20
TUGAS PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN LABORATURIUM BAGAIMANA CARA PERAWATAN DAN PENYIMPANAN ALAT PRAKTIKUM SAINS “ DI SUSUN OLEH : NAMA : 1. MOH. DIMAS PRASETYO ( A1F011002 ) 2. REVYANTI LUDIA G.A ( A1F011037 ) DOSEN PENGAMPU : Dr. KANCONO, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

Citation preview

Page 1: Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

TUGAS PENGETAHUAN DAN

KETERAMPILAN LABORATURIUM

“BAGAIMANA CARA PERAWATAN DAN PENYIMPANAN ALAT

PRAKTIKUM SAINS “

DI SUSUN OLEH :

NAMA : 1. MOH. DIMAS PRASETYO ( A1F011002 )

2. REVYANTI LUDIA G.A ( A1F011037 )

DOSEN PENGAMPU : Dr. KANCONO, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2013

BAGAIMANA CARA PERAWATAN DAN PENYIMPANAN ALAT

PRAKTIKUM SAINS

Page 2: Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

A. PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Laboratorium berasal dari kata Latin yang berarti tempat bekerja. Karena kemajuan

sains dan teknologi demikian pesatnya, maka dirasa perlu adanya ruang tempat siswa

melakukan kegiatan yang berkaitan dengan sains.

Tujuan keamanan laboratorium adalah menciptakan suasana laboratorium sebagai

sarana belajar sains yang aman. Caranya adalah dengan meningkatkan pengetahuan praktisi

sains (dosen, laboran, (mahasiswa)) tentang keselamatan kerja, mengenal bahaya yang

mungkin terjadi serta upaya penanganannya.

Laboratorium sebagai sumber belajar untuk memecahkan berbagai masalah melalui

kegiatan praktik. Untuk memahami ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak, siswa yang taraf

berpikirnya masih konkrit dapat belajar lebih baik melalui hal-hal yang konkrit (nyata). Oleh

karena itu, perhatian terhadap ranah kognitif, ranah psikomotor, dan ranah afektif sangat

diperlukan.

Perawatan adalah kegiatan pemeliharaan terhadap alat dan bahan yang sudah ada di

laboratorium berdasarkan pertimbangan pengetahuan alat dan bahan serta proses dan resiko

yang ditimbulkannya dengan tujuan pokok alat dan bahan tetap baik, dapat digunakan

setidak-tidaknya tidak terlalu menurun kadar kekuatannya dan daya gunanya. Penyimpanan

yang baik adalah bagian dan kegiatan perawatan itu, namun karena menyangkut aspek jenis

alat dan bahan serta sifat dan alat dan bahan itu, maka kegiatan penyimpanan harus mendapat

pertimbangan yang khusus.

Penyimpanan alat. Untuk menjamin keamanan kerja di laboratorium, cara

penyimpanan alat dan bahan kimia harus diperhatikan. Dalam penyimpanan ini harus

disediakan khusus ruangan penyimpanan dan tempat penyimpanan yang bersih, berventilasi

dan mudah dilalui serta didapat bila diperlukan. Untuk itu, penyimpanan pengambilan dan

pengembalian alat atau zat harus diikuti prosedur yang menjamin keamanan.

2. Masalah

Sering terjadi kecelakaan ketika melaksanakan praktikum sehingga membuat alat-alat

praktikum rusak

Salah penyimpanan alat praktikum sehingga menyebabkan terhambat praktikum

3. Rumusan masalah

Bagaimana cara melakukan perawatan alat praktikum sains dengan benar ?

Bagaimana cara penyimpanan alat praktikum sains dengan benar ?

Page 3: Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

4. Tujuan

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan pada saat melakukan praktikum yang dapat

menyebabkan terjadinya kerusakkan pada alat-alat praktikum sains.

Untuk mengetahui cara penyimpanan alat praktikum dengan benar.

II. PEMBAHASAN

Perawatan alat-alat praktikum

Page 4: Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

Untuk melakukan suatu perawatan yang baik kita haruslah menggolongkan alat-alat

praktikum dengan benar sehingga kita dapat melakukan perawatan dengan baik menurut

setiap golongan dan sifat masing-masing.

Perawatan peralatan laboratorium memiliki beberapa tujuan yang mencakup:

1. Agar peralatan laboratorium selalu prima, siap dipakai secara optimal

2. Memperpanjang umur pemakaian

3. Menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran

4. Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai

5. Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan

6. Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak

7. Menghindari terjadinya kerusakan fatal

Pengelompokan alat - alat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti : Gaya dan

Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat

reparasi.

Pengelompokan alat - alat biologi menurut golongan percobaannya, seperti : Anatomi,

Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.

Pengelompokan alat - alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti :

logam, kaca, porselen, plastik dan karet.

Penggolongan alat-alat berdasarkan jenisnya adalah :

1. Golongan alat yang berbahan dasar kaca

2. Golongan alat yang berbahan dasar besi

3. Golongan alat yang berbahan dasar kayu

4. Golongan alat yang berbahan dasar porselin

5. Golongan alat yang berbahan dasar plastik

6. Golongan alat yang berbahan dasar karet

7. Golongan alat yang berbahan dasar logam dan alat listrik

8. Golongan alat optik

Cara merawat alat-alat pratikum dengan benar adalah :

1. Perawatan alat kaca

Kemungkinan kerusakan yang terjadi pada alat-alat gelas adalah karena pecah,

terbakar, jatuh dan terbentur benda lain. Untuk pemanasan suhu tinggi, gunakanlah gelas

pyrex, alat gelas tebal sekali-kali jangan dipanaskan. Dalam menggunakan botol untuk

menyimpan bahan kimia atau larutan zat kimia hams diperhatikan bahwa tutup botol tidak

boleh terbuat dan logam. Tetapi gunakanlah tutup botol plastik, karet atau gabus dan yang

Page 5: Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

lebih baik lagi dan kaca. Tetapi ingat, tutup botol zat dan larutan NaOH tidak boleh terbuat

dan kaca.

2. Perawatan alat logam

Resiko alat dan bahan logam adalah perkaratan/korosi karena oksigen di udara dan

kelenibaban air. Perawatannya adalah dengan cara mengecat seluruh permukaan logam atau

diberi vaselin, pelumas atau pelicin (minyak kelapa). Penjagaannya, alat harus selalu kering

bila tidak dicat/dilumas, Hal ini dilakukan setelah dipakai dan penyimpanan harus di tempat

kering yang bisa dibuat dengan memasang lampu atau zat higroskopis seperti CaCI2 dan

silika gel. Penyimpanan jangan di ruang asam atau di dekat zat kimia yang bensifat asam.

3. Perawatan alat porselin

Kerusakan alat dan bahan porselin karena mekanis seperti jatuh, terbentur, terpukul

besi. Porselin yang pada waktu penggunaannya mengalami pemijamannya, harus dihindarkan

dan percikan air. Bahayanya, dapat pecah secana tiba-tiba. Dan bahaya lainnya adalah dapat

merusak zat.

4. Perawatan alat plastik

Resiko kerusakan alat yang terbuat dari plastik tergantung dan jenis plastiknya. Pada

umumnya plastik dapat bereaksi dengan asam, basa atau garam anonganik. Sedangkan zat-zat

yang melarutkan plastik adalah aseton, kionoform dan lain-lain. Plastik tidak tahan panas

baik panas dan bahan kimia maupun panas dari api. Oleh karenanya, bahan dari plastik harus

dihindarkan diri zat organik tententu dan dari panas.

5. Perawatan alat kayu

Kerusakan alat dan bahan kayu adalah rapuh, berjamur atau terbakar. Rapuh bila

berada dalam kondisi lembab atau basah, kena asam, basa atau larutan garam atau juga bahan

organik. Tidak sedikit juga alat yang terbuat dan kayu rusak karena dimakan rayap, bubuk,

jamur dan lain-lainnya. Pencegahannya adalah : lapisi kayu dengan cat, pernis atan disemprot

dengan insektisida.

6. Perawatan alat karet

Alat dan bahan karet ini mudah rusak karena asam, basa dan bahan organik yang

menyebabkan karet lengket sesamanya. Demikian juga minyak bumi dan sejenisnya. dapat

mengembangkan karet sehingga sifat elastisitas karet menjadi bilang. Oleh karenanya,

hindarkan karet dan panas dan pelarut organik serta larutan basa.

7. Perawatan alat listrik dan alat optik

Beberapa perawatan terhadap alat listrik dan listrik adalah sebagai berikut:

Listrik

Page 6: Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

Jaringan listrik yang terdapat di laboratorium umumnya sudah direncanakan

sedemikian rupa. Hindarkanlah penambaban ateker atau lampu baru. Dan kalau pun

dilakukan, gunakanlah kabel yang tebal dan baik serta mintalab bantuan jasa instalator listrik.

Sekening yang telah putus kawatnya janganlah diganti dengan kawat lain, karena muatan

kawat tidak selalu sama. Namun, gunakanlah sekering baru dengan ukuran ampere yang

sama. Flati-hatilah dengan listnik karena dapat menimbulkan resiko kematian.

Alat listrik

Alat-alat listrik yang ada di laboratorium di antaranya adalah lemari es (kulkas),

kompor listrik, fan listrik, radio dan lain-lainnya. Penggunaannya, periksalah voltasenya

sebelum digunakan dan jika voltasenya berbeda dengan voltase AC di laboratonium, ubahlah

terlebih dahulu voltasenya.

Alat-alat optik

Alat-alat mi terdiri dari beberapa lensa, contohnya : mikroskop, teropong, lensa, kamera

dan lain-lain. Penyimapanannya harus dilakukan di tempat yang kering dan berilah zat

higroskopis untuk menyerap air atau gunakan lampu pengering. Beberapa zat higroskopis

yang dapat digunakan adalah : CuC12 anhidrous, CuSO4 anhidrous, silika gel dan lain-lain.

Khususnya untuk perawatan kamera yang mempunyai lensa yang sangat peka dengan

nap air dan debu, sebaiknya kamera ditempatkan pada toples atau botol besar. Jika tidak ada

botol besar, gunakanlah plastik tebal yang ditusuk-tusuk dengan jarum untuk ventilasi

Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti:

1. Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan

2. Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan.

3. Menjaga kebersihan alat

4. Menyimpan alat

Penyimpanan alat-alat Praktikum

Pemeliharaan di sini bukan berarti alat disimpan dengan baik sehingga alatnya selalu

utuh, akan tetapi alat tetap dipergunakan dan agar tahan lama, tentunya perlu dilakukan

perawatan sehingga alat-alat tersebut tahan lama atau awet. Jadi yang dimaksud dengan

pemeliharaan atau perawatan alat-alat atau menjaga keselamatan alat adalah:

o menyimpan pada tempat yang aman

o perawatan termasuk menjaga kebersihan

o penyusunan, penyimpanan alat-alat yang berbentuk set

o menghindari pengaruh luar/lingkungan terhadap alat.

Page 7: Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

Dalam pemeliharaan alat perlu diketahui sifat-sifat dasar alat, antara lain:

o Zat atau bahan dasar pembuatan.

Bahan dasar alat harus diketahui agar penyimpanan dan penggunaannya dapat

dikontrol. Misalnya alat gelas yang akan dipakai untuk pemanasan harus dipilih dari bahan

yang tahan panas. Bila suatu alat terbuat dari besi, atau sebagian pelengkap alat terbuat dari

besi, maka tidak boleh disimpan berdekatan dengan zat-zat kimia, terutama yang bersifat

korosif. Bahan besi dengan asam akan cepat berkarat.

o Berat alat.

Di laboratorium terdapat alat yang ringan, ada yang berat. Untuk alat-alat berat jangan

disimpan di tempat yang tinggi, sehingga sewaktu mau menyimpan atau mengambil tidak

sulit diangkat atau dipindahkan.

o Kepekaan alat terhadap pengaruh lingkungan.

Berbagai alat yang peka terhadap lingkungan, misalnya terhadap kelembaban, di

daerah yang dingin atau di daerah yang lembab penyimpanan alat harus hati-hati, karena pada

daerah lembab bila alat disimpan dalam lemari kemungkinan besar akan ditumbuhi jamur.

Lensa harus dijaga jangan sampai berjamur. Lensa obyektif dan okuler cepat berjamur di

daerah lembab. Salah satu cara mencegah pengaruh kelembaban di lemari penyimpanan

dipasang lampu listrik, sehingga udara dalam lemari menjadi lebih kering. Mikroskop harus

disimpan dalam kotaknya dan diberi zat absorpsi (silika).

o Pengaruh bahan kimia.

Dalam laboratorium terdapat zat-zat kimia. Beberapa zat kimia terutama yang korosif

dapat mempengaruhi atau merusak alat. Oleh karena itu zat-zat kimia harus disimpan

berjauhan dari alat-alat, terutama alat-alat yang terbuat dari logam.

o Pengaruh alat yang satu dengan yang lain.

Dalam penyimpanan alat perlu diperhatikan bahwaalat yang terbuat dari logam harus

dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas. Beberapa alat yang diset dan terdiri dari alat

logam dan kaca, misalnya Respirator Ganong, Kalorimeter. Selain alat itu sendiri, dibutuhkan

standarnya. Setiap alat yang terkombinasi dari logam-kaca, sedapat mungkin dalam

penyimpanannya dipisahkan, pada waktu hendak dipakai barulah dipasang atau diset. Magnet

jangan disimpan dekat alat-alat yang sensitif pada magnet. Stopwatch dapat kehilangan

kestabilan bila disimpan berdekatan dengan magnet.

o Nilai/harga dari alat

Page 8: Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

Nilai atau harga alat harus diketahui oleh petugas laboratorium, atau setidaknya

petugas laboratorium harus dapat menilai mana barang yang mahal, dan mana barang yang

murah. Ditinjau dari segi harganya alat-alat berharga harus disimpan pada tempat yang aman

atau lemari yang pakai kunci. Barang yang nilainya tidak begitu mahal dapat disimpan pada

rak atau tempat terbuka lainnya. Akan tetapi bila ada tempat/lemari tertutup sebaiknya semua

alat disimpan dalam lemari tersebut.

o Bentuk dalam set

Jenis alat dalam bentuk set misalnya set electromagnet, semimicroapparatus. Untuk

menjaga keawetan alat, bila telah selesai digunakan hendaknya disusun kembali pada tempat

semula dengan susunan aturan yang telah ditentukan. Penyusunan magnet dalam set

electromagnet harus diperhatikan, tidak boleh disimpan sembarangan tanpa aturan karena

dapat kehilangan sifat kemagnetannya.

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium:

Aman

Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah

dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman

juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya

berkurang.

Mudah dicari

Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat dan bahan, perlu diberi tanda

yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).

Mudah diambil

Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari,

rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia

Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan,

golongan percobaan dan bahan pembuat alat:

1. Pengelompokan alat–alat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti: Gaya dan Usaha

(Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi.

2. Pengelompokan alat–alat biologi menurut golongan percobaannya, seperti: Anatomi,

Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.

3. Pengelompokan alat–alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti: logam,

kaca, porselen, plastik dan karet

Page 9: Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

Berikut cara-cara yang di lakukan untuk pemeliharaan atau perawatan peralatan

laboratorium:

1. Sebelum meninggalkan laboratorium biasakan dalam keadaan bersih terlebih dahulu.

Jangan sekali-kali meninggalkan laboratorium dalam keadaan kotor karena dapat

menimbulkan bibit-bibit penyakit.

2. Kembalikan alat-alat laboratorium pada tempatnya, seperti bahan-bahan kimia

kembalikan pada lemari yang telah tersedia.

3. Bersihkan meja dan lantai laboratorium menggunakan antiseptik agar meja tersebut tetap

steril dan bebas dari kuman penyakit.

4. Cucilah dengan bersih semua alat-alat yang telah dipakai seperti tabung reaksi, pipet,

kaca preparat, dll agar tetap steril dan siap untuk digunakan kembali.

5. Cepat laporkan pada guru atau pengawas laboratorium jika ada alat yang memerlukan

perbaikan.

6. Jangan sekali-kali menggunakan alat laboratorium jika alat tersebut dalam kondisi buruk.

7. Gunakan alat-alat laboratorium tersebut sesuai dengan keperluan agar menjaga kestabilan

alat tersebut.

8. Matikan semua alat laboratorium yang terhubung dengan arus listrik jika alat tersebut

tidak di gunakan kembali.

Penyimpanan alat-alat praktikum juga didasarkan dengan penggolongan alat-alat

tersebut terbuat dari apa. Penyimpanannya sebagai berikut :

1) Ruang besi(RB)

Ruang ini terbuat bebas dari kelembaban, cairan, larutan dan air. Gunanya untuk

menyimpan alat-alat dan besi dan logam lainnya seperti kaki tiga, statif besi, klem, statif

corong, ring besi, dan alat dari besi lainnya.

2) Ruang alat kayu.(RK)

Ruang ini berupa lemari bertahap pada susunan agak atas, karena alat dan kayu cukup

ringan. Hindarkan tempat ini dari kelembaban, uap zat dan percikan cairan atau larutan.

Contoh alat yang disimpan dalam ruang ini adalah jepit tabung, rak tabung reaksi, alat sendok

bak, bantalan jepit batu baterai dan lain-lain.

3) Ruang alat optik (RO)

Ruang ini merupakan lemani khusus dan sipasang listrik 15-25 watt di dalamnya.

Hindarkan dari udara dingin atau kelembaban maupun uap zat. Contoh alat yang disimpan

dalam ruang ini adalah mikroskop, refraktotneter, proyektor, kamera dan lensa-lensa lainnya.

Page 10: Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

4) Ruang karet, gabus dan plastik (RKGP)

Ruang ini berupa laci atau lemari khusus dan letaknya tidak menjadi masalah. Contoh

alat yang disimpan dalam ruang ini adalah : selang karet, selang plastik, prop karet, prop

gabus, gelas kimia plastik, alat injeksi, pompa hisap plastik, sendok dan spatula plastik.

5) Ruang alat ukur (RU)

Ruang ini bisa berupa laci atau lemari khusus, tertutup dan dapat dibuka secara

mudah, harus bersih dan kering serta tidak miring. Contoh alat yang disimpan dalam ruangan

ini adalah : termometer, areometer, piknometer, voltmeter, amperemeter, multimeter dan lain-

lain.

6) Ruang alat listrik

Ruang ini sama dengan ruang optik. Contoh alat yang disimpan dalam ruang ini

adalah: supply transformator, adaptor, stabilisator, pengaduk listrik dan lain-lain.

Di samping cara penyimpanan tersebut juga ada cara penyimpanan atas dasar

frekwensi pemakaian, pencucian, alat volumetri dan lain-lain sebagai berikut:

1) Alat-alat yang sering digunakan

Apabila harga alat-alat ini murah, tempatkan alat ini pada tempat yang mudah

dijangkau praktikan. Contohnya adalah statif kaki tiga, kasa asbes, pembakar spinitus, dan

jepit tabung

2) Alat-alat yang sering dicuci

Alat-alat ini disimpan pada tempat tersendiri, sehingga siswa mudah mengambilnya.

Contoh alat-alat ini adalah : gelas kimia, corong, tabung reaksi.

3) Alat volumetri

Alat ini agak sulit disimpan sehingga lebih baik dibuatkan ternpat khusus untuk

menyimpan buret dan pipet.

Page 11: Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

III. Kesimpulan

Perawatan alat-alat praktikum berdasarkan penggolongan alat-alat berdasarkan jenisnya

adalah :

1. Golongan alat yang berbahan dasar kaca

2. Golongan alat yang berbahan dasar besi

3. Golongan alat yang berbahan dasar kayu

4. Golongan alat yang berbahan dasar porselin

5. Golongan alat yang berbahan dasar plastik

6. Golongan alat yang berbahan dasar karet

7. Golongan alat yang berbahan dasar logam dan alat listrik

8. Golongan alat optik

Sehingga dari perawatan tersebut kita dapat merawat alat-alat tersebut dengan baik dan

juga dari penggolongan tersebut kita dapat mengetahui sifat-sifat masing-masing alat yang

mana hal-hal tersebut dapat merusak alat-alat yang akan kita gunakan.

Cara-cara yang di lakukan untuk pemeliharaan atau perawatan peralatan laboratorium:

1. Sebelum meninggalkan laboratorium biasakan dalam keadaan bersih terlebih dahulu.

Jangan sekali-kali meninggalkan laboratorium dalam keadaan kotor karena dapat

menimbulkan bibit-bibit penyakit.

2. Kembalikan alat-alat laboratorium pada tempatnya, seperti bahan-bahan kimia

kembalikan pada lemari yang telah tersedia.

3. Bersihkan meja dan lantai laboratorium menggunakan antiseptik agar meja tersebut tetap

steril dan bebas dari kuman penyakit.

4. Cucilah dengan bersih semua alat-alat yang telah dipakai seperti tabung reaksi, pipet,

kaca preparat, dll agar tetap steril dan siap untuk digunakan kembali.

5. Cepat laporkan pada guru atau pengawas laboratorium jika ada alat yang memerlukan

perbaikan.

6. Jangan sekali-kali menggunakan alat laboratorium jika alat tersebut dalam kondisi buruk.

7. Gunakan alat-alat laboratorium tersebut sesuai dengan keperluan agar menjaga kestabilan

alat tersebut.

8. Matikan semua alat laboratorium yang terhubung dengan arus listrik jika alat tersebut

tidak di gunakan kembali.

Penyimpanan alat-alat praktikum juga didasarkan dengan penggolongan alat-alat

tersebut terbuat dari apa. Penyimpanannya sebagai berikut :

Page 12: Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

1) Ruang besi(RB)

Ruang ini terbuat bebas dari kelembaban, cairan, larutan dan air. Gunanya untuk

menyimpan alat-alat dan besi dan logam lainnya seperti kaki tiga, statif besi, klem, statif

corong, ring besi, dan alat dari besi lainnya.

2) Ruang alat kayu.(RK)

Ruang ini berupa lemari bertahap pada susunan agak atas, karena alat dan kayu cukup

ringan. Hindarkan tempat ini dari kelembaban, uap zat dan percikan cairan atau larutan.

Contoh alat yang disimpan dalam ruang ini adalah jepit tabung, rak tabung reaksi, alat sendok

bak, bantalan jepit batu baterai dan lain-lain.

3) Ruang alat optik (RO)

Ruang ini merupakan lemani khusus dan sipasang listrik 15-25 watt di dalamnya.

Hindarkan dari udara dingin atau kelembaban maupun uap zat. Contoh alat yang disimpan

dalam ruang ini adalah mikroskop, refraktotneter, proyektor, kamera dan lensa-lensa lainnya.

4) Ruang karet, gabus dan plastik (RKGP)

Ruang ini berupa laci atau lemari khusus dan letaknya tidak menjadi masalah. Contoh

alat yang disimpan dalam ruang ini adalah : selang karet, selang plastik, prop karet, prop

gabus, gelas kimia plastik, alat injeksi, pompa hisap plastik, sendok dan spatula plastik.

5) Ruang alat ukur (RU)

Ruang ini bisa berupa laci atau lemari khusus, tertutup dan dapat dibuka secara

mudah, harus bersih dan kering serta tidak miring. Contoh alat yang disimpan dalam ruangan

ini adalah : termometer, areometer, piknometer, voltmeter, amperemeter, multimeter dan lain-

lain.

6) Ruang alat listrik

Ruang ini sama dengan ruang optik. Contoh alat yang disimpan dalam ruang ini adalah:

supply transformator, adaptor, stabilisator, pengaduk listrik dan lain-lain.

IV. Daftar Pustaka

Page 13: Bagaimana Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Praktikum Sains

Afandi, Bahtiar. 2011. Perawatan Alat Dan Bahan Laboratorium Ipa Smp/Sma.

http://bahtiarbio.wordpress.com/2011/12/16/39/ (24 maret 2013)

Anonim. 2012. Pemeliharaan Alat Dan Bahan Laboratorium.

http://biologistkipappyk.wordpress.com/2012/10/30/makalah/ (24 maret 2013)

Budimarwati, C. 2011. Pengelolaan alat dan bahan Di laboratorium kimia.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Pengelolaan%20alat%20dan%20bahan

%20di%20laboratorium%20kimia.pdf (24 maret 2013)

Koncono dan Candra, I Nyoman. 2010. Pengetahuan Laboratorium Kimia.

Bengkulu :UNIB

Rahmad, Aad. 2011. Cara pemeliharaan dan penyimpanan alat laboratorium.

http://aadrahmat.blogspot.com/2011/12/cara-pemeliharaan-dan-penyimpanan-

alat.html (24 maret 2013)

Rufiati, Etna. 2011. Bagaimana Cara Mengelolah Laboratorium.

http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/Bagaimanacaramenge_EtnaRufiati_

9654.pdf (24 maret 2013)