Upload
dotuyen
View
246
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
Ion Kompleks danIon Kompleks danSenyawa Koordinasi
Irwansyah, M.Si
Bahasan
1 Teori Werner tentang Senyawa koordinasi :1 Teori Werner tentang Senyawa koordinasi : Tinjauan Ulang
2 Ligang3 Tatanama4 Isomerisasi5 Ikatan dalam Ion Kompleks : Teori Medan Kristal6 Sifat Magnet Senyawa Koordinasi dan Teori Medan 6 Sifat Magnet Senyawa Koordinasi dan Teori Medan
Kristal7 Warna Senyawa Kompleksy p
Senyawa KoordinasiIrwansyah, M.Si
Bahasan
8 Aspek Kesetimbangan Ion Kompleks9 Reaksi Asam-Basa Ion Kompleks10 Tatanama11 Aplikasi Kimia Koordinasip
Fokus Warna pada batu permata
Senyawa KoordinasiIrwansyah, M.Si
1. Teori Werner tentang Senyawa Koordinasi : g yTinjauan Ulang
• Senyawa tersusun dari senyawa sederhana yang disebut senyawa koordinasi.
• CoCl3 and NH3.– CoCl3· (NH3)6 dan CoCl3· (NH3)5.– Reaktivitas yang berbeda terhadap AgNO3.
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Teori Werner
• Dua jenis valensi atau Kapasitas Ikatan.– Valensi Primer.
• Berdasarkan jumlah e- suatu atom yang hilang j y g gketika membentuk ion.
– Valensi Sekunder.• Berhubungan dengan ikatan dengan gugus lain,
(ligands) pada atom pusat.
[Co(NH3)6]Cl3 → [Co(NH3)6]3+ + 3 Cl-
[CoCl(NH3)5]Cl2 → [CoCl(NH3)5]3+ + 2 Cl-
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Bilangan Koordinasi
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Contoh 1 :Hubungan rumus Kompleks dengan Bilangan Koordinasi dan Bilangan Oksidasi Atom Pusat.g
Berapakah bilangan koordinasi dan bilangan oksidasi Co dalam ion kompleks [CoCl(NO2)(NH3)4]+?dalam ion kompleks [CoCl(NO2)(NH3)4] ?
Jawab:
Kompleks memiliki ligan:1 Cl, 1 NO2, 4 NH3, 2, 3
Bilangan Koordinasi : 6
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Contoh 1:
Muatan pada atom pusat:
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
2. Ligan
Li d d l h b L i• Ligand adalah basa Lewis.– Mendonorkan pasangan elektron kepada atom pusat
(A L i )(Asam Lewis).
• Ligand Monodentat.– Menggunakan satu pasang elektron untuk membentuk
satu titik pengikatan pada atom pusat. • Ligand Bidentat.
– Menggunakan dua pasang elektron untuk membentuk dua titik ikatan pada atom pusat.
• Tridentat, tetradentat…..polidentat
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Table 25.2 Some Common Monodentate Ligands.
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Tabel : Beberapa Ligan Polidentat p g(Agen Pengkelat)
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Etilen Diamina
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
3. Tata Nama
D l d li k• Dalam penamaan dan menuliskan rumus senyawa kompleks, kation ditulis lebih awal, diikuti anion.
• Anion sebagai ligan ditulis dengan akhiran o• Anion sebagai ligan ditulis dengan akhiran –o. – Biasanya :
• ida menjadi o• – ida menjadi –o.• – ita menjadi –ito.
t menjadi t• – at menjadi –ato.• Ligan molekul netral umumnya tidak mengalami
b hperubahan
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Tata Nama
J l h li did h l i l h l ( fi )• Jumlah ligan didahului oleh awalan (prefix).• Mono, di, tri, tetra, penta, hexa…
– Jika nama ligan merupakan nama komposit• Tempatkan nama dalam kurung dan diawali prefix:
– Bis, tris, tetrakis, pentakis...
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Tata Nama
N li l bih l (b d k bj d)• Nama ligan lebih awal,(berdasarkan abjad), diikuti nama atom pusat.– Prefixes diabaikan dalam pengurutan abjad
• Bilangan Oksidasi atom pusat ditulis dengan angka Romawi.
• Jika kompleks merupakan anion diberi akhiran –p pate pada nama atom pusat.
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Tata Nama
A bil li k• Apabila menuliskan rumus• Simbol kimia atom pusat ditulis lebih awal,• Diikuti rumus anion,
– Berdasarkan abjad.• Dan kemudian rumus molekul netral,
– Berdasarkan abjad.
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
4. Isomerisasi
I• Isomer.– Berbeda dalam struktur and sifat.
• Isomer Struktural.– Berbeda pada struktur dasar.
• Stereoisomer.– Same number and type of ligands with the same mode yp g
of attachement.– Differ in the way the ligands occupy space around the
metal ion.
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Contoh Keisomeran
Isomer IonisasiIsomer Ionisasi
[CrSO4(NH3)5]Cl [CrCl(NH3)5]SO4[CrSO4(NH3)5]Cl [CrCl(NH3)5]SO4
pentaaminsulfatochromium(III) chloride pentaaminchlorochromium(III) sulfate
Isomer Koordinasi
[Co(NH3)6][CrCN6]hexaaminecobalt(III) hexacyanochromate(III)
[Cr(NH3)6][CoCN6]hexaaminechromium(III) hexacyanocobaltate(III)hexaaminecobalt(III) hexacyanochromate(III) hexaaminechromium(III) hexacyanocobaltate(III)
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Isomer Ikatan
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Isomer Geometri
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Isomer Geometri
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Isomer Optik
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Isomer Optik
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Bayangan Cermin
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Aktivitas Optik
dextrorotatory d-
levorotatory l-
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
5. Ikatan dalam Ion Kompleks: pTeori Medan Kristal
• Menganggap ikatan dalam Kompleks merupakan tarikan elektrostatik antara suatu inti muatan positif dan elektron pada ligand.– Elektron pada atom pusat menolak elektron ligan.– Fokus pada elektron d atom pusat.p p
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Kompleks Oktahedral dan Energi Orbital-d
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Konfigurasi Elektron pada Orbital d
ΔPP
Hund’s rule pairing energy considerations
Δ > P Δ < P
p g gy
Spin rendah d4 Spin tinggi d4
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Deret Spektrokimia
Large ΔLigan Medan Kuat
CN- > NO2- > en > py NH3 > EDTA4- > SCN- > H2O >
ONO- > ox2- > OH- > F- > SCN- > Cl- > Br- > I-
Small ΔLigan Medan LemahLigan Medan Lemah
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Ligan Medan Kuat dan Lemah
Dua Kompleks d6 :Dua Kompleks d :
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Efek Energi pada Sistem d10
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Medan Kristal Tetrahedral
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Medan Kristal Square Planar
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
6. Sifat Magnet Senyawa Koordinasi dan g yTeori Medan Kristal
Paramagnetism illustrated:
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Contoh 4:Menggunakan Deret Spectrokimia untuk Memprediksi Sifat Magnet.g
Berapa elektron tunggal yang anda perkirakan dalam kompleks oktahedral [Fe(CN)6]3-?oktahedral [Fe(CN)6] ?
Jawab:
F [A ]3d64 2Fe [Ar]3d64s2
Fe3+ [Ar]3d5Fe [Ar]3d
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Contoh 5 :Menggunakan Teori Medan Kristal untuk Memprediksi Struktur Kompleks dari Sifat Magnet.p f g
Ion Kompleks[Ni(CN4)]2- diamagnetik. Gunakan teori medan kristal untuk menentukan strukturnyakristal untuk menentukan strukturnya.
Jawab :
Bilangan koordinasi 4 jadi oktahedral compleks tidak mungkinmungkin.
Kompleks tetrahedral atau square planar.
Gambar diagram level energi dan isi orbital dengan e-.Pertimbangkan sifat magnet.
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Contoh 5 :
Tetrahedral: Square planar:
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
7. Warna Kompleks
W P i• Warna Primer :– Merah (R), hijau (G) dan biru (B).
• Warna Sekunder:– Dihasilkan dari pencampuran warna primer.
• Warna Komplementer:– Warna sekunder merupakan komplemen warna primer.p p p– Cyan (C), yellow (Y) and magenta (M)– Penambahan suatu warna dan komplemennyaPenambahan suatu warna dan komplemennya
menghasilkan warna putih.
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Warna Kompleks
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Efek Ligan terhadap warna Senyawa Koordinasi
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Table 25.5 Some Coordination Compounds of Cr3+ and Their Colors
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
8. Aspek Kesetimbangan Ion Kompleks
Zn2+(aq) + 4 NH3(aq) [Zn(NH3)4]2+(aq)
K =[[Zn(NH3)4]2+]
= 4 1 108Kf [Zn2+][NH3]4 = 4.1 10
Pertukaran ligan merupakan proses bertahap dari ion yang terhidasi:
[Zn(H2O)4]2+(aq) + NH3(aq) [Zn(H2O)3(NH3)]2+(aq) + H2O(aq) Step 1:[ ( 2 )4] ( q) 3( q) [ ( 2 )3( 3)] ( q) 2 ( q)
K =[[Zn(H2O)3(NH3)]2+]
= β = 3 9 102K1= [[Zn(H2O)4]2+][NH3]= β1 = 3.9 10
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
8. Aspek Kesetimbangan Ion Kompleks
[Z (H O) (NH )]2+( ) NH ( ) [Z (H O) (NH ) ]2+( ) H O( )Step 2:
[Zn(H2O)3(NH3)]2+(aq) + NH3(aq) [Zn(H2O)2(NH3)2]2+(aq) + H2O(aq)
[[Zn(H2O)2(NH3)2]2+]K2 =
[[Zn(H2O)2(NH3)2] ][[Zn(H2O)3(NH3)]2+][NH3]
= 2.1 102
[Zn(H2O)4]2+(aq) + 2 NH3(aq) [Zn(H2O)2(NH3)2]2+(aq) + 2 H2O(aq)
Kombinasi step 1 dan 2:
K β[[Zn(H2O)2(NH3)2]2+]
K K 8 2 104
( 2 )4 ( q) 3( q) ( 2 )2( 3)2 ( q) 2 ( q)
K = β2 =[[Zn(H2O)4]2+][NH3]2
= K1 K2 = 8.2 104
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Aspek Kesetimbangan Ion Kompleks
β4 = K1 x K2 x K3 x K4 = Kf
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
9. Reaksi Asam-Basa Ion Kompleksp
[Fe(H O) ]3+(aq) + H O(aq) [Fe(H O) (OH)]2+(aq) + H O+(aq)[Fe(H2O)6]3+(aq) + H2O(aq) [Fe(H2O)5(OH)]2+(aq) + H3O+(aq) Ka1 = 9x10-4
[Fe(H2O)5(OH)]2+ (aq) + H2O(aq) [Fe(H2O)4(OH)2]2+(aq) + H3O+(aq) Ka2 = 5x10-4
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
10. Aspek Kinetik
[Cu(H2O)4]2+ + 4 NH3 → [Cu(NH3)4]2+ + 4 H2Ocepat
[Cu(H2O)4]2+ + 4 Cl- → [Cu(Cl)4]2- + 4 H2Ocepat [Cu(H2O)4] + 4 Cl [Cu(Cl)4] + 4 H2Ocepat
Air disebut sebagai labile liganAir disebut sebagai labile ligan.
Reaksi lambat (sering dimonitor melalui perubahanReaksi lambat (sering dimonitor melalui perubahan warna) disebabkan oleh non-labile ligan.
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
11. Aplikasi Kimia Koordinasip
• Hidrat– Kristal sering berada dalam bentuk terhidrat.g– Sejumlah tertentu molekul air per satuan rumus.
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Kestabilan Bilangan Oksidasi
Co3+(aq) + e-→ Co2+(aq) E° = +1 82 VCo (aq) + e → Co (aq) E = +1.82 V
4 C 3+( ) + 2 H O(l) 4 C 2+( ) + 4 H+ + O ( )4 Co3+(aq) + 2 H2O(l)→ 4 Co2+(aq) + 4 H+ + O2(g)
E°cell = +0.59 V
tetapi:
Co3+(aq) + NH (aq) → [Co(NH ) ]2+(aq) K = 4 5x1033Co (aq) + NH3(aq) → [Co(NH3)6] (aq) Kf = 4.5x10dan
[Co(NH3)6]3+(aq) + e-→ [Co(NH3)6]2+(aq) E° = +0.10 V
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Kation Sequestering
tetranatrium EDTAtetranatrium EDTA
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Kation Sequestering
Log β : 10.6 (Ca2+), 18.3 (Pb2+), 24.6 (Fe3+).
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Aplikasi Pada Sistem Biologi
chlorophyl aporphyrin
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi
Warna pada Gemstones
Emerald Ruby
3BeO·Al2O3 ·6SiO2
y
Al2O3 + Cr3+ in Al3+ sites
+ Cr3+ in Al3+ sites
Irwansyah, M.Si Senyawa Koordinasi