Bahan Polisi (05-082015).docx

  • Upload
    jalinus

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    1/150

    MOTIVASI DAN KINERJA

    (PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN)

    02.24handreas ardian

    PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

    PENTINGNYA MOTIVASI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERSONIL POLRI

    I.  PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masala

    Personil Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merupakan salah satu

    sumber daya yang penting terhadap peran dan kedudukannya dalam organisasi

    Kepolisian. Oleh karena itu, Polri harus mampu memberikan pelayanan secara

    maksimal kepada 2! "uta #arga$ penduduk Indonesia dengan berbagai dinamika

    kehidupan dan karakteristiknya. %engan keterbatasan rasio "umlah personil Polri dan

    masyarakat, maka Polri memikul tanggung "a#ab yang besar kepada #arga negara

    Indonesia untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan &ungsinya dengan baik. 'ntuk

    itu, optimalisasi kiner"a Polri men"adi syarat penting agar tugastugas kepolisian

    tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

    'ntuk mencapai suatu kiner"a yang positi& tersebut maka diperlukan motiasi

    (motiation) dan kemampuan (capability) dalam menyelesaikan peker"aannya oleh

    karena kiner"a yang dicapai anggota apabila kurang mendapat perhatian, maka akan

    berakibat pada halhal yang tidak diinginkan, salah satu contohnya yaitu hasil ker"a

    anggota yang tidak$ belum maksimal. *erdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    2/150

    untuk membahas mengenai P+NIN-N/ 0OI1/I 'N'K 0+NIN-K/K/N

    KIN+R3/ P+RONI4 PO4RI.

    R!"!san Per"asalaan

    Permasalahan yang akan dikembangkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai

    berikut5

    6.  /pakah yg dimaksud dgn motiasi dan kaitannya dgn produkti&itas anggota Polri 72. *agaimanakah cara memberikan motiasi untuk meningkatkan kiner"a personil Polri 7

    II.  ANALISIS

    M#t$%as$ Dan Ka$tann&a Dengan Pr#'!kt$($tas Angg#ta P#lr$

    0otiasi merupakan kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi

    untuk tu"uantu"uan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk

    memenuhi sesuatu kebutuhan indiidual.8696) eori . %ouglas 0c-regor 

    mengemukakan bah#a manusia pada dasarnya memiliki dasar yang berbeda, ada

    yang positi& dan negati&. %asar manusia yang positi& ditandai dengan eori .8292)

    0c-regor menda&tar empat pengandaian positi& yang disebutnya teori 5 (a) karya#an

    dapat memandang bah#a ker"asama se#a"arnya seperti istirahat atau bermain: (b)

    orangorang akan men"alankan pengarahandiri dan penga#asandiri "ika mereka komit

    pada sasaran: (c) ratarata orang dapat bela"ar untuk menerima, bahkan

    mengusahakan, tanggung "a#ab: (d) kemampuan untuk mengambil keputusan inoati& 

    (pembaruan) tersebar meluas dalam populasi dan tidak hanya milik dari mereka yang

    berada dalam posisi mana"emen. %alam implementasinya seorang pimpinan Polri

    harus dapat menggunakan sumber daya manusia di kesatuannya dengan melihat

    karakter dan kemampuan personilnya. 0isalnya dalam penun"ukan tugas tertentu harus

    dilakukan atas the right man on the right "ob.

    eori kebutuhan 0c;lelland. eori ini mem&okuskan pada tiga kebutuhan 5 prestasi

    (achievement ), kekuasaan ( power ) dan a&iliasi (pertalian).89 Kebutuhan ini ditetapkan

    sebagai berikut 5 (a) kebutuhan akan prestasi 5 dorongan untuk mengungguli,

    berprestasi sehubungan dengan perangkat standar dan bergulat untuk sukses: (b)

    kebutuhan akan kekuasaan 5 kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam

    suatu cara yang orangorang itu (tanpa dipaksa) akan berperilaku demikian: (c)

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    3/150

    kebutuhan akan a&iliasi 5 hasrat untuk berhubungan antarpribadi yang ramah dan

    akrab.

    Pendekatan motiasi dapat dilakukan terhadap hal yang berhubungan dengan

    pengusahaan pemuasan kebutuhan manusia. 0enurut tephen P. Robbin yang

    diadaptasi dari /braham 0aslo# pada tahun 6. Ia menyatakan bah#a manusia

    mempunyai berbagai keperluan dan mencoba mendorong untuk bergerak memenuhi

    keperluan tersebut. Keperluan itu #u"ud dalam beberapa tahap kepentingan. etiap

    manusia mempunyai keperluan untuk memenuhi kepuasan diri dan bergerak memenuhi

    keperluan tersebut. 4ima hierarki keperluan mengikut 0aslo# (6) adalah kebutuhan5

    (6) &isiologis5 antara lain rasa lapar, haus, perlindungan (pakaian dan perumahan), se?

    dan kebutuhan raga#i lain, (2) Keamanan5 antara lain keselamatan dan perlindungan

    terhadap kerugian &isik dan emosional, () osial5 mencakup kasih sayang, rasa dimiliki,

    diterima baik, dan persahabatan, (>) Penghargaan 5 mencakup &aktor rasa hormat

    internal seperti hargadiri, otonomi, dan prestasi: dan &aktor hormat eksternal seperti

    status, pegakuan, dan perhatian.(=) /ktualisasidiri5 dorongan untuk men"adi apa yang

    ia mampu men"adi: mencakup pertumbuhan, mencapai potensialnya, dan pemenuhan

    diri. >)  /gar motiasi tersebut dapat muncul dan timbul pada personil polri maka

    pimpinan diharapkan dapat memperhatikan pengusahaan pemuasan kebutuhan tiap

    personil sehingga personil dalam melakukukan berbagai tugas yang harusdilakukannya tersebut dapat dilaksanakan secara maksimal.

    0otiasi memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan produktiitas dan unsur 

    peran pimpinan dalam setiap hierarki sangat menentukan oleh karena itu bentuk dan

    kepemimpinan sangat menentukan di dalamnya. %alam suatu organisasi seorang

    pemimpin dapat melakukan berbagai cara dalam kegiatan mempengaruhi atau

    memberi motiasi orang lain atau ba#ahan agar melakukan tindakantindakan yang

    selalu terarah terhadap pencapaian tu"uan organisasi. erdapat empat pola perilaku

    kepemimpinan yang la@im disebut gaya kepemimpinan yaitu perilaku instrukti&,

    konsultati&, partisipati&, dan delegati& Perilaku kepemimpinan tersebut masingmasing

    memiliki ciriciri pokok,=) yaitu 5 (6) perilaku instrukti&, komunikasi satu arah, pimpinan

    membatasi peranan ba#ahan, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan

    men"adi tanggung "a#ab pemimpin, pelaksanaan peker"aan dia#asi dengan ketat, (2)

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    4/150

    perilaku konsultati&., pemimpin masih memberikan instruksi yang cukup besar serta

    menentukan keputusan, telah diharapkan komunikasi dua arah dan memberikan

    supporti& terhadap ba#ahan, pemimpin mau mendengar keluhan dan perasaan

    ba#ahan tentang pengambilan keputusan, bantuan terhadap ba#ahan ditingkatkan

    tetapi pelaksanaan keputusan tetap pada pemimpin, () perilaku partisipati&: kontrol

    atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan antara pimpinan dan ba#ahan

    seimbang, pemimpin dan ba#ahan samasama terlibat dalam pemecahan masalah dan

    pengambilan keputusan, komunikasi dua arah makin meningkat, pemimpin makin

    mendengarkan secara intensi& terhadap ba#ahannya, keikutsertaan ba#ahan dalarn

    pemecahan dan pengarnbilan keputusan makin bertambah, (>) perilaku delegati&,

    pemimpin mendiskusikan masalah yang dihadapi dengan ba#ahan dan selan"utnya

    mendelegasikan pengambilan keputusan seluruhnya.

    Robert House dengan teori disebut The Path goal theory dalam /bi u"ak A)

    mengemukakan pada teori BpengharapanB dalam motiasi yang mengatakan bah#a

    orang akan termotiasi oleh dua harapan berupa kemampuannya untuk menger"akan

    suatu tugas dan rasa percayanya bah#a "ika pega#ai tersebut dapat menger"akan

    tugas dengan baik akan memperoleh hadiah yang berharga bagi dirinya. 0enurut

    House, bila pemimpin memberi dorongan yang lebih besar terhadap pemenuhan

    harapan tersebut, maka semakin besar pula prestasi yang akan diperoleh parapega#ainya. %engan kata lain bah#a Kepemimpinan Polri dalam setiap hierarkisnya

    harus dapat menerapkan bentuk kepemimpinan yang dapat memberikan

    )ara Me"*er$kan M#t$%as$ Unt!k Men$ngkatkan K$ner+a Pers#n$l P#lr$

    Kiner"a yang dapat berarati  performance adalah hasil ker"a yang dapat dicapai

    oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan

    tanggung "a#ab masingmasing, dalam rangka upaya mencapai tu"uan organisasi

    bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun

    etikaC!)  Kemudian mengenai kiner"a ( performance) diartikan pula oleh imamoraD)

    yaitu merupakan suatu pencapaian persyaratan peker"aan tertentu yang akhirnya

    secara nyata dapat tercermin keluaran yang dihasilkan.

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    5/150

    Kiner"a dalam organisasi Polri merupakan hasil ker"a seseorang selama periode

    tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target$

    sasaran. 0enurut 0angkunegara

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    6/150

    kepuasan ker"a. /pabila organisasi memperhatikan dan dapat memberikan kepuasan

    kebutuhan segala kebutuhan karya#an, maka dalam diri karya#an yang bersangkutan

    akan mempunyai perasaan senang dan gembira lahir batin dalam menghadapi

    peker"aan dan lingkungan ker"anya.

    ;ara memberikan motiasi ker"a lainnya adalah dengan memperhatikan kondisi

    ker"a yang baik bagi personil. 0ana"emen yang baik memikirkan bagaimana lingkungan

    ker"a yang baik dan menyenangkan karena sangat dibutuhkan oleh tenaga ker"anya.

    4ingkungan ker"a diduga mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan perilaku

    karya#an. 4ingkungan ker"a memiliki kedudukan penting dalam lingkungan

    pengendalian mana"emen terpadu yang unsurunsurnya adalah tenaga ker"a, alat ker"a,

    kondisi ker"a, pimpinan perusahaan, dan pola kebi"akan. ecara umum lingkungan ker"a

    dalam suatu organisasi atau perusahaan di mana para karya#an melaksanakan tugas

    dan peker"aannya. 4ingkungan ker"a adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan

    peker"a yang dapat mempengaruhi dirinya dalam men"alankan tugas yang

    dibebankan.62)

    Eal lainnya dalam pencapaian kiner"a adalah berkaitan dengan kemampuan

    menyelesaikan tu"uan yang menantang (challenging goal ). ugas yang dihadapi Polri

    merupakan tugas yang cukup menantang oleh karena yang dihadapi adalah

    perkembangan dan dinamika masyarakat oleh karena itu kemampuan seseorangdiperlukan untuk menyelesaikan suatu peker"aan. Kemampuan intelektual memainkan

    peran yang lebih besar dalam peker"aanpeker"aan rumit yang menuntut persyaratan

    pemrosesan in&ormasi. Kemampuan &isik yang khusus memiliki makna penting untuk

    melakukan peker"aanpeker"aan yang kurang menuntut keterampilan dan yang lebih

    terbakukan dengan sukses. 0isalnya peker"aan yang keberhasilannya menuntut

    stamina, kecekatan tangan, kekuatan tungkai, atau bakatbakat serupa menuntut

    mana"emen untuk mengenali kapabilitas &isik seorang karya#an. erdapat sembilan

    kemampuan &isik dasar yang dilibatkan dalam melakukan tugastugas "asmani, yaitu

    kekuatan dinamis, kekuatan tubuh, kekuatan statis, kekuatan, kelu#esan eksten,

    kelu#esan dinamis, koordinasi tubuh, keseimbangan, dan stamina. Indiiduindiidu

    berbeda dalam hal se"auh mana mempunyai kemampuan tersebut. kor yang tinggi

    pada satu kemampuan bukanlah "aminan skor yang tinggi pada kemampuan yang lain.

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    7/150

    Kemampuan intelektual atau &isik khusus yang diperlukan untuk kiner"a yang memadai

    pada suatu peker"aan tergantung pada persyaratan yang diminta dari peker"aan itu.

    III.  METODOLOGI

    0etodologi merupakan sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan

    oleh pelaku suatu disiplin ilmu. 0etodologi "uga merupakan analisis teoritis mengenai

    suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis

    untuk meningkatkan se"umlah pengetahuan, "uga merupakan suatu usaha yang

    sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan

     "a#aban. Eakekat penelitian dapat dipahami dengan mempela"ari berbagai aspek yang

    mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. etiap orang mempunyai motiasi

    yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tu"uan dan pro&esi masingmasing. %alam

    hal makalah ini penulis menggunakan metode kualitati& eksplorati&.

    IV.  KESIMPULAN

    1. *erdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bah#a kepemimpinan dalam

    organisasi Polri, merupakan kemampuan dari seorang pimpinan dalam

    memengaruhi dan menggerakkan ba#ahan dalam suatu, sehingga &ungsi dari

    kepemimpinan secara garis besar yaitu memengaruhi dan menggerakkan orang

    lain dalam suatu organisasi agar mau melakukan apa yang dikehendaki seorang

    pemimpin guna tercapainya tu"uan. edangkan syarat seorang pemimpin yaitu

    harus memiliki kemampuan dasar berupa technical skills, human skil, dan

    conceptual skill, serta pengetahuan dan keterampilan pro&esional.

    2. 'ntuk dapat mencapai tu"uan organisasi maka sumber daya yang berkualitas

    adalah sumber daya manusia yang dapat berprestasi maksimal. /pabila prestasi

    atau kiner"a ker"a yang dicapai personel kurang mendapat perhatian, akan dapat

    berakibat pada halhal yang tidak diinginkan, seperti hasil ker"a yang tidak

    maksimal. Oleh karena itu, kiner"a perlu mendapat perhatian dan diketahui, baik

    oleh peker"a yang bersangkutan maupun oleh pimpinannya untuk mencapai

    tu"uan organisasi atau perusahaan. elain itu, prestasi ker"a karya#an yang

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    8/150

    tinggi akan berpengaruh positi& terhadap kiner"a organisasi secara keseluruhan.

    'ntuk itu, pimpinan harus benarbenar memberikan perhatian terhadap &aktor

    &aktor yang mempengaruhi prestasi ker"a karya#an. /dapun &aktor&aktor 

    tersebut adalah &aktor motiasi, kepuasan ker"a, kondisi &isik peker"aan, dan

    kemampuan ker"a karya#an.

    DA,TAR PUSTAKA

    u"ak, /bi. (6

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    9/150

    1) Stephen P. Robbins, Organizational Behaviour . Aih bahasa! "ad#ana P$%aat&a'a,

    Prenhaindo, (a'arta, 1*, h&. 1+*

    2) ibid , h&. 1+.

    -  Ibid , h&. 1/-.4)  Ibid , h&. 1+*

    ) Wah%os$&id%o, Kepemimpinan dan Motivasi, (a'arta! Gaia Indonesia, 1+ h& 4440

    +) Abi S$%a', Kepemimpinan Manajer , (a'arta!Ra%aaiPers, 1+, h&. 100

    /)  S$#adi Prairosentono, 3ana%e&en S$&berda#a &an$sia 5ebi%a'an 5iner%a

    5ar#aan) 6P7E, (o8%a'arta, 1 h&.2

    *) "endr# Si&a&ora, 3ana%e&en S$&ber Da#a 3an$sia, S9IE :5PN, :o8%a'arta,1, h& -2/

    )  Anar Prab$ 3an8'$ne8ara 3ana%e&en S$&ber Da#a 3an$sia, Rosda'ar#a

    6and$n8, 2001 h&. +/

    11)  "asib$an, 3aa#$, S.P. 2002.  Manajemen Sumber Daya Manusia.  ;eta'an 5ei&a Edisi Rea&p$r tan8an internasiona. 6e8it$ p$a di bidan8

     poiti', d$nia internasiona &e&anta$ %aann#a de&o'rasi di Indonesia.

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    10/150

    Indonesia seba8ai&ana din#ata'an oeh Ro# 9$&pa P, adaah s$r8a ba8i para pean88ar "a5I.

    Diseb$t'an oeh 5antor Pera'ian Perda8an8an A&eri'a Seri'at, Indonesia &as$' 'eo&po'

     priority !at"h list , saah sat$ ne8ara den8an siste& perind$n8an h$'$& "a5I terb$r$' di

    d$nia.

    Di sa&pin8 haha terseb$t di atas, ar$s 8obaisasi %$8a &eanda d$nia 'ri&inaitas tin8'at

    tin88i se%aan den8an 'e&a%$an dan per'e&ban8an te'noo8i, seba8ai&ana dia'$'an para

    teroris internasiona den8an &ea'$'an pen8ebo&an terhadap d$a 8ed$n8 'e&bar W9; pada

    tan88a 11 Septe&ber 2001. 6e8it$ p$a den8an berba8ai pen8ebo&an di berba8ai te&pat di

    Indonesia.

    Daa& &en8hadapi tantan8an 8obaisasi ini, &a'a penin8'atan s$&ber da#a #an8 ada,

    &er$pa'an 'enis>a#aan, ter$ta&a s$&ber da#a &an$sia SD3 ). 9ida' ter'e>$ai di %a%aran

    Pori.

    Di sa&pin8 era 8obaisasi, era re=or&asi ber8$ir di se8aa sisi 'ehid$pan &as#ara'at Indonesia.

    5ondisi ini &en8a'ibat'an per$bahan dan t$nt$tan &endasar, bai' ba8i &as#ara'at &a$p$n

     pe&erintah. 6erba8ai 8e%oa', 'ein8inan, dan harapan, pada ha'i'atn#a ber&$ara pada perbai'an

    &en$%$ &as#ara'at &adani, #ait$ s$at$ &as#ara'at #an8 se8aa 'e8iatan pe&erintahann#a

    ter&as$' Pori ) sepen$hn#a de&i $nt$' ra'#at.

    Daa& 'onte's otono&i daerah, Pori daa& ha ini Pores) &er$pa'an 8arda terdepan #an8

     berh$b$n8an an8s$n8 den8an &as#ara'at daa& &ea#ani 'epentin8an &as#ara'at.

    Di sat$ sisi, Pori diharap berpi'ir dan beraasan se>ara 8oba, na&$n di sisi ain berperia'$

    se>ara o'a, &en8abdi dan ber%$an8 daa& 'esat$an poisi nasiona den8an prioritas persat$an

    dan 'esat$an Indonesia.

    Profesionalisme

    S$dah ti8a tah$n Pori &eni'&ati stat$s 'e&andiriann#a &ea$i 9ap 3PR No @I2000 dan 9ap

    3PR No @II2000 serta ?? No 22002 tentan8 Pori, na&$n p$bi' &asih &en8an88ap 'iner%a

    Pori &asih be$& %$8a opti&a. Se%$&ah 'as$s teah &e&b$at >itra Pori terp$r$'.

    3as#ara'at ban#a' &e&pertan#a'an pro=esionais&e poisi daa& &en8$n8'ap berba8ai 'as$s.

     Na&$n daa& se%$&ah 'as$s ain, sebai'n#a &e&b$at >itra poisi &e&bai'. 9erebih daa&

    '$r$n a't$ d$a tah$n tera'hir ini, poisi berhasi &enan8'ap para pea'$ peeda'an bo& di

     berba8ai te&pat di Indonesia, 'h$s$sn#a 6ai.

    Penin8'atan pro=esionais&e, 'e&andirian dan >itra Pori &en%adi perhatian dan tan88$n8 %aab

    se&$a piha'. "a ini har$s di&$ai dari 'ondisi interna Pori, seperti 'e&$dahan &eneri&a

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    11/150

     pen8ad$an dari &as#ara'at, ter&as$' pen#ederhanaan prosed$r, dan 'e&$dahan'e&$dahan

    ainn#a.

    Penin8'atan pro=esionais&e ta' dapat diepas'an dari pen8e&ban8an dan penin8'atan potensi

    SD3 di %a%aran Pori, seperti pendidi'an dan peatihan, pe&berian &otierdasan e&osiona, 'epe&i&pinan #an8 adi dan bi%a', 'ondisi in8'$n8an #an8 'ond$si=,

    'estabian e&osi #an8 ter'endai, pen8aa&an 'er%a dan t$8as #an8 >$'$p, 'ondisi b$da#a dan

    i'i& or8anisasi #an8 bai', 'e&a&p$an &en%a8a lo"us o# "ontrol , dan seba8ain#a.

    Di sa&pin8 it$, per$ ada san'si #an8 te8as terhadap se8aa bent$' pen#eeen8an dan

     pean88aran serta 'etida'disipinan an88ota, #an8 beri&pi'asi pada >itra poisi #an8 se&a'in

     b$r$'.

    9erdapat beberapa 'endaa &endasar di Pori saat ini daa& penin8'atan pro=esionais&e,

    'e&andirian dan >itra Pori, sehin88a berda&pa' pada pea#anan Pori #an8 be$& opti&a.

    5endaa'endaa #an8 &endasar terseb$t adaah, perta&a, str$'t$r or8anisasi Pori be$& ba'$

    dan sedan8 daa& proses pen8e&ban8an dan pen#e&p$rnaan. 5ed$a, be$& &e&adain#a &$t$

     pro=esionais&e an88ota Pori, seperti '$ran8n#a pen8etah$an h$'$&, serta siste& pe&binaan

    'e&a&p$ann#a &asih be$& %eas. 5eti8a, be$& adan#a standarisasi in=rastr$'t$r #an8 ba'$.

    5ee&pat, %$&ah persone Pori dan '$aitas persone &asih rendah dan be$& &e&en$hi rasio

    idea P66, sehin88a per$ dises$ai'an. 5ei&a, serin8 ada intera&p$r tan8an dari

     piha'piha' tertent$ #an8 bisa &en88an88$ t$8as poisi se>ara netra dan &andiri.

    5eena&, instr$&eninstr$&en h$'$& #an8 ada be$& &e&adai. 5et$%$h, 'eterpad$an dan

    'oordinasi para pene8a' h$'$& be$& opti&a. 5edeapan, sarana dan prasarana 'epoisian#an8 be$& &e&adai. 5ese&bian, siste& peradian pidana be$& ber%aan bai'. 5esep$$h,

    'esadaran dan tin8'at disipin &as#ara'at &asih rendah. 5esebeas, politi"al !ill #an8 be$&

    sepadan den8an per'e&ban8an 'a&tib&as. 'ed$abeas, an88aran dan bia#a Pori #an8 reati=

     be$& &e&adai. 5eti8abeas, 'ese%ahteraan an88ota Pori #an8 reati= &asih rendah.

    6erdasar'an 'ondisi terseb$t di atas, aspe' terpentin8 #an8 har$s diperhati'an adaah, perta&a,

    aspe' s$&ber da#a &an$sia. Aspe' ini a'an ber'ontrib$si 'epada 'ondisi str$'t$r or8anisasi

    #an8 ada. ?nt$' it$ diada'anah per$bahanper$bahan str$'t$r ber$pa reor8anisasi ata$

    restr$'t$risasi. 3ea$i reor8anisasi ata$ restr$'t$risasi terseb$t diharap'an terdapat per$bahan

    #an8 &endasar seperti pene&patan an88ota ses$ai '$ai=i'asi dan str$'t$r or8anisasi den8anindi'ator pendidi'an, pen8aa&an, prestasi, &e&p$n#ai tin8'at 'o&petensi dan 'o&petisi #an8

    tin88i, dan ainain serta &en88$na'an siste& pe&binaan pro=esiona dan didasar'an pada

    re'r$it&en #an8 %eas.

    5ed$a, 'ondisi in8'$n8an #an8 'ond$si=, bai' in8'$n8an =isi' &a$p$n non=isi'. Aspe'

    in8'$n8an =isi' seperti 'ondisi saranaprasarana serta 'een8'apan t$8as Pori &e&en$hi

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    12/150

    standarisasi #an8 &e&adai, bai' sarana $ta&a operasiona di apan8an &a$p$n sarana

     per'antoran serta saranaprasarana pend$'$n8 pea'sanaan t$8as .

    5eti8a, aspe' bia#a dan an88aran. Per$ dite8as'an baha 'e8iatan apa p$n tida' a'an

    tera'sana den8an bai' apabia tida' ada bia#a ata$ an88aran #an8 >$'$p &e&adai. 6eran8'at

    dari pe&i'iran terseb$t bisa disi&p$'an baha tersedian#a bia#a ata$ an88aran &er$pa'an

    =a'tor &as$'an input ) #an8 &enent$'an ter$%$dn#a s$at$ 'e8iatan &en%adi Ian8'ahan8'ah

    'on8'ret dan &en>apai hasi output ) #an8 'on8'ret p$a.

    Reomen!asi

    Penin8'atan pro=esionais&e, 'e&andirian dan >itra Pori se&a'in berat den8an per&asaahan

    #an8 &$ti di&ensi. 9erebih den8an 'ondisi poiti' #an8 be$& stabi. Atas dasar terseb$t,

     beberapa re'o&endasi #an8 dapat pen$is papar'an, perta&a, penin8'atan pro=esionais&e SD3

    Pori &ea$i a), &ini&aisasi proses re'r$it&en an88ota dari interaon titipan #an8 bersi=at 55N, b) pene&patan an88ota har$s ses$ai den8an atar

     bea'an8 pendidi'an #an8 di&ii'i, be'a 'etera&pian #an8 dip$n#ai, &inat an88ota, potensi

    dan 'e&a&p$an #an8 &$n8'in diopti&a'an, serta &e&en$hi ti8a 'riteria! &e&p$n#ai

    'o&petensi pro=esiona, 'o&petensi persona, dan 'o&petensi sosia, >) pe&berda#aan an88ota

    #an8 diaai den8an pe&berian di'at pendidi'an dan peatihan ) se>ara intensi= #an8 ree

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    13/150

    5eena&, pe&bent$'an, pen8e&ban8an dan pe&ba'$an str$'t$r or8anisasi ses$ai den8an

     per'e&ban8an dan per&asaahan #an8 ada, &isan#a di tin8'at 3abes Pori dibent$' Sat$an

    9$8as Anti 9eror. Pe&bent$'an sat$an ini se%aan den8an 'esadaran terhadap 'e%ahatan

    transnasiona, ter$ta&a teroris&e #an8 ter%adi di Indonesia. Sedan8 pada tin8'at Poda dibent$'

    sat$ansat$an 'h$s$s #an8 ber=$n8si &endete'si se%a' dini 'e&$n8'inan ter%adin#a 'e%ahatan

    transnasiona.

    5et$%$h, opti&aisasi peran dan =$n8si badan intei%en dan 'ea&anan Pori #an8 &eniti'berat'an

     berba8ai a'tia#a

    ter$ta&a ber'aitan den8an penan8anan 'e%ahatan transnasiona.

    5edeapan, sosiaisasi ber'ean%$tan 8era'an B&e&as#ara'at'an poisi dan &e&poisi'an

    &as#ara'atB. 2)

    -Drs Imam Sudjono MBA MM, Pen!iri"Ke#$a %a&asan Lem'aa Kliin Nasional (%LKN )*

    Strate8i pe&binaan SD3 PCLRI

    Selasa, 08 Juni 2010

    Strategi Meningkatkan Pembinaan SDM Guna Memantapkan

    Profesionalisme Polri 

    I. PED!"#$#!

    1. $atar %elakang

    Posisi polisi ditengah dinamika masyarakat yang kompleks dihadapkan

    pada berbagai tantangan substansial yang tidak dapat dielakkan. Suatu

    negara yang ingin menjadi maju dan modern harus memiliki kehidupan

    masyarakat yang tertib. Kehidupan yang tertib ini merupakan cerminan

    dari terselenggaranya keadilan melalui penegakan hukum. Sebagai alat

    negara, polisi menjadi pengawal dan penegak peraturan dan hukum,

    dimana posisinya yang berhadapan langsung dengan masyarakat

    membuat polisi membawa tanggungjawab moral dan kebenaran padaaspek penegakan hukum, dalam artian polisi berada pada pihak yang

    netral, tidak pilih kasih, dan profesional dalam menegakkan hukum. Jadi

     jelaslah mengapa polisi disini memegang peranan yang teramat penting

    dalam mewujudkan masyarakat yang maju dan modern.

     Terlebih dalam era reformasi ini, masyarakat menuntut pemerintahan

    yang demokratis dengan terwujudnya supremasi sipil yaitu aparatur

    pemerintahan berada diatas kepentingan rakyat dan tidak memanfaatkan

    http://arriwp97.blogspot.com/2010/06/strategi-meningkatkan-pembinaan-sdm.htmlhttp://arriwp97.blogspot.com/2010/06/strategi-meningkatkan-pembinaan-sdm.htmlhttp://arriwp97.blogspot.com/2010/06/strategi-meningkatkan-pembinaan-sdm.htmlhttp://arriwp97.blogspot.com/2010/06/strategi-meningkatkan-pembinaan-sdm.html

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    14/150

    kewenangannya untuk menyengsarakan rakyat. Perubahan mendesak dan

    segera yang dihadapi oleh polisi ini, membuat polisi harus menjadi ”ujung

    tombak” dan ”korban” dari perubahan tersebut. al ini senada yang

    disampaikan oleh To!er "#$$%& dan Tafoya "#$'$& bahwa perubahan itu

    pasti akan datang untuk menggantikan berbagai ketidakpastian dan

    benturan(benturan yang ada dalam berbagai bidang kehidupan maupundampak dari pembangunan nasional. Tatanan dan praktek yang lama,

    tidak begitu saja digantikan dengan yang baru. al ini yang menyebabkan

    bahwa masyarakat mengalami transisi, dan untuk mengawal masa

    transisi itulah polisi menjadi baris paling depan untuk mengawalnya

    ")ahardjo, *%%*+ #'&.

    leh sebab itu, dalam mengawal kehidupan masyarakat ke arah

    kehidupan demokratis maka dituntut pro-l polisi yang profesional, yang

    mampu menjalankan fungsi dan tugas pokoknya dalam memberikan

    pelayanan keamanan yang bertujuan melindungi harkat dan martabat

    manusia sehingga dapat menjalankan produkti-tasnya dengan aman.

    khir(akhir ini Polri didera berbagai permasalahan yang menyangkut

    profesionalismenya sebagai alat penegak hukum dan pemelihara

    kamtibmas. /erbagai masalah yang timbul ini sedikit banyak dipengaruhi

    oleh dampak negatif pembangunan itu sendiri, antara lain+

    a. 0enonjolnya pola hidup konsumtif.

    b. menonjolnya sifat indi1idualistis.

    c. 0enipisnya2melemahnya mental spiritual.

    d. 0enurunnya disiplin nasional.

    e. 0asih melebarnya kesenjangan sosial.

    f. 0eningkatnya masalah lingkungan hidup.

     Tafoya menganalogikan permasalahan diatas sebagai ”destructive andlong-lasting civil unrest and perceived social injustice” ")ahardjo, *%%*+

    #3&. al ini semakin mempertanyakan kredibilitas Polri sebagai aparat

    penegak hukum, apakah komitmen dan integritas sebagai pelindung,

    pengayom dan pelayan masyarakat hanya sebatas lip service belaka

    ataukah memang sudah tidak ada lagi sumberdaya manusia Polri yang

    memegang komitmen tersebut4

    /erbagai kasus yang terjadi apakah itu penembakan atasan oleh bawahan

    akibat masalah mutasi, pembatalan mutasi sejumlah perwira menengah

    Polri, konspirasi jahat demi mendapatkan pangkat dan jabatan, pemberian

    reward yang hanya memenuhi euforia pimpinan, rekayasa kasus, ataufenomena 5whistle blower ” oleh pejabat tinggi Polri seolah menambah

    daftar panjang permasalahan Polri diluar berbagai keluhan(keluhan

    masyarakat atas buruknya kinerja dan perilaku personel Polri antara lain

    menyangkut pemerasan, pungli, intimidasi, diskriminasi, penganiayaan,

    dan sebagainya "0uradi, *%%$+ *$$&. Pencitraan Polri yang negatif ini

    seolah(olah menutupi beberapa pencapaian fenomenal Polri dalam hal

    pemberantasan terorisme, narkoba, maupun illegal logging.

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    15/150

    )eformasi Polri akhirnya dianggap ideal dalam konsep saja, namun pada

    pelaksanaannya tidak ada perubahan. Kalau menurut Prof. waludin

    6jamin, konsep perubahan paradigma Polri penuh dengan ”bahasa dewa(

    dewa”, hanya manis di tulisan namun pahit pada kenyataan. Perubahan

    dalam aspek struktural dan instrumental sudah berulang kali dibahas

    dalam segala rapat, apakah itu sifatnya rakor atau rapim. /erbagairegulasi pun sudah berulang kali disampaikan, namun tak kunjung

    membuat aspek kultural ikut berubah. 0asalah kultur sudah menjadi

    suatu kebiasaan, perilaku sehari(hari polisi sudah menyangkut

    mentalitasnya dalam bertindak atau bekerja "7hrysnanda, *%%$8 #9#&.

    leh sebab itu S60 memiliki peran penting sebagai dasar atas

    keberhasilan Polri dalam melaksanakan fungsi dan perannya sebagaimana

    diamanatkan dalam :: ;o.* tahun *%%* tentang Kepolisian )

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    16/150

    penegak peraturan dan hukum, dimana posisinya yang berhadapan langsung

    dengan masyarakat membuat polisi membawa tanggungjawab moral dan

    kebenaran pada aspek penegakan hukum, dalam artian polisi berada pada pihak

    yang netral, tidak pilih kasih, dan profesional dalam menegakkan hukum. Jadi

     jelaslah mengapa polisi disini memegang peranan yang teramat penting dalam

    mewujudkan masyarakat yang maju dan modern. Terlebih dalam era reformasi ini, masyarakat menuntut pemerintahan yang

    demokratis dengan terwujudnya supremasi sipil yaitu aparatur pemerintahan

    berada diatas kepentingan rakyat dan tidak memanfaatkan kewenangannya untuk

    menyengsarakan rakyat. Perubahan mendesak dan segera yang dihadapi oleh polisi

    ini, membuat polisi harus menjadi ”ujung tombak” dan ”korban” dari perubahan

    tersebut. al ini senada yang disampaikan oleh To!er "#$$%& dan Tafoya "#$'$&

    bahwa perubahan itu pasti akan datang untuk menggantikan berbagai

    ketidakpastian dan benturan(benturan yang ada dalam berbagai bidang kehidupan

    maupun dampak dari pembangunan nasional. Tatanan dan praktek yang lama, tidak

    begitu saja digantikan dengan yang baru. al ini yang menyebabkan bahwa

    masyarakat mengalami transisi, dan untuk mengawal masa transisi itulah polisi

    menjadi baris paling depan untuk mengawalnya ")ahardjo, *%%*+ #'&.

    leh sebab itu, dalam mengawal kehidupan masyarakat ke arah kehidupan

    demokratis maka dituntut pro-l polisi yang profesional, yang mampu menjalankan

    fungsi dan tugas pokoknya dalam memberikan pelayanan keamanan yang

    bertujuan melindungi harkat dan martabat manusia sehingga dapat menjalankan

    produkti-tasnya dengan aman.

    khir(akhir ini Polri didera berbagai permasalahan yang menyangkut

    profesionalismenya sebagai alat penegak hukum dan pemelihara kamtibmas.

    /erbagai masalah yang timbul ini sedikit banyak dipengaruhi oleh dampak negatif

    pembangunan itu sendiri, antara lain+a. 0enonjolnya pola hidup konsumtif.

    b. menonjolnya sifat indi1idualistis.

    c. 0enipisnya2melemahnya mental spiritual.

    d. 0enurunnya disiplin nasional.

    e. 0asih melebarnya kesenjangan sosial.

    f. 0eningkatnya masalah lingkungan hidup.

     Tafoya menganalogikan permasalahan diatas sebagai ”destructive and long-lasting

    civil unrest and perceived social injustice” ")ahardjo, *%%*+ #3&. al ini semakin

    mempertanyakan kredibilitas Polri sebagai aparat penegak hukum, apakah

    komitmen dan integritas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakathanya sebatas lip service belaka ataukah memang sudah tidak ada lagi sumberdaya

    manusia Polri yang memegang komitmen tersebut4

    /erbagai kasus yang terjadi apakah itu penembakan atasan oleh bawahan akibat

    masalah mutasi, pembatalan mutasi sejumlah perwira menengah Polri, konspirasi

     jahat demi mendapatkan pangkat dan jabatan, pemberian reward yang hanya

    memenuhi euforia pimpinan, rekayasa kasus, atau fenomena 5whistle blower ” oleh

    pejabat tinggi Polri seolah menambah daftar panjang permasalahan Polri diluar

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    17/150

    berbagai keluhan(keluhan masyarakat atas buruknya kinerja dan perilaku personel

    Polri antara lain menyangkut pemerasan, pungli, intimidasi, diskriminasi,

    penganiayaan, dan sebagainya "0uradi, *%%$+ *$$&. Pencitraan Polri yang negatif ini

    seolah(olah menutupi beberapa pencapaian fenomenal Polri dalam hal

    pemberantasan terorisme, narkoba, maupun illegal logging.

    )eformasi Polri akhirnya dianggap ideal dalam konsep saja, namun padapelaksanaannya tidak ada perubahan. Kalau menurut Prof. waludin 6jamin, konsep

    perubahan paradigma Polri penuh dengan ”bahasa dewa(dewa”, hanya manis di

    tulisan namun pahit pada kenyataan. Perubahan dalam aspek struktural dan

    instrumental sudah berulang kali dibahas dalam segala rapat, apakah itu sifatnya

    rakor atau rapim. /erbagai regulasi pun sudah berulang kali disampaikan, namun

    tak kunjung membuat aspek kultural ikut berubah. 0asalah kultur sudah menjadi

    suatu kebiasaan, perilaku sehari(hari polisi sudah menyangkut mentalitasnya dalam

    bertindak atau bekerja "7hrysnanda, *%%$8 #9#&.

    leh sebab itu S60 memiliki peran penting sebagai dasar atas keberhasilan Polri

    dalam melaksanakan fungsi dan perannya sebagaimana diamanatkan dalam ::

    ;o.* tahun *%%* tentang Kepolisian )

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    18/150

    d. /agaimana strategi pembinaan S60 guna memantapkan profesionalisme Polri4

    ). *uang $ingkup

    )uang lingkup penulisan makalah ini dibatasi pada pola(pola pembinaan S60 yang

    berkualitas dikaitkan dengan pemantapan profesionalisme Polri, yang dikaji melaluianalisis S>T untuk menentukan strategi jangka pendek, jangka sedang, dan

     jangka panjang.

    +. Metoe an Penekatan

    a. Metoe

    0etode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah deskriptif analitis,

    yaitu dengan cara melakukan penggambaran yang menjelaskan tentang strategi

    pembinaan S60 Polri yang terjadi saat ini dan selanjutnya menguraikan langkah(

    langkah yang diambil guna menghadapi tantangan tugas yang semakin kompleks

    dalam rangka memantapkan profesionalisme.

    b. Penekatan

    Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empiris praktis berdasarkan

    pengalaman penugasan penulis dan beberapa kajian kepustakaan mengenai pola

    pembinaan S60.

    -. Sistematika Penulisan

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    19/150

    adalah untuk mengembangkan strategi yang baik dalam mengeksploitasi

    kesempatan dan kekuatan, menetralisir ancaman, dan menghindari kelemahan

    "CriDn, *%%E+ **$&. Tujuan utama S>T adalah untuk mengungkapkan kompetensi

    unggulan dari suatu organisasi, sehingga organisasi tersebut dapat memilih dan

    mengimplementasikan strategi yang mengekploitasi kekuatan organisasionalnya

    yang unik.0S60 yang strategis dide-nisikan sebagai adanya keterkaitan antara S60 dengan

    tujuan dan sasaran strategis untuk meningkatkan kinerja bisnis dan

    mengembangkan budaya organisasi yang mendorong ino1asi dan Feksibilitas untuk

    memampukan organisasi dalam mencapai tujuannya. 6e-nisi ini mengatakan

    bahwa 6epartemen S60 harus menjadi mitra strategis, dimana 6epartemen S60

    tidak hanya sekedar pemadam kebakaran sebagaimana disebutkan diatas atau

    pendukung, akan tetapi harus terlibat dalam perumusan strategi "ariandja, *%%*+

    #3&.

    nalisis S>T diawali dengan melakukan re1iew pernyataan 1isi dan misi, yang

    dilanjutkan dengan re1iew terhadap tujuan, sasaran, strategi, rencana, dan

    kebijakan yang ada. nalisis S>T dalam S60 juga harus memperhatikan faktor(

    faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan organisasi. :ntuk

    lingkungan Polri, faktor internal bisa dilihat dari korelasi antara S60 dengan fungsi(

    fungsi terkait di Polri lainnya seperti logistik, pengawasan dan pengendalian, sistem

    dan metode, serta kepemimpinan. Kemudian faktor eksternal yang barus

    diperhatikan yaitu aspek instrumental dan kebudayaan lokal yang turut

    mempengaruhi profesionalisme Polri.

    Setelah dilakukan re1iew terhadap situasi saat ini dan masa lalu, mulailah dilakukan

    analisis. 0elalui analisis ini, data(data dikumpulkan guna menjawab pertanyaan

    mengenai kondisi organisasi saat ini dan di masa depan "strengths, weakness& serta

    prediksi mengenai kegiatan yang dimasuki "opportunities, threats&. /erdasarkananalisis S>T, rekomendasi dibuat guna menentukan strategi alternatif yang

    terbaik bagi organisasi.

    2. Manaemen SDM

    6orongan manusia untuk hidup dan mengaktualisasi diri tidak dapat dilakukan

    hanya seorang diri, hal tersebut membuat indi1idu memiliki kehendak untuk

    bergabung dengan indi1idu yang lain. Secara generalisasi keinginan manusia

    tersebut untuk bergabung memiliki motif dan tujuan yang sama, namun pencapaian

    tujuan masing(masing indi1idu tidak sedikit problematika kehidupan akan merekahadapi "6jamin, #$$9+ *&.

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    20/150

    "0S60& yang mengkhususkan diri pada hal(hal yang berkaitan dengan faktor

    produksi manusia dengan segala akti-tasnya sehingga indi1idu tersebut dapat

    e-sien dan efektif. beberapa pakar memberi batasan mengenai 0S60 tersebut,

    seperti disampaikan oleh =lippo "#$GH& 5is the planning, organizing, directing and

    controlling, of procurement, development, compensation, integration, and

    maintenance, of peoples for the purpose of contributing to organizational, individualand societal goals” "perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan

    dari pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan

    pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu pencapaian tujuan

    organisasi, indi1idu, dan masyarakat& "ejdrachman I usnan, #$$%+ 9&.

    Kemudian Simamora mengemukakan bahwa 0S60 adalah pendayagunaan,

    pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan indi1idu anggota

    organisasi atau kelompok karyawan. 0S60 juga menyangkut desain dan

    implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan

    karyawan, pengelolaan karir, e1aluasi kinerja, kompensasi karyawan, dan hubungan

    ketenagakerjaan yang baik "Simamora, *%%E+ 9&.

    6ari batasan yang dikemukakan diatas, maka 0S60 dide-nisikan sebagai ilmu dan

    seni dalam melaksanakan fungsi pokok manajemen dan implementasi fungsi

    operasional dalam bidang S60 dalam suatu organisasi agar tercapai e-siensi,

    efekti1itas personel dan profesionalisme yang optimal "6jamin, #$$9+ ##&. =ungsi

    pokok 0S60 adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan

    pengendalian. Sedangkan fungsi operasional 0S60 adalah analisis pekerjaan,

    rekrutmen, seleksi, penempatan, orientasi, kompensasi, diklat, penilaian kerja,

    mutasi2promosi, super1isi, pengakhiran kerja dan kepemimpinan.

    3. Profesionalisme Polisi

    Profesionalisme merupakan kualitas dan perilaku yang merupakan ciri khas orang

    yang berkualitas dan profesional. Profesionalisme polisi adalah sikap, cara berpikir,

    tindakan, dan perilaku pelaksanaan pemolisiannya dilandasi ilmu kepolisian, yang

    diabdikan pada kemanusian atau melindungi harkat dan martabat manusia sebagai

    aset utama bangsa dalam wujud terpeliharanya kamtibmas dan tegaknya

    supremasi hukum.

    :ntuk mengukur profesionalisme menurut Sulli1an dapat dilihat dari 3 "tiga&

    parameter yaitu moti1asi, pendidikan, dan penghasilan. :ntuk memperoleh aparat

    penegak hukum yang berkualitas maka harus memenuhi Well MES, yaitu+ Pertama,

    well motivation, harus dilihat moti1asi polisi dalam mengabdikan diri padamasyarakat. 6ari awal rekrutmennya, seorang calon polisi harus mempunyai cita(

    cita luhur untuk mencurahkan -sik dan mentalnya hanya untuk masyarakat, bukan

    moti1asi karena faktor(faktor yang lainnya sehingga mempengaruhi interaksinya

    dengan masyarakat. eua, well education, polisi harusnya memiliki standar

    pendidikan tertentu. Pendidikan dasar kepolisian tidak harus diikuti peserta didik

    yang memiliki strata tinggi namun lemah dalam mental, akan tetapi standar

    kurikulum yang harus disusun secara berjenjang sesuai dengan pola kependidikan

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    21/150

    yang ada dalam Polri. etiga, well salary  patut mendapat perhatian dari Pimpinan

    Polri. Caji polisi tidak seimbang dengan kinerja yang harus dituntut lebih oleh

    masyarakat akan mempengaruhi perilaku mereka di lapangan, kecilnya penghasilan

    ditambah dengan penerapan pola hidup yang tidak dimanage dengan baik akan

    membuat polisi menggunakan kewenangannya untuk melakukan diskresi yang tidak

    bertanggungjawab ")ahardi, *%%G+ *%G&.

    III. /DISI PEM%I!! SDM P/$*I S!! II

    Sebagai suatu lembaga, Polri harus didukung oleh S60 yang memiliki kompetensi.

    Salah satu misi Polri adalah mengelola S60 Polri secara profesional dalam

    mencapai tujuannya yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri, sehingga dapat

    mendorong meningkatnya gairah kerja guna mencapai kesejahteraan masyarakat.

    0isi ini menjadi dasar dari upaya pembinaan S60 Polri.

     6engan adanya misi yang menyentuh aspek sumber daya manusia, maka

    sesungguhnya Polri telah berupaya untuk berkomitmen terhadap kualitas

    kompetensi yang baik bagi para anggotanya. Pengembangan kemampuan,

    kekuatan, dan penggunaan kekuatan Polri dikelola sedemikian rupa agar dapat

    mendukung pelaksanaan tugas Polri sebagai pengemban fungsi keamanan dalam

    negeri.

    Pencapaian tujuan organisasi yang baik tercermin dari peningkatan kontribusi yang

    dihasilkan oleh S60(nya. S60 yang dihasilkan dari rekrutmen yang baik, tentu akan

    menghasilkan pegawai yang baik pula. /egitu pula dengan pegawai yang telah

    bekerja secara profesional, tentu mengharapkan peningkatan status pekerjaannya

    sebagai bukti penghargaan instansi2perusahaan atas kinerjanya selama ini berupa

    mutasi dan promosi jabatan "Siagian *%%G+ *G&. Sudah bukan menjadi rahasiaumum lagi, bahwa pembinaan S60 Polri selalu menuai ketidakpuasan dari berbagai

    kalangan.

     Terlebih semakin mengemukanya penyimpangan(penyimpangan yang dilakukan

    oleh oknum pelaksana, sampai lemahnya pengawasan terhadap proses pembinaan

    S60 itu sendiri dikarenakan bertemunya berbagai kepentingan(kepentingan antara

    atasan maupun bawahan. Penyimpangan ini bisa saja terjadi karena adanya

    moti1asi dan kesempatan yang diberikan oleh atasan kepada bawahan untuk

    melakukan penyimpangan tersebut "0abes Polri+ ##&.

    Karena melibatkan atasan dan bawahan, maka akan terjadi penyimpangan

    manajerial yang dapat mempengaruhi pengaruh eksternal dan internal Polri.

    6ampak internal adalah akan mempengaruhi kinerja organisasi serta menimbulkan

    citra buruk kepolisian di mata masyarakat, sedangkan dampak eksternal adalah

    terjadinya masyarakat yang dirugikan akibat penyimpangan tersebut.

    0emang berbagai upaya telah dilakukan oleh Pimpinan Polri untuk mengeliminir

    analogi tersebut, seperti upaya Kapolri Jenderal Pol. 6rs./ambang .6anuri melalui

    program uick >ins(nya dalam bidang pembinaan S60(nya, namun pada

    kenyataannya masih saja terjadi penyimpangan sistem pembinaan S60 baik di

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    22/150

    tingkat pusat maupun daerah. Konsep Electronic Recruitment System, Sistem

     Transparansi Penilaian dalam Proses Pendidikan, dan ssessment 7enter sebagai

    sarana mewujudkan transparansi dan objekti-tas dalam seleksi dan penilaian

    kinerja personel belum dimanfaatkan secara proporsional oleh penyelenggara

    0S60. Kembali lagi sistem pembinaan S60 ke pola(pola lama, ibarat kata

    ” paradigma baru, ultur lama”.da anggapan yang tidak mengenakkan saya mengenai pembinaan S60 Polri saat

    ini, bahwa S60 Polri menjadi sosok yang paling menakutkan alih(alih membina dan

    menyejukkan para personelnya. rang Personel dimanapun sering mengungkapkan

    ”kami tidak bisa membantu banyak, tapi kami bisa menjatuhkan”. Sehingga banyak

    yang berupaya untuk memberikan ”bakti” sebagai bentuk loyalitas2kesetiaan2utang

    budi, sehingga yang seharusnya berfungsi membina justru menikmati semacam

     jeruk makan jeruk "0abes Polri+ #*&.

    /eberapa kondisi pembinaan S60 yang ada sekarang ini antara lain+

    1. Pola *ekrutmen3

    a. 0asih adanya praktik KK; yang mewarnai sistem penerimaan. >alaupun telah

    komputerisasi, namun saat peserta melaksanakan seleksi "kesehatan, jasmani,

    psikologi, parade& masih menggunakan sistem manual jadi ada kemungkinan

    5sponsorship” memainkan perannya disitu untuk menaikkan nilai calon siswa.

    b. /elum terakomodirnya putra daerah untuk menjadi polisi sehingga konsep ”local

    boy for local job” belum terpenuhi secara optimal.

    c. 0asih dipermasalahkannya domisili memiliki dampak diskriminatif terhadap putra

    bangsa yang tidak tergolong ”putra daerah” terutama dikaitkan dengan

    keterbatasan S60 lokal untuk pemenuhan kuota.

    d. Pendanaan. >alaupun selalu disampaikan bahwa Polri kekurangan personel untukmeng(co1er seluruh wilayah hukum

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    23/150

    mampu menginternalisasi nilai(nilai kejuangan dan profesionalisme Polri.

    d. mbiguitas pendidikan pada le1el akademi menyangkut regulasi, peserta didik,

    kurikulum, dan pemberian kepangkatan yang berpengaruh pada hubungan

    antarpersonal "adanya kpol S0 dan kpol Sarjana, kurikulum yang berbeda

    padahal sama(sama menjalani pendidikan pembentukan, serta masa dinas efektif

    selama menjalani pendidikan&.e. 0oti1asi pendidik dan pengasuh bukan untuk mewujudkan center of e!cellence,

    tapi lebih kepada pemanfaatan peserta didik untuk kepentingan pribadi atas nama

    lembaga pendidikan.

    f. /elum dihargainya produk(produk lembaga pendidikan Polri untuk pembenahan

    organisasi maupun kultur.

    g. Tidak mengedepankan kualitas calon peserta didik "prinsip senioritas yang tidak

    memperhatikan mutu, seleksi hanya sebagai formalitas&.

    '. Pembinaan karier3

    a. Sistem kedekatan personal "angkatan, kesukuan, suka atau tidak suka&.

    b. 0enempatkan personel tidak pada kuali-kasinya "the right man on the wrong

    place, the wrong man on the right place&.

    c. Sikap pejabat yang ambi1alen terhadap -gur polisi yang reformis, khawatir pada

    berkurangnya distribusi2partisipasi kepada pejabat yang bersangkutan.

    d. 0asih belum optimalnya rotasi dalam penempatan personel "ada personel yang

    selama hidupnya tidak pindah(pindah dari satu daerah2jadi tanaman keras&.

    e.

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    24/150

    a. Pengurusan pensiun yang berbelit(belit.

    b. Pelayanan yang diskriminatif "perbedaan perlakuan antara pensiunan Pamen

    dengan bintara&.

    c. Kurang memberikan pelatihan kerja informal untuk persiapan jelang 0PP "0asa

    Persiapan Pensiun&, sehingga tak jarang 0PP dianalogikan sebagai ”0ati Pelan(

    Pelan”.

    I5. 6!/*(6!/* 7!G MEMPEG!*#"I

    /erdasarkan identi-kasi situasi internal dan eksternal yang telah menghasilkan

    gambaran pembinaan S60 Polri saat ini pada aspek personel, sarpras, anggaran,

    sistem dan metode, pengawasan dan pengendalian, serta kepemimpinan dan

    kondisi eksternal sosial budaya berupa aspek instrumental dan kebudayaan lokal,

    maka selanjutnya dilakukan diagnosa kinerja dengan menggunakan analisa S>T

    yang bertujuan untuk mengetahui kondisi lingkungan internal yang diarahkan pada

    penilaian kekuatan "strength& dan kelemahan "weaness& yang ada dan yang akan

    ada, serta lingkungan eksternal yaitu peluang "opportunity & dan ancaman "threats&

    yang ada dan yang mungkin ada terhadap dinamika organisasi. Penjelasan terhadap

    kedua lingkungan tersebut adalah sebagai berikut+

    1. 6aktor Internal

    6alam analisai lingkungan internal akan dinilai berbagai kekuatan "strength& dan

    kelemahan "weakness&. Sasaran analisa yang menjadi titik perhatian saya ada

    enam 1ariabel yaitu S60, logistik, anggaran, sistem dan metode, pengawasan dan

    pengendalian, dan kepemimpinan.

    a. ekuatan strengt&9

    da beberapa hal yang merupakan sumber kekuatan yang dapat dimanfaatkan oleh

    Polri dalam mengantisipasi permasalahan S60, antara lain+

    #& Tersedianya pedoman kerja dan juklak2juknis pembinaan S60 Polri.

    *& Tersedianya kesempatan untuk meningkatkan dan mengembangkan

    profesionalisme S60 melalui kerjasama pendidikan, beasiswa, kursus singkat di luar

    negeri, dikjur, dan lain(lain.

    3& danya komitmen internal Polri untuk berubah lebih baik. al ini diaktualisasikan

    dalam 1isi, misi, dan rencana strategis Polri yang pernah disampaikan oleh Kapolriuntuk menuju perubahan paradigma baru.

    E& Kebanggaan terhadap organisasi masih cukup kuat dan hubungan sesama

    personel cukup baik.

    9& Pola pengawasan dan pengendalian dapat berfungsi secara baik yang dilakukan

    secara struktural maupun fungsional.

    H& Terpenuhinya anggaran yang dibutuhkan Polri untuk pembangunan dan

    penggunaan kekuatan kepolisian.

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    25/150

    G& Pembenahan fasilitas penunjang pelayanan terhadap masyarakat meskipun

    belum cukup memadai namun adanya fasilitas tersebut sudah cukup membantu

    kelancaran tugas Polri.

    b. elema&an 4eakness9

    /eberapa hal yang merupakan kelemahan dalam pembinaan S60 Polri antara lain+

    #& Tingkat pendidikan dan keterampilan personel yang masih minim.

    *& nggaran yang tersedia belum dimanfaatkan secara optimal.

    3& Jumlah sarana2prasarana belum sebanding dengan beban tugas personel Polri.

    E& Kelemahan mendasar yang menjadi pemicu seringnya ada personel Polri yang

    bersikap arogan terhadap masyarakat karena belum terinternalisasinya -loso-

    kepolisian secara menyeluruh.

    9& ;ilai(nilai konsumerisme yang merasuk dalam institusi Polri sehingga

    mempengaruhi perilaku polisi dalam pelaksanaan tugasnya.

    H& 0asih terpusatnya pengambilan keputusan pada pimpinan tertinggi.

    G& ubungan personal masih mempengaruhi pola komunikasi.

    '& /elum konsistennya sistem reward and punishment.

    $& Sistem pembinaan S60 yang belum berpegang pada merit system.

    #%& rientasi pada jabatan2pangkat2kekuasaan2kewenangan.

    ##& 0asih mengharapkan reward intrinsik "sanjungan, promosi, penghargaan&

    dalam pelaksanaan pekerjaannya, bukan orientasi pada pelayanan masyarakat.

    #*& Keluarga turut mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, ada tuntutan untuk

    menjadi kaya, atau sebagai perantara untuk membangun karir.

    #3& /elum adanya standardisasi keberhasilan kinerja.

    2. 6aktor Eksternal

    Pada analisis lingkungan eksternal sosial budaya dalam kaitannya dengan

    pembinaan S60 Polri, akan dinilai berdasarkan peluang "opportunity& dan

    ancaman2kendala "threats& yang ada, antara lain+

    a. Peluang opportunit:9

    da beberapa hal yang menjadi peluang dalam pembinaan S60 Polri, yaitu+

    #& 6ukungan perundang(undangan untuk pencegahan dan pemberantasan KK;.

    *& danya dukungan anggaran dari pemerintah yang memadai untuk mendukungbidang pembinaan dan operasional Polri.

    3& Kuatnya dukungan lembaga legislatif terhadap kinerja kepolisian.

    E& 0eningkatnya partisipasi masyarakat atau @S0 dalam pengawasan kinerja

    kepolisian.

    9& 6ukungan dan kepercayaan masyarakat baik regional maupun internasional

    terhadap pelaksanaan tugas kepolisian.

    H& Kerjasama dengan insan pers dalam membentuk opini masyarakat guna

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    26/150

    mendukung kamtibmas dan penegakan hukum.

    G& danya kebijakan pimpinan Polri yang bersifat desentralisasi dalam pelaksanaan

    tugas dan wewenang.

    '& Koordinasi 7JS, aparatur pemerintahan daerah dan instansi lintas sektoral lainnya

    cukup berjalan harmonis sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan peranan masing(

    masing lembaga.

    b. enala t&reats9

     Bang termasuk dalam ancaman atau kendala dalam pembinaan S60 Polri antara

    lain+

    #& Perilaku masyarakat yang mendorong polisi melakukan penyimpangan tugas

    "menyodorkan suap, tilang dibawah tangan, memberikan hiburan&.

    *& /erubahnya kebijakan politik negara maupun dari elit politik.

    3& Pengaruh dari stakeholder lainnya yang tidak berurusan dengan tugas

    operasional Polri "menjadi pembina kegiatan masyarakat+ olahraga, keagamaan,

    atau kegiatan sosial non(pro-t lainnya&.

    E& ?uforia kebebasan yang timbul sejak reformasi serta tingkat kesadaran hukum

    masyarakat yang masih rendah, cenderung mendorong terjadinya tindakan anarkis

    dan main hakim sendiri.

    9& )endahnya tingkat pendidikan serta adanya fanatisme sempit terhadap agama

    tertentu, menyebabkan minimnya daya nalar masyarakat, sehingga akan sangat

    mudah terpengaruh oleh pihak yang tidak bertanggungjawab yang ingin

    memanfaatkan situasi tersebut untuk kepentingan pribadi atau golongan.

    H& danya inter1ensi terhadap independensi kepolisian dalam penanganan kasus

    atau pembinaan S60.

    G& 0araknya tayangan negatif di media mengenai perilaku polisi menimbulkanturunnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri

    5. /DISI PEM%I!! SDM P/$*I 7!G DI"!*!P!

    :ntuk menyikapi tuntutan masyarakat akan postur personel Polri yang mampu

    mewujudkan pemolisian sipil serta mengawal pemerintahan yang demokratis sesuai

    kapabilitasnya sebagai alat negara penegak hukum dan pemelihara kamtibmas,

    maka upaya nyata yang diharapkan langsung dirasakan oleh masyarakat adalah

    melakukan pembinaan S60 Polri secara profesional. /eberapa langkah yang

    seyogyanya dilaksanakan oleh pengemban fungsi pembinaan S60 Polri untukmembentuk postur personel Polri yang profesional antara lain+

    1. Pola *ekrutmen3

    a. Tidak memperhatikan faktor sponsorship dalam perekrutan.

    b. 0erangkul sebanyak mungkin putra daerah untuk dijadikan polisi, termasuk

    penambahan kuota untuk daerah(daerah yang masih memerlukan tenaga polisi.

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    27/150

    c. Tidak mempermasalahkan domisili peserta seleksi, karena untuk memenuhi kuota

    putra daerah siapapun berhak mengikuti seleksi, dengan konsekuensi pada saat

    penempatan ia harus siap ditempatkan di daerah dimana proses seleksi tersebut

    dilaksanakan.

    d. 0emberi kesempatan yang cukup lama kepada daerah untuk mengumumkan

    proses perekrutan sampai ke pelosok, agar terjaring potensi(potensi lokal yang tidakterpantau untuk bisa memperkuat kepolisian "untuk promosi minimal 3 bulan&.

    e. 0emberikan sanksi tegas kepada pelaksana seleksi yang melanggar komitmen

    seleksi bersih.

    f. 0elibatkan lingkungan eksternal "masyarakat, @S0, Pemda, 6P)26& untuk

    memantau proses seleksi, namun bukan sebagai lembaga inter1ensi proses seleksi.

    2. Peniikan3

    a. ak prerogatif tidak sewenang(wenang dijadikan dasar untuk menentukan

    kelulusan personel yang akan mengikuti pendidikan, namun harus menghargai

    proses seleksi yang transparan, akuntabel, dan memperhatikan kualitas peserta

    seleksi, tidak sekedar memperhatikan aspek senioritas dan jabatan saja.

    b. 0embuat sistem pendidikan yang berkesinambungan antara masing(masing

    lembaga pendidikan "mulai dari kpol2PPSS berlanjut ke PT

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    28/150

    h. 0emberi penghargaan kepada produk(produk lembaga pendidikan sebagai acuan

    dasar untuk membuat kebijakan pimpinan "penelitian pada skripsi, tesis atau

    disertasi menjadi pedoman untuk membuat kebijakan&.

    i. 0erubah strategi dan kebijakan pendidikan harus melalui dengar pendapat

    publik2internal, agar tidak terkesan euforia pimpinan saja "siapa yang sedang

    memimpin mempunyai kewenangan untuk merubah(rubah&.

    '. Pembinaan karier3

    a. 0embangun sistem pembinaan karir berdasarkan merit system "berbasis

    kompetensi& sehingga dapat mengeliminir sistem yang despotik, KK;, personal

    approaches "pendekatan personal, antarpribadi&.

    b. 0emanfaatkan ssessment 7entre sebagai tempat untuk menentukan pejabat

    yang akan ditempatkan pada posisi strategis, bukan sekedar penunjukan tanpa

    memperhatikan prestasi kerja "the right man in the right place&.

    c. 0emanfaatkan bank data personel "personel database& sebagai pedoman wanjak,

    sehingga tidak ada personel yang hanya bertugas di satu daerah saja atau jabatan

    yang itu(itu saja.

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    29/150

    berkala, seleksi pendidikan, jenjang karier, :KP&.

    +. Pengak&iran personel3

    a. 0emberikan pelayanan yang memperhatikan perlakuan kesetaraan "e"uality &

    pada personel yang 0PP2pensiun.b. 0emberikan pelatihan kerja informal sebagai bekal pada personel yang akan

    melaksanakan 0PP.

    c. Pelayanan pensiun bagi personel Polri2P;S Polri merupakan penghargaan atas

    pengabdiannya, maka ditetapkan secara sederhana, mudah, dan tepat waktu,

    hindari proses yang berbelit(belit "red tape&.

    5I. S*!EGI PEM%I!! SDM D!$!M MEM!!P! P*/6ESI/!$ISME

    P/$*I

    1. 5isi an Misi Pembinaan SDM Polri

    6alam menghadapi perubahan masyarakat menuju Crand Strategy Tahap

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    30/150

    a. Seluruh S60 Polri mulai pangkat yang paling rendah sampai yang paling tinggi.

    b. Pedoman yang terkait dengan pembinaan S60 Polri.

    '. uuan

    a. 0enuntaskan restrukturisasi organisasi Polri yang makin ramping di tingkat atas,

    penguatan tingkat menengah pada Polda, serta makin e-sien dan efektif pada

    pemberdayaan pelayanan di bawah pada tingkat Polres dan Polsek, termasuk

    penguatan Polda(Polda tertentu yang merupakan konsentrasi kekuatan Polri di

    wilayah barat, tengah, dan timur.

    b. 0embentuk S60 Polri dengan prinsip ”#$RS% ”+ bersahabat "friendly &,

    berpengatahuan "intelegent&, cepat tanggap "responsible&, berorientasi pelayanan

    "service oriented&, terpercaya "trustworthed&, melalui implementasi 0S60 Polri

    yang profesional.

    c. Peningkatan pengetahuan serta keterampilan S60 Polri.

    d. 0embangun kepercayaan masyarakat sebagai organisasi yang peduli dan

    kredibel, mampu membangun kerjasama dengan stakeholders untuk turut

    menciptakan rasa aman, dan mulai membangun kesempurnaan agar semakin

    tangguh menghadapi kompleksitas, minimal setara dengan kepolisian negara sia

    Pasi-k.

    ). Strategi

    Strategi yang diharapkan dapat mewujudkan pembinaan S60 dalam memantapkan

    personel Polri yang profesional adalah dengan mengacu pada+

    a. 0emanfaatkan secara maksimal ssessment 7entre sebagai lembaga penilaiankinerja dan kredibilitas personel Polri.

    b. 0elakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan dalam dan luar negeri untuk

    meningkatkan profesionalisme personel Polri.

    c. Pengkajian dan strategi S60 Polri dalam perumusan kebijakan, program dan

    pembinaan teknis informasi S60.

    d. 0elibatkan unsur akademisi dalam hal seleksi pendidikan pengembangan.

    e. 0eningkatkan kualitas pendidikan pembentukan dan pengembangan Polri,

    dengan periode pendidikan dan metode sebagai berikut+

    #& Pendidikan pembentukan bintara Polri selama # "satu& tahun, dengan

    perbandingan skill G% dan knowledge 3%.*& Pendidikan pembentukan perwira Polri "kpol& selama 3 "tiga& tahun, dengan

    perbandingan skill G% dan knowledge 3%.

    3& Pendidikan pembentukan perwira Polri "PPSS& selama # "satu& tahun, dengan

    perbandingan skill E% dan knowledge H%.

    E& Pendidikan pembentukan perwira Polri "Setukpa& selama H "enam& bulan, dengan

    perbandingan skill G% dan knowledge 3%.

    9& Pendidikan pengembangan perwira Polri "PT

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    31/150

    selama E "empat& bulan, dengan perbandingan skill 3% dan knowledge G%.

    H& Pendidikan pengembangan perwira Polri "Sespim dan Sespati& selama H

    "enam&dan E "empat& bulan, dengan perbandingan skill #% dan knowledge $%.

    +. ebiaksanaan

    a. %iang Pembangunan ekuatan.

    #& Pola rekrutmen bintara Polri diarahkan untuk memenuhi konsep ”local boy for

    local job”, dan rekrutmen perwira diarahkan untuk pengembangan wawasan

    kebangsaan ke seluruh wilayah )

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    32/150

    -. Program;Implementasi

    a. Jangka Penek 2010 < 20119

    #& 0emperbaharui bank data personel ")P& sebagai kelengkapan ssessment7entre.

    *& Pengawasan melekat pada setiap proses pembinaan S60 Polri.

    3& 0elakukan kerjasama dengan unsur eksternal Polri untuk mewujudkan

    transparansi rekrutmen personel Polri.

    E& Penataan ulang sistem pendidikan kedinasan Polri, disesuaikan dengan peraturan

    dan perundang(undangan pendidikan yang berlaku.

    b. Jangka Seang 2011 < 201)9

    #& 0emberikan kewenangan kepada Kompolnas untuk turut mengawal strategi

    pembinaan S60 Polri.

    *& 0emberikan ruang bagi publik untuk mengawasi proses pembinaan S60 Polri,

    namun bukan untuk melakukan inter1ensi.

    3& 0emanfaatkan ssessment 7entre sebagai lembaga penilaian kinerja personel

    Polri dengan segera membentuk kelembagaan tersebut di tingkat pusat "0abes&

    dan daerah "Polda&.

    E& 0emberikan peluang kepada personel Polri yang memiliki latar belakang

    pendidikan tinggi untuk menduduki jabatan strategis, sehingga dapat melakukan

    sharing melalui kajian ilmiah pada sistem pembinaan S60 Polri.

    9& 0embentuk lembaga pengaduan pembinaan S60 Polri, untuk menampung

    proses pembinaan S60 yang tidak sesuai prosedur dan mencegah personel yangtidak kapabel menduduki jabatan2posisi strategis dalam menentukan langkah gerak

    organisasi Polri di masa depan.

    =. Jangka Panang 201+ < 202+9

    #& 0elakukan e1aluasi dan melanjutkan program(program yang telah dilaksanakan

    dalam jangka pendek dan sedang guna penentuan peningkatan pembinaan S60

    Polri di masa depan.

    *& 0eningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan di dalam dan luar negeri

    untuk mewujudkan personel Polri yang memiliki kualitas keilmuan dan keterampilandalam menjawab tantangan masyarakat untuk mewujudkan konsepsi kepolisian

    sipil.

    3& 0enganalisa dan menge1aluasi aspek personel, anggaran, logistik, sistem dan

    metode, pengawasan dan pengendalian, serta kepemimpinan yang disesuaikan

    dengan kecenderungan perubahan paradigma Polri ke depan.

    E& 0engoptimalkan lembaga ssessment 7entre dalam setiap proses pembinaan

    S60 secara transparan, akuntabel, dan independen.

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    33/150

    9& 0elakukan in1entarisasi prestasi personel lewat sistem digitalisasi mulai dari

    masa pendidikan pembentukan, lapangan pekerjaan, dan pendidikan

    pengembangan, sehingga proses pembinaan karir dilakukan secara tepat guna dan

    berdaya guna. Jadi apabila akan dilakukan promosi2mutasi, lembaga ssessment

    7entre tinggal menayangkan rekam jejak personel tersebut dan dapat terlihat

    prestasi kerja selama pendidikan maupun di lapangan kerjanya.

    5II. PE##P

    1. esimpulan

    a. :ntuk mewujudkan profesionalisme personel Polri, S60 memegang peranan

    penting untuk turut membentuk postur Polri yang profesional, dan ada beberapa

    faktor yang turut mempengaruhi pembinaan S60 tersebut baik internal maupun

    eksternal.

    b. :ntuk mewujudkan pembinaan S60 Polri yang sesuai dengan harapan seluruh

    personel Polri serta masyarakat, membutuhkan waktu yang cukup lama. arus

    terlebih dahulu membenahi kultur pengemban fungsi pembinaan S60 itu sendiri

    serta meningkatkan kualitas personel Polri agar mampu menjawab tantangan

    masyarakat pada penegakan supremasi hukum dan supremasi sipil dalam

    lingkungan pemerintahan yang demokratis.

    c. 0emerlukan komitmen moral diantara masing(masing pihak yang terkait dengan

    pembinaan S60 Polri untuk mampu dan mau menjalankan proses pembinaan S60

    secara transparan, integritas, akuntabel, dan profesional. Serta ada sanksi hukum

    bagi pihak yang melanggar komitmen moral tersebut.

    2. *ekomenasi

    a. 6isarankan membentuk dan mengoptimalkan lembaga ssessment 7entre

    sebagai wadah pengawasan dan pengendalian pembinaan karier personel Polri.

    b. ak prerogatif pimpinan tidak sewenang(wenang dijadikan dasar untuk

    menentukan kelulusan personel yang akan mengikuti pendidikan, namun harus

    menghargai proses seleksi yang transparan, akuntabel, dan memperhatikan kualitas

    peserta seleksi, tidak sekedar memperhatikan aspek senioritas dan jabatan saja.

    c. Pembinaan S60 diarahkan pada asas keadilan, manfaat, dan profesionalisme

    personel Polri, sehingga tumbuh moti1asi dan kompetisi para personel Polri untuk

    meraih prestasi bagi keberhasilan organisasi.

    d. 0elakukan penyesuaian kurikulum lembaga pendidikan Polri, agar masing(masing

    lembaga pendidikan memiliki sinergitas kurikulum serta ada kesinambungan

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    34/150

    pendidikan.

    e. 0elakukan penyesuaian aspek legalitas pada lembaga pendidikan yang ada, agar

    diperoleh akreditasi pendidikan nasional, sehingga pendidikan yang dilaksanakan

    oleh Polri memiliki keunggulan mutu dan berdaya guna bagi perkembangan ilmu

    kepolisian dan disiplin ilmu lainnya.

    D!6!* P#S!!

    7hrysnanda. *%%$. Menjadi (olisi )ang *erhati +urani. Jakarta+ BPK

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    35/150

    terseb$t, &asaah re=or&asi '$t$ra &er$pa'an &asaah #an8 &endasar, 'arena a'an

    &e&pen8ar$hi aspe' intr$&enta, aspe' str$'t$ra dan ta&pian si'ap serta peria'$ an88ota

    Pori di ten8ahten8ah &as#ara'at #an8 dia#anin#a.

    "arapan &as#ara'at atas 'iner%a Pori dibidan8 preara sei&ban8, pro=esiona dan

     proporsiona.

    5eadaan de&i'ian &en$nt$t Pori $nt$' ter$s &ea'$'an per$bahan, ter$ta&a dari aspe'

    '$t$ra, 'arena a'an &e&pren8ar$hi pandan8an &as#ara'at atas 'iner%a Pori se>ara

    'ese$r$han ter&as$' daa& &earnai bidan8 t$8as Pori ainn#a seba8ai&ana #an8

    dia&anat'an ?ndan8?ndan8 No&or 2 tah$n 2002 tentan8 5epoisian Ne8ara Rep$bi'

    Indonesia.6er'aitan den8an aspe' per$bahan '$t$ra terseb$t, pen>er&inan e=e'ti= tida'n#a a'an terihat

     pada i&pe&entasi trans=or&asi pada saat &ea'sana'an t$8as, seperti daa& penan88$an8an

    'e%ahatan tertent$, antara ain per%$dian, ie8a o8in8, ie8a =ishin8, ie8a &inin8,

     pen#aah8$naan nar'oba, teroris&e, perda8an8an oran8, tra==i>'in8 in person, pre&anis&e,

    anar>his&e dan 'e%ahatan %aanan, &en8in8at 'as$s'as$s terseb$t &e&beri pe$an8 #an8 $as

     ba8i an88ota Pori $nt$' &ea'$'an pen#aah8$naan eenan8 ab$se o= poer).

    Saah sat$ ha #an8 &enon%o daa& per$bahan '$t$ra a'an ta&pa' dari per$bahan peria'$

    an88ota Pori daa& &ea'sana'an t$8asn#a #an8 senantiasa ses$ai den8an 'etent$an perat$ran

     per$ndan8$ndan8an, &en$n%$'an si'ap seba8ai seoran8 peind$n8, pen8a#o& dan pea#an

    &as#ara'at serta pene8a' h$'$& #an8 pro=esiona serta proporsiona den8an &e&perhati'an'epentin8an dan harapan &as#ara'at.

    Di sa&pin8 it$ re=or&asi dibidan8 '$t$ra a'an san8at ter8ant$n8 'epada per$bahan bai' di

     bidan8 &ana%e&en s$&ber da#a, &ana%a&en operasiona dan siste& pen8aasann#a, seain it$

     %$8a ter%adin#a per$bahan pandan8an an88ota Pori terhadap &as#ara'at, #a'ni &ene&pat'an

    &as#ara'at setara dan &en%adi &itra Pori daa& &enan8ani &asaah&asaah 'e&as#ara'atan

    dan pe&eiharaan 'ea&anan serta 'etertiban &as#ara'at, den8an de&i'ian &as#ara'at b$'an

    han#a seba8ai ob#e', tetapi dipera'$'an %$8a seba8ai s$b#e'.

    Ses$ai den8an paradi8&a bar$ terseb$t, pende'atan Pori #an8 tadin#a rea'ti= dan 'on

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    36/150

    6erdasar'an ha terseb$t di atas, &a'a Pori sea'$ pe&eihara 'a&tib&as, peind$n8, pen8a#o&

    dan pea#an &as#ara'at serta sea'$ aparat$r pene8a' h$'$&, &ana'aa bert$%$an $nt$'

    diper>a#a &as#ara'at, saah sat$ diantaran#a har$s ter>er&in dari e=e'ti=itas i&pe&entasi

    trans=or&asi '$t$ra Pori daa& penan88$an8an 'e%ahatan tertent$ dari aspe' t$8as 5epoisian

    Pre

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    37/150

    'etertiban &as#ara'at ses$ai den8an harapan dapat ter>apai, se&$a ini adaah 8$na &e$%$d'an

     pro=i instit$si 5epoisian seba8ai&ana paradi8&a bar$ ter$%$dn#a seb$ah '$t$r 'e&itraan

    Poisi dan &as#ara'at,sehin88a &en8hindari adan#a tinda'antinda'an 'e'erasan tetapi a'an

    ebih &en88$na'an hati n$rani serta &a$ &enden8ar'an setiap aspirasi ata$ 'e$han'e$han

    &as#ara'at.

    "in88a daa& &en%aan'an t$8asn#a Poisi tida' boeh &en#ebab'an &an$sia 'ehian8an har'at

    dan &artabatn#a den8an tida' &e&a'sa dan &en88$na'an >ara>ara 'e'erasan tetapi bersedia

    &enden8ar'an dan &en>ari tah$ ha'i'at perasaan 'es$itan &as#ara'at.

    Se>ara $niiet# #an8 &a's$dn#a adaah $%$d 'e&itraan dan

    'ese%a%aran antara Poisi dan &as#ara'at berada pada posisi dan 'ed$d$'an #an8 se%a%ar. 9er'ait

    den8an ha ini &a'a t$8as Poisi $nt$' &eind$n8i, &ea#ani dan &en8a#o&i &as#ara'at.

    Dari 'ed$a ha terseb$t di atas, baha Poisi se>ara $nier&in %$8a pada instit$si Pori se%a' tah$n 14+ di&ana pada pendirian Per8$r$an

    9in88i &$ 5epoisian para pi&pinan Pori saat it$ sadar baha tantan8an #an8 dihadapi oehPori san8at 'o&pe's sehin88a &e&b$t$h'an 'ader'ader Perira Pori #an8 dapat berpi'ir

    siste&atis dan &etodis daa& &en8hadapi se8aa per&asaahan 'ea&anan dan 'etertiban

    rnas#ara'at. Ceh 'arena it$ saah sat$ t$%$an didiri'an P9I5 adaah in8in &e&bent$' ata'

    Poisi 'oonia &en%adi soso' ata' Poisi #an8 ses$ai den8an ata' ban8sa #an8 &erde'a.

    Proses pe&bent$'an Poisi #an8 berata' sipi oeh Pori tida' dapat terepas dari se%arah Pori,

    di&ana sit$asi #an8 dihadapi pada 6an8sa Indonesia saat it$ ban#a' &en8aa&i per&asaahan

    'h$s$sn#a &e&pertahan'an 'e&erde'aan. Pori pada saat it$ s$dah ebih siap dibandin8'an 9NI

    daa& &en$&pas berba8ai 8e%oa' ,'on=i' #an8 ter%adi. oeh 'arena it$ &a'a Pori har$s ter%$n

    an8s$n8 daa& 'an>ah peperan8an, Sehin88a saat it$ Pori diposisi'an seba8ai >o&battan #ait$

    seba8ai $ns$r &iiter #an8 i'$t berperan8. .

    Pada tah$n 1+1 den8an $ndan8$ndan8 5epoisian No&or 1- tah$n 1+1, Pori din#ata'an

    seba8ai ba8ian dari $ns$r A6RI dan ini beran8s$n8 sa&pai pada pas>a Pori &andiri tah$n

    1, 5eadaan iniah #an8 &e&bent$' instit$si Pori #an8 sehar$sn#a berata' sipi &en%adi

    soso' &iiter dari pada soso' Poisi sipi, sehin88a adan#a ?ndan8?ndan8 No&or 2 9ah$n

    2002 tentan8 5epoisian Ne8ara Rep$bi' Indonesia, $nt$' &en%aab harapan &as#ara'at pada

    era re=or&asi.

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    38/150

    Seteah ber8$irn#a re=or&asi &a'a sit$asi &endoron8 adan#a per$bahan pada si'ap dan

     peria'$ Pori #an8 se&$a bersoso' &iiter $nt$' &en%adi soso' Poisi Indonesia #an8 berata' 

    sipi.

    ;itra &as#ara'at terhadap Pori tida' se>ara an8s$n8 dipen8ar$hi oeh posisi =or&a, &eain'an

    oeh si'ap dan tinda'an seharihari aparat Poisi diapan8an daa& &e&beri'an pea#anan,

     perind$n8an dan penen8a'an h$'$& #an8 dapat diihat dan dirasa'an se>ara an8s$n8 a'an

    ditan88api oeh &as#ara'at den8an p$%ian, perasaan p$as ata$ den8an >eaan dan 'etida'p$asan

    &as#ara'at terhadap si'ap dan peria'$ Poisi.

    III. ASPE5 5?L9?RAL PCLISI :ANG SERING 6IAS DALA3 I3PLE3EN9ASIN:A

    DEWASA INI

    A. 5ondisi Interna Pori

    Sea&a ini pandan8an &as#ara'at terhadap >itra poisi se>ara $&$& &asih &e&beri'an 'esan

    ne8ati=. "a ini seba8ian besar ber&$ara pada '$ran8 pro=esionan#a poisi daa& &en%aan'an

    t$8as di bidan8 pene8a'an h$'$&, perind$n8an dan pea#anan serta pe&bi&bin8an &as#ara'at,daa& ran8'a ter%a&inn#a tertib dan te8a'n#a h$'$& serta terbinan#a 'etentra&an &as#ara'at.

    Poisi serin8'ai han#a seba8ai aat pen8$asa, tida' a>>o$ntabe, tida''$ran8 &e$%$d'an

    s$pre&asi h$'$&, &ean88ar "a' Asasi 3an$sia, tida' adi, tida' de&o'ratis serta '$ran8

    &enden8ar s$ara ainF. Den8an 'ata ain, poisi tida'be$& &a&p$ &e$%$d'an ter>apain#a

    8ood 8oe. "a ini terihat dari 'iner%a dan pro=esionais&e Pori seperti di$rai'an di

     baah ini.

    1. 5iner%a dan Pro=esionais&e Pori

    5iner%a poisi ditent$'an oeh $saha &en>ipta'an dan &e&eihara 'ea&anan, &eind$n8i

    &as#ara'at, &ea#ani &as#ara'at, &ene8a''an h$'$&, &en%a8a 'epribadiann#a dan &en%a8a

    'eper>a#aan &as#ara'at 7ina# dan , 1*). Sedan8'an pro=esionais&e seba8ai di&ensi#an8 ada pada &an$sia ditent$'an oeh %atidiri, intee't$aitas, si'ap 'er%a, dan orientasi 'er%a

    seba8ai =a'tor =$nda&enta #an8 &enent$'an bai' an8s$n8 ata$p$n tida' an8s$n8 'eberhasian

    ata$ 'e8a8aan s$at$ or8anisasi daa& &e&en$hi 'epentin8an, 'eb$t$han &a$p$n harapan

    &as#ara'at 6ittner, 1*0).

    6erdasar'an hasi peneitian #an8 dia'$'an Disitban8 PCLRI, 1) daa& 'aitann#a den8an

    &asaah 'iner%a PCLRI, diihat dan dirasa'an oeh &as#ara'at ber$pa 'e8a8aan PCLRI daa&

    &en%aan'an t$8asn#a berdasar'an too' $'$r s$b%e'ti= &as#ara'at, disi&p$'an baha 'iner%a

     poisi daa& 'aitann#a den8an &asaah pene8a'an h$'$&, perind$n8an &as#ara'at dan

     pea#anan &as#ara'at ter8oon8 rendah.

    6er'aitan den8an &asaah 'eper>a#aan &as#ara'at terhadap an88ota PCLRI, di'etah$i baha

    'eper>a#aan &ere'a terhadap poisi ter8oon8 rendah. Pada $&$&n#a &as#ara'at &en$n%$''an

    si'ap '$ran8 per>a#a terhadap 'e&a&p$an, 'e%$%$ran dan 'es$n88$han aparat poisi daa&

    &e&proses per'ara, &ene8a''an h$'$& dan &eninda' 'e%ahatan Litban8 PCLRI, 1).

    5$ran8 pro=esionan#a tinda'an #an8 dia'$'an poisi daa& &en%aan'an t$8as di bidan8

     pene8a''an h$'$&, perind$n8an dan pen8a#o&an &as#ara'at terseb$t, pada a'hirn#a

    &eni&b$'an peniaian '$ran8 positi= terhadap 'iner%a poisi.

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    39/150

    Daa& 'aitann#a den8an &asaah pro=esionais&e di'etah$i baha pro=esionais&e aparat

    'epoisian daa& &en%aan'an t$8asn#a %$8a ter8oon8 rendah. Poisi daa& &en%aan'an

    t$8asn#a &e&perihat'an %ati diri poisi #an8 bersi=at &iiteristi'. "a terseb$t ter&ani=estasi'an

     pada si'ap pea#an bersi=at 'a'$prosed$ra, 'o&$ni'asi 'er%a #an8 bersi=at 'o&ando dan

    'epat$han pada 'o&ando tanpa si'ap 'ritis. Apap$n #an8 diperintah'an atasan, h$'$&n#a a%ib

    dia'sana'an dan sea$ diteri&a den8an 'ata SiapDanF dan baahan sea$ siap $nt$' saah

    seoahoah baahan terte'an oeh niai senior >an do no ron8 s$at$ niai #an8 &ee&ba8a

    >$'$p &endaa& dit$b$h insan poisi. 5ondisi seperti ini dapat &eni&b$'an oi8ar'i

    &onopoistis #an8 berbaha#a, #an8 &en8$asai rasionaitas dan per$n#a pen8a&bian 'ep$t$san

    oeh an88ota PCLRI diapan8an pada saat &ea'sana'an dis'resi.

    Den8an %ati diri #an8 bersi=at &iiteristi' terseb$t, serin8'ai orientasi 'er%a poisi #an8 ebih

    dido&inasi &oti= &en>ari sea&at daa& &e&bina 'arir daripada &oti= $nt$' &ea#ani

    &as#ara'at. "a ini terihat daa& berba8ai tinda'an #an8 dia'$'an an88ota PCLRI ebih

    didasar'an atas perintah atasan daripada 'eb$t$han &as#ara'at Litban8 PCLRI, 1). A'ibat

    sean%$tn#a adaah &en8a'ibat'an si'ap 'er%a poisi #an8 &en$n%$''an dera%at 'esera8a&an#an8 tin88i daa& &en%aan'an t$8asn#a den8an tida' &eihat 'e'hasan 'ondisi sosia b$da#a

    &as#ara'at terseb$t. "a ini &en$n%$''an rendahn#a 'reati

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    40/150

    &as#ara'at.

    Rendahn#a 'iner%a dan pro=esionais&e poisi teah &en8a'ibat'an si'ap ne8ati= &as#ara'at

    terhadap 'eberadaan poisi di&ana poisi daa& posisi #an8 '$ran8 dihar8ai. 3en$r$t pandan8an

    &as#ara'at, &eibat'an poisi daa& &en#eesai'an &asaah serin8'ai tida' terseesai'an,

     bah'an tida' %aran8 &ena&bah &asaah. A'ibatn#a &as#ara'at &erasa en88an ber$r$san

    den8an poisi, bah'an tida' %aran8 &$n>$ an88apan baha poisi &er$pa'an 8an88$an #an8

    sedapat &$n8'in dihindari.

    2. Pea#anan PCLRI

    Sea&a ini, pandan8an &as#ara'at terhadap >itra poisi se>ara $&$& &e&beri'an 'esan #an8

    ne8ati=. 6erh$b$n8an den8an poisi daa& &en8hadapi persoaan #an8 dihadapi ar8a

    &as#ara'at, &aah b$'an &en#eesai'an &asaah tetapi %$str$ &eni&b$'an &asaah bar$.

    5e8a8aan 'ehadiran poisi ini, &en$r$t 5$narto 1/) tida' terepas dari beberapa >iri b$da#a

     poisi Poi>e >$t$re) #an8 do&inan pen8ar$hn#a terhadap 'e8a8aan tinda'an terseb$t. "a

    terseb$t antara ain disebab'an !

    a. Crientasi tinda'an #an8 ebih serin8 &en8$ta&a'an pen>apaian hasi dari pada prosessehin88a serin8 &en8abai'an e=isiensi, =a'tor e'ono&i daa& pen8or8anisasian dan

     penda#a8$naan s$&ber da#a.

     b. 6ersi'ap sea$ >$ri8a dan 5e>ender$n8an Poisi $nt$' ter%erat daa& pra8&atis&e #an8

    t$&b$h di apan8an dan &enin88a'an pra8&atis&e it$ sendiri #ait$ i&$ dan eti'a 5$narto,

    1/).

    9ida' %aran8 poisi daa& &en%aan'an t$8asn#a &en#i&pan8 dari &atra #an8 &en%adi r$an8

    in8'$p tinda'an poisi #ait$ &atra 'aasan, &atra &an$sia, &atra i'ha dan &atra a't$.

    Daa& 'aitann#a den8an &atra 'aasan &isan#a, tida' %aran8 baha poisi serin8'ai bertinda' 

    di$ar 'aasan t$8as $ta&an#a. 5arena tinda'an ini han#a dibenar'an %i'a 1) &enan8'ap

    seoran8 tersan8'a di ia#ahn#a dan &eari'an diri 'e daerah ainH 2) ?nt$' &en#idi' seseoran8di $ar daerah eenan8n#a #an8 ada san8'$tann#a den8an tinda'an pidana di daa&

    daerahn#aH -) Sedan8 di$ar daerah eenan8, 'arena tertan8'ap tan8an ter%adi s$at$ tinda'an

     pidana.

    Poisi %$8a tida' %aran8 &en#$r$h tersan8'a &ea'$'an perb$atan #an8 tida' ada san8'$t

     pa$tn#a den8an 'epentin8an proses pen#idi'an Proses pen#idi'an tida' &en8i'$ti prosed$r #an8

    ses$ai den8an 'etent$an perat$ran per$ndan8$ndan8an, bertinda' berebihan &ean88ar aas

    'esei&ban8an). 9inda'an poisi terseb$t tent$ sa%a &ean88ar &atra &an$sia.

    De&i'ian p$a tinda'an poisi #an8 &ea&pa$i batas eenan8 daa& &atra i'ha dan a't$,.

    serin8'ai bertinda' daa& &asaah #an8 tida' ter&as$' daa& eenan8 'epoisian &isan#a

    &asaah perdata dan &asaah perda8an8an dan tida' %aran8 p$a poisi &enahan tersan8'a

    &ea&pa$i batas a't$ #an8 teah ditetap'an oeh $ndan8$ndan8.

    9inda'an &ea&pa$i batas eenan8 terseb$t, bah'an daa& beberapa ha tertent$ &en%adi

    &od$sF operasi poisi daa& &enan8ani 'as$s tertent$ 6rotodired%o, 1/). "a ini terihat

    daa& beberapa 'as$s #an8 san8at &enon%o seperti 'as$s ?din di :o8#a'arta dan 9ra8edi

    9risa'ti di (a'arta. Poisi daa& &en%aan'an t$8asn#a, serin8'ai &en88$na'an 'e'erasan dan

    &ean88ar prosed$r pen#idi'an dan penahanan serta &en8abai'an ha' prosed$ra dari tersan8'a.

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    41/150

    Pen#aah8$naan eenan8 terseb$t, biasan#a ber&oti= e'ono&i dan &en$r$t 6rotodired%o

    1/) ai& dina&a'an 'or$psi. ?an8 s$ap &en%adi sen%ata #an8 &e&ati'an ba8i &oraitas

    aparat 'epoisian, apaa8i 'aa$ di'ait'an den8an tin8'at 'ese%ahteraan poisi #an8 rendah. "a

    ini dapat diihat dari 8a%i #an8 diteri&a an88ota poisi #an8 '$ran8 ebih sa%na den8an 8a%i

     pe8aai ne8eri sipi. Rendahn#a 8a%i poisi adaah &er$pa'an saah sat$ titi' e&ah #an8

    &e&b$at 'eraanan terhadap &$n>$n#a tinda'an pen#aah8$naan eenan8.

    Rendahn#a 8a%i #an8 diteri&a, dapat berpen8ar$h terhadap 'iner%a dan pro=esionais&e poisi.

    Rendahn#a tin8'at 'ese%ahteraan poisi ini berpotensi $nt$' &e&$n>$'an tin88in#a an8'a

     pean88aran h$'$& >riti>a in>iden>e) dan tinda'an pen#i&pan8an #an8 dia'$'an oeh poisi

    poi>e dee). "a ini &en8a'ibat'an >itra poisi seba8ai pene8a' h$'$& dan pen8a#o&

    &as#ara'at &en%adi ses$at$ ha #an8 &asih dira8$'an.

    Si'ap &as#ara'at #an8 ber'e&ban8 sea&a ini, seperti s$dah di$rai'an sebe$&n#a, teah

    &ene&pat'an poisi daa& 'ed$d$'an #an8 '$ran8 dihar8ai &as#ara'at. Poisi dian88ap seba8ai

    8an88$an #an8 sedapat &$n8'in har$s dihindari oeh &as#ara'at. 5aa$p$n har$s ber$r$san,

     %i'a han#a daa& 'eadaan #an8 san8at terpa'sa dan s$it $nt$' dihindari. 5ondisi seperti ini&en8is#arat'an baha dera%at 'ehar&onisan antara poisi dan &as#ara'at rendah.

    Den8an 8a&baran terseb$t, %easah sea&a ini pea'sanaan t$8as dan peran 'epoisian &asih

     %a$h dari harapan &as#ara'at, sehin88a &eni&b$'an 'esan &as#ara'at en88an ber$r$san

    den8an poisi. 5ondisi seperti ini teah &en#ebab'an &as#ara'at tida' &a$ de'at den8an poisi,

    aa$ poisi ber$saha de'at den8an &as#ara'at. "a ini tent$n#a dapat &eahir'an partisipasi

    &as#ara'at &en%adi rendah daa& &en$n%an8 pea'sanaan t$8as 'epoisian. Padaha partisipasi

    &as#ara'at daa& &end$'$n8 t$8as 'epoisian &er$pa'an aspe' #an8 san8at pentin8, 'arena

     pe&eiharaan 'ea&anan dan 'etertiban $&$& tida' &$n8'in ditan8ani se>ara e=e'ti= oeh or8an

     poisi sendiri.

    6. Pen8ar$h Lin8'$n8an Strate8i' 5ondisi interna poisi terseb$t diatas, tent$ sa%a tida' berdiri sendiri tetapi %$8a dipen8ar$hi oeh

     berba8ai =a'tor in8'$n8an strate8i' seperti aspe' poiti', e'ono&i dan b$da#a. Per'e&ban8an

    in8'$n8an strate8i' $ar ne8eri pas>a peran8 din8in se&a'in diarnai en8an per$bahan #an8

    serba >epat, t$rb$ent, dina&is dan pen$h 'etida'pastian. Per$bahan ini, %$str$ &er$pa'an

    tantan8an #an8 tida' rin8an ba8i PCLRI daa& &en%aan'an perann#a ter$ta&a #an8 ber'aitan

    den8an &asaah niai &ora $niipta'an sit$asi 'a&tib&as #an8 'ond$si=. Adapa$n #an8

    &en%adi'an sasaran prioritas Por diantaran#a adaah ! Pe&berantasan per%$dian, 5e%ahatan

    nar'oti'a dan se%enisn#a, Pena88$an8an teroris&e, 5e%ahatan #an8 berpotensi &er$8i'an

    'e'a#aan ne8ara 'or$psi, ie8a o88in8, ie8a =ishin8 dan ie8a &inin8), Perda8an8an oran8

    tra==i>'in8 in persons), 5e%ahatan Pre&anis&e dan Anr'his&e, 5e%ahatan %aanan.

    5ondisi ini &e&a'sa poisi $nt$' &e&eran'an peran #an8 ebih $as, den8an &ea'$'an $pa#a

    'ontro &ea$i berba8ai >ara seperti pen#eidi'an ata$ &ea'$'an pendete'siaan, pen>e'aan,

  • 8/17/2019 Bahan Polisi (05-082015).docx

    42/150

     pen8at$ran, pe&eri'saan dan periinan. Sedan8'an di daa& ne8eri ditandai den8an t$&b$h

    s$b$rn#a partai poiti', dan berba8ai bent$' e$phoria #an8 sea&a ini ter%adi #an8 pada a'hirn#a

    teah &eni&b$'an berba8ai 'risis 'eper>a#aan terhadap pe&erintah. Pen8ar$h in8'$n8an

    strate8i' terseb$t berpen8ar$h terhadap stabiitas nasiona di bidan8 poiti' dan dapat

    &eni&b$'an 'eraanan serta berpotensi $nt$' &eni&b$'an 'on=i' #an8 &en8arah 'epada

    an>a&an, tantan8an, ha&batan dan 8an88$an #an8 dapat &en%$r$s 'earah disinte8rasi terhadap

    'e$t$han persat$an dan 'esat$an ban8sa.

    Dari aspe' e'ono&i, pe&ban8$nan e'ono&i #an8 dia'$'an saat ini tida' terepas dari berba8ai

     persoaan &as#ara'at #an8 san8at 'o&pe'. 5ondisi ini diper$&it a8i den8an 8obaisasi

    e'ono&i #an8 &eni&b$'an berba8ai da&pa' ne8ati= seperti pen#e$nd$pan den8an

    &en88$na'an te'noo8i transportasi, trans=er $an8 &ea$i sandi 'o&p$ter, 'or$psi, 'o$si dan

    'onspirasi %ahat #an8 s$it dib$'ti'an se>ara &ateri, pasar 8eap baran8 teraran8 dan berba8ai

    &asaah ainn#a. 5ondisi terseb$t teah &e&i>$ bent$'bent$' 'e%ahatan ba& di&ana intensitas

    'e%ahatan &en8arah pada '$aitas pea'$, >ara, aat, a't$ dan sasarann#a. "a ini tent$ sa%a

     %$8a berpen8ar$h pada per'e&ban8an 'epoisian, ter$ta&a ber'aitan den8an &asaah pen8$asaan i&$ dan te'noo8i #an8 di&ii'i poisi.

    Peran poisi har$s dises$ai'an den8an 'ondisi sosia e'ono&i dan b$da#a &as#ara'at, 'arena

    siste& 'epoisian b$'anah s$at$ siste& #an8 berdiri sendiri. poisi dan &as#ara'at adaah s$at$

    'e&itraan. Poisi tida' se'edar pen%a8a 'etertiban &as#ara'at tetapi se'ai8$s seba8ai saah sat$

     bent$' 'ontro sosia #an8 ber=$n8si &en%a8a norraanor&a b$da#a, padaha per'e&ban8an

    'epoisian a'an dipen8ar$hi p$a oeh 'on=i8$rasi &as#ara'atn#a.

    I@. 3E36ANG?N "?6?NGAN 5?L9?R :ANG IDEAL DENGAN 9?GAS PCLISI

    PRE@EN9I7