3
TRANSFUSI DARAH Seorang pria berumur 22 tahun mengendarai sepeda motor dan mengalami kecelakaan yang sangat parah. Karena kecelakaan tersebut, pria itu mengalami perdarahan hebat, sehingga mengalami cukup banyak kehilangan darah dan tidak sadarkan diri. Warga sekitar segera membawanya ke UGD rumah sakit terdekat. Dari kartu pengenal yang ditemukan dipakaianannya, diketahui bahwa pria tersebut bernama Muhammad Asyaf dan sekarang sedang berkuliah disalah satu universitas di kota tersebut dan orang tuanya berada di kota lain. Dokter yang menangani pasien tersebut kemudian menghubungi pihak keluarganya, dan meminta ijin untuk melakukan transfusi darah untuk menolong si pasien, namun ternyata pihak keluarga pasien memiliki suatu paham, bahwa melakukan transfusi darah hukumnya adalah haram. Namun dipihak lain, dokter tetap berusaha menjelaskan mengenai pentingnya melakukan transfusi darah ini dan resiko apa yang akan terjadi jika transfusi darah tidak dilakukan. Sayangnya, dari pihak keluarga tetap tidak setuju. Akhirnya dokter pun melakukan keputusan sendiri dengan tetap mentransfusikan darah kepada pasien terebut dengan alasan jika hal itu tidak dilakukan, pasien akan kehilangan nyawanya .Setelah tindakan pertolongan dilakukan dokter, kondisi Muhamad Asyaf menjadi baik. Dalam skenario, dokter memberikan yang terbaik kepada pasien. Dokter berusaha mengutamakan altruisme yaitu menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan pasien. Dokter berusaha meminnimalisir

Bahan Bsk Bioetik Non

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bioetik

Citation preview

TRANSFUSI DARAH

Seorang pria berumur 22 tahun mengendarai sepeda motor dan mengalami kecelakaan yang sangat parah. Karena kecelakaan tersebut, pria itu mengalami perdarahan hebat, sehingga mengalami cukup banyak kehilangan darah dan tidak sadarkan diri. Warga sekitar segera membawanya ke UGD rumah sakit terdekat. Dari kartu pengenal yang ditemukan dipakaianannya, diketahui bahwa pria tersebut bernama Muhammad Asyaf dan sekarang sedang berkuliah disalah satu universitas di kota tersebut dan orang tuanya berada di kota lain. Dokter yang menangani pasien tersebut kemudian menghubungi pihak keluarganya, dan meminta ijin untuk melakukan transfusi darah untuk menolong si pasien, namun ternyata pihak keluarga pasien memiliki suatu paham, bahwa melakukan transfusi darah hukumnya adalah haram. Namun dipihak lain, dokter tetap berusaha menjelaskan mengenai pentingnya melakukan transfusi darah ini dan resiko apa yang akan terjadi jika transfusi darah tidak dilakukan. Sayangnya, dari pihak keluarga tetap tidak setuju. Akhirnya dokter pun melakukan keputusan sendiri dengan tetap mentransfusikan darah kepada pasien terebut dengan alasan jika hal itu tidak dilakukan, pasien akan kehilangan nyawanya .Setelah tindakan pertolongan dilakukan dokter, kondisi Muhamad Asyaf menjadi baik.

Dalam skenario, dokter memberikan yang terbaik kepada pasien. Dokter berusaha mengutamakan altruisme yaitu menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan pasien. Dokter berusaha meminnimalisir akibat buruk bagi pasien. Dan menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia.Tabel 2 NON-MALEFICENCE

Kriteria Ada Tidak ada

1. Menolong pasien emergency.

2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah : Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau beresiko hilangnya sesuatu yang penting (gawat), dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut, tindakan kedokteran tersebut terbukti efektif, manfaat bagi pasien > kerugian dokter atau hanya mengalami resiko minimal

3. Mengobati pasien yang luka

4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia)

5. Tidak menghina/ mencaci maki / memanfaatkan pasien

6. Tidak memandang pasien hanya sebagai objek

7. Mengobati secara tidak proporsional

8. Tidak mencegah pasien dari bahaya

9. Menghindari misrepresentasi dari pasien

10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian

11. Tidak memberikan semangat hidup

12. Tidak melindungi pasien dari serangan

13. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan atau kerumahsakitan yang merugikan pihak pasien dan keluarganya

Dalam scenario ini, dokter berusaha menyelamatkan pasien meskipun terjadi kegagalan informed consent karena menurut pandangan dokter pasien dalam keadaan emergenci.