49
A. PENGERTIAN UNIVERSITAS Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 19 ayat 1 :“Yang dimaksud perguruan tinggi adalah merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Universitas merupakan salah satu institusi pendidikan yang berbentuk perguruan tinggi selain akademik, politeknik, dan institute. Didalam PP RI Nomor 60 Tahun 1999 Pasal 3, yang dikatakan bahwa perguruan tinggi merupakan satuan pendidikan yang: 1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. 2. Pendidikannya berupa menghasilkan manusia terdidik. 3. Penelitiannya merupakan kegiatan telaah taat kaidah dalam usaha mencari kebenaran dan/atau menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian. 4. Bentuk pengabdiannya kepada masyarakat berkaitan dengan usahah memberikan manfaat melalui ilmu pengetahuan. Perguruan tinggi terdiri dari beberap jenis, diantaranya yaitu: 1. Akademi.

BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AP

Citation preview

Page 1: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

A. PENGERTIAN UNIVERSITAS

Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 19 ayat 1 :“Yang dimaksud perguruan

tinggi adalah merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah

mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor

yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Universitas merupakan salah satu

institusi pendidikan yang berbentuk perguruan tinggi selain akademik, politeknik,

dan institute. Didalam PP RI Nomor 60 Tahun 1999 Pasal 3, yang dikatakan

bahwa perguruan tinggi merupakan satuan pendidikan yang:

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian, serta pengabdian

kepada masyarakat.

2. Pendidikannya berupa menghasilkan manusia terdidik.

3. Penelitiannya merupakan kegiatan telaah taat kaidah dalam usaha

mencari kebenaran dan/atau menyelesaikan permasalahan yang berkaitan

dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian.

4. Bentuk pengabdiannya kepada masyarakat berkaitan dengan usahah

memberikan manfaat melalui ilmu pengetahuan.

Perguruan tinggi terdiri dari beberap jenis, diantaranya yaitu:

1. Akademi.

Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan

professional pada satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan,

teknologi, dan/atau kesenian tertentu.

2. Politeknik.

Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggrakan program pendidikan

professional pada beberapa bidang pengetahuan khusus.

3. Sekolah tinggi.

Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan

akademik dan/atau professional dalam lingkup satu displin ilm

4. Institut.

Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan

akademik dan/atau professional dalam sekelompok disiplin ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/ atau kesenian yang sejenis.

Page 2: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

5. Universitas.

Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan

akademik dan/atau professional dalam beberapa disiplin ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu. Jenis perguruan

tinggi lain selain universitas juga dapat merupakan organisasi sector

public.

.

Jika dilihat dari status hukum Perguruan tinggi negeri, terbagi menjadi

2 bagian yaitu perguruan tinggi berstatus sebagai Badan Hukum Milik

Negara (BHMN) dan non-BHMN. Perguruan tinggi negeri yang sudah

berstatus BHMN sampai dengan tahun 2015 yang diketahui, yaitu:

a. Universitas Indonesia (UI),

b. Institut Teknologi Bandung (ITB)

c. Institut Pertanian Bogor (IPB)

d. Universitas Gajah Mada (UGM),

e. Universitas Sumatera Utara (USU),

f. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung,

g. Universitas Erlangga (Unair) Surabaya.

h. Universitas Andalas , dll

a. Masyarakat adalah pihak yang menyelenggarakan universitas swasta.

Penyelenggara perguruan tinggi yang dilakukan oleh masyarakat (swasta)

haruslah berbentuk yayasan atau badan yang bersifat sosial.

B. AKUNTANSI UNIVERSITAS

American Accounting Assosiation dalam Halim dan Kusufi (2012)

mendefinisikan akuntansi dari sudut pandang proses adalah suatu proses

pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi

(keuangan) dari suatu organisasi atau entitas yang dijadikan sebagai informasi

dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang

Page 3: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

memerlukan. Dalam aplikasi akuntansi dananya dapat dilihat dari praktik

akuntansi universitas sebagai salah satu jenis organisasi nirlaba. Jenis universitas

dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Universitas yang dikelola pihak swasta (Private University).

Pelaksanaan akuntansinya beradasarkan standar akuntansi yang diatur

oleh Financial Accounting Standards Board – FASB (Dewan Standar

Akuntansi Keuangan) khususnya dalam statement of financial accounting

concept  No. 4 (SFAC) tentang Tujuan Laporan Keuangan untuk Organisasi

Nirlaba.

Pada jenis universitas ini Masyarakat adalah pihak yang

menyelenggarakan universitas swasta. Penyelenggara perguruan tinggi yang

dilakukan oleh masyarakat (swasta) berbentuk yayasan atau badan yang

bersifat sosial.

2. Universitas yang dikelola Pihak Pemerintah (Public University).

Pelaksanaan akuntansinya berdasarkan standar akuntansi yang diatur

oleh governmental accounting standar board – GASB (Dewan Standar

Akuntansi Pemerintah).

Pada jenis universitas ini Pemerintah adalah pihak yang

menyelenggarakan universitas negeri (universitas milik pemerintah).

Pendirian universitas yang diselenggarakan pemerintah ditetapkan atas dasar

keputusan presiden atas usulan menteri pendidikan nasional

1. Siklus Akuntansi Universitas

Siklus akuntansi universitas dan lembaga pendidikan tinggi lainnya

dapat dikelompokan menjadi tiga tahap (Bastian,2007), yaitu :

1) Tahap perencanaan

a) Kegitan identifikasi dan pengukuran bukti transaksi dann bukti

pencataan

b) Kegitan pencatatan bukti transaksi kedalam buku harian atau jurnal

c) Memindahkanbukukan atau posting dari jurnal berdasarkan kelompok

atau jenisnya berdasarkan akun buku besar.

2) Tahap pengikhtisaran

Page 4: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

a) Penyusunan neraca saldo berdasarkan akun – akun buku besar

b) Pembuatan ayat jurnal openyesuaian

c) Penyusunan kertas kerja atau neraca lajur

d) Pembuatan ayat jurnal penutup

e) Pembuatan neraca saldo setelah penutupan

f) Pembuatan ayat jurnal pembalik

3) Tahap pelaporan

a) Laporan surplus deficit

b) Laporan arus kas

c) Neraca

d) Catatan atas laporan keungan

C. STRUKTUR DANA DI UNIVERSITAS

Struktur dana untuk universitas yang dikelola terdiri atas 5 dana , yaitu:

1. Dana Lancar (Current Funds)

Merupakan dana yang didirikan oleh universitas untuk mengelola

kekayaan atau sumber daya (resources) yang akan digunakan dalam rangka

membiayai kegiatan operasional sehari-hari. Current funds ini dibagi menjadi

dua, yaitu

a) Dana yang penggunaannya tidak terbatas (Unrestricted current

funds).

Merupakan dana yang digunakan untuk mempertanggungjawabkan

sumber daya dalam rangka menjalankan kegiatan pokok perguruan tinggi

yang terkait langsung dengan tujuan keberadaan perguruan tinggi.

Aktivitas pokok yang dimaksud meliputi pengajaran, penelitian, dan

layanan publik (public service).

Dasar akuntansi untuk Dana Lancar Tidak Terikat adalah dasar

akrual seperti yang digunakan untuk entitas komersial. Namun, sebagai

ganti laba bersih (net income), selisih anatara pendapatan dan belanja

dicatat sebagai perubahan bersih atas saldo dana (net change ti fund

balance)

Page 5: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Bagian keuangan dari universitas biasanya menyiapkan rincian

anggaran menurut fungsi, objek departemen, dan kelompok belanja.

Pencatatan ayat jurnal untuk anggaran ini seruap dengan yang dicatat

dalam akuntansi pemerintahan.

Format ayat jurnal anggaran adalah sebagai berikut:

Anggaran Pendapatan  XXX            Estimasi Belanja                    XXX            Saldo Dana                                                XXX

Ayat jurnal anggaran tersebut ditutup pada akhir periode.

Selain itu, seperti telah disinggung sebelumnya, akuntansi dana

untuk universitas juga menggunakan sistem encumbrances untuk

mencatat pesanan pembelian yang dilakukan. Dengan sistem ini, ketika

dilakukan pesanan pembelian maka dicatatlah ayat jurnal berikut:

Belanja XXX            Cadangan Beban Belanja XXX

Setalah pesanan diterima maka jurnal di atas diablik senilai proporsi

pesanna yang diterima, dan dilakukan pencatatan atas nilai pesanan yang

sebenarnya diterima :

Cadangan Beban Belanja XXX            Beban Belanja XXXBelanja XXX            Kas XXX

Dalam akuntansi dan untuk universitas, ada beberpaa hal yang perlu

diperhatikan antra lain:

Page 6: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

1) Pendapatan dan Belanja

Sehubungan dengan pendapatan (revenuei) dan belanja (expenditure),

dalam akuntansi dan untuk univeristas terdapat beberpa hal yang perlu

diperhatikan sebagai berikut:

a. Remisi Uang Kuliah dan Piutang Tak Tertagih

Uang Kuliah atau SPP (tuition and fees) adalah sumber pendapatan

utama dari Dana Lancar Tidak Terikat. Dalam akuntansi dalam untuk

universitas jumlah uang kuliah yang seharusnya terkumpul berdasarkan tarif

standar diakui secara penuh sebagai pendapatan. Beasiswa dan remisi

(potongan) uang kuliah yang diberikan universitas, termasuk piutang tak

tertagih dicatat sebagai belanja.

b. Pengembalian Uang Kuliah

Akuntansi dana untuk universitas mengharuskan pengembalian uang

kuliah (untuk mahasiswa yang mengundurkan diri) dicatat sebagai

penguarangan pendapatan. Ketika pengembalian kepada mahasiswa tersebut

disetujui, univeristas mendebit pendapatan dari uang kuliah dan mengkredit

kas atau piutang.

c. Sesi Perkuliahan yang Berlangsung pada Dua Periode

Akuntansi dana untuk univeristas mengharuskan bahwa uang kuliah

yang dipungut untuk sesi perkuliahan tersebut diakui sebagai pendapatan

pada periode di mana sesi perkulaihan paling banyak diselenggarakan.,

bersama dengan seluruh belanja yang berhubunagn dengan sesi perkuliahan

tersebut. Jika uang kuliah dipungut pada periode berjalan namun sesi

perkuliahan kebanyakan diselenggarakan pada periode berikutnya, maka

universitas mencatat pemungutan uang kuliah sebagai debit pada kas dan

kredit pada pendapatan tangguahn (deferred revenues). Pendapatan

tangguhan, beserta belanja tangguahn (deferred expenditure) jika ada,

kemudian diakui sebagai pendapatan dan belanaja yang sesungguhnya pada

periode berikutnya.

Page 7: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

2) Tranfer dan Penyisihan Dana

Dalam akuntansi dana untuk universitas terdapat istilah khusus

yaitu transfer wajib  dan transfer tidak wajib. Transfer wajib adalah transfer

dari Dana Lancar  ke dana lainnya untuk memenuhi ketentuan dari pihak

eksternal dalam suatu perjanjian. Transfer tidak wajib adalah transfer serupa

namun ditentukan sendiri oleh pihak universitas untuk berbagai tujuan.

Transfer tidak wajib juga dilaporkan secara terpisah dalam melaporkan

keuangan yang berhubungan dengan Dana Lancar serupa dengan transfer

antardana dalam akuntansi pemerintahan

Manajemen universitas juga dapat menyisihkan uang dalam Dana Lancar

tidak Terkait untuk tujuan tertentu di msa depan. Penyisihan yang

disebut dana yang penggunaannya ditetapkan atau dialokasikan oleh

dewan (baord-designated funds) ini adalah penyisihan yang serupa dengan

penyisihan laba ditahan (retained earnings) dalam enstitas komersial.

Majemen dapat menetapkan atau mencabut penyisihan tersebut menurut

kebijakannya sendiri.

a. Investasi

Investasi dialporkan pada nilai wajar (fair value) dalam neraca

suatu institusi publik. Pendapatan investasi, termasuk perubahan dalam

bilai wajar inverstasi untuk peridoe berjalan, harus dilaporkan sebagai

pendapatan (irevenue) dalam laporan operasi entitas yang sesuai.

b. Sumbangan

Universitas mencari pemasukan dari alumni, perusahaan, dan

lemabaga eksternal untuk memperbaik program dan aktivitas

pendidikannya. Selain itu, universitas juga dapat mencari pemasukan

tambahan dari lemabaga-lembaga internalnya. Lembaga-lembaga yang

menjadi bagian integral dari unversitas juga memiliki dana lancar serta

dana-dana lainnya yang disatukan dalam laporan keuangan unversitas.

c. Depresiasi

Semua organisasi nirlaba, termasuk universitas, harus melporkan

depresiasi (penyusutan) dalam laporan keuangan untuk tujuan

Page 8: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

eksternalnya. Depresisasi harus dilaporkan sebagai belanja dalam dana

yang menggunakan aktiva bersangkutan selama periode berjalan.

Serupa dengan Dana Umum dalam akuntansi pemerintahan, Dana

Lancar juga dapat mengakuisisi aktiva, namun terbatas pada aktiva

lancar/jangka pendek. Jadi, tidak ada aktiva jangka panjang yang

dilaporkan dalam Dana Lancar. Aktiva jangka panjang dilaporkan dalam

Dana Pembangunan terpisah yang digunakan untuk mencatat akuisisi

aktiva tetap dengan dana yang berasal baik dari Dana Lancar maupun

Dana Pembangunan sendiri. Akan tetapi utnuk akuisisi aktiva tetap dalam

nilai yang besar tidak boleh menggunakan dana yang berasal dari Dana

Lancar, namun harus menggunakan dana yang berasal dari dana dicatat

sebagai Dana Pembangunan.

b. Dana yang penggunaannya terbatas (restricted current fund)

Merupakan dana yang digunakan untuk mempertanggungjawabkan

sumber daya dalam rangka menjalankan kegiatan pokok perguruan tinggi

yang yang terkait langsung dengan tujuan keberadaan perguruan tinggi.

Namun, penggunaannya dibatasi sesuai dengan yang ditentukan oleh

pemberi dana atau donator.

Format ayat jurnal penerimaan dana dalam Dana Lancar Terikat adalah

sebagai berikut:

Kas XXX               Saldo Dana XXX

Format ayat jurnal ketika dana tersebut dibelanjakan adalah sebagai berikut:

 Belanja XXX Saldo Dana                                                      XXX              Kas                                                                             XXX              Pendapatan                                                                XXX

Jadi, dalam Dana lancar Terikat, pendapatan tidka diaukui sampai belanja

yang sesuai denagn tujuan tertentu telah dilakukan.

Page 9: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

2. Dana Pinjaman (Loan Funds)

Merupakan dana yang didirikan untuk mengumpulkan dana-dana yang

akan digunakan untuk memberikan pinjaman baik kepada pegawai

universitas maupun pihak-pihak lain yang terikait dengan univeritas.

3. Dana Abadi (Endowment Funds)

Merupakan dana yang dikumpulkan dan kemudian di-kelola oleh

universitas tidak untuk penggunaan jangka pendek. Dana ini “diabadikan”

kemu-dian dikelola dalam bentuk investasi yang hasilnya (return) bisa

dimanfaatkan untuk peng-gunaan jangka pendek.

4. Dana Anuitas dan Pensiun (Annuity and Life Income Funds)

Merupakan semacam dana pensiun yang dikelola oleh universitas,

sedangkan

5. Dana Pembangunan (Plant Funds)

merupakan dana yang dikumpulkan dengan tujuan penggunaan berupa

pembangunan gedung, fasilitas, dan akitiva tetap lainnya.

D. BADAN LAYAN UMUM

1. Pengertian BLU

Definisi Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan peraturan

pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan Badan

Layanan Umum adalah instansi yang dilingkungan pemerintah yang

dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa

penyediaan barang atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan keuntungan

dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisinsi dan

produktivitas dalam mengelola keuangannya.

2. Tujuan dan asas

BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada

masayarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan

mencerdasakan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas

dalamn pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan

produktivitas serta praktik bisnis yang sehat.

Asas – asas BLU meruapakan sebagai berikut

Page 10: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

1) BLU beroperasi sebagai unit kerja kementrian Negara / lembaga unutk

tujuan pemberi layanan umum yang pengelolaannya berdasarkan

kewenangan yang didegelasikan oleh instansi induk yang

bersangkutan.

2) BLU merupakan bagian perangkat pencapapain tujuan kementrian

Negara/ lembaga dan karenanya status hukum BLU tidak terpisah dari

kemnetrian Negara/ lembaga pemerintah daerah sebagai induk

3) Mentri / pimpinan lembaga bertanggung jawab atas pelakasanaan

kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum yang didegelasikan

kepada BLU dari segi manfaat layanan yang dihasilkan

4) Pejabat yang ditunjuk sebagai pengelola BLU beranggung jawab atas

pelakasanaan kegiatan pemberian layanan umum yang didegelasikan

kepadanya oleh mentri/ pimpinan lembaga

5) BLU menyelengarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian

keuntungan

6) Rencanan kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU

disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja

kementrian Negara/ lembaga

7) BLU mengelola penyelenggaraan layuanan umum sejalan dengan

praktik bisnis yang sehat.

E. AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM (BLU) UNIVERSITAS

a. Penyusunan Laporan Keuangan BLU

Satuan kerja yang ditetapkan sebagai BLU mempunyai kewajiban untuk

menyusun dua laporan keuangan yaitu laporan keuangan berdasarkan Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) dan Laporan Keuangan Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP). Akuntansi dan pelaporan keuangan BLU yang berdasarkan

SAK sesuai yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi Akuntansi Indonesia.

Selanjutnya BLU selaku pengelolaan kekayaan negara yang tidak dipisahkan

adalah entitas akuntansi dan wajib menyusun laporan keuangan untuk

Page 11: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

dikonsolidasikan atau dikonversikan ke SAP. Berikut rincian beberapa akun yang

harus dikonsolidasikan atau dikonversikan ke akun SAP.

No.BASIS AKUNTANSI

KETERANGANSAK SAP

ASET LANCAR1. Kas dan Setara Kas 1. Kas di

Bendahara Pengeluaran

SAP: Kas Bendahara Pengeluaran adalah sisa UP dari APBN (Non PNBP) yang belum dipertanggungjawabkan sampai dengan tanggal pelaporan.

2. Kas pada BLU SAP: Kas pada BLU merupakan saldo kas yang merupakan selisih antara pendapatan dan belanja yang telah dilakukan pengesahan. Kas pada BLU terdiri dari:1. Kas - BLU adalah

saldo kas yang merupakan selisih antara pendapatan dan belanja yang telah dilakukan pengesahan dan MP yang terkait dengan kas BLU.

2. Setara Kas - BLU adalah bagian dari aset lancar yang sangat likuid, yang dapat dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu s.d 3 bulan tanpa mengalami perubahan nilai yang signifikan, antara lain:a. Deposito berjangka

kurang dari 3 bulan;

b. Cek yang dapat diuangkan dalam waktu kurang 3 bulan;

c. Termasuk realisasi belanja yang bersumber dari

Page 12: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

PNBP yang belum disahkan pada tanggal pelaporan.

3. Kas lainnya dan Setara Kas

SAP: Kas Lainnya dan Setara Kas adalah kas yang ada pada rekening BLU selain Kas Bendahara Pengeluaran dan Kas pada BLU, antara lain:1. Saldo kas di rekening

bendahara pengeluaran yang bersumber dari APBN yang mencakup:a. Seluruh SALDO

rekening pada entitas termasuk yang tidak memiliki izin

b. Saldo uang LS yang dibayarkan ke bendahara Pengeluaran yang belum dibayarkan kepada yang berhak/akan disetor ke KUN

c. Dana titipan (Bansos/Blokgrant) dari APBN atau DIPA satker lain

2. Saldo rekening operasional BLU di rekening-rekening bank (pusat).

3. Saldo uang tunai operasional non-APBN (uang muka kerja) di BPP Pusat, Fakultas, dan Unit-Unit.

4. Saldo rekening dana kelolaan.

5. Setara kas.2. Piutang Usaha Piutang dari keg.

Operasional BLUSAK dan SAP: Piutang yang terkait dengan pemberian jasa tri dharma perguruan tinggi BLU seperti jasa pendidikan, dan lain-lain.

Piutang Lain-Lain Piutang dari keg. Non-operasional

SAK dan SAP: Piutang di luar pemberian jasa tri

Page 13: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

BLU dharma perguruan tinggi BLU, seperti piutang bunga, piutang sewa, dan lain-lain.

3. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

SAK dan SAP: Sama yaitu untuk mencatat adanya penyisihan piutang yang kemungkinan tidak dapat ditagih.

4. Persediaan Persediaan BLU SAK dan SAP: Metode pencatatan menggunakan harga perolehan terakhir.

5. Investasi Jangka Pendek Investasi Jangka Pendek

SAK dan SAP: Deposito 3 s.d. 12 bulan

6. Biaya Dibayar di Muka Belanja Dibayar di Muka

SAP: Belanja dibayar di muka digunakan untuk pembayaran penuh (100%) tapi barang/jasa belum diterima.

Uang Muka Belanja SAP: Uang muka belanja digunakan untuk pembayaran uang muka/panjar.SAK: Uang muka belanja barang dan belanja modal menggunakan akun Biaya Dibayar di Muka.

ASET TETAP1. Tanah Tanah BLU SAK dan SAP, menyajikan

aset tetap tanah baik yang diperoleh dari APBN maupun hasil dari kegiatan BLU.

2. Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin BLU

SAK dan SAP, menyajikan aset tetap Peralatan dan Mesin baik yang diperoleh dari APBN maupun hasil dari kegiatan BLU

3. Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan BLU

SAK dan SAP, menyajikan aset tetap Gedung dan Bangunan baik yang diperoleh dari APBN maupun hasil dari kegiatan BLU

4. Jalan, Irigasi, dan Jalan, Irigasi, dan SAK dan SAP, menyajikan

Page 14: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Jaringan Jaringan BLU aset tetap Jalan, Irigasi, da Jaringan baik yang diperoleh dari APBN maupun hasil dari kegiatan BLU

5. Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya BLU

SAK dan SAP, menyajikan aset tetap lainnya baik yang diperolehdari APBN maupun hasil dari kegiatan BLU. Termasuk Aset Tetap Lainnya adalah Aset tetap dalam renovasi.

6. Akumulasi Penyusutan - SAP, belum mencatat dan/atau mengakui adanya penyusutan tapi didasarkan pada penghapusan aset sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan dijelaskan dalam CaLK.SAK, mencatat dan/atau mengakui adanya penyusutan.

7. Konstruksi dalam Pengerjaan

Konstruksi dalam Pengerjaan BLU

SAK dan SAP, mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan KDP baik yang diperoleh dar APBN maupun hasil dari kegiatan

PIUTANG JANGKA PANJANG1. Tagihan Penjualan

AngsuranTagihan Penjualan Angsuran

SAK dan SAP, merupakan tagihan atas penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah.

2. Tagihan Tuntutan Ganti Rugi

Tagihan Tuntutan Ganti Rugi

SAK dan SAP, merupakan tagihan kepada bendahara/pegawai karena kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya harus membayar ganti rugi kepada negara.

3. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

SAK dan SAP: sama yaitu untuk mencatat adanya penyisihan piutang jangka panjang yang kemungkinan tidak dapat ditagih.

Page 15: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

ASET LAINNYA1. Aset Takberwujud Aset Takberwujud SAK dan SAP, menyajikan

aset takberwujud yang diperoleh APBN dan hasil dari kegiatan BLU.

2. Akumulasi Amortisasi - SAP, belum mencatat dan/atau mengakui adanya amortisasi tapi didasarkan pada penghapusan aset sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan dijelaskan dalam CaLK.SAK, mencatat dan/atau mengakui adanya amortisasi.

3. Aset lain-lain Kemitraan dengan pihak ketiga

SAP: Kemitraan dengan Pihak Ketiga merupakan perjanjian antara BLU dengan satu pihak lain atau lebih dengan pola Bangun, Kelola, Serah (BKS) dan Bangun, Serah, Kelola (BSK)

Dana Kelolaan BLU SAP: Dana kelolaan BLU merupakan dana untuk menampung dana antaral lain: Dana bergulir, dan/atau dana yang belum menjadi hak milik BLU.

Dana yang dibatasi penggunaannya

SAP: Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu, contohnya antara lain: bank garansi, dana yang diperuntukkan untuk membayar imbalan kerja, termasuk dana abadi (endowment fund).

Aset lain-lain SAP, Aset lain-lain merupakan aset yang tidak dapat dikategorikan sebagai aset yang disebutkan di atas.

Page 16: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Termasuk aset lain-lain adalah:a. Kumpulan dari aset

tetap yang rusak dan untuk dihapuskan di masa yang akan datang.

b. Aset yang diperoleh dengan cara angsuran dicatat sebagai aset lain-lain dan diakui utang jangka panjangnya.

c. Aset yang diperoleh dengan cara leasing.

d. Piutang macet BLU yang dialihkan penagihannya kepada Kementerian Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara

SAK, Aset lain-lain:Keempat akun yang ada di SAP tersebut di atas semuanya masuk ke akun Aset lain-lain di SAK.

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK1. Utang Usaha Utang kepada pihak

ketiga BLUSAK dan SAP, utang berasal dari kontrak.

2. Utang Pajak Utang kepada pihak ketiga lainnya

SAP, tidak mencatat adanya utang yang timbul dari transaksi pajak karena mencatat BUN.SAK, mencatat transaksi yang timbul akibat belum dilunasinya pajak.

3. Utang Jaminan Utang lainnya SAK dan SAP sama, termasuk utang titipan.

4. Biaya yang Masih Harus Dibayar

Belanja yang Masih Harus Dibayar

SAK dan SAP, mencatat adanya utang kepada pihak lain karena telah menerima manfaat ekonomis, tapi belum melakukan pembayaran.

5. Pendapatan Diterima di Muka

Pendapatan Diterima di Muka

SAK dan SAP, mencatat adanya utang kepada pihak ketiga karena telah menerima uang kas, tetapi

Page 17: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

belum memberikan jasa.6. Bagian Lancar Utang

Jangka PanjangBagian Lancar Utang Jangka Panjang

SAK dan SAP, merupakan pembayaran angsuran yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan mendatang.

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (Dicatat pada BA.999.)Utang Jangka Panjang

1. Utang Jangka Panjang Utang Jangka Panjang

SAK dan SAP, merupakan utang yang akan dibayar dalam jangka waktu lebih dari 12 bulan.

2. Utang Bersyarat - SAP, tidak mencatat adanya transaksi dengan syarat-syarat tertentu karena tidak ada ketentuannya dalam peraturan perundang-undangan.SAK, mencatat jika tingkat keterjadiannya besar dan nilainya andal (dapat diyakini), maka dapat diakui sebagai utang bersyarat. Jika tidak dapat diyakini, maka cukup diungkapkan saja dalam CaLK.

EKUITAS DANA LANCAR1. - Cadangan Piutang SAP, merupakan jumlah

dari akun piutang, bagian lancar TPA, dan bagian lancar TGR.SAK, tidak ada transaksi dengan akun/rekening ini.

2. - Cadangan Persediaan

SAP, merupakan akun kontra dari total persediaan.SAK, tidak ada transaksi dengan akun/rekening ini.

3. - Dana Lancar BLU SAP, merupakan akun kontra dari total kas pada BLU.SAK, tidak ada transaksi dengan akun Dana Lancar BLU.

EKUITAS DANA INVESTASI

Page 18: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

1. - Diinvestasikan dalam Aset Tetap

SAP, merupakan akun kontra dari total aset tetap.SAK, tidak ada transaksi dengan akun/rekening ini.

2. - Diinvestasikan dalam Aset Lainnya

SAP, merupakan akun kontra dari total aset lainnya.SAK, tidak ada transaksi dengan akun/rekening ini.

3. Ekuitas Tidak Terikat - SAP, tidak ada akun untuk ekuitas tidak terikat.SAK, sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali.

4. Ekuitas Terikat - SAP, tidak ada akun untuk ekuitas terikat.SAK, sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. Ekuitas terikat meliputi:a. Tanah atau

gedung/bangunan yang disumbangkan untuk tujuan tertentu dan tidak untuk dijual;

b. Aset yang digunakan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen;

c. Bantuan/sumbangan pemerintah atau pihak lain yang mengikat secara permanen.

Sumber: Biro Keuangan Kemendikbud (2012).

b. Akuntansi Laporan Keuangan BLU berdasarkan SAP

1) Pendapatan

Page 19: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Pendapatan adalah semua penerimaan Kas Umum Negara (KUN)

yang menambahkan ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang

bersangkutanmenjadi hak pemerintah dan tidak perlu lagi dibayar kembali

oleh pemerintah. Pendapatan BLU diklasifikasikan menurut sumber

penggunaannya, yaitu:

a) Pendapatan usaha dari jasa layanan, pendapatan yang diperoleh sebagai

imbalan atas jasa yang diserahkan kepada masyarakat sesuai dengan

tugas dan fungsi BLU, yaitu: jasa pendidikan dan pengajaran, penelitian

serta pengabdian kepada masyarakat;

b) Pendapatan hibah, setiap penerimaan BLUdalam bentuk uang, barang,

jasa, dan/atau surat berharga yang diperoleh dari pemberi hibah tidak

perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri,

yang atas pendapatan hibah tersebut, BLU mendapat manfaat secara

langsung yang digunakan untuk mendukung tugas dan fungsi BLU.

c) Pendapatan lainnya, pendapatan yang diperoleh dari aktivitas yang

tidak berhubungan langsung dengan tugas dan fungsi BLU, seperti

penyewaan aset BLU, kerja sama operasi, hasil investasi dan hasil

penjualan produk dari penyelenggaraan pendidikan serta pengajaran

2) Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki dan/atau dikuasai

BLU yang timbul akibat transaksi atau peristiwa di masa lalu dan darimana

manfaat ekonomi di masa depan diharapkan dapat diperoleh dan dapat

diukur dalam satuan uang. Berikut penjelasan klasifikasi aset BLU

berdasarkan urutan tingkat likuidasinya.

a) Aset lancar, disajikan berdasarkan urutan likuiditas meliputi antara lain:

kas bendahara pengeluaran, kas kepada BLU (kas dan setara kas), kas

lainnya dan setara kas, investasi jangka pendek BLU, piutang dari

kegiatan operasional BLU dan non-operasional BLU, bagian lancar

tagihan penjualan angsuran, bagian lancar tuntutan perbendaharaan atau

tuntutan ganti rugi, persediaan, belanja dibayar di muka dan uang muka

belanja.

Page 20: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

b) Aset tidak lancar, disajikan berdasarkan urutan likuiditas meliputi

antara lain: investasi jabgka panjang, aset tetap, piutang jangka panjang,

tagihan penjualan angsuran (TPA) BLU, tagihan tuntutan

perbendaharaan atau tuntutan ganti rugi BLU, penyisihan piutang

tertagih dan penyisishan piutang tidk tertagih

c) Aset lainnya, aset lain dalam BLU terdri dari kemitraan dengan pihak

ketiga (kerja sama operasi atau KSO), aset tak berwujud BLU dan dana

yang dibatasi penggunaannya.

3) Kewajiban

Kewajiban adalah merupakan kewajiban masa kini yang timbul dari

peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya di masa depan akan

mengakibatkan arus keluar dari sumber daya BLU yang mengandung

manfaat ekonomi. Kewajiban masa kini berbeda dengan komitmen.

Keputusan untuk membeli aset dimana masa depan tidak dengan sendirinya

menimbulkan kewajiban kini. Kewajiban timbul saat aset telah diterima

atau BLU telah membuat perjanjian yang tidak dapat dibatalkan.

Dalam laporan posisi keuangan menyajikan kewajiban dengan

mengklasifikasikan ke dalam dua bagian, yaitu:

a) Kewajiban jangka pendek, terdiri dari utang kepada pihak ketiga, utang

perhitungan pihak ketiga, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan

diterima di muka, uang muka dari KPPN, bagian lancar utang jangka

panjang dan utang jangka pendek lainnya.

b) Kewajiban jangka panjang, terdiri dari kewajiban yang tidak termasuk

dalam kewajiban jangka pendek, yang penyelesaiannya lebih dari satu

tahun.

4) Ekuitas Dana

Ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset

dan utang BLU. Ekuitas dana diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:

a) Ekuitas dana lancar, merupakan selisih antara aset lancar dengan utang

jangka pendek. Ekuitas dana lancar terdiri dari cadangan piutang

merupakan akun kontra dari total piutang, bagian lancar TPA, bagian

Page 21: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

lancar TP/TGR, cadangan persediaan merupakan akun kontra dari total

persediaan BLU, dana yang harus disediakan untuk pembayaran jangka

pendek yang harus dibayarkan kepada pihak-pihak ketiga, dana lancar

BLU merupakan akun kontra dari total kas yang ada pada BLU, dan

barang atau jasa yang masih harus diterima merupakan akun kontra dari

total uang muka belanja dan belanja yang dibayar di muka.

b) Ekuitas dana investasi, mencerminkan seilisih antara aset tidak lancar

dan kewajiban jangka panjang. Ekuitas dana investasi dikelompokkan

menjadi diinvestasikan dalam investasi jangka panjang merupakan akun

kontra dari total investasi jangka panjang, diinvestasikan dalam aset

tetap merupakan akun kontra dari total aset tetap, diinvestasikan dalam

aset lainnya merupakan akun kontra dari total aset lainnya ditambah

dengan total piutang jangka panjang dan dana yang harus disediakan

untuk pembayaran utang jangka panjang merupakan akun kontra dari

total utang jangka panjang.

F. IMPLIKASI PENERPAN BLU TERHADAP APLIKASI AKUNTANSI

Terdapat beberapa implikasi yang akan dihadapi oleh perguruan tinggi

universitas dalam menerapkan sistem BLU tersebut, berkut beberapa implikasinya

(Achjari, 2012):

1. Keuangan dan Anggaran

Dana masyarakata yang diterima oleh perguruan tinggi tersebut akan

menjadi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB), dengan demikian maka

pengelolaannya harus mengikuti aturan Undang-Undang Keuangan Negara dan

penyimpangan atas pengelolaan PNPB dapat dikategorikan merugikan

keuangan negara. Selanjutnya anggaran yang disusun oleh perguruan tinggi

harus dikonsolidasikan dengan anggaran kemdikbud (pemerintah).

Mengonsolidasikan laporan keuangan yang bersumber dari dana rupiah

murni (DIPA) dan PNBP. Dana DIPA dilaporkan dengan cara Sistem

Akuntansi Instansi (SAI) yang mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah

(SAP), sedangkan dana masyarakat atau PNBP dilaporkan sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Pengonsolidasian dua metode ini

merupakan kesulitan tersendiri karena masing-masing mempunyai kode akun

Page 22: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

yang berbeda dan tata cara pengakuannya juga berbeda. DIPA mengacu pada

pencatatan berbasis kas sedangkan PNBP berbasis akrual.

2. Pengelolaan Aset

Aset yang dioperasionalkan di universitas akan masuk sebagai kategori

barang milik negara dan pengelolaannya harus mengikuti aturan yang

diterbitkan negara yaitu PP Nomor 6 Tahun 2006 tentang Barang Milik Negara

yang menjelaskan bahwa pengelolaan barang milik negara meliputi :

perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan,

pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan penghapusan, pemindahtanganan,

penatausahaan, pembinaan, dan pengawasan serta pengendalian. Masing-

masing kegiatan tersebut memiliki dampak baik secara teknik pengelolaannya

maupun secara akuntansi pencatatannya.

3. Pengelolaan Piutang dan Utang

Pada prisipnya pengelolaan piutang BLU mengikuti aturan-aturan yang

berlaku pada satuan kerja pemerintah lainnya. Dalam pengelolaan

keuangannya, BLU dapat memberikan piutang terkait dengan tagihan

sedangkan terkait denga penghapusannya harus berdasarkan PP No 14 Tahun

2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara atau Daerah.

Sedangkan untuk pembayaran utang BLU pada prinsipnya juga menjadi

tanggung jawab BLU itu sendiri. Pengelolaan utang harus sesuai dengan

peruntukannya yaitu utang jangka pendek untuk belanja operasional dan utang

jangka panjang untuk menutupi belanja modal. Hak tagih atas utang BLU

kadaluwarsa setelah lima tahun sejak utang tersebut jatuh tempo, kecuali

diterapkan lain oleh peraturan yang ada (undang-undang).

4. Pengelolaan Investasi

Satuan kerja BLU tidak diperkenankan melakukan investasi jangka

panjang kecuali atas persetujuan Menteri Keuangan. Meskipun demikian, dapat

dijelaskan bahwa investasi jangka panjang yang dimaksud antara lain berupa

penyertaan modal, pemilikan obligasi jangka panjang, misalnya pendirian

perusahaan.

Page 23: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

G. ILUSTRASI AKUNTANSI UNIVERSITAS

1. Ilustrasi Transaksi Dana Lancar Tidak Terikat

Berikut adalah ilustrasi transaksi dari “Universitas XXX” selama tahun

20X6, “Universitas XXX” memiliki tahun buku yang berakhir sama dengan akhir

tahun ajarannya (30 Juni). Di bawah ini adalah saldo neraca “Universitas XXX”

per 30 Juni 20X5 yang menjadi saldo awal untuk periode tahun 20X6 (dalam

ribuan rupiah):

“Universitas XXX” Neraca - Dana Lancar

30 Juni 20X5 Aktiva

Tidak Terikat:Kas 55.000Investasi pada nilai wajar 180.000Piutang usaha 98.000Dikurang penyisihan Piutang Tak Tertagih (10.000)Persediaan, mana yang lebih rendah, biaya atau pasar 40.000Beban Dibayar di Muka 10.000

Total Aktiva Tidak Terikat 373.000

Terikat:Kas 56.000Investasi pada nilai wajar 83.000Piutang usaha 84.000Dikurang penyisihan Piutang Tak Tertagih (4.000)

Total Aktiva Terikat 219.000Total Dana Lancar 592.000

Kewajiban dan Saldo Dana:Tidak Terikat:

Utang Usaha 50.000Beban yang Masih Harus dibayar 8.000Deposit Mahasiswa 18.000Utang pada Dana Lainnya 60.000Beban yang ditangguhkan 10.000Saldo Dana:

Tidak Dialokasi 227.000Diatur oleh Dewan -

Total Tidak Terikat 373.000

Terikat:Utang Usaha 3.000Saldo Dana 216.000

Total Terikat 219.000Total Dana Lancar 592.000

1. Pendapatan (Revenue)

Page 24: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Setelah dihitung, jika seluruh mahasiswa yang terdaftar di “Universitas

XXX” membayar uang kuliahnya pada tarif standar, maka “Universitas XXX”

akan memperoleh pendapatan dari uang kuliah sebesar Rp 1.310.000. Dari jumlah

tersebut, “Universitas XXX” berencana memberikan remisi (potong-an) uang

kuliah total senilai Rp 45.000 sedangkan sisanya harus dibayar tunai oleh para

mahasiswa. Tidak berapa lama kemudian, karena satu dan lain hal maka sebagian

mahasiswa “Universitas XXX” mengundurkan diri dan menarik uang kuliah yang

telah mereka bayarkan total senilai Rp 20.000. Ayat jurnalnya sebagai berikut:

(1) Kas 1.265.000Piutang 45.000

Pendapatan-Uang Kuliah 1.310.000

(2) Pendapatan-Uang Kuliah 20.000Kas 20.000

Karena berstatus badan hukum milik negara, maka “Universitas XXX”

masih mendapatkan subsidi dari pemerintah senilai Rp 650.000. Selain itu,

“Universitas XXX” juga mendapat tambahan dana dari pemerintah senilai Rp

20.000 yang berasal dari dana lancar terikat sehubungan dengan riset pengobatan

kanker se-bagai penggantian biaya overhead. Ayat jurnalnya sebagai berikut:

(3) Kas 670.000Pendapatan-Apropriasi Pemerintah 650.000Pendapatan-Hibah dan Kontrak Pemerintah 20.000

“Universitas XXX” juga memperoleh pendapatan dari donasi alumni-nya

senilai Rp 425.000, di samping juga memperoleh pendapatan dari pengelolaan

Dana Abadi senilai Rp 255.000. Ayat jurnalnya sebagai berikut:

(4) Kas 425.000Pendpt-sumbangan Hibah & Kontrak Pribadi 425.000

(5) Kas 255.000Pendpt-Dana Abadi & Pendpt Investasi 255.000

Setelah dihitung, investasi yang tercatat dalam Dana Lancar ternyata

mengalami kenaikan nilai wajar (fair value) senilai Rp 10.000. Ayat jurnalnya

sebagai berikut:

(6) Kas 10.000Pendpt.- Dana Abadi & Pendpt. Investasi 10.000

Page 25: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Unit-unit usaha tambahan/lainnya (auxiliary enterprises) milik universitas,

di an-taranya adalah kantin, memperoleh pendapatan senilai Rp 1.100.000. Dari

jumlah itu, senilai Rp 123.000 masih dalam bentuk piutang, Rp 9.000

diperkirakan tidak tertagih, sedangkan sisanya telah diterima secara tunai. Ayat

jurnalnya sebagai berikut:

(7) Kas 977.000Piutang 123.000Belanja-UsahaT ambahan 9.000

Penyisihna Piutang TakTertagih 9.000Pendapatan-Usaha Tambahan 1.100.000

Terakhir, pada tahun 20X6 terdapat pokok dari Dana Abadi yang sudah

jatuh tempo senilai Rp 20.000 dan dapat digunakan dalam Dana Lancar Tidak

Terikat. Ayat jurnalnya sebagai berikut:

(8) Kas 20.000Pendpt - Dana Abadi Jatuh Tempo 20.000

2. Belanja (Expenditures)

Rincian belanja dari “Universitas XXX” dapat dilihat pada ayat jurnal di

bawah. Dari jumlah belanja tersebut, Rp 2.003.000 dibayar tunai, Rp 73.000

secara kredit, senilai Rp 40.000 merupakan penggunaan dari persediaan dan

perlengkapan yang ada, Rp 10.000 merupakan beban dibayar di muka yang jatuh

tempo pada 20X6, dan Rp 79.000 merupakan belanja dari dana lainnya yang

nantinya harus diganti oleh Dana Lancar. Sebagai catatan, termasuk dalam belanja

yang dimaksud adalah peng-gantian biaya overhead untuk riset pengobatan kanker

senilai Rp 20.000 [lihat jurnal (3)]. Ayat jurnalnya sebagai berikut:

(9) Belanja-Pengajaran 1.480.000Belanja-Riset 50.000Belanja-Pelayanan Publik 65.000Belanja-Dukungan Akademik, 125.000Belanja-Pelayanan Mahasiswa 100.000Belanja-Dukungan Institusional 275.000Belanja-Operasi dan Pemeliharaan Bangunan 110.000

Kas 2.003.000Persediaan 40.000Beban Dibayar diMuka 10.000Utang 63.000Utang Dibayar Dimuka 10.000

Page 26: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Utang kepada Dana Lain 79.000

Remisi uang kuliah yang telah ditetapkan di awal total senilai Rp 45.000

akhirnya diberikan kepada beberapa mahasiswa pilihan dari “Universitas XXX”.

Ayat jurnalnya sebagai berikut:

(10) Belanja-Beasiswa 45.000Piutang 45.000

Terakhir, belanja dari unit-unit usaha tambahan milik universitas dicatat pada ayat

jurnal sebagai berikut:

(11 ) Belanja-Usaha Tambahan 906.000Kas 906.000

3. Transfer

Berikut ini adalah data-data mengenai transfer antar dana yang terjadi

selama tahun 20X6 untuk “Universitas XXX”.

Transfer Wajib Jumlah TujuanKe Dana Pembangunan Rp 120.000 Pelunasan UtangKe Dana Pembangunan 85.000 Perbaikan dan penggantian aktivaKe Dana Pinjaman 1.000 Pemenuhan ketentuan kontrak

Transfer Tidak Wajib Jumlah TujuanKe Dana Pinjaman Rp 15.000 Penambahan jumlah DanaKe Dana Abadi 275.000 Pembentukan Dana AbadiKe Dana Pembangunan 35.000 Penambahan Jumlah DanaDari Dana Abadi 30.000 Pembagian Keuntungan Investasi

Jumlah transfer wajib ke Dana Pembangunan sebesar Rp 120.000

dialokasikan senilai Rp 75.000 untuk unit-unit usaha tambahan milik universitas,

demikian pula jumlah transfer wajib ke Dana Pembangunan sebesar Rp 85.000

dialokasikan senilai Rp 35.000 untuk unit-unit usaha tambahan tersebut, Adapun

ayat jurnal untuk mencatat data-data transfer antar dana di atas adalah sebagai

berikut:

(12 ) Transfer Wajib - Pokok & Bunga ke Dana Pemb. 120.000Transfer Wajib - Pembaruan & Penggantian ke Dana Pemb.85.000Transfe Wajib - Menyesuaikan Hibah ke Dana Pinjaman1.000

Kas 206.000

(13) Transfer Tidak Wajib ke Dana Pinjaman 15.000Transfer Tidak Wajib ke Dana Abadi 275.000Transfer Tidak Wajib ke Dana Pembangunan 35.000

Page 27: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Transfer Tidak Wajib dari Dana Abadi 30.000Kas 295.000

4. Transaksi Lain

Berikut adalah ayat-ayat jurnal untuk beberapa transaksi lainnya yang

berhu-bungan dengan neraca Dana Lancar dari “Universitas XXX” :

(14) Investasi 55.000Kas 55.000

(15) Kas 88.000PenyisihanP iutangT akTertagih 10.000

Piutang Usaha 98.000

(16) Persediaan 45.000Kas 45.000

(17) Beban Dibayar di Muka 14.000Kas 14.000

(18) Utang 50.000Utang di bayar dimuka 8.000Utang kepada Dana Lain 60.000

Kas 118.000

(19) Kas 5.000Kredit yang Ditangguhkan 5.000

(20) Deposit Mahasiswa 3000Kas 3000

Terakhir, manajemen “Universitas XXX” menyisihkan dana untuk riset di

masa depan. Ayat jurnalnya sebagai

(21) Saldo Dana 50000Cadangan untuk Penelitian yang Dialokasikan oleh Dewan 50000

2. DANA LANCAR TERIKAT

Dana dalam Dana Lancar Terikat dapat digunakan untuk tujuan operasional

dari universitas sesuai batasan yang ditetapkan pihak eksternal yang mensponsori

dana tersebut. Penerimaan dana dengan pembatasan (restriction) catat sebagai

peningkatan dalam kas dan saldo dana, namun tidak diakui sebagai pendapatan

sampai ketentuan yang membatasi penggunaan dana tersebut dipenuhi dan dana

Page 28: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

dibelanjakan sesuai dengan cara yang telah ditetapkan. Format ayat jurnal

penenimaan dana dalam Dana Lancar Terikat adalah sebagai berikut:

Kas xxxSaldo Dana xxx

Format ayat jurnal ketika dana tersebut dibelanjakan adalah sebagai berikut:

Belanja xxxSaldo Dana xxx

Kas xxxPendapatan xxx

Jadi, dalam Dana Lancar Terikat, pendapatan tidak diakui sampai belanja

yang sesuai dengan tujuan tertentu telah dilakukan. Berikut adalah ilustrasi

lanjutan dari transaksi-transaksi “Universitas XXX” selama tahun 20X6:

a. Pendapatan dan Penambahan Saldo Dana Lainnya

“Universitas XXX” menerima dana untuk Dana Lancar Terikat dari

pemerintah Rp 300.000 yang penggunaannya dibatasi pada riset pengobatan

kanker, jumlah ini termasuk Rp 20.000 sebagai penggantian biaya overhead yang

dicatat dalam Dana Lancar Terikat [lihat jurnal (3)]. Selain itu “Universitas XXX”

juga menerima dana dari sebuah lembaga swasta senilai Rp 250.000 yang

penggunan-nya dibatasi pada pengembangan "Pusat Rekayasa Teknologi." Ayat

jurnalnya, berikut:

(22) Kas 300.000Saldo Dana 300.000

(23) Kas 250.000Saldo Dana 250.000

Selama tahun 20X6, “Universitas XXX” membelanjakan uang senilai Rp

212. 000 untuk riset pengobatan kanker dan Rp 190.000 untuk pengembangan

"Pusat Rekayasa Teknologi." Ayat jurnalnya sebagai berikut:

(24) Saldo Dana 212.000Pendapatan-Hibah dan Kontrak Pemerintah 212.000

(25) Saldo Dana 190.000Pendapatan-Sumbangan Hibah & Kontrak Pribadi 190.000

Page 29: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Selain itu, “Universitas XXX” juga menerima pendapatan dari penge-lolaan

Dana Abadi senilai Rp 105.000 yang penggunaannya dibatasi pada belanja untuk

pengem-bangan program S-1. Ayat jurnalnya sebagai berikut:

(26) Kas 105.000Pendapatan-Dana Abadi & Pendpt Investasi 105.000

b. Belanja dan Pengurangan Saldo Dana Lainnya

Dari keterangan tentang pendapatan dalam Dana Lancar Terikat juga dapat

dike-tahui bahwa belanja yang dilakukan dengan menggunakan Dana Lancar

Terikat adalah senilai Rp 507.000 (riset pengobatan kanker senilai Rp 212.000,

pengembangan "Pusat Rekayasa Teknologi" senilai Rp 190.000, pengembangan

program S-1 senilai Rp 105.000). Dari jumlah total tersebut, Rp 7.000 masih

dapat berupa utang yang harus dilunasi kemudian. Rincian belanja tersebut dapat

dilihat pada ayat jurnal berikut :

(27) Belanja-Pengajaran 245.000 Belanja-Riset 200.000 Belanja-Pelayanan Publik 12.000 Belanja-Beasiswa 50.000

Kas 500.000Utang 7.000

Dari jurnal (22) diketahui bahwa dana dari pemerintah senilai Rp 300.000

untuk riset pengobatan kanker sudah termasuk Rp 20.000 sebagai penggantian

biaya over-head yang dicatat dalam Dana Lancar Terikat (Lht jurnal 3). Ketika

belanja penggan-tian biaya overhead ini dilakukan dan dicatat pada Dana Lancar

Terikat (lihat keterang-an jurnal (9) maka pada Dana Lancar Terikat dibuatlah

ayat jurnal sebagai berikut :

(28) Saldo Dana 20.000Kas 20.000

Setelah diteliti, senilai Rp. 14.000 dari Dana Lancar Terikat yang telah

diterima sebelumnya ternyata ketentuan yang membatasinya tidak dapat dipenuhi

oleh Univer-sitas Impian sehingga harus dikembalikan. Ayat jurnalnya adalah

sebagai berikut :

(29) Saldo Dana 14.000Kas 14.000

Page 30: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

c. Transaksi Lain

Berikut adalah ayat-ayat jurnal untuk beberapa transaksi lainnya yang berhu-

bungan dengan neraca Dana Lancar dari “Universitas XXX” :

(30) Investasi 41.000Kas 41.000

(31) Kas 46.000Piutang 46.000

(32) Utang 3.000Kas 3.000

3. LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan “Universitas XXX” untuk tahun buku yang berakhir tanggal 30

Juni 20X6 disajikan pada beberapa figur berikut :“Universitas XXX”

Neraca-Dana Lancar30 Juni 20X6 (000 rupiah)

Aktiva 20X6 20X5Tidak terikat :

Kas 95.000 55.000Investasi 245.000 180.000Piutang 123.000 98.000-/- Penyisihan Piutang Tak Tertagih (9.000) (10.000)Persediaan 45.000 40.000Beban Dibayar di Muka 14.000 10.000

Jumlah Tidak Terikat 513.000 373.000

Terikat :Kas 179.000 56.000Investasi 124.000 83.000Piutang 38.000 84.000-/- Penyisihan Piutang Tak Tertagih (4.000) (4.000)

Jumlah Terikat 337.000 219.000 Jumlah Dana Lancar 850.000 59 2.000

Kewajiban dan Saldo DanaTidak Terikat :

Utang 63.000 50.000Utang Dibayar di Muka 10.000 8.000Deposit Mahasiswa 5.000 18.000Utang pada Dana Lain 79.000 60.000Kredit Ditangguhkan 15.000 10.000Saldo Dana:

Tidak Dialokasikan 281.000 227.000Dialokasikan oleh Dewan 50.000 -----

Total Tidak Terikat 513.000 373.000

Terikat :Utang 7.000 3.000

Page 31: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Saldo Dana 330.000 216.000 Total Terikat 337.000 219.000 Total Dana Lancar 850.000 59 2.000

“Universitas XXX”Laporan Pendapatan, Belanja, dan Beban Lainnya-Dana Lancar

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 30 Juni 20X6(000 rupiah)

Tidak Terikat Terikat Total PendapatanPendapatan-Uang Kuliah 1.290.000 - 1.290.000Pendapatan-Pendapatan Pemerintah 650.000 - 650.000Pendapatan-Hibah dan KontrakPemerintah 20.000 212.000 20.000Pendapatan-Sumbangan, Hibah, dan Kontrak Pribadi 425.000 190.000 615.000Pendapatan-Dana Abadi dan Pendapatan Investasi 265.000 105.000 370.000Pendapatan-Usaha Lainnya 1.100.000 - 1.100.000Pendapatan-Dana Abadi Berjangka Jatuh 20.000 - 20.000 Total Pendapatan 3.770.000 507.000 4.27 7.000

Belanja dan Transfer WajibBelanja :Pengajaran 1.480.000 245.000 1.725.000Riset 50.000 200.000 250.000Pelayanan Publik 65.000 12.000 77.000Dukungan Akademik 125.000 - 125.000Pelayanan Mahasiswa 100.000 - 100.000Dukungan Institusional 275.000 - 275.000Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas 110.000 - 110.000Beasiswa 45.000 50.000 95.000 Total Belanja 2.250.000 507.000 2.75 7.000

Transfer Wajib :Pokok dan Bunga ke Dana Pembangunan 45.000 - 45.000Pembaruan dan Penggantian ke Dana Pembangunan 50.000 - 50.000Penyesuaian Hibah ke Dana Pinjaman 1.000 - 1.000 Total 2.346.000 507.000 2.85 3.000

Unit usaha Lainnya :Belanja 915.000 - 915.000Transfer Wajib ke :Pokok dan Bunga ke Dana Pembangunan 75.000 - 75.000Pembaruan dan Penggantian ke Dana Pembangunan 35.000 - 35.000 Total Unit Usaha lainnya 1.025.000 - 1.025.000 Total Belanja dan Transfer Wajib (3.371.000) (507.000) (3.878.000)

Transfer dan Lain-lainPenerimaan Terikat yang melebihi Pengeluaran - 128.000 128.000Penerimaan Terikat yang didanai Kembali - (14.000) (14.000)Transfer Tidak Wajib (295.000) - (295.000) Kenaikan (Penurunan) Saldo Dana 104.000 114.000 21 8.000

DAFTAR PUSTAKA

Page 32: BAHAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Halim, Abdul & Muhammad Syam Kusufi. 2014. “Teori,Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik”. Edisi Kedua. Jakarta Selatan : Salemba Empat.

https://guidanceforal.wordpress.com/2012/04/29/jenis-jenis-perguruan-tinggi/. Diakses pada tanggal 3 desember 2015

Listi, Aulia, Nasta., dkk. Ringkasan Mata Kuliah Akuntansi Perguruan Tinggi. (online) (http://www.slideshare.net/nastalisti/rmk-akuntansi-perguruan-tinggi. diakses pada tanggal tanggal 23 November 2015)

Mitayani, Ika. 2011. Akuntansi Organisasi Nirlaba. (online) (http://mitoyono.blogspot.com/2011/01/akuntansi-organisasi-nirlaba.html. diakses pada tanggal 23 November 2015)

Nordiawan, Deddi & Ayunintyas Hertianti. 2010. “Akuntansi Sektor Publik”. Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Empat.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.