14
1. Pendahuluan Hal yang paling utama dilakukan penulis sebelum mengarang atau mengorganisasikan ide adalah menyusun kerangka karangan. Dengan kerangka karangan, rangkaian ide dapat disusun secara sistematis, logis, jelas, dan terarah. Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat gari-garis besar dari suatu karangan yang akan disusun. Melalui kerangka karangan akan terlihat secara jelas miniatur atau prototipe sebuah kerangka. Selain itu, kerangka karangan akan dapat membantu penulis menghindari kemungkinan kesalahan, terutama dalam mengembangkan bagian-bagian atau detail-detail karangan secara utuh. 2. Manfaat Kerangka Karangan Kerangka karangan dapat membantu penulis dalam hal-hal berikut ini. a. Menyusun karangan secara teratur b. Memudahkan penulis menciptakan klimaks t=yang berbeda-beda c. Menghindari pengulangan sebuah topik secara berulang-ulang 1

Bahasa Indo !!

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bahasa Indo !!

1. Pendahuluan

Hal yang paling utama dilakukan penulis sebelum mengarang atau

mengorganisasikan ide adalah menyusun kerangka karangan. Dengan kerangka

karangan, rangkaian ide dapat disusun secara sistematis, logis, jelas, dan terarah.

Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat gari-

garis besar dari suatu karangan yang akan disusun. Melalui kerangka karangan

akan terlihat secara jelas miniatur atau prototipe sebuah kerangka. Selain itu,

kerangka karangan akan dapat membantu penulis menghindari kemungkinan

kesalahan, terutama dalam mengembangkan bagian-bagian atau detail-detail

karangan secara utuh.

2. Manfaat Kerangka Karangan

Kerangka karangan dapat membantu penulis dalam hal-hal berikut ini.

a. Menyusun karangan secara teratur

b. Memudahkan penulis menciptakan klimaks t=yang berbeda-beda

c. Menghindari pengulangan sebuah topik secara berulang-ulang

d. Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu

3. Penyusun Kerangka Karangan

Langkah-langkah penyusunan kerangka karangan adalah sebagai

berikut :

a. Rumuskan tema yang jelas berdasarkan suatu topik dan tujuan yang akan

dicapai melalui topik tersebut. Tema yang dirumuskan harus berbentuk tesis

atau pengungkapan maksud.

b. Lakukan inventarisasi topik-topik bawahan yang dianggap rincian dari tesis

atau pengungkapan maksud.

1

Page 2: Bahasa Indo !!

c. Lakukan evaluasi terhadap semua topik yang telah tercatat pada langkah

kedua tersebut.

d. Tentukan pola susunan yang paling cocok untuk mengurutkan semua rincian

dari tesis atau pengungkapan maksud yang telah ditentukan. Dengan

menggunakan pola susunan tertentu, akan dihasilkan sebuah kerangka

karangan yang baik.

4. Penyusunan Kalimat Tesis

Kalimat tesis adalah rumusan singkat yang berisi gagasan sentral sebuah

karangan. Kalimat tesis tersebut diperlukan dalam penyusunan kerangka karangan

untuk memandu penulis mengorganisasikan idenya.

Ciri-ciri kalimat tesis yang baik :

a. Berisi gabungan rumusan topik dan tujuan

b. Menekangkan topik sebagai suatu pengungkapan pikiran

c. Mamuat pembatasan danketetapan rumus

d. Berupa kalimat lengkap, yaitu terdapat subjek dan predikat (objek)

e. Menggunakan kata khusus dan denotatif

f. Berupa kenyataan positif, yaitu bukan kalimat tanya, bukan kalimat seru, dan

bukan kalimat negatif

g. Dapat mengarahkan, mengembangkan, dan mengendalikan penulisan

h. Dapat diukur dan dibuktikan kebenarannya

Contoh :

Topik :Komputerisasi manajemen perpustakaan

Tujuan :Membuktikan bahwa komputerisasi manajemen

perpustakaan dapat meningkatkan kualitas layanan

Tesis :penggunaan komputer yang dilengkapi dengan softwer

yang tepat dapat meningkatkan kualitas manajemen

2

Page 3: Bahasa Indo !!

perpustakaan sehingga pelayanan kepada anggota dapat

ditingkatkan

5. Pola Susunan Kerangka Karangan

Pola susunan kerangka karangan dapat dijelaskan secara berturut-turut

berikut ini :

a. Urutan Waktu (Kronologis)

Urutan waktu atau urutan kronologis adalah urutan yang didasarkan pada

runtutan peristiwa atau tahap-tahap kejadian. Setiap peristiwa diurutkan secara

kronologis, berupa peristiwa yang satu mendahului peristiwa yang lain atau suatu

peristiwa mengikuti peristiwa yang lain. Karangan-karangan narasi lazim

menggunakan urutan seperti ini. Dalam penulisan novel, cerpen, laporan atau

biografi sering ditemukan variasi dari urutan kronologis, yaitu penulis

mendahulukan suatu titik yang menarik atau menegangkan, kemudian melakukan

sorot balik (flash back) awal perkembangan hingga titik yang menegangkan

tersebut.

b. Urutan ruang (Spesial)

Urutan ruang atau spasial menguraikan ruang atau tempat objek tertentu.

Urutan ini sering digunakan dalam karanganyang bersifat dsekriptif. Misalnya,

deskripsi mengenai sebuah gedung bertingkat dapat dilakukan dengan

menguraikan keadaan tingkat pertama, tingkat selanjutnya secara berturut-turut

hingga ke tingkat akhir.

c. Topik yang ada

Suatu barang, hal atau peristiwa dapat diuraikan berdasarkan topik yang

ada tanpa mempersoalkan bagian yang didahulukan atau dijelaskan kemudian.

Penulis mengurutkan bagian-bagian tertentu yang menyatakan bahwa yang

diurutkan lebih dahulu itu merupakan bagian yang lebih penting dari pada yang

diurutkan kemudian.

3

Page 4: Bahasa Indo !!

d. Urutan kimaks dan Anti klimaks

Urutan antiklimaks adalah suatu hal atau peristiwa yang diurutkan

menurut jenjang kepetingannya. Dalam urutan klimaks penulis penyusun bagian

atau detail persoalan dari jenjang kepentingan yang terendah menuju kepada

kepentingan yang tertinggi dari yang terendah disusun bertingkat-tingkat hingga

mencapai puncak pada rangkaian akhir. Urutan antiklimaks merupakan kebalikan

dari urutan klimaks. Dalam dalam urutan antiklimaks penulis memulai suatu

bagian atau detail persoalan yang paling menuju pada persoalan yang paling

rendah kepentingannya. Misalnya, hierarki pemerintahan, hierarki jabatan, dan

sebagainya.

e. Urutan Kausal

Urutan kausal mencakup dua pola, yaitu urutan dari sebab ke akibat dan

urutan akibat ke sebab. Pada pola yang pertama, suatu masalah dianggap sebagai

sebab, kemudian dilanjutkan dengan rincian-rincian yang menelusuri akibat-

akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah

atau dalam membicarakan persoalan-persoalan yang di hadapi umat manusia pada

umumnya. Sebaliknya, apabila suatu masalah dianggap sebagai akibat, yang

dilanjutkan dengan rincian-rincian yang berusaha mencari sebab-sebab yang

menimbulkan suatu masalah, urutannya merupakan akibat ke sebab.

Misalnya masalah : Mengapa seorang ditangkap ? Jawabannya : Karena

melakukan korupsi. Persoalan pertama yang dikemukakan adalah peristiwa

penangkapan itu sendiri yang dianggap sebagai akibat. Kemudian penulis

berusaha mencari sebab-sebabnya.

f. Urutan pemecahan masalah

Urutan pemecahan masalah dari suatu masalah tertentu, kemudian

menuju simpulan atau pemecahan atas masalah tersebut. Uraian atas pemecahan

masalah sekurang-kurangnya terdiri atas 3 bagian, yitu :

4

Page 5: Bahasa Indo !!

1). Deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan

2). Analisis mengenai sebab atau akibat terhadap persoalan

3). Alternatif pemecahan persoalan yang dihadapi

g. Urutan Umum-Khusus

Urutan umu-khusus terdiri atas dua jenis, yitu dari umum ke khusus atau

dari khusus ke umum. Urutan yang bergerak dari umum ke khusus diawali dengan

memperkenalkan kelompok-kelompok yang paling besar atau yang paling umum,

kemudian menelusuri kelompok-kelompok khusus atau kecil. Misalnya, penulis

ingin memperkenalkan suku bangsa Indonesia. Pertama-tama penulis

menguraikan bangsa Indonesia secara keseluruhan, kemudian menurun pada hal-

hal yang lebih khusus, yaitu suku-suku bangsa yang membentuk bangsa

Indonesia, seperti suku batak, Aceh, Sunda, Melayu, Jawa, dan sebagainya. Dari

uraian yang bersifat khusus, penulis dapat melangkah pada hal-hal yang bersifat

khusus lagi, yaitu rincian dari tiap suku bangsa tersebut.

Urutan khusus-umum merupakan kebalika dari umum-khusus. Penulis

mengawali uraiannya mengenai hal-hal yang khusus, kemudian meningkat pada

hal-hal yang mumu. Urutan ini merupakan urutan yang sangat lazim dalam corak

berpikir manusia.

h. Urutan Familiritas

Urutan familiritas dimulai dengan sesuatu yang sudah dikenal, kemudian

berangsur-angsur beralih pada hal-hal yang kurang dikenal. Dalam keadaan

tertentu, cara ini diterapkan dengan menggunakan analogi. Misalnya, pertama-

tama diuraikan hal-hal yang telah diketahui, kemudian diuraikan hal yang akan

dipersoalkan dengan menunjukkan kesamaan-kesamaan dengan hal yang telah

dijelaskan sebelumnya.

5

Page 6: Bahasa Indo !!

i. Urutan Akeptabilitas

Urutan akepseptabilitas mempunyai kemiripan dengan urutan familiritas.

Jika urutan familiritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal

atau tidak oleh pembaca, urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu

gagasan diterima atau ditolak oleh para pembaca. Oleh karena itu, sebelum

menguraikan gagasan-gagasan yang mungkin ditolak oleh para pembaca, penulis

harus mengemukakan gagasan-gagasan yang berpeluang diterima pembaca dan

sekaligus gagasan tersebut dapat menjadi landasan bagi gagasan yang mungkin

akan ditolak.

6. Bentuk Kerangka Karangan

Kerangka karangan dapat di bedakan atas kerangka kalimat dan

kerangka topik.kerangka kalimat menggunakan kalimat deklataratif (berita)yang

lengkap untuk merumuskan setiap topik,subtopik,maupun sub-topik.sedangkan

kerangka topik berisi subtropik yang berupa frasa bukan kalimat lengkap.

TESIS : karena kerusakan lingkungan hidup dapat membawa malapetaka bagi

umat manusia,kebijaksanaan pembangunan terutama pada Negara

berkembang harus di arahkan kepada pengembangan lingkungan

hidup dan sekaligus dapat mengurangi factor penyebab kerusakan

lingkungan itu sendiri.

Contoh kerangka kalimat berdasarkan tesis tersebut yaitu:

I. Masalah lingkungan hidup sudah timbul sebelum abad XX

a. Mesopotamia hancur enam ribu tahun yang lalu

b. Inggris menghadapi kesulitan karena revolusi industry

II. Negara –negara maju telah lama menghadapi pencemaran lingkungan

III. Negara berkembang juga mulai menyadari masalah lingkungan hidup.

6

Page 7: Bahasa Indo !!

IV. Perlu di ambil kebijaksanaan segera oleh Negara berkembang untuk

memperbaiki lingkungan hidup.

Kerangka kalimat yang gtelah di paparkan dapat di kembangkan menjadi

kerangka topic berikut ini.

I. Kerusakan Lingkungan dalam sejarah

A. Mesopotamia Enam Ribu Tahun Lalu

1. Mengenai Irigasi

2. Kerusakan tanah akibat irigasi

3. Kejatuhan Mesopotamia

B. Inggris sesudah Revolusi Industri

1. Pemusatan tenaga buruh

2. Pencemaran udara

3. Pencemaran air

4. Pencemaran tanah

II. Pencemaran Lingkungan di Negara Maju

A. Pencemaran yang bersifat Lokal

B. Pencemaran yang melibatkan sejumlah Negara

1. Melalu sungai

2. Melalui Udara

a. Kendaraan bermotor

b. Asap pabrik

c. Pesawat pabrik

3. Melalui laut

a. Sisa pabrik

b. Angkutan laut

c. Kapal-kapal Tanker

7

Page 8: Bahasa Indo !!

III. Kesadaran Pemulihan Lingkungkan Pada Negara Berkembang

A. Sebab Kerusakan Lingkungan Hidup Pada Negara Berkembang

1. Kemiskinan

a. penebangan hutan

1. kayu api

2. tempat tinggal

3. Perobot rumah tinggal

4. Pembangunan

b. Pengurusan sumber alam

1. penggalian kapur di gunung

2. penggalian batu karang di laut

3. penambangan

2. Kurang disiplin membuang kotoran

B. Pemikiran Dasar untuk Memulihkan Lingkungan

1. Kecurigaan terhadap usul Negara maju

a. Menaikkan harga alat produksi

b. Menaikkan biaya pembangunan Negara berkembang

2. Cara-cara yang tepat

a. pembangunan yang menjamin lingkungan hidup

b. Penilaian kembali penglaman Negara maju

8

Page 9: Bahasa Indo !!

IV. Dasar-Dasar Kebijaksanaan

A. Perbaikilah Lingkungan secara alamiah

1. Pemulihan oleh alam sendiri

2. Pencegahan kerusakan oleh manusia

B. Menganekaragamkan Lingkungan Hidup

3. Kestabilan melalui keanekaragaman lingkungan hidup

a. Saling mengadakan kompensasi

b. Manfaat keanekaragaman lingkungan

1. Meningkatkan daya dukung

2. Meningkatkan daya tahan

4. Menganekaragamkan kegiatan ekonomi

a. pertanian

1. Corak pertanian

2. Peternakan

3. Reboisasi

b. Industri

c. Pertambangan

d. Jasa

C. Penggunaan Teknologi yang Tepat Guna

1. Menyerap tenaga kerja

2. Memenuhi kebutuhan pokok

a. Pangan

b. Sandang

9

Page 10: Bahasa Indo !!

c. Permukiman

d. Kesehatan

e. Pendidikan

7. Kerangka Karangan Kajian

Kerangka karangan kajian dapat di susun dengan menggunakan symbol-

simbol dan tipografi yang konsisten bagi tingkatan yang sederajat.Terdapat

berbagai model penyajian kerangka karangan kajian.

10