28
BAGIAN WARISAN UNTUK CUCU Yeni Salma Barlinti 9 Maret 2011 FHUI, Depok

BAGIAN WARISAN UNTUK CUCU

  • Upload
    kenda

  • View
    125

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAGIAN WARISAN UNTUK CUCU. Yeni Salma Barlinti 9 Maret 2011 FHUI, Depok. I. BAGIAN CUCU MENURUT AJARAN HAZAIRIN-BILATERAL. MAWALI : ahli waris pengganti Cucu adalah mawali dari anak pewaris - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

BAGIAN WARISAN

UNTUK CUCU

Yeni Salma Barlinti9 Maret 2011FHUI, Depok

I. BAGIAN CUCU MENURUT AJARAN HAZAIRIN-BILATERAL MAWALI: ahli waris pengganti Cucu adalah mawali dari anak pewaris Cucu adalah setiap keturunan baik laki-laki

maupun perempuan baik dari anak laki-laki maupun anak perempuan pewaris

Dasar hukum: An Nisa ayat 33 “Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari ibu-

bapaknya dan kerabatnya, Kami jadikan mawali. Dan (jika ada) orang-orang yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka, maka berilah pada mereka bagiannya. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.”

GARIS HUKUM AN NISA AYAT 33a. Bagi setiap orang, Kami telah

menjadikan mawali dari harta peninggalan ibu bapaknya untuk cucu

b. Bagi setiap orang, Kami telah menjadikan mawali dari harta peninggalan kerabatnya untuk keponakan (anak saudara)

c. Bagi setiap orang, Kami telah menjadikan mawali dari harta peninggalan tolan seperjanjiannya

d. Maka berikanlah kepada mereka bagian warisan mereka

CONT’D Besar bagian cucu (secara keseluruhan)

adalah sebesar bagian warisan yang diperoleh orangtuanya (orang tua dari cucu = anak pewaris)

Perolehan besar bagian cucu adalah sesuai dengan yang ditentukan dalam An Nisa ayat 11 a, b, dan c, yaitu bagian warisan sebagai anak

LATIHAN 1

A

FB

C

E

D

G K

H I

J L

1 2 3

LATIHAN 2

E

B

D F

4

G

A C

L

I

K M

5

N

H J

II. BAGIAN CUCU MENURUT AJARAN SYAFI’I-PATRILINEAL Cucu adalah keturunan, baik laki-laki

maupun perempuan, melalui anak laki-laki saja dan seterusnya dalam garis lurus ke bawah melalui keturunan laki-laki saja

Cucu (baik laki-laki maupun perempuan) melalui anak perempuan tergolong dzul arham:dapat tampil mewaris apabila tidak ada

dzul faraid karena hubungan darah dan asabah.

dapat tampil mewaris bersama ahli waris dzul faraid karena hubungan semenda (janda atau duda)

DASAR HUKUM BAGIAN WARISAN UNTUK CUCU1. An Nisa ayat 112. Hadis Ibnu Abbas

“Serahkanlah bagian itu kepada yang berhak, kemudian sisanya adalah untuk laki-laki yang lebih dekat”

DASAR HUKUM BAGIAN WARISAN UNTUK CUCU3. Hadis Zaid bin Tsabit

Cucu-cucu pancar laki-laki menduduki derajat anak-anak laki-laki bila si mati tidak meninggalkan anak-anak. Kelaki-lakian mereka (cucu-cucu) seperti kelaki-lakian anak-anak mereka, dan keperempuanan mereka (cucu-cucu) seperti keperempuan anak-anak, yakni mereka mewarisi sebagaimana halnya anak-anak mewarisi dan dapat menghijab sebagaimana halnya anak-anak menghijab dan cucu-cucu pancar laki-laki tidak dapat mewarisi bersama dengan anak laki-laki. Oleh karena itu bila seorang meninggalkan seorang anak perempuan dan cucu laki-laki pancar laki-laki, maka untuk anak perempuan mendapat separoh dan untuk cucu laki-laki mendapat sisanya.

GARIS HUKUM HADIS ZAID BIN TSABIT

a. Cucu laki-laki melalui anak laki-laki menempati tempat anak laki-laki, bila tidak ada anak laki-laki dan tidak ada anak perempuan.

b. Cucu perempuan melalui anak laki-laki menempati tempat anak perempuan, bila tidak ada anak laki-laki dan tidak ada anak perempuan.

c. Cucu laki-laki melalui anak laki-laki yang menempati tempat anak laki-laki, bila tidak ada anak laki-laki dan tidak ada anak perempuan itu, mewaris dan menghijab sama seperti anak laki-laki

CONT’Dd. Cucu perempuan melalui anak laki-laki

yang menempati tempat anak perempuan, bila tidak ada anak laki-laki dan tidak ada anak perempuan itu, mewaris dan menghijab sama seperti anak perempuan

e. Cucu laki-laki melalui anak laki-laki tidak mewaris bila ada anak laki-laki

f. Bila ahli waris terdiri atas seorang anak perempuan dan cucu laki-laki melalui anak laki-laki, maka anak perempuan itu memperoleh ½ harta peninggalan dan cucu laki-laki melalui anak laki-laki itu memperoleh sisa

DASAR HUKUM BAGIAN WARISAN UNTUK CUCU4. Hadis Ibnu Mas’ud

Rasulullah saw pernah hukumkan untuk seorang anak perempuan separoh dan untuk seorang cucu perempuan seperenam buat mencukupkan dua pertiga (takmilah), dan selebihnya itu untuk saudara perempuan.

BAGIAN WARISAN CUCU LAKI-LAKI Jika pewaris meninggalkan cucu laki-

laki, maka besar bagiannya adalah seluruh harta warisan (ashabah binnafsihi, Hadis Ibnu Abbas)

Jika pewaris meninggalkan cucu laki-laki dan cucu perempuan, maka besar bagiannya dua bagian dari bagian cucu perempuan (ashabah binnafsihi, QS An Nisa 11a jo Hadis Zaid bin Tsabit)

HAAJIB DAN MAHJUB Cucu laki-laki terhijab oleh anak laki-laki Cucu laki-laki dapat menghijab saudara

(sekandung, sebapak, seibu) pewaris

LATIHAN 3

A

GB

C

F

E

H

6 7

D

LATIHAN 4

B C

F

8

A

D O

J K

N

9

M

I

LHGE P

BAGIAN WARISAN CUCU PEREMPUAN Jika pewaris meninggalkan seorang cucu

perempuan, maka besar bagiannya adalah ½ (zul faraidh, QS An Nisa 11c jo Hadis Zaid bin Tsabit)

Jika pewaris meninggalkan dua atau lebih cucu perempuan, maka besar bagiannya adalah 2/3 bersama (zul faraidh, QS An Nisa 11b jo Hadis Zaid bin Tsabit)

Jika pewaris meninggalkan cucu perempuan bersama cucu laki-laki, maka besar bagian cucu laki-laki adalah dua bagian dari cucu perempuan (ashabah bil ghairi, QS An Nisa 11a jo Hadis Zaid bin Tsabit)

CONT’D Jika cucu perempuan mewaris bersama seorang

anak perempuan, maka besar bagiannya adalah 1/6 sebagai penyempurna 2/3 (takmilah) bersama anak perempuan itu (zul faraidh, Hadis Ibnu Mas’ud)

Jika pewaris meninggalkan anak perempuan (satu orang atau lebih) dan tidak meninggalkan anak laki-laki, dan cucu perempuan bersama cucu laki-laki, maka bagian anak perempuan adalah sebagaimana ia berkedudukan sebagai anak perempuan, dan bagian cucu perempuan adalah satu bagian dari dua bagian cucu laki-laki (ashabah bil ghairi, QS An Nisa ayat 11 jo Hadis Zaid bin Tsabit)

HAAJIB DAN MAHJUB Cucu perempuan menghijab saudara seibu

pewaris dan zul arham (cucu dari anak atau keturunan perempuan)

Cucu perempuan terhijab oleh:Anak laki-lakiDua atau lebih anak perempuan, kecuali cucu

perempuan mewaris bersama cucu laki-laki

Cucu laki-laki yang lebih tinggi derajatnyaDua atau lebih cucu perempuan yang

kedudukannya lebih tinggi derajatnya, kecuali ia mewaris bersama cucu laki-laki yang sederajat atau lebih rendah derajatnya

LATIHAN 5

A

H

C E

I

10

11

D

B GF

LATIHAN 6

B

C

12

D

GF H

A E

13

I

ML N

K

14

J

LATIHAN 7

B

E

15

F

H J

A G

16

C

D I

WASIAT WAJIBAH BAGI CUCU MENURUT UU MESIR NO. 71 TH. 1946 TENTANG WASIAT Besar wasiat wajibah bagi cucu yang

terhalang menjadi ahli waris menurut hukum kewarisan Islam ajaran Patrilineal Syafi’i adalah sebesar bagian yang diterima orang tua cucu tersebut dengan batasan besar bagian warisan yang dapat diperoleh cucu tersebut adalah tidak boleh lebih dari sepertiga.

Syarat menerima wasiat wajibah adalah: Cucu adalah orang yang berhak menerima harta

warisan Pewaris tidak memberikan kepada cucu tersebut

jalan lain sebesar yang ditentukan baginya

CONTOH KASUS Lihat contoh kasus pada buku (biru)

“Hukum Kewarisan Islam di Indonesia” halaman 80 - 86

III. BAGIAN CUCU MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM Istilah: AHLI WARIS PENGGANTI Cucu adalah keturunan laki-laki dan

perempuan melalui anak laki-laki maupun anak perempuan pewaris

Pasal 185 KHI1) Ahli waris yang meninggal lebih dahulu

dari pada si pewaris maka kedudukannya dapat digantikan oleh anaknya, kecuali mereka yang tersebut dalam Pasal 173.

2) Bagian bagi ahli waris pengganti tidak boleh melebihi dari bagian ahli waris yang sederajat dengan yang diganti.

LATIHAN 8

B

17

A

D

C F

18

E

H

G

I

K

19

J

M

L

N

LATIHAN 9

A

20

B

C

WASSALAMTERIMA KASIH