8
BAHAYA SINAR BIRU PADA MATA OLEH : KELOMPOK 4 1. Kadek Andika Putra (13.321.1945) 2. Luh Putu Risma Agustini (13.321.1946) 3. Made Asri Purwanti (13.321.1950) 4. Ni Komang Tirta Dewi (13.321.1952) 5. Ni Luh Ari windasari (13.321.1954) 6. Ni Luh Dessy Pradnya Dewi (13.321.1956) 7. Ni Putu Sukma pradnyayanthi (13.321.1970) 8. Wayan Santiyasa (13.321.1976) 9. I Gusti Ayu Diah Sasmitha Dewi (13.321.1978)

Bahaya Sinar Biru Pada Mata

Embed Size (px)

Citation preview

BAHAYA SINAR BIRU PADA MATA

OLEH :KELOMPOK 4

1. Kadek Andika Putra(13.321.1945)2. Luh Putu Risma Agustini(13.321.1946)3. Made Asri Purwanti(13.321.1950)4. Ni Komang Tirta Dewi(13.321.1952)5. Ni Luh Ari windasari(13.321.1954)6. Ni Luh Dessy Pradnya Dewi(13.321.1956)7. Ni Putu Sukma pradnyayanthi (13.321.1970)8. Wayan Santiyasa (13.321.1976)9. I Gusti Ayu Diah Sasmitha Dewi (13.321.1978)

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATANSTIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI2015A. DefinisiSinar biru adalah sinar dengan panjang gelombang 400-500 nm (nanometer). Sinar biru bisa berasal dari sinar matahari yang kuat, layar televisi, lampu neon, atau layar computer dan barang elektronik lainnya.

B. Bahaya Sinar Biru Pada Mata Retina adalah selapis tipis sel yang terletak pada bagian belakang bola mata vertebrata dan cephalopoda. Retina merupakan bagian mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal syaraf. Retina memiliki sel fotoreseptor ("rods" dan "cones") yang menerima cahaya. Sinyal yang dihasilkan kemudian mengalami proses rumit yang dilakukan oleh neuron retina yang lain, dan diubah menjadi potensial aksi pada sel ganglion retina. Retina tidak hanya mendeteksi cahaya, melainkan juga memainkan peran penting dalam persepsi visual.Sinar biru adalah sinar yang dapat merusak retina pada mata manusia. Risiko kerusakan terjadi tergantung dari panjang cahaya, intensitas serta durasipaparan. Misalnya jika seorang anak terlalu lama nonton televisi dari jarak yang dekat maka risiko kerusakannya tentu lebih besar. Pada mata bayi yang baru lahir, lensa mata yang jernih dan bening belum bisa menghambat datangnya paparan sinar biru. karena secara alami lensa mata akan berubah dengan sendirinya menjadi kuning, dan perubahan warna ini dapat menghambat sinar biru yang melalui lensa mata. Pada anak-anak, sinar biru ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan, seperti rabun jauh (myopia). Jika hal ini terjadi pada anak ketika ia mulai bersekolah, tentunya ia akan mengalami kesulitan membaca. Pada bayi usia 0-2 tahun persentase masuknya sinar biru sampai pada retina mata sekitar 70-80%, sedangkan pada usia 2-10 tahun, bisa mencapai 60-70%. Ini merupakan resiko terbesar kerusakan mata akibat sinar biru yang sering dialami anak- anak usia dini.Dampak dari sinar biru ini mempunyai efek jangka panjang dan jangka pendek. dampak jangka panjang yakni ketika anak memasuki usia dewasa, pandangan tengahnya akan kabur dan berkurang kemampuannya untuk melihat detil-detil halus, walaupun ini tidak akan menyebabkan kebutaan total. Sedang efek jangka pendeknya adalah retina anak akan terganggu, sehingga proses pembelajaran anak melalui mata akan terhambat.

C. Pencegahan Perlindungan terhadap bahaya sinar biru harus dilakukan sedini mungkin. Anda bisa mulai melindungi mata si kecil, misalnya dengan mengurangi jatah nonton televisi dan menjaga jarak pandangnya agar tidak terlalu dekat,Cara mencegah sinar biru ini cukuplah mudah, dengan memenuhi kebutuhan gizi dan minimalkan paparan anak terhadap asal sinar biru. Dengan cara memberi asupan makanan yang kandungannya dapat melindungi mata. Salah satu zat yang berfungsi untuk melindungi mata adalahlutein. Lutein adalah caretenoid alami yang terdapat pada ASI, sayuran dan buah-buahan.1. LuteinKandungan lutein dalam bayam (per 100g takaran saji) 10.20mg Lutein adalah jenis karoten yang disimpan dalam mata Anda. Kubis, yang sering digunakan untuk jus hijau, bayam, brokoli, dan sayuran berwarna merah, kuning, oranye dan hijau banyak terdapat dalam lutein.2. alpha-karoten dan beta-karotenalpha-karoten dan beta-karoten ditemukan dalam pigmen warna kuning dan oranye dalam wortel dan labu. Ketika mereka aman di alam, wortel dan labu telah digunakan sebagai pewarna aditif dalam makanan, minuman, dan kosmetik sejak zaman kuno. karoten-karoten tersebur diubah menjadi vitamin A sesuai dengan kebutuhan tubuh. karena penting bagi tubuh, banyak spesialis telah aktif melakukan penelitian pada karoten tersebut selama bertahun-tahun. kandungan alpha-carotene dalam wortel (per 100g takaran saji) 3.60mg dan kandungan beta-Karoten dalam wortel (per 100g takaran saja) 7.90mg kandungan alpha-carotene dalam labu (per 100g takaran saji) 0.012mg dan kandungan beta-Karoten dalam labu (per 100g takaran saja) 0.82 mg.3. LycopeneLycopene ditemukan dalam pigmen warna merah dari tomat. Ketika matang di bawah matahari, tomat melindungi diri dari sinar matahari dengan menghasilkan lycopene. Ada pepatah di Eropa: Ketika tomat berubah menjadi merah, wajah dokter berubah menjadi hijau. Dari sini kita dapat melihat bahwa tomat dan hidup yang sehat saling berkaitan dengan erat. Olahan makanan dapat melepaskan manfaat lycopene lebih baik daripada sayuran segar, karena lycopene larut di dalam lemak, maka dengan menambahkan sedikit minyak saat memasak dapat meningkatkan penyerapan lycopene oleh tubuh. Kandungan Lycopene dalam tomat (per 100g takaran saji) 3.10

4. ZeaxanthinZeaxanthin memiliki karakteristik yang sangat mirip dengan lutein. Ini adalah anggota kelompok pigmen warna kuning, oranye dan ditemukan dalam jumlah besar pada tanaman seperti jagung dan buah Fuyu atau yang lebih dikenal dengan Japanese Persimmon, serta teh hijau, kuning telur, lemak hewan dan hati. Melalui proses metabolisme, lutein berubah menjadi zeaxanthin, keduanya disimpan dalam area titik kuning pada mata. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lutein dan zeaxanthin berlokasi pada wilayah yang berbeda-beda di retina. Pusat dari titik kuning mengandung lebih banyak zeaxanthin, sedangkan kelompok wilayah sekitarnya sebagian besar mengandung lutein. Kandungan Zeaxanthin dalam buah Fuyu (per 100g takaran saji) 0.24mg5. CrocetinCrocetin ditemukan dalam buah Cape Jasmine atau buah Kaca Piring dan benang sari dan putik kunyit. Keduanya larut dalam lemak dan air. Ciri yang paling menonjol adalah volume molekul kecil, yang memudahkan bagi tubuh menyerapnya. Hal ini dapat menembus ke dalam jaringan serat yang sulit dijangkau oleh karotenoid lain. Karena mobilitasnya inilah, para peneliti di seluruh dunia sekarang melakukan penelitian secara mendalam mengenai manfaat crocetin.6. DHA dan antosianinPigmen violet yang antosianin, sejenis polifenol Blue pewarna yang terkandung dalam blueberry dan cassis. Jenis nutrisi polifenol tercatat di awal perang kimia. Menjadi awal studi, selama Perang Dunia II, cerita pilot Inggris menyukai selai blueberry, hal-hal yang tampak baik di malam hari. Vitamin yang larut dalam vitamin B-. Dibutuhkan untuk menghasilkan energi Kami telah termasuk dalam makanan protein, karbohidrat, dan energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan kegiatan sehari-hari dari lipid dari tiga nutrisi utama. Dalam proses tersebut, bertindak sebagai kofaktor vitamin B1, B2, B6, B12.DHA penting untuk perkembangan otak dan jaringan syaraf kaya bahan ikan DHA (docosahexaenoic acid) adalah asam lemak tak jenuh lebih terkandung dalam minyak ikan, sebagai nutrisi yang sangat berguna untuk pertumbuhan anak-anak, memiliki peran penting dalam dalam membentuk sel otak. Umur panjang orang Jepang karena pola makan tradisional memakan ikan.

D. Trend Issue Bahaya Sinar Biru Pada RetinaTelevisi saat ini menjadi sumber hiburan yang sangat digemari masyarakat. Kebiasaan menonton tv tidak terbatas pada kelompok usia tertentu, termasuk juga anak-anak. Namun ternyata, kebiasaan menonton tv dalam waktu yang lama berdampak buruk pada kesehatan mata, terlebih pada anak-anak. Televisi memancarkan sinar biru yang berbahaya bagi anak. Sinar biru menyebabkan degenerasi (kerusakan) retina. Ada dua hal yang mempengaruhi jumlah sinar biru yang diterima anak, yaitu lamanya menonton tv dalam satu hari dan jarak saat menonton tv. Hubungan antara lamanya waktu menonton tv dan fungsi retina pada anak dicoba untuk diungkap oleh Pratiwi Rapih Astuti, Wahyu Budi Santosa, Allan Taufiq, dan Dwi Notosusanto, mahasiswa Fakultas Kedokteran UI. Mereka meneliti 106 anak murid SD yang berusia 6-13 tahun, dengan memeriksa fungsi retina masing-masing anak menggunakan contrast sensitivity test dan mewawancara kebiasaan anak ketika menonton tv. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa semakin lama waktu menonton tv, skor fungsi retina semakin rendah. Mata anak sangat rentan akibat sinar biru, karena lensa mata mereka relative jernih sehingga tidak dapat meredam sinar biru dengan maksimal. Mereka menyimpulkan bahwa lama total waktu menonton tv sehari yang disarankan adalah 60 menit untuk anak berumur 6-9 tahun, dan 90 menit untuk anak berumur 9-13 tahun. Selain itu, jarak menonton tv juga berpengaruh terhadap fungsi retina anak. Meski tidak signifikan secara statistik, ada tendensi bahwa semakin dekat jarak menonton tv, skor fungsi retina semakin menurun. Maka dari itu, peneliti menganjurkan jarak menonton tv lebih dari 4 meter, karena anak-anak yang menonton tv dengan jarak lebih dari 4 m memiliki skor fungsi retina lebih baik. Namun kerusakan mata yang dihubungkan dengan jarak menonton dan ukuran tv perlu diteliti lebih lanjut.