2
-HIGHLIGHT- PENANGGUNG JAWAB : Nasa Ujiarto Aji, S.Si.,MT. PENGARAH : Dra. Rr. Titik Sulastri; dr.Sunartono,M.Kes.; Drs.Riyanto,M.Si; Ir.dy Muhammad; Drg.Intriati Yudatiningsih,M.Kes; Drs.Trisaktiyana,M.Si. KONTRIBUTOR : Nur Hidayah,S.Si, M.Eng; Anastasia Nina K P, A.Md DESIGN & LAYOUT : Anastasia Nina K P, A.Md ALAMAT : Gedung Eks Dinas Pariwisata Propinsi DIY Lt. 1, Komplek Kepatihan Danurejan, Jl. Malioboro 14 Yogyakarta 55213 Telephone: (0274) 557 423, Fax : (0274) 557 064 WEBSITE : - EMAIL : [email protected] PENERBIT : Sekretariat Bersama Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman,Kabupaten Bantul ( KARTAMANTUL ) Buletin Kartamantul Edisi IV, 2013 Membangun, Menyeimbangkan dan Menyelaraskan Pembangunan Perkotaan dengan Semangat Kebersamaan Kerjasama Pengelolaan Prasarana dan Sarana Perkotaan antara Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul 1 Rapat Koordinasi Pengarah : Penentuan Kebijakan Kerjasama Pengelolaan TPA Pengelolaan sampah menjadi topik yang sangat menarik di Kartamantul. Tidak heran mengingat awal mula terbentuknya Sekretariat Bersama Kartamantul, kerjasama 3 daerah Kota Yogyakarta , Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul, diawali dengan proyek pembangunan TPA bersama. TPA Piyungan sebagai TPA Regional di ketiga daerah seiring dengan berjalannya waktu mempunyai permasalahan yang semakin kompleks. Jumlah penduduk yang semakin meningkat berbanding lurus dengan peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan. Persoalan lainnya kapasitas TPA Piyungan untuk dapat menampung sampah yang masuk juga semakin turun. Umur TPA sendiri diperkirakan akan bertahan hanya sampai 2015. Sehingga keberlanjutan TPA Piyungan perlu dipikirkan dengan matang. UU No 18 Tahun 2008 menuntut adanya konversi pembuangan sampah dari open dumping menjadi sanitary landfill yang diberlakukan 5 tahun sejak pemberlakuan undang-undang tersebut. Tuntutan Sanitary landfill ini cukup memberatkan karena memerlukan biaya yang jauh lebih tinggi. Sistem pengolahan sampah TPA Piyungan sendiri perlu lebih ditingkatkan dengan adanya optimalisasi. Optimalisasi TPA Piyungan diantaranya dilakukan dengan penerapan dan pengembangan teknologi pengolahan sampah. Penerapan dan pengolahan teknologi pengolahan sampah diperkirakan dapat membantu mereduksi sampah cukup signifikan sehingga umur pakai TPA Piyungan bisa diperpanjang. Penerapan dan pengembangan teknologi juga dapat mendatangkan profit dari output pengolahan sampah ini. Namun demikian, penerapan dan pengembangan teknologi juga membutuhkan dana yang tidak sedikit seperti halnya dengan sanitary landfill . Dengan dana yang cukup tinggi ini sedikit memberatkan ketiga pemerintah daerah. DIY diharapkan dapat memberikan bantuan dan dukungan kepada ketiga daerah yang tergabung dalam Kartamantul untuk mengelola TPA Piyungan. Masuknya pihak DIY untuk mengelola TPA Piyungan perlu dicermati dengan seksama apa dan bagaimana bentuk pengelolaan yang ideal dan menguntungkan semua pihak. Oleh karena itu dilaksanakan beberapa kali rapat koordinasi terkait dengan posisi DIY ini. Hasil rapat dapat cermati ada 3 opsi pengelolaan: pertama pengelolaan TPA Piyungan tetap di ketiga daerah sedangkan pihak DIY berperan memberikan fasilitasi; kedua pengelolaan TPA Piyungan dengan DIY masuk sebagai pihak sehingga terdapat 4 pihak; dan ketiga pengelolaan TPA Piyungan diserahkan dari 3 pemerintah daerah ke DIY. Masing-masing opsi telah diidentifikasi dengan analisis SWOT sehingga dapat diperoleh pandangan lebih jelas. Untuk selanjutnya dapat didiskusikan dengan pihak DIY pilihan mana yang paling ideal. Pada perkembangannya bahkan sempat muncul opsi keempat yakni pengelolaan TPA Piyungan dilakukan pihak DIY dan Kabupaten Bantul. Namun opsi ini dipandang sedikit memberatkan Kabupaten Bantul. Dari keempat opsi ini kemudian dikerucutkan menjadi 2 opsi yakni : DIY masuk sebagai pihak sehingga ada 4 pihak dan pengelolaan TPA Piyungan diserahkan dari 3 pemerintah daerah ke DIY. Kedua opsi tersebut sudah jelas kelebihan dan kekurangannya yang termuat dalam analisis SWOT yang dilakukan. Diantara kedua pilihan ini cukup baik namun perlu ada catatan- catatan dalam implementasinya. Hal ini perlu menunggu pendapat dari DIY tentang rencana pihak DIY tentang TPA Piyungan ke depan. Dengan mengetahui arah rencana yang akan DIY ambil diharapkan opsi yang akan dipilih akan lebih tepat dan ideal, sehingga pengelolaan TPA Piyungan ke depan akan lebih baik. Kelanjutan Pengelolaan TPA Piyungan 1 4 2 Kelanjutan Pengelolaan TPA Piyungan 2 Peningkatan Jalan Jambon 3 Rekayasa Pengaturan Jalan Godean : Mengurai Kemacetan Simpang Mirota- Bener 4 Karyawan Baru Sekberkartamantul Karyawan Baru Sekberkartamantul Penerimaan karyawan yang dilakukan Bulan September telah membuahkan hasil. Setelah melewati masa seleksi yang cukup panjang terpilih dua karyawan baru Sekretariat Bersama Kartamantul. Adanya penambahan karyawan baru ini membentuk struktur organisasi Sekretariat Bersama Kartamantul khususnya bidang operasional menjadi lebih ideal. Posisi asisten bidang teknis dan program yang semula kosong kini telah terisi. Adanya staf bidang program dan teknis juga dipertimbangkan perlu untuk optimalisasi kinerja. Posisi asisten bidang program dan teknis kini dijabat oleh Nur Hidayah,S.Si, M.Eng. sedang staf bidang program dan teknis dijabat oleh Anastasia Nina K P, A.Md. Kedua karyawan baru ini resmi bergabung sejak 1 Oktober 2013. Mengingat susunan karyawan yang ideal dan lengkap telah terbentuk. Maka diharapkan dengan begabungnya kedua karyawan ini mampu memberikan kontribusi untuk kemajuan Sekretariat Bersama Kartamantul. Hasil evaluasi menunjukkan salah satu yang mengakibatkan masalah adanya kerumitan di Simpang Bener. Permasalahan ini dipicu kerumitan yang terjadi akibat tindakan belok kanan dan memotong jalan. Tindakan-tindakan ini sebagai akibat dari keberadaan fasilitas pendidikan yang cukup banyak di Jalan Bener diantaranya Asmi, Akper Notokusumo, SMAN 2 Yogyakarta dan SD Tegalrejo (Percontohan). Selain itu di Jalan Bener ini juga terdapat kantor kelurahan, gudang, dan puskesmas pembantu. Kondisi ini perlu dipikirkan jalan keluar yang tepat. Sehingga alternatif II perlu diterapkan yakni di masa mendatang diperkirakan tahun 2014 akan dipasang devider pada Jalan Godean yang berada di Simpang Bener. Rencana pemasangan divider belum dilaksanakan, namun untuk ujicoba dilakukan simulasi dengan memasang traffic cone di Simpang Bener. Ujicoba dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2013. Hampir sama dengan yang dilakukan pada alternatif I, traffic cone dihubungkan dengan tali untuk menghalangi tindakan belok kanan yang memotong arus. Rekayasa ini diikuti dengan diaktifkannya traffic light yang berada di Simpang Mirota yang selama ini sengaja dimatikan. Tujuannya agar tindakan belok baik kiri maupun kanan di Simpang Mirota menjadi lancar, mengingat arus yang menuju ke Jalan Bener memang sengaja dialihkan melewati Simpang Mirota ke utara. Masalah yang timbul justru terjadinya penumpukan arus dari arah timur yang semula lancar. Hal ini disebabkan karena secara otomatis kendaraan yang menuju ke Jalan Bener terpaksa terus ke barat sehingga memperpadat jalan. Selain itu adanya penundaan arus yang disebabkan diaktifkannya kembali traffic light Simpang Mirota. Kemacetan di Simpang Mirota perlu untuk diurai dengan rekayasa yang tepat. Kondisi lalu lintas sudah melebihi kapasitasnya. Perlu pembatasan kendaraan yang masuk ke Jalan Godean khususnya Simpang Mirota. Sehingga pembatasan kendaraan di Simpang Demak Ijo merupakan salah satu upaya yang cukup baik. Pengamatan dan ujicoba yang dilakukan menunjukkan adanya permasalahan yang rumit di Simpang Bener. Tindakan yang tepat perlu segera dilakukan, diantaranya dengan rekayasa Simpang Bener. Namun demikian perlu koordinasi berbagai pihak, terkait pengoptimalan jalan. Selain itu perumusan alternatif jalur untuk mengalihkan arus yang menuju Jalan Bener perlu dipikirkan. Salah satu jalur alternatif yang diusulkan Jalan Tambak, yang merupakan jalan kerjasama Kartamantul

bakup EDISI 2 X3 - kartamantul.jogjaprov.go.idkartamantul.jogjaprov.go.id/wp-content/uploads/2014/01/edisi-4.pdf · 2 3 Rapat Koordinasi Pengarah : Rapat koordinasi pengarah diadakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: bakup EDISI 2 X3 - kartamantul.jogjaprov.go.idkartamantul.jogjaprov.go.id/wp-content/uploads/2014/01/edisi-4.pdf · 2 3 Rapat Koordinasi Pengarah : Rapat koordinasi pengarah diadakan

-HIGHLIGHT-

PENANGGUNG JAWAB : Nasa Ujiarto Aji, S.Si.,MT.PENGARAH : Dra. Rr. Titik Sulastri; dr.Sunartono,M.Kes.; Drs.Riyanto,M.Si;

Ir.dy Muhammad; Drg.Intriati Yudatiningsih,M.Kes; Drs.Trisaktiyana,M.Si.KONTRIBUTOR : Nur Hidayah,S.Si, M.Eng; Anastasia Nina K P, A.MdDESIGN & LAYOUT : Anastasia Nina K P, A.MdALAMAT : Gedung Eks Dinas Pariwisata Propinsi DIY Lt. 1, Komplek Kepatihan Danurejan,

Jl. Malioboro 14 Yogyakarta 55213 Telephone: (0274) 557 423, Fax : (0274) 557 064WEBSITE : -EMAIL : [email protected]

PENERBIT : Sekretariat Bersama Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman,Kabupaten Bantul ( KARTAMANTUL )

Buletin

Kartamantul

Edisi IV, 2013

Membangun, Menyeimbangkan dan Menyelaraskan Pembangunan Perkotaan dengan Semangat Kebersamaan

Kerjasama Pengelolaan Prasarana dan Sarana Perkotaanantara Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul

1

Rapat Koordinasi Pengarah :

Penentuan Kebijakan Kerjasama Pengelolaan TPA

Pengelolaan sampah menjadi topik yang sangat menarik di Kartamantul. Tidak heran

mengingat awal mula terbentuknya Sekretariat Bersama Kartamantul, kerjasama 3 daerah Kota

Yogyakarta , Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul, diawali dengan proyek pembangunan

TPA bersama. TPA Piyungan sebagai TPA Regional di ketiga daerah seiring dengan berjalannya

waktu mempunyai permasalahan yang semakin kompleks. Jumlah penduduk yang semakin

meningkat berbanding lurus dengan peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan. Persoalan

lainnya kapasitas TPA Piyungan untuk dapat menampung sampah yang masuk juga semakin

turun. Umur TPA sendiri diperkirakan akan bertahan hanya sampai 2015. Sehingga keberlanjutan

TPA Piyungan perlu dipikirkan dengan matang. UU No 18 Tahun 2008 menuntut adanya konversi

pembuangan sampah dari open dumping menjadi sanitary landfill yang diberlakukan 5 tahun

sejak pemberlakuan undang-undang tersebut. Tuntutan Sanitary landfill ini cukup memberatkan

karena memerlukan biaya yang jauh lebih tinggi.

Sistem pengolahan sampah TPA Piyungan sendiri perlu lebih ditingkatkan dengan adanya

optimalisasi. Optimalisasi TPA Piyungan diantaranya dilakukan dengan penerapan dan

pengembangan teknologi pengolahan sampah. Penerapan dan pengolahan teknologi pengolahan

sampah diperkirakan dapat membantu mereduksi sampah cukup signifikan sehingga umur pakai

TPA Piyungan bisa diperpanjang. Penerapan dan pengembangan teknologi juga dapat

mendatangkan profit dari output pengolahan sampah ini. Namun demikian, penerapan dan

pengembangan teknologi juga membutuhkan dana yang tidak sedikit seperti halnya dengan

sanitary landfill. Dengan dana yang cukup tinggi ini sedikit memberatkan ketiga pemerintah

daerah.

DIY diharapkan dapat memberikan bantuan dan dukungan kepada ketiga daerah yang

tergabung dalam Kartamantul untuk mengelola TPA Piyungan. Masuknya pihak DIY untuk

mengelola TPA Piyungan perlu dicermati dengan seksama apa dan bagaimana bentuk

pengelolaan yang ideal dan menguntungkan semua pihak. Oleh karena itu dilaksanakan

beberapa kali rapat koordinasi terkait dengan posisi DIY ini. Hasil rapat dapat cermati ada 3 opsi

pengelolaan: pertama pengelolaan TPA Piyungan tetap di ketiga daerah sedangkan pihak DIY

berperan memberikan fasilitasi; kedua pengelolaan TPA Piyungan dengan DIY masuk sebagai

pihak sehingga terdapat 4 pihak; dan ketiga pengelolaan TPA Piyungan diserahkan dari 3

pemerintah daerah ke DIY.

Masing-masing opsi telah diidentifikasi dengan analisis SWOT sehingga dapat diperoleh

pandangan lebih jelas. Untuk selanjutnya dapat didiskusikan dengan pihak DIY pilihan mana yang

paling ideal. Pada perkembangannya bahkan sempat muncul opsi keempat yakni pengelolaan

TPA Piyungan dilakukan pihak DIY dan Kabupaten Bantul. Namun opsi ini dipandang sedikit

memberatkan Kabupaten Bantul. Dari keempat opsi ini kemudian dikerucutkan menjadi 2 opsi

yakni : DIY masuk sebagai pihak sehingga ada 4 pihak dan pengelolaan TPA Piyungan diserahkan

dari 3 pemerintah daerah ke DIY.

Kedua opsi tersebut sudah jelas kelebihan dan kekurangannya yang termuat dalam

analisis SWOT yang dilakukan. Diantara kedua pilihan ini cukup baik namun perlu ada catatan-

catatan dalam implementasinya. Hal ini perlu menunggu pendapat dari DIY tentang rencana

pihak DIY tentang TPA Piyungan ke depan. Dengan mengetahui arah rencana yang akan DIY

ambil diharapkan opsi yang akan dipilih akan lebih tepat dan ideal, sehingga pengelolaan TPA

Piyungan ke depan akan lebih baik.

Kelanjutan Pengelolaan TPA Piyungan

14

2

Kelanjutan Pengelolaan TPA Piyungan

2 Peningkatan Jalan Jambon

3 Rekayasa Pengaturan Jalan Godean :

Mengurai Kemacetan Simpang Mirota- Bener

4 Karyawan Baru Sekberkartamantul

Karyawan Baru

SekberkartamantulPenerimaan karyawan yang dilakukan Bulan September telah membuahkan hasil. Setelah

melewati masa seleksi yang cukup panjang terpilih dua karyawan baru Sekretariat Bersama

Kartamantul. Adanya penambahan karyawan baru ini membentuk struktur organisasi Sekretariat

Bersama Kartamantul khususnya bidang operasional menjadi lebih ideal. Posisi asisten bidang

teknis dan program yang semula kosong kini telah terisi. Adanya staf bidang program dan teknis

juga dipertimbangkan perlu untuk optimalisasi kinerja.

Posisi asisten bidang program dan teknis kini dijabat oleh Nur Hidayah,S.Si, M.Eng.

sedang staf bidang program dan teknis dijabat oleh Anastasia Nina K P, A.Md. Kedua karyawan

baru ini resmi bergabung sejak 1 Oktober 2013. Mengingat susunan karyawan yang ideal dan

lengkap telah terbentuk. Maka diharapkan dengan begabungnya kedua karyawan ini mampu

memberikan kontribusi untuk kemajuan Sekretariat Bersama Kartamantul.

Hasil evaluasi menunjukkan salah satu yang mengakibatkan masalah adanya kerumitan di

Simpang Bener. Permasalahan ini dipicu kerumitan yang terjadi akibat tindakan belok kanan dan

memotong jalan. Tindakan-tindakan ini sebagai akibat dari keberadaan fasilitas pendidikan yang cukup

banyak di Jalan Bener diantaranya Asmi, Akper Notokusumo, SMAN 2 Yogyakarta dan SD Tegalrejo

(Percontohan). Selain itu di Jalan Bener in i juga terdapat kantor kelurahan, gudang, dan puskesmas

pembantu. Kondisi ini perlu dip ikirkan jalan keluar yang tepat. Sehingga alternatif II perlu diterapkan

yakni d i masa mendatang diperkirakan tahun 2014 akan dipasang devider pada Jalan Godean yang

berada di Simpang Bener.

Rencana pemasangan divider belum dilaksanakan, namun untuk u jicoba d ilakukan simulasi

dengan memasang traffic cone di Simpang Bener. Ujicoba dilaksanakan pada tanggal 2 Desember

2013. Ham pir sama dengan yang d ilakukan pada alternatif I, traffic cone dihubungkan dengan tali

untuk menghalangi tindakan belok kanan yang memotong arus. Rekayasa ini diikuti dengan

diaktifkannya traffic light yang berada di Simpang Mirota yang selama in i sengaja dimatikan. Tujuannya

agar tindakan belok baik kiri maupun kanan di Simpang Mirota menjadi lancar, m engingat arus yang

menuju ke Jalan Bener memang sengaja d ialihkan melewati Simpang Mirota ke utara. Masalah yang

timbul justru terjadinya penumpukan arus dari arah timur yang semula lancar. Hal ini disebabkan

karena secara otomatis kendaraan yang menuju ke Jalan Bener terpaksa terus ke barat sehingga

memperpadat jalan. Selain itu adanya penundaan arus yang disebabkan diaktifkannya kembali traffic

light Simpang Mirota.

Kemacetan di Simpang Mirota perlu untuk diurai dengan rekayasa yang tepat. Kondisi lalu lintas

sudah melebihi kapasitasnya. Perlu pembatasan kendaraan yang masuk ke Jalan Godean khususnya

Simpang Mirota. Seh ingga pembatasan kendaraan di Simpang Demak Ijo merupakan salah satu upaya

yang cukup baik. P engamatan dan ujicoba yang dilakukan menunjukkan adanya permasalahan yang

rum it di Simpang Bener. Tindakan yang tepat perlu segera dilakukan, diantaranya dengan rekayasa

Simpang Bener. Nam un demikian perlu koordinasi berbagai p ihak, terkait pengoptimalan jalan. Selain

itu perumusan alternatif jalur untuk mengalihkan arus yang menuju Jalan Bener perlu dipikirkan. Salah

satu jalur alternatif yang d iusulkan Jalan Tambak, yang merupakan jalan kerjasama Kartamantul

Page 2: bakup EDISI 2 X3 - kartamantul.jogjaprov.go.idkartamantul.jogjaprov.go.id/wp-content/uploads/2014/01/edisi-4.pdf · 2 3 Rapat Koordinasi Pengarah : Rapat koordinasi pengarah diadakan

2 3

Rapat Koordinasi Pengarah :

Rapat koordinasi pengarah diadakan di Indische Koffie pada tanggal 29 Nopember 2013.

Rapat ini membahas tentang penentuan kebijakan terkait kerjasama Pengelolaan TPA Piyungan.

Sebelumnya telah dilakukan pembahasan pengelolaan TPA Piyungan dari 4 opsi yang ditawarkan

kemudian mengerucut menjadi 2 opsi. Kartamantul sepakat perlu mengetahui wacana DIY terkait

pengelolaan TPA Piyungan. Sehingga sempat dilakukan pula rapat tim yang melibatkan DIY.

Tujuannya adalah untuk mensinkronisasi opsi dan hasil kesepakatan. Rapat koordinasi pengarah

dihadiri empat sekretaris daerah yakni DIY, Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten

Bantul. Selain itu juga perwakilan dari masing-masing daerah.

Pembahasan terkait dengan kondisi serta pengelolaan TPA Piyungan kedepan. Kondisi

TPA sekarang masih perlu pembenahan terutama terkait pengolahannya. perlu melibatkan

teknologi dalam pengolahan sampah yang ada. Selain itu pembenahan dari sisi kelembagaan

perlu dilakukan. Pengelolaan TPA Piyungan sendiri sepakat untuk dikelola DIY mengingat posisi

TPA Piyungan yang merupakan TPA regional yang melayani 3 daerah. Namun demikian hal ini

tidak menghilangkan peran dari masing-masing kabupaten/kota. Terkait pengelolaan oleh DIY ini

perlu diperhatikan bahwa Kabupaten Bantul yang merupakan lokasi tempat TPA Piyungan berada

justru penyumbang sampah terkecil. Namun jika terjadi suatu permasalahan justru Kabupaten

Bantul menjadi penanggung beban terberat.

Hal lain yang disoroti terkait dengan aset dan pembiayaan, aset hukum serta aspek

lingkungan. Segi aset dan pembiayaan perlu mendapatkan perhatian. Hal ini terkait kepemilikan

aset yang masih belum seragam, mulai dari aset pusat, DIY maupun aset TPA yang tidak mungkin

dicatatkan di kabupaten/kota. Pengelolaan TPA juga perlu dikuatkan dengan landasan hukum

yang akan memudahkan baik dalam pengelolaan maupun dalam rangka menangkap kerjasama

investor. Sehingga pengelolaannya harus sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Aspek

lingkungan lebih terkait dampak yang dirasakan penduduk. Baik lingkungan terkait dengan

kesehatan maupun lingkungan sosial. Permasalahan cukup berat terkait dengan keberadaan

pemulung dan sapi di TPA Piyungan. Oleh karena itu dalam pengelolaan konsep lingkungan harus

benar-benar diperhatikan.

Hasil rapat dapat disepakati bahwa pengelolaan TPA diserahkan ke DIY dengan catatan

ditindaklanjuti dengan kerjasama kabupaten/kota. Selain itu selama masa peralihan perlu

dilakukan inventarisasi permasalahan yang ada. Dengan demikian solusi dari permasalahan-

permasalahan yang ada dapat segera dirumuskan.

Penentuan Kebijakan Kerjasama Pengelolaan TPA Piyungan

Salah satu jalan kerjasama yang memiliki fungsi cukup strategis adalah Jalan Jambon.

Jalan Jambon menghubungkan antara tempat dengan kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi

yakni Jalan Magelang dan Ringroad Barat. Jalan Jambon juga bersimpangan dengan jalan

Kabupaten yang juga merupakan jalur yang cukup ramai. Sehingga jalan ini dapat digunakan

sebagai jalur alternatif.

Jalan Jambon merupakan kerjasama antara Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Sleman.

Kedua daerah ini mempunyai kepentingan yang cukup besar sehingga tidak heran Jalan Jambon

mendapatkan perhatian lebih. Rencana pembangunan dan peningkatan jalan Jambon telah

direncanakan sejak lama. DED Jalan Jambon sendiri telah disusun sejak tahun 2007.

Pembangunan di sisi Kota Yogyakarta juga sudah dilakukan. Namun pembangunan di sisi

Kabupaten Sleman menemui beberapa kendala. Diantara kendalanya adalah masalah

pembebasan tanah yang terganjal masalah LC.

Tahun 2013 permasalahan LC sudah mulai menemui titik terang. Diharapkan

peningkatan Jalan Jambon bisa segera dilaksanakan. Mengingat upaya yang dilakukan cukup

besar dan permasalahan tanah merupakan masalah yang sensitif. Perlu sinkronisasi

pembangunan antara kedua daerah dalam upaya pembangunan. Hal lain yang juga perlu disoroti

adalah pembangunan Sindu Kusuma Edupark (SKE) yang lokasinya berada di Jalan Jambon. Jika

pembangunan Jalan Jambon dilaksanakan, maka pihak Sindu Kusuma Edupark (SKE) juga akan

mendapatkan manfaat. Sehingga perlu dipikirkan kontribusi pihak Sindu Kusuma Edupark (SKE)

terhadap pembangunan dan peningkatan Jalan Jambon. Dengan demikian semua pihak dapat

merasa diuntungkan.

PeningkatanJalan

Jambon

mereka yang mampu melihat lebih banyak dari orang lain,

yang mampu melihat lebih jauh dari orang lain,

serta mampu melihat segala sesuatu sebelum orang lain

Pemimpin adalah

-Leroy Eimes-

Rekayasa Pengaturan Jalan Godean

Mengurai Kemacetan Simpang Mirota - BenerRapat Koordinasi

Jalan G o d ea n m e m ilik i p era n an y an g

p e n tin g se b aga i a k se s m en u ju K o ta Yo gy ak a rta

. Ja lan p ro v in s i in i se b e n arn y a su d ah b e rgan ti

n a m a ru as m e n jad i ja lan Yo gy ak ar ta –

K e b o n a gu n g II . K eb e ra d aa n ja lan go d e an

m e n ja d i sa n gat k ru s ia l d i w ak tu p a gi h ari saa t

m asy ar ak at m u lai b e rak tifitas . B an y ak n y a

k e n d ara an y an g m asu k G o d e an d ar i ar ah b ara t

m e m b e rik an su m b a n gan b e sar k e n d a raa n

y an g m asu k Jala n G o d ea n . B an g k itan a ru s y an g

t in ggi d ari p erm u k im an d a n p e ru m a h an d i

se k ita r Jala n G o d e an ju ga cu k u p t in ggi. Se lain

itu b an y a k n y a fas ilita s p e n d id ik a n y a n g ad a

m e n am b a h k e ram aia n ru as ja lan in i. Se h in gga

t id ak h e ran v ariab e l-v a riab e l te rse b u t m am p u

m e n ja d i p e n e n tu k e ru m itan y an g terj ad i d i

Jalan G o d ea n . P e rlu d ica ta t b a h w a k e ru m ita n

y an g m e n gak ib atk an aru s b er ge rak la m b at in i

t id ak te rj ad i se p an ja n g w ak tu , n am u n h an y a

b e rs ifa t te m p o ra l. U m u m n y a h an ya te rjad i d i

w ak tu p a gi h ari d an itu p u n h an y a sek ita r p u k u l

0 6 .3 0 h in gga 07 .3 0 . Sele p as p u k u l 0 7 .30 a ru s

lalu lin tas m u lai m e n d e k ati lan c ar.

B erb aga i alte rn atif re k ay a sa d ip ik irk a n

u n tu k m en g u rai k e ru m itan y a n g te rja d i d i Jala n

G o d e a n in i. A d a 3 a lte rn a tif u n tu k m e n ga ta s i

p e rm asa lah a n in i y ak n i :

· A lte rn a tif I : M e m asan g tra ff ic co n e sek ita r

S im p an g M iro ta Ja lan G o d e an u n tu k

m e m b atas i t in d a k an b e lo k k an a n .

· A lte rn a tif I I : R e n can a t in d a k lan j u t

m e m asan g d ev id er se k itar S im p an g

Be n e r Jalan Go d e an .

· A lte rn a tif I II : M en g alih k an aru s y a n g m a su k

Ja lan G o d e a n d i De m a k Ij o u n tu k

m e n gu ra n gi k a p as itas k e n d a raan y an g

m asu k Jala n G o d e an .

R ek a y asa alte rn atif I terle b ih d ah u lu

d iu jico b ak a n , p a d a s im p an g M iro ta d ip asa n g

tr af fic co n e sec ara b e rja jar y a n g

d ih u b u n g k an d e n ga n tali y a n g b e rf u n gs i

se b a gai p em isah jala n . R e k ay asa in i

b er tu ju an u n tu k m em b a tas i p e rge rak an lalu

lin tas y an g m em o to n g ja lan d a ri a rah u ta ra

k e j alan So ra gan d an se b alik n y a . Se lain itu

ju ga m en gh ala n gi t in d a k an b e lo k k an an d i

te n g ah p e rsim p an ga n M iro ta y a n g

d ih ara p k an d a p at m e m p e rlan c ar aru s la lu

lin tas . P e m asa n gan tra ff ic co n e te rse b u t

d ip asan g m u lai tan gga l 2 8 O kto b er 2 0 1 3.

Ha s il u jic o b a m e n u n ju k k an ta n d a y a n g c u k u p

p o s it if. W ala u p u n d iaw al u jico b a m asy ara k at

se d ik it k e b in gu n gan n am u n lalu lin tas

k em u d ian b e rjala n cu k u p lan c ar. K e lan car an

d itu n ju k k a n d e n ga n w ak tu p en u n d aa n la lu

lin tas d i s im p an g M iro ta y an g se m u la rata -

rata 1 5 m e n it tu r u n m en jad i 5 m e n it .

A lte rn a tif I II d iu jic o b a k an b e rik u tn y a

y ak n i m u lai tan gg al 1 3 N o v e m b e r 2 0 1 3 .

Re k ay asa d ilak u k a n d e n gan m e n ga lih k an a ru s

lalu lin tas y an g m e n u j u k e Jalan G o d e an

k h u su sn y a S im p an g M iro ta d e n g an m en u tu p

jalan m a su k d i S im p an g D e m ak Ijo .

P en u tu p an d ilak u k an p u k u l 0 6 .3 0 – 0 7 .3 0

d en gan m e n ga lih k an a ru s lalu lin tas k e

Rin g ro a d u tara d a n Rin g ro a d se latan (Jala n

Yo g y ak arta – W ate s). R ek a y asa in i

d ih ara p k an d ap at m e n g u ran gi b e b an la lu

lin tas y an g m asu k Jala n G o d e an k h u su sn y a

S im p an g M iro ta.

.

APILL di fungsikan

pengaturan dengan traffic cone

simpangJatikencana

simpangMirota

Gambar . Rekayasa Jalan Godean (Sumber : Dishub DIY 2013)