7
Al-Qur’an Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Bagi Muslim, Al-Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-Qur’an merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang sangat berharga bagi umat Islam hingga saat ini. Di dalamnya terkandung petunjuk dan pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akhirat. Bagian-bagian Al-Qur’an Al-Qur’an mempunyai 114 surat, dengan surat terpanjang terdiri atas 286 ayat, yaitu Al Baqarah, dan terpendek terdiri dari 3 ayat, yaitu Al-’Ashr, Al-Kautsar, dan An-Nashr. Sebagian ulama menyatakan jumlah ayat di Al-Qur’an adalah 6.236, sebagian lagi menyatakan 6.666. Perbedaan jumlah ayat ini disebabkan karena perbedaan pandangan tentang kalimat Basmalah pada setiap awal surat (kecuali At-Taubah), kemudian tentang kata-kata pembuka surat yang terdiri dari susunan huruf-huruf seperti Yaa Siin, Alif Lam Miim, Ha Mim dll. Ada yang memasukkannya sebagai ayat, ada yang tidak mengikutsertakannya sebagai ayat. Untuk memudahkan pembacaan dan penghafalan, para ulama membagi Al- Qur’an dalam 30 juz yang sama panjang, dan dalam 60 hizb (biasanya ditulis di bagian pinggir Al-Qur’an). Masing-masing hizb dibagi lagi menjadi empat dengan tanda-tanda ar- rub’ (seperempat), an-nisf (seperdua), dan as-salasah (tiga perempat). Selanjutnya Al-Qur’an dibagi pula dalam 554 ruku’, yaitu bagian yang terdiri atas beberapa ayat. Setiap satu ruku’ ditandai dengan huruf ‘ain di sebelah pinggirnya. Surat yang panjang berisi beberapa ruku’, sedang surat yang pendek hanya berisi satu ruku’. Nisf Al-Qur’an (tanda pertengahan Al-Qur’an), terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 19 pada lafal walyatalattaf yang artinya: “hendaklah ia berlaku lemah lembut”. Sejarah Turunnya Al-Qur’an

bahan paskil

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok paskil

Citation preview

Page 1: bahan paskil

Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Bagi Muslim, Al-Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-Qur’an merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang sangat berharga bagi umat Islam hingga saat ini. Di dalamnya terkandung petunjuk dan pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akhirat.

Bagian-bagian Al-Qur’an

Al-Qur’an mempunyai 114 surat, dengan surat terpanjang terdiri atas 286 ayat, yaitu Al Baqarah, dan terpendek terdiri dari 3 ayat, yaitu Al-’Ashr, Al-Kautsar, dan An-Nashr.

Sebagian ulama menyatakan jumlah ayat di Al-Qur’an adalah 6.236, sebagian lagi menyatakan 6.666. Perbedaan jumlah ayat ini disebabkan karena perbedaan pandangan tentang kalimat Basmalah pada setiap awal surat (kecuali At-Taubah), kemudian tentang kata-kata pembuka surat yang terdiri dari susunan huruf-huruf seperti Yaa Siin, Alif Lam Miim, Ha Mim dll. Ada yang memasukkannya sebagai ayat, ada yang tidak mengikutsertakannya sebagai ayat.

Untuk memudahkan pembacaan dan penghafalan, para ulama membagi Al-Qur’an dalam 30 juz yang sama panjang, dan dalam 60 hizb (biasanya ditulis di bagian pinggir Al-Qur’an).

Masing-masing hizb dibagi lagi menjadi empat dengan tanda-tanda ar-rub’ (seperempat), an-nisf (seperdua), dan as-salasah (tiga perempat).

Selanjutnya Al-Qur’an dibagi pula dalam 554 ruku’, yaitu bagian yang terdiri atas beberapa ayat. Setiap satu ruku’ ditandai dengan huruf ‘ain di sebelah pinggirnya. Surat yang panjang berisi beberapa ruku’, sedang surat yang pendek hanya berisi satu ruku’.

Nisf Al-Qur’an (tanda pertengahan Al-Qur’an), terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 19 pada lafal walyatalattaf yang artinya: “hendaklah ia berlaku lemah lembut”.

Sejarah Turunnya Al-Qur’an

Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui berbagai cara, antara lain:

1. Malaikat Jibril memasukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad SAW tanpa memperlihatkan wujud aslinya. Nabi SAW tiba-tiba saja merasakan wahyu itu telah berada di dalam hatinya.

2. Malaikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki-laki dan mengucapkan kata-kata di hadapan Nabi SAW.

3. Wahyu turun kepada Nabi SAW seperti bunyi gemerincing lonceng.

Menurut Nabi SAW, cara inilah yang paling berat dirasakan, sampai-sampai Nabi SAW mencucurkan keringat meskipun wahyu itu turun di musim dingin yang sangat dingin.

4. Malaikat Jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujudnya yang asli.

Page 2: bahan paskil

Setiap kali mendapat wahyu, Nabi SAW lalu menghafalkannya. Beliau dapat mengulangi wahyu yang diterima tepat seperti apa yang telah disampaikan Jibril kepadanya. Hafalan Nabi SAW ini selalu dikontrol oleh Malaikat Jibril.

Al-Qur’an diturunkan dalam 2 periode, yang pertama Periode Mekah, yaitu saat Nabi SAW bermukim di Mekah (610-622 M) sampai Nabi SAW melakukan hijrah. Ayat-ayat yang diturunkan pada masa itu disebut ayat-ayat Makkiyah, yang berjumlah 4.726 ayat, meliputi 89 surat.

Kedua adalah Periode Madinah, yaitu masa setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah (622-632 M). Ayat-ayat yang turun dalam periode ini dinamakan ayat-ayat Madaniyyah, meliputi 1.510 ayat dan mencakup 25 surat.

Ciri-ciri Ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah

Makkiyah Madaniyyah

Ayat-ayatnya pendek-pendek, Ayat-ayatnya panjang-panjang,

Diawali dengan yaa ayyuhan-nâs (wahai manusia), Diawali dengan yaa ayyuhal-ladzîna âmanû (wahai orang-orang yang beriman).

Kebanyakan mengandung masalah tauhid, iman kepada Allah SWT, hal ihwal surga dan neraka, dan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan akhirat (ukhrawi), Kebanyakan tentang hukum-hukum agama (syariat), orang-orang yang berhijrah (Muhajirin) dan kaum penolong (Anshar), kaum munafik, serta ahli kitab.

Ayat Al-Qur’an yang pertama diterima Nabi Muhammad SAW adalah 5 ayat pertama surat Al-’Alaq, ketika ia sedang berkhalwat di Gua Hira, sebuah gua yang terletak di pegunungan sekitar kota Mekah, pada tanggal 17 Ramadhan (6 Agustus 610). Kala itu usia Nabi SAW 40 tahun.

Kodifikasi Al-Qur’an

Kodifikasi atau pengumpulan Al-Qur’an sudah dimulai sejak zaman Rasulullah SAW, bahkan sejak Al-Qur’an diturunkan. Setiap kali menerima wahyu, Nabi SAW membacakannya di hadapan para sahabat karena ia memang diperintahkan untuk mengajarkan Al-Qur’an kepada mereka.

Disamping menyuruh mereka untuk menghafalkan ayat-ayat yang diajarkannya, Nabi SAW juga memerintahkan para sahabat untuk menuliskannya di atas pelepah-pelepah kurma, lempengan-lempengan batu, dan kepingan-kepingan tulang.

Setelah ayat-ayat yang diturunkan cukup satu surat, Nabi SAW memberi nama surat tsb untuk membedakannya dari yang lain. Nabi SAW juga memberi petunjuk tentang penempatan surat di dalam Al-Qur’an. Penyusunan ayat-ayat dan penempatannya di dalam susunan Al-Qur’an juga dilakukan berdasarkan petunjuk Nabi SAW. Cara pengumpulan Al-Qur’an yang dilakukan di masa Nabi SAW tsb berlangsung sampai Al-Qur’an sempurna diturunkan dalam masa kurang lebih 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Untuk menjaga kemurnian Al-Qur’an, setiap tahun Jibril datang kepada Nabi SAW untuk memeriksa bacaannya. Malaikat Jibril mengontrol bacaan Nabi SAW dengan cara menyuruhnya mengulangi

Page 3: bahan paskil

bacaan ayat-ayat yang telah diwahyukan. Kemudian Nabi SAW sendiri juga melakukan hal yang sama dengan mengontrol bacaan sahabat-sahabatnya. Dengan demikian terpeliharalah Al-Qur’an dari kesalahan dan kekeliruan.

Para Hafidz dan Juru Tulis Al-Qur’an

Pada masa Rasulullah SAW sudah banyak sahabat yang menjadi hafidz (penghafal Al-Qur’an), baik hafal sebagian saja atau seluruhnya. Di antara yang menghafal seluruh isinya adalah Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah, Sa’ad, Huzaifah, Abu Hurairah, Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Umar bin Khatab, Abdullah bin Abbas, Amr bin As, Mu’awiyah bin Abu Sofyan, Abdullah bin Zubair, Aisyah binti Abu Bakar, Hafsah binti Umar, Ummu Salamah, Ubay bin Ka’b, Mu’az bin Jabal, Zaid bin Tsabit, Abu Darba, dan Anas bin Malik.

Adapun sahabat-sahabat yang menjadi juru tulis wahyu antara lain adalah Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Amir bin Fuhairah, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka’b, Mu’awiyah bin Abu Sofyan, Zubair bin Awwam, Khalid bin Walid, dan Amr bin As.

Tulisan ayat-ayat Al-Qur’an yang ditulis oleh mereka disimpan di rumah Rasulullah, mereka juga menulis untuk disimpan sendiri. Saat itu tulisan-tulisan tsb belum terkumpul dalam satu mushaf seperti yang dijumpai sekarang. Pengumpulan Al-Qur’an menjadi satu mushaf baru dilakukan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, setelah Rasulullah SAW wafat.

Page 4: bahan paskil

Sejarah Singkat Al-Qur’anJanuary 20, 2012 - Quran - no comments

Oleh: Tou Jaton

Al-Quran adalah kitab suci yang berisi firman-firman Allah Swt yang diwahyukan kepada

Nabi Muhammad Saw. Pemakaian nama Al-Quran dinukilkan dari surat Al-Qiyaamah ayat

17 dan ayat 18. Al-Quran terdiri dari 114 Surat, 6.236 Ayat (sebagian ulama mengatakan

6666 ayat), 77.439 kata, 74437 kalimat dan 323.015 huruf (ada juga yang mengatakan

325345 huruf) yang diturunkan dalam kurun waktu 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari [1].

Pada masa prakedatangan Islam, bangsa Arab mencapai puncak

kejahiliyahannya. Namun demikian di sisi lain, bangsa Arab terkenal dengan keindahan

puisi-puisi dan keelokan pidato mereka. Bahasa Arab merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari kebudayaan mereka. Namun budaya yang berkembang pada saat itu

lebih pada budaya lisan/oral ketimbang budaya baca-tulis. Tak mengherankan bila

sebagian besar mereka buta huruf. Kendatipun begitu, bangsa Arab mempunyai daya

ingat yang sangat kuat. Untuk memelihara dan meriwaytkan syair-syair Arab, silisah

keturunan mereka, peperangan yang terjadi, dan peristiwa lainnya, mereka hanya

mengandalkan daya ingat dan hapalan semata.

Sejarah Singkat Turunnya Al-Quran

Wahyu pertama turun pada saat Nabi SAW berusia 40 tahun di saat beliau sedang

bermeditasi di Gua Hira (17 Ramadhan). Wahyu berikutnya turun 3 tahun kemudian.

Urut-urutan Surat yang terdapat dalam Al-Quran bukan berdasarkan urutan turunnya

ayat-ayat tersebut.

Surat pertama yang diwahyukan adalah Al-‘Alaq (QS: 96) dan yang turun terakhir adalah

An-Nasr (QS: 110), sedangkan ayat terakhir yang diturunkan adalah ayat 3 dari surat Al-

Maaidah. Sedangkan surat pertama yang terdapat dalam Al-Quran adalah Al- Fatihah

(QS: 1) dan yang terakhir An-Nas (QS: 114).

Urutan-urutan dalam Al-Quran tersebut semata-mata berdasarkan petunjuk dari

Allah SWT kepada Nabi SAW. Al-Quran diturunkan tidak secara sekaligus tapi secara

berangsur-angsur. Di Mekah selama 13 tahun dan di Madinah 10 tahun. Terbagi menjadi

ayat-ayat Makkiyyah (19/30 = 86 surat) dan Madaniyyah (11/30 = 28 surat)

Periodisasinya sbb [2] :

Periode Mekah I (4-5 tahun): Dakwah Islam masihdalam ruang lingkup yang kecil. Belum

begitu banyak resistansi. Ayat-ayat yang turun umumnya tentang (i) pelajaran bagi

Rasulullah dalam membentuk kepribadiannya, (ii) pengetahuan dasar tentang sifat-sifat

Allah, (iii) keterangan tentang dasar-dasar akhlak islamiyah dan bantahan tentang

pandangan hidup masyarakat jahiliyah saat itu.

Periode Mekah II (8-9 tahun): Dakwah Islam mulai terbuka. Oposisi terhadap Islam dari

penduduk Mekah mulai terbentuk untuk menghalangi dakwah. Ayat-ayat yang turun

umumnya tentang (i) kewajiban prinsipal penganutnya, (ii) kecaman & ancaman kepada

kaum musyrik yang berpaling dari kebenaran, (iii) argumentasi tentang keesaanTuhan

dan kepastian hari kiamat.

Page 5: bahan paskil

Periode Madinah (10 tahun): Masyarakat Islam mulai terbentuk di Madinah setelah Nabi

SAW hijrah dari Mekah. Selain oposisi dari jahiliyah Mekah, warga Yahudi di Medinah

yang semula berikrar untuk hidup berdampingan dengan Muslim juga mulai

menghalangi-halangi dakwah Nabi SAW.

Pada masa Nabi SAW, kertas seperti yang kita kenal sekarang belum lagi sampai ke

Jazirah Arab, walaupun sudah ditemukan di Cina. Karena Nabi SAW tidak bisa membaca

dan menulis, pada saat turunnya wahyu, Nabi SAW langsung menyampaikan wahyu

tersebut kepada sahabat-sahabatnya. Para sahabat kemudian menghafalnya di luar

kepala dengan bimbingan Nabi SAW. Beberapa sahabat yang pandai menulis selain

diminta menghafal juga diminta untuk menuliskan di media tulis kayu, batu, kain, kulit,

dsb. Untuk menjaga kemurnian Al-Quran ini setiap tahun Malaikat. Jibril akan mengulang

hafalan Al-Quran bersama Nabi SAW. Pada tahun terakhir menjelang ajalnya, bahkan

Jibril bersama Nabi SAW mengulang hafalan tersebut dua kali.

Kodifikasi dipimpin oleh Zaid bin Tsabit dengan mengumpulkan catatan ayat-ayat dari

para sahabat Nabi yang telah ditulis di kain, kulit, tulang, dan batu. Ini adalah kodifikasi

lengkap Al-Quran resmi yang pertama. Dan buku pertama dalam bahasa Arab!. Hasil

kodifikasi ini kemudian disimpan oleh Abu Bakar RA sampai wafat yang kemudian

disimpan oleh Umar RA sampai wafat dan lalu disimpan oleh Hafsah (anak Umar dan

juga salah satu istri Nabi SAW).Masa Para Khalifah, kodifikasi Al-Quran Pertama

dilakukan pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq, kemudian atas usulan Umar bin Khaththab

yang sangat khawatir akan keberlangsungan Al-Quran mengingat banyak penghafal Al-

Quran yang ikut perang Yamamah mati syahid. 

Penggandaan Al-Quran & Pendistribusian dilakukan pada masa Khalifah Utsman bin

Affan, Islam telah tersebar sampai Bizantium dan Iran. Penggandaan Al-Quran & Huzaifah

bin Yaman sekembalinya dari peperang di Azerbaijin (25H/645M) melaporkan kepada

Utsman RA tentang perselisihan umat Islam di daerah sekitar tersebut tentang

perbedaan tata cara membaca Al-Quran. Lalu Utsman RA membentuk panitia yang

diketuai Zaid bin Tsabit untuk memperbanyak Al-Quran berdasarkan Kodifikasi Quran

yang asli yang dipegang oleh Hafsah dan bila ada perbedaan dalam bacaan harus

dituliskan berdasarkan dialek suku Quraisy. Satu kopi dipegang oleh Utsman RA di

Madinah dan kopi lainnya dikirim ke Mekah, Syiria, Yaman, Bahrain, Basra, dan Kufa

untuk dijadikan standard acuan. Versi-versi yang tidak resmi yang beredar sebelumnya

kemudian dimusnahkan atas perintah Utsman RA. Versi Al-Quran Utsman RA ini dikenal

dengan Al Mushhaf dimana penulisannya seperti tulisan Arab gundul dan tanpa

perbedaan penulisan huruf-huruf yang berbentuk sama.pendistribusian berikutnya

dilakukan oleh