48
BAKTERI ANAEROB PENYEBAB INFEKSI

Bakteri Anaerob Penyebab Infeksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bakteri anaerob penyebab infeksi

Citation preview

Bakteri anaerob penyebab infeksi

Bakteri anaerob penyebab infeksi

Bakteri anaerobGram positif batangPembentuk Spora

Tidak membentuk sporaClostridium botulinumClostridium difficileClostridium perfringensClostridium septicumClostridium sordelliiClostridium tetani

Actinomyces israeliiActinomyces naeslundiiActinomyces odontolyticusAtopobium minutumAtopobium parvulumBifidobacterium sppCollinsella aerofaciensEgerthella lentaEubacterium sppLactobacillus sppMobiluncus sppPropionibacterium spp

Gram negative batang

Bacteroides fragilisBacteroides urolyticusBilophila wadsworthiaFusobacterium sppLeptorichia sppPrevotella sppSutterella wadsworthensisBakteri kokus anaerobGram positifGram negatifAnaerococcus prevotiAnaerococcus tetradiusFinegoldia magnaMicromonas microsPeptococcus nigerPeptostreptococcus anaerobiusSchleiferella asaccharolyticaVeillonella spp

Infeksi anaerob

Sebagian besar bakteri anaerob penyebab infeksi flora normal tubuh kita.

Bakteri anaerob berada di tanah dan lingkungan Clostridium botulinum Clostridium tetani.

Infeksi bakteri anaerob pada umumnya merupakan hasil kerusakan barrier anatomi terhadap flora normal pada tempat yang seharusnya steril.Pengambilan dan pengiriman spesimen

Pengambilan dan pengiriman spesimen

Secara umum spesimen untuk bakteri anaerob diutamakan diperoleh dari biopsi jaringan atau aspirasi menggunakan jarum dan syringe steril.

Dihindari efek letal oksigen di atmosfir penggunaan medium transport anaerob, dengan penutup karet yang bebas oksigen dengan penggunaan CO2 atau gas Nitrogen untuk mengeluarkan oksigen

Spesimen di simpan pada suhu kamar, karena apabila disimpan di lemari pendingin dapat menyebabkan oksigenasi spesimen.

Spesimen yang dapat digunakanSpesimen yang tidak dapat digunakanCairan empedu, cairan sendi, ascites, darahBiopsi jaringan endometrium melalui suction curreteBronchial washing diperoleh dengan double plugged catheterLCSUlcer dekubitus apabila diperoleh dari dasar lesi yang diambil dengan cermatAspirasi abses, Aspirasi paru perkutan atau biopsyGranula sulfur dari fistulaSuprapubic bladder aspirateCairan pleura (thoracentesis fluids)Jaringan biopsy atau otopsiBronchial Washing tidak menggunakan Double Plugged Catheter Ileostomi atau colostomy drainageSekret nasotracheal atau orotrachealSputum ekspektoranFeses (kecuali Clostridium difficile)Cairan lambung dan usus halus

Swab: Swab nasofaring Swab lesi kulit superficial (terbuka) Swab tenggorokkan Swab urethra Swab Vagina Swab cervix Urine yang diperoleh dengan kateterBakteri Gram positif batang bersporaClostridium botulinumClostridium difficileClostridium perfringensClostridium tetaniClostridium botulinumMorfologi:Bakteri gram positif batangSusunan terpisah atau berpasanganSpora letaknya sub terminal, mirip bentuk raket tenis

Clostridium botulinumClostridium botulinum menghasilkan toksin butolinum dengan LD50 berkisar 0.005-0.05 g/kg.

Gejalanya terjadi tiba-tiba, biasanya 18-36 jam setelah toksin masuk, tapi dapat terjadi 4 jam atau paling lambat 8 hari setelah toksin masuk.

Gejala pertama biasanya berupa mulut kering, penglihatan ganda, penurunan kelopak mata dan ketidakmampuan untuk melihat secara fokus terhadap objek yang dekat. Refleks pupil berkurang atau tidak ada sama sekaliClostridium botulinumKoloni pada media agar darah anaerob: Berwana putih sampai abu-abuBentuk bulat atau tidak beraturanBiasanya menunjukkan beta hemolisis

Gambar koloni pada media selektif EYA

Patogenitas Clostridium botulinumPenyakit botulisme, Toksin botulisme terdiri dari 7 tipe (A-G) namun yang menyebabkan infeksi pada manusia hanya tipe A,B dan EParalisis otot pernafasan dipicu absorpsi toksin, Toksin butolisme melekat pada neuromuscular junction saraf sehingga mencegah pelepasan neurotransmitter asetilkolin, menyebabkan jenis kelemahan paralisis dan kematian.infant botulism menelan spora, madu mengandung C. botulinumWound botulism jarang terjadi, namun dapat disebabkan oleh produksi toksin dari luka tempat infeksi.

Clostridium difficileMorfologi.Bakteri Gram positif batang lurus Susunan berantai atau berenam-enamSpora jarang ,apabila ada berbentuk oval dan subterminal

Clostridium difficileKoloni pada agar darah anaerob:Koloni berukuran besarElevasi cembung, berwarna putihNonhemolitikMedia selektif Cycloserine cefoxitin fructose agar (CCFA), koloni berwarna kuningKoloni apabila disinari lampu UV berfloresensi hijau muda kekuningan

Patogenitas Clostridium difficileMenyebabkan diare, inflamasi kolon, pseudomembran colitis. Dapat menghasilkan toksin A (enterotoksin) dan toksin B (sitotoksin). Diare mengandung darah disebabkan oleh nekrosis mukosa kolon pada pasien pseudomembran colitis, infeksi Clostridium difficile, sering berkaitan dengan infeksi nosokomial.

Clostridium perfringensClostridium perfringens merupakan penyebab keracunan makanan yang terdiri dari dua jenis, yaitu tipe A, pada umumnya ringan, dapat sembuh sendiri dan tipe C yang merupakan infeksi yang lebih berat namun tipe infeksi C jarang terjadi

Keracunan makanan tipe A disebabkan enterotoksin yang berkaitan dengan sporulasi, setelah 8-12 jam masa inkubasi, penderita akan mengalami diare, kram perut sekitar selama 24 jam, selain penggantian cairan tubuh, biasanya tidak diperlukan pengobatan.

Clostidium perfringens Keracunan makanan Clostidium perfringens tipe C (enteritis necroticans), berkaitan dengan strain yang menghasilkan -toxin. Setelah masa inkubasi sekurangnya 5-6 jam

Gejala akut dimulai dengan nyeri perut yang berat, diare kadang disertai darah, dan diikuti muntah, gejala diikuti inflamasi nekrosis jaringan usus halus, apabila tidak diobati dapat mematikan, dengan pengobatan angka kematian 15-25%.

Clostidium perfringensMorfologi.Bakteri Gram positif batang dengan ujung tumpulSusunan satu-satu atau berpasanganSpora jarang terlihat, namun apabila ada, besar, oval dan sel membengkak, letaknya subterminal

Koloni pada agar darah anaerob:Koloni besar, bentuk tidak beraturan, mengkilatWarna abu-abu sampai abu-abu kekuninganTerdapat dua zona beta hemolisis

Clostidium perfringensPenyebab gas gangrene yang bersifat mematikan, biasanya melalui luka akibat trauma atau pembedahan yang menyebabkan nekrosis otot. toksin yang dihasilkan menyebabkan penetrasi lebih dalam, ditandai dengan rasa sakit dan bengkak, bernanah dan warna kulit memucat kemudian terjadi nekrosis jaringanPenyebab keracunan makanan karena pelepasan toksin setelah menelan organisme dalam jumlah banyak.Penyakit biasanya sembuh dengan sendirinya dan ringan ditandai dengan kram perut, diare, muntah.Clostridium tetaniMorfologi.Bakteri gram positif batang, berubah menjadi gram negatif setelah inkubasi 24 jamSusunan terpisah atau berpasanganSpora oval letaknya terminal atau subterminal dengan bentuk sel seperti raket tenis atau stik drum.

Clostridium tetaniKoloni pada media agar darah anaerob:Koloni transparan, berwarna abu-abuPinggiran koloni tidak beraturanElevasi koloni datarBeta hemolitik dengan zona yang sempitKoloni dapat menyebar pada seluruh permukaan agar

Clostridium tetaniMerupakan penyebab tetanus (lockjaw), karena toksin tetanospasmin. Tetanospasmin merupakan inhibitor saraf untuk melepaskan neurotransmitter, yang menyebabkan kejang dan diikuti oleh kelumpuhan yang memicu trismus (lockjaw) yaitu kejang pada otot mengunyah sehingga kesulitan untuk membuka mulut, risus sardonicus /distorted grin yaitu sikap mulut menyeringai akibat kejang otot wajahClostridium tetaniOrganisme ditemukan pada luka infeksi yang dapat menghasilkan toksin yang dapat menyebabkan kejang otot, apabila tidak diobati dapat menimbulkan kegagalan system pernafasan sehingga sulit untuk bernafas

Tetanus terjadi ketika spora masuk melalui tusukan pada kulit, dan spora berkembang menjadi bentuk vegetative dan menghasilkan tetanospasmin. Gejala timbul umumnya 7 hari setelah tertusuk (masa inkubasi 3-21 hari tergantung pada jarak luka tusukan ke system saraf pusatBakteri anaerob Gram positif tidak bersporaDibagi atas Actinobacteria dan Firmicutes. Genus yang penting secara klinik :Actinobacteria :Actinomyces, Bifidobacterium, Eggerthella, Mobiluncus dan propionibacterium.Firmicutes sangat banyak, namun genus yang penting dan sering terdapat dalam spesimen mikrobiologi adalah Lactobacillus. Semua bakteri merupakan flora normal endogen, dan patogenitasnya bersifat oportunistik.Actinomyces sppActinomyces israelii Actinomyces naeslundiiActinomyces odontolyticus

Merupakan bakteri Gram positif batang halus. Koloni halus berukuran kecil, cembungWarna abu-abu sampai putih, transparan.Koloni Actinomyces odontolyticus setelah beberapa hari akan berwarna merah dan menunjukkan beta hemolitikPatogenitas Actinomyces sppInfeksi campuran oral atau cervicofacial, thorax, pelvic dan infeksi abdominal yang disebabkan oleh strain endogen pasien.

A. viscosus dan A. naeslundii merupakan penyebab periodontal dan karies gigi.

Infeksi biasanya menyebabkan kerusakan permukaan mukosa dan rongga mulut, saluran pernafasan, saluran pencernaan dan atau saluran genitourinari wanita

Propionibacterium spp Morfologi:Bakteri Gram positif batang pleimorfikBentuk seperti dipteri ( anaerobe diphtheroid)Pada media agar darah anaerob koloni kecil warna putih sampai abu-abu lama-kelamaan membesar dan berwarna kekuninganPropionibacterium sppPropionibacterium spp berkaitan dengan proses inflamasi di kulit tapi jarang mengakibatkan infeksi pada organ tubuh lainnya, merupakan flora normal pada kulit dan merupakan kontaminan yang sering pada pemeriksaan bakteri anaerob pada darah.

Propionibacterium acnes merupakan bakteri obligat anaerob, bentuk batang, tidak menghasilkan spora, normalnya berada pada kelenjar sebasea kulitBifidobacterium sppPropionibacterium spp berkaitan dengan proses inflamasi di kulit tapi jarang mengakibatkan infeksi pada organ tubuh lainnya, merupakan flora normal pada kulit dan merupakan kontaminan yang sering pada pemeriksaan bakteri anaerob pada darah.

Propionibacterium acnes merupakan bakteri obligat anaerob, bentuk batang, tidak menghasilkan spora, normalnya berada pada kelenjar sebasea kulit

Lactobacillus sppBakteri Gram positif batang, bentuk pleimorfik dengan pewarnaan Gram dapat terlihat berbentuk kokus atau spiral dengan ujung membulat, pada kokobasil pendek mirip streptococcus, lebih dari 100 spesies Lactobacillus, merupakan bakteri aerotolerant anaerob, tumbuh lebih baik pada kondisi anaerob. Lactobacillus terdapat di alam dan pada makanan, merupakan flora normal di mulut, saluran pencernaan dan saluran genitalia wanita.Lactobacillus acidophilusLactobacillus acidophilus ("Doderlein's bacillus") penting dalam kesehatan saluran genital wanita, membantu melindungi dari infeksi urogenital

Lactobacillus acidophilus menghasilkan asam laktat dari glikogen, yang bersifat asam sehingga menurunkan pH vagina dan menekan pertumbuhan organisme lain seperti Mobiluncus, Prevotella dan Gardnerella vaginalis yang merupakan penyebab bacterial vaginosis.

Bakteri anaerob Gram negatif batangBakteri anaerob Gram negatif batang adalah bakteri yang tidak membentuk spora dan sering ditemukan sebagai mikroflora endogen, dapat ditemukan di rongga mulut, komponen utama mikroflora saluran pencernaan, sering berkaitan dengan infeksi peritoneal yang mengikuti gangguan kerusakan saluran pencernaanInfeksi Bakteri anaerob Gram negatif batang Abses di otak seringkali disebabkan oleh organisme anaerob seperti Prevotella, Porphyromonas dan Fusobacterium yang merupakan flora normal endogen pada rongga mulut.

Infeksi ulser kaki pada penderita diabetes dan decubitus pressure sores (luka yang disebabkan oleh tekanan/karena berbaring terus menerus).

Bakteri anaerob Gram positif dan Gram negatif kokusBakteri anaerob Gram positif kokus terdiri atas empat genus yaitu Peptostreptococcus, Anaerococcus, Finegoldia dan Peptoniphilus.

Bakteri anaerob Gram negative kokus yang berarti secara klinis hanya genus Veillonella yang merupakan bakteri berukuran kecil (diameter 0,3-0,5 m) yang mendiami rongga mulut, seringkali terdapat pada abses yang menyertai infeksi campuran.

Isolasi dan Identifikasi Bakteri Anaerob Spesimen untuk pemeriksaan bakteri anaerob berasal dari tempat yang hangat, lembab dan oksigen yang rendah, sehingga transport dan penanganan spesimen harus diupayakan meminimalisasi kemungkinan terpapar oksigen, perubahan suhu drastis dan kekeringan. Spesimen harus dihindarkan disimpan dalam lemari pendingin dan pembatasan lamanya penyimpanan pada suhu ruangan

Spesimen aspirat Untuk pengambilan spesimen aspirat abses, aspirasi dilakukan menggunakan jarum dan syringe, pengambilan abses tidak dianjurkan menggunakan swab, karena akan terkontaminasi oleh endogen pada mukosa atau permukaan kulit. Untuk mencegah aerosol dari spesimen infeksius, dapat digunakan kain kassa yang direndam alcohol diletakan di atas jarum ketika dilakukan pengambilan spesimen. Aspirat yang didapat harus segera diinjeksikan ke dalam tabung atau vial media transport bebas oksigen.

Penanganan Spesimen aspiratSpesimen dalam medium transport di vortexMenggunakan Pasteur pipet steril (satu tetes untuk spesimen purulen, dua atau tiga tetes spesimen non purulen) ke dalam media kemudian dibuat goresan untuk mendapatkan koloni yang terisolasi dengan baik. Beberapa tetes spesimen juga diinokulasikan pada dasar medium diperkaya tioglikolat atau cooked meat broth, kemudian teteskan satu tetes spesimen di atas kaca objek yang telah dibersihkan dengan alcohol untuk pembuatan preparat dan pewarnaan

Penanganan Spesimen swabSwab dimasukkan ke dalam medium transport anaerob yang mengandung sekitar 0,5 ml larutan tioglikolat steril. Swab dalam medium transport di vortex untuk melepaskan spesimen yang menempel pada kapas swab, kemudian diperas melalui dinding tabung sebelum swabnya dikeluarkan.Larutan digunakan untuk isolasi seperti pada spesimen aspirat. Pilihan lain dapat digunakan medium transport Eswab yang mengandung prereduced Amies liquid yang dapat digunakan untuk bakteri anaerob dan aerob sampai 48 jam pada suhu kamar.

Penanganan Spesimen JaringanSpesimen jaringan yang diperoleh dari biopsy atau autopsy, potongan kecil jaringan ditempatkan pada medium transport anaerob yang mengandung prereduced anaerobically sterilized (PRAS)

Untuk mempertahankan kelembaban jaringan. Apabila jaringan lebih dari 1 cm dapat digunakan wadah steril yang diberi kassa basah, kemudian dimasukkan dalam wadah yang mengandung oxygen-free atmosphere.

Penanganan Spesimen darah

Spesimen darah didapat dengan cara venipuncture dan meminimalisasi kontaminasi flora normal kulit dengan menggunakan antibakteri seperti tingtur iodium, klorheksidin glukonat yang dikombinasikan dengan isopropyl alcohol 7-0% kemudian dimasukkan ke dalam botol untuk kultur secara aseptic

Tahapan pemeriksaan spesimen klinik untuk pemeriksaan bakteri anaerobPemeriksaan makroskopis spesimen.Pembuatan apusan dan pewarnaan untuk pemeriksaan mikroskopis.Inokulasi pada media perbenihan yang sesuai, media tabung termasuk media selektif untuk bakteri anaerob.Inkubasi media yang telah diinokulasi bakteri secara anaerob.

1. Pemeriksaan makroskopis spesimen

Apakah spesimen yang dikirim sesuai untuk bakteri anaerob?Apakah medium transport yang digunakan sudah benar?Apakah spesimen bakteri berbau tajam? (umumnya produk metabolism yang sangat bau terutama Fusobacterium dan Porphyromonas). Apakah spesimen berfloresensi ketika disinari sinar UV 366 nm? (Porphyromonas dan Prevotella merah bata)Apakah merupakan jaringan nekrotik atau eksudat hitam?Apakah spesimen mengandung granula sulfur (Actinomycetes, Propionibacterium propionicum atau Propionibacterium acnes)

2. Pembuatan apusan dan pewarnaan untuk pemeriksaan mikroskopis

Disarankan untuk pewarnaan Gram fiksasi dilakukan dengan methanol, bukan dengan pemanasan, fiksasi methanol akan memperlihatkan morfologi leukosit dan bakteri lebih baik dibandingkan dengan fiksasi pemanasan.

Bakteri Gram negative anaerob biasanya berwarna pink pucat ketika digunakan zat warna tandingnya safranin, untuk memberi efek warna lebih merah untuk bakteri Gram negative anaerob dapat digunakan basic fuchsin 0,1% sebagai zat warna tanding atau apabila menggunakan safranin digenangi selama 3-5 menit

3. Inokulasi pada media perbenihan

Bakteri anaerob memerlukan nutrisi khusus untuk pertumbuhannya, Vitamin K, hemin dan ekstrak ragi medium yang baik digunakan untuk isolasi bakteri anaerob: CDC agar (anaerobic blood agar).Bacteroides bile esculin (BBE) agarBrucella blood agar (BRU/BA)Kanamisin-vancomisin-laked blood (KVLB) agarPhenylethyl alcohol (PEA) agarAnaerobic broth (media cair tioglikolat)

4. Inkubasi media yang telah diinokulasi bakteri secara anaerob

Setelah spesimen diinokulasikan pada media pertumbuhan yang sesuai, harus diinkubasi secara anaerob pada suhu 35-37C, cara inkubasi yang paling sering digunakan di laboratorium klinik adalah anaerobic chambers, anaerobic jars dan anaerobic bags atau pouch

Terima kasihSemoga bermanfaat