27
KETAHANAN PANGAN: B E R A S 1 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bahan Konferensi Pers Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Jakarta, 11 Maret 2011

BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

  • Upload
    vandiep

  • View
    407

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

KETAHANAN PANGAN: B E R A S

1

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

Bahan Konferensi Pers

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas

Jakarta, 11 Maret 2011

Page 2: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

PERTANYAAN WARTAWAN 1. Katanya produksi 2010 >kebutuhan, tapi harus impor. Produksi surplus kok harga

tinggi sekali.Sebetulnya kondisi ketahanan pangan kita seperti apa?

2. Statement Menko: kebutuhan 33 juta ton, produksi 37 juta ton.

Tanggapan:

1. Produksi padi tahun 2010 (ARAM III) adalah sebesar 65,98 juta ton GKG (37,38 juta

beras), naik sebesar 1,58 juta ton (2,46%) dibanding 2009. Peningkatan terjadi karena

peningkatan luas panen (1,82%), produktivitas (0,62%). Kebutuhan /konsumsi setiap

tahun 33,4 juta ton beras, sehingga secara total akan terjadi surplus sebesar 4 juta

ton. Data caption 6.

2. Tentang data tersebut dapat dijelaskan:

a. Angka masih harus diwaspadai karena angka ARAM III adalah angka ramalan dan

belum angka tetap (ATAP), sehingga surplus riil baru dapat diketahui setelah ATAP

terjadi.

b. Peningkatan harga tidak terjadi sepanjang waktu (12 bulan) namun pada saat musim

tanam (paceklik) yaitu sejak puasa sampai saat ini.

c. Angka surplus yang terjadi adalah angka total, sedangkan inflasi tidak hanya

tergantung pada angka total namun juga pada: (i) persebaran produksi setiap

bulannya (antar waktu); (ii) lokasi (daerah defisit atau daerah surplus). Dengan

demikian, terdapat 2 faktor yang dapat mendorong produksi: (i) kelebihan produksi

pada waktu surplus tercarry over ke waktu defisit atau tidak (manajemen stok); (ii)

kelebihan produksi di daerah surplus terangkut ke daerah defisit atau tidak (masalah

distribusi.

2

Page 3: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

PERTANYAAN (LANJUTAN)

d. Dengan demikian, patokan total tidak menjamin bahwa akan tidak terjadi

kenaikan harga pada waktu-waktu tertentu, terutama apabila masalah

logistik dan distribusi sedemikian buruk.

e. Artinya untuk ketahanan pangan yang didefinisikan sebagai:

ketersediaan pangan pada jumlah, kualitas dan harga yang terjangkau

pada tingkat rumah tangga tidak hanya tergantung pada produksi

(ketersediaan) namun juga pada aspek harga yang tidak hanya

tergantung pada jumlah produksi total namun juga kemampuan untuk

menyebarkan produksi ke daerah-daerah defisit beras (non produksi)

dan waktu-waktu defisit (masa paceklik).

f. Kenaikan harga pada kuartal 4 sampai dengan awal tahun adalah pola

fluktuasi harga yang memang belum berhasil dikelola dengan baik

(periode ini sebetulnya adalah masuk periode 2010/2011 bukan produksi

2010). Namun tahun-tahun sebelumnya kenaikan tidak sebesar tahun

2010/2011 ini, karena tahun ini terdapat dorongan cuaca yang buruk

yang berakibat pada: (i) penurunan kelancaran distribusi stok beras , dan

(ii) produksi terjadi namun diperkirakan kualitas juga kurang baik

sehingga mempertipis jumlah stok yang dapat disimpan dan dipasarkan

(tradeable stock).

3. Secara lengkap penjelasan tentang kondisi ketahanan pangan 2010 dan

2010/2011..

3

Page 4: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

PENGAMANAN PRODUKSI PADI

UNTUK KETAHANAN PANGAN

NASIONAL

K E M E N T E R I A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N N A S I O N A L /

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N N A S I O N A L ( B A P P E N A S )

1 1 M A R E T 2 0 1 1

4

Page 5: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

UMUM 1. Setiap akhir tahun sampai dengan triwulan I tahun berikutnya,

kondisi perberasan selalu menjadi topik hangat, karena beberapa

hal:

a. Pada akhir tahun sejak awal puasa sampai hari raya Natal dan

tahun baru, selalu terjadi inflasi karena pada masa tersebut

permintaan beras selalu meningkat sementara masa tersebut

adalah awal tanam musim III (tahun 2010/2011 misalnya),

sehingga produksi sangat rendah.

b. Kekhawatiran paceklik akan terus berlanjut terutama apabila

stok beras pemerintah dan masyarakat tidak mencukupi yang

biasanya ditunjukkan oleh terus meningkatnya harga beras di

pasar. Sementara masyarakat sedang rendah pendapatannya

(paceklik).

2. Pada tahun 2010/2011 ini produksi Musim III diiringi pula dengan

curah hujan tinggi secara kontinyu yang mengakibatkan banjir dan

tanah longsor di berbagai tempat.

3. Kondisi ini mengkhawatirkan pemerintah, mengingat pada bulan

Januari 2011 inflasi sudah mencapai 7,02 persen (yoy) lebih tinggi

dari perkiraan dalam RKP 2010.

5

Page 6: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

UMUM (3) 4. Untuk itu, kondisi produksi dalam negeri dalam jangka sangat pendek

(immediate) perlu diperkuat untuk menyelamatkan produksi tahun 2011.

Kebiasaan mengimpor beras sebagai jalan darurat dapat dicegah, karena

dengan adanya impor:

a. Akan mengganggu psikologi dan dorongan petani untuk berpoduksi

(harga tinggi adalah ekspektasi untuk produksi)

b. Impor melemahkan posisi kemandirian pangan, dan apabila dibiasakan

untuk mengimpor akan lebih mengurangi animo petani untuk

berproduksi, yang secara jangka menengah dan panjang akan

membahayakan.

c. Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan berbagai langkah pengamanan

produksi padi domestik dalam rangka menjaga ketahanan pangan

nasional.

5. Konsentrasi upaya: pada 14 sentra produksi padi.

6. Pengamanan produksi padi dilakukan dalam 3 tahap:

a. Tahap I: immediate yaitu menyelamatkan produksi tahun 2011 dan

panen raya 2012.

b. Tahap II: tahap jangka pendek-menengah sampai dengan tahun

2014/15.

c. Tahap III: jangka panjang.

6

Page 7: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

7

Pola pertanaman (paceklik) terbesar terjadi pada Okt-

Mar (Musim I) dan April-Sep (Musim II)

Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep

MT. 07/08 671 1,428 2,437 1,483 739 887 1,302 1,214 841 535 486 491

MT. 08/09 858 1,887 2,237 1,299 814 1,114 1,306 999 931 628 499 527

MT.09/10 862 1,491 2,082 1,659 922 1,077 1,340 1,249 973 619 628 774

MT.10/11 1059 1669 2074

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000

2,200

2,400

2,600

Dal

amH

a

Kontribusi

ARAM I

2011

Perlu Pengawalan terhadap pencapaian luas panen ARAM I 2011

Cat : Realisasi Tanam Bulan Des Masih Angka Sementara

Page 8: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

• Defisit beras bulan Januari yg diiringi stok terbatas telah mendorong inflasi.

• Apabila tidak ada penanganan secara khusus maka defisit akan terjadi pada

bulan Agustus – Januari

Pola defisit beras 2011: produksi puncak Maret-April dan

defisit beras pada bulan Agustus-Januari tahun berikutnya

Page 9: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

9

TAHAP I. PENGAMANAN

PRODUKSI 2011 DAN PANEN

RAYA 2012

(immediate action)

Page 10: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

STRATEGI:

1. Pengamanan produksi pada Musim I

2. Musim II:

a. Percepatan tanam, peningkatan produksi dengan

perluasan areal dan peningkatan produktivitas

b. Pengamanan stok dari produksi dalam negeri.

3. Percepatan tanam Musim III untuk mengamankan produksi

2012.

4. 1,2,3, dilakukan dengan dukungan:

a. MOU dengan daerah

b. Pengawalan penyuluh untuk memastikan input sampai di

petani dengan tepat (harga dan waktu).

c. Adanya informasi teknologi, pasca panen-mutu dan

pemasaran.

SASARAN:

1. Produksi naik 5%

2. Stok tercapai sebesar 2,5 juta ton dari produksi DN.

10

Page 11: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

MUSIM TANAM 2011/12

2010 2011 2012

OKTOBER-- MARET APRIL-SEPTEMBER OKTOBER-- MARET

PERIODE I PERIODE II PERIODE III

50-60% produksi

nasional pada

periode ini

40% produksi

nasional

Produksi 2012 untuk

kemandirian pangan

1. Pertanaman sudah

selesai, tinggal

menunggu panen

2. Langkah:

Pengamanan

produksi yang akan

panen Maret/April

2011.

1. Mengejar target

sisa peningkatan

produksi

2. Tanam tepat

waktu dan

perluasan areal

tanam

Pengamanan panen

raya 2012 – berhasil

maksimal.

11

Page 12: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

SENTRA PRODUKSI PADI (2010)

ACEH:

2,5%

1,63 juta

ton SUMUT:

5,4%

2,19 juta ton

LAMPUNG:4,1

%

2,70 juta ton

SUMSEL:

4,9%

3,25 juta ton

SUMBAR:

3,3%

2,19 juta ton

BANTEN:

3,1%

2,05 juta ton

KALBAR:

2,1%

1,36 juta ton

SULSEL:

6,5%

4,27 juta

ton

JATIM:

17,2%

11,38 juta

ton JATENG:

15,3%

10,08 juta ton

JABAR:

17,7%

11,65 juta

ton

KALSEL:

2,9%

1,94 juta

ton

NTB: 2,7%

1,78 juta ton

Page 13: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

MUSIM TANAM 2011/12 2010 2011 2012

OKTOBER

--

MARET APRIL-SEPTEMBER OKTOBER-- MARET

PERIODE I PERIODE II PERIODE III

Pengamanan produksi

seoptimal mungkin

Mengejar tambahan produksi

2011 (target sisa)

Pengamanan 60% produksi

2012

a. Monitoring dan

pengawalan

lapangan

(penyuluh)

b. Mengamankan dari

OPT

c. Mempersiapkan

pengeringan –

musim panen basah

d. Kompensasi benih

dan pupuk untuk

yang puso dan

persiapan tanam

musim berikutnya

a. Tanam tepat waktu

b. Peningkatan produktivitas

c. Perluasan tanam ke lahan

kering - menambah areal

tanam

d. Monitoring produksi frekuentif

e. Komunikasi dan sistem

informasi iklim (peringatan

dini) yang cepat kepada

petani.

f. Intensifkan kerjasama dengan

program K/L (Inpres 2011)

g. MOU dengan Pemda.

a. MOU dengan Pemda

b. Pemanfaatan perluasan

cetak sawah hasil 2011

c. Tanam tepat waktu

d. Input produksi tepat waktu

e. Pengawalan

f. Monitoring bulanan

(perkembangan produksi)

sekaligus antisipasi

gangguan produksi.

g. Komunikasi dan sistem

informasi iklim (peringatan

dini) yang cepat kepada

petani. 13

Page 14: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

PRODUKTIVITAS: PENGAWALAN KONSENTRASIKAN UNTUK

DAPAT MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS.

ACEH:

4,5 ton/ha

SUMUT:

4,8 ton/ha

LAMPUNG:

4,7 ton/ha

SUMSEL:

4,2 ton/ha

SUMBAR:

4,9 ton/ha

BANTEN:

5,1 ton/ha

KALBAR:

3,2 ton/ha

SULSEL:

5,0 ton/ha

JATIM:

5,9 ton/ha

JATENG:

5,6 ton/ha

JABAR:

5,8 ton/ha

KALSEL:

4,1 ton/ha

NTB:

4,7 ton/ha

Page 15: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

LANGKAH MUSIM TANAM II (APRIL-SEPTEMBER 2011)

1. Tanam tepat waktu

2. Peningkatan produktivitas: Hanya perlu dukungan dari sisi input (benih, pupuk, kendali hama penyakit) dan pengawalan penyuluh upaya meningkatkan produktivitas

3. Perluasan - memanfaatkan lahan yang sudah ada - non sawah yang saat ini digunakan untuk komoditas lain. a. Perlu mengkoordinasikan petani, bekerjasama dengan Pemda –

pengawalan ketat. b. Menjaga agar kompetisi dengan komoditas lain (jagung, kedele, dan

tanaman lain – sayur mayur misalnya) tetap dapat mengamankan produksi nasional.

c. Menjaga agar distribusi input lancar dan dukungan ketat dari pemerintah – konsolidasi petani dan kawalan penyuluhan dengan ketat.

3. Perlu dilakukan MOU dengan Pemda untuk memastikan pengawalan produksi bersama-sama.

2. Dinilai paling cepat dapat dilakukan karena petani sudah ada, lahan sudah terolah dan siap ditanami serta tidak memerlukan penyiapan yang lebih lama (hanya pengalihan dari komoditas lain ke padi).

3. Dapat langsung dilakukan pada bulan depan dengan menggunakan dana yang sudah ada di K/L langsung menambah/perluasan pertanaman dan langsung dapat menghasilkan tahun 2011

15

Page 16: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

POLA PRODUKSI BARU: MEMPERPENDEK DAN

MEMPERKECIL DEFISIT

16

Lama

Improved

Page 17: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

SEKENARIO DENGAN UPAYA KHUSUS :

PROGNOSA KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS TAHUN 2011

Perlu upaya khusus, agar bulan defisit bergeser dari Agustus ke September,

Disertai dengan penurunan volume defisit pada bulan Okt-Des 2011

Page 18: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

SASARAN AREAL TANAM UNTUK MENDUKUNG STOK DARI

DALAM NEGERI

Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Tahun 2011 sebesar 3,5 juta ton beras

(2,5 juta ton beras kualitas medium dan 1 juta ton beras kualitas premium)

dalam rangka menghadapi Dampak Perubahan Iklim (DPI) dan Stabilisasi

Harga Beras.

Page 19: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

Konsentrasi Area produksi 2011 untuk mendukung penambahan produksi

pendukung stok DN (mendukung pengadaan gabah/beras oleh Perum Bulog)

ACEH:

30 ribu ha

LAMPUNG:

330 ribu ha

SUMSEL:

320 ribu ha

BANTEN:

115 ribu ha

DIY:

33 ribu ha

SULSEL:

250 ribu ha

JATIM:

417 ribu ha

JATENG:

445 ribu ha

JABAR:

450 ribu ha

KALSEL:

230 ribu ha

NTB:

160 ribu ha

Page 20: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

LANGKAH MUSIM TANAM III

1. Membuka lahan baru – perluasan sawah pada tanah bera/terlantar dan

bukan konversi hutan th 2011 target perluasan sawah 70 rb ha.

a. Menambah lahan baku sawah – sebagian dari target perluasan sudah

realisasi.

b. Perlu mobilisasi tidak saja input produksi namun juga

mempertimbangkan petani baru. Pada lokasi tertentu (terutama di L

Jawa) apabila masyarakat tidak terbiasa bersawah – akan sulit

dilakukan pengalaman, di daerah non transmigrasi sulit

mengembangkan kultivasi/pertanaman sawah.

2. Langkah-langkah dalam Perpres dan Inpres ang sedang disusun

sudah dapat diterapkan:

a. MOU dengan Pemda

b. Percepatan tanam.

c. Pengamanan input dan pengawalan penyuluh.

d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan

koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi.

e. Fasilitasi dan Rintis kerjasama dengan swasta atau kemungkinan

BUMD/N khusus padi untuk menanam di luar siklus mengatasi

bulan defisit dan mengantisipasi anomali iklim serta memperkuat stok

beras dari DN. 20

Page 21: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

UPDATE ANGKA PRODUKSI PADI (BPS)

Uraian 2009 2010

(ASEM)

2011

(ARAM I)

Luas panen (ribu

ha) 12.883,6 13.244,2 13.258,7

Produktivitas

(ku/ha) 49,99 50,14 50,76

Produksi (juta ton) 64,39 66,41 67,30

21

ASEM: angka sementara

ARAM I: Angka Ramalan I

Page 22: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

LAMPIRAN

22

Page 23: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

TAHUN

REALISASI

PRODUKSI

(juta ton GKG)

SASARAN PRODUKSI (juta ton GKG)

RENSTRA KEMTAN

2010-2014

PERUBAHAN

SETELAH RETREAT

PANGAN

2006 54.454.937

2007 57.157.435

2008 60.325.925

2009 64.398.890

2010 65.980.670*) 66.680.000

2011 68.800.000 70.599.317

2012 71.000.000 74.129.000

2013 73.300.000 77.836.000

2014 75.700.000 81.728.000

PERKEMBANGAN REALIASI DAN

SASARAN PRODUKSI PADI

Ket.: *) ARAM III 2010

Page 24: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

SASARAN LUAS TANAM, PANEN, PRODUKTIVITAS

DAN PRODUKSI PADI TAHUN 2011 – 2015

(SETELAH RETREAT PANGAN)

MT I MT II

2011 7.915.502 5.497.498 13.413.000 13.129.720 53,77 70.599.317

2012 8.247.860 5.665.140 13.913.000 13.634.740 54,37 74.129.000

2013 8.544.268 5.868.732 14.413.000 14.124.740 55,11 77.836.000

2014 8.840.677 6.072.323 14.913.000 14.614.740 55,92 81.728.000

2015 9.137.085 6.275.915 15.413.000 15.104.740 56,81 85.815.000

PRODUKSI

(Ton)TAHUN

LUAS TANAM (Ha) TOTAL LUAS

TANAM

(Ha)

LUAS

PANEN

(Ha)

PROVITAS

(Ku/Ha)

PERLU DIPIKIRKAN SAMPAI KAPAN PRODUKSI AKAN TERUS

MENINGKAT SECARA DERET UKUR?

Page 25: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

25

1. PENINGKATAN EFEKTIVITAS SUBSIDI

KETAHANAN PANGAN

KETERSEDIAAN

PANGAN (PRODUKSI DN,

CADANGAN,IMPOR)

DISTRIBUSI DAN

KONSUMSI

PENANGGULANGAN

MASALAH PANGAN

KURANG

PANGAN

LONJAKAN

HARGA

PENDAPATAN

RENDAH/MISKIN BENCANA

RASKIN CADANGAN BERAS

PEMERINTAH

INSENTIF PRODUKSI:

HARGA PEMBELIAN

PEMERINTAH (HPP) GABAH-BERAS

SUBSIDI INPUT: PUPUK dan BENIH

KETAHANAN PANGAN

SUBSIDI SUKU BUNGA KKP

SUBSIDI PERTANIAN

Page 26: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

SUBSIDI NAIK TERUS APA AKAN DIBIARKAN DENGAN POLA PENGGUNAAN

SEPERTI INI? HPP AKAN DINAIKKAN TERUS SAMPAI BERAPA?

POS BELANJA 2009 2010 2011

APBN-P APBN APBN-P RAPBN ALOKASI ANGGARAN KEMENTAN

8,17 8,04 8,89 16,72

Subsidi : 34,8 29,5 36,3 32,82

1. Pupuk 18,5 14,8 18,4 16,4 2. Benih 1,6 1,6 2,3 0,12*)

3. Kredit Program (KKPE, Risk Sharing KKPE, KKPEN-RP, KUPS)

1,7

1,7

1,7

1,0

4. Pangan 13,0 11,4 13,9 15,3

26

*) Terdapat realokasi dana subsidi benih (Cadangan Benih Nasional dan Bantuan Langsung Benih Unggul) ke dalam alokasi anggaran K/L (Kementan) sebesar Rp 1,7 T

Page 27: BAHAN RAKOR LAHAN DAN PANGAN - bappenas.go.id · d. Dukungan K/L sesuai penugasan dalam Inpres ditingkatkan koordinasinya terutama pada daerah-daerah sentra produksi. e. Fasilitasi

TERIMA KASIH

27