1
Jadwal Penyerahan Pekerjaan Pertama (PHO) ( x ) Antara 18 Desember s.d. 31 Desember ( 18 ≥ x ≤ 31 Des ) SPM-LS kontrak dapat ditarik ke KPPN dengan syarat Ps 18 (1), Perdirjen PB 37/PB/2012 a) Surat Perjanjian Pembayaran antara KPA dgn Penyedia Jasa b) Jaminan/garansi bank pembayaran senilai sisa pekerjaan c) Surat pernyataan KPA bahwa jaminan/garansi bank adalah asli d) Surat kuasa pencairan jaminan e) Surat pernyataan kesanggupan penyelesaian pekerjaan Tidak dapat selesai 31 Desember ( x ≠ 31 Des ) Ps 18 (3), Perdirjen PB 37/PB/2012 a) KPA membuat surat tertulis pernyataan wanprestasi, tembusan ke Kepala KPPN ( dibuat max 1 harker setelah masa kontrak berakhir & disampaikan max 5 harker ke KPPN ) b) KPPN mencairkan jaminan/garansi bank c) Penyedia jasa dikenakan denda keterlambatan Sebelum 18 Desember ( 18 < x atau 17 ≤ x ) setelah melewati proses / prosedur SCM sesuai Permen PU 07 tahun 2011 PPK dapat meminta Penyedia Barang/Jasa mengajukan rencana kerja selama 50 hari keterlambatan Rencana kerja tersebut direviu oleh PPK bersama Konsultan Supervisi & Tim Teknis (jika ada) Dapat selesai 31 Desember ( x = 31 Des ) Ps 18 (2), Perdirjen PB 37/PB/2012 KPA wajib menyampaikan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) kepada Kepala KPPN paling lambat 5 HK sejak masa kontrak berakhir Tidak dapat selesai 31 Desember & akan dikerjakan melewati Tahun Anggaran berkenaan ( x > 31 Des ) Ps 18 (4), Perdirjen PB 37/PB/2012 a) KPA membuat surat pemberitahuan pekerjaan akan dilanjutkan ke 2013 & pernyataan kesanggupan penyelesaian pekerjaan dengan penyedia jasa, dilegalisasi tembusan ke Kepala KPPN ( KPA menyampaikan ke KPPN max 5 harker setelah masa kontrak berakhir ) b) KPPN mencairkan jaminan/garansi bank c) Penyedia jasa dikenakan denda keterlambatan Berdasarkan hasil pembahasan tersebut, PPK memutuskan apakah akan memberikan waktu keterlambatan atau tidak (putus kontrak) Dalam hal KPA gagal menyampaikan dokumen tersebut sesuai waktu yang ditentukan, Kepala KPPN melaporkan KPA berkenaan ke Unit Pemeriksa Internal & BPKP Ps 18 (5), Perdirjen PB 37/PB/2012 a) Kontrak diaddendum guna mencantumkan DIPA sumber dana TA berikutnya b) Bila jaminan/garansi bank telah lewat masa berlakunya, penyedia jasa wajib menyetorkan sejumlah uang ke kas negara senilai sisa kontrak yang belum selesai sampai 31 Des c) Penyedia Jasa menerbitkan jaminan pelaksanaan sebesar 5% dari sisa nilai pekerjaan yg akan diselesaikan kepada KPA d) Pelaksanaan pekerjaan max 50 harkal sejak masa kontrak berakhir e) Bila setelah max 50 harkal pekerjaan belum juga selesai, kontrak diputus, penyedia dikenakan denda maksimum dan dimasukkan dalam daftar hitam Tidak diberikan kesempatan 50 harkal , konsekuensi bagi penyedia barang/jasa: a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan, disetor ke kas negara b. sisa uang muka dilunasi o/ penyedia barang/jasa atau Jaminan Uang Muka dicairkan disetor ke kas negara c. Penyedia barang/jasa membayar denda keterlambatan d. Penyedia barang/jasa dimasukkan dalam Daftar Hitam Diberikan kesempatan 50 harkal sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, dengan tetap membayar denda keterlambatan 1ooo per harkal

Bagan Alir Pelaksanaan Penyelesaian Pekerjaan Yang Terlambat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bagan Alir

Citation preview

Page 1: Bagan Alir Pelaksanaan Penyelesaian Pekerjaan Yang Terlambat

Jadwal

Penyerahan

Pekerjaan

Pertama (PHO)

( x )

Antara 18

Desember s.d. 31

Desember

( 18 ≥ x ≤ 31 Des )

SPM-LS kontrak dapat

ditarik ke KPPN dengan

syarat

Ps 18 (1), Perdirjen PB

37/PB/2012

a) Surat Perjanjian Pembayaran antara KPA

dgn Penyedia Jasa

b) Jaminan/garansi bank pembayaran

senilai sisa pekerjaan

c) Surat pernyataan KPA bahwa

jaminan/garansi bank adalah asli

d) Surat kuasa pencairan jaminan

e) Surat pernyataan kesanggupan

penyelesaian pekerjaan

Tidak dapat selesai 31

Desember

( x ≠ 31 Des )

Ps 18 (3), Perdirjen PB

37/PB/2012

a) KPA membuat surat tertulis pernyataan

wanprestasi, tembusan ke Kepala KPPN

( dibuat max 1 harker setelah masa

kontrak berakhir & disampaikan max 5

harker ke KPPN )

b) KPPN mencairkan jaminan/garansi bank

c) Penyedia jasa dikenakan denda

keterlambatan

↓ ↓ ↘Sebelum 18

Desember

( 18 < x atau 17

≤ x )

setelah

melewati

proses /

prosedur SCM

sesuai Permen

PU 07 tahun

2011

PPK dapat

meminta Penyedia

Barang/Jasa

mengajukan

rencana kerja

selama 50 hari

keterlambatan →

Rencana kerja tersebut

direviu oleh PPK

bersama Konsultan

Supervisi & Tim Teknis

(jika ada)

Dapat selesai 31 Desember

( x = 31 Des )

Ps 18 (2), Perdirjen PB 37/PB/2012

KPA wajib menyampaikan Berita Acara

Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) kepada

Kepala KPPN paling lambat 5 HK sejak masa

kontrak berakhir

Tidak dapat selesai 31

Desember & akan

dikerjakan melewati Tahun

Anggaran berkenaan

( x > 31 Des )

Ps 18 (4), Perdirjen PB

37/PB/2012

a) KPA membuat surat pemberitahuan

pekerjaan akan dilanjutkan ke 2013 &

pernyataan kesanggupan penyelesaian

pekerjaan dengan penyedia jasa,

dilegalisasi tembusan ke Kepala KPPN

( KPA menyampaikan ke KPPN max 5

harker setelah masa kontrak berakhir )

b) KPPN mencairkan jaminan/garansi bank

c) Penyedia jasa dikenakan denda

keterlambatan

↓ ↓ ↓Berdasarkan hasil

pembahasan tersebut,

PPK memutuskan

apakah akan

memberikan waktu

keterlambatan atau

tidak (putus kontrak)

↙ ↘

Dalam hal KPA

gagal

menyampaikan

dokumen

tersebut sesuai

waktu yang

ditentukan,

Kepala KPPN

melaporkan KPA

berkenaan ke

Unit Pemeriksa

Internal & BPKP

Ps 18 (5),

Perdirjen PB

37/PB/2012

a) Kontrak diaddendum guna mencantumkan DIPA sumber dana TA berikutnya

b) Bila jaminan/garansi bank telah lewat masa berlakunya, penyedia jasa wajib menyetorkan sejumlah

uang ke kas negara senilai sisa kontrak yang belum selesai sampai 31 Des

c) Penyedia Jasa menerbitkan jaminan pelaksanaan sebesar 5% dari sisa nilai pekerjaan yg akan

diselesaikan kepada KPA

d) Pelaksanaan pekerjaan max 50 harkal sejak masa kontrak berakhir

e) Bila setelah max 50 harkal pekerjaan belum juga selesai, kontrak diputus, penyedia dikenakan denda

maksimum dan dimasukkan dalam daftar hitam

Tidak diberikan kesempatan 50 harkal ,

konsekuensi bagi penyedia barang/jasa:

a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan, disetor

ke kas negara

b. sisa uang muka dilunasi o/ penyedia

barang/jasa atau Jaminan Uang Muka

dicairkan disetor ke kas negara

c. Penyedia barang/jasa membayar denda

keterlambatan

d. Penyedia barang/jasa dimasukkan dalam

Daftar Hitam

Diberikan

kesempatan 50

harkal sejak masa

berakhirnya

pelaksanaan

pekerjaan, dengan

tetap membayar

denda

keterlambatan

⅟1ooo per harkal