10
SHAFT Shaft sebagai jalan masuk utama yang menghubungkan permukaan tanah dengan lubang-lubang di bawah tanah mempunyai fungsi yang sangat vital, dilihat dari kegiatan penambangan secara umum maupun dari segi keselamatan (safety) dan kenyamanan. Vertikal shaft atau biasa disebut shaft saja, cocok untuk deposit yang besar, dalam atau mendatar (<30o), vertikal atau miring curam (steeply inclined> 70o). Cocok pada massa batuan dengan kekuatan sedang sampai buruk (intermediate and poor). Biasanya untuk produksi yang besar dan umur tambang yang lama.Alat angkut menggunakan sistem hoist. Inclined shaft dengan hoist, untuk kemiringan deposit sedang (30o – 70o), kondisi massa batuan sedang, tingkat produksi rendah sampai sedang, umur tambang sedang; development horizontal opening pendek, dan dimungkinkan sekaligus eksplorasi selama penggalian. Sebagai lubang bukaan utama, shaft dapat mempunyai beragam berfungsi. Yaitu antara lain untuk : - Jalan utama untuk pengangkutan hasil penambangan (bijih,

bahan mentah minyak tan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gdshcjhg

Citation preview

SHAFTShaft sebagai jalan masuk utama yang menghubungkan permukaan tanah dengan lubang-lubang di bawah tanah mempunyai fungsi yang sangat vital, dilihat dari kegiatan penambangan secara umum maupun dari segi keselamatan (safety) dan kenyamanan. Vertikal shaft atau biasa disebut shaft saja, cocok untuk deposit yang besar, dalam atau mendatar ( 70o). Cocok pada massa batuan dengan kekuatan sedang sampai buruk (intermediate and poor). Biasanya untuk produksi yang besar dan umur tambang yang lama.Alat angkut menggunakan sistem hoist. Inclined shaft dengan hoist, untuk kemiringan deposit sedang (30o 70o), kondisi massa batuan sedang, tingkat produksi rendah sampai sedang, umur tambang sedang; development horizontal opening pendek, dan dimungkinkan sekaligus eksplorasi selama penggalian. Sebagai lubang bukaan utama, shaft dapat mempunyai beragam berfungsi. Yaitu antara lain untuk : - Jalan utama untuk pengangkutan hasil penambangan (bijih, batubara dan waste). - Jalan utama untuk masuk dan keluarnya para pekerja tambang dan peralatan penambangan. - Jalan untuk membawa masuk bahan dan material pendukung kegiatan kontruksi dan penambangan (kayu, baja, semen, baut batuan, bahan peledak, dan lain sebagainya). - Untuk saluran penirisan tambang. - Untuk saluran ventilasi udara. Ukuran penampang shaft tergantung dari tingkat produksi yang direncanakan, jumlah ruang (compartment) dan fungsi shaft tersebut.Ada beberapa tipe lubang bukaan utama pada penambangan bawah tanah, yaitu lubang bukaan tegak (vertical shaft atau biasa disebut shaft saja), lubang bukaan miring curam (inclined shaft), lubang bukaan miring landai (slope dan decline) dan lubang bukaan datar (tunnel, adit atau drift). Shaftsecara umum mempunyai pengertian sebagai lubang bukaan utama (mine opening) atau jalan masuk utama (mine access opening/main entries) pada tambang bawah tanah, yang menghubungkan antara permukaan tanah (surface) dengan lubang-lubang di bawah tanah (underground opening) yang dibuat secara tegak 90o (vertical shaft) atau miring curam (inclined shaft). Pemilihan tipe lubang bukaan utama ini tentu tidak asal begitu saja, tetapi didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu, mencakup faktor teknis (kemudahan penggalian, model kontruksi bangunan atau system penyanggaan), faktor ekonomis (biaya) dan faktor lingkungan. Penentuan geometri shaft mencakup bentuk penampang shaft, ukuran penampang shaft, jumlah ruang (compartment), kemiringan shaft dan kedalaman shaft. Geometri shaft yang penting dan menjadi dasar perancangan shaft antara lain terdiri dari : bentuk penampang shaft, ukuran penampang shaft, jumlah dan ukuran compartment,kemiringan dan kedalaman shaft. - Adanya pengetatan dan pembatasan mengenai masalah-masalah lingkungan (dampak negatif terhadap lingkungan). - Hadirnya pengembangan teknologi baru dalam peralatan tambang bawah tanah, khususnya dalam hal teknik penggalian dan peralatan penambangan yang kontinyu, serta system kontruksi penyangga atau perkuatan yang semakin disempurnakan.Kedalaman Shaft dan Model Geologi Endapan Dimensi terbesar dari sebuah shaft adalah kedalaman shaft.Rancangan kedalaman shaft dapat dilihat dari kedalaman endapan bahan galian, posisi endapan atau model geologi dan topografi permukaan bumi.Kedalaman shaft umumnya mengikuti kedalaman endapan bahan galian yang masih layak ditambang. Untuk bentuk endapan yang miring, shaft dapat dibuat miring, tegak atau kombinasi miring dan tegak, tergantung pertimbangan keuntungan teknis dan ekonomis yang akan didapatkan. Bentuk Penampang Shaft Bentuk penampang dipengaruhi oleh kondisi massa batuan, kedalaman penggalian, umur shaft atau umur tambang, jenis penyangga yang digunakan dan metode penggalian yang digunakan. Pada kondisi massa batuan dengan kualitas jelek, umumnya penampang berbentuk lingkaran menjadi pilihan utama. Demikian pula semakin besar kedalam, tegangan pada batuan menjadi semakin besar, maka bentuk penampang lingkaran menjadi prioritas utama. Umur tambang juga menjadi pertimbangan pemilihan bentuk penampang shaft. Secara empiris, umur tambang yang lebih dari 10 tahun biasanya lebih disukai penampang shaft berbentuk lingkaran. Berdasarkan uraian pada bahasan sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Bentuk penampang sebuah shaft dipengaruhi oleh beberapa variable, salah satunya adalah umur shaft. Untuk umur pakai yang lama lebih dari 10 tahun direkomendasikan untuk menggunakan penampang shaft berbentuk lingkaran.2. Rancangan geometri shaft, terutama ukuran penampang shaft dan ukuran compartment jalan angkutnya sangat dipengaruhi : - Tingkat produksi tambang yang direncanakan- Ukuran sisi atas alat angkut skip atau cage. - Jumlah compartment untuk jalan angkut skip- Kedalaman dan kemiringan endapan bahangalian. DAFTAR PUSTAKA1. Barr, G.W., (2004), Mining In Manitoba, Intro to Mining Engineering, Parker Collegiate, Manitoba, Canada. 2. Harmin, H., (1997), Guide to Underground Mining Methods and Application, Atlas Copco, Stockholm. 3. Hartman, H.L., (1987),Introductory Mining Engineering, The University of Alabama, John Wiley & Sons, Inc. New York4. Hustrulith, W.A., (1999), Underground Mining Methods Handbook, EAIMEngineering Inc., New York. 5. Nurkhamim, (2003), Metode Pembuatan Raise, Jurusan Teknik Pertambangan, UPNVeteran Yogyakarta. 6. Richards, R.L., (1998), Shaft Engineering, The Institute Mining and Metallurgy(IMM), London. 7. Yanto Indonesianto, (1998), Persiapan Pembukaan Tambang Bawah Tanah, Mahameru, Teknik Pertambangan UPNVeteran Yogyakarta. 8. http://www.amebc.ca/primer4.htm9. http://wiki.queensu.ca/display/mine448/Mi ne+Shaft+Development 10. http://www.digistar.mb.ca/minsic/mining- support-system

2.SYARAT-SYARAT PENERAPAN TAMBANG BAWAH TANAH

Prinsip pokok eksploitasi tambang bawah tanah adalah memilih metode penambangan yangpaling cocok dengan keunikankarakter (sifat alamiah, geologi, lingkungan, dll) endapan mineral dan batuan yang akan ditambang, dengan memperhatikan batasan tentang keamanan, teknologi dan ekonomi. Batasan keekonomian berarti bahwa dengan biaya produksi yang rendah tetapi diperoleh keuntungan pengembalian yang maksimum (return the maximum profit ataupun rate of return ROR) serta lingkungan.

Untuk menentukan tambang bawah tanah harus memperhatikan:Karakteristik penyebaran deposit atau geometri deposit (massive, vein, disseminated, tabular, platy, sill, dll)Karakteristik geologi dan hidrologi (patahan, sesar, air tanah, permeabilitas)Karakteristik geoteknik (kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, kohesi, Rock Mass Rating, Q-System, dll)Faktor-faktor teknologi (hadirnya teknologi baru, penguasaan teknologi, Sumber Daya Manusia, dll)Faktor lingkungan (limbah pencucian, tailing, amblesan, sedimentasi, dll).

Catatan:Rate of Return (ROR) secara umum diartikan sebagai tingkat pengembalian modal yang dinyatakan dalam prosen. Investasi dinyatakan menguntungkan apabila mempunyai ROR diatas tingkat bunga bank saat itu.Cut-off grade:1.Kadar rata-rata minimum suatu logam yang terdapat dalam bijih supaya dapat ditambang secara menguntungkan berdasarkan ekonomi dan teknologi saat itu maupun lingkungan.2.Kadar minimum suatu logam yang terdapat dalam bijih supaya dapat ditambang secara menguntungkan berdasarkan ekonomi dan teknologi saat itu maupun lingkungan.

Diskusi tentang cog:Bagaimanakah konsekuensi apabila menggunakan difinisi (1) dan difinisi (2) ?

3.TAMBANG BAWAH TANAH DAN PROSPEK MASA DEPAN

Kecenderungan umum di masa yang akan datang, sistim tambang bawah tanah akan menjadi pilihan utama eksploitasi mineral dan enerji (Hartman, 1987). Hal ini karena beberapa hal:a.Semakin berkurangnya deposit (cebakan) berkadar tinggi pada atau dekat permukaan untuk ditambang. Dengan kata lain bertambahnya kedalaman deposit akan menyulitkan bila ditambang dengan sistim tambang terbuka karena setiap tambang terbuka dibatasi oleh besaran Stripping Ratio.b.Berkurangnya mobilitas peralatan mekanik pada tambang terbuka apabila penambangan semakin dalamc.Pengetatan dan pembatasan mengenai masalah-masalah lingkungan, dimana tambang terbuka akan memberikan dampak lingkungan yang lebih besar dibandingkan tambang bawah tanah.d.Pengembangkan teknologi baru dalam peralatan Tambang Bawah Tanah, khususnya dalam hal teknik penggalian dan peralatan penambangan yang kontinyu, serta sistim konstruksi penyangga dan perkuatan yang semakin baik.

Catatan:Stripping Ratio (SR) adalah perbandingan antara volume over burden (tanah penutup) dalam Bank Cubic Meter (BCM) yang harus digali untuk dapat menambang satu ton bijih. Pada tambang terbuka, penggalian yang semakin dalam akan menghasilkan nilai SR yang semakin besar.

4.KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TAMBANG BAWAH TANAH

Keunggulan tambang bawah tanaha. Tidak terpengaruh cuaca karena bekerja dibawah permukaan tanahb. Kedalaman penggalian hampir tak terbatas karena tidak berkait dengan SRc. Secara umum beberapa metode tambang bawah tanah lebih ramah lingkungan (misal: cut and fill, shrinkage stoping, stope and pillar)d. Dapat menambang deposit dengan model yang tidak beraturane. Bekas penggalian dapat ditimbun dengan tailing dan waste.

Kelemahan tambang bawah tanaha. Perlu peneranganb. Semakin dalam penggalian maka resiko ambrukan semakin besarc. Produksi relatif lebih kecil dibandingkan tambang terbukad. Problem ventilasi, bahan peledak harus yang permissible explossive, debu, gas-gas beracun.e. Masalah safety dan kecelakaan kerja menjadi kendalaf. Mining recovery umumnya lebih kecilg. Losses dan dilusi umumnya lebih susah dikontrol

Catatan:Waste adalah sisa-sisa penggalian pada tambang bawah tanah yang tidak bermanfaat yang diperoleh pada saat underground development (persiapan penambangan bawah tanah).Barren rock adalah batuan yang tidak mengandung logam atau bagian dari bijih yang mempunyai kadar bijih sangat kecil.Mining recovery adalah perbandingan antara bijih yang dapat ditambang dengan bijih yang ada didalam perhitungan eksplorasi, yang dinyatakan dalam persenLosses adalah kehilangan bijih pada penambangan bawah tanah karena keterbatasan atau kendala inheren pada metode yang diterapkanDilusi adalah bercampurnya barren rock dengan bijih hasil penambangan sehingga akan menghasilkan kadar broken ore yang lebih kecil.Permissible explossive adalah bahan peledak yang menghasilkan gas-gas tidak beracun, dan dikhususkan pemakaiannya pada tambang bawah tanah.Smoke adalah gas-gas yang tidak beracun sebagai hasil reaksi kimia bahan peledak yang meledak, terdiri dari gas-gas H2O, CO2, dan N2bebasFumes adalah gas-gas yang beracun sebagai hasil reaksi kimia bahan peledak yang meledak, terdiri dari gas-gas CO dan NOX.

5.RUANG LINGKUP TAMBANG BAWAH TANAH

Jenis-jenis pekerjaan pada tambang bawah anah antara lain:1. Penyiapan sarana dan prasarana di permukaan2. Penyiapan sarana dan pekerjaan bawah tanah, meliputia. pembuatan jalan masuk utama (main acces pada primary development)b. pembuatan lubang-lubang sekunder dan tersier (secondary development dan tertiary development)3. Kegiatan eksploitasi: breaking (loosening) dengan pemboran dan peledakan, pemuatan(loading), pengangkutan (hauling, tranporting)4. Penanganan dan operasi pendukung: penyanggaan, penerangan, ventilasi, penirisan, keselamatan kerja, dll).

Catatan:Satu round adalah urut-urutan atau siklus eksploitasi tambang bawah tanah yang terdiri dari kegiatan pemboran dan pengisian bahan peledak, peledakan, smoke clearing,roof controlling, scalling, supporting, loading, hauling.