25
 KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN SAINS SD A. TUJUAN Setelah mengkaji materi pada bagian II ini mahasiswa mampu:  Mendeskripsikan alasan-alasan perlunya peng gunaan keterampilan  proses dalam p embelajaran sains.  Menjelaskan pengertian dan jenis keterampilan pr oses sains.  Mendeskripsikan karakteristik serta persyaratan tes dan task (tugas) dari  setiap jenis keterampilan proses sains.  Mampu membuat den gan benar contoh tes dan ta sk (tugas) dari setiap  jenis keterampilan proses sains. Mendeskripsikan tahapan-tahapan global dalam merancang pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses.  Merancang skenario pembelajaran sain s di SD (memuat KBM dan evaluasi) berorientasi pendekatan keterampilan proses dengan mempertimbangkan karakteristik jenjang usia dan perkembangan kogniti  sis!a. B. KAJIAN MATERI Pendahuluan endidikan sains, seperti pendidikan pada umumnya, memiliki  peranan yang sangat penting dalam pemben tukan kepribadian dan  perkembangan intelektual anak. Oleh karenanya  pendidikan/pengajaran sains harus diupayakan deng an melihat kesesuaiannya dengan hakikat sains itu sendiri dan perkembangan anak (R. Rohandi, 1!: 11"#. $ara pakar pendidikan sains mengemukakan salah satu anjuran bagi para guru agar melaksanakan pembelajaran sains dengan menempatkan akti%itas nyata siswa dalam berbagai objek yang dipelajari sebagai prioritas utama untuk dikembangkan. &erbagai kesempatan harus diberikan kepada siswa untuk  bersentuhan langsung dengan deng an objek yang akan atau sedang dipelajari. 'ereka dibimbing untuk melakukan pengidentiikasian masalah, men)ari  berbagai penjelasan tentang enomena*enomena yang ditemukan, II $ 1

BAGIAN2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vsadg

Citation preview

Bab1

61

II

KETERAMPILAN PROSESDALAMPEMBELAJARAN SAINS SD

A. TUJUANSetelah mengkaji materi pada bagian II ini mahasiswa mampu:Mendeskripsikan alasan-alasan perlunya penggunaan keterampilan proses dalam pembelajaran sains.Menjelaskan pengertian dan jenis keterampilan proses sains.Mendeskripsikan karakteristik serta persyaratan tes dan task (tugas) dari setiap jenis keterampilan proses sains.Mampu membuat dengan benar contoh tes dan task (tugas) dari setiap jenis keterampilan proses sains.Mendeskripsikan tahapan-tahapan global dalam merancang pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses. Merancang skenario pembelajaran sains di SD (memuat KBM dan evaluasi) berorientasi pendekatan keterampilan proses dengan mempertimbangkan karakteristik jenjang usia dan perkembangan kognitif siswa.B. KAJIAN MATERIPendahuluanP

endidikan sains, seperti pendidikan pada umumnya, memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan intelektual anak. Oleh karenanya pendidikan/pengajaran sains harus diupayakan dengan melihat kesesuaiannya dengan hakikat sains itu sendiri dan perkembangan anak (R. Rohandi, 1998: 112). Para pakar pendidikan sains mengemukakan salah satu anjuran bagi para guru agar melaksanakan pembelajaran sains dengan menempatkan aktivitas nyata siswa dalam berbagai objek yang dipelajari sebagai prioritas utama untuk dikembangkan. Berbagai kesempatan harus diberikan kepada siswa untuk bersentuhan langsung dengan dengan objek yang akan atau sedang dipelajari. Mereka dibimbing untuk melakukan pengidentifikasian masalah, mencari berbagai penjelasan tentang fenomena-fenomena yang ditemukan, mengembangkan keterampilan hands-on (motorik) dan minds-on (kognitif dan afektif) melalui kegiatan-kegiatan eksperimen dalam rangka pemecahan masalah. Demikian pentingnya sains bagi anak-anak, pendidikan sains diajarkan mulai tingkat pendidikan dasar. Pemberian fasilitas pendidikan sains bagi anak pada jenjang pendidikan dasar sebenarnya merupakan pemenuhan kebutuhan alamiah yang tak terhindarkan. Sejak sebelum memasuki dunia sekolah, dalam kegiatan seharian, anak berhadapan dengan dunia sains dari yang sederhana sampai yang membutuhkan pemikiran kompleks. Adalah tugas utama guru memfasilitasi anak agar mampu membangun konsepsi tentang dunianya sehingga mampu untuk mengambil sikap atas kehadiran sains (dan teknologi) si sekitar mereka. Untuk itu maka pendidikan sains bagi anak, semata-mata bukan sekedar mengalihkan pengetahuan guru kepada anak, melainkan pembentukan pengetahuan oleh anak itu sendiri atas bimbingan guru melaui berbagai kegiatan yang berbasis proses pengidentifikasian dan pemecahan masalah. Ciri pokok dalam pendidikan sains untuk anak pada jenjang pendidikan dasar adalah interaksi siswa dengan lingkungan. Belajar sains bukan hanya memahami konsep-konsep ilmiah dan aplikasinya, melainkan juga untuk mengembangkan berbagai nilai. Ia bukan saja harus berguna bagi siswa dalam kehidupannya kini, melainkan juga untuk perkembangan suatu masyarakat dan kehidupan yang akan datang. Untuk itu dengan pembelajaran sains yang benar, sejak dini siswa akan berperilaku sebagai peserta didik yang progresif dalam menginternalisasikan pengalaman belajarnya, yang pada gilirannya kelak akan memberdayakan mereka terampil menggunakan pengetahuan dan keterampilan ilmiahnya dalam menjelaskan dan memecahkan masalah yang ditemukannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi atau wawasan, sikap dan perilaku yang terkaitan dengan keterampilan ilmiah pada pembelajaran sains dalam kurikulum 2004 diberi istilah Kerja Ilmiah. Jika dihubungkan dengan dimensi pendidikan sains, kerja ilmiah merupakan gabungan dari proses ilmiah dan sikap ilmiah. Dalam wacana pembelajaran sains secara umum, proses ilmiah sebagaimana dituntut oleh kurikulum sains SD lebih dikenal dengan istilah Keterampilan Proses Sains atau biasa disebut singkat Keterampilan Proses. Keterampilan ini merupakan suatu aktivitas inheren yang harus selalu tertampilkan dalam pembelajaran sains. Dalam pembelajaran sains yang berisi ruh keterampilan proses, siswa tampil dinamis sebagai ilmuwan-ilmuwan cilik yang mengisi jam-jam pelajaran sains dengan kegiatan-kegiatan peneliti mulai dari melakukan observasi, mencatat dan mengolah data hingga melakukan generalisasi.Pengertian Keterampilan ProsesPendekatan keterampilan proses didasarkan pada cara memandang anak didik sebagai manusia seutuhnya yang diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar dengan memperhatikan pengembangan pengetahuan, sikap dan nilai, serta keterampilan (Karso,dkk., 1993:186). Menurut Chaerul R. (1994:3), Pendekatan Keterampilan Proses dapat diartikan sebagai pendekatan me-ngajar yang menekankan pada keterampilan-keterampilan yang biasa dilakukan oleh para ilmuwan dalam rangka memperoleh pengetahuan. Mengapa harus keterampilan proses? Karso, dkk. (1993:189) mengajukan beberapa alasan perlunya pendekatan keterampilan proses diterapkan dalam kegiatan belajar-mengajar (khususnya) pada pendidikan dasar, sebagai berikut.a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung semakin cepat, sehingga guru akan mengalami kesulitan jika harus mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa.b.Dengan keterampilan proses mereka dapat menemukan sendiri konsep-konsep dari berbagai sumber belajar melalui latihan-latihan yang berkualitas dan terencana dengan baik.c.Secara psikologis siswa pada pendidikan dasar akan dengan mudah memahami konsep-konsep yang abstrak dan rumit jika disertai dengan contoh-contoh konkrit, memulai dengan konsep yang telah mereka miliki sebelumnya, dan berlangsung wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.d.Pemahaman siswa yang didapat melalui keterampilan proses akan lebih bermakna dan dapat mengingat lebih lama, lebih lebih jika mereka mendapat kesempatan mempraktekkan sendiri, melakukan penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik dan penanganan benda-benda.e.Siswa perlu dilatih dan dirangsang untuk selalu bertanya, berpikir kritis-objektif, serta terbiasa mengupayakan kemungkinan-kemung-kinan jawaban terhadap sesuatu masalah.Selain itu, terdapat alasan-alasan mengapa keterampilan proses sangat bermanfaat jika diterapkan sejak pendidikan dasar. Alasan tersebut adalah bahwa keterampilan proses:a. bermanfaat sebagai cara memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan yang relevan;b.memberi bekal siswa cara-cara membentuk konsep sendiri, dan cara bagaimana cara mempelajari sesuatu;c.membantu siswa mengembangkan dirinya sendiri;d.sangat membantu siswa yang masih berada pada tarap perkembangan berpikir konkrit;e.mengembangkan kreativitas siswa.Jenis Keterampilan ProsesDengan merujuk kepada Nuryani Rustaman (1992) keterampilan proses dasar yang memungkin dikembangkan dalam pembelajaran sains di SD adalah:(1) Melakukan pengamatan (observasi)Keterampilan ini berhubungan dengan penggunaan secara optimal dan proporsional seluruh alat indera untuk menggambarkan karakteristik obyek dan hubungan ruang-waktu atau mengukur karakteristik fisikal benda-benda yang diamati. Pengamatan dapat dilakukan secara langsung dan tak langsung (misalnya melalui perhitungan dengan menggunakan fakta-fakta hasil pengamatan). Pengamatan juga dapat dilakukan dengan alat bantu maupun tidak. Penggunaan mikroskop merupakan observasi langsung dengan menggunakan alat bantu. Dalam pendidikan sains, pengembangan keterampilan proses sains harus memungkinkan siswa dapat melakukan pengamatan dengan menggunakan panca inderanya secara optimal baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Kualitas pengamatan berkaitan dengan ketepatan dan keakuratan data hasil pengamatan; sedangkan kuantitas berhubungan dengan jumlah alat indera yang terlibat dalam kegiatan pengamatan. Contoh: " Perhatikanlah tiga buah permen yang ada di hadapan kalian". 1. Sebutkanlah permen mana yang paling besar, berapa cm panjang masing-masing permen tersebut.2. Jelaskan rasa masing-masing permen.3. Sebutkanlah empat perbedaan diantara ketiga permen tersebut.(2)Mengajukan pertanyaanKeterampilan bertanya merupakan keterampilan mendasar yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari suatu masalah lebih lanjut. Setiap berhadapan dengan suatu masalah semestinya siswa mengajukan pertanyaan: apakah itu? mengapa begitu? dan bagaimana hal itu bisa terjadi atau bagaimana cara pemecahannya? Untuk sampai pada keterampilan ini, guru harus terlebih dahulu menunjukkan pola berpikir "Apa - Mengapa - dan Bagaiama" dalam setiap mengupas suatu masalah bersama-sama dengan siswa. Keberanian siswa untuk bertanya, harus ditumbuhkan guru dalam setiap pembelajaran. Contoh:Sajikan lah ke hadapan siswa suatu fenomena alam atau ilustrasi fenomena alam yang menarik, aneh, mengundang keingintahuan. Mintalah siswa untuk mengajukan (menuliskan) hal-hal yang ingin diketahui lebih lanjut. (3)Menafsirkan hasil pengamatan (interpretasi dan inferensi)Interpretasi meliputi keterampilan mencatat hasil pengamatan dengan bentuk angka-angka, menghubung-hubungkan hasil pengamatan, menemukan pola atau keteraturan dari satu seri pengamatan hingga memperoleh kesimpulan. Sedangkan Inferensi adalah kesimpulan sementara berdasarkan data hasil observasi. Bahkan seringkali hanya berupa penjelasan sederhana terhadap hasil observasi. Contoh Interpretasi:1. Perhatikan gambar perahu layar (tanpa mesin) dan lingkungannya seperti nampak berikut ini.

Jelaskan: Di daerah mana biasanya yang ditunjukkan pada gambar? Apa saja yang terlihat pada gambar? Peristiwa apa yang sedang terjadi?

2. Perhatikan grafik tentang jumlah populasi burung perkutut (B) dan jumlah rumah penduduk (R) pada suatu daerah di bawah ini. Jumlah6500

B

B

4500

B

R

3500

2500

R

1500

B

R

500

R

Tahun

1969

1979

1989 1999

Apa yang dapat kamu jelaskan tentang hubungan jumlah rumah dengan populasi burung berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas? (4)Mengelompokkan (klasifikasi)Dasar keterampilan mengklasifikasi adalah kemampuan mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara berbagai objek yang diamati. Termasuk ke dalam jenis keterampilan ini adalah menggolong-golongkan, membandingkan, mengkontraskan, dan mengurutkan.Contoh:1. Berikanlah kepada siswa sejumlah daun yang utuh dari beragam bentuk dan tumbuhan, mintalah siswa mengelompokkan daun-daun tersebut. Atau sediakanlah di hadapan siswa enam buah gelas berisi air sirup dengan kepekatan warna dan atau rasa yang berbeda, mintalah siswa mengurutkan keenam gelas tersebut berdasarkan tingkat kepekatan warna atau rasa.2. Perhatikan gambar berikut.

Hewan apa saja yang nampak pada gambar? Tuliskan:a.sekurang-kurangnya tiga buah persamaan dari ketiga hewan tersebut!b.sekurang-kurangnya tiga buah perbedaan dari ketiga hewan terebut.c. Urutan berdasarkan lamanya masa hidup ketiga hewan tersebut.(5)Meramalkan (prediksi)Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau pola data yang sudah ada. Contoh: Siswa diminta untuk meramalkan berapa derajat suhu udara pada pukul 12.30, apakah akan turun hujan pada suatu hari di suatu tempat jika diperoleh data sebagai berikut.

Waktu (jam)07.0007.3008.0008.3009.0009.30Suhu150C170C190C200C210C220CKondisicerah mendung, angin sepoi-spoi

(6)BerkomunikasiMenginformasikan hasil pengamatan, hasil prediksi, atau hasil percobaan kepada orang lain termasuk keterampilan berkomunikasi. Bentuk komunikasi ini bisa dalam bentuk lisan, tulisan, grafik, tabel, diagram atau gambar. Jenis komunikasi dapat berupa paparan sistimatik (laporan) menyeluruh atau informasi parsial dari suatu hasil kegiatan.Contoh:Jelaskan bagaimana warna air kapur setelah kamu hembuskan nafasmu ke dalamnya.Berdasrkan hasil percobaan kelompokmu, buatlah table yang berisi nama benda-benda yang ditarik oleh magnet dan nama benda-benda yang tidak ditarik oleh magnet.Buatlah gambar berseri yang menjelaskan siklus proses terjadinya hujan. Mulai lah gambar siklus dengan menggambarkan air laut!

(7)BerhipotesisHipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel atau mengajukan perki-raan penyebab sesuatu terjadi. Bila prediksi, inferensi dan interpretasi didasarkan pada data atau pola data dan kecenderungan dengan metode induktif, maka hipotesis didasarkan pada pemahaman suatu teori atau konsep de-ngan metode deduktif. Jika sebelum praktikum tentang ciri-ciri tanah subur dan tak subur, kepada siswa guru mengajukan pertanyaan: "Tanaman pada pot manakah yang akan tumbuh dengan baik?". Guru tersebut sedang mengembangkan keterampilan berhipotesis siswa.(8)Merencanakan percobaan atau penyelidikan Termasuk ke dalam jenis keterampilan ini adalah keterampilan menentukan alat dan bahan yang diperlukan untuk menguji atau menyelidiki sesuatu. Apabila dalam lembar kerja siswa tidak dicantumkan secara khusus alat-alat dan bahan yang diperlukan, tetapi tugas yang diberikan guru kepada siswa mengundang siswa untuk mencari sendiri alat dan bahan tertentu maka guru tersebut telah memfasilitasi siswa untuk mengembangkan keterampilan me-rancang eksperimen atau investigasi. Menentukan variabel (variabel bebas dan variabel kontrol) dalam suatu percobaan, atau menentukan cara mengolah data yang diperoleh (digambar, dibuatkan tabel/diagram/ grafik, dihitung dsb.) sebagai bahan untuk menarik kesimpulan merupakan kegiatan merancang penelitian dalam pembelajaran sains di SD.Contoh:Kepada siswa diberitahukan bahwa mereka akan melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh banyaknya udara (oksigen) terhadap pembakaran. Kegiatan yang dilakukan adalah membandingkan lamanya menyala dua buah lilin di dalam gelas yang tertutup. Mintalah siswa untuk menuliskan: a) Alat dan bahan yang diperlukan; b) Faktor-faktor yang menentukan lama-tidaknya lilin menyala dalam gelas yang tertutup; dan c) Faktor-faktor yang harus dibuat sama dalam percobaan tersebut ketika akan menyelidiki pengaruh faktor tertentu terhadap nyala lilin. Misalnya akan diselidiki pengaruh banyaknya udara dalam ruang gelas tertutup terhadap lamanya lilin menyala.(9)Menerapkan konsep atau prinsipKeterampilan ini meliputi antara lain keterampilan menggunakan konsep-konsep yang telah dipahami untuk menjelaskan peristiwa baru, menerapkan konsep yang dikuasai pada situasi baru, atau menerapkan rumus-rumus pada pemecahan soal-soal baru. Contoh:Setelah siswa mengetahui ciri rangkaian seri dan rangkaian paralel, guru menyediakan tiga buah batu baterai, sebuah lampu, holder baterai, holder lampu dan kabel secukupnya. Mintalah siswa untuk membuat rangkaian yang memungkinkan lampu paling lama menyala. (10) Keterampilan menyimpulkan.Keterampilan-keterampilan proses yang dipaparkan di atas menjadi kurang begitu bermakna bagi belajar siswa, terutama dalam hal penguasaan konsep, apabila tidak ditunjang dengan keterampilan menarik suatu generalisasi dari serangkaian hasil kegiatan percobaan atau penyeleidikan. Tetapi perlu diingat bahwa untuk siswa SD kesimpulan yang dibuat harus dibimbing guru secara proporsional sesuai dengan tingkat usia mereka, hingga pada akhirnya menyimpulkan secara mandiri.Contoh: Siswa telah mendapatkan data hasil percobaan tentang magnet siswa diminta mengisi tabel (dengan memberi tanda ) sebagai berikut.

NAMA BENDALOGAMBUKAN LOGAMTERBUAT DARI BESIBUKAN TERBUAT DARI BESIDITARIK MAGNETTIDAK DITARIK MAGNETKertas

Paku

Peniti

Kayu

Karet

Silet

Serbuk besi

Kuningan

Emas

Ada beberapa cara meminta siswa menyimpulkan, antara lain:a. Apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel di atas?b.Berdasarkan data hasil percobaan kalian, maka dapat disimpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-benda . . . . . . . . . . .; tetapi benda-benda . . . . . . . . . . . tidak ditarik oleh magnet.Implementasi Keterampilan Proses dalam Pembelajaran SainsSebagaimana pendekatan pembelajaran lainnya, keterampilan proses tidak lebih dari suatu cara pandang. Ia baru operasional dan bermakna apabila diimplementasikan melalui suatu model pembelajaran dengan seperangkat metode dan dan teknik yang relevan. Chaerul Rohman (1994) berpendapat bahwa pendekatan atau metode-metode lain dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses sains secara proporsional. Ada pun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang dan mengoperasionalkan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses antara lain adalah:a.Pengembangan keterampilan proses pada sains merupakan program yang terintegrasi antara keterampilan ilmiah dengan konsep ilmiah.b.Penyajian keterampilan proses dalam pembelajaran yang tersusun sebagai suatu yang saling berkaitan mulai dari keterampilan mengamati hingga keterampilan menyimpulkan dan mengkomuni-kasikan tidak selalu merupakan suatu urutan yang baku dan ketat.c.Pendekatan pembelajaran yang lain dapat saja digunakan bersamaan dengan pendekatan keterampilan proses.d.Setiap aspek keterampilan proses dapat seluruhnya atau sebagian tertampilkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar.Dengan merujuk kepada gagasan Ratna Wlis Dahar (1985) tahapan-tahapan global dalam merancang pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses, adalah sebagai berikut.a.Tentukan kelas, materi pengajaran, dan satuan waktu untuk dibuat rencana pembelajarannya.b.Tentukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip sains yang akan diajarkan.c.Urutkan jenis keterampilan proses yang mungkin dapat dikembangkan sesuai dengan kelas dan materi yang akan diajarkan.d.Tentukan metode mengajar yang akan digunakan yang cocok untuk mengembangkan keterampilan proses dan konsep/prinsip yang telah ditentukan.e.Tentukan pasangan keterampilan proses, metode, dan konsep/ prinsip yang akan dioperasionalkan dalam pembelajaran.f.Susunlah persiapan mengajar dengan merujuk kepada rambu-rambu di atas.Penilaian Berorientasi Keterampilan ProsesDari hasil pengamatan di lapangan (terutama pada mata pelajaran sains di SD dan SLTP), pelaksanaan penilaian terhadap hasil belajar siswa pada umumnya lebih menekankan pada hasil belajar kognitif berupa penguasaan konsep yang dijaring dengan tes obyektif dan subyektif sebagai alat ukurnya. Hal demikian sudah lama berlangsung sebagaimana terungkap oleh penelitian Nuryani, dkk (1992:8) yang mengemukakan bahwa pengujian yang dilakukan selama ini baru mengukur pengusaan materi saja dan itu pun hanya meliputi ranah kognitif tingkat rendah. Keadaan semacam ini merupakan salah satu fakta bahwa para guru belum terbiasa melakukan kegiatan pembelajaran yang memfokuskan pada pengembangan keterampilan proses, baik pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung maupun saat menilai hasil belajar siswa. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan umumnya hanya terpusat pada penyampaian materi dalam buku teks. Pembelajaran yang demikian ini mendorong tumbuhnya kebiasaan siswa belajar verbalistik untuk menghapalkan isi wacana pada setiap kali akan diadakan tes formatif atau tes hasil belajar lainnya. Padahal untuk anak jenjang usia SD yang harus diutamakan adalah bagaimana mengembangkan rasa ingin tahu dan daya kritis mereka terhadap suatu masalah (Mahar Marjono dalam Ahmad Nugraha, 1998).Jika keterampilan proses dalam pembelajaran sains di SD menuntut keterlibatan peserta didik secara aktif dan bertujuan agar hasil belajar kognitif, afektif, serta psikomotorik terbentuk pada diri siswa (Moh. Amin, 1987:42), maka alat ukur hasil belajar yang digunakan tidak cukup jika hanya dalam bentuk tes obyektif atau subyektif saja. Dengan cara tersebut keterampilan siswa dalam melakukan aktivitas yang kompleks baik saat melakukan percobaan,mengerjakan tugas maupun saat menciptakan hasil karya belum dapat diungkap. Fenomena di atas menunjukkan bahwa bentuk atau sistem penilaian yang digunakan dalam mengukur hasil belajar siswa sangat berpengaruh terhadap strategi pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan guru. Sistem penilaian yang benar adalah yang selaras dengan tujuan dan proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran sains dalam GBPP sains SD kurikulum 1994, dapat dirangkum ke dalam tiga aspek sasaran pembelajaran yaitu penguasaan konsep sains, pengembangan keterampilan proses/kinerja siswa, dan penanaman sikap (ilmiah dan religius). Sedangkan pada kurikulum 2004 (yang disempurnakan menjadi kurikulum 2006) dimensi pembelajaran sains meliputi penguasan dan penerapan konsep serta kerja ilmiah. Oleh karennya agar informasi tentang hasil belajar siswa dapat mengungkap tarap ketercapaian tujuan dan ruang lingkup kurikulum sains secara menyeluruh, maka perlu melakukan pengukuran terhadap aspek-aspek tersebut dengan alat yang tepat. Dengan demikian sasaran penilaian hasil belajar di SD meliputi semua komponen yang menyangkut proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaranPembelajaran dalam pendidikan sains SD dengan penekanan pada keterampilan proses menuntut konsekuensi terhadap alat ukur yang digunakan. Penggunaan tes obyektif dan subyektif semata-mata sangatlah tidak tepat. Kedua bentuk tes ini hanya mampu menggambarkan seberapa banyak informasi yang berhasil dikumpulkan siswa dan mempunyai kecenderungan membuat siswa lebih pasif dari pada kreatif, karena peserta didik hanya dibiasakan untuk mengingat materi yang sudah dihapalnya. Agar hasil belajar dapat diungkap secara menyeluruh, maka selain digunakan alat ukur tes obyektif dan subyektif perlu dilengkapai dengan alat ukur yang dapat mengetahui kemampuan siswa dari aspek keterampilan, sikap ilmiah dan seberapa mampu siswa dapat menerapkan informasi yang diperolehnya itu. Alat penilaian yang diasumsikan dapat memenuhi hal tersebut adalah Tes Kinerja atau Performance Test (Edi Hendri, 1998). Dengan menerapkan penilaian kinerja, guru dapat mengumpulkan bukti-bukti kemajuan siswa secara aktual yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. Selain itu penilaian dengan cara ini dirasakan lebih adil dan fair bagi siswa sert dapat meningkatkan motivasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalam penilaian kinerja terdapat perbedaan tugas dan situasi yang diberikan kepada siswa serta memberikan kesempatan untuk memperlihatkan pemahamannya dan kebenarannya dalam aplikasi pengetahuan dan keterampilan menurut kebiasaan berfikirnya.Sekalipun penilaian terhadap kinerja siswa itu amat penting, namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa para guru pada umumnya mengalami kesulitan dalam melaksanakannya karena belum memahami prosedur penggunaannya. Sebagai contoh kasus ialah; bahwa kegiatan pembelajaran yang melibatkan kinerja siswa dalam melakukan percobaan tidak jarang diterapkan, namun terhadap kinerja siswa tersebut belum pernah dilakukan penilaian dengan cara yang tepat. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan, pengalaman maupun keterampilan guru terhadap proses penilaian kinerja siswa pada umumnya sangat kurang.Dalam upaya memperbaiki kondisi pembelajaran sains di SD, khususnya dalam hal mengungkap dan meningkatkan hasil belajar siswa dari pembelajaran sains dengan keterampilan proses, sudah selayaknya para guru dan calon guru mematangkan wawasan, keterampilan dan pengalaman dalam melaksanakan penilaian kinerja siswa. Penilaian ini akan sangat operasional dalam pembelajaran sains apabila beranjak dari atau berorientasi kepada karakteristik pendekatan keterampilan proses. Dengan bentuk penilaian kinerja yang berlandastumpu pada keterampilan proses tersebut, diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran sains, khususnya dalam proses penilaiannya. Karakteristik Butir Soal Keterampilan ProsesYang dimaksud dengan soal dalam hal ini adalah segala bentuk pertanyaan (question) atau tugas (task) yang hanya dapat direspon oleh siswa setelah terlebih dahulu melakukan aktivitas keterampilan proses yang relevan. Nuryani Rustaman (1992) menggagaskan karakteristik umum dan karakteristik khusus butir-butir soal/tugas keterampilan proses. Uraian berikut sebagian besar dikutip dengan setia dari makalah beliau yang sangat berharga itu dengan pengembangan seperlunya dari penulis dalam konteks sains SD. Karakteristik butir soal keterampil-an proses meliputi karakteristik umum dan karakteristik khusus.1. Karakteristik UmumSecara umum butir soal keterampilan proses harus dapat dibedakan dari butir soal penguasaan konsep. Karakteristik umum butir-butir soal keterampilan proses adalah:a) Butir soal keterampilan proses tidak boleh dibebani konsep. Hal ini diupayakan agar butir soal tersebut tidak rancu dengan pengukuran penguasaan konsepnya. Tidak boleh terjadi siswa salah mengerjakan soal keterampilan proses karena dalam soal tersebut terdapat konsep yang belum dikuasai siswa. Konsep dalam soal keterampilan proses hanya dapat jadikan sebagai konteks. Konsep tersebut pun harus benar-benar diyakini penyusun soal (guru) sudah dikuasai siswa. Contoh: "Sediakanlah preparat tissue kulit katak. Letakkan tepat di bawah lensa objektif mikroskop dan amati melalui lensa okuler. Gambarkan hasil pengamatanmu!"Soal di atas adalah contoh soal (tugas, task) keterampilan proses. Dalam soal tersebut terdapat konsep preparat, tissue, lensa objektif dan lensa okuler sebagai istilah-istilah tekstual yang harus benar-benar dikuasi siswa terlebih dahulu. Jika siswa masih asing dengan konsep-konsep itu, maka konsep-konsep tersebut dapat menjadi kendala bagi siswa dalam memahami soal tersebut. Dengan demikian siswa tidak dapat mengembangkan keterampilan proses yang diharapkan karena soal tersebut terbebani konsep.b) Butir soal keterampilan proses harus mengandung sejumlah informasi yang harus diolah oleh siswa. Informasi dalam butir soal keterampilan proses dapat berupa gambar, diagram, grafik, sekumpulan data, tabel, deskripsi obyek, atau obyek aslinya.c)Sebagaimana butir soal pada umumnya, aspek yang akan diukur oleh satu butir soal keterampilan proses harus jelas dan spesifik mengandung satu atau dua aspek keterampilan proses saja.d) Keempat, sebaiknya ditampilkan benda asli, gambar, foto, atau model untuk membantu menghadirkan obyeknya.2. Karakteristik KhususBerikut adalah karakteristik khusus untukmasing-masing jenis keterampilan proses yang harus diperhatikan guru dalam membuat dan mengoperasionalkan soal (tugas) keterampilan proses.a) Observasi: harus dari obyek atau peristiwa sesungguhnya dan melibatkan banyak indera.b) Interpretasi: harus menyajikan sejumlah data baik kualitatif maupun kuantitaif untuk memperlihatkan pola. c)Klasifikasi : harus ada kesempatan mencari/menemukan persamaan dan perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk melaku-kan pengelompokan. d)Prediksi : harus jelas pola atau kecenderungannya untuk dapat mengajukan dugaan atau ramalan.e)Berkomunikasi : harus ada satu bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke bentuk penyajian lainnya, misalnya bentuk uraian ke bentuk bagan atau bentuk tabel ke bentuk grafik.f)Berhipotesis : dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara atau menguji pernyataan yang ada dan mengandung hubungan dua variabel atau lebih, biasanya mengandung cara kerja untuk menguji atau membuktikannya.g)Merencanakan percobaan atau penyelidikan : harus memberi kesempatan untuk mengusulkan gagasan berkenaan dengan alat/bahan yang akan digunakan, urutan prosedur yang harus ditempuh, menentukan peubah (variabel), mengendalikan peubah.h)Menerapkan konsep atau prinsip : harus memuat konsep/prinsip yang akan diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya.i)Mengajukan pertanyaan : harus memunculkan sesuatu yang mengherankan, mustahil, tidak biasa atau kontradiktif agar responden atau siswa termotivasi untuk bertanya.Penyusunan Butir Soal Keterampilan Proses SainsPenyusunan butir soal Keterampilan Proses menuntut penguasaan masing-masing jenis keterampilan prosesnya (termasuk pengembangan). Pilihlah satu konsep tertentu untuk dijadikan konteks. Dengan mengingat karakteristik jenis keterampilan proses yang akan diukur, sajikan sejumlah informasi yang perlu diolah. Setelah itu disiapkan pertanyaan atau suruhan yang dimaksudkan untuk memperoleh respons atau jawaban yang diharapkan. Tentukan pula bagaimana bentuk respons yang diminta : memberi tanda cek dalam kolom yang sesuai, atau menuliskan jawaban singkat, melakukan aktivitas keterampilan proses atau bentuk lainnya. Bentuk respon manapun yang diberikan siswa harus terlebih dahulu melakukan kegiatan keterampilan proses berdasarkan suruhan dalam soal tersebut.Umpama akan disusun soal keterampilan observasi tentang bagian-bagian bunga. Berikan satu tangkai bunga sesungguhnya untuk diperiksa (informasi). Sebaiknya dipilih bunga yang kontras dan bau bunga khas. Ajukan pertanyaan mengenai jumlah kelopak, jumlah dan keadaan helai mahkota bunga, bentuk kepala sari, keadaan kepala putik, dan ciri khas bunga tersebut. Respons diminta dalam bentuk jawaban singkat 5 buah berurutan ke bawah dari a sampai e.Pemberian skor butir Soal Keterampilan Proses SainsSebagaimana butir soal pada umumnya, butir soal keterampilan proses perlu diberi skor dengan cara tertentu. Setiap respons yang benar diberi skor dengan bobot tertentu, umpamanya masing-masing 1 untuk soal observasi di atas yang berarti jumlah skornya 5 (lima).Untuk respons yang lebih kompleks, misalnya membuat pertanyaan, dapat diberi skor bervariasi berdasarkan tingkat kesulitan-nya. Umpamanya pertanyaan berlatar belakang hipotesis diberi skor 3 (tiga); pertanyaan tentang apa, mengapa, bagaimana diberi skor 2 (dua); pertanyaan yang meminta penjelasan diberi skor 1 (satu).Selanjutnya Nuryani Rustaman (1992) mengingatkan bahwa butir soal keterampilan proses dapat disusun dan dikembangkan secara terencana untuk meningkatkan pembelajaran sains. Pelaksanaan dapat dilakukan pada saat pembelajaran (evaluasi proses atau asesmen kinerja) atau berupa tes formatif dan tes sumatif hasil belajar. Rencana pemberian tes sumatif dalam satu tahun atau satu semester dari suatu kelas dapat dibagi menjadi beberapa tahap. Misalnya: Tahap I: Untuk mengukur keterampilan observasi, klasifikasi, mengajukan dan pertanyaan;Tahap II: Untuk mengukur keterampilan berkomunikasi, interpretasi, dan prediksi;Tahap III: Untuk mengukur keterampilan menerapkan konsep dan merencanakan penyelidikan;Tahap IV : Untuk mengukur seluruh keterampilan proses sains. Selain perancangan seperti dijelaskan di atas, pengembangan jenis keterampilan proses dalam pembelajaran sains di SD harus mengacu kepada jenis keterampilan proses yang secara tegas diprioritaskan dalam ruang lingkup Kerja Ilmiah menurut Kurikulum 2004. Demikian juga guru dituntut untuk terampil mengemas jenis-jenis keterampilan proses yang dapat memfasilitasi pengembangan kreativitas siswa dalam pembelajaran sains.

C. RANGKUMANCiri pokok dalam pendidikan sains pada jenjang pendidikan dasar adalah interaksi siswa dengan lingkungan. Belajar sains bukan hanya memahami konsep-konsep ilmiah dan aplikasinya, melainkan juga untuk mengembangkan berbagai nilai. Ia bukan saja harus berguna bagi siswa dalam kehidupannya kini, melainkan juga untuk perkembangan suatu masyarakat dan kehidupan yang akan datang. Dengan itu pembelajaran sains dapat memberdayakan siswa terampil menggunakan pengetahuan dan keterampilan ilmiahnya dalam menjelaskan dan memecahkan masalah yang ditemukannya dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan ilmiah siswa dalam pembelajaran sains dapat dikembangkan melalui pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah sejumlah keterampilan yang biasa dilakukan oleh ilmuwan dalam memecahkan masalah. Ada 10 jenis keterampilan proses dasar yaitu: observasi, mengajukan pertanyaan, interpretasi, klasifikasi, prediksi, komunikasi, hipotesis, merencanakan percobaan atau penyelidikan, menerapkan konsep atau prinsip, dan menyimpulkan.Dalam merancang dan mengoperasionalkan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses perlu diperhatikan hal-hal berikut:

a.Keterampilan proses pada sains mengintegrasikan keterampilan ilmiah dengan konsep ilmiah.b.Penyajian keterampilan proses dalam pembelajaran yang tersusun sebagai suatu yang saling berkaitan tetapi tidak harus selalu merupakan suatu urutan yang baku dan ketat.c.Pendekatan pembelajaran yang lain dapat saja digunakan bersamaan dengan pendekatan keterampilan proses.d.Setiap aspek keterampilan proses dapat seluruhnya atau sebagian tertampilkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar.Tahapan-tahapan global dalam merancang pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses, adalah: (1)menentukan kelas, materi dan waktu pengajaran; (2) menentukan konsep sains yang akan diajarkan; (3) mengurutkan jenis keterampilan proses yang akan dikembangkan; (4) menentukan metode mengajar yang akan digunakan; (5) menentukan pasangan keterampilan proses, metode, dan konsep yang akan dioperasionalkan dalam pembelajaran; (6) menyusun persiapan mengajar.Karakteristik butir soal keterampilan proses meliputi karakteristik umum dan karakteristik khusus.Secara umum butir soal keterampilan proses harus dapat dibedakan dari butir soal penguasaan konsep. Karakteristik umum butir-butir soal keterampilan proses adalah: (1) Butir soal keterampilan proses tidak boleh dibebani konsep; (2) Butir soal keterampilan proses mengandung sejumlah informasi yang harus diolah oleh siswa; (3) aspek yang akan diukur oleh satu butir soal keterampilan proses harus jelas dan spesifik mengandung satu atau dua aspek keterampilan proses saja. (4) tampilkan benda asli, gambar, foto, atau model untuk membantu menghadirkan obyeknyaKarakteristik khusus soal untuk masing-masing jenis keterampilan proses adalah:

Observasi: harus dari obyek atau peristiwa sesungguhnya dan melibatkan banyak indera. Mengajukan pertanyaan: harus memunculkan sesuatu yang mengherankan, mustahil, tidak biasa atau kontradiktif agar responden atau siswa termotivasi untuk bertanya.Interpretasi: harus menyajikan sejumlah data baik kualitatif maupun kuantitaif untuk memperlihatkan pola. Klasifikasi: harus ada kesempatan mencari/menemukan persamaan dan perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk melaku-kan pengelompokan. Prediksi : harus jelas pola atau kecenderungannya untuk dapat mengajukan dugaan atau ramalan. Berkomunikasi : harus ada satu bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke bentuk penyajian lainnya, misalnya bentuk uraian ke bentuk bagan atau bentuk tabel ke bentuk grafik. Berhipotesis : dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara atau menguji pernyataan yang ada dan mengandung hubungan dua variabel atau lebih. Merencanakan percobaan atau penyelidikan : harus memberi kesempatan untuk mengusulkan gagasan berkenaan dengan alat/bahan yang akan digunakan, urutan prosedur yang harus ditempuh, menentukan peubah (variabel), mengendalikan peubah. Menerapkan konsep atau prinsip: harus memuat konsep/prinsip yang akan diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya.Menyimpulkan: harus memuat sejumlah data yang representative yang layak disimpulkan.

D. MENGIKAT MAKNA1. Tugas dan Latihan SoalJelaskan dengan singkat dan tepat alasan-alasan perlunya penggunaan keterampilan proses dalam pembelajaran sains di SD.

_______________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________

Apa yang dimaksud dengan keterampilan proses, serta sebutkan lah dari 10 jenis keterampilan proses sains yang benar-benar harus dikembangkan di SD. Untuk jenis keterampilan proses yang menurut Anda belum mungkin dikembangkan di SD, berikan alasan.

______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________Soal (tes) serta tugas (task) keterampilan proses berbeda dengan soal dan tugas pendekatan lainnya. Tuliskan karakteristik yang benar-benar menjadi ciri khas soal keterampilan proses!

______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________ _______________________________________________________________Tentukan suatu kompetensi dan indikator hasil belajar pada mata pelajaran sains di kelas tertentu dari kurikulum 2004/2006. Kemudian buatlah dengan benar contoh tes dan task (tugas) dari setiap jenis keterampilan proses sains. Utamakan penggunaan ilustrasi gambar pada setiap soal yang dibuat. Masih berkaitan dengan soal pada bagian d, deskripsikan tahapan global yang Anda lakukan untuk merancang pembelajaran dari kompetensi tersebut dengan pendekatan keterampilan proses. Selanjutnya buatlah skenario pembelajaran sains (memuat KBM dan evaluasi) dari hasil tahapan yang telah anda lakukan tersebut. Hasil pekerjaan anda untuk soal d dan e dikumpulkan dalam bentuk print out yang dijilid rapih.

2. Apakah Anda Ingin Tahu Lebih Lanjut?Tuliskan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan hal-hal yang belum Anda fahami dari wacana pada Bagian II. Pertanyaan yang diajukan 20% menggunakan kata tanya apa, 40% menggunakan kata tanya mengapa, dan 40% menggunakan kata tanya bagaimana._____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Dosen pemeriksa : __________________ Tanggal memeriksa: ____________

Tandatangan:

_____________________