85
Direktorat Pengaturan dan Penetapan Hak Tanah Deputi Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah Tahun 2010

Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Direktorat Pengaturan dan Penetapan Hak TanahDeputi Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

Tahun 2010

Page 2: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

HAK-HAK ATAS TANAH

Pasal 16 UUPA, atas dasar hak menguasai dari Negara ditentukan macam-macam hak atas tanah :- Hak Milik- Hak Guna Usaha- Hak Guna Bangunan- Hak Pakai- Hak Sewa- Hak membuka tanah- Hak memungut hasil- Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak di

atas yang akan ditetapkan dengan undang-undang serta hak-hak yang sifatnya sementara sebagai disebutkan dalam Pasal 53

2

Page 3: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

3

HAK MILIK

1. PENGERTIAN

a. Hak turun temurun;

b. Terkuat dan terpenuh;

c. Dapat beralih dan dialihkan

2. SUBYEK HAK MILIK

a. Warga Negara Indonesia (WNI)

b. Badan hukum yang ditunjuk oleh pemerintah.

3. TERJADINYA HAK MILIK

a. Penetapan pemerintah

b. Ketentuan undang-undang

Page 4: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

LANJUTAN HAK MILIK …..

4. HAPUSNYA HAK MILIKa. Tanahnya jatuh kepada Negara karena :

● Pencabutan hak● Penyerahan dengan sukarela oleh pemiliknya● Ditelantarkan● Terkena ketentuan Pasal 21 ayat (3) dan Pasal 26

ayat (2)

b. Tanahnya musnah

5. CIRI-CIRI HAK MILIKa. Jangka waktu tidak terbatasb. Dapat beralih dan dialihkan

4

Page 5: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

LANJUTAN HAK MILIK …..c. Dapat dijadikan jaminan hutang (dibebani Hak

Tanggungan)d. Penggunaan tanah :

● Pertanian dan non pertanian● Mendirikan bangunan (rumah tinggal, kantor, toko

dll)

6. DASAR HUKUMa. UU No. 5 Tahun 1960;b. PP No. 24 Tahun 1997;c. PP. No. 46 Tahun 2002;d. PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1997;e. PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1999;f. PMNA/KBPN No. 9 Tahun 1999.

5

Page 6: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

6

HAK GUNA BANGUNAN1. PENGERTIAN

a. Hak mendirikan bangunan;b. Hak untuk mempunyai bangunan;c. Di atas tanah yang bukan miliknya sendiri

2. SUBYEK HAK GUNA BANGUNANa. Warga Negara Indonesia (WNI)b. Badan hukum yang didirikan menurut hukum

Indonesia dan berkedudukan di Indonesia

3. TERJADINYA HAK GUNA BANGUNANa. Di atas tanah Negara berdasarkan penepatan

pemerintah

Page 7: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Lanjutan…….

a. Di atas tanah Hak Milik/HPL berdasarkan penetapan pemerintah atas usul pemegang Hak Milik/HPL

4. HAPUSNYA HAK GUNA BANGUNANa. Jangka waktu berakhirb. Dibatalkan oleh pejabat yang berwenang c. Dilepaskan secara sukarela oleh pemegang hak

sebeluma jangka waktunya berakhird. Dicabut berdasarkan UU No. 20 Tahun 1961e. Ditelantarkanf. Tanahnya musnahg. Pemegang hak tidak memenuhi syarat lagi

7

Page 8: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Lanjutan Hak Guna Bangunan

5. CIRI-CIRI HAK GUNA BANGUNANa. Jangka waktu terbatasb. Dapat beralih dan dialihkanc. Dapat dijadikan jaminan hutang (dibebani Hak

Tanggungan)

d. Penggunaan tanah mendirikan bangunan

6. DASAR HUKUMa. UU No. 5 Tahun 1960;b. PP No. 40 Tahun 1996;c. PP No. 24 Tahun 1997;d. PP. No. 46 Tahun 2002;

8

Page 9: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Lanjutan Hak Guna Bangunan

e. PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1997;

f. PMNA No. 2 Tahun 1999;

g. PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1999;

h. PMNA/KBPN No. 9 Tahun 1999.

9

Page 10: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

10

HAK PAKAI (JANGKA WAKTU)1. PENGERTIAN

a. Hak untuk menggunakan;b. Hak untuk memungut hasil;c. Di atas tanah yg dikuasai oleh negara atau orang

lain

2. SUBYEK HAK PAKAIa. Warga Negara Indonesia (WNI)b. Badan hukum yang didirikan menurut hukum

Indonesia dan berkedudukan di Indonesia

3. TERJADINYA HAK PAKAIa. Di atas tanah Negara berdasarkan penepatan

pemerintah

Page 11: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Lanjutan Hak Pakai

3. TERJADINYA HAK PAKAIDi atas tanah Hak Milik/HPL berdasarkan penetapan pemerintah atas usul pemegang Hak Milik/HPL

4. HAPUSNYA HAK PAKAIa. Jangka waktu berakhirb. Dibatalkan oleh pejabat yang berwenang c. Dilepaskan secara sukarela oleh pemegang hak sebeluma

jangka waktunya berakhird. Dicabut berdasarkan UU No. 20 Tahun 161e. Ditelantarkanf. Tanahnya musnahg. Subyek tidak memenuhi syarat lagi

11

Page 12: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Lanjutan…….

5. CIRI-CIRI HAK PAKAIa. Jangka waktu terbatasb. Dapat beralih dan dialihkanc. Dapat dijadikan jaminan hutang (dibebani Hak

Tanggungan)d. Penggunaan tanah pertanian dan non pertanian

6. DASAR HUKUM a. UU No. 5 Tahun 1960;b. PP No. 40 Tahun 1996;c. PP No. 24 Tahun 1997;d. PP. No. 46 Tahun 2002;e. PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1997;

12

Page 13: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Lanjutan Hak Pakai

f. PMNA No. 2 Tahun 1999;

g. PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1999;

h. PMNA/KBPN No. 9 Tahun 1999.

13

Page 14: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

14

KEWENANGAN PEMBERIAN HM, HGB & HP (PMNA/KBPN NO. 3 TAHUN 1999)

A. KANTOR PERTANAHAN

1. Hak Milik

a. Tanah pertanian ≤ 2 ha

b. Non pertanian ≤ 2000 m2

c. HM dlm rangka :

Transmigrasi

Redistribusi tanah

Konsolidasi tanah

Pendaftaran secara masal (sistematik/sporadik)

Page 15: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Lanjutan Kewenangan Pemberian HM, HGB, & HP

2. Hak Guna Bangunan a. Tanah ≤ 2000 m2b. Seluruh pemberian HGB di atas HPL

3. Hak Pakaia. Tanah pertanian ≤ 2 hab. Non pertanian ≤ 2000 m2c. Seluruh pemberian HP di atas HPLd. Seluruh perubahan hak atas tanah kecuali HGU menjadi hak

lain

B. KANWIL BPN1. Hak Milik

a. Tanah pertanian > 2 hab. Non pertanian ≤ 5000 m2

15

Page 16: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Lanjutan Kewenangan Pemberian HM, HGB, & HP

2. Hak Guna BangunanTidak lebih dari 150.000 m2

3. Hak Pakaia. Tanah pertanian > 2 hab. Non pertanian tidak lebih dari 150.000 m2

C. KEPALA BPN RI1. Pemberian hak yang tidak dilimpahkan kpd

kanwil/kantah2. Pemberian hak yang telah dilimpahkan kpd

kanwil/kantah, apabila diperlukan berdasarkan pertimbangan di lapangan

16

Page 17: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

17

SYARAT-SYARAT PERMOHONAN HM, HGB & HP

A. MENGENAI PEMOHON1. Perorangan : KTP, surat keterangan domisili, SIM.2. Badan Hukum :

a. Akta pendirian badan hukumb. Pengesahan Menteri Hukum dan HAM RIc. Tanda daftar perusahaand. Tanda pendaftaran badan hukum

keagamaan/sosial dari instansi berwenang (dinas sosial, kantor agama)

e. SK penunjukan badan hukum

Page 18: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

LANJUTAN SYARAT-SYARAT PERMOHONAN HM, HGB & HP

B. MENGENAI TANAHNYA

1. Data fisik : surat ukur/peta bidang tanah/gambar situasi (yang telah diberi NIB)

2. Data yuridis :

a. Sertipikat/Petok D/girik/kikitir/kanomeran/letter c/ keterangan riwayat tanah dari kepala desa/lurah setempat dll

b. Bukti perolehan tanah (jual beli, pelepasan hak, hibah, tukar menukar, surat keterangan waris, akta pembagian harta bersama, lelang, wasiat, putusan pengadilan dll)

18

Page 19: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

LANJUTAN SYARAT-SYARAT PERMOHONAN HM, HGB & HP

c. Tanah Kas Desa (TKD) Surat persetujuan bupati Peraturan desa mengenai pelepasan TKD SK BPD mengenai pelepasan TKD Berita acara serah terima Akta/surat pelepasan TKD Sertipikat tanah pengganti

d. Tanah aset PEMDA (provinsi/kabupaten/kota Surat persetujuan DPRD SK kepala daerah ttg. Penghapusan aset Berita acara pelepasan aset Sertipikat tanah pengganti

19

Page 20: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

LANJUTAN SYARAT-SYARAT PERMOHONAN HM, HGB & HP

c. Tanah aset pemerintah pusat (departemen/ LPND)

Surat persetujuan DPR

SK menteri/kepala LPND ttg. Penghapusan aset

Berita acara serah terima

Sertipikat tanah pengganti

d. Tanah aset BUMN

Surat persetujuan Menteri BUMN

Berita acara pelepasan aset

Sertipikat tanah pengganti

Akta/surat pelepasan

20

Page 21: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

LANJUTAN SYARAT-SYARAT PERMOHONAN HM, HGB & HP

c. Tanah aset BUMD Surat persetujuan DPRD Surat persetujuan gubernur/bupati/walikota Berita acara serah terima Akta/surat pelepasan Sertipikat tanah pengganti

d. Tanah bekas milik asing (BKMC) Pelepasan aset BKMC dari Menteri Keuangan Bukti pelunasan tanah dan bangunan

UANG PEMASUKAN KEPADA NEGARA (PP. NO. 46 TAHUN 2002) HAPUS DENGAN PP 13 TAHUN 2010

21

Page 22: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

22

WAKAF

1. Memisahkan/menyerahkan sebagian harta benda miliknya

2. Tanah atau benda-benda yg berkaitan dg tanah

3. Melembagakan utk selama-lamanya

4. Keperluan ibadah/umum bdsk syariah

5. Dalam UU No.41 angka 3 diperluas : dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum.

Page 23: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

LANJUTAN WAKAF6. Wakif : pihak yang mewakafkan harta benda miliknya

7. Ikrar wakaf : pernyataan kehendak wakif baik lisan dan/atau tulisan kepada nazhir untuk mewakafkan hartanya.

8. Nazhir : pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai peruntukan

9. Mauquf alaih : pihak yang di tunjuk untuk memperoleh mamfaat dari peruntukan harta benda wakaf sesuai kehendak wakif dituangkan dalam akta ikrar wakaf

10. Akta ikrar wakaf : bukti pernyataan kehendak wakif untuk mewakafkan harta bendanya untuk dikelola nazhir dituangkan dalam bentuk akta.

23

Page 24: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

24

NAZHIR MELIPUTI

1. perorangan ;2. organisasi; atau 3. badan hukum

di PP.28 tahun 1977 hanya angka1 & 3

Persyaratan nazhir perorangan:1. Warga Negera Indonesia ;2. beragama Islam ;3. dewasa ;4. amanah ;5. mampu secara jasmani dan rohani ;6. tidak terhalang melakukan perbuatan hukum.

Page 25: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

25

NAZHIR MELIPUTI

Nazhir organisasi dan Badan hukum merupakan organisasi yang bergerak di bidangsosial,pendidikan,kemasyarakatan dan/atau keagamaan islam :

1. pengurus organisasi hrs memenuhi persyaratan nazhir perorangan

2. Salah seorang pengurus organisasi harus berdomisili di Kab/Kota letak benda wakaf.

Page 26: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

26

DASAR HUKUM

1. UU No. 5 Tahun 1960

2. UU No. 41 Tahun 2004

3. PP No. 42 Tahun 2006

OBYEK WAKAF

1. HM sudah terdaftar

2. HGB, HP, HGU atas tanah Negara

3. HGB/HP atas tanah HPL/HM hrs izin pemegang HPL/HM ( jangka waktu tertentu)

4. HM sarusun diatas tanah bersama berstatus HM

Page 27: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

27

PENDAFTARAN WAKAF

1. Telah bersertipikat dilampiri dengan :

a. Surat permohonan pendaftaran

b. Sertipikat hak atas tanah ybs

c. Akta Ikrar Wakaf/Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf

d. Surat pengesahan Nazhir dari KUA

e. Surat pernyataan tidak sengketa dan tidak dijaminkan diketahui kepala desa/lurah dan camat

2. Tanah Milik Adat

a. Permohonan konversi/penegasan

b. Bukti-bukti kepemilikan tanah

Page 28: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

LANJUTAN PENDAFTARAN WAKAF

c. Akta Ikrar Wakaf/Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf

d. Surat pengesahan Nazhir dari KUA

e. Surat pernyataan tidak sengketa dan tidak dijaminkan diketahui kepala desa/lurah dan camat

3. Tanah HGU, HGB & HP

permohonan dilampiri dg :

a. Surat permohonan pendaftaran

b. Sertipikat hak atas tanah ybs

c. Akta Ikrar Wakaf/Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf

28

Page 29: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

LANJUTAN PENDAFTARAN WAKAF

d. Surat pengesahan Nazhir dari KUAe. Surat pernyataan tidak sengketa dan tidak

dijaminkan diketahui kepala desa/lurah dan camat

4. Tanah NegaraTelah ada bangunan mesjid, mushala atau makam melampirkan :

a. Surat permohonan pendaftaranb. Dasar penguasaan tanahnya c. Akta Ikrar Wakaf/Akta Pengganti Akta Ikrar Wakafd. Surat pengesahan Nazhir dari KUAe. Surat pernyataan tidak sengketa dan tidak

dijaminkan diketahui kepala desa/lurah dan camat

29

Page 30: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

30

SE.KBPN 500 – 049 Tgl.6-1-20051. Apabila akan diwakafkan tanah negara belum ada hak

atas tanahnya dan belum ada ikrar wakaf yang di tuangkan dlm AIW oleh PPAIW, diberi hak kepada calon wakif dan dikenakan uang pemasukan.

2. Jika sudah ada ikrar wakaf yang dituangkan dlm AIW oleh PPAIW ditetapkan sebagai tanah wakaf dan penerbitan sertipikat wakaf sesuai ketentuan barlaku tidak dikenakan uang pemasukan.

Page 31: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

31

PENDAFTARAN SERTIPIKAT TANAH WAKAF BERDASARKAN AIW ATAU APAIW

1. Status HM didaftar menjadi tanah wakaf a/n nazhir.2. Jika di wakafkan sebagian di pecah dulu.3. Tanah milik adat langsung didaftarkan menjadi tanah

wakaf a/n nazhir.4. HGU,HGB,HP di atas tanah negara didaftarkan

menjadi tanah wakaf a/n nazhir.5. Tanah negara ditetapkan sebagai tanah wakaf

3131

Page 32: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

32

PENUNJUKAN BADAN HUKUM YANG DAPAT MEMPUNYAI HM ATAS TANAH

PENGERTIAN1. Badan hukum keagamaan/sosial 2. Penggunaan tanah untuk usaha keagamaan/ sosial3. Rekomendasi Menteri Agama/Sosial

DASAR HUKUM1. UU No. 5 Tahun 19602. PP No. 38 Tahun 1963

Page 33: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

33

SYARAT-SYARAT PERMOHONAN1. Permohonan diajukan kepada Kepala BPN RI2. Akta pendirian badan hukum yg disahkan pejabat yang

berwenang3. Rekomendasi Menteri Agama/Sosial4. Tanda daftar badan keagamaan/sosial

Setelah terbit Keputusan KBPNRI tentang penunjukan badan hukum yang dapat mempunyai hak milik atas tanah.

Ada kewajiban – kewajiban ybs minta izin ke BPN, antara lain apabila akan memperoleh dan/atau mengalihkan tanah dengan hak milik.

Page 34: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

HAK GUNA USAHA1. PENGERTIAN

a. Hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara;

b. dalam jangka waktu paling lama 35 tahun;c. guna perusahaan pertanian, perikanan atau peternakan;d. Dapat beralih dan dialihkan

2. SUBYEK HAK GUNA USAHAa. Warga Negara Indonesia (WNI)b. Badan hukum.

2. OBYEK HAK GUNA USAHAa. Tanah Negarab. Pelepasan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan (apabila

kawasan hutan).c. Pelepasan Hak (apabila telah bersertipikat)d. Bukti pembebasan (apabila ada pengusaaan pihak ketiga)

34

Page 35: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

LANJUTAN HAK GUNA USAHA

4. TERJADINYA HAK GUNA USAHAa. Penetapan pemerintahb. Lahir sejak ditetapkan c. Berlaku sejak didaftar

5. HAPUSNYA HAK GUNA USAHAa. Jangka waktu berakhirb. Dibatalkan oleh pejabat yang berwenang c. Dilepaskan secara sukarela oleh pemegang hak

sebeluma jangka waktunya berakhird. Dicabut berdasarkan UU No. 20 Tahun 161e. Ditelantarkanf. Tanahnya musnahg. Pemegang hak tidak memenuhi syarat lagi

35

Page 36: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

LANJUTAN HAK GUNA USAHA

5. CIRI-CIRI HAK GUNA USAHAa. Jangka waktu terbatasb. Dapat beralih dan dialihkanc. Dapat dijadikan jaminan hutang (dibebani Hak Tanggungan)d. Penggunaan tanah untuk Perkebunan, Peternakan dan Perikanan

6. DASAR HUKUMa. UU No. 28 Tahun 1956;b. UU No. 29 Tahun 1956;c. UU No. 21 Tahun 1997 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000;d. UU No. 18 Tahun 2004;e. UU No. 40 Tahun 2007;f. PP No. 24 Tahun 1997;g. PP. No. 46 Tahun 2002;h. PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1997;i. PMNA No. 2 Tahun 1999;j. PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1999;k. PMNA/KBPN No. 9 Tahun 1999.

36

Page 37: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

KEWENANGAN PEMBERIAN HAK GUNA USAHA (PMNA/KBPN NO. 3 TAHUN 1999

A. KANWIL BPNLuas tanah 5 – 200 ha

B. KEPALA BPN RI

Pemberian hak yang tidak dilimpahkan kepada Kanwil

37

Page 38: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

SYARAT-SYARAT PERMOHONAN HAK GUNA USAHA

A. MENGENAI PEMOHON

1. Perorangan : KTP, surat keterangan domisili, SIM.

2. Badan Hukum :

a. Akta pendirian badan hukum

b. Pengesahan Menteri Hukum dan HAM RI

c. Tanda daftar perusahaan

38

Page 39: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

LANJUTAN SYARAT-SYARAT PERMOHONAN HAK GUNA USAHA

B. MENGENAI TANAHNYA

1. Data fisik : surat ukur/peta bidang tanah/gambar situasi (yang telah diberi NIB)

2. Data yuridis :

a. Izin lokasi

b. IUP

c. SPPT PBB

d. Bukti perolehan tanah (pembebasan, jual beli, pelepasan hak, hibah, tukar menukar, surat keterangan waris, akta pembagian harta bersama, lelang, wasiat, putusan pengadilan dll)

39

Page 40: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah
Page 41: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 PRP TAHUN 1960TENTANG PENGUASAAN BENDA-BENDA TETAP MILIK PERSEORANGAN WARGA NEGARA BELANDA

Tujuan : pemindahan hak dapat diselenggarakan secara tertib dan teratur mencegah jatuhnya tanah-tanah dan rumah-rumah ke golongan yang terbatas saja

Untuk itu ditertibkan soal penguasaannya atas tanah yang sudah ada perjanjian jual belinya, yang sudah ada kuasanya yang ditinggalkan begitu saja, dibawah penguasaan Pemerintah, dalam hal ini Menteri (Muda) Agraria (pasal 1, 2 dan 3).

Adapun penguasaan tersebut bukan berarti pengambilan alih ataupun nasionalisasi sebagai yang dimaksud dalam UU No.86 tahun 1958, jadi tidak menghilangkan atau mengganggu gugat hak milik dari pada pemiliknya. Penguasaan itu berarti pengelolaan ("beheer") yang bermaksud memberi wewenang kepada Pemerintah untuk secara aktif bercampur tangan di dalam soal pemindahan haknya, khususnya di dalam memberi keputusan mengenai siapa yang akan diperkenankan mengoper hak milik atas benda-benda tersebut (pasal 4)

Diatur juga cara pembayaran kepada pemilik yang bersangkutan [pasal 5 ayat (1)]. Pasal 4 ayat (2) disebutkan syarat-syarat bagi pemilik yang baru itu, yaitu : WNI yang belum mempunyai lebih dari 3 bidang tanah dan yang memerlukan tanah atau rumah yang bersangkutan untuk dipakainya sendiri(TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1940)

Page 42: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Pasal 1Semua benda tetap milik perseorangan warga negara Belanda, yang tidak terkena oleh UU No. 86 tahun 1958 tentang "Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan Belanda“ yang pemiliknya telah meninggalkan wilayah Republik Indonesia, sejak mulai berlakunya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ini dikuasai oleh Pemerintah, dalam hal ini Menteri (Muda) Agraria.

Dibentuk suatu Panitia, yang terdiri atas seorang pejabat dari Jawatan Agraria, sebagai Ketua merangkap anggota dan seorang Pamongpraja yang ditunjuk oleh Gubernur/Kepala Daerah Swatantra tingkat I serta Kepala Kantor Pendaftaran Tanah yang bersangkutan masing-masing sebagai anggota.

Pasal 5Di dalam keputusan Menteri Muda Agraria yang memberi izin untuk melakukan jual-beli dan melaksanakan pemindahan hak atas benda yang bersangkutan, dicantumkan pula ketentuan mengenai cara pembayaran harga benda itu kepada pemiliknya ...

Page 43: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

PP NO 223 TAHUN 1961 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PASAL 4 DAN 5 UU NOMOR 3 PRP TAHUN 1960PP ini mengatur :

a. Pengutamaan (“prooritet”) di dalam pemberian izin membeli rumah-rumah/tanah-tanah yang dimaksudkan itu (Bab I); yang dijadikan kriterium ialah :

○ status pemohon sebagai pegawai negeri; ○ penghuni, ○ belum mempunyai rumah/tanah sendiri.

b. penetapan harga pembelian rumah/tanahnya dan cara pembayarannya (Bab II) Pasal 4 (1)

○ Harga pembelian rumah/tanah ditetapkan oleh Menteri Agraria atas usul Panitya Ahli yang dibentuknya

○ Panitya tersebut terdiri atas pejabat-pejabat dari Jawatan Inspeksi Keuangan dan Pamongpraja

Ketentuan-ketentuan ini bermaksud supaya penetapan harga rumah/tanah itu dilakukan secara obyektif. UU No. 3 Prp tahun 1960 tidak mensita atau menasionalisasi rumah-rumah dan tanah-tanah yang dimaksudkan. Oleh karenanya, maka harga rumah/tanah tersebut adalah hak sepenuhnya dari pemiliknya [pasal 5 ayat (2)] (Baca Penjelasan Umum)

Page 44: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

PERATURAN PRESIDIUM KABINET DWIKORA NO 5/Prk/TAHUN 1965 TENTANG PENEGASAN STATUS RUMAH/TANAH KEPUNYAAN BADAN-BADAN HUKUM YANG DITINGGALKAN DIREKSI/PENGURUSNYA

Pasal 1

(1) Semua rumah dan tanah bangunan kepunyaan Badan-badan Hukum Yang Direksi/Pengurusnya sudah meninggalkan Indonesia dan menurut kenyataannya tidak lagi menyelenggarakan ketatalaksanaan dan usahanya, dinyatakan jatuh kepada Negara dan dikuasai oleh pemerintah Republik Indonesia.

(2) Penguasaan tersebut pada ayat 1 pasal ini dilaksanakan oleh Menteri Agraria.

Page 45: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Pasal 2 (1) Rumah/Tanah sebagai dimaksud dalam pasal 1, oleh Menteri

Agraria dapat dijual kepada Mereka yang memenuhi syarat-syarat tertentu, sepanjang tidak akan dipergunakan sendiri oleh Pemerintah.

(2) a. Penjualan rumah/tanah tersebut dalam ayat (1) pasal ini hanya akan dilakukan kepada Warga Negara Republik Indonesia.

b. Prioritas diberikan kepada penghuni rumah/tanah itu yang mempunyai surat-surat penghunian yang sah dari instansi yang berwenang, baik sebagai pegawai negeri ataupun bukan.

c. Apabila suatu rumah/tanah tersebut didiami oleh beberapa penghuni/keluarga, maka prioritas diberikan kepada penghuni sah yang terlama, sepanjang rumah/tanah itu tidak dapat/layak untuk dibagi-bagi.

Page 46: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL AGRARIANOMOR 3 TAHUN 1968TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN PRESIDIUM KABINET NOMOR 5/PRK/1965

Telah diratifikasir Persetujuan antara Pemerintah Belanda dan Pemerintah Republik Indonesia tertanggal 7 September 1966 tentang soal-soal keuangan yang belum terselesaikan antara dua Negara Undang-undang No. 7 Tahun 1966 (L.N. 1966 No. 34). Pemerintah Republik Indonesia diwajibkan untuk menyelesaikan “Outstanding financial problems” yang meliputi jumlah lumpsum Nf.600 juta atas semua bekas milik Belanda, termasuk kekayaan Badan-badan Hukum ex. Belanda.Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, baik dalam rangka usaha untuk menambah pemasukan keuangan Negara, maupun untuk menuju ke arah langkah-langkah penertiban terhadap penguasaan/pemilikan bangunan/rumah-rumah dimaksud, perlu segera melaksanakan penjualan atas bangunan/rumah-rumah tersebut.

Page 47: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Pasal 3(1) Semua permohonan untuk membeli rumah/bangunan sebagai

dimaksud dalam Peraturan Presidium Kabinet No. 5/Prk/1965, diajukan kepada Direktur Jenderal Agraria dengan perantaraan Panitia Prk. 5 Daerah setempat.

(2) Setelah menerima permohonan sebagai dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, terhadap pemohon dan rumah/bangunan itu, oleh Panitia Prk.5 Daerah setempat dilakukan pemeriksaan sebagai dimaksud dalam pasal 2 huruf a dan b di atas.

Pasal 4(1) Yang dapat membeli rumah/bangunan yang dimaksud dalam

pasal 2 ialah :a. penghuni tunggal yang sah, ataub. penghuni bersama yang telah mendapat persetujuan tertulis dari (para) penghuni lainnya, yang dibuat di hadapan Ketua Panitia Prk.5 Daerah

Page 48: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

PMDN No. 1 Tahun 1975 Edaran Dirjen Agraria No. Ba.2/384/2/75 tgl 24 Februari 1975

a. Bila TN diperoleh pemohon dengan cara membebaskan dari penggarap : 15 % dari harga setempat

b. Bila TN berstatus TN bebas : 25 % x harga setempat

Untuk meringankan beban pemohon, Harga Dasar yang digunakan untuk pemberian hak :

Dari hasil potongan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, barulah dihitung uang pemasukan

Page 49: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

PP 46 tahun 2006

Pasal 20Kepada Penerima hak atas tanah obyek Panitia Pelaksanaan Penguasaan Milik Belanda (P3MB) dan Presidium Kabinet Dwikora Tahun 1965 (Prk. 5) sepanjang bukan Instansi Pemerintah, wajib membayar sebesar 25 % (dua puluh lima persen) dari Nilai Perolehan Tanah kepada Pemerintah

Pasal 21 ayat 3Pengenaan Uang Pemasukan Dalam Rangka Penetapan Hak Atas Tanah dapat dikenakan sebesar Rp. 0,00 (nol rupiah) terhadap :Pemberian HM/HGB/HP atas tanah :4) Obyek P3MB dan Prk. 5.

PP 13 tahun 2010Pasal 18Tarif Pelayanan Penetapan Tanah Objek Penguasaan Benda-benda Tetap Milik Perseorangan Warga Negara Belanda (P3MB)/Peraturan Presidium Kabinet Dwikora Nomor 5/Prk/1965 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf i adalah sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari nilai tanah.

Page 50: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah
Page 51: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO 188/PMK.06/2008Aset Bekas Milik Asing dan Bekas Milik Cina adalah

aset yang dikuasai Negara berdasarkan:a. Peraturan Penguasa Perang Pusat Nomor

Prt/032/PEPERPU/1958 jo. Keputusan Penguasa Perang Pusat Nomor Kpts/Peperpu/0439/1958 jo. Undang-Undang Nomor 50 Prp. Tahun 1960;

b. Penetapan Presiden Nomor 2 Tahun 1962;   c. Penetapan Presiden Nomor 4 Tahun 1962 jo.

Keputusan Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi Nomor 52/KOTI/1964;   d.Instruksi Radiogram Kaskogam Nomor T-0403/G-5/5/66.

Page 52: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Pasal 4  Lingkup Aset Bekas Milik Asing/Cina merupakan tanah dan/atau

bangunan bekas milik :  a. perkumpulan-perkumpulan Cina yang dinyatakan terlarang dan

dibubarkan dengan peraturan Penguasa Perang Pusat;  b. perkumpulan/aliran kepercayaan asing yang tidak sesuai dengan

kepribadian Bangsa Indonesia yang dinyatakan terlarang dan dibubarkan;  

c. perkumpulan-perkumpulan yang menjadi sasaran aksi massa/kesatuan-kesatuan aksi tahun 1965/1966 sebagai akibat keterlibatan Republik Rakyat Tjina (RRT) dalam pemberontakan G.30.S/PKI yang ditertibkan dan dikuasai oleh Penguasa Pelaksana Dwikora Daerah; atau  

d. organisasi yang didirikan oleh dan/atau untuk orang Tionghoa perantauan (Hoa Kiauw) yang bukan Warga Negara Asing yang telah mempunyai hubungan diplomatik dengan Negara Republik Indonesia dan/atau memperoleh pengakuan dari Negara Republik Indonesia, beserta cabang-cabang dan bagian-bagiannya.

Page 53: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Pasal 7 1. Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Cina diutamakan untuk tempat

penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan.  2. Selain untuk tempat penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur Jenderal atas nama Menteri dapat memberikan hak prioritas kepada pihak ketiga untuk memperoleh Aset Bekas Milik Asing/Cina berdasarkan pertimbangan ekonomi, sosial, lingkungan, dan/atau budaya.  

3. Pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan pihak yang secara terus menerus menempati/menghuni Aset Bekas Milik Asing/Cina dan bukan merupakan reinkarnasi/penerus/onderbouw dari organisasi/perkumpulan/yayasan  terlarang/eksklusif rasial yang dahulu menguasai dan/atau memiliki aset dimaksud.  

4. Dalam hal pihak ketiga merupakan badan hukum, status badan hukum tersebut harus merupakan badan hukum Indonesia yang tidak memiliki kaitan kepemilikan dengan badan hukum asing.  

5. Hak prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat dialihkan kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Direktur Jenderal atas nama Menteri.

Page 54: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Pasal 8

Penyelesaian status kepemilikan Aset Bekas Milik Asing/Cina dilakukan dengan cara :   

a. disertifikatkan atas nama Pemerintah Republik Indonesia;   b. disertifikatkan atas nama Pemerintah Daerah;   c. dilepaskan penguasaannya dari Negara kepada pihak

ketiga dengan cara pembayaran kompensasi kepada Pemerintah dengan menyetorkannya ke Kas Negara;   

d. dipertukarkan dengan aset yang dimiliki oleh pihak ketiga;   e. dihibahkan;   f. dikembalikan kepada pemilik perorangan yang sah; atau   g. dikeluarkan dari daftar Aset Bekas Milik Asing/Cina.

Page 55: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Pasal 10 (1)

Dalam hal penyelesaian dilakukan dengan cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf c, pelaksanaannya diatur sebagai berikut.   

a. Bagi aset yang selama ini dipergunakan oleh swasta untuk kegiatan komersial dan rumah tinggal, besarnya kompensasi ditetapkan sebesar 100% (seratus perseratus) dari nilai aset.   

b. Bagi aset yang selama ini dipergunakan oleh swasta untuk kegiatan pendidikan dan/atau kegiatan sosial, besarnya kompensasi ditetapkan dengan keringanan sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari nilai aset.   

c. Bagi aset yang selama ini dipergunakan oleh pegawai negeri sipil/ anggota TNI dan POLRI untuk rumah tinggal, besarnya kompensasi ditetapkan dengan keringanan sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari nilai aset.   

d. Bagi aset yang selama ini dipergunakan untuk kegiatan peribadatan yang diakui pemerintah, besarnya kompensasi ditetapkan sebesar 0% (nol perseratus) dari nilai aset.

Page 56: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Dalam hal aset yang telah dilepaskan penguasaannya dari negara kepada pihak ketiga dengan cara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d dialihkan/ dipindahtangankan/diubah peruntukannya maka pelaksanaannya harus mendapat persetujuan tertulis dari Direktur Jenderal atas nama Menteri.  

Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan dengan kewajiban bagi pihak ketiga untuk mengembalikan keringanan yang telah diberikan sebesar :    50% (lima puluh perseratus) dari nilai aset pada saat pihak

ketiga mengalihkan/memindahtangankan kepada pihak lain atau mengubah peruntukannya dalam hal pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c mengalihkan/memindahtangankan/mengubah peruntukannya;   

100% (seratus perseratus) dari nilai aset pada saat pihak ketiga mengalihkan/ memindahtangankan kepada pihak lain atau mengubah peruntukannya dalam hal pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d mengalihkan/ memindahtangankan/mengubah peruntukannya.

Page 57: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Keanggotaan Tim Penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari unsur instansi tingkat pusat, antara lain :   

a. Departemen Keuangan;   b. Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia;   c. Departemen Pertahanan;   d. Departemen Pendidikan Nasional;   e. Badan Intelijen Negara;   f. Badan Pertanahan Nasional;   g. Kejaksaan Agung; dan   h. Kepolisian RI.

Page 58: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

PMNA/KBPN NO 9 TAHUN 1999TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMBATALAN HAK ATASTANAH NEGARA DAN HAK PENGELOLAAN

Panitia Pemeriksa Tanah adalah Panitia yang bertugas melaksanakan pemeriksa tanah dalam rangka penyelesaian permohonan untuk memperoleh Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai atas tanah Negara termasuk Hak Pengelolaan.

58

Page 59: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

PMNA/KBPN NO 9 TAHUN 1999TATA CARA

Kakan meneliti kelengkapan dan kebenaran data yuridis dan data fisik permohonan Hak dan memeriksa kelayakan permohonan tersebut dapat atau tidaknya dikabulkan atau diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam hal tanah yang dimohon belum ada surat ukurnya, Kakan memerintahkan kepada Kepala SPP untuk melakukan pengukuran.

Selanjutnya Kakan memerintahkan kepada:

1. Kasie HTPT atau petugas yang ditunjuk untuk memeriksa permohonan hak terhadap tanah yang sudah terdaftar dan tanah yang data yuridis dan data fisiknya telah cukup untuk mengambil keputusan yang dituangkan dalam Risalah Pemeriksaan Tanah (konstatering Rapport)

2. Tim Penelitian Tanah untuk memeriksa permohonan hak terhadap tanah yang belum terdaftar yang dituangkan dalam berita acara,; atau

3. Panitia Pemeriksa Tanah A untuk memeriksa permohonan hak selain yang diperiksa sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, yang dituangkan dalam Risalah Pemeriksaan Tanah

Setelah mendengar pendapat Kasie HTPT atau Pejabat yang ditunjuk atau Tim Penelitian Tanah atau Panitia Pemeriksa Tanah A Kakantah menerbitkan keputusan pemberian hak atas tanah yang dimohon atau keputusan penolakan yang disertai dengan alasan penolakannya.

59

Page 60: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

TATA CARA

60

BERKAS LENGKAP

SU ?

KASIE SPP UKUR

KONSTATERING

RAPPORT

PANITIA A

TIM PENELITI

SK PEMBERIAN

SK PENOLAKAN

BELUM

SUDAH DITERIMA

DITOLAK

Page 61: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

PerKaBPN NO : 7 TAHUN 2007TENTANG PANITIA PEMERIKSAAN TANAH1. Panitia Pemeriksaan Tanah A yang selanjutnya disebut “Panitia A” adalah panitia

yang bertugas melaksanakan pemeriksaan, penelitian dan pengkajian data fisik maupun data yuridis baik di lapangan maupun di kantor dalam rangka penyelesaian permohonan pemberian HM, HGB, HP atas tanah Negara, Hak Pengelolaan dan permohonan pengakuan hak atas tanah.

2. Panitia Pemeriksaan Tanah B yang selanjutnya disebut “Panitia B” adalah panitia yang bertugas melaksanakan pemeriksaan, penelitian dan pengkajian data fisik dan data yuridis baik di lapangan maupun di kantor dalam rangka penyelesaian permohonan pemberian, perpanjangan dan pembaharuan HGU.

3. Tim Peneliti Tanah yang selanjutnya disebut “Tim Peneliti” adalah tim yang bertugas melaksanakan pemeriksaan, penelitian dan pengkajian data fisik dan data yuridis baik di lapangan maupun di kantor dalam rangka penyelesaian permohonan pemberian hak atas tanah-tanah Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

4. Petugas Pemeriksaan Tanah yang selanjutnya disebut “Petugas Konstatasi” adalah petugas yang melaksanakan pemeriksaan data fisik maupun data yuridis baik di lapangan maupun di kantor dalam rangka pemberian hak atas tanah yang berasal dari tanah yang sudah pernah terdaftar dan perpanjangan serta pembaharuan hak atas tanah, kecuali HGU.

61

Page 62: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

PANITIA PEMERIKSAAN TANAH APasal 2(1) Pemeriksaan, penelitian dan pengkajian

oleh Panitia A dilaksanakan untuk memperoleh kebenaran formal atas data fisik dan data yuridis dalam rangka pemberian HM, HGB, HP atas tanah Negara, Hak Pengelolaan dan permohonan pengakuan hak atas tanah.

(2) Mengenai kebenaran materiil dari warkah/berkas yang diajukan dalam rangka permohonan/pengakuan hak sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemohon.

62

Page 63: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

LANJUTAN PANITIA PEMERIKSAAN TANAH A Susunan keanggotaan Panitia A terdiri dari :

(1) Ketua merangkap Anggota,

(2) Wakil Ketua merangkap Anggota,

(3) Anggota, dan

(4) Sekretaris bukan Anggota.

Penunjukkan pejabat dan/atau staf sebagai Panitia A ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan.

Penunjukan Kepala Kantor Pertanahan atas pejabat dan/atau staf didasarkan pada tugas pokok dan fungsi, keahlian, pengalaman dan/atau kemampuan dari yang bersangkutan.

Ketua Panitia A menunjuk sebanyak 3(tiga) orang anggota yang bertugas ke lapangan sedangkan anggota yang lainnya bertugas di kantor.

Kepala Desa/Lurah atau perangkat Desa/Kelurahan yang menjadi anggota Panitia A ikut serta secara langsung ke lapangan.

63

Page 64: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

TUGAS PANITIA A (PSL 6)a. mengadakan pemeriksaan terhadap kelengkapan berkas permohonan pemberian HM,

HGB, HP atas tanah Negara, Hak Pengelolaan, dan permohonan pengakuan hak atas tanah;

b. mengadakan penelitian dan pengkajian mengenai status tanah, riwayat tanah dan hubungan hukum antara tanah yang dimohon dengan pemohon serta kepentingan lainnya;

c. mengadakan penelitian dan peninjauan fisik atas tanah yang dimohon mengenai penguasaan, penggunaan/keadaan tanah serta batas-batas bidang tanah yang dimohon;

d. mengumpulkan keterangan/penjelasan dari para pemilik tanah yang berbatasan;

e. meneliti kesesuaian penggunaan tanah yang dimohon dengan Rencana Tata Ruang Wilayah setempat;

f. membuat hasil laporan dalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan Lapang;

g. melakukan sidang berdasarkan data fisik dan data yuridis hasil pemeriksaan lapang termasuk data pendukung lainnya; dan

h. memberikan pendapat dan pertimbangan atas permohonan hak atas tanah, yang dituangkan dalam Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah yang ditandatangani oleh semua Anggota Panitia A.

64

Page 65: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Dalam hal terdapat anggota yang tidak bersedia menandatangani Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah A, Panitia A membuat catatan pada Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah A mengenai penolakan/keberatan dimaksud.

Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah A yang tidak ditandatangani oleh salah satu anggota, tidak mengurangi keabsahan Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah A.

65

Page 66: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Isi Risalah Panitia Aa. uraian atas hak yang akan ditetapkan;b. uraian atas data pendukung berkas permohonan;c. dasar hukum atas penetapan hak;d. uraian dan telaahan atas subyek hak;e. uraian dan telaahan atas obyek hak;f. analisa hak atas tanah yang akan ditetapkan; dang. kesimpulan.

Panitia A bertanggung jawab secara yuridis administratif atas isi dari Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah A.

66

Page 67: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

PANITIA B Pemeriksaan, penelitian dan pengkajian

oleh Panitia B dilaksanakan untuk memperoleh kebenaran formal atas data fisik dan data yuridis dalam rangka penyelesaian permohonan pemberian, perpanjangan dan pembaharuan HGU

Mengenai kebenaran materiil dari warkah/berkas yang diajukan dalam rangka permohonan hak sepenuhnya merupakan tanggungjawab pemohon.

67

Page 68: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Susunan keanggotaan Panitia B terdiri dari : (PSL 12)a. Kakanwil, sebagai Ketua merangkap Anggota;

b. Kabid SPP pada Kantor Wilayah, sebagai Anggota;

c. Kabid HTPT pada Kantor Wilayah, sebagai Anggota;

d. Kabid Pengaturan dan Penataan Pertanahan pada Kantor Wilayah, sebagai Anggota;

e. Kabid Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada Kantor Wilayah, sebagai Anggota;

f. Pejabat Kabupaten/Kota yang terkait dan yang bersangkutan, sebagai Anggota;

g. Kakantah yang bersangkutan, sebagai Anggota;

h. Kepala Dinas/Badan/Kantor Instansi Teknis Provinsi terkait, sebagai Anggota;

i. Kepala Dinas/Badan/Kantor Kehutanan Provinsi, sebagai (apabila tanah yang dimohon berasal dari pelepasan kawasan hutan atau berbatasan dengan kawasan hutan); dan

j. Kepala Seksi Penetapan Hak Tanah Perorangan atau Kepala Seksi Penetapan Hak Tanah Badan Hukum atau Kepala Seksi Pengaturan Tanah Pemerintah pada Kantor Wilayah, sebagai Sekretaris bukan Anggota.

68

Page 69: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Tugas Panitia B (psl 14)a. mengadakan pemeriksaan terhadap kelengkapan berkas

permohonan pemberian, perpanjangandan pembaharuan Hak Guna Usaha;

b. mengadakan penelitian dan pengkajian mengenai status tanah, riwayat tanah dan hubungan hukum antara tanah yang dimohon dengan pemohon serta kepentingan lainnya;

c. mengadakan penelitian dan peninjauan fisik atas tanah yang dimohon mengenai penguasaan, penggunaan/keadaan tanah serta batas-batas bidang tanah yang dimohon;

d. menentukan sesuai atau tidaknya penggunaan tanah tersebut dengan rencana pembangunan daerah;

e. melakukan sidang berdasarkan data fisik dan data yuridis hasil pemeriksaan lapangan termasuk data pendukung lainnya; dan

f. memberikan pendapat dan pertimbangan atas permohonan tersebut, yang dituangkan dalam Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah B yang ditandatangani oleh semua Anggota Panitia B.

69

Page 70: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Dalam hal terdapat anggota yang tidak bersedia menandatangani Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah B, Panitia B membuat catatan pada Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah B mengenai penolakan/keberatan dimaksud.

Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah B yang tidak ditandatangani oleh salah satu anggota, tidak mengurangi keabsahan Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah B.

Panitia B bertanggung jawab secara yuridis administratif atas isi dari Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah B.

70

Page 71: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

TIM PENELITI TANAH (Pasal 19)

Pemeriksaan, penelitian dan pengkajian oleh Tim Peneliti dilaksanakan untuk memperoleh kebenaran formal atas data fisik dan data yuridis dalam rangka penyelesaian permohonan pemberian hak atas tanah-tanah Instansi Pemerintah.

Mengenai kebenaran materiil dari warkah/berkas yang diajukan dalam rangka permohonan hak sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemohon.

71

Page 72: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Lanjutan Tim PenelitiSusunan keanggotaan Tim Peneliti :1. Ketua merangkap Anggota, 2. Wakil Ketua merangkap Anggota, 3. Anggota dan 4. Sekretaris bukan Anggota.

Penunjukan pejabat dan/atau staf Tim Peneliti ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan.

Penetapan Kepala Kantor Pertanahan atas pejabat dan/atau staf didasarkan pada tugas pokok dan fungsi, keahlian, pengalaman dan/atau kemampuan dari yang bersangkutan.

Ketua Tim Peneliti menunjuk sebanyak 2 (dua) orang anggota yang bertugas ke lapangan sedangkan anggota yang lainnya bertugas di kantor.

72

Page 73: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Tugas Tim Peneliti (Pasal 21) mengadakan pemeriksaan terhadap kelengkapan berkas permohonan pemberian

HP dan Hak Pengelolaan dari Instansi Pemerintah; mengadakan penelitian dan pengkajian mengenai status tanah, riwayat tanah dan

hubungan hukum antara tanah yang dimohon dengan pemohon serta kepentingan lainnya;

mengadakan penelitian dan peninjauan fisik atas tanah yang dimohon mengenai penguasaan, penggunaan/keadaan tanah serta batas-batas bidang tanah yang dimohon;

mengumpulkan keterangan/penjelasan dari para pemilik tanah yang berbatasan; meneliti kesesuaian penggunaaan tanah yang dimohon dengan Rencana Tata

Ruang Wilayah setempat; membuat laporan yang dituangkan dalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan

Lapang; melakukan sidang berdasarkan data fisik dan data yuridis hasil pemeriksaan

lapangan termasuk data pendukung lainnya; dan memberikan pendapat dan pertimbangan atas permohonan tersebut yang

dituangkan dalam Risalah Pemeriksaan Tim Peneliti Tanah yang ditandatangani oleh senua anggota.

73

Page 74: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

PETUGAS KONSTATASI (Pasal 26)

Petugas Konstatasi adalah Kepala Kantor Pertanahan.

Kakantah dapat menunjuk pejabat eselon IV, eselon V dan staf senior sesuai tugas pokok dan fungsi, keahlian, pengalaman dan/atau kemampuan dari yang bersangkutan sebagai Petugas Konstatasi.

Petugas Konstatasi dapat ditambah paling banyak 2 (dua) anggota.

Dalam keadaan tertentu Kepala Kantor Pertanahan dapat membentuk 1 (satu) atau lebih Petugas Konstatasi.

74

Page 75: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Isi Risalah Pemeriksaan Tanah (Konstatering Rapport)a. uraian atas hak yang akan ditetapkan;b. uraian atas data pendukung berkas permohonan;c. dasar hukum atas penetapan hak;d. uraian dan telaahan atas subyek hak;e. uraian dan telaahan atas obyek hak;f. analisa hak atas tanah yang akan ditetapkan; dang. Kesimpulanh. Petugas Konstatasi bertanggung jawab secara

yuridis administratif atas isi dari Risalah

Pemeriksaan Tanah (Konstatering Rapport).

75

Page 76: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

JANGKA WAKTU PENYELESAIAN

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN DAN PENGATURAN PERTANAHAN LAMPIRAN II

Pemberian Hak: 38 (tiga puluh delapan) hari untuk:

Tanah pertanian yang luasnya tidak lebih dari 2 Ha Tanah non pertanian yang luasnya tidak lebih dari 2.000 m2

57 (lima puluh tujuh) hari untuk: Tanah pertanian yang luasnya lebih dari 2 Ha Tanah non pertanian yang luasnya lebih dari 2.000 m2 s.d.

5.000 m2

97 (sembilan puluh tujuh) hari untuk:

Tanah non pertanian yang luasnya lebih dari 5.000 m2

76

Page 77: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

TARIF PELAYANAN PEMERIKSAAN TANAH(PP 13 TAHUN 2010) :

a. Panitia ATpa = ( L x HSBKpa) + Rp. 350.000

500Tpa = Tarif Panitia AL = luas tanah yang dimohon (m2)HSBKpa = Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan Pemeriksaan Tanah oleh Panitia A

b. Panitia A secara massalTpm = 1/5 x ( L x HSBKpa) + Rp. 350.000

500c. Tim Peneliti Tanah

Tpp = ( L x HSBKpp) + Rp. 350.000 500d. Tim Peneliti Secara Masal

Tpm = 1/5 x (L x HSBKpp) + Rp. 350.000500

e. Petugas Konstatasi sebesar 50 % dari tarif Panitia A

77

Page 78: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

TARIF PELAYANAN PEMERIKSAAN TANAH B :

Tpb = ( L x HSBKpb) + Rp. 5.000.000

100.000

Tpb = Tarif Panitia B

L = luas tanah yang dimohon (m2)

HSBKpb = Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan Pemeriksaan Tanah oleh Panitia B

TARIF PELAYANAN P3MB/PRK5 :

Pasal 18 : 25% DARI NILAI TANAH

Nilai Tanah akan ditentukan oleh Panitia Penaksir Harga Tanah dan Rumah pada Panitia Pelaksana Penguasaan Milik Belanda (P3MB/Prk5)

78

Page 79: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

PENJELASAN UMUM UU NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG BPHTB

Dengan diundangkannya UU No 5 Tahun 1960, hak-hak kebendaan atas tanah, yang pemindahan haknya dilakukan dengan pembuatan akta menurut cara yang diatur dalam Ordonansi Balik Nama Staatsblad 1834 Nomor 27 tidak berlaku lagi,. Dengan demikian, sejak diundangkannya UUPA, Bea Balik Nama atas hak harta tetap berupa hak atas tanah tidak dipungut lagi,maka perlu diadakan pungutan pajak atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan dengan nama Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

Tarif yang ditetapkan menurut Undang-undang ini adalah sebesar 5 % (lima persen) dari Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak. Dengan demikian, semua pungutan atas perolehan hak atas tanah dan atau Bangunan di luar ketentuan Undang-undang ini tidak diperkenankan.

79

Page 80: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

UU NO 20 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

Pasal 2

(1) Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.

(2) Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi:

a. pemindahan hak karena:

1. jual beli;

2. tukar-menukar;

3. hibah;

4. hibah wasiat;

5. waris;

6. pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya;

7. pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan;

8. penunjukan pembeli dalam lelang;

9. pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap;

10. penggabungan usaha;

11. peleburan usaha;

12. pemekaran usaha;

13. hadiah.

b. pemberian hak baru karena;

1. kelanjutan pelepasan hak;

2. di luar pelepasan hak

80

Page 81: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Objek pajak yang tidak dikenakan BPHTB adalah (Pasal 3) :

perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik;

negara untuk penyelenggaraan pemerintahan dan atau untuk pelaksanaan pembangunan guna kepentingan umum;

badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan oleh Menteri dengan syarat tidak menjalankan usaha atau melakukan kegiatan lain di luar fungsi dan tugas badan atau perwakilan organisasi tersebut; ;

orang pribadi atau badan karena konversi hak dan perbuatan hukum lain dengan tidak adanya perubahan nama;

orang pribadi atau badan karena wakaf; orang pribadi atau badan yang digunakan untuk

kepentingan ibadah

81

Page 82: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Saat terutang pajak atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan untuk: (Pasal 9) jual beli :sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta; tukar-menukar :sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta; hibah :sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta; waris :sejak tanggal yang bersangkutan mendaftarkan peralihan haknya ke Kantah; pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya :sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya

akta; pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan :sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta; lelang :sejak tanggal penunjukan pemenang lelang; putusan hakim :sejak tanggal putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap; hibah wasiat :sejak tanggal yang bersangkutan mendaftarkan peralihan haknya ke Kantor Pertanahan; pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak adalah sejak tanggal

ditandatangani dan diterbitkannya surat keputusan pemberian hak; pemberian hak baru di luar pelepasan hak :sejak tanggal ditandatangani dan diterbitkannya surat

keputusan pemberian hak; penggabungan usaha :sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta; peleburan usaha :sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta; pemekaran usaha :sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta; hadiah :sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta;

Pajak yang terutang harus dilunasi pada saat terjadinya perolehan hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

82

Page 83: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

Pasal 24(2a) Pejabat yang berwenang menandatangani dan

menerbitkan surat keputusan pemberian hak atas tanah hanya dapat menandatangani dan menerbitkan surat keputusan dimaksud pada saat Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran pajak berupa Surat Setoran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

(3) Terhadap pendaftaran peralihan hak atas tanah karena waris atau hibah wasiat hanya dapat dilakukan oleh Pejabat Pertanahan Kabupaten/Kota pada saat Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran pajak berupa Surat Setoran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.”

83

Page 84: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

(3) Pejabat Pertanahan Kabupaten/Kota yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (3), dikenakan sanksi menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

84

Page 85: Bahan Ajar : Diklat Teknis Bidang Hak Tanah & Pendaftaran Tanah

SEKIAN

85