2
Afriki Kepala Sekolah Setiap orangtua mengidam-idamkan anaknya menjadi pribadi yang memiliki sopan- santun. Menanamkan sopan santun tentunya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, namun proses panjang agar perilaku yang diharapkan dapat terinternalisasi dalam diri anak dan mereka melakukannya secara alamiah. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam menanamkan sopan-santun kepada anak: 1 INFO Kegiatan Parenting "Bagaimana Membangun Kemandirian dan Mengembangkan Kemampuan Sosial Emosional Anak?" merupakan tema yang diusung dalam kegiatan parenting untuk orang tua kelas 1 pada hari Sabtu, 10 Februari 2018. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyelaraskan pola pengasuhan dan pendidikan antara sekolah dan rumah, sehingga membantu anak lebih mandiri dan berkembang secara seimbang, khususnya dalam hal sosial dan emosional.Jika diibaratkan dengan proses menenun, maka jangan sampai sekolah menenun, rumah menguraikan, begitu pula sebaliknya. Yang dibutuhkan adalah kerja sama yang baik dan selaras. Bagaimana Menanamkan Sopan-Santun Kepada Anak? Berikan Apresiasi untuk Anak yang Berperilaku Sopan Ketika orangtua menemukan anak berperilaku sopan kepada orang lain, misalnya mengucapkan terima kasih atau meminta sesuatu dengan cara yang sopan, berikan apresiasi. Dengan demikian, perilaku baik yang dilakukan anak mendapat perhatian dan penghargaan. Hal tersebut akan semakin menguatkan dan mendorong anak untuk bersikap sopan di masa yang akan datang. Tanamkan Sopan-santun Melalui Cerita Penanaman sopan-santun juga bisa dilakukan melalui cerita atau dongeng. Banyak buku-buku cerita yang mengajarkan sopan-santun. Orangtua dapat memilih dan memilah buku-buku yang ada dan kemudian menceritakan kepada anak-anak. Selain menyenangkan, cara ini cukup efektif untuk menanamkan sopan santun kepada anak. 4 Pojok PTSG Garage Sale, Dare to Share Garage Sale merupakan rangkaian acara menuju Teachers Appreciation Day (TAD) 2018 yang berada di bawah naungan PTSG (Parents Teachers Support Group). Acara tersebut diadakan pada Sabtu, 3 Maret 2018. Sesuai dengan temanya yaitu Dare to Share!, maka seluruh orang tua dan siswa-siswi Sekolah Tara Salvia ikut berpartisipasi berbagi kepada sesama dengan cara mengumpulkan barang layak pakai dapat berupa pakaian, alat elektronik, furniture, perlengkapan bayi dan lain sebagainya. Kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk menggalang dana untuk acara TAD 2018. Jalan Menjangan No.1 Pondak Ranji (Bintaro), Tangerang 15413, Indonesia Telp : (021)7490865 Fax: (021)7490819 email: [email protected] Belajar menjadi penuh arti dan menyenangkan Memodelkan Perilaku Peran orang tua sangat diperlukan untuk Memodelkan Perilaku.Sikap dan perilaku sopan- santun yang ditunjukkan oleh orang tua dalam keseharian akan tercermin dalam perilaku anak. Orangtua yang konsisten menunjukkan sikap sopan-santun, akan direkam oleh anak, dan suatu saat akan dimunculkan anak dalam perilaku mereka. Orangtua yang biasa mengucapkan kata-kata 'tolong', 'terima kasih', dan 'maaf', maka hal tersebut suatu saat akan ditiru oleh anak. Begitu pula sebaliknya, jika orang tua terbiasa mengucapkan kata-kata kasar, maka anak pun akan mengikutinya. (bersambung ke halaman 4) Sesi Pengayaan Guru “Seorang guru yang berhenti belajar, maka diibaratkan berhenti mengajar”. Program pengembangan yang berkesinambungan adalah merupakan kegiatan yang terus menerus dilakukan di sekolah Tara Salvia agar guru senantiasa mengikuti dan membekali diri dengan berbagai perkembangan yang dinamis dalam dunia pendidikan, baik d a l a m penguasaan konsep maupun strategi dalam mengajar. pada periode Februari hingga April 2018 beberapa perwakilan guru SD mengikuti pelatihan tentang Unit by Design (UBD) dan berbagai materi tentang matematika untuk kelas rendah. (sambungan halaman 1) Ajarkan Kata-Kata Sopan Sedini Mungkin Kapan sebaiknya mengajarkan sopan-santun kepada anak? Sebagian berpendapat bahwa sopan-santun sebaiknya sudah mulai diajarkan ketika anak masih dalam kandungan, sebagian lagi berpendapat, sopan-santun bisa diajarkan sejak anak mulai bersosoalisasi dengan lingkungannya. Intinya, ajarkanlah sopan-santun sedini mungkin, yang dimulai dengan mengajarkan kata-kata sopan, seperti 'terima kasih', 'tolong', dan lain sebagainya. Meskipun pada awalnya anak tidak mengerti arti kata-kata tersebut. Biasanya secara alami anak akan paham bahwa kata 'tolong' menginginkan orang lain melakukan sesuatu untuknya dan 'terima kasih' ketika mendapatkan sesuatu dari orang, baik berupa benda ataupun bantuan. Bahkan budaya kita sangat kaya dengan kosakata sopan-santun. Edisi Maret 2018

Bagaimana Menanamkan Sopan-Santun Kepada …tarasalviaedu.or.id/wp-content/uploads/2019/01/News-SD...maka jangan sampai sekolah menenun, rumah menguraikan, begitu pula sebaliknya

  • Upload
    vumien

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bagaimana Menanamkan Sopan-Santun Kepada …tarasalviaedu.or.id/wp-content/uploads/2019/01/News-SD...maka jangan sampai sekolah menenun, rumah menguraikan, begitu pula sebaliknya

Afriki

Kepala Sekolah

Setiap orangtua mengidam-idamkan anaknya menjadi pribadi yang memiliki sopan-santun. Menanamkan sopan santun tentunya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, namun proses panjang agar perilaku yang diharapkan dapat terinternalisasi dalam diri anak dan mereka melakukannya secara alamiah.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat d i lakukan o leh o rang tua da lam menanamkan sopan-santun kepada anak:

1

INFO

Kegiatan Parenting

" B a g a i m a n a M e m b a n g u n K e m a n d i r i a n d a n Mengembangkan Kemampuan Sosial Emosional Anak?" merupakan tema yang diusung dalam kegiatan parenting untuk orang tua kelas 1 pada hari Sabtu, 10 Februari 2018.Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyelaraskan pola pengasuhan dan pendidikan antara sekolah dan rumah, sehingga membantu anak lebih mandiri dan berkembang secara seimbang, khususnya dalam hal sosial dan emosional.Jika diibaratkan dengan proses menenun, maka jangan sampai sekolah menenun, rumah menguraikan, begitu pula sebaliknya. Yang dibutuhkan adalah kerja sama yang baik dan selaras.

Bagaimana Menanamkan

Sopan-Santun Kepada Anak?

Berikan Apresiasi untuk Anak yang Berperilaku Sopan

Ketika orangtua menemukan anak berperilaku sopan kepada orang lain, misalnya mengucapkan terima kasih atau meminta sesuatu dengan cara yang sopan, berikan apresiasi. Dengan demikian, perilaku baik yang dilakukan anak mendapat perhatian dan penghargaan. Ha l te rsebut akan semak in menguatkan dan mendorong anak untuk bersikap sopan di masa yang akan datang.

Tanamkan Sopan-santun Melalui Cerita

Penanaman sopan-santun juga bisa dilakukan melalui cerita atau dongeng. Banyak buku-buku cerita yang mengajarkan sopan-santun. Orangtua dapat memilih dan memilah buku-buku yang ada dan kemudian menceritakan kepada anak-anak. Selain menyenangkan, cara ini cukup efektif untuk menanamkan sopan santun kepada anak.

4

Pojok PTSG

Garage Sale, Dare to Share

G a r a g e S a l e m e r u p a k a n

r a n g k a i a n a c a r a m e n u j u

Teachers Appreciation Day

(TAD) 2018 yang berada di

bawah naungan PTSG (Parents

Teachers Support Group). Acara

tersebut diadakan pada Sabtu, 3

Maret 2018.

Sesuai dengan temanya yaitu

Dare to Share!, maka seluruh

orang tua dan siswa-siswi

Sekolah Tara Salvia ikut berpartisipasi berbagi kepada

sesama dengan cara mengumpulkan barang layak

pakai dapat berupa pakaian, alat elektronik, furniture,

perlengkapan bayi dan lain sebagainya. Kegiatan ini

sekaligus bertujuan untuk menggalang dana untuk

acara TAD 2018.

Jalan Menjangan No.1 Pondak Ranji (Bintaro), Tangerang 15413, Indonesia

Telp : (021)7490865 Fax: (021)7490819 email: [email protected]

Belajar menjadi penuh arti dan menyenangkan

Memodelkan Perilaku

Peran orang tua sangat diperlukan untuk Memodelkan Perilaku.Sikap dan perilaku sopan-santun yang ditunjukkan oleh orang tua dalam

keseharian akan tercermin dalam perilaku anak. Orangtua yang konsisten menunjukkan sikap sopan-santun, akan direkam oleh a n a k , d a n s u a t u s a a t a k a n dimunculkan anak dalam perilaku mereka. Orangtua yang biasa mengucapkan kata-kata 'tolong', 'terima kasih', dan 'maaf', maka hal tersebut suatu saat akan ditiru oleh

anak. Begitu pula sebaliknya, jika orang tua terbiasa mengucapkan kata-kata kasar, maka anak pun akan mengikutinya.

(bersambung ke halaman 4)

Sesi Pengayaan Guru

“Seorang guru yang berhenti belajar, maka diibaratkan berhenti mengajar”.

Program pengembangan yang berkesinambungan adalah merupakan kegiatan yang terus menerus dilakukan di sekolah Tara Salvia agar guru

s e n a n t i a s a meng iku t i dan membekal i d i r i dengan berbagai perkembangan y a n g d i n a m i s d a l a m d u n i a pendidikan, baik d a l a m p e n g u a s a a n konsep maupun

strategi dalam mengajar. pada periode Februari hingga April 2018 beberapa perwakilan guru SD mengikuti pelatihan tentang Unit by Design (UBD) dan berbagai materi tentang matematika untuk kelas rendah.

(sambungan halaman 1)

Ajarkan Kata-Kata Sopan Sedini Mungkin

Kapan sebaiknya mengajarkan sopan-santun kepada anak? Sebagian berpendapat bahwa sopan-santun sebaiknya sudah mulai diajarkan ketika anak masih dalam kandungan, sebagian lagi berpendapat, sopan-santun bisa diajarkan sejak anak mulai bersosoalisasi dengan lingkungannya.

Intinya, ajarkanlah sopan-santun sedini mungkin, yang dimulai dengan mengajarkan kata-kata sopan, seperti 'terima kasih', 'tolong', dan lain sebagainya. Meskipun pada awalnya anak tidak mengerti arti kata-kata tersebut. Biasanya secara alami anak akan paham bahwa kata 'tolong' menginginkan orang lain melakukan sesuatu untuknya dan 'terima kasih' ketika mendapatkan sesuatu dari orang, baik berupa benda ataupun bantuan. Bahkan budaya kita sangat kaya dengan kosakata sopan-santun.

Edisi Maret 2018

Page 2: Bagaimana Menanamkan Sopan-Santun Kepada …tarasalviaedu.or.id/wp-content/uploads/2019/01/News-SD...maka jangan sampai sekolah menenun, rumah menguraikan, begitu pula sebaliknya

Edisi Maret 2018

2 3

Tara Salvia Sehat

Senin-Rabu, 12-14 Maret 2018, Sekolah Tara Salvia menyelenggarakan kegiatan Tara Salvia Sehat, dengan tujuan untuk lebih mempertajam makna pola hidup sehat.

Tiga hal yang menjadi penekanan dalam kegiatan ini adalah pentingnya pola makan sehat, berolahraga secara teratur, serta perawatan diri.

Siswa terlibat langsung dalam berbagai kegiatan, mulai dari berolahraga bersama, membawa

dan berdiskusi tentang kudapan (snack) sehat, menggali manfaat roti gandum, nanas, bengkoang, dan papaya, mendengarkan pemaparan dari dokter tentang gizi seimbang, serta menyaksikan berbagai tayangan yang menginspirasi tentang menu sehat dan perawatan diri.Selain itu, secara bergantian, sekolah menyediakan makanan dan minuman sehat untuk siswa, mulai dari roti gandum, sup buah, serta jus buah.

S i s i l a i n y a n g sangat bermanfaat d a n b e r m a k n a dalam kegiatan ini adalah di mana setiap hari siswa berdiskusi dalam k e l o m p o k -ke lompok kec i l tentang makanan

sehat, dan setiap kelompok terdiri atas siswa yang berasal dari lintas kelas, mulai dari kelas 1 sampai kelas 9, sehingga terjalin komunikasi yang produktif dan suasana yang akrab antara kakak dan adik kelas.

Menanam Pohon

Mengapa kita harus menanam pohon?Bagaimana cara menanam pohon?

Pada tema lingkungan sehat kali ini, siswa belajar cara memelihara lingkungan, salah satunya adalah dengan menanam pohon.Mereka terlihat antusias mendengar penjelasan dari nara sumber dan praktik langsung menanam. Kemudian siswa menuliskan langkah-langkah cara menanam dan mendiskusikan manfaat dari menanam pohon.

Kegiatan Belajar Siswa Mengenal Kebudayaan Bali

S i s w a k e l a s 3 melaksanakan Hari K e b u d a y a a n B a l i . Dalam kegiatan ini, siswa mengenal lebih d e k a t t e n t a n g kebudayaan dan adat istiadat masyarakat B a l i . S i s w a mempelajari tentang t a r i a n t r a d i s i o n a l , b a h a s a d a e r a h , makanan, pakaian, dan

nilai-nilai luhur yang terdapat pada masyarakat Bali. Para siswa terlihat antusias ketika mengikuti kegiatan ini. Salah satunya terlihat ketika siswa diberikan kesempatan untuk menghias pajegan dengan sebelumnya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh nara sumber. Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa lebih mengenal kebudayaan dan adat istiadat yang ada di Indonesia. Selain itu, diharapkan para siswa akan semakin menghargai dan menerima keragaman yang ada di Indonesia.

Kunjungan Belajar ke MuseumUntuk memperdalam wawasan tentang perkembangan teknologi, siswa kelas 4 SD Tara Salvia mengadakan kunjungan belajar ke Museum Transportasi dan Museum Listrik dan Energi Terbarukan yang berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Siswa terlihat antusias ketika mendengarkan penjelasan narasumber dan mencoba berbagai koleksi peragaan yang disajikan dengan menggunakan teknologi modern yang interaktif, sehingga siswa

dapat mempraktikkan sendiri model dan peralatan yang terdapat dimuseum tersebut.

Pertunjukan Angklung

Untuk mengenal budaya bangsa dan menjaga kelestarian budaya Indonesia, siswa kelas 5 Sekolah Tara Salvia menggelar

kegiatan “Pentas Seni Pertunjukkan Angklung”.Acara yang digelar satu hari ini, pada tanggal 24 Februari 2018 menyajikan berbagai aspek tentang budaya Sunda terutama alat musik angklung. Siswa mempresentasikan mulai dari sejarah Angklung, bagaimana proses pembuatan angklung, perkembangan angklung di Indonesia dan di beberapa negara lain, dan cara memainkan alat musik angklung. Dalam acara pentas seni ini, siswa kelas 5 membawakan beberapa buah lagu anak Indonesia dan lagu yang berbahasa Inggris. Diharapkan dengan dilaksanakannya pentas seni angklung ini dapat meningkatkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia.

Pentas Seni Kolintang dan Angklung

Demi menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan menghargai budaya Indonesia terhadap alat musik tradisional, siswa kelas 6 Sekolah Dasar Tara Salvia menggelar acara Pentas Seni untuk mengenalkan alat musik kolintang dan angklung.

Acara pentas s e n i d i a d a k a n p a d a a w a l s e m e s t e r g e n a p . Kegiatan ini

menampilkan berbagai macam pertunjukan, seperti presentasi tentang sejarah kolintang serta memainkan beberapa lagu yang diiringi alat musik kolintang dan angklung.

SayangiHewan Sebagai salah satu kegiatan dalam tema “Sayangi Hewan”, siswa kelas 2 membawa hewan peliharaan dari rumah. Siswa mengobservasi dan mendiskusikan ciri fisik, jenis makanan, cara bergerak, habitat dan cara merawat.

Kegiatan ini merupakan pengintegrasian dari berbagai mata pelajaran, mulai dari IPA (mengenal ciri-ciri fisik hewan dan habitat), Bahasa Indonesia (membuat puisi hewan peliharaan), IPS (kerja sama), dan Matematika (membuat soal cerita tentang pembagian terkait pemberian makanan hewan peliharaan ).