28
Bahan Pendalaman Alkitab Kelompok Tumbuh Bersama Gereja Kristen Indonesia Bogor Baru Y Y A A K K O O B B U U S S

Bahan PA Yakobus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kumpulan bahan PA dari kitab Yakobus.

Citation preview

Page 1: Bahan PA Yakobus

Bahan Pendalaman Alkitab

Kelompok Tumbuh Bersama

Gereja Kristen Indonesia

Bogor Baru

YYYAAAKKKOOOBBBUUUSSS

Page 2: Bahan PA Yakobus

Disusun oleh:

Agus Sulih

Aryantono Martowidjojo

Bonar Pasaribu

Daniel Murdiyarso

Darwin Darmawan

Page 3: Bahan PA Yakobus

Daftar Isi

Bahan PA 1. “Berbahagia dalam pencobaan” (Yakobus 1:1-8) ............... 1 Bahan PA 2. “Bertahan terhadap Godaan” (Yakobus 1:13-18) ................ 3 Bahan PA 3. “Beribadah: Menolong Orang Susah” (Yakobus 1:19-27) . 5 Bahan PA 4. “Beribadah: Mengasihi Sesama, khususnya yang miskin

atau lemah” (Yakobus 2: 1-13).............................................. 8 Bahan PA 5. “Menolong Orang Lain yang Kekurangan” (Yakobus

2:14-26) .................................................................................... 11 Bahan PA 6. “Mengendalikan lidah untuk kemuliaan Allah”

(Yakobus 3:1-12) ................................................................... 13 Bahan PA 7. “Mengembangkan Pikiran” (Yakobus 3: 13-18) ............... 15 Bahan PA 8. “Orang yang rendah hati, Allah kasihi” (Yakobus 4:1-6) 17 Bahan PA 9. “Menundukkan Kesombongan di Hadapan Tuhan”

(Yakobus 4:13-17) ................................................................. 19 Bahan PA 10. “Jangan Menghakimi Sesama Manusia” (Yakobus 4: 7-

12) ............................................................................................ 21 Bahan PA 11. “Doa, besar kuasanya” (Yakobus 5:12-20) ....................... 23

Page 4: Bahan PA Yakobus

1

Bahan PA 1.

“BERBAHAGIA DALAM PENCOBAAN”

(Yakobus 1:1-8)

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Siapa yang menulis surat ini?

2. Jika orang jatuh ke dalam pencobaan, harus dianggap sebagai apa?

3. Pencobaan bagi Yakobus adalah ujian iman yang akan

menghasilkan sesuatu. Apakah itu?

4. Apa yang membuat seseorang menjadi sempurna dan utuh dan

tidak kekurangan sesuatu apa pun?Dari manakah sesuatu itu?

5. Kalau ada orang yang kekurangan hikmat , kepada siapa dia perlu

meminta?Bagaiamana dia harus meminta?

6. Dengan apa orang yang bimbang disamakan?

7. Bagaimana keadaan orang yang mendua hati?

PERTANYAAN PENDALAMAN

8. Siapakah Yakobus itu? Apa peran dia dalam penyebaran Injil pasca

kenaikan Yesus ke sorga?

9. Apa yang dimaksud dengan pencobaan? (lih. Mat 10: 17-22;Mat

5:10;1 Pet 4:12-13)

10. Kata kebahagiaan dalam bahasa Yunaninya, bisa diterjemahkan

juga sebagai “sumber kebahagiaan’. Mengapa pencobaan disebut

sebagai sumber kebahagiaan? Diskusikan hal positif dari

pencobaan! (Lih. Roma 5:4-5)

11. Apa ciri dari ujian sekolah? Apakah “ujian iman” juga demikian?

12. Apakah hikmat itu? Mengapa ia disebut berharga, sehingga

dikatakan membuat orang menjadi sempurna, utuh dan tidak

kekurangan sesuatu pun?

13. Orang bimbang disebabkan karena tidak percaya atau tidak

beriman. Apakah fungsi iman atau kepercayaan?

14. Mengapa orang yang mendua hati disebut tidak tenang?

PERTANYAAN PENERAPAN

15. Pernahkah Saudara menderita karena kebenaran atau karena Tuhan

Yesus (pencobaan)?

Page 5: Bahan PA Yakobus

2

16. Pernahkah Saudara mengalami bahwa pengharapan kepada Tuhan-

sebagai hasil dari pencobaan- benar-benar tidak mengecewakan?

(Roma 5:5) Sharingkan!

17. Apa yang menghalangi kita “naik kelas” ketika mengalami ujian

iman?Bagaimana kalau kita tidak naik kela saat menghadapinya?

18. Apa yang membuat kita tidak memiliki hikmat?

19. Pernahkah memiliki pengalaman tentang fungsi iman yang hebat?

Sharingkan!

20. Apakah Saudara mengalami ketenangan hidup? Jika ya,

bersyukurlah dan tingkatkan terus percaya Saudara kepada-Nya !

Jika belum, berdoalah agar memeperolehnya dari Dia yang

berkuasa dan menjadi sumber ketenangan hidup!

Page 6: Bahan PA Yakobus

3

Bahan PA 2.

“BERTAHAN TERHADAP GODAAN”

(Yakobus 1:13-18)

Godaan semakin hebat mengancam iman kita. Bentuk, jenis, jumlah dan

frekuensinya semakin kompleks dan meningkat. Godaan terjadi di

mana saja, kapan saja dan terhadap siapa saja. Bagaimana bertahan dan

menang terhadap godaan? Mari kita pelajari bagaimana

menghadapinya dalam PA kita hari ini?

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Apakah Allah mencobai seseorang? Mengapa? ( Yak. 1:13)

2. Sebaliknya, setiap orang dicobai oleh apa? (Yak. 1:14)

3. Ceritakan atau gambarkan urut-urutan proses digodai yang ada

pada (Yak.1:14-15). Ujung-ujungnya apa?

4. Instruksi apa yang diberikan oleh Yakobus pada ayat 16?

5. Ayat 16 bersifat instuksi tegas sebab apa yang datang dari Bapa

berlawanan dengan apa yang datang bukan dari Nya. Apakah itu?

(Yak. 1:17, 18)

PERTANYAAN PENDALAMAN

6. Apa beda pencobaan yang bersifat ujian dengan pencobaan yang

bersifat godaan? Sebutkan contoh dalam alkitab tentang

keduanya.(Yak. 1:13, lihat juga Kej. 22:1, dan Luk. 4:1-13).

7. Bagaimana bahaya dari godaan dari awal proses sampai dengan

akhir proses? (Yak. 1:14,15)

8. Bagaimana Yakobus 16 menghubungakan ayat sebelumnya dan

sesudahnya?

9. Seperti apakah Allah yang dijelaskan Yakobus pada ayat 17?

10. Seperti apakah hubungan kita dengan Allah pada ayat 18?

PERTANYAAN PENERAPAN

11. Mengingat bahaya godaan yang begitu dahyat, bagaimana kita

menghadapinya?

12. Coba mengingat di waktu yang lalu ketika saudara dicobai, apakah

saudara berhasil memenangkannya? Boleh juga bagikan

Page 7: Bahan PA Yakobus

4

pengalaman ketika saudara diuji. Apakah ujian tersebut membuat

iman saudara menjadi dewasa? Apa yang kita bisa lakukan

menurut apa yang sudah kita pelajari?

13. Apa implikasi dalam hidup kita dari Allah dan hubungannya

dengan kita yang dinyatakan oleh Yakobus?

Page 8: Bahan PA Yakobus

5

Bahan PA 3.

“BERIBADAH: MENOLONG ORANG SUSAH”

(Yakobus 1:19-27)

Surat Yakobus ditujukan kepada "semua umat Allah yang tersebar di

seluruh dunia". Dengan memakai berbagai peribahasa, Yakobus

memberikan di dalam suratnya ini sejumlah petunjuk dan nasihat yang

praktis untuk orang Kristen mengenai kelakuan dan perbuatan Kristen.

Dari pandangan Kristen ia menguraikan berbagai pokok seperti

misalnya kekayaan dan kemiskinan, godaan, kelakuan yang baik,

prasangka, iman dan perbuatan, ucapan-ucapan mulut, kebijaksanaan,

pertengkaran, keangkuhan dan kerendahan hati, hal menyalahkan

orang lain, membual, kesabaran, dan doa.

Surat ini menekankan bahwa dalam menjalankan agama Kristen, iman

harus disertai perbuatan.

Perikop Yakobus 1:19-27 adalah Pendengar atau Pelaku Firman, yang

dalam uraian ayat-ayatnya dapat juga dibagi dalam 3 bagian, yaitu

tentang: 1) Pengekangan diri, 2) Pendengar dan pelaku Firman, dan 3)

Ibadah yang sejati.

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Bagaimana cara supaya amarah dapat diredam, dan kenapa amarah

tidak perlu?

2. Dengan apa sifat-sifat dan perbuatan ’manusia lama’ ditanggalkan,

kemudian menjadi pelaku apa?

3. Apa kiasan terhadap orang yang mendengar firman tetapi tidak

melakukannya?

4. Apa upah bagi orang yang sungguh-sungguh melakukan hukum?

5. Bagaimana cara dan perbuatan agar ibadah yang dilakukan tidak

sia-sia?

PERTANYAAN PENDALAMAN

6. Tentang hal marah disebut “agar lambat marah, sebab amarah manusia

tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah” (Yak. 1:19-20).

Kalaupun marah, janganlah matahari terbenam sebelum padam

Page 9: Bahan PA Yakobus

6

amarah (Ef. 4:26). Tapi dalam nats lain disebut juga agar membuang

marah (Ef. 4:31; Kol. 3:8). Apakah dalam hidup ini marah itu tidak

perlu?

7. Dalam hal menerima firman Tuhan, hati manusia haruslah bersih/

kudus (Yak. 1:21) dan diumpamakan seperti kondisi benih yang

ditabur di tanah (Mat. 13:4-8). Mari kita pikir ulang keberadaan hati

dan jiwa kita untuk dapat menerima firman Tuhan dengan baik,

sebab Firman Tuhan dapat bersemi dan bertumbuh baik dalam diri

seseorang. Tetapi ada juga keadaan dimana firman Tuhan

bertumbuh tidak baik (2 Ptr. 2:1; Mat. 24:11). Bagaimana pendapat

Sdr tentang hal ini?

8. “Pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja” (di Perjanjian

Baru hanya terdapat di Yakobus 1:22a). Pelaku Firman yang

bagaimanakah yang dimaksudkan nats ini? Ada juga pelaku

Firman seperti tertulis dalam Matius 24:24. Jelaskanlah pemahaman

Sdr tentang kata-kata ini!

9. Kalau tidak berbuat atau tidak melaksanakan Firman, berarti

“menipu diri sendiri” (Yak. 1:22b). Secara umum pengertian

menipu diri dapat dipahami dari 1 Korintus 3:18 ataupun Galatia

6:3. Hal menipu diri juga terjadi kalau kita tidak mengekang lidah

dan sia-sialah ibadah (Yak. 1:26). Jelaskanlah juga hal menipu diri

ini!

10. Menurut Ensiklopedi Alkitab Masa Kini disebut bahwa satu-

satunya definisi agama sejati yang pernah diberikan dalam

Perjanjian Baru, dapat dijumpai hanya dalam Yakobus 1:27 ini.

Jelaskanlah pemahaman Sdr akan nats Yakobus 1:27 ini!

PERTANYAAN PENERAPAN

Kalau kita membaca ulang Yakobus 1:19-27, maka isinya dapat

diringkaskan ke dalam 3 bagian untuk diterapkan dalam kehidupan,

yaitu:

11. Pengekangan diri

Di dalam kehidupan kita hari lepas hari, sampai berapa jauhkah

kita mampu mengendalikan, mengekang ataqu melarang diri kita

berbuat hal-hal yang tidak baik dalam keluarga, lingkungan kerja,

bergereja dan masyarakat?

Page 10: Bahan PA Yakobus

7

12. Pendengar dan pelaku firman

Sedikitnya ada 5 tahapan yang perlu, yaitu: 1) Penyiapan hati agar

bersih/ kudus, 2) Mendengar Firman Tuhan dengan baik, 3)

Menyimpan Firman Tuhan di dalam hati, 4) Mempersiapkan diri

untuk melakukan Firman Tuhan, dan 5) Melakukan Firman Tuhan

dalam kerhidupan. Apakah Sdr telah melalui seluruh urutan

tahapan tersebut? Apakah semua orang percaya melalui tahapan

tersebut dalam hidup mereka?

13. Ibadah yang sejati dan menolong orang susah

Sudah jelas definisi agama dinyatakn seperti pada Yakobus 1:27.

Apakah Sdr pernah melakukan hal yang diamanatkan dalam nats

tersebut, atau pernahkan Sdr menolong orang susah? Bagaimana

pendapat Sdr tentang GKI Bogor Baru, apakah sudah

melaksanakan ibadahnya dengan menolong sesama?

Page 11: Bahan PA Yakobus

8

Bahan PA 4.

“BERIBADAH: MENGASIHI SESAMA, KHUSUSNYA

YANG MISKIN ATAU LEMAH”

(Yakobus 2: 1-13)

Surat Yakobus (termasuk salah satu surat dari ketujuh surat am-surat

Katolik-, surat yang ditujukan kepada para jemaat secara umum) ditulis

di bawah situasi kehidupan jemaat yang tertekan karena perlakuan-

perlakuan diskriminatif penguasa dan tekanan ekonomi. Saat itu

penguasa lebih menghargai uang daripada persekutuan. Karena itu,

perhatian utama surat Yakobus ditujukan untuk kesatuan jemaat

dengan mengajak mereka kembali mempraktikkan kehidupan jemaat

yang benar.

Salah satu tema Kitab Yakobus adalah tentang kekayaan. Waktu itu,

umumnya penindas orang Kristen dan para penguasa adalah orang-

orang kaya, sedangkan anggota jemaat pada umumnya miskin.

Seharusnya dalam keadaan seperti itu, umat Kristen tidak boleh

terjebak dalam ukuran dunia, yang menjadikan harta kekayaan sebagai

tolok ukur penilaian (Bambang Subandrijo, 2005).

Di dalam kehidupan keseharian, sadar atau tidak seringkali manusia

menilai atau menghargai atau menghormati sesamanya berdasarkan

kekayaan, pendidikan, kedudukan, kekuasaan atau jabatan. Sikap

memandang muka atau pilih kasih seakan tidak asing lagi di tengah

kehidupan umat manusia. Bagaimanakah sikap kita sebagai orang

beriman dalam mengasihi sesama? Apakah kita mengasihi sesama

dengan memandang muka? atau mengasihi mereka yang miskin/lemah

seperti diri kita sendiri?

Nah, bagaimanakah seharusnya orang yang beriman kepada Yesus

Kristus mengamalkan imannya dalam mengasihi sesama? Dengan

pertolongan dan bimbingan Tuhan, marilah kita sama-sama

mendiskusikannya. Tuhan memberkati.

Page 12: Bahan PA Yakobus

9

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Menurut Yakobus, bagaimanakah seharusnya orang yang beriman

mengamalkan iman dalam hidupnya?

2. Bagaimana ilustrasi atau gambaran yang diberikan Yakobus

mengenai orang yang memandang muka terhadap sesama?

3. Apa yang dikatakan Yakobus tentang orang yang memandang

muka menurut ayat 4?

4. Siapakah yang dipilih Allah untuk menjadi kaya dalam iman dan

menjadi ahli waris Kerajaan-Nya?

5. Siapakah yang menindas dan menyeret jemaat ke pengadilan serta

menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya jemaat menjadi milik

Allah?

6. Bagaimana sikap jemaat yang dianggap berbuat kebaikan? Dan

bagaimana pula sikap jemaat yang dianggap berbuat dosa serta

melanggar hukum yang utama?

7. Bagaimana kesaksian Yakobus mengenai kesatuan hukum Allah?

8. Bagaimanakah Yakobus memberikan nasihat terkait dengan hukum

dan masalah penghakiman?

PERTANYAAN PENDALAMAN

9. Di dalam ayat 1, Yakobus mengatakan “sebagai orang yang beriman

kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu

amalkan dengan memandang muka”. Menurut saudara, apakah yang

dimaksud dengan “memandang muka”?

10. ”Allah justru memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia

untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang

telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia” (ay. 5).

Bagaimana pemahaman saudara mengenai ayat tersebut? (lih. Luk.

6:20, Mzm 69:34); Apakah semua orang yang dianggap miskin

menjadi ahli waris Kerajaan Allah?; Apakah Allah tidak berkenan

pada orang kaya?

11. Apabila kita mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri

(menaati hukum), maka kita berbuat baik. Tetapi, jika kita

memandang muka (melanggar hukum), kita berbuat dosa (ay. 8-9).

Setujukah saudara? Mengapa demikian?

12. Hukum kasih merupakan inti dari hukum Taurat (Mat. 22: 36-40).

Jika kita mengasihi sesama dengan pembedaan/favoritisme maka

kita dianggap melanggar hukum. ”Sebab barangsiapa menuruti

Page 13: Bahan PA Yakobus

10

seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia

bersalah terhadap seluruhnya” (ay. 10). Setujukah saudara? Jelaskan

maksud pernyataan tersebut

13. Garis besar yang dapat dipelajari dalam surat Yakobus pasal 2

adalah hendaknya iman di dalam hidup bersama disertai dengan

perbuatan baik. Oleh sebab itu di ayat 12 dan 13, Yakobus antara

lain memberi nasihat: ”berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang

yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang. Belas kasihan

akan menang atas penghakiman”. Bagaimana pemahaman saudara

tentang ayat tersebut?

PERTANYAAN PENERAPAN

14. Tanpa disadari dalam keseharian seringkali orang Kristen

memandang muka terhadap sesama. Mungkin dari sikap atau

perkataan, mereka dapat berpura-pura namun bagaimanakah

dengan hati? Terkadang mereka lebih senang jika berteman atau

bergaul dan menyapa orang yang sukses atau mempunyai

kedudukan atau kekuasaan dan sebaliknya tanpa disadari

memandang remeh/rendah orang yang miskin/lemah. Pernahkan

saudara menghadapi atau memperhatikan hal tersebut terjadi di

sekeliling saudara dan bagaimana caranya agar saudara terhindar

melakukan hal tersebut dalam menjalani kehidupan ini?

Sharingkan

15. Krisis ekonomi yang berkelanjutan mengakibatkan masyarakat

yang menderita terus bertambah. Menurut saudara sudahkah

Gereja pada umumnya dan GKI Bogor Baru atau GKI Pengadilan

Bogor pada khususnya melakukan tugas pelayanannya dalam

mengasihi sesama, khususnya yang miskin dan lemah, dengan ikut

serta memikirkan jalan keluar untuk mengatasi kemiskinan secara

mendasar? Sharingkan

16. Kasih yang tulus adalah kasih yang tidak pandang bulu dalam

memilih objek kasih. Kasih harus bersifat adil dan tidak

menghakimi. Sebagai orang beriman, kita harus taat sepenuhnya

kepada hukum Allah, penuh belas kasihan, dan mengasihi sesama

khususnya yang miskin atau lemah. Sanggupkah kita

melakukannya? Dengan pertolongan Tuhan kita dimampukan

untuk melakukannya dalam kehidupan hari lepas sehari. Amin.

Page 14: Bahan PA Yakobus

11

Bahan PA 5.

“MENOLONG ORANG LAIN YANG KEKURANGAN”

(Yakobus 2:14-26)

Dalam masyarakat yang relatif homogen (misalnya jemaat) mungkin

lebih mudah mempraktekkan kegiatan tolong-menolong. Tetapi tidak

demikian halnya dengan masyarakat umum yang majemuk. Apalagi

jika perbuatan itu dilakukan secara kolektif (misalnya atas nama

Gereja). Hal yang terakhir ini sering menimbulkan kecurigaan,

sehingga mempraktekkan iman dalam perbuatan merupakan hal yang

cukup problematik.

Apakah hal itu menghalangi kita untuk menolong? Atau bahkan

menjadi alasan untuk tidak berbuat sesuatu bagi masyarakat luas?

Sangatlah penting bagi kita untuk melatih kepekaan sehingga tetap

waspada ketika iman tidak menggerakkan seseorang untuk berbuat

sesuatu. Tantangannya adalah bagaimana membuat iman menjadi

operasional. Paling tidak dalam skala perseorangan, sebelum

dimobilisasi sebagai kegiatan kolektif yang lebih terarah.

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Dalam kehidupan sehari-hari, bantuan atau pertolongan apa

sajakah yang sering diperlukan orang lain? (ayat 15, 16)

2. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Apa maksudnya? (ayat 17)

3. Bandingkan ayat 17 dan 20. Apa perbedaan antara iman yang mati

dan iman yang kosong?

4. "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan" (ayat 18). Apakah

iman dan perbuatan cenderung terdapat pada dua individu yang

berbeda?

5. Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-

perbuatannya dan bukan hanya karena iman (ayat 24). Perhatikan

kata ”hanya”. Apa maksudnya?

6. Selain Abraham, siapa sajakah yang dicatat Alkitab telah

mempraktekkan imannya melalui perbuatan sehingga mereka

diselamatkan? (Lihat Ibrani 11:4-32)

Page 15: Bahan PA Yakobus

12

PERTANYAAN PENERAPAN

7. "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku

akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-

perbuatanku." (ayat 18). Apakah iman dan perbuatan sebuah

dikotomi (terbelah dua dan terpisahkan)? Diskusikan!

8. Iman dan perbuatan perlu bekerjasama (ayat 22). Apakah hal ini

berarti iman kokoh dan perbuatan baik bisa terdapat dalam diri

orang atau individu yang berbeda?

9. Bagaimana dengan menyempurnakan iman dengan perbuatan?

Apakah iman dan perbuatan harus dilakukan oleh individu yang

sama?

10. Gereja adalah tubuh Kristus. Sebelum minum kopi, diskusikan

bagaimana gereja seharusnya mempraktekkan pertumbuhan iman

jemaatnya dengan perbuatan nyata?

PERTANYAAN PENERAPAN

11. GKI Bogor Baru memiliki tema ”Bertumbuh dan berakar di dalam

Kristus untuk menghasilkan buah” . Buah-buah apa saja yang

sudah dihasilkan? Buah apa lagi yang perlu dihasilkan lebih

banyak?

12. Sampai seberapa jauh buah-buah ini telah bermanfaat bagi

pertumbuhan iman jemaat? Secara internal bagaimana dampak

sosial yang ditimbulkan?

13. Bagaimana jemat GKI Boba seharusnya menyikapi kegiatan

penggalangan dana (kelaparan, kemiskinan, bencana alam, dsb)

untuk aksi-aksi sosial keluar.

14. Apakah hal ini merupakan kegiatan Pekabaran Injil? Kalau tidak,

perlukah kegiatan semacam itu dikaitkan dengan PI?

Page 16: Bahan PA Yakobus

13

Bahan PA 6.

“MENGENDALIKAN LIDAH UNTUK KEMULIAAN

ALLAH”

(Yakobus 3:1-12)

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Orang yang seperti apakah yang sempurna ?Dapat mengendalikan

apakah orang yang seperti ini?

2. Dengan apakah lidah yang dapat memegahkan perkara-perkara

yang besar digambarkan oleh Yakobus?

3. Mengapa lidah digambarkan sebagai api?

4. Menurut Yakobus, apakah manusia dapat menjinakan lidahnya?

Mengapa?

5. Apa saja yang bisa diperbuat lidah?

6. Apa yang seharusnya terjadi dengan lidah orang percaya ? Kenapa

demikian?

PERTANYAAN PENDALAMAN

7. Mengapa orang yang bisa mengendalikan lidah disebut sempurna?

Apa arti sempurna?

8. Mengapa orang yang bisa mengendalikan lidah, disebut memiliki

kendali atas seluruh tubuhnya?

9. Lidah yang bisa dikendalikan mampu memegahkan perkara-

perkara besar. Apa maksudnya?

10. Lidah adalah api (ayat 6). Lidah adalah sesuatu yang buas, yang

tidak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan. Karena itulah,

lidah tidak bisa dijinakkan. Mengapa Yakobus memakai gambaran

yang negatif untuk menjelaskan lidah manusia? “Lidah tidak bisa

dijinakkan”, apakah maksudnya?

11. Lidah bisa memuji Allah sekaligus mengutuk manusia yang adalah

rupa Allah. Mengapa ini bisa terjadi?

12. Seseorang mengeluarkan kutuk atau berkat dalam hidupnya,

tergantung dari sumber (seperti mata air) atau bibitnya (seperti

pohon). Apa sumber dari kehidupan dan kata-kata yang penuh

berkat?

Page 17: Bahan PA Yakobus

14

13. Lidah terkait dengan kata-kata. Kata-kata adalah sesuatu yang

penting, bahkan salah satu yang terpenting dalam iman kita. Allah

menciptakan semesta dengan firman (kata-kata-Nya). Dalam

Yohanes 1 dijelaskan bahwa pada mulanya adalah Firman (kata-

kata) Allah (Yoh 1:1). Mengapa kata-kata sangat penting dalam

hidup iman dan keseharian kita?

PERTANYAAN PENERAPAN

14. Apakah Saudara termasuk orang yang punya masalah dalam

mengendalikan lidah? Sharingkan !

15. Dalam satu hari, lebih banyak berkat atau kutuk yang keluar dari

mulut Saudara? Renungkan dan sharingkan !

16. Apakah kata-kata sesuatu yang Saudara rasakan penting dalam

hidup berkeluarga , bekerja dan dan bergereja? Cari contohnya

dalam kehidupan di tiga aspek tersebut !

17. Menurut pengalaman Saudara, apakah yang dapat membantu kita

menjinakan lidah?

18. Menguasai dan mengendalikan lidah bukan sekedar tidak

mengutuk manusia, tetapi juga secara aktif berusaha untuk

memuliakan Allah dan berkata-kata positif terhadap manusia. Apa

saja contoh konkret dari kata –kata yang memuliakan Allah dan

memberkati manusia di lingkungan kerja, gereja dan rumah?

19. Apakah sumber yang masuk ke diri Saudara lebih banyak sesuatu

yang positif atau negatif selama ini? Apakah ini berpengaruh dalam

kata-kata Saudara? Sharingkan!

Page 18: Bahan PA Yakobus

15

Bahan PA 7.

“MENGEMBANGKAN PIKIRAN”

(Yakobus 3: 13-18)

Praktek hidup sehari-hari, alat, metode, model, pikiran dan filosofi

dunia ini begitu mempengaruhi kita. Sehingga kita sering tidak

menurut kehendaknya. Kita perlu mengembangkan pikiran dengan

hikmat sorgawi! Bagaimana mendapatkannya dan menerapkannya?

Mari kita belajar bersama dalam PA kali ini.

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Apakah cara hidup/gaya hidup dari orang yang bijak dan berbudi?

(Yak. 3: 13)

2. Sebutkan ciri-ciri hikmat yang bukan datang dari atas (Yak. 3: 14-

16).

3. Sebutkan ciri-ciri hikmat yang datang dari atas (Yak. 3: 17).

4. Hal yang dilakukan pada no. 3 adalah buah kebenaran. Buah dari

kebenaran mendatangkan apa? (Yak. 3: 18)

PERTANYAAN PENDALAMAN

5. Kata pertama “jika” pada Yak. 3: 14 menunjukkan ada yang kontras

dalam dua ayat ini. Apa kontras (yang dipertentangkan) dalam

Yak. 3:13, 14.

6. Sebutkan tiga sumber hikmat yang bukan dari atas? (Yak. 3: 15).

7. Yakobus menyebutkan dua contoh dalam Yak.3: 14 dan 16. Apa

akibat dari hidup dalam dosa ini?

8. Hikmat yang dari atas (Yak. 3: 17) dipersamakan dengan hikmat

yang lahir dari kelemahlembutan (Yak. 3: 13). Apa pengertian lahir

di sini?

9. Siapakah yang pembawa damai? (Yak. 3: 18).

10. Apa perbedaan hikmat yang datang dari atas dengan yang bukan

datang dari atas berdasarkan ciri-ciri, akibat, sumber dan pelaku?

PERTANYAAN PENERAPAN

11. Yakobus menyatakan bahwa dosa iri hati dan mementingkan diri

sendiri membawa kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

Apa yang saudara dapat lakukan untuk membantu saudara

Page 19: Bahan PA Yakobus

16

mengenali jika dan kapan hal-hal ini menjadi bagian dari hidup

saudara dan gereja?

12. Hikmat itu memang anugrah/datang dari atas. Namun

mewujudkannya perlu usaha. Apa yang saudara perlukan untuk

menjadikan hikmat yang datang dari atas menjadi standard hidup

saudara? Bagaimana saudara melakukannya?

13. Bagaimana saudara mengetahui bahwa hikmat/ide yang datang

kepada saudara adalah bukan dari dunia ini, diri sendiri atau setan?

14. Bagaimana pikiran dan gaya hidup saudara mencerminkan

kemurnian, sikap pendamai, peramah, penurut, penuh belas

kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak

munafik?

Page 20: Bahan PA Yakobus

17

Bahan PA 8.

“ORANG YANG RENDAH HATI, ALLAH KASIHI”

(Yakobus 4:1-6)

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Dari mana datangnya sengketa dan pertengkaran di antara jemaat

Yakobus?

2. Apa yang menyebabkan jemaat membunuh, bertengkar dan

berkelahi?

3. Mengapa seseorang tidak memperoleh apa-apa?

4. Bagaimana doa yang salah itu?

5. Mengapa Yakobus menyebut jemaat tidak setia?

6. Siapakah orang yang disebut musuh Allah?

7. Allah mengasihi orang yang bagaimana?

PERTANYAAN PENDALAMAN

8. Apakah yang di maksud ” hawa nafsu yang saling berjuang”? Apa

saja yang termasuk hawa nafsu?

9. Mengingini sesuatu menurut ayat 2 mendatangkan sesuatu yang

buruk. Dalam salah satu hukum Taurat, Tuhan juga

memerintahkan umat Israel agar jangan mengingini sesuatu (Kel

20:17). Umat Budha juga meyakini, sumber penderitaan (dukha)

adalah keinginan.

10. Apakah mengingini sesuatu itu buruk? Mengapa hal mengingini

Tuhan larang (seperti dalam Keluaran) dan Tuhan pandang buruk

(seperti di Yakobus)?

11. Apakah setiap berdoa, seseorang pasti akan mendapat ? (Mat 7:7)

Doa yang bagaimana yang pasti akan mendapat sesuatu?

12. Mengapa orang yang menjadi sahabat dunia disebut tidak setia?

Orang yang bagaimana yang disebut sahabat dunia?

13. Mengapa Allah cemburu? Apa maksudnya?

14. Mengapa Allah mengasihi orang yang rendah hati? Bagaimana

hubungan kerendahan hati dengan hawa nafsu dalam diri

seseorang?

PERTANYAAN PENERAPAN

Page 21: Bahan PA Yakobus

18

15. Hawa nafsu apa yang biasanya menguasai Saudara?APakah hawa

nafsu itu sering mendatangkan sesuatu yang buruk dalam hidup

Saudara? Sharingkan!

16. Adakah keinginan saudara yang mendatangkan dosa? Sharingkan!

17. Apakah Saudara pernah mengingini tapi belum mendapatkan

hingga kini? Apakah itu terjadi karena keinginan Saudara didasari

hawa nafsu? Sharingkan!

18. Pernahkah Saudara mengalami dan merasakan sikap Allah yang

cemburu?Sharingkan!

19. Kerendahan hati didapat dari sikap iman yang meyakini bahwa

Allah penuh kasih dan berkuasa sementara manusia rapuh dan

berdosa. Orang yang punya keyakinan demikian pasti akan

menjadi orang yang rendah hati (renungkan kehidupan Kristus!).

Apakah keyakinan itu sudah hadir dalam hidup Saudara?

20. Siapakah teladan Saudara dalam kerendahan hati?

21. Apa langkah praktis yang bisa kita buat supaya kita bisa menjadi

orang yang rendah hati, yang Allah kasihi?

Page 22: Bahan PA Yakobus

19

Bahan PA 9.

“MENUNDUKKAN KESOMBONGAN DI HADAPAN

TUHAN”

(Yakobus 4:13-17)

Orang Yahudi yang telah menjadi Kristen, banyak yang berprofesi

sebagai pedagang yang banyak melakukan perjalanan. Kota-kota yang

mereka kunjungi termasuk Tyre, Sidon, Kaesarea, Kreta, Efesus, Filipi,

Tesalonika, Korintus.dan Roma. Surat (umum) Yakobus yang juga

berlatar belakang Yahudi memang sangat lazim bagi telinga mereka.

Meskipun demikian ada juga hal-hal yang relevan untuk kita ketahui,

nuansa dan pengajaran seseorang yang mengklaim dirinya sebagai

hamba Yesus Kristus ini.

Ada beberapa kutipan dari “rabbins”, semacam dongeng atau hikayat

Yahudi yang digunakan untuk mengingatkan pendengar atau pembaca

surat Yakubus dalam bacaan di bawah ini.

13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami

berangkat ke kota anru, dan di sana kami akan tinggal setahun dan

berdagang serta mendapat untung", 14 sedang kamu tidak tahu apa

yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama

seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. 15 Sebenarnya

kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup

dan berbuat ini dan itu." 16 Tetapi sekarang kamu memegahkan diri

dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. 17 Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia

tidak melakukannya, ia berdosa.

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Siapa pendengar atau pembaca surat penggembalaan Yakobus ini?

2. Kenapa kalangan bisnis dan perjalanan dari kota yang satu ke kota

yang lain menjadi perhatian Yakobus?

3. Apa arti kata uap di sini? Bandingkan dengan Maz.102:11; Ayub 8:9

4. Kecongkakan (ay.16) macam apakah yang hendak diingatkan

Yakobus?

Page 23: Bahan PA Yakobus

20

PERTANYAAN PENDALAMAN

5. Yakobus hendak mengatakan bahwa hidup seseorang tidak pasti

karena itu bergantung pada Tuhan adalah penting. Dimana

pernyataan itu dapat kita lihat?

6. Dapatkah dikatakan bahwa surat Yakobus bernuansa Yahudi yang

kuat? Kenapa?

7. Bagaimana hubungan antara ay.15 yang mengatakan: “Jika Tuhan

menghendaki, ….......” dengan ucapan teman2 muslim “Insya Allah”

pada setiap ucapan tentang hal2 yang belum terjadi?

8. Apakah orang Kristen lebih sembrono tanpa mengucapkan “Insya

Allah” dalam semua ucapan mengenai masa depan yang belum

diketahui?

9. Adakah hubungan antara budaya Yahudi dan Islam? (Perhatikan,

misalnya ritual membasuh kaki, sunat dll.)

PERTANYAAN PENERAPAN

10. Dapatkah kita mengatakan bahwa kita tidak dapat dan tidak perlu

merancang hidup kita?

11. Bagaimana orang Kristen membiasakan dirinya dikuasai Tuhan

dalam kehidupan sehari-hari, meskupun ucapan “Insya Allah” tidak

pernah keluar dari mulutnya?

12. Adakah dampak negatif kalau kita ucapkan hal seperti itu dalam

pergaulan sehari-hari?

13. Bagaimana cara menguatamakan Tuhan dalam rencana-rencana

pribadi dan Jemaat?

Page 24: Bahan PA Yakobus

21

Bahan PA 10.

“JANGAN MENGHAKIMI SESAMA MANUSIA”

(Yakobus 4: 7-12)

Hukum Allah menyatakan kasihilah Tuhan Allahmu dan sesamamu

manusia, namun kadangkala tanpa disadari kita bukannya mengasihi

tapi malah menghakimi sesama kita. Merasa diri selalu benar dianggap

lumrah atau manusiawi. Apakah benar demikian? Yakobus dalam salah

satu suratnya mengatakan: “Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau

mau menghakimi sesamamu manusia?” (Yak. 4: 12b).

Dengan pertolongan dan bimbingan Tuhan, marilah kita sama-sama

belajar dalam KTB malam ini untuk memahami dengan benar apakah

yang dimaksud dengan ”jangan menghakimi sesamamu manusia”?.

Tuhan memberkati.

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Umat Tuhan harus menjadi rendah hati dan tidak sombong

(Yak.4:6). Bagaimana cara umat Tuhan melawan Iblis yang

seringkali menggoda umat-Nya untuk menjadi sombong?

2. Ketika umat Tuhan akan melawan Iblis, mereka memohon

kekuatan dan hikmat dari Allah. Untuk itu umat-Nya harus

mendekat kepada Allah. Apakah yang harus dilakukan agar

mereka layak ”mendekat kepada Allah”?

3. Sikap rendah hati seperti apakah yang dinasihatkan oleh Yakobus?

4. Menurut Yakobus, mengapa jemaat tidak boleh saling memfitnah

atau menghakimi saudaranya?

5. Siapakah satu-satunya Pembuat hukum dan Hakim?

PERTANYAAN PENDALAMAN

6. “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia

akan lari dari padamu!” (Yak.4: 7). Bagaimana pemahaman saudara

mengenai ayat ini?

7. Yakobus berkata jika kamu akan mendekat kepada Allah:

”Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan

sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! (ayat 8). Menurut

Page 25: Bahan PA Yakobus

22

saudara apakah maksud menahirkan tangan dan menyucikan hati?

Mengapa harus demikian?

8. ”Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah;

hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu

dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia

akan meninggikan kamu”.(ayat 9-10). Menurut Yakobus, kedua

ayat tersebut merupakan bentuk ungkapan penyesalan dosa dan

sikap kerendahan hati orang beriman di hadirat/ di hadapan Allah.

Setujukah saudara dan berikan alasan saudara?

9. ”Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah/

menghakimi!” (ayat 11). Menurut saudara apakah yang dimaksud

dengan memfitnah atau menghakimi?

10. ”Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia

mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi

hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.

Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang

berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah

engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?”

(ayat 11-12). Menurut Yakobus, umat Tuhan tidak diperbolehkan

untuk menghakimi sesamanya. Apakah kita tidak boleh

menghakimi? Mengapa demikian? (Baca juga Mat. 7: 1-5; Luk. 6: 37;

Yoh. 7: 24)

PERTANYAAN PENERAPAN

11. Iblis senantiasa menggoda kita untuk hidup di luar kebenaran

Allah, antara lain menjadikan kita sombong dan tidak rendah hati.

Pernahkah saudara mempunyai pengalaman melawan kuasa iblis

atau kuasa kegelapan? Apakah saudara berhasil melepaskan diri

dari jeratannya? Sharingkan.

12. Di dalam hidup keseharian, kita sering menyaksikan orang lain

atau bahkan mungkin kita melakukan sendiri penghakiman

terhadap sesama manusia. Apakah saudara mempunyai

pengalaman mengenai hal tersebut? Sharingkan.

13. Jika firman Tuhan mengatakan ”janganlah kamu menghakimi

sesamamu manusia”, bagaimanakah sikap saudara jika ada sesama

yang melakukan kesalahan atau berbuat dosa?

Page 26: Bahan PA Yakobus

23

Bahan PA 11.

“DOA, BESAR KUASANYA”

(Yakobus 5:12-20)

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Bolehkah kita bersumpah?

2. Apa yang harus dilakukan kalau ada orang yang menderita dan

orang yang bergembira?

3. Apa yang harus dilakukan jika ada orang yang sakit?

4. Apa akibat dari doa yang lahir dari iman?

5. Apa yang harus kita lakukan jika kita ingin sembuh?

6. Jika ada orang yang berdosa dan ada orang yang mengajaknya

berbalik dari jalan sesat, apa yang terjadi?

PERTANYAAN PENDALAMAN

7. Apakah yang dimaksud dengan sumpah? Apa yang mendorong

orang bersumpah? Mengapa sumpah dilarang oleh firman Tuhan?

(Mat 5:34-37)

8. Apakah maksud dari doa dan nyanyian dalam ayat 13? Sikap

seperti apa yang ingin Yakobus bangun dalam diri jemaat melalui

ayat 13?

9. Mengapa orang yang sakit perlu memanggil penatua jemaat untuk

didoakan dan perlu dioles dengan minyak? Apakah pengolesan

minyak mutlak diperlukan untuk mendukung kesembuhan?

10. Bagaimana ciri doa yang lahir dari iman?

11. Kenapa pengakuan dosa penting dilakukan kalau orang mau

sembuh? Menurut Saudara, kesembuhan tersebut terkait dengan

hal fisik atau juga psikis dan spiritual? Jelaskan!

12. Doa yang besar kuasanya harus dilakukan oleh orang benar dan

dinaikkan dengan yakin. Apa maksud orang benar dan dinaikan

dengan yakin?

PERTANYAAN PENERAPAN

13. Pernahkah Saudara bersumpah? Jika ya, dalam kondisi seperti apa

biasanya sumpah itu keluar dari mulut Saudara?Bagaimana

perasaan saudara setelah bersumpah?

Page 27: Bahan PA Yakobus

24

14. Gereja yang dewasa, adalah gereja yang anggotanya siap tertawa

dengan orang yang berbahagia dan menangis dengan orang yang

sedih, lalu membawa kesedihan atau kebahagiaan itu kepada

Tuhan. (Roma 12:15). Apakah ini sudah terwujud dalam gereja

kita? Apa yang Saudara ingin lakukan secara pribadi agar hal

tersebut terjadi?

15. Apa fungsi penatua di jemaat kita, yaitu menjadi gembala rohani

sudah berjalan dengan baik?

16. Bagaimana fenomena minyak urapan yang banyak beredar dilihat

dari firman Tuhan?

17. Apakah gereja kita sudah menjadi tempat yang memungkinkan kita

secara terbuka saling mengakui dosa dan kelemahan kita satu sama

lain? Perlukah hal itu terwujud?

18. Apakah Saudara yakin bahwa saudara orang benar?

19. Pernahkah punya pengalaman akan kuasa doa?

20. Apakah ketika Saudara berdoa, saudara berdoa dengan yakin?

Mengapa?

Page 28: Bahan PA Yakobus

25

Ucapan terima kasih:

1. KTB Bapak GKI Boba, untuk masukkan yang terlah diberikan

2. http://www.ency.tcv.pl/id/wiki/Konsili_Yerusalem.html, untuk

gambar cover dan watermark