih tingginya degradasi lingkungan;

8. Meningkatnya kebutuhan pangan baik untuk Jawa Barat maupun Nasional;

9. Perlunya komitmen terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi; dan


10. Konsistensi antara perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan

ruang.

Seluruh tantangan tersebut ditujukan untuk keberhasilan pembangunan Jawa

Barat yang meliputi tiga dimensi pembangunan yaitu; (1) dimensi pembangunan manusia,

yang meliputi: pendidikan, kesehatan, perumahan, dan pembangunan mental/karakter;

(2) dimensi pembangunan sektor unggulan, yang meliputi: kedaulatan pangan,

kedaulatan energi dan ketenagalistrikan, kemaritiman dan kelautan, pariwisata dan

industri; (3) dimensi pemerataan dan kewilayahan: pemerataan antar kelompok

pendapatan dan antar wilayah desa dan perbatasan.

Keberhasilan dalam mewujudkan kedudukan dan mengatasi tantangan

pelaksanaan pembangunan Jawa Barat Tahun 2019 tersebut di atas, diperlukan

keselarasan dan kesinambungan pembangunan antara program pemerintah pusat dan

pemerintah Provinsi Jawa Barat, maka penyusunan RKPD Tahun 2020 diselaraskan

dengan agenda Pembangunan Nasional (NAWA-CITA) yang tercantum dalam RPJMN

tahun 2019-2024 dan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020.

Review terhadap Rancangan Awal RKPD 2020

Berdasarkan data 2019, jumlah penduduk Jawa Barat sebanyak 49.316.712 jiwa.

Sementara laju pertumbuhannya mengalami kenaikan sebesar 1,30 persen pada 2019.

Berdasarkan jenis kelamin, sehingga angka sex ratio di Jawa Barat sebesar 102,5 yang

artinya terdapat 102 penduduk laki-laki dalam setiap 100 penduduk perempuan. Kondisi

perekonomian sebagai indikasi kesejahteraan masyarakat, ditunjukkan dengan Laju

Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan inflasi. LPE Jawa Barat 2019 terjadi penurunan menjadi

5,07 persen dari 5,66 persen pada 2018, sedangkan inflasi dapat ditekan di 3,72 persen

pada 2019. Kondisi ini menunjukkan Laju Pertumbuhan Ekonomi dan penekanan inflasi

cukup baik, diharapkan dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.

Berdasarkan perbandingan wilayah perkotaan dan perdesaan, peningkatan penduduk

miskin di wilayah perkotaan Jawa Barat pada 2019 sebanyak 2.226.038 orang (5,98%

terhadap jumlah penduduk perkotaan), dan di perdesaan sebanyak 1.110.352 orang

(9,58% terhadap total penduduk perdesaan) (BPS, 2020).


Kebijakan Belanja Provinsi Jawa Barat tahun 2020 adalah:

1. Pencapaian target RPJMD 2018-2023, RPJMN 2019-2024, dan Prioritas

Pembangunan, Janji Gubernur 2018-2023, Sustainable Development Goals (SDGs),

Good Governance;

2. Fungsi pendidikan 20% dari total belanja;

3. Fungsi kesehatan 10% dari total belanja;

4. Bantuan keuangan Kab/Kota, bantuan Desa, Hibah, Bansos dan Subsidi.

5. Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT),

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pusat.

6. Pendukungan Pelaksanaan Pilkada Serentak

7. Pendukungan dan Penuntasan kegiatan unggulan Provinsi

8. Pemberian penghargaan bagi insan olahraga

9. Pembangunan dan pengembangan fasilitas umum dan sosial.

Janji Gubernur periode 2018-2023 adalah sebagai berikut:

1. Akses pendidikan untuk semua dan pengembangan budaya

2. Desentralisasi pelayanan kesehatan

3. Pertumbuhan ekonomi umat berbasis inovasi

4. Pengembangan destinasi dan infrastrukur pariwisata

5. Pendidikan agama dan tempat ibadah juara

6. Insfrastruktur konektivitas wilayah

7. Gerakan bangun desa (Gerbang desa)

8. Subsidi gratis golekmah

9. Inovasi pelayanan publik dan penataan daerah

Pembangunan Daerah tahun 2019 merupakan tahun pertama dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-

2023, yang merupakan tahap awal mencapai kemandirian dan menekankan pada

diversifikasi pembangunan Jawa Barat menuju pemantapan pembangunan secara

menyeluruh, untuk mencapai Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023

yaitu:

“TERWUJUDNYA JAWA BARAT JUARA LAHIR BATIN DENGAN

INOVASI DAN KOLABORASI”

Untuk mempercepat pencapaian Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun

2018-2023, ditetapkan 5 misi yang memiliki tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah termasuk Misi Kelima yaitu Mewujudkan

Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif dan Kepemimpinan yang Kolaboratif antara


Pemerintahan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Hal ini untuk menciptakan sosok

Jawa Barat 2023 yaitu Pemerintahan Jawa Barat yang bermutu dan akuntabel, handal

dan terpercaya dalam pelayanan yang ditopang oleh aparatur profesional, sistem yang

modern berbasis IPTEK menuju tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance)

dan pemerintahan yang bersih (Clean Government) serta menerapkan model manajemen

pemerintahan hibrida yang mengkombinasikan manajemen berbasis kabupaten/kota

dengan manajemen lintas kabupaten/kota.

Program pembangunan yang berkaitan dengan Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah adalah yang termasuk ke dalam prioritas pembangunan tahun

2020 yaitu Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK, dengan

Sasaran Program : Program Kebijakan Pembangunan Berbasis Kajian dan

Analisis, Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK,

Program Penerapan Inovasi Berbasis IPTEK, Program Kerjasama dan

Layanan IPTEK, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

BP2D, Program Dukungan Manajemen Perkantoran BP2D dan Program

Penyusunan Rencana, Pengendalian dan Evaluasi serta Pelaporan Capaian

Kinerja BP2D.

Adapun hasil penelaahan rancangan awal RKPD terdapat beberapa kegiatan

yang perlu disesuaikan kembali dengan kebutuhan yang ada. Hal tersebut terkait dengan

pencapaian program dan kegiatan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas atau Badan lain

yang ada di Provinsi Jawa Barat. Untuk lebih jelasnya telaahan rencana kerja dalam

RKPD dapat dilihat pada tabel review terhadap rancangan awal, sebagaimana pada

Tabel 2.4 di bawah ini.

Pada tabel tertera bahwa usulan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

pada tahun 2020 adalah sebesar Rp 29.433.461.496,00 atau dua puluh sembilan milyar

empat ratus tiga puluh tiga juta empat ratus enam puluh satu ribu empat ratus sembilan

enam rupiah sedangkan yang telah mengalami penyesuaian anggaran berdasarkan pagu

indikatif adalah adalah sebesar Rp 25.594.314.344,00 atau dua puluh lima milyar lima

ratus sembilan puluh empat juta tiga ratus empat belas ribu tiga ratus empat pulu empat

rupiah. Dapat diketahui bahwa kebutuhan penyelenggaraan program kegiatan BP2D

adalah jauh lebih besar daripada pagu indikatif. Hal ini tentunya harus diantisipasi dengan

fokus menggali alternatif pendanaan.


Tabel 2.4

Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2020

Kode

Urusan/ Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah

Sasaran Daerah

Lokasi

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

(Rp.)

Prakiraan Maju (Rp.)

Keterangan

Hasil Program Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan Program

Juara

Prioritas Pembangunan Nasional

Tolok Ukur Targe

t Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target

3 PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN

3 4 Penelitian dan Pengembangan 25.594.314.3

44 29.433.461.4

96

3 4 3 4 1 189

Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK 11.932.122.4

47 13.721.940.8

14

3 4 3 4 1 189

1 Penelitian Mandiri Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Inovasi Pelayanan Publik

dan Penataan Daerah

Terwujudnya inovasi tata kelola pemerintahan yang smart, bersih dan akuntabel

Provinsi

Jawa Barat dan luar

Provinsi

Jawa Barat

Jumlah Pemakalah di Pertemuan Ilmiah Eksternal Instansi

4 Orang

Dokumen Penelitian Mandiri

8 Dokumen

1.232.122.992

1.416.941.441

Birokrasi Juara

Nilai Tambah Sektor Riil, Industrialisasi, dan Kesempatan Kerja

3 4 3 4 1 189

2 Penyempurnaan Prototype Mobil Perdesaan Jawa Barat

Inovasi Pelayanan Publik dan Penataan Daerah


Provinsi Jawa Barat

Persentase pemanfaatan IPTEK

40 Persen

Prototype Mobil Perdesaan Jawa Barat

1 dok

499.999.913 574.999.900 Birokrasi Juara


3 4 3 4 1 189

3 Penelitian Pengembangan Wisata Berbasis Budaya Lokal



Provinsi Jawa Barat


40 Persen

Dokumen Penelitian Pengembangan Wisata Berbasis Budaya Lokal

8 dok

749.999.794 862.499.763 Birokrasi Juara



Kode



Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah

Sasaran Daerah

Lokasi

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

(Rp.)


Keterangan


Juara


Tolok Ukur Targe


3 4 3 4 1 189

4 Model Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Wilayah Pesisir



Provinsi Jawa Barat dan luar Provinsi Jawa Barat


40 Persen

Dokumen Model Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Wilayah Pesisir

1 Dok

749.999.987 862.499.985 APBD Juara


3 4 3 4 1 189

5 Pilot Project Pengelolaan Sampah di Jawa Barat





40 Persen

Dokumen Pilot Project Pengelolaan Sampah di Jawa Barat

1 Dok

699.999.835 804.999.810 Birokrasi Juara


3 4 3 4 1 189

6 Pengembangan Kawasan Sains dan Teknologi di Jawa Barat




Persentase Penelitian dan Pengembangan IPTEK yang sesuai dengan kebutuhan

30 Persen

1) Operasional KST Jawa Barat 2) Penyempurnaan Dokumen Kajian

1) 4 Tim Operasional 2) 4 Paket Dokumen

7.999.999.926

9.199.999.915

Birokrasi Juara


3 4 3 4 1 190

Program Penyusunan Rencana, Pengendalian dan Evaluasi serta Pelaporan Capaian Kinerja Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah 199.999.950 229.999.943


Kode



Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah

Sasaran Daerah

Lokasi

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

(Rp.)


Keterangan


Juara


Tolok Ukur Targe


3 4 3 4 1 190

7 Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan Internal



Provinsi Jawa Barat

Persentase Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan yang tepat waktu dan sesuai peraturan Perundang- undangan di Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah

40 persen

Dokumen Laporan Monitoring dan Evaluasi, Pengendalian Pengadaan, LKIP, IKU

2 dok

199.999.950 229.999.943 APBD Juara -

3 4 3 4 1 191

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah 249.987.032 287.485.087

3 4 3 4 1 191

8 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat



Provinsi Jawa Barat

Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja di Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah

40 persen

Perlengkapan kantor, peralatan kantor, alat-alat komunikasi, komputer, perangkat pendukung lainnya, dan penataan gedung kantor

15 keg

249.987.032 287.485.087 ASN Juara -

3 4 3 4 1 193

Program Dukungan Manajemen Perkantoran Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah 5.316.187.96

8 6.113.616.16

3


Kode



Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah

Sasaran Daerah

Lokasi

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

(Rp.)


Keterangan


Juara


Tolok Ukur Targe


3 4 3 4 1 193

9 Penyediaan Langganan

Kantor

- Terwujudnya inovasi tata kelola pemerintahan yang smart, bersih dan akuntabel

Provinsi

Jawa Barat

Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

40 perse

n

Tersedianya langganan telepon, air, listrik, surat kabar/majalah, internet, jasa pengiriman paket, iuran wajib tahunan

12 bulan Terpenuhinya kebutuhan dasar operasional kantor BP2D Provinsi Jawa Barat

100 persen 400.000.000 460.000.000

- -

3 4 3 4 1 193

10

Penyediaan Makan Minum dan akomodasi kantor


Provinsi

Jawa Barat


40 perse

n

1) Tersedianya Akomodasi Kantor 2) Tersedianya makan dan minum rapat, tamu, olahraga, dll

1) 12 bulan 2) 12 bulan

Terpenuhinya kebutuhan dasar operasional kantor

100 persen 2.199.986.000

2.529.983.900

- -

3 4 3 4 1 193

11

Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor


Provinsi

Jawa Barat


40 perse

n

1) Tersedianya Dokumentasi dan Publikasi Kantor2) Tersedianya Sewa Lapangan Olahraga, Sound System, Gedung/Stand Pameran, dll

1) 12 bulan2) 12 bulan

Terpenuhinya kebutuhan operasional dasar kantor

75 persen 349.997.400 402.497.010

- -


Kode



Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah

Sasaran Daerah

Lokasi

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

(Rp.)


Keterangan


Juara


Tolok Ukur Targe


3 4 3 4 1 193

12

Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis


Provinsi

Jawa Barat

Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

40 perse

n

Tersedianya ATK, Alat Listrik dan Elektronik, Materai/Benda Pos, Peralatan Kebersihan dan Alat Pembersih, Bahan Bakar Minyak, Alat Kesehatan/Kedokteran, Plakat, Cinderamata, Karangan Bunga, Alat-alat rumah tangga/dapur pakai

10 kegiatan Terpenuhinya kebutuhan dasar operasional kantor

75 persen 849.992.768 977.491.683

- -

3 4 3 4 1 193

13

Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapannya


Provinsi

Jawa Barat


40 perse

n

Tersedianya Jasa Kebersihan, Keamanan, dan Layanan Kantor

12 bulan Terpenuhinya kebutuhan dasar operasional kantor

75 persen 1.366.211.800

1.571.143.570

- -

3 4 3 4 1 193

14

Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur


Provinsi

Jawa Barat

Persentase ASN yang memiliki kesesuaian kompetensi di Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah

40 perse

n

Tersedianya Diklat, Kursus Singkat, dan Bimtek Aparatur

12 bulan Terpenuhinya kesesuaian kompetensi ASN

75 persen 150.000.000 172.500.000

- -


Kode



Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah

Sasaran Daerah

Lokasi

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

(Rp.)


Keterangan


Juara


Tolok Ukur Targe


3 4 3 4 1 193

15

Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis


Provinsi

Jawa Barat


40 perse

n

Tersedianya ATK, Alat Listrik dan Elektronik, Materai/Benda Pos, Peralatan Kebersihan dan Alat Pembersih, Bahan Bakar Minyak, Alat Kesehatan/Kedokteran, Plakat, Cinderamata, Karangan Bunga, Alat-alat rumah tangga/dapur pakai

10 kegiatan Terpenuhinya kebutuhan dasar operasional kantor

75 persen 849.992.768 977.491.683

- -

3 4 3 4 1 193

16

Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapannya


Provinsi

Jawa Barat


40 perse

n

Tersedianya Jasa Kebersihan, Keamanan, dan Layanan Kantor

12 bulan Terpenuhinya kebutuhan dasar operasional kantor

75 persen 1.366.211.800

1.571.143.570

- -


Kode



Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah

Sasaran Daerah

Lokasi

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

(Rp.)


Keterangan


Juara


Tolok Ukur Targe


3 4 3 4 1 193

17

Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur


Provinsi

Jawa Barat

Persentase ASN yang memiliki kesesuaian kompetensi di Badan Penelitian Dan Pengembangan

40 perse

n

Tersedianya Diklat, Kursus Singkat, dan Bimtek Aparatur

12 bulan Terpenuhinya kesesuaian kompetensi ASN

75 persen 150.000.000 172.500.000

- -

3 4 3 4 1 194

Program Kebijakan Pembangunan Berbasis Kajian dan Analisis 1.989.748.884

2.288.211.217

3 4 3 4 1 194

18

FGD Perumusan Solusi Permasalahan Jawa Barat berbasis IPTEK


Terwujudnya inovasi

tata kelola pemerintah

an yang smart,

bersih dan akuntabel

Provinsi

Jawa Barat dan luar

Provinsi

Jawa Barat

Persentase Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Berbasis Kajian dan Analisis yang Diterapkan

40 Perse

n

Dokumen FGD Perumusan Solusi Permasalahan Jawa Barat Berbasis Iptek

5 dok 1.200.000.031

1.380.000.036

Birokrasi Juara


3 4 3 4 1 194

19

Perumusan Arah Kebijakan Riset Daerah untuk Pengembangan dan Penerapan IPTEK di Jawa Barat



Provinsi

Jawa Barat dan luar

Provinsi

Jawa Barat


40 Perse

n

Dokumen Perumusan Arah Kebijakan Riset Daerah untuk Pengembangan dan Penerapan IPTEK di Jawa Barat

4 dok 299.999.923 344.999.911 Birokrasi Juara



Kode



Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah

Sasaran Daerah

Lokasi

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

(Rp.)


Keterangan


Juara


Tolok Ukur Targe


3 4 3 4 1 194

20

Kajian Peningkatan Ketahanan Keluarga Serta Peran dan Perlindungan Perempuan dan Anak



Provinsi

Jawa Barat


40 Perse

n

Dokumen Kajian Untuk Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Jawa Barat Berdasarkan Isu Strategis



3 4 3 4 1 195

Program Kerjasama dan Layanan IPTEK 2.138.866.320

2.459.696.268

3 4 3 4 1 195

21

Kolaborasi Riset Kreatif dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang




Persentase kerjasama penelitian yang ditindaklanjuti

40 Perse

n


2 Perjanjian Kerjasama

582.527.840 669.907.016 Birokrasi Juara



Kode



Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah

Sasaran Daerah

Lokasi

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

(Rp.)


Keterangan


Juara


Tolok Ukur Targe


3 4 3 4 1 195

22

Penerbitan e-Jurnal dan Bulletin




Persentase kajian kelitbangan yang didiseminasikan kepada perangkat daerah atau stakeholder lainnya

40 Perse

n

Terbitnya CRJournal 2 (dua) kali setahun dalam bentuk buku serta publikasi elektronik dan Buletin Petik Iptek BP2D Provinsi Jawa Barat yang diterbitkan 1 (satu) kali

4 Jurnal 582.002.080 669.302.392 APBD Juara Nilai Tambah Sektor Riil, Industrialisasi, dan Kesempatan Kerja

3 4 3 4 1 195

23

Pengembangan Website BP2D Provinsi Jawa Barat





40 Perse

n

Updating Informasi kegiatan di BP2D secara internal dan eksternal yang berhasil dikembangkan

2 paket 374.122.480 430.240.852 Birokrasi Juara



Kode



Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah

Sasaran Daerah

Lokasi

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

(Rp.)


Keterangan


Juara


Tolok Ukur Targe


3 4 3 4 1 195

24

Penyebarluasan Hasil-Hasil Penelitian di Jawa Barat





40 Perse

n


6 paket 303.715.040 349.272.296 Birokrasi Juara


3 4 3 4 1 195

25

Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi Hasil- Hasil Penelitian Badan Penelitian Dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat





40 Perse

n

Dokumen Monitoring dan Evaluasi



3 4 3 4 1 196

Program Penerapan Inovasi Berbasis IPTEK 2.842.497.743

3.268.872.404


Kode



Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah

Sasaran Daerah

Lokasi

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

(Rp.)


Keterangan


Juara


Tolok Ukur Targe


3 4 3 4 1 196

26

Intermediasi Teknologi untuk Pengembangan SIDa serta Anugerah IPTEK



Provinsi Jawa Barat

Persentase perangkat daerah yang difasilitasi dalam penerapan inovasi daerah

40 Perse

n

Jumlah perangkat daerah yang difasilitasi dalam penerapan inovasi daerah

10 Perangkat daerah

599.999.793 689.999.762 Birokrasi Juara

Nilai Tambah

Sektor Riil, Industrialisa

si, dan Kesempatan

Kerja

3 4 3 4 1 196

27

Pengelolaan Sentra Kekayaan Intelektual Provinsi Jawa Barat





40 Perse

n

Jumlah Kekayaan Intelektual yang difasilitasi

12 dokumen 742.498.421 853.873.184 Birokrasi Juara


3 4 3 4 1 196

28

Penyusunan Pergub Pengelolaan Kekayaan Intelektual





40 Perse

n

Dokumen Perda

1 Dokumen 349.999.947 402.499.939 Birokrasi Juara



Kode



Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah

Sasaran Daerah

Lokasi

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

(Rp.)


Keterangan


Juara


Tolok Ukur Targe


3 4 3 4 1 196

29

Partisipasi dan Pencapaian Anugerah IPTEK





40 Perse

n

Anugerah IPTEK

1 dokumen 749.999.759 862.499.723 Birokrasi Juara


3 4 3 4 1 196

30

Penyusunan Roadmap SIDa Jawa Barat



Provinsi Jawa Barat


40 Perse

n

Dokumen Roadmap SIDa

2 Dokumen 399.999.823 459.999.796 Birokrasi Juara



Penelaahan terhadap Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Tahun 2018

Pencapaian indikator kinerja sasaran Tahun 2020 terhadap RPJMD Provinsi Jawa

Barat Tahun 2018-2023 yang bersumber Forum OPD Bidang Kelitbangan Tahun

Anggaran 2019 sebagaimana pada tabel 2.5 di bawah ini.

Tabel 2.5

Kajian Usulan Program dan Kegiatan dari Masyarakat Provinsi Jawa Barat

Tahun 2018

Bidang Pemerintahan, Sosial dan UMKM

No Pengusul Kegiatan Keterangan

1 Bappeda Kuningan Peningkatan Manfaat Limbah Pohon

Kedelai sebagai Media Jamur

Merang/Tiram dan Pengembangan

Industri Olahan dari Jamur

Merang/Tiram

Potensi lokasi Desa Cibulan Kec.

Cidahu Kab. Kuningan Menanam

Kedelai seluas 200Ha di Eks Galian

Pasir

2 Bappeda Kuningan Pengembangan Tanaman Sorgum

sebagai Alternatif Bahan Pakan,

Industri Olahan Makanan dan Olahan

Lainnya

Program Janji Guber Potensi lokasi

1000Ha yang tidak produktif

3 Bappeda Kuningan

Kajian Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Padi pada lahan sawah

irigasi melalui IP 400

Potensi lokasi sawah irigasi

12.000ha

4 Bappeda Kuningan Optimalisasi Lahan Pekarangan

melalui Pengembangan Model KBBS

(Kawasan Bank Buah-buahan dan

Sayuran)

Lokasi lahan pekarangan di

Kabupaten Kuningan

5 Bappeda Kuningan Kajian Standar Pelayanan Minimal

Perencanaan Di Kab. Bandung

Pengembangan Pertanian Terpadu

dan Berkelanjutan (Integrated farming)

Komoditi Padi /Sayuran/Palawija-

Ternak-Ikan

Pelaku usaha pertanian, perikanan

dan peternakan



6 Bappeda Kuningan Kajian Pengembangan Pakan Rakyat

Mandiri (PPRM) dari Maggot

Pelaku usah perikanan dan

peternakan

7 Bappeda Kuningan Kajian Pengembangan Inovasi Olahan

Limbah Kulit Buah Markisa menjadi

Produk Lainnya yang bernilai Ekonomi

dan Berkelanjutan

Pelaku Usaha, Bappeda,

Perguruan Tinggi

8 Bappeda Kuningan Kajian Pengembangan Agrowisata

Komoditi Markisa di Kabupaten

Kuningan

Pelaku Usaha, Bappeda,

Perguruan Tinggi

9 Bappelitbang Kota

Bandung

Kajian Survey Penegasan Batas

Wilayah dalam Hal Kewenangan

Administratif Kota Bandung

a)Bappelitbang Kota Bandung,

b)Bagian Pemerintahan,

c)Diskominfo,

d)BP2D.

10 Bappelitbang Kota

Bandung

Kajian Survey Penempatan TPS di

Kota Bandung

a)DLHK,

b)Bappelitbang Kota Bandung,

c)BP2D

11 Bappeda

Kabupaten Cianjur

Kajian Daya Dukung Daya Tampung

Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Bappeda dan Dinas Lingkungan

Hidup

12 Dinas Sosial

Provinsi Jawa Barat

Penelitian Bidang Kesejahteraan

Sosial (Penurunan Kemiskinan,

Efektifitas Bansos/BPNT)

13 Dinas Pertanian

dan Holtikultura

Provinsi Jawa Barat

Penelitian Penerapan Teknologi

Budidaya Kentang pada dataran

Medium

14 Bappeda

Kabupaten Ciamis

Kajian tentang Respon Peternak dan

Efektifitas Teknologi Inseminasi Buatan

Pada Ayam Sentul dan Sapi Pasundan

Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Ciamis

15 Bappeda

Kabupaten Ciamis

Kajian Pengembangan Sapi Pasundan

Sistem Penggembalan di lahan


Kabupaten Ciamis



Pemerintah di Kecamatan Purwadadi

(lahan menganggur seluas 51Ha)

16 Bappeda

Kabupaten Ciamis

Kajian Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan


Kabupaten Ciamis


BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2020

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

Pembangunan nasional merupakan upaya semua komponen bangsa yang

dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan bernegara sebagaimana diamanatkan oleh

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan berdasarkan

Pancasila. Pencapaian tujuan ini dilaksanakan secara bertahap, mulai dari jangka

panjang, jangka menengah, hingga tahunan. Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional 2005-2025 menggariskan Visi Indonesia tahun 2025 yaitu Indonesia yang

Mandiri, Maju, Adil dan Makmur yang pelaksanaannya dibagi ke dalam 4 (empat) tahap

pembangunan jangka menengah. Pembangunan tahun 2019 berada pada tahap jangka

menengah yang ketiga yang arahnya digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dengan visi untuk mewujudkan Indonesia yang

Mandiri, Maju, Adil dan Makmur.

Menguraikan kebijakan nasional berupa arah kebijakan pembangunan nasional

yang tertuang dalam RPJMN 2014-2019, maupun yang dirumuskan dalam RKP 2019

(rancangan awal). Di samping itu juga penelaahan mengenai pengaruhnya terhadap

penyusunan RKPD 2019 yang direncanakan terkait dengan tugas pokok dan fungsi

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat. Identifikasi kebijakan

nasional dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Identifikasi Kebijakan Nasional Bidang Riset dan IPTEK

No Kebijakan Nasional

1 RPJP 2005-2025

a Pembangunan Sumber Daya Manusia

b Pembangunan Daerah sesuai potensi dan keunggulan

c Pembangunan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

d Program Utama Nasional (PUNAS) Riset

2 RPJMN 2020-2024

a Kelembagaan politik dan hukum yang mantap

b Kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat

c Struktur ekonomi yang semakin maju dan kokoh

d Terwujudnya keanekaragaman hayati yang terjaga


No Kebijakan Nasional

3 RKP 2019 (BAPPENAS)

a Pemerataan Layanan Pendidikan berkualitas dan

Pengembangan IPTEK - Inovasi

4 Kementerian Riset, Teknologi dan DIKTI

a

Meningkatnya relevansi, kualitas dan kualitas sumber daya

manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan iptek dan

inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa

b Program Penguatan Riset dan Pengembangan

c Program Penguatan Sumber Daya

d Program Penguatan Inovasi

Sumber: www.bappenas.go.id, renstra kemenristek 2015-2019

3.2 Program dan Kegiatan Tahun 2020

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang

dilaksanakan oleh instansi pemerintah atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan

oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi

anggaran sebagian atau seluruhnya dari APBN dan atau APBD. Sedangkan kegiatan

adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja

sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program, terdiri dari

sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil (sumber daya manusia),

barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau

ke semua jenis sumber daya tersebut.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pelaksana penunjang yang berfungsi

dalam penelitian dan pengembangan daerah maka Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah memiliki 7 (tujuh) Program Pokok yaitu :

1. Program Kebijakan Pembangunan Berbasis Kajian dan Analisis

2. Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK

3. Program Penerapan Inovasi Berbasis IPTEK

4. Program Kerjasama dan Layanan IPTEK

5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan Penelitian Dan

Pengembangan Daerah

6. Program Dukungan Manajemen Perkantoran Badan Penelitian Dan

Pengembangan Daerah

7. Program Penyusunan Rencana, Pengendalian dan Evaluasi serta Pelaporan

Capaian Kinerja Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah

http://www.bappenas.go.id/


Program dan kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.


Tabel 3.2

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Tahun 2020 dan Prakiraan Maju Tahun

2021 Provinsi Jawa Barat

No

Urusan/Bidang Urusan Pemda dan Program

Kegiatan

Indikator Kinerja Program/Kegiatan Rencana Tahun 2020

Catatan Penting

Prakiraan Maju Tahun 2021

Indikator Kinerja Program/Kegiatan

Target Lokasi Output

Anggaran

Target Kebutuhan

Dana

(dalam juta rupiah)

Nilai Satuan BL BTL

3 Penunjang Urusan Pemerintahan

3.4 Penelitian dan Pengembangan

Program Kebijakan Pembangunan Berbasis Kajian dan Analisis

1 Perumusan Arah Kebijakan Riset Daerah untuk Pengembangan dan Penerapan IPTEK di Jawa Barat


4 Dokumen Kota Bandung; Kab/ Kota di Jawa Barat

Dokumen Perumusan Arah Kebijakan Riset Daerah untuk Pengembangan dan Penerapan IPTEK di Jawa Barat

600

2 FGD Perumusan Solusi Permasalahan Jawa Barat Berbasis Iptek



Dokumen FGD Perumusan Solusi Permasalahan Jawa Barat Berbasis Iptek

1,2 M

3 Kajian Peningkatan Ketahanan Keluarga Serta Peran dan Perlindungan Perempuan dan Anak




300


No


Kegiatan


Catatan Penting




Anggaran

Target Kebutuhan

Dana

(dalam juta rupiah)

Nilai Satuan BL BTL

4 Kajian Peningkatan Kualitas Pendidikan yang Berdaya Saing dan Mendorong Pengembangan Pendidikan Vokasi yang Menjangkau Seluruh Wilayah




300

5 Kajian Peningkatan Kinerja Pelayanan Kesehatan




300

6 Kajian peningkatan kemampuan ekonomi bagi masyarakat miskin




300

7 Kajian destinasi pariwisata dan produk wisata serta meningkatkan kualitas ekonomi kreatif




300


No


Kegiatan


Catatan Penting




Anggaran

Target Kebutuhan

Dana

(dalam juta rupiah)

Nilai Satuan BL BTL

Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK

8 Pengembangan Kawasan Sains dan Teknologi di Jawa Barat

Persentase Penelitian dan Pengembangan IPTEK yang Sesuai dengan Kebutuhan Jawa Barat

a) 4 b) 4

a)Paket Dokumen b)Tim Operasional

Kota Bandung; Kab/ Kota di Jawa Barat

Penyempurnaan Dokumen Kajian dan Operasional KST Jawa Barat

2,8 M

9 Penelitian Preferensi Peternak Terhadap Implementasi Kebijakan Pengembangan Ayam Kampung Baru



Dokumen Penelitian Preferensi Peternak Terhadap Implementasi Kebijakan Pengembangan Ayam Kampung Baru

200

10 Penyempurnaan Prototype Mobil Perdesaan Jawa Barat



Prototype Mobil Perdesaan Jawa Barat 400

11 Penelitian Pengembangan Wisata Berbasis Budaya Lokal



Dokumen Penelitian Pengembangan Wisata Berbasis Budaya Lokal

750

12 Penelitian Penerapan Teknologi Budidaya Kepiting Kanari


1 Teknologi Kota Bandung; Kab/ Kota di Jawa Barat

Teknologi budidaya kepiting kanari 300

13

Penelitian Penerapan Teknologi Budidaya Padi Tahan Genangan



Teknologi Budidaya padi tahan genangan 300


No


Kegiatan


Catatan Penting




Anggaran

Target Kebutuhan

Dana

(dalam juta rupiah)

Nilai Satuan BL BTL

14 Penelitian Penerapan Teknologi Budidaya Kentang Varietas Unggul Baru Dataran Medium di bawah naungan



Teknologi Budidaya Kentang dataran medium spesifik lokasi

300

15 Penelitian Mandiri Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Jumlah Pemakalah di Pertemuan Ilmiah Eksternal Instansi


Dokumen Penelitian Mandiri 750

Program Penerapan Inovasi Berbasis IPTEK

16 Penyusunan Roadmap SIDa Jawa Barat



Dokumen Roadmap SIDa 400

17 Intermediasi Teknologi untuk Pengembangan SIDa serta Anugerah IPTEK


10 Perangkat Daerah


Jumlah perangkat daerah yang difasilitasi dalam penerapan inovasi daerah

1,2 M

18 Pengukuran Indeks Daya Saing Daerah di Jawa Barat



Jumlah Karya IPTEK yang difasilitasi untuk mendapatkan Kekayaan Intelektual (KI)

500


No


Kegiatan


Catatan Penting




Anggaran

Target Kebutuhan

Dana

(dalam juta rupiah)

Nilai Satuan BL BTL

19 Pengelolaan Sentra Kekayaan Intelektual Provinsi Jawa Barat


12 Karya Cipta/Paten


Jumlah Kekayaan Intelektual yang difasilitasi 1 M

20 Penyelenggaraan Anugerah IPTEK Kabupaten/ Kota


3 Anugerah Kota Bandung; Kab/ Kota di Jawa Barat

Anugerah IPTEK Kabupaten/ Kota 500

21 Partisipasi dan Pencapaian Anugerah IPTEK


1 Paket Kota Bandung; Kab/ Kota di Jawa Barat

Anugerah IPTEK 500

22 Penyusunan Perda Inovasi dan Pengembangan IPTEK Jawa Barat



Dokumen Perda 500

Program Kerjasama dan Layanan IPTEK

23 Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi Hasil- Hasil Penelitian Badan Penelitian Dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat



Dokumen Monitoring dan Evaluasi 300


No


Kegiatan


Catatan Penting




Anggaran

Target Kebutuhan

Dana

(dalam juta rupiah)

Nilai Satuan BL BTL

24 Penerbitan e-Jurnal Dan Buletin



Terbitnya CRJournal 2 (dua) kali setahun dalam bentuk buku serta publikasi elektronik dan Buletin Petik Iptek BP2D Provinsi Jawa Barat yang diterbitkan 1 (satu) kali setahun

600

25 Pengembangan Website Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat



Updating Informasi kegiatan di BP2D secara internal dan eksternal yang berhasil dikembangkan

400

26 Penyebarluasan Hasil-Hasil Penelitian di Jawa Barat




300

27 Pengembangan Sistem Data Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK



Sistem Data Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK yang berhasil dikembangkan

800

28 Kerjasama Penelitian dan Pengembangan


3 Dokumen Kerjasama


Perjanjian kerjasama antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Dinas/Badan/Lembaga terkait

300

29 Kolaborasi Riset Kreatif dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang"


2 Dokumen Kerjasama



300


No


Kegiatan


Catatan Penting




Anggaran

Target Kebutuhan

Dana

(dalam juta rupiah)

Nilai Satuan BL BTL

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah

30 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja di Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah

15 Kegiatan Kota Bandung; Kab/ Kota di Jawa Barat

Perlengkapan kantor, peralatan kantor, alat-alat komunikasi, komputer, perangkat pendukung lainnya, dan penataan gedung kantor

700

Program Dukungan Manajemen Perkantoran Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah

31 Peningkatan Kualitas SDM Aparatur

Persentase ASN yang memiliki kesesuaian kompetensi di Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah

1 Kegiatan Kota Bandung; Kab/ Kota di Jawa Barat

SDM Aparatur yang berhasil ditingkatkan melalui Bimbingan Teknis, Outbond, Olahraga dan Peningkatan Mental Spiritual

600

32 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor BP2D

Persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah

1 Tahun Kota Bandung; Kab/ Kota di Jawa Barat

Terpeliharanya perlengkapan, peralatan kantor, alat-alat komunikasi, komputer, kendaraan dinas dan perangkat pendukung lainnya

2,5 M


No


Kegiatan


Catatan Penting




Anggaran

Target Kebutuhan

Dana

(dalam juta rupiah)

Nilai Satuan BL BTL

33 Penyediaan Administrasi Perkantoran BP2D Provinsi Jawa Barat

Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

1 Tahun Kota Bandung; Kab/ Kota di Jawa Barat

a. Tersedianya Alat Tulis Kantor, b. Tersedianya Perangko, Materai, dan Benda Pos c. Tersedianya Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih d. Terfasilitasinya Pengisian Tabung Pemadam Kebakaran e. Tersedianya Plakat/Vandel/Piala/Cenderamata/Karangan Bunga/Souvenir f. Tersedianya Alat Rumah Tangga Pakai Habis g. Tersedianya Rapat Internal dan Luar Kantor h. Tersedianya Langganan Telepon, Air, Listrik, Surat Kabar/Majalah, Internet, Jasa Pengiriman Paket, Iuran Wajib Tahunan, i. Belanja Jasa Profesi (Penyediaan Narasumber), j. Belanja Jasa Tenaga Kerja Non Pegawai k. Tersedianya Belanja Sewa

4 M

Program Penyusunan Rencana, Pengendalian dan Evaluasi serta Pelaporan Capaian Kinerja Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah

34 Penyusunan Perencanaan Tahunan BP2D Provinsi Jawa Barat

Persentase Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan yang tepat waktu dan sesuai peraturan Perundang-undangan di Badan Penelitian Dan Pengembangan


Dokumen perencanaan yang dihasilkan (Renstra, RKA, DPA, Renja, RKT, RUP)

500


No


Kegiatan


Catatan Penting




Anggaran

Target Kebutuhan

Dana

(dalam juta rupiah)

Nilai Satuan BL BTL

35 Pengelolaan Keuangan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Persentase Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan yang tepat waktu dan sesuai peraturan Perundang-undangan di Badan Penelitian Dan Pengembangan


Laporan Keuangan 200

36 Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan Internal

Persentase ketersediaan data Kinerja Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah


Dokumen Laporan Monitoring dan Evaluasi, Pengendalian Pengadaan, LKIP, IKU

300

Total 25.500

Sumber: Penajaman Kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat Tahun 2019


BAB IV

PENUTUP

Rencana Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2020 ini mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi

Jawa Barat Tahun 2020 merupakan hasil sinergi multi pihak pelaksanaan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-

2023, perwujudan visi Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Jawa Barat Tahun

2005-2025, yaitu “Dengan Iman dan Taqwa Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia”,

serta RPJMN Tahun 2019-2024.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada urusan bidang penelitian

dan pengembangan daerah, BP2D Provinsi Jawa Barat menetapkan Visi yaitu untuk

menjabarkan dan melaksanakan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sebagai

berikut :

"MENJADI LEMBAGA TERKEMUKA DALAM PENELITIAN KREATIF DAN

PENERAPAN IPTEK UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT”

Dengan visi tersebut, disusunlah misi, sasaran, program serta kegiatan dengan mengacu

kepada indikator sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya dalam RPJMD 2018-2023

dan yang merupakan Tugas Pokok dan Fungsi BP2D sendiri. Program dan kegiatan

tahun 2020 ini merupakan salah satu komponen untuk mencapai target pencapaian

Indikator Kinerja Daerah pada RPJMD 2018-2023.

Dalam rangka menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut serta untuk

terwujudnya sinergitas kinerja pembangunan semua pihak yang terkait, maka ditetapkan

kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut :

1. Seluruh aparatur BP2D Provinsi Jawa Barat berkewajiban untuk melaksanakan

program-program dan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renja Tahun

2020 dengan efektif dan efisien;

2. Penyusunan Renja Tahun 2020 adalah langkah awal dalam penyusunan anggaran

tahun 2020, di mana Renja Tahun 2020 dijabarkan lebih lanjut dalam dokumen

pelaksanaan anggaran;

3. Untuk menjamin konsistensi, sinergitas, harmonisasi, integrasi, efektivitas, dan

efisiensi pelaksanaan program dan kegiatan, BP2D wajib melakukan pengawasan

dan pengendalian pelaksanaan Renja Tahun 2020, sesuai dengan Tugas Pokok dan

Fungsi masing-masing dan melakukan koreksi yang diperlukan serta melaporkan

hasilnya secara berkala 3 (tiga) bulan. BP2D wajib melakukan evaluasi kinerja


pelaksanaan Renja Tahun 2020. Hasil evaluasi dilaporkan lebih lanjut kepada

Gubernur melalui Biro Administrasi Pembangunan dan Biro Keuangan;

4. Tata cara penyusunan Renja Tahun 2020 mengacu pada Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Jawa Barat;

5. Renja Tahun 2020 berlaku sejak tanggal ditetapkan, adapun langkah-langkah

persiapan dimulai sejak tanggal ditetapkan hingga pelaksanaannya perlu terus

dilakukan dengan memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinsip koordinasi,

sinkronisasi, sinergitas, harmonisasi, efektivitas dan efesiensi dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Setiap bidang dalam Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah meliputi

Bidang Analisis Kebijakan IPTEK , Bidang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan

IPTEK, Bidang Penguatan Sistem Inovasi Daerah, Bidang Monitoring Evaluasi dan

Layanan IPTEK dan Sekretariat wajib memfokuskan program dan kegiatan pada Renja

2020 dan menyelaraskan dengan program dan kegiatan yang terdapat dalam Renstra

2018-2023 sehingga target Indikator Kinerja Daerah tercapai. Program dan kegiatan yang

terdapat pada Renja 2020 ini bersumber dana dari APBD Provinsi, akan tetapi

pencapaian indikator kinerja daerah merupakan hasil pembangunan dengan sumber

dana dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kab./Kota, Swasta dan Masyarakat.

Documents

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/Renstra Renja/Renja BP2D 2… · Barat, serta memperluas jejaring penelitian, pengembangan