KERJAYA GURU SEBAGAI IBADAH

(BANDING BEZA ANTARA PERSPEKTIF AGAMA)

Disediakan oleh :O Ahmad Fahmi

O Ahmad ZakiranO Md. Alif Mu’izzudin

O Muhammad FaizO Muhammad Faidh Amnan

Kerjaya Guru Sebagai Ibadah Dari Perspektif Agama

ISLAM

BUDHA

HINDUSIKH

KRISTIAN

Pandangan Islam

Dalam Islam Guru atau Pendidik merupakan :

OMurabbi (menjalankan proses tarbiah)OMualim (menyampaikan ilmu yang

benar)OMuadib (mengajarkan adab dan budi

pekerti)OMursyid (membentuk kepimpinan

insan)OMudarris (menitipkan pelajaran dan

kemahiran)OQudwatun Hasanah (memberi contoh

yang baik)

O Wahyu yang diturunkan dalam Surah Al-’Alaq, menyeru manusia untuk menuntut ilmu dan mencari keredaan Allah.

O Guru yang pergi ke sekolah dianggap sebagai pergi ke medan jihad kerana mereka mereka bertindak untuk mendidik, membasmi dan mencegah kejahilan serta kemunduran dan kehinaan akibat tidak berilmu pengetahuan.

O Mengajar dengan perasaan ikhlas dan tanpa sebarang muslihat serta tipu helah dianggap sebagai suatu ibadah.

O Oleh itu, keikhlasan guru dalam mencurahkan ilmu akan menjadi keberkatan kepada pelajar.

O Dalam Islam, ilmu membentuk keperibadian yang tinggi serta ilmu ibarat mutiara yang bernilai tinggi apatah lagi ilmu yang bersangkutan dengan ilmu ketuhanan (teologi).

O Tugas dan tanggungjawab guru bukan hanya mendidik malah membimbing pelajar ke jalan kebenaran dan jalan ketakwaan.

O Guru hendaklah menyedari bahawa tugas mendidik anak bangsa merupakan suatu amanah Allah Taala yang tidak boleh disia-siakan.

Tenaga pengajar (Tok guru)

Sesi pengajaran dgn anak murid

O Tok Guru yang mengajar di Sekolah Pondok/madrasah arif dalam pengajian kitab dan Al-Quran dan amat disanjung tinggi oleh masyarakat

O Tok guru juga sebagai suri teladan untuk dicontohi serta sebagai pakar rujuk bagi menyelesaikan masalah berkaitan dengan agama.

O Semasa sesi pengajaran dan pembelajaran, pelajar pondok diajar dalam interaksi sehala dan Al-Quran dibaca berulang-ulang untuk pengukuhan dan teknik hafalan juga digunakan.

O Kini telah berubah kepada sesi perbincangan.

Kerjaya Guru Sebagai Ibadah Dari Perspektif Agama Islam

DASAR PERSPEKTIF KRISTIAN

Yesus Kristian merupakan Mahaguru yang menyampaikan segala agama Kristian lebih daripada dua tahun, kemudian diambil alih oleh rasul-rasul (apostles), dan wali-wali (saints).

Peranan serta citra guru =1) Membimbing dan membantu murid-

murid mereka melengkapi diri dengan yang sedang mereka cari tetapi tidak sepenuhnya

2) Melindungi murid-murid mereka daripada kumpulan-kumpulan pengaruh negatif atau ajaran-ajaran sesat;

3 ) Menunjukkan arah yang tepat agar murid-murid mereka berpeluang menjumpai jalan yang benar dan betul berpandukan ajaran kitab-kitab suci namun tetap diberi kebebasan;

4) Memberi dorongan yang wajar agar dapat meningkatkan pencapaian anak-anak murid dari segi pencarian ilmu kerohanian

BUDDHA

 O Ilmu pendidikan berasal dari bahasa Latin

yaitu yang berarti pemuda yang bertugas menghantar anak ke sekolah serta menjaga anak agar bertingkah laku susial dan disiplin.

O Perbuatan mendidik disebut paedagogi, sedangkan pendidik disebut paedagog dan ilmu pendidikan disebut paedagogi.

O Menurut ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah tentang realiti yang disebut mendidik dan di didik. Pemikiran ilmiah bersifat kritis, metodis dan sistematik.

DASAR FALSAFAH

PENDIDIKAN BUDDHA

O Sang Buddha adalah guru para dewa dan manusia (Satta Deva Manussanang).

O Sebagai seorang guru, Sang Buddha mengajar para dewa dan manusia dengan berbagai macam ilmu dengan tujuan untuk membebaskan mereka dari penderitaan. Penderitaan bersumber pada keinginan rendah (tanha). Keinginan (tanha) tergantung pada faktor lain yang mendahuluinya.

O Dalam rumusan sebab musabab yang saling bergantungan (paticcasamuppada), Buddha menempatkan di urutan pertama kebodohan (avijja). “Yang lebih buruk dari semua dosa adalah kebodohan. Kebodohan merupakan dosa yang paling buruk. Para bhikkhu, singkirkan dosa ini dan jadilah orang yang tidak melakukan dosa” (Dhp.243).

O Belajar merupakan jalan satu-satunya untuk dapat membebaskan diri dari kebodohan.

O Sang Buddha juga menjelaskan pentingnya belajar dalam kehidupan manusia. “Orang yang tidak mau belajar akan menjadi tua seperti sapi; dagingnya bertambah tetapi kebijaksanaannya tidak berkembang” (Dhp. 152).

Makna dan TujuanPendidikan Buddha

O Selaras dengan tujuan untuk membebaskan manusia dari penderitaan yang disebabkan oleh kebodohan, pendidikan adalah salah satu jalan untuk mencapainya.

O Pendidikan adalah penerusan nilai, pengetahuan, kemampuan, sikap dan tingkah laku; yang dalam erti luas pendidikan merupakan hidup itu sendiri (dan belajar itu seumur hidup), sebagai proses menyingkirkan kebodohan dan mendewasakan diri menuju kesempurnaan.

O Pendidikan merupakan usaha yang disengaja dan terencana untuk mendorong seseorang belajar dan bertanggungjawab, mengembangkan diri atau mengubah perilaku, sehingga bermanfaat bagi kepentingan individu dan masyarakat (Materi Pelatihan Pandita Penatar MBI, 2001: 1).

O Tujuan umum pendidikan tak berbeza dengan tujuan penyebaran agama sebagaimana yang diamanatkan oleh Buddha kepada enam puluh orang arahat.

O Mereka mengembangkan misi atas dasar kasih sayang, demi kebaikan, membawa kesejahteraan, keselamatan dan kebahagiaan bagi orang banyak (Vin.I,21). Karena mendatangkan kebaikan ini, memiliki pengetahuan dan keterampilan merupakan berkah utama (Sn II, 4).

O Dalam mencapai kebenaran tertinggi kebangkitan dari kebodohan untuk mencari pengetahuan penuh , tidak didasarkan pada kemajuan intelek akademik.

O Penerimaan ajaran itu dalam praktik yang menuntut para pengikut kepada penerangan sempurna dan tujuan akhir – Nirvana (A Peng: 1990: 7).

O Kebenaran terakhir juga tidak memerlukan agama, agama hanyalah rakit untuk mengantar ke tujuan. sang Buddha memberikan analogi melalui perumpamaan dalam Alagaddupama Sutta (M.I,22) dengan mengumpamakan Dhamma sebagai rakit yang tidak perlu harus dipikul karena telah berjasa menyeberangkan seseorang.

DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN BUDDHA

O Manusia dilahirkan dengan kedudukan dan martabat yang sama.

O Buddhisme memandang, setiap orang dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk.

O Pembawaan itu bukanlah suatu takdir yang tidak dapat diubah lagi, pembawaan itu dapat berubah karena adanya pengaruh dari lingkungan.

O Lebih jauh lagi ditunjukkan bagaimana perbuatan pada saat sekarang dapat meniadakan akibat dari perbuatan (karma) lampau.

O Dengan demikian, pendidikan merupakan suatu cara untuk mengubah pembawaan manusia.

O Teori-teori pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli berbeza-beza karana mereka memandang pendidikan dari berbagai sudut pandang.

O Teori pendidikan, kaitannya dengan perkembangan anak