5
(Press Release : Bag. Humas Setda). Dalam otonomi daerah, Pemerintah Daerah memang memiliki kewenangan untuk mengelola daerahnya. Oleh karena itu perlu ada landasan hukum agar tidak terjerumus tanpa kita sadari. Demikian sambutan Bupati Pekalongan dalam Pembukaan Bimbingan Teknis (bintek) Penyusunan Produk Hukum Daerah Tahun Anggaran 2012 Kab. Pekalongan di aula lantai I Setda Kajen (13/03/12). Bupati Pekalongan menambahkan kegiatan bintek semacam ini bermanfaat untuk meminimalisir terjadinya multi tafsir terhadap produk-produk hukum. Misalnya kata ‘dapat’ atau ‘sesuai kemampuan daerah’ yang tidak diterjemahkan dalam bentuk standar atau kriteria sehingga rawan menimbulkan kesalahpahaman. “Selain itu, saya harap agar dalam penyusunan jangan sampai bertabrakan dengan perda/perbup/peraturan undang-undang lainnya”, imbuhnya. Antono menghimbau penyusunan produk hukum harus benar-benar jernih dan rasional serta tanpa tendensi sehingga bisa menjadi rujukan bagi landasan kegiatan pengelolaan pemerintah daerah. “Suatu peraturan akan berfungsi dengan baik jika bersifat aspiratif dan tidak duplikatif. Disatu sisi kita harus menjaga jangan sampai ada masalah dikemudian hari, karena bagaimanapun setiap keputusan mengandung konsekuensi. Namun disisi lain jangan takut melangkah apabila kita sudah berjalan sesuai peraturan yang berlaku”, jelasnya. Sementara itu dalam laporan penyelenggara Assisten Pemerintahan Drs. H. Umaidi, Msi menyampaikan bintek ini bertujuan menciptakan aparatur yang profesional dan kompeten dalam penyusunan produk hukum daerah sehingga efektif dan efisien penggunaannya. “Peserta yang mengikuti dari seluruh SKPD, Kecamatan dan Kelurahan/Desa, instansi vertikal, BUMD serta organisasi kemasyarakatan yang berjumlah 134 orang. Narasumber yang dihadirkan selain saya sendiri, ada dari Biro Hukum serta Biro Organisasi dan Kepegawaian Propinsi Jateng. Semoga seluruh peserta akan mendapatkan pemahaman tentang bagaimana tata cara penyiapan dan

Bahan Bintek Hukum

  • Upload
    darwa

  • View
    40

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bahan Bintek Hukum

(Press Release : Bag. Humas Setda). Dalam otonomi daerah, Pemerintah Daerah memang memiliki kewenangan untuk mengelola daerahnya. Oleh karena itu perlu ada landasan hukum agar tidak terjerumus tanpa kita sadari. Demikian sambutan Bupati Pekalongan dalam Pembukaan Bimbingan Teknis (bintek) Penyusunan Produk Hukum Daerah Tahun Anggaran 2012 Kab. Pekalongan di aula lantai I Setda Kajen (13/03/12).

Bupati Pekalongan menambahkan kegiatan bintek semacam ini bermanfaat untuk meminimalisir terjadinya multi tafsir terhadap produk-produk hukum. Misalnya kata ‘dapat’ atau ‘sesuai kemampuan daerah’ yang tidak diterjemahkan dalam bentuk standar atau kriteria sehingga rawan menimbulkan kesalahpahaman. “Selain itu, saya harap agar dalam penyusunan jangan sampai bertabrakan dengan perda/perbup/peraturan undang-undang lainnya”, imbuhnya.

Antono menghimbau penyusunan produk hukum harus benar-benar jernih dan rasional serta tanpa tendensi sehingga bisa menjadi rujukan bagi landasan kegiatan pengelolaan pemerintah daerah. “Suatu peraturan akan berfungsi dengan baik jika bersifat aspiratif dan tidak duplikatif. Disatu sisi kita harus menjaga jangan sampai ada masalah dikemudian hari, karena bagaimanapun setiap keputusan mengandung konsekuensi. Namun disisi lain jangan takut melangkah apabila kita sudah berjalan sesuai peraturan yang berlaku”, jelasnya.

Sementara itu dalam laporan penyelenggara Assisten Pemerintahan Drs. H. Umaidi, Msi menyampaikan bintek ini bertujuan menciptakan aparatur yang profesional dan kompeten dalam penyusunan produk hukum daerah sehingga efektif dan efisien penggunaannya. “Peserta yang mengikuti dari seluruh SKPD, Kecamatan dan Kelurahan/Desa, instansi vertikal, BUMD serta organisasi kemasyarakatan yang berjumlah 134 orang. Narasumber yang dihadirkan selain saya sendiri, ada dari Biro Hukum serta Biro Organisasi dan Kepegawaian Propinsi Jateng. Semoga seluruh peserta akan mendapatkan pemahaman tentang bagaimana tata cara penyiapan dan pembahasan serta teknik penyusunan produk hukum daerah sehingga lebih aplikatif dalam pelaksanaannya”, ungkapnya. (rizka)

Untuk dapat menambah pengetahuan, pemahaman dan kemampuan bagi aparatur Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Bagian Hukum dan HAM menyelenggarakan Bintek Penyusunan Produk Hukum. Acara ini dibuka Bupati Badung diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra IB. Yoga Segara didampingi anggota DPRD Badung I Wayan Regep bertempat di Hotel Batukaru Garden ,Ubung Denpasar. Selasa (28/5).

Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra IB. Yoga Segara menyampaikan, menyikapi perkembangan situasi yang terjadi akhir-akhir ini, tidak jarang kita dihadapkan dengan adanya penafsiran bila dipandang dari suatu produk hukum yang telah diberlakukan, baik itu produk pusat yang berupa Undang-undang dan peraturan Pemerintah, maupun produk hukum daerah, mulai Perda Propinsi sampai Perda Kabupaten.

Page 2: Bahan Bintek Hukum

Kondisi seperti ini sangat memprihatinkan dan bahkan dapat membingungkan masyarakat secara umum.

Oleh karena itu agar kedepan khususnya di Kabupaten Badung mampu menciptakan atau membentuk produk hokum daerah yang dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik, serta memenuhi semua persyaratan secara filosofis, sosiologis dan yuridis formal. “Melalui bintek ini kami harapkan, para peserta dapat mengikuti dengan sebaikbaiknya sehingga nantinya dapat memiliki pengetahuan untuk merancang sebuah produk hukum daerah,” imbuhnya. Kepala Bagian Hukum dan HAM Komang Budhi Argawa melaporkan, peserta bintek berjumlah 47 orang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung. Bintek ini dimaksudkan untuk dapat menambah pengetahuan, pemahaman dan kemampuan bagi aparatur Pemerintah Daerah dalam menyusun produk hukum. Sedangkan tujuannya untuk dapat terwujudnya suatu produk hukum daerah yang memenuhi aspek filosofis, sosisologis dan yuridis serta terwujudnya tertib hukum dalam setiap pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.

Dalam sambutan yang dibacakan Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum menyatakan bahwa setidaknya ada empat peranan penting Peraturan Daerah (Perda) dalam mendunkung pembangunan hukum nasional, antara lain Perda sebagai sarana penjabaran dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, Perda menjadi sarana transformasi kebijakan pemerintah dalam rangka otonomi daerah dan menjadi ciri masing-masing daerah, Perda sebagai sarana bagi masyarakat untuk berperan dan menyalurkan aspirasi dalam pembuatan kebijakan di daerah serta Perda sebagai dasar perubahan sosial maupun ekonomi di daerah sehinga menciptakan multiplier effect yang bermanfaat bagi masyarakat dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. (erw-Humas lpg)

Dengan bimbingan teknis ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan aparatur dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam menyusun ketentuan-ketentuan hukum yang baik, representatif dan akurat serta memberikan dampak terhadap perbaikan kualitas produk hukum di Provinsi Kalimantan Timur, dan diharapkan jangan sampai ada produk hukum yang dihasilkan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tidak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan kegiatan bimtek ini diharapkan dapat diikuti oleh seluruh aparatur pemerintah dilingkungan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.(Admin-Biro Hukum)

LIWA Lampung Barat/(19/03)--Pembukaan Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan yang diselenggarakan oleh Bagian Hukum Sekretariat Pemerintah Kabupaten Lampung Barat 19/03. Kegiatan Bintek ini dilaksanakan ini yang diikuti oleh para peserta yang berasal dari Dinas, Kantor yg ada di likup pemkab Lampung Barat. Bimbingan teknis ini, mempunyai arti penting dalam rangka menyamakan persepsi, peningkatan kinerja dan koordinasi dalam penyusunan suatu produk hukum daerah. Karena itu, diharapkan para peserta nantinya akan lebih terampil dan mampu menyusun/merancang suatu naskah produk hukum daerah yang baik, benar dan berkualitas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 3: Bahan Bintek Hukum

Wakil Bupati Lampung Barat Drs. Makmur Azhari, mengatakan pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis pembentukan produk hukum daerah yang terkait dengan tugas dan fungsi aparatur pemerintah pekon ini merupakan upaya pemerintah daerah lampung barat dalam melaksanakan amanat dan mandat dari masyarakat kabupaten lampung barat untukterwujudnya pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab.

Penyusunan produk hukum dalam kerangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, harus mendapat perhatian dari seluruh aparatur pelaksana, karena produk hukum daerah seperti Peraturan Daerah, Peraturan dan Keputusan Kepala Daerah merupakan produk hukum yang sangat pokok dan mendasar dalam kegiatan pemerintahan, sekaligus dijadikan dasar atau acuan dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah.

Oleh sebab itu, setiap produk hukum Daerah, harus disusun dengan memperhatikan aspek filosofis, sosiologis dan yuridis, yang pada akhirnya jika hal tersebut terpenuhi, maka produk hukum tersebut akan efektif dalam penerapannya, dan tidak bertentangan dengan ketertiban umum atau peraturan yang lebih tinggi. Karenanya dalam setiap penyusunan produk hukum daerah, hal-hal yang saya kemukakan di atas, termasuk aspek kewenangan dan aspek keadilan, harus betul-betul diperhatikan. Disamping itu, harus pula diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penyusunan, bentuk dan prosedur yang benar, sehingga produk hukum yang diterbitkan betul-betul baik, benar, aspiratif dan efektif.

Kemudian dalam penyusunannya tetap mengedepankan pola fikir, bahwa tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berlandaskan hukum yang berlaku di atasnya. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi, justru perangkat hukum yang dimaksudkan sebagai pelindung dan pengayom segala kepentingan akan menjadi persoalan tersendiri, dan bukan tidak mungkin akan berakibat timbulnya konflik di masyarakat. Untuk itu, perlu dihindari pola pikir yang egosentris, sektoral, skeptis serta kesewenang-wenangan sebagaimana yang banyak terjadi belakangan ini, walaupun hal tersebut mengatas-namakan kepentingan rakyat sekalipun.

Dengan dilaksankanya BIMTEK ini dapat meningkatkan kemampuan aparatur pekon dalam menyusun ketentuan-ketentuan hukum yang baik, representatif dan akurat serta memberikan dampak terhadap perbaikan kualitas produk hukum di pekon. dan diharapkan jangan sampai ada produk pekon yang dihasilkan oleh pemerintah pekon tidak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan kegiatan bimtek ini diharapkan dapat diikuti oleh seluruh aparatur pemerintah pekon dilingkungan pemerintah kabupaten lampung barat dan dilaksanakan secara berkelanjutan mengingat pentingnya kegiatan ini dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang tangguh dan profesional.,,,(yulie)