Upload
reza-satria-nugraha
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Bahan Tutor Repro 1
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tutor-repro-1 1/3
Mekanisme kerja pil hormonal
Pil-pil hormonal terdiri atas komponen estrogen dan progestagen, atau salah satu dari komponen itu.
Hormone steroid sintetik dalam metabolismenya sangat berbeda dengan hormone steroid yang dikeluarkan
oleh ovarium (Wiknjosastro et.al, 1999).
omponen estrogen dalam pil dengan jalan menekan sekresi !"H menghalangi maturasi #olikel dan
ovarium. arena pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada, tidak terdapat pengeluaran $H. %i tengah-
tengah daur haid kurang terdapat !"H dan tidak ada peningkatan kadar $H menyebabkan ovulasi terganggu.
Pengaruh komponen progestagen dalam pil kombinasi memperkuat khasiat estrogen untuk men&egah
ovulasi, sehingga dalam 9'-9 tidak terjadi ovulasi. "elanjutnya, estrogen dalam dosis tinggi dapat pula
memper&epat perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi dalam endometrium dari ovum yang
sudah dibuahi (Wiknjosastro et.al, 1999).
omponen progestagen dalam pil kombinasi seperti diatas memperkuat daya estrogen untuk men&egah
ovulasi. Progestagen sendiri dalam dosis tinggi dapat menghambat ovulasi, akan tetapi tidak dalam dosis
rendah. "elanjutnya, progestagen mempunyai khasiat sebagai berikut (Wiknjosastro et.al, 1999)*
1. $endir &ervi+ uteri menjadi lebih kental, sehingga menghalangi penetrasi spermatooa untuk masuk dalam
uterus.
. apasitasi spermatooa yang perlu untuk memasuki ovum terganggu.
. /eberapa progestagen tertentu, seperti noretinodrel mempunyai e#ek antiestrogenik terhadap endometrium,
sehingga menyulitkan implantasi ovum yang telah dibuahi.
Efek karena kelebihan estrogen
0#ek yang sering terdapat adalah rasa mual, retensi &airan, sakit kepala, nyeri pada mamma, #luor albus.
asa mual kadang disertai muntah, diarea, dan rasa perut kembung. etensi &airan disebabkan oleh
kurangnya pengeluaran air dan natrium, dan dapat meningkatkan bertambahnya berat badan. "akit kepala
sebagian juga disebabkan oleh retensi &airan. epada penderita pemberian garam perlu dikurangi, dan dapat
diberikan obat diureti&. endahnya dosis estrogen dalam pil dapat mengakibatkan spotting dan breakthrough
bleeding dalam masa intermenstruum (Wiknjosastro et.al, 1999).
Efek karena kelebihan progestagen
Progestagen dalam dosis yang berlebihan dapat menyebabkan perdarahan tidak teratur, bertambahnya na#su
makan disertai bertambah berat badan, akne, alopesia, kadang mamma menge&il, #luor albus, hipomenorea
(Wiknjosastro et.al, 1999).
1. 2bortus membakat (imminens), merupakan abortus tingkat permulaaan, dimana terjadi perdarahan
pervaginam, ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan. Perdarahan
minimal dengan nyeri3tidak. 4terus sesuai dengan umur kehamilan. Pada test kehamilan positi#. %alam
pemeriksaan 4"5, produk kehamilan dalam batas normal. Pasien pada umumnya dira6at untuk
menyelamatkan kehamilannya, 6alaupun tidak selalu berhasil.
7/25/2019 Bahan Tutor Repro 1
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tutor-repro-1 2/3
. 2bortus 7nsipiens, abortus yang sedang mengan&am dimana serviks telah mendatar dan ostium uteri telah
membuka serta terasa ketuban, akan tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum uteri. Perdarahan disertai
gumpalan darah. 8yeri lebih kuat.
. 2bortus inkomplit, adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri. /iasanya ari-ari masih
tertinggal dalam kavum uteri. Perdarahan hebat sering menyebabkan syok, disertai gumpalan darah dan
jaringan konsepsi. "erviks terbuka.
. 2bortus komplit, adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang dari :
minggu. Perdarahan dan nyeri minimal. 4kuran uterus dalam batas normal. "erviks tertutup.
'. ;issed abortion, merupakan abortus dimana embrio atau #etus telah meninggal dalam kandungan sebelum
kehamilan : minggu, akan tetapi hasil konsepsi seluruhnya masih tertahan dalam kandungan selama <
minggu atau lebih. Perdarahan minimal, sering didahului tanda abortus imminens yang kemudian
menghilang spontan. =anda dan gejala hamil menghilang. Pada 4"5, hasil konsepsi masih dalam uterus
namun tidak ada tanda kelangsungan hidupnya.
<. 2bortus habitualis, merupakan abortus yang terjadinya tiga kali berturut-turut atau lebih.
>. 2bortus in#eksiosa, merupakan abortus yang disertai in#eksi pada genitalia.
Hasil pemeriksaan #isik menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, yang terjadi akibat muntah. !undus uteri yang
teraba 1 &m diatas symphisis menunjukkan usia kehamilan sekitar 1 minggu. ?stium uteri yang tertutup
menunjukkan bah6a pasien nullipara.
/atas jelas antara mual yang masih #isiologik dalam kehamilan dengan hiperemesis gravidarum tidak ada,
tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum.
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi *
1. =ingkatan 7
a. ;untah terus menerus sehingga menimbulkan *
1) %ehidrasi * turgor kulit turun
) 8a#su makan berkurang
) /erat badan turun
) ;ata &ekung dan lidah kering
b. 0pigastrium nyerikarena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke eso#agus
&. 8adi meningkat dan tekanan darah turun
d. !rekuensi nadi sekitar 1:: kali3menit
e. =ampak lemah dan lemas
2bortus adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin men&apai berat ':: gram atau umur kehamilan
kurang dari minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan ("ar6ono, ::).
/eberapa minggu sesudah konsepsi timbul perubahan-perubahan pada kelenjar payudara. Payudara jadi
penuh, tegang, areola lebih banyak mengandung pigmen, dan putting sedikit membesar. Pada a6al trimester
77 mulai timbul system alveolar@ baik duktus-duktus maupun asinus-asinus menjadi hipertro#is di ba6ah
pengaruh estrogen dan progesterone yang kadarnya meningkat, alveolus-alveolus mulai terisi &airan, yakni
kolostrum, di ba6ah pengaruh prolaktin. arena inhibisi estrogen dan progesterone, kolostrum tidak dapat
7/25/2019 Bahan Tutor Repro 1
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tutor-repro-1 3/3
dikeluarkan, hanya pada bulan-bulan terakhir dapat dikeluarkan beberapa tetes. "esudah persalinan
kolostrum keluar dalam jumlah yang lebih besar, dan lambat laun digantidengan air susu, jikalau bayi
disusui dengan teratur. /iasanya sesudah jam mulai dikeluarkan air susu biasa dan sesudah -' hari
produksinya teratur (Wiknjosastro et.al, 1999).
%iagnosis banding perdarahan pada trimester 7 (5ranger A Pattison, 199)*
1. abortus. mola hidatidosa
. kelainan lo&al pada vagina3&ervi+*
- varises, perlukaan, &ar&inoma,erosi,polip
. kehamilan ektopik terganggu
'. menstruasi dan hamil normal