15
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL SURVEYOR INDONESIA MORFOLOGI BAHASA INDONESIA oleh MORFOLOGI BAHASA INDONESIA Rofiatul Hima, SS. M.Hum Nnn Nn Nn Nn

bahan ajar MORFOLOGI.pptx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi kuliah morfologi

Citation preview

Page 1: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

SURVEYOR INDONESIA

MORFOLOGI BAHASA INDONESIA

oleh

MORFOLOGI BAHASA INDONESIA

Rofiatul Hima, SS. M.Hum

NnnNnNnNn

Page 2: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

Morfologi berarti ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentukan kata

Pembentukan kata melibatkan komponen atau unsur pembentukan kata yaitu morfem, baik morfem dasar maupun

morfem afiks.

Afiks dalam proses pembentukan kata melalui proses afiksasi, duplikasi ataupun pengulangan dalam proses pembentukan kata

melalui proses reduplikasi, penggabungan dalam proses pembentukan kata melalui proses komposisi.

Jadi ujung dari proses morfologi adalah terbentuknya kata dalam bentuk dan makna sesuai dengan keperluan dalam satu tindak

pertuturan.

Page 3: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

Objek kajian morfologi

Objek kajian morfologi dalah satuan-satuan morfologi, proses-proses morfologi, dan alat-alat dalam proses

morfologi itu

1. Morfem (akar atau afiks)2. Kata

Lalu, proses morfologi melibatkan komponen:3. Dasar (bentuk dasar)4. Alat pembentuk (afiks, duplikasi, komposisi, akronimisasi,

dan konversi)5. Makna gramatikal

Satuan morfologi adalah:

Page 4: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

Model/ Teknik Analisis Morfologi

Teknik analisis unsur bawahan langsung (Immediate Constituent Analysis) menyatakan bahwa setiap satuan

bahasa (yang bukan akar) terdiri atas dua unsur langsung yang membangun satuan bahasa itu.

Misalnya:

- Bentuk pekerja terdiri dari unsur langsung pe- dan kerja- Bentuk makanan terdiri dari unsur langsung makan

dan –an- Bentuk pertemuan terdiri dari unsur langsung temu

dan konfiks per-an.

Page 5: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

Dalam melakukan analisis dengan teknik ini, perlu diperhatikan makna dari bentuk tersebut.

Misalnya bentuk berpakaian unsur langsungnya adalah prefiks ber- dan pakaian.

Mengapa?

Karena makna bentuk berpakaian adalah ‘mengenakan pakaian’. Lalu, bentuk pakaian unsur langsungnya pakai dan

sufiks –an

Secara keseluruhan analisis bentuk berpakaian kalau dibagankan menjadi sebagai berikut.

Ber pakaian an

Page 6: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

Bentuk membacakan dapat dianalisis atas unsur langsung mem- dan bacakan, tetapi juga dapat dianalisis atas membaca dan –kan. Namun, menurut makna dan urutan pembentukannya, unsur2

langsungnya me- dan bacakan.

Jadi sufiks –kan lebih dahuludiimbuhkan pada akar baca menjadi bacakan. Baru kemudian diimbuhkan prefiks me- sehingga menjadi

membacakan.

Jika dibagankan akan menjadi sebagai berikut.

Mem baca kan Mem baca kan

bukan

Page 7: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

Bagaimana dengan terjadinya bentuk pelajar dan pengajar?

Bentuk pelajar bukan terbentuk dari dasar ajar dan prefiks pe-; dan bentuk pengajar juga bukan berasal dari dasar ajar dan prefiks pe-.

Kalau terjadi seperti ini tidak terlihat beda keduanya (pelajar dan pengajar). Bentuk pelajar dan pengajar memang

terbentuk dari dasar yang sama, yaitu dasar ajar. Namun proses pembentukannya berbeda.

Bentuk pelajar terbentuk melalui bentuk belajar sedangkan bentuk pengajar terbentuk melalui bentuk mengajar. Dilihat

dari segi semantik pun akan tampak jelas, bahwa pelajar adalah orang yang belajar, dan pengajar adalah orang yang mengajar.

Belajar pelajar Ajar

Mengajar pelajar

Page 8: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

MORFEM

MORFEM adalah satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna. Dengan kata terkecil berarti “satuan” itu tidak dapat dianalisis

menjadi lebih kecil lagi tanpa merusak maknanya.

Jenis Morfem:

1. Berdasarkan kebebasannya untuk dapat digunakan langsung dalam pertuturan.a. morfem bebas

yaitu morfem yang tanpa keterkaitannya dengan morfem lain dapat langsung digunakana dalam pertuturan

contoh: morfem {pulang}, {merah}, dan {pergi}.

Morfem bebas ini tentunya berupa morfem dasar.

Page 9: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

b. morfem terikatyaitu morfem yang harus terlebih dulu bergabung dengan morfem lain untuk dapat digunakan dalam pertuturan. Dalam hal ini semua afiks dalam bahasa Indonesia termasuk morfem terikat.

Disamping itu banyak juga morfem terikat yang berupa morfem dasar, seperti {henti}, {juang}, dan {geletak}. Untuk dapat digunakan ketiga morfem ini harus terlebih dahulu diberi

afiks atau digabung dengan morfem lain.

Misalnya: {juang} menjadi berjuang, pejuang, dan daya juang. {henti} harus digabung dulu dengan afiks tertentu

seperti berhenti, perhentian, dan menghentikan. {geletak} harus diberi imbuhan dulu menjadi tergeletak,

menggeletak.

Page 10: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

Bebas dasar Morfem

Terikat dasar afiks

Berkenaan dengan bentuk dasar terikat, perlu dikemukakan catatan sebagai berikut:

Pertama, bentuk dasar terikat seperti gaul. Juang, dan henti lazim juga disebut bentuk prakategorial karena bentuk2 tersebut belum

memiliki kategori sehingga tidak dapat digunakan dalam pertuturan.

kedua, Verhaar (1978) juga memasukan bentuk-bentuk seperti beli, baca, tulis ke dalam kelas kelompok prakategorial karena untuk

digunakan di dalam kalimat harus terlebih dahulu diberi prefiks me-, di-, dan ter- .

Page 11: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

Dalam kalimat imperatif memang tanpa imbuhan bentuk2 tersebut dapat digunakan. Namun, kalimat imperatif adalah hasil

transformasi dari kalimat aktif transitif (yang memerlukan imbuhan)

Ketiga, bentuk seperti renta (yang muncul dalam tua renta), kerontang (kering kerontang), dan kuyup (basah kuyup)juga termasuk morfem terikat. Tapi, karena hanya muncul dalam

pasangan tertentu maka disebut morfem unik.

Keempat, bentuk2 yang termasuk preposisi dan konjungsi seperti dan, oleh, di, dan karena secara morfologis merupakan morfem bebas, tetapi secara sintaksis merupakan bentuk terikat (dalam

satuan sintaksisnya)

Kelima, bentuk2 yang oleh Kridalaksana (1989) disebut proleksem seperti a pada asusila, dwi

pada dwibahasa dan ko pada kopilot juga termasuk morfem terikat

Page 12: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

2. Berdasarkan keutuhan bentuknya.a. morfem utuh

secara fisik merupakan satu-kesatuan yang utuh. Semua morfem dasar, baik bebas maupun terikat, prefiks, infeks, dan sufiks termasuk morfem utuh.

b. morfem terbagimorfem yang fisiknya terbagi atau disisipi morfem lain.

3. Berdasarkan kemungkinan mjd dasar dalam pembentukan kataa. morfem dasar

adalah morfem yang dapat menjadi dasar dalam proses morfologi. Contoh; {beli}, {makan}, {merah}

b. morfem afiksmorfem yang tidak dapat menjadi dasar melainkan hanya sebagai pembentukcontoh: morfem {me}, {-kan}, {pe-an}

Page 13: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

Morfem Dasar, Bentuk Dasar, Pangkal (Stem), Akar dan Leksem

Sebuah morfem dasar dapat menjadi bentuk dasar atau dasar (base) dalam suatu proses morfologi. Artinya, dapat siberi afiks tertentu

dalam proses afiksasi, dapat diulang dalam proses reduplikasi, atau dapat digabung dengan morfem yang lain dalam suatu proses

komposisi atau pemajemukan

Istilah bentuk dasar atau dasar (base) digunakan untuk menyebut sebuah bentuk yang menjadi dasar dalam suatu

proses morfologi. Contoh pada kata dimengerti bentuk dasarnya adalah mengerti dan pada kata keaneka ragaman

bentuk dasarnya adalah aneka ragam

Istilah pangkal digunakan untuk menyebut bentuk dasar dalam proses pembentukan kata inflektif, atau pembubuhan afiks inflektif. Dalam bahasa Indonesia hanya terjadi pada pembentukan verba transitif

Page 14: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

Istilah leksem digunakan dalam dua bidang kajian linguistik, yaitu bidang morfologi dan bidang semantik. Dalam kajian

morfologi, leksem digunakan untuk mewadahi konsep “ bentuk yang akan menjadi kata” melalui proses morfologi.

Umpamanya bentuk PUKUL (dalam konvensi ‘morfologis’ leksem ditulis dengan huruf kapital semua) adalah sebuah

leksem yang akan menurunkan kata-kata yang seperti memukul, dipukul, terpukul, pukul, pukulan, pemukul, dan

pemukulan

Istilah akar digunakan untuk menyebut bentuk yang tidak dapat dianalisis lebih jauh lagi. Artinya akar adalah bentuk yang tersisa

setelah semua afiksnya ditanggalkan. Misal pada kata memberlakukan setelah semua afiksnya ditanggalkan yaitu prefiks me-, prefiks ber-, dan sufiks –kan) dengan cara tertentu,maka yang

tersisa adalah akar laku. Akar laku ini tidak dapat dianalisis lebih jauh lagi tanpa merusak makna akar tersebut

Page 15: bahan ajar MORFOLOGI.pptx

- Terima kasih -