22
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..........................................2 BAB I...................................................3 PENDAHULUAN.............................................3 BAB II..................................................5 PEMBAHASAN..............................................5 Penerapan Demokrasi Dalam Aspek Kehidupan.............5 Nilai-nilai Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari....6 Peran Mahasiswa dalam Pendidikan Demokrasi........11 BAB III................................................13 PENUTUP................................................13 Kesimpulan........................................... 13 Saran...............................................13 DAFTAR PUSTAKA.........................................14 1 | Bahasa Indonesia

Bahasa Indo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

wa

Citation preview

Page 1: Bahasa Indo

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

BAB I.............................................................................................................................3

PENDAHULUAN.........................................................................................................3

BAB II...........................................................................................................................5

PEMBAHASAN............................................................................................................5

Penerapan Demokrasi Dalam Aspek Kehidupan.......................................................5

Nilai-nilai Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari.............................................6

Peran Mahasiswa dalam Pendidikan Demokrasi..............................................11

BAB III........................................................................................................................13

PENUTUP...................................................................................................................13

Kesimpulan..............................................................................................................13

Saran.....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14

1 | B a h a s a I n d o n e s i a

Page 2: Bahasa Indo

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang penulis sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang

diharapkan.

Dalam makalah ini penulis membahas “Pentingnya Pendidikan Demokrasi

Dikalangan Mahasiswa”, suatu permasalahan yang sangat penting mengingat bahwa

mahasiswa sangat memiliki peran yang sangat aktif dalam menegakkan demokrasi di

negeri ini, sehingga perlu pembelajaran tentang bagaimana menjadi warga Negara

yang beretika.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman dan penerapan

masalah demokrasi dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan kampus

dan sekaligus untuk menyelesaikan tuga mata kuliah “Bahasa Indonesia”.

Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan

bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja

yang membacanya. Amin.

Makassar, 11 November 2014

Penyusun

2 | B a h a s a I n d o n e s i a

Page 3: Bahasa Indo

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara

sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara

untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Sehingga demokrasi dapat

diartikan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Pelaksanaan dari

demokrasi ini telah dilakukan dari dahulu di berbagai daerah di Indonesia hingga

Indonesia merdeka sampai saat ini. Demokrasi di negara Indonesia bersumberkan dari

Pancasila dan UUD ’45 sehingga disebut dengan demokrasi pancasila. Demokrasi

Pancasila berintikan musyawarah untuk mencapai mufakat, dengan berpangkal tolak

pada faham kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Saat kita berusaha mencapai kehidupan demokrasi yang sesuai dengan

demokrasi pancasila, kita akan langsung mengarahkan pikiran kita pada suatu bentuk

program pendidikan yang memang dipersiapkan untuk melahirkan pemimpin-

pemimpin generasi baru yang sangat menjunjung keadilan sosial dan demokrasi

dalam membangun tatanan sosialnya yang baru. Salah satu faktor penting

mewujudkan demokrasi itu sendiri adalah penerapan pendidikan demokrasi di

kehidupan bermasyarakat, khususnya mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa

yang pada kenyataannya saat ini mahasiswa masih belum memiliki kesadaran kritis

dalam memandang isu seputar keadilan sosial dan demokrasi dalam dunia

pendidikan. Apalagi, era globalisasi yang menghadirkan banyak tantangan krusial

dan perubahan global seiring dengan akselerasi keluar-masuknya berbagai kultur dan

peradaban baru dari berbagai bangsa di dunia. Ranah demokrasi jelas akan ikut

3 | B a h a s a I n d o n e s i a

Page 4: Bahasa Indo

menjadi penentu citra, kredibiltias, dan akseptabilitas bangsa kita sebagai salah satu

komunitas masyarakat dunia.

Saat ini di Indonesia demokrasi itu disalah artikan oleh mahasiswa, Tak jarang

kita jumpai pada media masa yang meliput aksi anarki yang meng-atasnamakan

demokrasi. Dalam melakukan demokrasi hanya diajarkan satu kaki, yaitu kebebasan

dan mengabaikan kaki yang lain, yaitu pengakuan atau penghargaan. Akibatnya, tak

jarang demonstrasi untuk menyalurkan aspirasi dilakukan oleh mahasiwa dengan

anarkis. Di lokasi demonstrasi, mereka membakar ban bekas, motor dan mobil.

Kadang kala aksi tersebut disertai pemblokiran jalan dan perusakan beberapa fasilitas

umum. Apakah hal ini telah sesuai dengan arti demokrasi? Oleh karena itu pada

makalah ini disampaikan pentingnya Pendidikan Demokrasi untuk terciptanya

demokrasi yang sesungguhnya.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan permasalahan yaitu :

1. Bagaimana penerapan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan?

2. Bagaimana nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam dalam

kehidupan sehari-hari?

3. Bagaimana peran mahasiswa dalam pendidikan demokrasi?

4 | B a h a s a I n d o n e s i a

Page 5: Bahasa Indo

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penerapan Demokrasi Dalam Aspek Kehidupan

Sepanjang masa kemerdekaannya, bangsa Indonesia telah mencoba menerapkan

bermacam-macam demokrasi. Hingga tahun 1959, dijalankan suatu praktik

demokrasi yang cenderung pada sistem Demokrasi Liberal, sebagaimana berlaku di

negara-negara Barat yang bersifat individualistik. Pada tahun 1959-1966 diterapkan

Demokrasi Terpimpin, yang dalam praktiknya cenderung otoriter. Mulai tahun 1966

hingga berakhirnya masa Orde Baru pada tahun 1998 diterapkan Demokrasi

Pancasila (Kansil, 1990: 78).

Berbagai macam demokrasi yang diterapkan di Indonesia itu pada umumnya

belum sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi, karena tidak tersedianya ruang yang

cukup untuk mengekspresikan kebebasan warga negara. Berdasarkan pengalaman

sejarah, tidak sedikit penguasa yang cenderung bertindak otoriter, diktaktor,

membatasi partisipasi rakyat dan lain-lain. Penguasa itu sering merasa terganggu

kekusaannya akibat partisipasi rakyat terhadap pemerintahan. Partisipasi itu dapat

berupa usul, saran, kritik, protes, unjuk rasa atau penggunaan kebebasan menyatakan

pendapat lainnya (Sanit, 2002: 56).

Sesudah bergulirnya reformasi pada tahun 1998, kebebasan berbicara dan

menyatakan pendapat, kebebasan memilih, kebebasan berpolitik dan lain-lain

semakin terbuka luas. Dalam suasana reformasi, tidak jarang penggunaan kebebasan

tersebut sering berbenturan dengan kepentingan umum. Inilah yang perlu ditata lebih

baik, sehingga penerapan kebebasan warga negara dan demokrasi tetap berada dalam

koridor hukum dan tidak mengganggu kepentingan umum. Bagaimanapun juga

5 | B a h a s a I n d o n e s i a

Page 6: Bahasa Indo

reformasi telah membuka pintu kebebasan, yang hal ini sangat diperlukan bagi rakyat

dalam proses menemukan sistem demokrasi yang lebih baik (Budiardjo, 1981: 21).

Dalam perkembangannya setelah mengalami kemerdekaan, bangsa Indonesia

mampu menyesuaikan diri dengan sistem demokrasi modern. Lembaga-lembaga

perwakilan rakyat dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Di

desa-desa pun kini dibentuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang fungsi serta

peranannya mirip dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Itu semua merupakan

bagian dari perkembangan budaya demokrasi di Indonesia. Budaya demokrasi berarti

menjadikan demokrasi sebagai suatu kebiasaan hidup sehari-hari (Al Hakim, 2002:

92).

Dengan demikian, demokrasi tidak hanya diterapkan dalam kehidupan bernegara,

tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Kehidupan yang

demokratis adalah kehidupan yang melibatkan partisipasi rakyat dan ditujukan untuk

kepentingan rakyat. Penerapan demokrasi juga sebenarnya lebih terfokus pada bidang

politik atau sistem pemerintahan. Wujud penerapannya antara lain dengan

penyelenggaraan pemilihan umum, pergantian pemegang kekuasaan pemerintahan,

kebebasan menyatakan pendapat dan lain-lain. Dalam perkembangannya, konsep

demokrasi juga diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, yakni dalam kehidupan

ekonomi, pendidikan, sosial-budaya, dan bidang- bidang kemasyarakatan lainnya.

B. Nilai-nilai Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Nilai-nilai demokrasi harusnya terus dikembangkan dalam kehidupan demokrasi,

baik dalam suprastruktur maupun infrastruktur. Perilaku budaya demokrasi yang

dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara akan

menghasilkan demokrasi yang berbudaya dan peradaban(Widjaja, 1985: 48).

6 | B a h a s a I n d o n e s i a

Page 7: Bahasa Indo

Dalam membentuk suatu negara yang demokratis, maka negara tersebut harus

melaksanakan prinsip demokrasi yang didukung oleh warga negara. Prinsip

demokrasi adalah perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi. Nilai-nilai

demokrasi tersebut antara lain : adil, terbuka, menghargai, mengakui perbedaan, anti

kekerasan, damai, tanggung jawab ,dan kerja sama (Lemhanas, 2001: 123).

Menurut Henry B. Mayo :

Rincian beberapa nilai yang terdapat dalam budaya demokrasi, yaitu:

1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai secara lembaga.

2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu

masyarakat yang sedang berubah.

3. Menyelesaikan pergantian pemimpin secara teratur.

4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimal.

5. Mengakui dan mengganggap wajar adanya keanekaragaman.

6. Menjamin tegaknya keadilan.

Penyelenggaraan yang mendukung tetap tegaknya prinsip-prinsip demokrasi,

diantaranya melalui hal-hal berikut :

1. Pemerintahan yang bertanggung jawab.

2. Lembaga perwakilan rakyat yang menyalurkan aspirasi rakyat dan

mengadakan pengawasan.

3. Pembentukan organisasi atau adanya partai politik.

4. Pers dan media massa yang bebas untuk menyalurkan pendapat.

5. Sistem peradilan yang bebas (merdeka) untuk menjamin hak-hak asasi dan

mempertahankan keadilan (Kansil, 1990: 68-69).

7 | B a h a s a I n d o n e s i a

Page 8: Bahasa Indo

Sikap yang harus dikembangkan untuk membudayakan perilaku yang

mendukung tegaknya prinsip demokrasi, antara lain :

1. Terbuka dan transparan untuk memupuk kepercayaan terhadap satu sama

lain.

2. Terbiasa melakukan dialog untuk menyelesaikan masalah, sehingga

timbul sikap toleransi.

3. Menghargai pendapat orang lain.

4. Toleransi atau belajar menerima keberagaman.

5. Menghargai kelompok minoritas.

6. Menutamakan kepentingan umum (Irawan, 2003: 44-47).

Menurut Rusli Karim:

Perilaku dan ciri-ciri seseorang yang mempunyai kepribadian demokrasi

adalah :

1. Inisiatif;

2. Disposisi;

3. Toleransi;

4. Kecintaan terhadap keterbukaan;

5. Komitmen dan tanggung jawab;

6. Kerja sama keterhubungan (Izzaucon, 201: http://izzaucon.blog.uns.ac.id,

5 November 2014).

Sistem politik demokrasi yang berlaku di Indonesia adalah Sistem Politik

Demokrasi Pancasila. Budaya demokrasi Pancasila merupakan paham demokrasi

yang berpedoman pada asas kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanaan yang Maha Esa,

berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, dan bersama sama

8 | B a h a s a I n d o n e s i a

Page 9: Bahasa Indo

menjiwai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Keinginan rakyat dapat

tersalurkan baik dalam lembaga suprastruktur politik (lembaga negara), maupun

dalam infrastruktur politik (partai politik, organisasi massa, dan media politik

lainnya) (Rochmadi, 1993: 51-52).

Peran serta warga negara dalam memantapkan pelaksanaan Demokrasi

Pancasila, diantaranya dengan menjunjung tinggi budaya Demokrasi

Pancasila yang meliputi semangat :

1. Kebersamaan

2. Kekeluargaan

3. Keterbukaan

4. Kebebasan yang bertanggung jawab

5. Keadilan (Sanit, 2002: 64).

Perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan

sehari-hari adalah hal-hal berikut :

1. Menjunjung tinggi persamaan :Menjunjung tinggi persamaan mengandung

makna bahwa kita mau berbagi dan terbuka menerima perbadaan

pendapat, keritik dan saran dari orang lain.

2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban :Dalam kehidupan

bermasyarakat, ada batas-batas yang harus di hormati bersama berupa

hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga batasan norma yang berlaku

dapat dipatuhi.

3. Membudayakan sikap yang bijak dan adil : Bijak dan adil dalam makna

yang sederhana adalah perbuatan yang benar-benar dilakukan dengan

perhitungan, mawas diri, mau memahami yang dilakukan orang

lain ,proporsional, tidak diskriminatif, terbuka, dan menjaga persatuan dan

kesatuan lingkungan masyarakat sekitar.

9 | B a h a s a I n d o n e s i a

Page 10: Bahasa Indo

4. Membijaksanakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan :

Dalam musyawarah mufakat terkandung makna bahwa pada setiap

kesempatan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan diperlukan

kesadaran dan dan kearifan untuk memutuskan.

5. Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional : Makna penting dalam

memahami sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah

bagaimana kita mampu berbuat tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa

dan Negara, betapa pun yang kita lakukan adalah hal-hal kecil dalam

status dan profesi yang kita miliki (Mertoprawiro, 1982: 79-82).

Sikap positif  terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia :

1. Melaksanakan hak pilih (memilih dan dipilih) dalam pemilu dan

menjauhkan diri dari sifat golput (golongan putih artinya tidak ikut

memilih dalam pemilu).

2. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.

3. Menyukseskan pemilu yang luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia,

jujur dan adil).

4. Menaati hukum.

5. Setiap keputusan diambil dengan musyawarah mufakat untuk kepentingan

bersama.

6. Saling mendukung setiap usaha pembelaan negara.

7. Saling menghormati kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai

agama dan kepercayaan-Nya itu.

Membiasakan diri melaksanakan budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-

hari dapat dilakukan di lingkungan keluarga ,maupun lingkungan sekolah, di

organisasi masyarakat (ormas) dan partai politik (parpol), serta di DPR sebagai

10 | B a h a s a I n d o n e s i a

Page 11: Bahasa Indo

lembaga pembuat Undang-Undang di Indonesia (Afrizal, 2010 :

http://www.rizalrifky.blogspot.com, di unduh 5 November 2014).

Jadi membentuk suatu negara yang demokratis, maka negara tersebut harus

melaksanakan prinsip demokrasi yang didukung oleh warga Negara. Diperlukan juga

beberapa nilai yang harus dijalankan didalam lingkungan masyarakat. Menjunjung

tinggi nilai persamaaan, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,

membudayakan sikap yang bijak dan adil, dan lain-lain, merupakan salah satu

perilaku yang harus kita lakukan di dalam lingkungan masyarakat ataupun di

lingkungan kampus.

C. Peran Mahasiswa dalam Pendidikan Demokrasi

Mahasiswa melalui pergerakannya telah meneguhkan dirinya sebagai bagian yang

tidak pernah terpisah dari perkembangan mutakhir ruang dan waktu dimanapun dan

kapanpun ia berada (khususnya dalam proses demokrasi). Mahasiswa selalu mencoba

menjadi simbol sebagai bagian tidak terpisahkan dari seluruh upaya penciptaan

sistem pemerintahan dan politik yang demokratis seperti yang selama ini dicita-

citakan oleh para founding fathers negeri (Mertoprawiro, 1982: 87).

Namun, itu semua hanyalah sebagian kecil dari wajah mahasiswa yang realitasnya

kini patut kita pertanyakan apa masih tetap berlangsung. Apakah mahasiswa masih

ajeg dengan idealisme dan kritismenya seperti yang ternaung dalam dokumen-

dokumen sejarah perjuangannya? Apakah mereka masih memiliki kemampuan

menghadapi gelombang sejarah baru yang sama sekali berbeda dengan situasi

sebelumnya? Dari sinilah salah satu letak kesulitan utama bagi gerakan mahasiswa

dalam proses mewujudkan demokrasi di Indonesia. Idealisme juga mesti

diselamatkan dalam bingkai demokrasi dan perjuangan atas nama kepentingan rakyat.

11 | B a h a s a I n d o n e s i a

Page 12: Bahasa Indo

Menurut J. Benda (2006), ia mengungkapkan bahwa posisi mahasiswa dalam

proses demokrasi adalah peran idealism yang tak kenal lelah menjunjung tinggi nilai-

nilai seperti: kebenaran (la verite), keadilan (la justice) dan pencerahan (la rasion).

Karena itu, mudah dipahami bahwa peran-peran idealisme mahasiswa itu akan tetap

diakui, sepanjang mereka masih lantang menyuarakan cita-cita ideal bagi tatanan

sosial (Al Hakim, 2002: 67).

Dalam konteks ini, idealisme dimakanai sebagai proses jangka panjang

mahasiswa dalam meretas dirinya secara kontinyu tanpa ada kepentingan yang sempit

dan temporal. Apabila mahasiswa sudah tidak lagi mementingkan tertanamnya nilai-

nilai ilmu pengetahuan, dan justru mengutamakan kepentingan pribadi maupun

praksis lainnya, maka hal itu adalah bentuk pengkhianatan intelektual (la trahison des

cleres) (Sidharta, 1990: 38).

Jadi peranan mahasiswa dalam proses demokrasi, mampu tampil sebagai organ

bangsa yang memiliki kredibilitas dan kualitas mahasiswa yang bisa dibanggakan.

Yaitu mahasiswa yang mampu memberikan kontribusi nyata kepada bangsa untuk

mewujudkan demokratisasi yang sesungguhnya. Mahasiswa yang memiliki sifat

dinamis, kreatif, responsive dan peka terhadap problema-problema kemasyarakatan.

12 | B a h a s a I n d o n e s i a

Page 13: Bahasa Indo

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demokratisasi pendidikan merupakan suatu kebijakan yang sangat didamba-kan

oleh masyarakat. Melalui kebijakan tersebut diharapkan peluang masyarakat untuk

menikmati pendidikan menjadi semakin lebar sesuai dengan kemampuan dan

kesempatan yang dimiliki. Jurang pemisah antara kelompok terdidik dan belum

terdidik menjadi semakin terhapus, sehingga informasi pembangunan tidak lagi

menjadi hambatan.

Ungkapan pendidikan untuk semua dan semuanya untuk pendidikan diharapkan

bukan sekedar wacana tetapi sudah harus merupakan komitmen pemerintah dan

masyarakat untuk mewujudkannya. Dengan demikian isu tentang besarnya putus

sekolah, elitisme, ketidakterjangkauan dalam meraih pendidikan, dan seterusnya

dapat terhapus dengan sendirinya.

B. Saran

Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan

menambah wawasan kita tentang Demokrasi Pendidikan di Indonesia. Dengan

mengetahui demokrasi pendidikan kita akan menjadi manusia yang demokrasi baik

dalam pendidikan dan hal-hal yang lainnya dalam penyelesaian masalah dengan

demokratis.

Dari pembahasan materi ini kami mengalami beberapa kendala dalam

penyusunan makalah ini. Maka ada beberapa kesalahan oleh kami atau kekurangan.

13 | B a h a s a I n d o n e s i a

Page 14: Bahasa Indo

Oleh karena itu kami juga membutuhkan saran dari pembaca untuk menyempurnakan

makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, Rifki. 2010. “Peran Mahasiswa dalam Mewujdakan Demokrasi danMasyarakat yang Aman dan Nyaman” : http://www.rizalrifky.blogspot.com.Di akses 25 Mei 2010.

Al Hakim, Suparlan. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.Malang: Penerbit Um Press.

Budiardjo, Miriam. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.

Irawan, Soejito, dkk. 2003. Pendidikan kewarganegaran (Civic Education)Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani. Jakarta: PrenadaMedia

Izzaucon. 2011. “Budaya Demokrasi”: http://izzaucon.blog.uns.ac.id. Di akses 10

Mei 2011.

Kansil, C.S.T. 1990. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Lemhanas. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.

Metroprawiro, Soedarsono. 1982. Implementasi Pancasila sebagai Pandangan HidupBangsa dan Negara Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari. Jakarta: BalaiPustaka

Rochmadi, N.W. 1993. Pengantar Ilmu Politik I. Malang: OPF-IKIP Malang.

Sanit, Arbi. 2002. Sistem Politik Indonesia. Jakarta: Grafindo Persada

Sujianto dan Muhlisin. 2007. Praktik Belajar Kewarganegaraan. Bekasi: GanecaExact.

Widjaja, A.W. 1985. Pedoman Pokok-pokok dan Materi Perkuliahan Pancasila diPerguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

14 | B a h a s a I n d o n e s i a

Page 15: Bahasa Indo

Yusuf, Sulhan. 2011. “Pendidikan Demokrasi di Indonesia”:

http://izzaucon.blog.uns.ac.id. Diakses 6 April 2011

15 | B a h a s a I n d o n e s i a