Upload
diasrindiannisa
View
18
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jasdyjasd
Citation preview
Bahan Pangan yang Dibuat dengan Bantuan Mikroba
(Tugas Mikrobiologi Pangan)
Disusun oleh :
Luna Marina Azizah 12310026
Jurusan GIZI
POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG
2013/2014
Bakteri Menguntungkan dalam Bahan Pangan
1. Susu
Susu merupakan cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia
dan manusia. Susu yang biasa digunakan untuk produk olahan adalah binatang sapi atau susu
kambing, juga secara alami mengandung nutrisi penting, seperti bermacam-macam vitamin,
protein, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc, pendapat lain menambahkan bahwa susu
mengandung mineral dan lemak. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu untuk
memenuhi kebutuhan protein dan mireneralnya. Ada beberapa macam olahan pangan yang
berasal dari susu seperti :
a. Yoghurt
Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari
susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Produksi modern saat ini didominasi susu sapi.
Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat yang berperan dalam protein susu
untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan aroma unik pada yoghurt. Bakerti yang digunakan
untuk memfermentasi susu menjadi yoghurt adalah lactobacillus bulgaricus, dan
streptococcus thermopiles.
b. Keju
Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam
susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan
bantuan bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Hasil dari proses tersebut nantinya
akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam cara. Dari sebuah susu
dapat diproduksi berbagai variasi produk keju. Bakteri yang berguna dalam memfermenntasi
keju adalah bakteri Lactobacillus casei dan Streptococcus lactis.
c. YAKULT
Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara memfermentasi susu
bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei Shirota strain.
Lactobacilllus casei adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan
dalam minuman dasar susu. Selain bakteri ini mampu bertahan dari pengaruh asam lambung,
juga mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus
halus.
D. Mentega
Mentega atau disebut juga buttermilk dihasilkan dari susu skim atau susu rendah lemak
dengan bantuan bakteri asam laktat. Buttermilk mempunyai karakteristik pada tekstur, rasa
asam dan aroma. Tekstur dihasilkan dari pemecahan dadih. Aroma dan rasa disebabkan oleh
diasetil, asetildehid dan produk metabolik lain dilepaskan oleh bakteri fermentasi. Kultur
yang digunakan untuk membuat buttermilk merupakan kultur asam laktat yang terdiri
dari Streptococcus cremoris, S.diacetylactis, dan Leuconostoc cremoris. Jenis biakan bakteri
pemula (starter culture) berbeda diantara pabrikan (manufaktur) dan beberapa
menggunakan Lactobacillus bulgaricus untuk membuat butter milk Bulgaria. Produksi asam
dan pembentukan dadih dihasilkan oleh Streptococcus cremoris sedangkan aroma dan rasa
dihasilkan dari metabolisme dan multifikasi oleh dua jenis bakteri yang lain
yaitu : S.diacetylactis, dan Leuconostoc cremoris.
e. Kefir
Kefir merupakan jenis minuman yang mirip dengan yoghurt. Kefir wujudnya agak kental
dan memiliki rasa sedikit asam meski tidak sekental yoghurt. Merupakan hasil fermentasi
dari susu. Itulah beberapa kesamaan kefir dengan yoghurt. Yang membedakannya adalah
proses pembuatannya. Pada proses fermentasi yoghurt, digunakan bakteri Bifidobacterium sp.
dan Lactobacillus sp., di samping Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
Sedangkan kefir dibuat dengan menggunakan biji kefir yang mengandung bakteri
Streptococci dan Lactobacilli / Streptococcus sp dan Lactobacilli.
2. Kedelai
Kedelai atau kacang kedelai merupakan tanaman dari jenis polong-polongan. Merupakan
sumber utama protein nabati, vitamin dan minyak nabati. Di Indonesia sendiri untuk
mendapatkan kedelai sangat mudah dengan harga yang tidak terlalu mahal. Beberapa hasil
olahan kedelai adalah sebagai berikut :
a. Tempe
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa
bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus,
Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Kapang yang tumbuh pada kedelai
menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna
oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai
macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk
menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.
b. Kecap
Kecap adalah cairan hasil fermentasi bahan nabati atau hewani berproteintinggi di dalam
larutan garam. Bahan baku kecap adalah kedelai. Mula-mula kedelai difermentasi oleh
kapang (aspergillus sp dan Rhizopus sp) menjadi semacam tempe kedelai, kemudian “tempe”
ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Garam merupakan senyawa yang
selektif terhadap pertumbuhan mikroba. Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh pada
rendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari
jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti Zygosaccharomyces (khamir) dan Lactobacillus
(bakteri). Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan
aroma, serta menghasilkan asam. Fermentasi tersebut terjadi jika kadar garam cukup tinggi,
yaitu antara 15 sampai 20%.
c. Tauco
Tauco merupakan produk fermentasi biji kedelai oleh kapang, khamir, ataupun bakteri.
Pada pembuatan tauco tserdapat dua tahap proses fermentasi yaitu fermentasi tahap pertama
dilakukan oleh kapang, seperti pada pembuatan tempe. Dan fermentasi tahap kedua dilakukan
oleh bakteri atau khamir yang halotoleran dalam larutan garam. Mikroorganisme yang terlibat
dalam pembuatan tauco, antara lain Aspergillus oryzae, Rhizopus oligosporus, Laktobacillus
delbruckii, Hansenulla sp., Zygosaccharomyces soyae.
d. Oncom
Oncom adalah makanan asal Indonesia yang terutama populer di Jawa Barat. Makanan ini
adalah produk fermentasi yang dilakukan oleh beberapa jenis kapang, mirip dengan
pengolahan terhadap tempe. Perbedaaannya adalah bahwa pada oncom hasil olahan
dinyatakan siap diperdagangkan setelah kapang menghasilkan spora, sementara pada tempe
hasil olahan diperdagangkan sebelum kapang menghasilkan spora (baru dalam tahap hifa).
Ada dua jenis utama oncom: oncom merah dan oncom hitam. Oncom merah didegradasi
oleh kapang oncom Neurospora sitophila atau N. intermedia, sedangkan oncom hitam
didegradasi oleh kapang tempe Rhizopus oligosporus[1] [2] dan/atau jenis-jenis Mucor.
3. Tapai
Tapai atau tape merupakan kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan
berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di Indonesia dan negara-negara tetangganya, bahan
utama yang digunakan adalah umbi singkong dan beras ketan. Ragi untuk fermentasi tapai
merupakan campuran beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti
Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida
utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus sp, namun tidak tertutup kemungkinan
jenis lain juga terlibat. Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae
umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan
memiliki tekstur lengket.
4. Nata de Coco
Nata de coco adalah sejenis jelly kenyal berwarna putih susu atau bening, yang berasal dari
proses fermentasi air kelapa. Produk nata de coco ini pada awalnya diproduksi di Filipina.
Secara etimologis, nata de coco berarti krim kelapa atau terapung. Proses fermentasi nata de
coco dibantu oleh sejenis bakteri bernama Acetobacter xylinum. Enzim yang dihasilkan
bakteri nata de coco mengubah gula yang terkandung dalam air kelapa menjadi lembaran-
lembaran serat selulosa. Lembaran-lembaran selulosa itu kemudian menjadi padat dan
berwarna putih bening yang dinamakan nata.
5. Roti
Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan roti adalah khamir Sacharomyces
cerevisiae. Proses pembuatannya diawali dengan memecah biji-biji sereal untuk dijadikan
tepung terigu. Kemudian terigu ditambah air untuk mengaktifkan enzim-enzim misalnya
amilase. Amilase berperan untuk mengubah tepung menjadi maltosa, kemudian maltosa
dihidrolisis menjadi glukosa oleh enzim maltase. Glukosa tersebut kemudian dimanfaatkan
oleh khamir sebagai substrat respirasinya sehingga dihasilkan karbondioksida (CO2).
Karbondioksida yang dihasilkan akan membentuk gelembung-gelembung yang terperangkap
pada adonan roti sehingga dengan adanya gelembung ini mengakibatkan roti mempunyai
struktur dan mengembang. Pada saat roti dipanggang di dalam oven, panas yang dihasilkan
akan membunuh khamir dan adonan roti akan mengembang serta ukurannya menjadi lebih
besar.
6. Kopi
Tujuan fermentasi pada kopi adalah mengubah gula, yang berada pada lapisan antara kulit
buah dan kulit biji, menjadi alkohol, yang kemudian menguap. Citarasa yang tercipta pada
fermentasi kopi adalah hasil metabolisme dan interaksi antar mikroflora degradasi 60% gula
pada biji kopi. Yaitu bakteri (Klebsiella, Erwinia, Leuconostoc, Lactobacillus) dan, yeast.
Bakteri dominan adalah dari genus Klebsiella dan Erwinia.
Bakteri Lactobacillus plantarum, L.brevis berperan dalam menghasilkan asam organik
memperkaya citarasa kopi. Bakteri Leuconostoc mesentoroides menghasil pektinase untuk
menguraikan kulit biji kopi. Selain L.mesentoroides, Klebsiella dan Erwinia juga memilki
pectolytic menghasilkan pektinase. Ragi (Kloeckera, Candida, Cryptococcus) berperan
memfermentasi gula, menghasilkan (sedikit) alkohol.
7. Sosis
Daging dijadikan tempat untuk beraktivitas bagi bakteri fermentasi pediococcus cerevisiae
yang menghasilkan sosis. Wangi dan rasa yang dihasilkan juga sangat khas, berbeda dari rasa
aslinya.
8. Pembuatan Asinan Sayuran
Asinan sayuran merupakan sayuran yang diawetkan dengan jalan fermentasi asam.Bakteri
yang digunakan adalah Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan Pediococcus.
Mikroorganisme tersebut mengubah zat gula yang terdapat dalam sayuran menjadi asam
laktat. Asam laktat yang terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikroorganisme lain dan
memberikan rasa khas pada sayuran yang difermentasi atau sering dikenal dengan nama
‘acar’.
9. Fermentasi Minuman Anggur ( wine)
Anggur (atau juga populer disebut dalam bahasa inggris: wine) adalah minuman beralkohol
yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis vinitera yang biasanya hanya tumbuh di area 30
hingga 50 derajat lintang utara dan selatan. Minuman beralkohol yang dibuat dari sari buah
lain yang kadar alkoholnya berkisar di antara 8% hingga 15% biasanya disebut sebagai wine
buah (fruit wine). Anggur dibuat melalui fermentasi gula yang ada di dalam buah anggur.
Khamir yang umum digunakan dalam fermentasi adalah Saccharomyces sp atau
saccharomyces ceriviseae. Khamir ini akan mengubah gula menjadi alkohol dan CO2.
10. Terasi
Lactobacillus sp. biasanya digunakan untuk pembuatan terasi. Terasi biasanya terbuat dari
udang kecil (rebon), ikan kecil ataupun teri. Proses pembuatan terasi dilakukan secara
fermentasi. Rebon yang telah kering ditumbuk dan dicampur dengan bahan lain kemudian
diperam selama 3-4 minggu. Selama fermentasi, protein diekstrak menjadi turunan-turunanya
seperti pepton, peptida dan asam amino. Fermentasi juga menghasilkan amonia yang
menyebabkan terasi berbau merangsang.
11. Tuak
Tuak merupakan minuman tradisional yang mengandung alkohol (etil alkohol), sehingga
apabila diminum terlalu banyak dapat menyebabkan mabuk. Rasa manis pada tuak
disebabkan karena adanya gula-gula reduksi seperti dextrose, fruktosa, dan sukrosa.
Pembuatan tuak tidak terlepas dari proses fermentasi. Fermentasi adalah suatu proses
penghasilan energi utama dari berbagai mikroorganisme yang hidup dalam keadaan anaerob.
Dalam keadaan anaerob asam piruvat tidak dirubah menjadi Asetil-KoA tetapi akan diubah
menjadi etanol (etil alcohol).. Dalam fermentasi glukosa menjadi alkohol hanya dihasilkan 2-
ATP. Respirasi dilakukan secara anaerob yang secara umum dikatakan sebagai fermentasi
seperti yang telah diungkap diatas bahwa kandungan tuak dan wujud dalam keadaan cair
sangat baik untuk pertumbuhan mikroba. Saccharomyces dalam keadaan anaerob akan
mengubah gula menjadi senyawa etanol dan karbondioksida. Oleh bakteri Acetobacter etanol
akan diubah menjadi asam cuka dan air dalam keadaan aerob.