Upload
hendra01
View
52
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
transmisi
Citation preview
BAHAN AJAR KULIAH II
KOMPONEN-KOMPONEN PADA SALURAN TRANSMISI.
Saluran transmisi pada dasarnya, terdiri dari komponen-komponen utama dan komponen
pelengkap.
Komponen pelengkap saluran transmisi berfungsi untuk menunjang operasi system
penyaluran tenaga listrik, dan terdiri dari komponen system proteksi, komponen
pengaturan dan komponen pengukuran.
KOMPONEN UTAMA SALURAN TRANSMISI
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya , bahwa ada dua jenis saluran transmisi, yaitu
Saluran Udara dan saluran kabel bawah tanah
Komponen Utama Saluran Transmisi, Saluran Udara, terdiri dari :
Menara transmisi.
Menara transmisi berfungsi untuk tempat berpegangnya isolator, Menara transmisi
dilengkapi dengan system pembumian di kaki-kaki menara.
Asa dua mcam transmisi, yaitu :
1. Menara yang merupakan konstruksi kremona (frame work) yang terbuat dari baja
galfanis, digunakan baik untuk saluran transmisi tegangan tinggi maupun saluran
transmisi teganagan ekstra tinggi Bentuk kontruksinya ada beberapa macam,
beberapa contoh :
2. Menara yang merupakan konstruksi pole, digunakan pada saluran transmisi
tegangan tinggi ( 70 kV, 150 kV).
3. Tiang kayu, banyak digunakan di Amerika.
Isolator.
Isolator berfungsi untuk memegang saluran penghantar dan berfungsi untuk mengisolasi
tegangan penghantar terhadap badan menara. Ada beberapa jenis isolator, antara lain.
4. isolator gantung.
5. Isolator gantung terdiri dari beberapa piring isolator, setiap piring isolator
mempunya kekuatan isolasi 12 kV, sehingga jumlah piringan yang dipasang
tergantung tegangan nominal dari saluran transmisinya
6. isolator pin.
Bahan dari isolator ada yang dari keramik, dan ada yang dari kaca.
Isolator berfungsi memegang penghantar dan mengisolasi penghantar terhadap badan
menara/bumi.
Beberapa isolator gantung dipasangi arcing horn (tanduk api) yang berfungsi melidungi
isolator dari tegangan surja.
Penghantar
Penghantar saluran berupa kawat stranded yang diperkuat dengan kawat baja dan biasa
disebut dengan penghantar ACSR ( Allumunium Conductor Steel Reinforced). Penghantar
berfungsi untuk menyalurkan arus/daya dari sisi kirim (satu gardu kesisi terima (gardu
lainnya).
Penghantar jenis ACSR berupa kawat berkas agar mempunyai sifat fleksibel serta
mengurangi efek kulit. Pada bagian inti penghantar jenis ACSR diperkuat dengan kawat baja
untuk memperkuat kekuatan tariknya.
Kapasitas penghantaran daya (arus) dari saluran transmisi ditentukan oleh luas penampang
dan tahanan jenis penghantarnya. Makin besar penampang dan makin rendah tahanan
jenisnya kapasitas penghantarannya makin besar.
Penghantar juga dilengkapi dengan beberapa peralatan, seperti damper yang dipasang pada
penghantar di kedua sisi isolator, berfungsi untuk meredam getaran jika penghantar
bergoyang karena angin.
Beberapa penghantar dilengkapi dengan peralatan spacer yang berfungsi untuk mengikat
beberapa penghantar menjadi satu kesatuan elektris. Penghantar seperti ini disebut dengan
penghantar “bundle” ( bundled conductor), ada spacer untuk 2 ,3 atau 4 kpenghantar.
Kawat tanah.
Kawat tanah, dipasang di ujung atas menara tanpa melalui isolator. Kawat tanah berfungsi
melindungi penghantar fasa dari sambaran kilat langsung. Kawat tanah dihubungkan ke
system pembumian menara.
Kawat tanah terbuat dari kawat baja.
Daerah pengamanan penghantar fasa oleh kawat tanah dibatasi dengan sudut perlidungan
yang besarnya 30o terhadap sumbu vertikal. Pemasangan kawat tanah harus
memperhatikan jarak terluar dari penghantar fasanya, setiap penghantar harus masuk
dalam cakupan daerah pengamanannya.
Untuk beberapa saluran transmisi diperlukan dua kawat tanah ( lihat gambar beberapa jenis
menara)
Untuk Saluran kabel tegangan tinggi, bagian-bagian utamanya terdisi dari:
1. Kabel transmisi, yang berfungsi sebagai penghantar berisolasi dan sebagai media
penyaluran arus/daya dari sisi kirim ke sisi terima.
2. Peralatan sambungan ( junction)
3. System Pembumian
Ada beberapa jenis kabel tegagangan tinggi.
4. Diltinjau dari jumlah intinya, ada kabel berinti tunggal dan kabel berinti tiga
5. Ditinjau dari bahan isolasinya, sekarang yang banyak digunakan adalah kabel
berisolasi XLPE, PE
KOMPONEN PENGAMAN (PROTEKSI)
Saluran transmisi dilengkapi dengan system pengaman (proteksi). Sistem Proteksi pada
saluran transmisi, kecuali untuk mengamankan saluran transmisinya, juga berfungsi
mengamankan peralatan-peralatan yang terhubung pada saluran transmisi seperti trafo
tenaga dan lain-lainnya,
Sistem pengaman yang terpasang pada saluran transmisi antara lain :
Peralatan pengaman terhadap arus hubung singkat, pengaman terhadap tegangan lebih
surja.
Pengamanan terhadap arus lebih dilaksanakan oleh peralatan pemutus (CB) dilengkapi
dengan pemisah (DS). Dalam operasinya CB dilengkapi dengan rele, sedangkan rele
dilengkapi dengan trafo arus dan /atau trafo tegangan. Trafo arus / trafo tegangan berfungsi
men”sensing“ arus hubung singkat / tegangan, dan diteruskan ke system mekanisme
pembuka CB.
Jenis rele yang dipasang pada system transmisi antara lain, rele jarak (rele impedansi), atau
rele deferensial /rele pilot ( untuk transmisi pendek ), rele Arus Lebih (OCR) , rele Hubung
Tanah (GFR).
Jenis CB yang dipasang pada saluran transmisi bisa berupa single pole atau three pole
Pada sisi luar saluran transmisi juga dilengkapi DS-ground yang diinterlock dengan DS-line
yang berfungsi untuk membuang tegangan (muatan) sisa saat CB telah terbuka. Hal ini juga
untuk mengamankan petugas dari tegangan sisa, yaitu dengan membumikan saluran
transmisi akan dapat dipastikan tegangan sisa telah nol.
Pengamanan terhadap Tegangan Lebih Surja kilat/surja hubung dilaksanakan dengan
memasang “Lightning Arrester” (L.A) pada sisi luar saluran. Terminal L.A dihubungkan
kepenghantar fasa dan terminal satunya dihubungkan ke bumi. Apabila terjadi Tegangan
Lebih Surja mengalir melalui saluran Transmisi maka L.A akan berfungsi sebagai konduktor
dan akan membuang muatan ke bumi, begitu tegangan kembali normal L.A bersifat isolator.
Secara garis besar diagram satu garis system proteksi saluran transmisi dapat digambarkan
sebagai berikut:
I Rel (Bus) I
II Rel (Bus) II
DS DS DS DS
CB CB
CT PT Keterangan :
CB : Circuit Breaker (Pemutus)
DS line DS : Disconnecting Switch ( Pemisah)
System interlockLA : Lightning Arrester
DS Ground
LA
DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK.
Tenaga listrik yang dibangkitkan oleh pembangkit disalurkan melalui system penyaluran ke pemaka
(pelanggan). Pemakaian tenaga listrik ( W ) oleh pelanggan ditentukan oleh daya ( P & Q ) yang
digunakan dan lama pemakaiannya.
Dalam system tenaga listrik, tegangan dan arusnya merupakan listrik arus bolak-balik fungsi
sinusoidal, Oleh sebab itu dalam system tenaga listrik dikenal 3 ( tiga ) macam daya, yaitu :
1. Daya Semu ( S ) , merupakan besaran vector dan mempunyai satuan VA.
S = V. I* , sedangkan besarnya S, | S | = V. I
2. Daya Aktif ( P ), merupakan besaran skalar dan mempunyai satuan Watt.
P = |V | | I | Cos Ø, atau
P = |I|2R
3. Daya Reaktif ( Q ), merupakan besaran scalar dan mempunyai satuan Var
Q = |V | | I | Sin Ø, atau
Q = |I|2X
Dimana :
V : Tegangan ; I : Arus, Ø : selisih antara sudut fasa tegangan dan
sudut fasa arus.
Tenaga listrik jumlah penggunaan daya untuk periode waktu t.
Jika penggunaan daya selama periode waktu t tetap sebesar P, maka tenaga W = P . t atau
W = | I |2R.t.
Jika selama waktu periode t besarnya daya berubah-ubah, maka besarnya tenaga listrik,
W =∫
atau W = ∫ ( )