43
Balita & Lansia Juga Bisa HAFAL AL-QUR’AN

Balita Pun Hafal Al-Qur'An

  • Upload
    ilyaz

  • View
    238

  • Download
    59

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentation Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Citation preview

Page 1: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Balita & LansiaJuga Bisa HAFAL

AL-QUR’AN

Page 2: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

MengapaMenghafal Al-Qur’an?

ممه آ ن وعل مقرر ار كر منر ثعلم خير“Sebaik-baik kalian adalah

orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

(HR. Bukhari)

Page 3: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

ثامها آمر نة بعشر نة وامرحس فل به حس فا منر كتاب اللم منر قرآ حرر

ف وممي ل ف ولم حرر ف ومكنر آمف حرر ف آقول امل حرر حرر

“Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an),

maka ia memperoleh pahala satu kebaikan dengannya,

sedangkan pahala amal kebaikan itu dilipatgandakan sepuluh kali.

Saya tidak mengatakan bahwa alif-lâm-mîm itu satu huruf, akan tetapi

alif itu satu huruf, lâm satu huruf dan mîm satu huruf tersendiri.”

(HR. Tirmidzi)

Page 4: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

آ ن رآ امرقرر ي يقر رة والم فرة امركرام امرب آ ن مع امسم امرماهر بمرقرر

ه شاق ل تع فيه وهو علير ران ويتتعر آجر

“Orang yang mahir tentang Al-Qur’an akan bersama para (malaikat)

utusan mulia nan baik-baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an

sambil terbata-bata dan berat membacanya, ia dapatkan dua pahala.”

(HR. Muslim)

Page 5: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

من لير هلل آهر نمامنماس ا

ل هللا؟ قال قيرل منر هر ي رسور

ته ل هللا وخاصم آ ن آهر ل امرقرر آهر

“Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia.”

Ditanyakanlah, “Siapa mereka, ya Rasulullah?” Beliau

menjawab, “Ahlul Qur’an. Mereka adalah keluarga Allah dan

orang-orang istimewa-Nya.” (HR. Ibnu Majah)

Page 6: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Alhasil, membaca & menghafal Al-Qur’an

memiliki keutamaan yang besar.

Para pembaca dan penghafal Al-Qur’an memiliki

derajat yang tinggi di sisi Allah.

Dan, Al-Qur’an akan memberi syafaat kepada

pembaca/penghafalnya pada hari kiamat.

Page 7: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Kegiatan tahfizul Qur’an memberikan dampak positif

terhadap keluhuran akhlak seseorang.

Tahfizhul Qur’an meningkatkan kedisiplinan

dan menaikkan prestasi akademik siswa.

Al-Qur’an menjadi obat penyakit ruhani dan jasmani.

+ Karamah para penghafal Al-Qur’an

Keuntungan Lain dari Tahfizhul Qur’an

Page 8: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Masih Bocah

sudah HafalAl-Qur’an

Page 9: Balita Pun Hafal Al-Qur'An
Page 10: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

TABARAK & YAZID TAMAMUDDINDua Bersaudara Hafal Al-Qur’an Sejak Balita

Tabarak diwisuda sebagai hafizh cilik oleh Syaikh Dr. Abdullah Ali Bashfar.

Pada saat yang sama lembaga ini juga mewisuda 750 hafizh dan hafizhah

lainnya. Setahun kemudian, giliran sang adik, Yazid Tamamuddin menyusul

jadi hafizh dalam usia yang sama.

Tabarak dan Yazid merupakan dua hafizh Al-

Qur’an termuda di dunia. Masing-masing telah

hafal 30 juz Al-Qur’an saat masih berusia balita.

Tabarak menghafal Al-Qur’an secara sempurna

hanya dalam waktu 1.5 tahun; dimulai sejak usia 3

tahun, dan selesai menghafal ketika berusia 4.5

tahun.

Page 11: Balita Pun Hafal Al-Qur'An
Page 12: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Semangat tahfizh keluarga Kamil Labudi

adalah semangat bersama dalam sebuah

rumah tangga baru. Ayah dan ibu Tabarak

bukanlah seorang yang menghafal Al-Qur’an

sejak remaja. Keduanya baru mulai

menghafalkan Al-Qur’an sejak keduanya

menikah. Tepatnya setelah mereka berdua

merantau ke Jeddah, Saudi Arabia. Sejak

itulah keduanya merancang program

menghafal Al-Qur’an, dan akhirnya berhasil

menjadi seorang hafizh dan hafizhah.

Kemudian keduanya dianugerahi anak-anak

yang menjadi huffazh saat masih balita.

Page 13: Balita Pun Hafal Al-Qur'An
Page 14: Balita Pun Hafal Al-Qur'An
Page 15: Balita Pun Hafal Al-Qur'An
Page 16: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Sungguh-sungguh & Disiplin

Ikhlas & Doa

Motivasi & Apresiasi

Bagaimana Dr. Laboody Mencetak

Anak-anak Balitanya Hafal Al-Qur’an?

Istiqamah

Page 17: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

ABDULLAH FADHIL ASY-SYAQAQDoktor Cilik, 7 Tahun Hafal Al-Qur’an

“Aku ingin mencetak anak yang istimewa dalam

hal menghafal Al-Qur’an,” kata Fadhil Asy-Syaqaq,

ayah dari anak yang istimewa ini. Obsesi ini lahir

jauh sebelum “anak mukjizat” ini dilahirkan. Sang

istri menyambut hangat proyek sang suami, lantas

mereka bertekad untuk mewujudkannya, dan

akhirnya berhasil!

Fadhil yakin bahwa bahwa janin yang berada di dalam rahim dapat merasakan

sentuhan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan mendapatkan pengaruh darinya. Oleh karena

itu, ia dan istrinya senantiasa membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an ke rahim sejak

terjadi kehamilan.

Page 18: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Fadhil mengisahkan, “Ketika istriku

membaca Al-Qur’an, ia merasakan adanya

gerakan yang tidak lazim. Gerakan itu akan

berhenti seketika seiring dengan penghentian

bacaan Al-Qur’an. Gerakan ini hanya muncul saat

ia membaca Al-Qur’an; selain itu tidak. Dengan

fenonema ini saya menyadari bahwa janin yang

berada di perut ibunya dapat merasakan

sentuhan ayat-ayat suci Al-Qur’an serta

terpengaruh olehnya.”

Anak yang diimpikan itu lahir di Ahsa, Saudi Arabia, 13 Juni 1998 M. Saat berusia dua

tahun empat bulan, ia telah hafal juz ke-30. Ia mulai menghafal Al-Qur’an secara serius

sejak usia 5 tahun. Pada usia kurang dari 7 tahun, ia telah hafal Al-Qur’an, bahkan

dianugerahi gelar doktoral oleh The Islamic Civilization Open University, Lebanon.

Page 19: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

ABDURRAHMAN AL-FIQQITuna Netra, Usia 9 Tahun Hafal Al-Qur’an

Abdurrahman Al-Fiqqi lahir di Bathina, Al-

Mahalla Al-Kubra, Gharbia, Mesir, 13 Maret

1998 M. Ia terlahir dalam keadaan buta.

Namun demikian, ia berhasil menghafal Al-

Qur’an secara sempurna dalam usia yang

masih belia; 9 (sembilan) tahun. Ketika lulus

sekolah dasar, ia pun berhasil meraih nilai

tertinggi di seantero Mesir untuk kalangan

para siswa penyandang tuna netra.

Page 20: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Ketika berusia 6 tahun delapan bulan,

sang ayah mengirimkannya kepada Syaikh

Ridha Al-Mursi untuk menghafalkan Al-

Qur’an di bawah bimbingannya. Dalam

waktu dua tahun setengah, anak tuna

netra ini telah hafal Al-Qur’an secara

sempurna. Ia juga hafal sekian banyak

hadits.

Page 21: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Abdurrahman Farih, Umur 3 Tahun Sudah Hafal Berjuz-juz Al-Qur’an

Anak ajaib ini sangat senang bila

dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an

kepadanya. Sebelum berumur tiga

tahun, ia belum bisa membaca sama

sekali, namun ia mampu menghafalkan

ayat-ayat Al-Qur’an dan mampu

melantunkannya secara baik dan benar.

Sejak bisa berbicara, ia terbiasa menirukan dan mengulang-ulang

bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an setiap harinya. Akhirnya, ia berhasil

menghafal sekian surat atau sekian juz Al-Qur’an.

Page 22: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Sang bunda mengisahkan, “Sebenarnya, sejak awal mengandungnya, saya

selalu membaca Al-Qur’an. Setiap malam Jum‘at, saya selalu membaca surat Al-

Kahfi. Sedangkan setiap harinya, saya selalu membacakan Mu‘awwidzatain (Al-

Falaq dan An-Nas) serta surat Al-Mulk. Setelah ia lahir, setiap hari saya selalu

membacakan padanya dzikir pagi dan petang. Ia tidak bisa tidur kecuali setelah

saya bacakan dzikir-dzikir itu.”

Page 23: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Kegiatan sehari-hari di rumah lebih banyak dihabiskan oleh anak

ajaib ini untuk mendengar dan menyaksikan channel Al-Affasi,

terutama ketika menayangkan program tilawah Al-Qur’an.

Ketika sang ibu mencoba mengalihkan ke channel lain yang berisi

animasi kartun, ia menolak dan meminta untuk dikembalikan ke

channel yang berisi program Al-Qur’an. Bahkan, sambil bermain ia

biasa menyenandungkan bacaan Al-Qur’an.

Page 24: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Dr. Abdullah Mulhim mengatakan, “Sebenarnya setiap orang bisa mewujudkan

mimpi-mimpinya dengan cara mengubah pola pikirnya.” Maka, kita pun bisa melihat

keberhasilan yang diraih oleh orang-orang sudah lanjut usia untuk sebuah proyek

“menghafal Al-Qur’an”.

Banyak kakek dan nenek yang telah membuktikan dirinya berhasil mewujudkan

mimpi tersebut, padahal kondisi mereka sebenarnya tidak lagi bisa disebut kondusif

untuk mencapainya.

Jangan pernah mengatakan “susah”, “berat”, apalagi “mustahil” untuk mewujudkan

mimpi menjadi hafizh Al-Qur’an; apapun kondisi yang ada dan berapa pun usia Anda.

Page 25: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Dia adalah seorang kakek yang bekerja sebagai sopir di

sebuah perusahaan. Usianya enam puluhan tahun dan

sudah 15 tahun mengikuti halaqah Al-Qur’an tanpa rasa

jemu. Tanpa rasa malu ia bersaing dengan cucu-cucunya

dalam menghafalkan Al-Qur’an. Dengan penuh ketekunan

dan kesabaran, ia berhasil menjadi seorang hafizh. Ia

katakan, “Jika sudah ada keinginan, maka segala

kesulitan akan terasa ringan.”

Malik Muhammad Abdullah MalikMeski Sopir, Tapi Hafal Al-Qur’an

Apa yang dilakukan oleh kakek ini memberikan pengaruh besar terhadap seluruh

anggota keluarganya. Ketiga puterinya menjadi hafizhah dan guru Al-Qur’an.

Para cucunya pun ikut masuk ke halaqah tahfizh Al-Qur’an, mengikuti jejak sang kakek.

Page 26: Balita Pun Hafal Al-Qur'An
Page 27: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Abdullah Muhammad MusaMenjadi Hafizh Ketika Beruisa 70 Tahun

Ia berhasil membuktikan apa yang ia yakini,

bahwa belajar dan menghafal itu tidak pernah

kenal usia seseorang. Yang terpenting adalah niat

yang kuat, semangat yang membaja dan tekad

yang bulat, diiringi dengan senantiasa memohon

pertolongan kepada Allah.

مي ب وصل # ل ثقلر قدر ذهبتر آيم رر ك منر سار عل ادلم

Jangan pernah mengatakan hari-hariku telah berlalu

Setiap yang berjalan di jalur yang benar pasti sampai

Page 28: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Yang memotivasi dirinya untuk

menghafalkan Al-Qur’an adalah agar

ketika meninggal nanti ia telah menjadi

seorang hafizh Al-Qur’an, sehingga bisa

menjadi bagian dari golongan

“keluarga Allah dan orang-orang

spesial-Nya” (ahlullâh wa

khâshshatuhu).

Muhammad Abdul Quddus ShiddiqiKakek 57 Tahun Jadi Hafizh Al-Qur’an

Page 29: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Ambisi, kesabaran serta pengorbanan telah ia wujudkan guna mencapai cita-cita. Ia

pun akhirnya berhasil menjadi hafizhah, meski usia sudah senja. Baginya,

menghafalkan Al-Qur’an lebih dini tetap lebih baik, sekalipun tidak ada kata

“terlambat” bagi siapa pun untuk menghafalkan Al-Qur’an. Juga tidak ada kata

“malu” untuk menjadi “keluarga Allah dan orang-orang spesial-Nya”.

Hampir dua belas tahun ia sibuk menghafalkan Al-Qur’an.

Ternyata hal itu memberikan nilai positif bagi kehidupannya yang semakin senja.

Terjadi perubahan mendasar pada diri dan kehidupannya setelah menyibukkan diri

dengan Al-Qur’an. Semangat untuk terus meningkatkan ketaatan kepada Allah

sudah bermula sejak dimulainya program menghafal Al-Qur’an. Ketika kegiatan itu

berlangsung, ketenangan dan ketenteraman hati pun dapat dirasakan olehnya.

Segala gundah gulana menjadi sirna.

Ummu Shalih, Jadi Hafizhah Saat Usia 80 Tahun

Page 30: Balita Pun Hafal Al-Qur'An
Page 31: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Ummu Thalal Al-MuthairiUsia 86 Tahun Berhasil Menjadi Hafizhah

Ummu Thalal (nenek dari Saudi) sebenarnya tak kenal baca tulis.

Namun, tekadnya yang luar biasa —setelah taufik dari Allah—

mengantarkannya menjadi seorang hafizhah saat berusia 86 tahun,

setelah menghabiskan waktu 10 tahun.

Dalam menghafal, ia biasa meminta bantuan para ustadzah di

Madrasah Tahfizhul Qur’an Al-Bayyinat, dengan cara mendengarkan

bacaan Al-Qur’an dari mereka, dan juga dari para murid yang ikut

dalam program tahfizh di lembaga tersebut. Selain itu, di rumah pun

ia tekun mendengarkan murattal Al-Qur’an dengan cara

mengulang-ulang bacaan ayat demi ayat.

Page 32: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Hajjah Rifqah Ahmad, (74 tahun, Palestina).

Gangguan penglihatannya memotivasi dirinya untuk menjadi

hafizhah, dan akhirnya berhasil. Soal gangguan penglihatan dan

tingkat pendidikannya yang tak tamat sekolah dasar, tidak menjadi

penghalang. Justru ketika ia mulai merasakan gangguan itu, ia

katakan, “Aku khawatir jika suatu hari nanti aku henar-

benar tidak lagi bisa membaca Al-Qur’an melalui mushaf.

Maka hafalan akan sangat membantuku untuk terus bisa

membaca Al-Qur’an serta akan memudahkan bagi saya

jalan menuju surga.”

Page 33: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Ummu Muhammad:

“Usiaku yang sebenarnya adalah ketika aku mulai menghafalkan

Al-Qur’an. Memang, usiaku sekarang 82 tahun, namun saya tidak mau

mengakui angka ini. Umurku yang sesungguhnya adalah ketika saya

berada dalam pangkuan Al-Qur’an, yaitu tahun-tahun yang saya

manfaatkan untuk menghafalkan Al-Qur’an,

tepatnya kurang lebih 15 tahun.”

“Saya sangat yakin bahwa husnul khatimah hanya akan tercapai bersama

dengan Kitab Allah dan dengan menghafalkannya. Maka, ketika pertama

kali saya menghafal, yang mendorongku adalah hasrat melakukan

ketaatan kepada Allah dan kecintaanku kepada Al-Qur’an.”

Page 34: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Muhammad Abuzer Al-Gazi adalah anak luar biasa dari Gaza, Palestina. Setiap harinya ia

mampu menghafalkan 20 halaman mushaf Al-Qur’an. Ia memiliki tiga saudara

perempuan yang kesemuanya hafal Al-Qur’an, sedangkan ia adalah anak yang keempat.

Potret Istimewa Lainnya

Page 35: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Meskipun berada dalam kamp pengungsian, anak-anak kecil Pelestina tidak lupa

tasmi’ hafalan Al-Qur’an; bahkan hal itu dilakukan di hadapan salah seorang pejabat

Palestina.

Page 36: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Hafizh adalah namanya. Nama ini benar-benar menunjukkan prestasi yang

dimilikinya, yaitu menjadi hafizh Al-Qur’an saat baru 10 tahun usianya. Padahal, anak

India ini sebenarnya adalah penderita kelainan autisme.

Page 37: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Laki-laki ini bernama Ammar Buqis. Keterbatasan fisik tidak menghalanginya untuk

terus belajar dan menuntut ilmu. Ia bahkan meraih ranking pertama, mengalahkan

para siswa angkatannya. Ia hafal Al-Qur’an ketika berusia 13 tahun.

Page 38: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Ayo ...MenghafalAl-Qur’an!

Page 39: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Kiat Menghafal & Memelihara Hafalan

Page 40: Balita Pun Hafal Al-Qur'An
Page 41: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

Apa Kata Mereka tentang BukuBalita pun Hafal Al-Qur’an?

“Buku inspiratif. Penggugah semangat dan motivasi, pencerah wawasan,

serta penyubur keinginan untuk selalu dekat dengan Al-Qur'an, hingga

tertanam azam untuk menghafalkannya. Amazing, mumtaaz! I like this.”

@ Junaidi Ahmad, Sidoarjo

“Syukran katsir, Ustadz. Saya sudah membaca buku Balita pun Hafal Al-Qur’an.

Masya’allah, buku ini ‘keren’ sekali. Inspiratif dan menggugah nurani.

Barakallahu fiik. Kapan-kapan saya ingin ikut seminar motivasi dari Ustadz.

Wallahul Musta’an.” @ Purnama Dewi, Palembang

“Subhanallah, really inspiring!” @ Ust. Hamim Thohari Abu Syauqiy

Page 42: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

“Bukunya sangat bagus, Ustadz. Sangat menginspirasi saya. Saya sangat

terharu membaca kisahnya. Acara(bedah)nya, cukup mantap dan

memotivasi. Mabruk, ya Ustadz.”

@ Nana Tsania, Pekalongan

“Ustadz, sukses buat bukunya. Kemarin saya lihat sendiri,

ada seorang bapak yang menangis baca buku Ustadz. Terus, sekarang ini

sang bapak sedang berjuang sedikit demi sedikit buat menghafal Al-Qur’an,

padahal beliau sibuk sekali untuk mencari nafkah.

Barakallahu fikum, ya Ustadz.”

@ Ash-Shofinatul Jiyaad, Klaten

Bagaimana dengan Saudara?

Page 43: Balita Pun Hafal Al-Qur'An

“Semoga setiap yang membaca buku ini selalu tergerak hatinya untuk

senantiasa dekat dengan Al-Qur’an.” @ Hahan Uddin

“Semoga Allah memberikan balasan kebaikan kepada Saudara

(terima kasih) atas penulisan buku (Balita pun Hafal Al-Qur’an) ini. Mudah-

mudahan Allah menjadikannya bermanfaat bagi kaum muslimin, baik semasa

hidup maupun hingga sesudah Saudara tiada.”

@ Dr. Kamel Elleboody, ayah Tabarak dan Yazid

“Subahnallah! Saya doakan (buku ini) tambah

berkah dan manfaat.” @ Ust. Yusuf Mansur

*** مت حبمد هللا ***