Upload
ikalailatul
View
48
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
minyak mentah
Citation preview
Ela Nurlaila 12030234012/Kimia A 2012
Ika Lailatul K 12030234015/Kimia A 2012
Kharisma Nur P 12030234217/Kimia A 2012
Bahan Bakar Cair
Minyak Mentah
Minyak mentah (petroleum)
campuran kompleks, terutama terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah
kecil komponen yang mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen serta mengandung
sangat sedikit komponen logam
Struktur hidroka
rbon minyak mentah
Alkana/ parafin
(CnH2n+2)
Aromatik (CnH2n-6)
Siklo alkana/ napten (CnH2n)
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dari minyak bumi
merupakan proses perubahan minyak mentah menjadi produk yang dapat
dijual (marketable product) memakai kombinasi proses fisika dan kimia.
Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari
minyak mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingka
PRODUK :
1. Light destilates → komponen dengan berat molekul terkecil; diolah
menjadi gasoline (sekitar 45%), naphta, dan kerosin
2. Intermediate destilates → minyak gas atau bahan bakar diesel
3. Heavy destilates → komponen dengan berat molekul tinggi
4. Residu → termasuk aspal dan lilin
Pengilangan/penyulingan (refining)
FRAKSI MINYAK BUMITitik Didih (OC) Atom Karbon Nama Penggunaan
Dibawah 30 1 – 4 Fraksi gasBahan bakar pemanas
30 – 180 5 – 10 Bensin/ gasoline Bahan bakar motor
180 – 230 11 – 12 Minyak tanah/ kerosin
Bahan bakar jet
230 – 305 13 – 17 Minyak gasBahan bakar diesel, pemanas
305 – 405 18 – 25 Minyak gas beratBahan bakar pemanas
Sisa:
a. Minyak bisa menguap : minyak-minyak pelumas, lilin, parafin, dan vaselin.
b. Bahan yang tidak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi
Pemrosesan Minyak BumiPada pemrosesan minyak bumi melibatkan 2 proses utama, yaitu :• Proses pemisahan (separation processes)• Proses konversi (convertion processes)
Proses pemisahan (separation processes)
1. DestilasiGasoline, kerosin dan minyak gas biasanya disuling pada tekanan
atmosfer, fraksi-fraksi minyak pelumas akan mencapai suhu yang
lebih tinggi dimana zat-zat hidrokarbon mulai terurai (biasanya kira-
kira antara suhu 375 -400°C). Karena itu lebih baik jika minyak
pelumas disuling dengan tekanan yang diturunkan. Pengurangan
tekanan diperoleh dengan menggunakan sebuah pompa vakum
(vacum pump).
2. AbsorpsiUmumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih tinggi dengan gas. Minyak gas digunakan untuk menyerap gasolin alami dari gas-gas basah. Proses ini dilakukan terutama dalam hal-hal sebagai berikut:
• Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin alami yang dapat dicampurkan pada bensin.
• Untuk pemisahan gas-gas rekahan dalam suatu fraksi yang sangat ringan (misalnya fraksi yang terdiri dari zat hidrogen, metana, etana) dan fraksi yang lebih berat yaitu yang mempunyai komponen-komponen yang lebih tinggi.
• Untuk menghasilkan bensin-bensin yang dapat dipakai dari berbagai gas ampas dari suatu instalasi penghalus.
3. AdsorpsiProses adsorpsi digunakan untuk memperoleh material berat dari
gas. Pemakaian terpenting proses adsorpsi pada perindustrian
minyak adalah :
• Untuk mendapatkan bagian-bagian berisi bensin (natural
gasoline) dari gas-gas buni, dalam hal ini digunakan arang aktif.
• Untuk menghilangkan bagian-bagian yang memberikan warna
dan hal-hal lain yang tidak dikehendaki dari minyak, digunakan
tanah liat untuk menghilangkan warna dan bauxiet (biji oksida-
aluminium).
4. Kristalisasi Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan
ukuran kristal dengan cooling dan stirring. Lilin yang tidak
diinginkan dipindahkan dan menjadi lilin mikrokristalin yang
diperdagangkan.
5. FiltrasiDigunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang
mengandung destilat. Filtrasi dengan tanah liat digunakan untuk
decolorisasi fraksi.
6. EkstraksiPengerjaan ini didasarkan pada pembagian dari suatu bahan tertentu
dalam dua bagian yang mempunyai sifat dapat larut yang berbeda.
Proses Konversi (convertion processes)
1. Cracking atau PyrolisisMerupakan proses pemecahan molekul-molekul hidrokarbon besar menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dengan adanya pemanasan atau katalis.Dengan adanya pemanasan yang cukup dan katalis maka hidrokarbon parafin akan pecah menjadi dua atau lebih fragmen dan salah satunya berupa olefin. Semua reaksi cracking adalah endotermik dan melibatkan energi yang tinggi. Proses cracking meliputi:• Proses cracking thermis murni• Proses cracking thermis dengan katalisator• Proses cracking dengan chlorida-aluminium (AlCl3) yang bebas
air
2. Polimerisasi
Proses polimerisasi merubah produk samping gas hirokarbon yang
dihasilkan pada cracking menjadi hidrokarbok liquid yang bisa
digunakan sebagai:
• Bahan bakar motor dan penerbangan yang memiliki bilangan
oktan yang tinggi.
• Bahan baku petrokimia.
• Bahan dasar utama dalam proses polimerisasi adalah olefin
(hidrokarbon tidak jenuh) yang diperoleh dari cracking still.
Contohnya: Propilen, n-butilen, isobutilen.
3. Alkalisasi• Proses alkalisasi merupakan proses penggabungan olefin dari
aromat atau hidrokarbon parafin.
• Proses alkilasi adalah eksotermik dan pada dasarnya sama dengan polimerisasi, hanya berbeda pada bagian-bagian dari charging stock need be unsaturated. Sebagai hasilnya adalah produk alkilat yang tidak mengandung olefin dan memiliki bilangan oktan yang tinggi. Metode ini didasarkan pada reaktifitas dari karbon tersier dari isobutan dengan olefin, seperti propilen, butilen dan amilen.
4. Hidrogenisasi• Proses ini adalah penambahan hidrogen pada olefin. Katalis
hidrogen adalah logam yang dipilih tergantung pada senyawa yang akan di reduksi dan pada kondisi hidrogenasi, misalnya Pt, Pd, Ni, dan Cu.
• Disamping untuk menjenuhkan ikatan ganda, hidrogenasi dapat digunakan untuk mengeliminasi elemen-elemen lain dari molekul, elemen ini termasuk oksigen, nitrogen, halogen dan sulfur.
5. Hydrocracking• Proses hydrocracking merupakan penambahan hidrogen pada
proses cracking.
6. Isomerisasi
• Proses isomerisasi merubah struktur dari atom dalam molekul
tanpa adanya perubahan nomor atom.
• Proses ini menjadi penting karena dapat menghasilkan iso-butana
yang dibutuhkan untuk membuat alkilat sebagai dasar gasoline
penerbangan.
7. Reforming atau Aromatic• Reforming merupakan proses konversi dari naptha untuk
memperoleh produk yang memiliki bilangan oktan yang tinggi,
dalam proses ini biasanya menggunakan katalis rhenium, platinum
dan chromium.
DAFTAR PUSTAKA
Austin, T. George. 1985. Shreves Chemical Process Industries. Mc Graw Hill
Book Company.
Fieser, Louis F and Mary Fieser. 1950. Organic Chemistry. Second Edition. D.C.
Heatch and Company: Boston.
Mc Murry, Jhon. 1992. Organic Chemistry. Third Edition. Brooks Publishing
Company: California.
Nawawi, Harun. 1955. Minyak Bum; dan Hasil Minyak Bumi, Penggalian,
Pengerjaan dan Pemakaiannya. Penerbit Buku Teknik: Jakarta.
Wiseman, Peter. 1983. An Introduction to Industrial Organic Chemistry.
Second Edition. Applied Science Publisher: London.