9
ARSITEKTUR BAROQUE (Akhir Abad 16M- Pertengahan Abad 18M) Posted: March 2, 2011 in Perkembangan Arsitektur Tags: Arsitektur Baroque Abad 16 2 Tidak diketahui secara pasti dari mana asal kata ‘baroque’, namun diperkirakan berasal dari bahasa Spanyol ‘barrueco’ yang berarti permata dengan bentuk tak beraturan. Arsitektur Baroque mulai berkembang pada abad ke-16, dan umumnya timbul karena perkembangan yang terjadi pada Gereja Katolik. Pada pertengahan abad ke-16 Gereja Katolik membuat gerakan untuk melawan perkembangan Protestanisme dan gerakan untuk lebih menyebarluaskan propaganda tentang Gereja Katolik. Salah satu cara untuk itu adalah dengan menekankan pentingnya bentukan seni pada Gereja. Di dalam Gereja, arsitektur dan patung, lukisan dan musik digabungkan dengan cara baru yang teatrikal untuk menekankan kepentingan ajaran Katolik sehingga dapat membuat pesan-pesannya lebih atraktif/menarik. Mengenal Bangunan Baroque Cita rasa pergerakan yang menerus, yang terutama diciptakan oleh permainan dinding-dinding cekung dan cembung, adalah fitur yang paling jelas pada bangunan Baroque. Kesan pertama dalam melihat bangunan Baroque adalah seperti melihat sebuah teater. Ada drama, ada pergerakan, ada efek pencahayaan yang jelas (striking) dan akustik yang baik. Arsitektur Baroque, yang muncul pertama kali di Roma, adalah gaya bangunan pada gereja, istana dan bangunan umum (yang dirancang dalam skala besar). Pada hal tertentu, arsitektur Baroque dapat dikatakan sebagai perpanjangan dari arsitektur Renaissans. Keduanya mempunyai kubah (dome), kolom, pilaster, entablature dan komponen-komponen klasik lainnya. Yang berbeda pada arsitektur Baroque adalah kebebasan, kebebasan dalam menggabungkan komponen- komponen tersebut, dimana saat Renaisans kebebasan ini tidak dapat diterima (ada aturan-aturan baku).

Bahan Pramod 2

Embed Size (px)

Citation preview

ARSITEKTUR BAROQUE (Akhir Abad 16M-Pertengahan Abad18M)Posted: March 2, 2011 in Perkembangan Arsitektur Tags: Arsitektur Baroque Abad 16 2Tidak diketahui secara pasti dari mana asal kata baroque, namun diperkirakan berasal dari bahasa Spanyol barrueco yang berarti permata dengan bentuk tak beraturan. Arsitektur Baroque mulai berkembang pada abad ke-16, dan umumnya timbul karena perkembangan yang terjadi pada Gereja Katolik. Pada pertengahan abad ke-16 Gereja Katolik membuat gerakan untuk melawan perkembangan Protestanisme dan gerakan untuk lebih menyebarluaskan propaganda tentang Gereja Katolik. Salah satu cara untuk itu adalah dengan menekankan pentingnya bentukan seni pada Gereja. Di dalam Gereja, arsitektur dan patung, lukisan dan musik digabungkan dengan cara baru yang teatrikal untuk menekankan kepentingan ajaran Katolik sehingga dapat membuat pesan-pesannya lebih atraktif/menarik.Mengenal Bangunan BaroqueCita rasa pergerakan yang menerus, yang terutama diciptakan oleh permainan dinding-dinding cekung dan cembung, adalah fitur yang paling jelas pada bangunan Baroque. Kesan pertama dalam melihat bangunan Baroque adalah seperti melihat sebuah teater. Ada drama, ada pergerakan, ada efek pencahayaan yang jelas (striking) dan akustik yang baik.Arsitektur Baroque, yang muncul pertama kali di Roma, adalah gaya bangunan pada gereja, istana dan bangunan umum (yang dirancang dalam skala besar). Pada hal tertentu, arsitektur Baroque dapat dikatakan sebagai perpanjangan dari arsitektur Renaissans. Keduanya mempunyai kubah (dome), kolom, pilaster, entablature dan komponen-komponen klasik lainnya. Yang berbeda pada arsitektur Baroque adalah kebebasan, kebebasan dalam menggabungkan komponen-komponen tersebut, dimana saat Renaisans kebebasan ini tidak dapat diterima (ada aturan-aturan baku).

Dinding bergelombang merupakan fitur yang menakjubkan dari gereja-gereja Baroque. Order raksasa, biasanya setinggi dua lantai, dan dinding raksasa mendominasi eksterior. Tebing layar-nya bisa berbentuk lengkung kurva, ataupun lengkung yang mengarah ke atas bertemu pada puncaknya.Jendela-jendela besar berbentuk persegi panjang, dan jendela yang lebih kecil, yang mempunyai lebih banyak ornament, berbentuk lingkaran, setengah lingkaran, atau oval (bulat telur). Bentuk ovaljuga diterapkan pada bingkai pahatan dinding (frame wall carving). Denah lantai dasar biasanya juga oval, yang merupakan bentuk geometris paling bergerak (fluid) dan yang menciptakan rasa pergerakan (movement). Bentuk oval digunakan di seluruh bangunan.Saat memasuki gereja kesan teater menjadi lebih kuat. Para perancang gereja Baroque menginginkan orang yang datang untuk beribadah untuk merasakan bahwa mereka juga ikut dalamacara, agar mereka dapat mendengar dan melihat si pendeta dengan baik. Karena itu kebanyakan gereja Baroque tidak mempunyai kolom-kolom yang membagi gang samping (aisle) dan lorong tengah (nave), namun digantikan dengan kapel-kapel di bagian samping sepanjang dinding.

Pada interior, seperti pada eksterior, dinding bergelombang memberikan cita rasa pergerakan. Altar kaya dengan dekorasi dan baldachin di atasnya. Baldachin adalah semacam kanopi, umumnya berbentuk kubah, yang disangga oleh empat kolom yang juga kaya dengan dekorasi ukiran. Balkon, bagian tak terpisahkan dari teater, juga dapat ditemukan di gereja-gereja Baroque. Beberapa di antaranya dihiasi dekorasi ukiran-ukiran logam.Paduan usaha dari para arsitek, pelukis dan pemahat membuahkan hasil yang menawan. Langit-langit didekorasi dengan lukisan. Dekorasi dinding menggunakan stucco, dimana bahan ini adalah bahan yang fleksibel, sehingga membantu menciptakan garis-garis lengkung sebagai karakteristik Baroque.Gereja-gereja Baroque mendapatkan cahaya dari sedikit sumber, umumnya dari kubah, baik kubahpusat ataupun kubah-kubah kecil di sekelilingnya. Efek dari pencahayaan, yang didapat dari jumlah cahaya yang tepat menyinari tempat yang tepat, merupakan bagian yang penting dari arsitektur gereja Baroque.Banyak karakteristik yang ditemukan di gereja Baroque dapat ditemukan di istana juga. Termasuk di dalamnya adalah fasade bergelombang, garis-garis hidup (fluid) baik dalam konstruksi dan dekorasi, dan kaya akan dekorasi.Tangga monumental adalah fitur penting pada istana dan villa Baroque. Tangga-tangga ini mendominasi sirkulasi bangunan baik di ruang luar ataupun ruang dalam bangunan.

Contoh bangunan periode Baroque